Again My Life Eps 2 Part 4

All Content From SBS, Viu, nodrakor
Penulis : Catatan-Iza
Sinopsis Lengkap : Again My Life
Sebelumnya : Again My Life Eps 2 Part 3
Selanjutnya : Again My Life Eps 3 Part 1

Foto SBS

Hee Woo pun pergi ke kantor Pengacara Kang Min Seok. Dia diantar masuk ke ruangan Pengacara Kang oleh seketaris Pengacara Kang.

Narasi Hee Woo : Kang Min Seok. Kepala pengacara Firma Hukum KMS. Dia terkenal karena tingkat kemenangan tinggi di hidupku lalu. Aku tidak percaya dia kakak Instruktur Min Kyung.

Pengacara Kang : Apa kau Kim Hee Woo?

Hee Woo : Ya.

Pengacara Kang : Senang bertemu denganmu.

Hee Woo : Senang bertemu dengan anda, Pak.

Pengacara Kang : Adikku bilang kau pintar. Kau mau menjadi mahasiswa hukum Universitas Hankuk suatu hari nanti. Jadi, kau selalu tertarik dengan bidang ini?

Hee Woo : Aku selalu tertarik dengan hukum. Jadi, aku hanya membaca beberapa buku terkait.

Pengacara Kang : Buku yang berkaitan dengan hukum sangat sulit. Kau pasti di atas rata-rata. Pekerjaan di sini tidak sulit. Kau akan membantu Seketaris Seo mengatur berkas, menyiapkan rapat, dan mengantarkan dokumen ke pengadilan sesekali.

Hee Woo : Baiklah. Itu sama sekali tidak sulit. Aku akan melakukan yang terbaik.

Pengacara Kang : Jika butuh bantuan dengan masalah hukum, beri tahu aku kapan saja. Aku menantikan bekerja denganmu.

Foto SBS
Foto SBS

Pengacara Kang dan tim nya menggelar rapat. Seketaris Seo dan Hee Woo masuk mengantarkan minuman.

"Kasus ini akan menjadi gugatan simbolis bagi kita. Namun, kita akan melawan Cheonha." ucap Pengacara Kang.

Tim nya tidak setuju.

"Itu berisiko. Itu di luar kemampuan kita."

"Menurutmu kenapa kelompok pencinta lingkungan memilih kita? Itu karena mereka yakin kita bisa melawan Cheonha." jawab Pengacara Kang.

"Pak Kang, kumohon."

"Mereka ingin meratakan gunung indah untuk dijadikan sanggraloka. Kita harus menghentikan mereka."

"Aku akan mengerti jika Gunung Cheongpung terkenal."

Hee Woo yang mau keluar, mendengar itu.

Hee Woo : Gunung Cheongpung? Gugatan yang berlangsung selama lima tahun?

Pengacara Kang kekeuh ingin mengambil kasus itu.

Pengacara Kang : Kita akan mengambil kasus ini. Ini akan sulit, tapi kita harus menghadapinya. Mari kita uji keberuntungan kita dan mencobanya. Kita bisa.

Foto SBS
Foto SBS

Hee Woo mencari tentang tanaman serta hewan langka yang ada di Gunung Cheonpung. Dia mencarinya di internet, lalu memprint-nya.

Lalu Hee Woo memberikan artikel-artikel yang dicarinya pada Pengacara Kang, sambil menjelaskan.

Pengacara Kang pun terkejut. Dia seperti mendapat bukti baru untuk mengalahkan Cheonha.

Foto SBS

Pengacara Kang dan tim nya kembali rapat.

Pengacara Kang : Kumbang tanduk panjang. Binatang liar kelas satu yang terancam punah. Anggrek sandal. Tanaman liar kelas satu yang nyaris punah dan spesies pelindung. Itu ada di daftar merah Konservasi Alam Internasional. Suaka besar untuk Kalkora mimosa, spesies lain yang terancam punah. Semua ini ada di Gunung Cheongpung. Mari gunakan argumen pembangunan terhadap pelestarian ekosistem untuk memenangi kasus ini.

Foto SBS


Hee Woo menatap Pengacara Kang dari luar.

Narasi Hee Woo : Kang Min Seok menjadi pengacara terkenal dengan gugatan ini. Dia melawan Cheonha dan menang. Tuntutan ini memperkuat evaluasi lingkungan proyek pengembangan domestik.

Foto SBS
Foto SBS

Usai rapat, Hee Woo menemui Pengacara Kang.

Pengacara Kang : Kau telah melakukan semua yang diminta dan bahkan bekerja lebih keras sebagai pekerja paruh waktu. Aku jadi harus menghadiahimu dengan gajimu. Kurasa uang tunai yang terbaik.

Hee Woo senang, tapi kemudian dia terkejut melihat jumlahnya kebanyakan.

Hee Woo : Astaga, hadiah ini terlalu besar.

Pengacara Kang : Itu karena aku orang besar.

Hee Woo senang.

Foto SBS

Setibanya di rumah, Hee Woo melihat hasil penerimaan mahasiswa baru di Univ. Hankuk bersama ayah ibunya.

Ayah ibunya senang mengetahui hasilnya, bahwa Hee Woo diterima di univ itu.

Foto SBS

Hee Woo pun memulai harinya sebagai mahasiswa.

Dia menghirup udara kampus.

Hee Woo : Tempat ini belum berubah.

Foto SBS

Hee Woo masuk ke kelas. Dia mencari-cari Kyu Ri.

Hee Woo : Apa Kyu Ri belum datang?

Hee Woo mulai duduk. Tak lama,  Profesor Min Byung Sun masuk.

Hee Woo dalam hati, Profesor Min, lama tidak bertemu.

Hee Woo ingat apa materi pertama yang diajarkan Profesor Min ketika dia menjadi maba dulu.

Hee Woo : Hukum Perdata bukan bidang akademis.

Dan benar saja.

Profesor Min : Hukum Perdata bukan bidang akademis. Ini panduan yang harus disadari orang untuk hidup di dunia ini. Baiklah. Biar kuberi contoh. Siswa pindah ke sebuah rumah, dan pemilik rumah mengambil pinjaman hipotek 30.000 dolar atas rumah. Uang muka siswa itu bagian dari peminjaman. Lalu rumah akan dilelang. Lebih buruk lagi, rumahnya dijual dengan harga lebih rendah dari pinjamannya. Murid ini tidak bisa mendapatkan uang mukanya kembali. Apa yang akan kalian lakukan jika menjadi muridnya?

Para maba sontak menjawab, bahwa murid itu tak punya pilihan selain menyerah. Murid itu meneken kontrak karena tahu depositnya bersifat posterior. Jadi, tidak ada cara untuk memperbaiki ini.

Profesor Min bertanya apa ada jawaban lain.

Foto SBS
Foto SBS

Hee Woo menunjuk tangannya dan berdiri.

Hee Woo : Aku akan menarik depositnya.

Profesor Min  : Kau akan mendapatkan depositnya kembali? Bagaimana?

Hee Woo : Deposit untuk rumah di sekitar kampus tidak tinggi. Jadi, meskipun rumah itu dilelang, berdasarkan UU Perlindungan Sewa Rumah untuk Deposit Rendah, aku bisa mendapatkan kembali jumlah minimum deposit. Lalu...

Profesor Min : Lalu?

Hee Woo : Selama lelang, aku tidak wajib membayar uang sewa. Jadi, itu sebenarnya menguntungkanku. Selain itu, saat diminta evakuasi, mereka harus membayar biaya pindahanku.

Foto SBS

Maba yang duduk di belakang Hee Woo, memuji Hee Woo.

"Dia cukup hebat. Jawabannya jauh lebih detail daripada jawabanku."

Profesor Min senang, aku dapat jawaban detail ini dari mahasiswa baru. Benar. Kau baru saja membahas KUHP. Jika tahu UU-nya, kalian bisa melindungi diri sendiri saat tiba-tiba terlibat masalah. Siapa namamu?

Hee Woo : Kim Hee Woo.

Foto SBS


Kelas hari itu selesai. Seorang maba menyapa Hee Woo.

"Kurasa kau belajar sebelum kelas. Senang bertemu denganmu. Namaku Park Seung Wan."

"Senang bertemu denganmu. Namaku Kim Hee Woo."

"Kau tahu ada acara kumpul untuk anak baru, bukan? Choi Kang Jin menyuruh semua orang datang."

"Choi Kang Jin?"

"Presdir departemen kita."

Foto SBS

Maba yang memuji Hee Woo tadi, bergabung dengan mereka.

"Kalian akan pergi? Untuk apa?"

"Siapa kau?" tanya Seung Wan.

"Aku Lee Min Soo."

"Begitu rupanya. Halo. Aku anak baru. Namaku Kim Hee Woo."

"Aku tahu. Kim Hee Woo. Aku juga anak baru. Kau ingin berteman?" tanya Min Soo.

Hee Woo kaget.

"Apa itu mengejutkan bagimu? Kau juga tidak terlihat muda. Jadi, kau akan pergi?" tanya Min Soo.

Foto SBS


"Dia menyuruh semua orang datang." jawab Seung Wan.

 "Aku sungguh tidak mau pergi." ucap Min Soo.

"Kau tidak perlu pergi. jawab Seung Wan. Seung Wan ngasih tahu Hee Woo, kalau Hee Woo harus memakai jas.

Seung Wan juga memberitahu bahwa Jang Il Hyun yang mendapat nilai tertinggi di institut pelatihan juga akan hadir.

"Bagaimana aku akan tahan dengan kesombongan mereka di depan para junior?" ucap Min Soo.

Singkat cerita, mereka saling tarik-tarikan Hee Woo.

Min Soo lalu mengajak Hee Woo minum kopi.

Foto SBS

Hee Woo bertanya, mereka akan kemana untuk minum kopi. Dia bilang, dia melihat banyak kedai kopi di depan kampus.

Min Soo : Bahkan jika minum segelas, kita harus minum dengan gaya. Ahli alkimia kopi bekerja di sini. Barista itu memenangi penghargaan nasional. Astaga. Kopi di sini sangat nikmat.

Foto SBS
Foto SBS

Tiba-tiba aja, seorang gadis berlari ke depan mereka dan jatuh di pelukan Min Soo.

Gadis itu dikejar-kejar seorang nenek dengan tangkai sapu.

Hee Woo langsung menghalangi nenek itu yang hendak memukul gadis itu dengan sapu.

Tapi mendadak si nenek memanggil Min Soo dengan panggilan 'sayang'.

Si nenek mendekat ke Min Soo. Sontak lah Min Soo dan Hee Woo bingung.

Lalu suami si nenek datang dan meminta maaf. Dia bilang istrinya terkadang menunjukkan gejala demensia jadi dia keluar rumah untuk membeli obat. Dia juga memarahi gadis muda itu karena masuk ke rumahnya, padahal dia sudah bilang untuk menaruhnya di depan pintu.

Gadis itu bilang makanannya tidak enak dimakan saat dingin. Serta makanan dingin tidak baik untuk mereka dan terakhir kali si kakek sakit karena makan makanan dingin.

Min Soo membaca tulisan yang ada di tas bekal yang dikasih gadis tadi ke pasangan kakek nenek.

Foto SBS

Min Soo, Hee Woo dan gadis itu berjalan bersama.

Min Soo : Cinta dalam bekal?  Kau sukarelawan pengantar untuk kelas tidak mampu?

Gadis itu mengiyakan.

Min Soo ingin melihat apakah ada sayap di punggung gadis itu.

Min Soo : Kau malaikat tanpa sayap.

Gadis itu berterima kasih. Dia berkata, sungguh mengira akan dipukul sapu tadi.

Min Soo : Omong-omong, aku senang kau tidak terluka. Sapu membentuk ikatan berharga di antara kita. Mau lanjutkan saja ikatannya dengan minuman dan daging?

Tapi gadis itu bilang dia sudah terlambat dan bergegas pergi.

Foto SBS
Foto SBS

Min Soo : Astaga. Aku menyukainya. Aku akan menyimpannya di hatiku.

Min Soo membuat gerakan dengan tangannya. Hee Woo kaget melihatnya.

Hee Woo : Bagaimana kau tahu itu sekarang?

Min Soo : Ini? Aku sudah lama melakukan ini. Kau juga mau? Aku akan menyimpanmu di hatiku.

Min Soo pergi.

Hee Woo pun bingung.

Foto SBS
Foto SBS

Acara kumpul2 maba (mahasiswa baru) sekolah hukum Univ. Hankuk dimulai.

Hee Woo datang. Dia celingukan mencari orang yang dikenalnya.

Seung Wan yang lagi mengobrol, melihat Hee Woo.

Seung Wan : Hei, kau datang?

Seung Wan mendekati Hee Woo.  Lalu Seung Wan melihat Kang Jin.

Seung Wan langsung membungkukkan badan, memberi hormat.

Kang Jin melihat Seung Wan.

Hee Woo menatap Kang Jin, Choi Kang Jin?

Foto SBS

Dia ingat siapa Kang Jin. Dia adalah jaksa baru yang diperkenalkan Jang Il Hyun pada Seok Hoon.

Seok Hoon : Aku menantikan bekerja denganmu. Astaga. Kau tampan. Kau harus melakukan yang terbaik mulai sekarang.

Foto SBS

Kang Jin terpilih sebagai anggota dewan dan berpidato di hadapan tim relawannya.

Kang jin : Kemenangan dalam pemilihan ini bukan milik saya. Ini milik orang-orang yang memilih saya! Saya akan menjadi anggota dewan yang membela kebenaran dan keadilan. Saya akan menciptakan dunia yang penuh cinta tempat orang-orang tidak berdaya dan kurang beruntung berkumpul.

Narasi Hee Woo : Choi Kang Jin. Sampah yang memulai sebagai jaksa,  bekerja sebagai pengacara HAM, dan menjadi anggota dewan.

Foto SBS

Kang Jin : Kau disini?

Kang Jin melirik Hee Woo, apa dia anak baru?

Seung Wan menyuruh Hee Woo ngasih salam.

Hee Woo : Aku Kim Hee Woo.

Kang Jin : Begitu rupanya. Seung Wan memberitahuku tentangmu. Beberapa anak baru berpikir lulus ujian advokat adalah segalanya. Jadi, mereka tidak bersosialisasi dengan teman sekelas mereka. Namun, mereka salah. Menghadiri acara seperti ini akan bagus untukmu.

Seung Wan : Aku selalu mengukir kata-katamu di hatiku.

Kang jin : Benar. Dengan begitu, kau bisa memperluas lingkaran sosialmu. Jadi, kita bisa saling membantu setelah lulus.

Foto KBS2

Min Soo tiba-tiba muncul dan bergabung dengan mereka. Min Soo masih memakai jaket merahnya, hanya saja dengan tambahan jas.

Min Soo : Kalian saling menutupi kesalahan, saling menggaruk punggung, dan saling membantu menjadi kaya. Begitulah adanya.

Kang Jin : Astaga. Dia kasar sekali. Aku tidak tahu kau kembali.

Min Soo : Ya, aku merindukanmu. Kau baik-baik saja?  

Seung Wan heran Kang Jin dan Min Soo bisa saling mengenal.

Seung Wan : Kang Jin, kau tahun keempat. Kenapa...

Kang Jin : Dia masuk program medis saat aku masuk sekolah hukum.

Min Soo : Kami satu SMA.

Kang Jin : Kurasa sekolah seni dan musiknya tidak sesuai dengan seleramu.

Narasi Hee Woo : Lee Min Soo. Aku tidak ingat bertemu dengannya di kehidupan sebelumnya. Apa dia muncul saat masa laluku berubah?

Foto SBS

Jang Il Hyun muncul. Dia diperkenalkan sebagai kebanggaan sekolah hukum Hankuk.

Il Hyun : Halo, para mahasiswa dari program hukum di Universitas Hankuk. Aku Jang Il Hyun.

Hee Woo ingat saat Il Hyun memarahinya karena dia menyelidiki Tae Sub.

Foto SBS

Il Hyun : Dia bekerja keras untuk negara kita. Kau pikir kau siapa? Beraninya kau mempermasalahkan pelanggaran kecil seperti itu.

Hee Woo : Menawarkan suap adalah salah satu pelanggaran yang menyebabkan orang menerima hukuman yang lebih berat. Penggelapan dari proyek nasional dan penyalahgunaan wewenang. Ada sekitar 10 pelanggaran lagi selain ini. Bagaimana menurutmu? Haruskah aku melaporkannya kepadamu?

Il Hyun : Lihat dirimu. Dasar bodoh. Hei, pria di posisinya boleh melakukan hal seperti itu. Jika terus bertingkah seperti ini, kau akan dipenjara.

Flashback end...

Il Hyun : Kini kita akan melindungi hak-hak masyarakat melalui hukum dan membuat hidup mereka lebih makmur. Bersenang-senanglah dengan teman-teman sekelas kalian. Serta bagi impian kalian.

Foto SBS

Hee Woo keluar dari gedung tempat acara diadakan.

Min Soo tahu-tahu udah diluar aja.

Min Soo : Menurutku, ini bukan acara yang cocok untukmu. Begitu pula denganku. Orang-orang ini dan kepura-puraan mereka. Rasanya seperti berdiri di tengah badai pasir. Saat menghirup banyak debu, kau harus minum soju dengan daging berminyak. Akan bagus jika kau mentraktir. - Tidak.

Hee Woo : Kau yang traktir.

Min Soo : Terima kasih atas makanannya.

Hee Woo : Tidak. Hei.

Foto SBS

Mereka pergi minum bir.

Min Soo : Kenapa kamu kuliah?

Hee Woo : Apa?

Min Soo : Biar kuubah pertanyaanku. Kau ingin sukses?

Hee Woo : Begitukah anggapanmu terhadapku?

Min Soo : Ya.

Hee Woo : Tentu saja. Aku harus sukses.

Min Soo : Kau mau sesukses apa? Aku sudah memikirkan itu. Dunia ada di tanganku. Haruskah kuterima atau tidak?

Foto SBS

Min Soo pun heran Hee Woo tidak tertawa.

Min Soo : Kau tidak tertawa. Orang biasanya tertawa saat aku mengatakan hal seperti ini. Mereka menyuruhku berhenti membaca komik.

Hee Woo : Kau dan aku sepakat dalam banyak hal.

Min Soo : Sudah kuduga. Aku bisa merasakan kau anggota klubku saat kali pertama melihatmu. Astaga. Kurasa kita berjodoh. Kau mau menikah denganku?

Hee Woo : Kenapa kau memikirkan hal seperti itu?

Min Soo : Hanya kau yang bisa menandingiku di kampus kita.

Hee Woo : Omong-omong, kau masuk program medis, seni, dan musik. Itu tidak mudah. Bukankah belajar itu sulit?

Min Soo : Belajar adalah hal termudah dan paling bisa dilakukan di dunia. Itu sangat mudah. Hanya dunia dan orang-orangnya sulit.

Narasi Hee Woo : Lee Min Soo. Aku tidak bisa prediksi bagaimana dia mengubah masa depanku.

Foto SBS

Mereka lalu melihat seorang gadis pelayan bertengkar dengan seorang pelanggan. Gadis relawan tadi.

"Kenapa kau memotret kakinya? Pekerja paruh waktu yang lewat. Kau memotret kakinya, dasar mesum."

"Kau punya bukti?"

"Ya. Ponselmu. Itu ada di ponselmu."

Hee Woo dan Min Soo kaget melihatnya.

Min Soo : Sebelumnya, dia berhati besar. Namun, di sini, dia seperti pejuang.

Si pelanggan tak mau menunjukkan ponselnya.

Gadis itu mulai kesal, kecuali kau ingin aku benar-benar menggila, berikan itu kepadaku.

Foto SBS

Min Soo mengajak Hee Woo menghentikannya.

Hee Woo menghubungi polisi.

Hee Woo : Aku menelepon dari pub di depan Universitas Hankuk. Ada perkelahian. Kau harus bergegas.

Min Soo : Kau tidak seperti dugaanku. Kau sangat tidak keren.

Hee Woo : Astaga. Ini membantunya. Bagaimana jika aku terlibat dan mendapat masalah?

Foto SBS

Si pelanggan mau memukul gadis itu, tapi langsung dicegah Hee Woo.

Singkat cerita, Hee Woo memberi pelajaran pada pria itu.

Pria itu takut dan mau kabur tapi jatuh tersandung kaki Min Soo.

Tak lama, polisi datang dan membawa pria itu.

Hee Woo melihat seorang pria serba hitam menatap ke arahnya. Tapi kemudian dia cuek dan duduk bersama Min Soo juga gadis itu.

Foto SBS

Hee Woo terus menatap gadis itu.

Gadis itu heran dan tanya apa ada sesuatu di wajahnya.

Hee Woo : Tidak. Maafkan aku. Aku memikirkan hal lain.

Min Soo : Dari perkataanmu tadi, kau juga kuliah di Universitas Hankuk, bukan?

Min Soo bilang mereka satu kampus. Dia dan Hee Woo maba jurusan hukum.

Gadis itu berkata, dirinya maba jurusan teknik komputer.

Gadis itu mengenalkan dirinya.

"Aku Kim Hee A."

"Aku Kim Hee Woo. Usiaku 21 tahun. Aku cuti setahun sebelum kuliah."

"Aku juga. Itu juga yang kulakukan. Kim Hee Woo. Kim Hee A. Nama kita juga mirip. Benar. Ini takdir. Kita tidak bisa menolak ini."

"Aku Lee Min Soo. Senang bertemu denganmu."

Tapi Hee A cuek dan terus mengobrol dengan Hee Woo.

Hee Woo menatap Hee A lagi. Dia merasa Hee A tidak asing tapi dia tidak bisa mengingatnya.

Foto SBS
Foto SBS

Hee Woo turun dari bus dalam kondisi setengah mabuk.

Dia terus berjalan, tapi dia merasa ada yang mengikuti. Saat menoleh ke belakang, tak ada siapapun.

Hee Woo berjalan lagi. Dia berhenti lagi. Dia yakin ada yang mengikuti.

Dan benar saja, ada yang mengikutinya. Hee Woo menoleh. Dia terkejut melihat siapa yang mengikutinya. Dia, pria suruhan Tae Seob!

Bersambung...

0 Comments:

Post a Comment