Skip to main content

Happiness Ep 6 Part 2

 
All content milik tvN dan TVING
Penulis : Iza Rahmi
Sinopsis lengkap Happiness bisa klik disini
Sebelumnya : Happiness Episode 6 Part 1
Selanjutnya : Happiness Episode 6 Part 3

Happiness bercerita tentang orang-orang yang berusaha bertahan dari teror wabah penyakit yang tiba-tiba saja menyerang.

-EPISODE 6 PART 2-



Yi Hyun dan Jung Kook memadamkan lampu di pusat kebugaran. Setelah itu, mereka pergi.

Mereka menuju unit mereka melewati pintu darurat. Tapi, Yi Hyun melihat seseorang menggunakan lift menuju lantai 1.

Melihat itu, Yi Hyun menyuruh Jung Kook pulang duluan. Yi Hyun bilang dompetnya tertinggal.

Jung Kook pun heran dan tanya ngapain Yi Hyun bawa2 dompet.

Yi Hyun : Aku akan segera kembali. Tunggulah di rumah.


Seseorang masuk ke pusat kebugaran. Seung Bom yang tangannya kembali diborgol oleh Yi Hyun, terkejut melihat seseorang datang.

Ternyata yang datang Ju Hyung.

Ju Hyung : Ternyata memang ada orang di sini. Apa kau terjebak disini?

Seung Bom : Ya. Kurasa begitu. Petugas polisi di lantai lima mengurungku di sini. Bisakah kau membantuku? Aku sangat sehat. Aku sangat bersih, tapi polisi di lantai atas itu... Polisi itu...

Ju Hyung : Apa kau menjual obat kepada istriku? Dokter di lantai enam, yang meninggal karena penyakit orang gila itu.

Mendengar pertanyaan Ju Hyung, Seung Bom pun kaget dan terdiam.

Ju Hyung bilang dia datang bukan untuk memeras, apalagi balas dendam.

Ju Hyung lantas berterima kasih pada Seung Bom sudah menjual obat itu ke istrinya. Lalu dia bilang, dia mau membeli obat itu.

Seung Bom berkeras tidak tahu apapun. Bahkan saat Ju Hyung melemparinya dengan sampah, dia tetap mengatakan dia tak tahu menahu soal obat itu.


Tanpa Ju Hyung sadari, Yi Hyun melihatnya dari depan pintu.

Yi Hyun kesal setengah mati melihat tingkah Ju Hyung.


Hae Sung dihubungi oleh salah satu pasien penyakit gila lewat intercom. Pasian itu mengaku, tinggal di Gedung 102 dan datang karena melihat iklan Hae Sung di lift.

Hae Sung : Kudengar ada banyak pasien di luar.

Pria itu bilang, itu tidak benar. Ada beberapa, tapi mereka mengurungnya di perpustakaan anak.

"Penghuni Gedung 101 terlalu panik dan membatasi akses ke sana."

"Jadi, maksudmu, situasinya tidak terlalu serius?"

Pria itu lantas mengajak Hae Sung bertemu. Katanya dia mau bicara soal makam kakeknya.

Hae Sung tanya lokasi pria itu.

Pria itu bilang dia di basement lantai satu. Dia juga bilang ada koneksi internet disana dan akan lebih mudah baginya untuk menunjukkan peta.

Hae Sung : Tetap di sana. Aku akan segera turun.


Hae Sung mematikan intercom dan bergegas mengambil ponselnya.

So Yoon pun keluar dari kamar.

So Yoon : Bukankah kau bicara dengan seseorang?

Hae Sung : Entahlah. Sepertinya ada orang di luar. Aku akan keluar sebentar.

So Yoon : Kau mau ke mana?

Hae Sung : Aku merasa sesak di sini. Aku akan menenangkan diri dengan berjalan-jalan.


Hae Sung pergi. So Yoon yang feelingnya gak enak, langsung mencari tahu dengan siapa tadi Hae Sung berbicara. Dia menyalakan intercomnya dan melihat panggilan terakhir.


Setelah itu, So Yoon pergi melapor ke Sae Bom. Dia bilang, Hae Sung pergi menemui seseorang dari gedung lain.

So Yoon : Aku ingat mendengar ada banyak pasien yang terinfeksi penyakit orang gila di luar.

Karena ada Seo Yoon, maka Sae Bom pun langsung menutup pintunya.


So Yoon kaget. Dia pikir Sae Bom tak mau membantunya, tapi Sae Bom membuka pintunya lagi sambi membawa tongkat bisbol.

Sae Bom : Dimana dia?

Sae Bom pun jalan duluan. So Yoon kaget, lalu dia berjalan mengikuti Sae Bom.


Ju Hyung diserang Seung Bom! Kakinya ditarik oleh Seung Bom. Untunglah Yi Hyun sudah memborgol Seung Bom.

Yi Hyun pun masuk sambil menatap kesal Ju Hyung.

Yi Hyun : Aku berharap dia tidak terinfeksi.

Ju Hyung teriak2 minta tolong. Yi Hyun pun jongkok di depan Ju Hyung yang ditarik-tarik Seung Bom.

Ju Hyung minta Yi Hyun melakukan sesuatu terhadap Seung Bom.

Yi Hyun : Untuk apa?

Ju Hyung lantas berusaha meraih tangan Yi Hyun, tapi Yi Hyun langsung menghempaskannya.

Yi Hyun lantas melihat jam di ponselnya.


Hae Sung akhirnya ke basement lantai satu, menemui pasien pria yang sudah terinfeksi penyakit gila.

Hae Sung menyibak kain yang menutupi pintu kaca dan melihat pria itu sudah berdiri diluar di depan pintu.

Hae Sung mengetuk pintu. Pria itu berbalik. Dia bilang, semua orang terjebak di dalam dan dia tak bisa keluar untuk konsultasi.

Hae Sung lantas memeriksa koneksi internet di ponselnya. Tidak ada koneksi. Pria itu bilang, Hae Sung harus keluar.

Hae Sung lantas mencari-cari cara untuk membuka pintu basement.


Yi Hyun akhirnya menarik Ju Hyung menjauhi Seung Bom.

Yi Hyun lalu bilang Ju Hyung beruntung. Katanya, kalau bukan karena Sae Bom, dia udah membunuh Ju Hyung.

Yi Hyun kemudian menunjuk ke arah kamera pengawas. Dia bilang, jika Ju Hyung memberitahu semua orang tentang Seung Bom, maka dia akan mengirimkan video saat Seung Bom mencengkram Ju Hyung ke semua orang.

Yi Hyun : Semua akan mengira kau terinfeksi. Kau mengerti? Jadi tetaplah di apartemenmu.


Ju Hyung pun tanya kenapa Yi Hyung menyembunyikan fakta soal Seung Bom yang sudah terinfeksi.

Yi Hyun bilang karena Seung Bom manusia.

Yi Hyun lantas mengambil selimut dan mendekati Seung Bom.

Yi Hyun : Kim Seung Bom-ssi, tenanglah. Kau bisa menjadi normal lagi.

Tiba-tiba, Ju Hyung mengambil barbel kecil dan berjalan mendekati Yi Hyun. *Omo, dia mau ngapain?

Bersambung ke part 3....

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...