Big Mouth Eps 3 Part 1

 All Content From MBC
Penulis : Catatan-Iza
Sinopsis Lengkap : Big Mouth
Sebelumnya : Big Mouth Eps 2 Part 4
Selanjutnya : Big Mouth Eps 3 Part 2

Foto MBC

Sipir yang berdiri di menara, siap menembak Chang Ho.

Tak lama kemudian, sipir2 lain datang menyergap Chang Ho.

Chang Ho yang kebelet mati, menatap sipir yang berdiri di menara.

Dia berteriak, tembak aku, brengsek! Tembak aku! Bunuh aku!

Foto MBC

Kepala Sipir Park kaget melihat napi yang mengamuk itu adalah Chang Ho. Dia ingat kata2 Ji Hoon, kalau Chang Ho adalah Big Mouse. Ji Hoon melarang Kepala Sipir Park membunuh Chang Ho.

Kepala Sipir Park langsung teriak, lewat walkie-talkie nya.

Kepala Sipir : Jangan tembak!



Foto MBC

Sipir yang di menara, langsung menurunkan senjatanya.

Melihat itu, Chang Ho emosi.

Chang Ho : Aku menyuruh kalian membunuhku! Tembak aku!

Sipir2 lain membekuk Chang Ho.

Mereka membawa Chang Ho kembali ke dalam.

Foto MBC
Foto MBC

Kepala Sipir Park menghubungi Ji Hoon. Dia memberitahu kalau Chang Ho berusaha kabur.

Ji Hoon di ruangannya, mengingatkan Kepala Sipir Park kalau Chang Ho tidak boleh mati.

Ji Hoon : Awasi dia baik-baik.

Kepala Sipir Park diam saja, dia kesal diberi perintah mengawasi Chang Ho.

Ji Hoon pun menjanjikan akan memberikan Kepala Sipir hadiah besar begitu uangnya kembali.

Ji Hoon : Aku mengandalkanmu.

Ji Hoon mengakhiri teleponnya.

Dia menghela nafas, lalu meminum mirasnya.

Foto MBC

Besoknya, para tahanan lagi senam di lapangan.

Sementara, Chang Ho ada di sel hukuman.

Chang Ho berulang2 kali memukul lantai. Dia juga menghantukkan kepalanya ke dinding.

Chang Ho menduga-duga, kalau bukan Chae Bong cs lah yang menjebaknya sebagai Big Mouse.

Chang Ho : Mereka tak akan repot-repot jika hanya ingin membungkamku.

Foto MBC

Park Mi Young membawa Mi Ho berkeliling RS Gucheon. Itu hari pertama Mi Ho bekerja.

Mi Young : Semua ini kamar individu dan ini kamar untuk empat orang. Kantor perawat di sebelah sana. Silahkan berkenalan.

Foto MBC

Mi Young mengajak Mi Ho ke kantor perawat.

Mi Young mengenalkan Mi Ho ke perawat lain.

Mi Ho menyapa mereka dengan ramah.

Mi Ho : Senang bertemu dengan kalian.

Tapi para perawat jutek padanya.

Salah satu perawat yang bernama Jang Hee Joo bertanya, apa Mi Ho pernah bekerja di bangsal kanker?

Mi Ho : Ya. Sebelumnya aku bekerja di pusat kanker. Ini tahun ketujuhku.

Mi Young : Kau akan segera tahu tugasmu. Tapi, ganti dahulu pakaianmu.

Mi Ho : Baik.

Foto MBC

Hee Joo pun memberitahu apa tugas yang harus Mi Ho kerjakan hari itu.

Mi Ho mencatatnya dengan cepat.

Hee Joo : Hari ini, tujuh pasien baru dan satu pasien pulang. }Jung Soo Nam di kamar 708 ada jadwal bedah umum, jadi, bawa dia saat divisi Anestesi menelepon. Yoon Sook Hee di kamar 705 menjalani gastro-EMR kemarin dan dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan.

Foto MBC

Mi Young datang mengajak para perawat makan. Tapi tidak dengan Mi Ho. Dia menyuruh Mi Ho memberikan obat kepada semua pasien.

Mi Ho kaget, sendirian?

Mi Young : Kita harus saling membantu karena sayap kita penuh. Kami akan kembali sebelum pemeriksaan. Terima kasih banyak.

Foto MBC

Mereka semua pergi.

Mi Ho tertawa, perpeloncoan, ya? Kalian langsung mengintimidasiku dan menunjukkan dominansi kalian. Baiklah. Akan kutunjukkan kemampuanku.

Foto MBC

Mi Ho pun langsung melaksanakan tugas2nya itu. Dia memberikan obat satu per satu kepada pasien.

Hingga akhirnya dia tiba di kamar salah satu pasien. Dia melihat pasien kejang2. Mulut pasien itu juga mengeluarkan busa.

Mi Ho pun bergegas memberikan pertolongan pertama.

Usai memberikan pertolongan pertama, dia memencet tombol panggilan darurat.

Terdengar lah di setiap sudut rumah sakit.

"Kode biru RJP. Bangsal kanker kamar 708."

Tapi tak ada dokter yang datang!

Mi Ho pun memberikan suntikan.

Setelah itu, dia melakukan CPR.

Tak lama kemudian, pasien itu kembali stabil.

Mi Ho lega.

Foto MBC

Dan, dia melihat Joo Hee bersama Min Young dan dokter lain tengah menatapnya di depan pintu.

Mereka semua masuk.

Mi Ho langsung memberi penjelasan tentang kondisi pasien.

Mi Ho : Tekanan darahnya saat ini 90 per 60. Denyut nadi 100, frekuensi pernapasan 25. Untungnya, belum terlambat...

Tapi Joo Hee malah marah, kau memberikan epinefrina tanpa perintah dokter?

Mi Ho : Aku punya sertifikat ACLS. Aku diizinkan memberikan epinefrina saat...

Min Young pun meminta maaf pada Joo Hee.

Dia bilang, Mi Ho pegawai baru.

Joo Hee memberi perintah.

Joo Hee : Jelaskan situasinya kepada keluarga dan sampaikan permintaan maaf.

Min Young : Baik, Bu.

Joo Hee : Latih pegawai barumu. Agar masalah seperti ini tak terulang.

Joo Hee dan yang lain pergi.

Foto MBC

Min Young mendekati Mi Ho.

Mi Ho : Kenapa kita harus minta maaf? Jika aku tak melakukan itu, pasien ini pasti sudah mati. Itu kode biru, tapi tak ada yang datang.

Min Young : Keluarga pasien ini sudah }mengajukan larangan resusitasi.

Mi Ho kaget, apa?

Min Young : Bukan hanya dia. Semua pasien di lantai tujuh memiliki larangan resusitasi, jadi, jangan lakukan apa pun jika mereka henti jantung.

Mi Ho : Aku paham mereka putus asa...

Min Young : Go Mi Ho-ssi!

Mi Ho : Ya?

Min Young : Belakangan ini, suasana di sini tak kondusif. Bekerjalah sesuai perintah. Dan jangan mengajukan pertanyaan di luar tugasmu.

Mi Ho terheran-heran.

Foto MBC
Foto MBC

Sekarang, Mi Ho lagi mengisi perutnya dengan roti. Dia duduk di taman, sambil membaca berita di ponselnya soal pembunuhan Jae Young.

Tiba-tiba, Mi Ho mendengar pembicaraan petugas dengan keluarga pasien.

Petugas bilang, jika tak menyetujui larangan resusitasi, maka pasien tak bisa dioperasi di RS itu.

"Tanda tangan saja di sini, dan kami akan memberimu kompensasi. Bagaimana kau akan membayar semua tagihan medis itu?"

Si keluarga pasien merasa berat melakukannya.

Foto MBC

Malamnya, Mi Ho membahas hal itu dengan ayahnya dan Soon Tae di kantor Soon Tae.

Mi Ho : Mereka mendapatkan permintaan larangan resusitasi hanya untuk pasien di lantai tujuh bangsal kanker. Itu membuatku merasa ngeri.

Pak Go : Menurutmu ada hubungannya dengan tesis mendiang Profesor Seo?

Mi Ho : Ya. Tentu saja. Setelah menemukan makalah itu, kita akan tahu alasan Changho...

Soon Tae diam saja. Mi Ho menatap Soon Tae dan mengetuk meja.

Mi Ho : Soon Tae-ssi. Kau mendengarkanku?

Soon Tae : Apa?

Mi Ho : Kenapa kau sangat tak fokus? Kau tak mendengar ucapanku.

Foto MBC

Soon Tae pun beranjak ke mejanya. Dia mengambil sebuah amplop dan memberikannya ke Mi Ho.

Mi Ho : Apa ini?

Mi Ho membukanya. Dan, dia dan Pak Go membaca isinya. Ternyata surat cerai!

Pak Go : Tertulis di sana. "Petisi perceraian tanpa sengketa."

Mi Ho sewot, aku bisa membaca!

Mi Ho lalu tanya kenapa Soon Tae memberikan surat itu kepadanya.

Soon Tae : Ini keinginan Chang Ho. Aku juga berusaha mencegah, tapi mustahil kita memenangkan sidang. Sudah jelas hidupmu akan lebih sulit.

Pak Go merasa kasihan pada Chang Ho.

Pak Go : Dia akan melakukan apa pun demi istrinya. Dia pasti merasa putus asa. Astaga, anak malang itu.

Foto MBC

Mi Ho pun emosi, apa itu sebabnya dia menolak kunjunganku waktu itu?

Soon Tae : Mi Ho-ya, Chang Ho mungkin benar. Kau akan terus dihakimi karena menjadi istri Big Mouse. Setidaknya salah satu dari kalian harus hidup.

Mi Ho pun berdiri.

Mi Ho : Pergilah sekarang juga dan minta kunjungan pengacara! Aku akan membunuhnya secara langsung.

Soon Tae : Mi Ho-ya.

Mi Ho : Aku tak akan menceraikannya. Aku mendukungnya hingga dia menjadi pengacara. Berdiri. Sekarang.

Soon Tae : Chang Ho berada di sel isolasi, jadi, untuk sementara dia tak boleh dikunjungi.

Mi Ho pun terduduk.

Dia nangis.

Foto MBC

Kepala Sipir Park lagi mencium aroma uangnya.

Setelah itu, dia menghitung uang2nya dengan mesin uang.

Lalu dia berdiri dan menyimpan uangnya di dalam brankasnya.

Dia kemudian melihat buku rekeningnya.

Kepala Sipir Park : Jumlahnya tak seberapa. Setidaknya aku butuh satu ikan ekor kuning yang besar untuk makan sashimi.

Foto MBC
Foto MBC

Seseorang mengetuk pintu kamarnya.

Kepala Sipir Park langsung menutup brankasnya dan menyimpan uangnya.

Lalu dia beranjak ke mejanya dan menyuruh orang diluar masuk.

Sipir Gan masuk, kau memanggilku?

Kepala Sipir Park : Bebaskan Park Chang Ho dari sel isolasi dan adakan pertemuan untuk Bangsal Dua.

Sipir Gan : Bangsal Dua sudah...

Kepala Sipir Park : Tak ada salahnya menebar jala tambahan. Telepon mereka, Berandal.

Foto MBC

Sipir Gan mengerti dan beranjak pergi.

Kepala Sipir Park : Jika benar Park Chang Ho adalah Big Mouse, dia bukan ikan ekor kuning, tapi paus. Paus biru.

Foto MBC

Tahanan bangsal dua dikumpulkan di sebuah aula. Jerry mengeluh, apa Kepala Sipir sudah pikun? Kita sudah mengadakan pertemuan bulan ini.

Park :  Hei, bukankah sudah jelas? Dia punya klien baru.

Park menunjuk ke arah Chang Ho.

Foto MBC

Foto MBC

Lalu Kepala Sipir Park datang.

Kepala Park pidato, saat ini kalian bukan berdiri di penjara. Gangster. Penipu. Pembunuh. Pencuri. Ini pusat daur ulang yang mengubah berbagai sampah dari masyarakat menjadi manusia yang layak. Sang Mesias datang untuk menyelamatkan umat manusia, dan aku datang untuk menyelamatkan kalian. Surga mengikuti hukum dewa. Di sini, kita mengikuti hukumku. Aku dewa kalian.

Chang Ho bergumam, omong kosong apa ini?

Sipir Gan : Majulah jika aku memanggil nomormu.

Sipir Gan mulai menyebutkan beberapa nomor tahanan.

Foto MBC
Foto MBC

Chang Ho bingung, ada apa?

Jerry : Kita dibagi berdasarkan kelas. Yang sedang disebut adalah Kelas A.

Chang Ho : Kelas A? Memangnya kita daging sapi? Apa standarnya?

Jerry : Mereka menuruti perintah sipir atau membayarnya setiap bulan.

Chang Ho : Sipir juga menerima suap? Bagaimana dengan pimpinan sel?

Jerry : Dia selamanya Kelas A. Dia membaca peruntungan sipir. Masalah keluarganya, saham, anak-anaknya. Dia selalu dipanggil. Ada beberapa orang yang tak hadir. Mereka VIP yang melampaui standar kelas.

Setelah itu, Sipir Gan menyuruh tahanan yang dipanggil mengatur posisi.

Foto MBC

Lalu seorang tahanan, yang termasuk ke dalam tahanan Kelas A mengamuk.

"Aku tak mau pergi! Kepala Sipir Park. Kau tak bisa melakukan ini setelah memeras uangku. Aku akan membongkar tindakanmu begitu aku bebas!"

"Singkirkan dia. Kau melewatkan setoran bulan ini, Berandal." perintah Kepala Sipir.

Para sipir pun langsung memukuli tahanan itu.

Chang Ho menghentikannya.

Chang Ho : Bukankah ini ilegal? Undang-Undang Perlakuan Narapidana Lembaga Pemasyarakatan, Pasal 4. Hak asasi tahanan harus dihormati sepenuhnya. Pasal 5. Tahanan tak boleh didiskriminasi atas dasar usia, gender, agama, atau status sosial dan sebagainya tanpa alasan yang masuk akal! Patuhi hukum. Jangan mendiskriminasi tahanan.

Foto MBC
Foto MBC

Kepala Sipir Park mendekati Chang Ho.

Kepala Sipir Park : Sesuai hukum yang kau sebutkan, Pasal 57, Narapidana akan dikurung di lembaga pemasyarakatan yang sesuai berdasarkan hasil klasifikasi dan diperlakukan sesuai dengan rencana perlakuan individu. Siapa yang bertanggung jawab atas perawatan mereka? Aku.

Chang Ho : Hak asasi manusia internasional...

Kepala Sipir Park : Masa bodoh dengan hak asasi manusia! Aku hukum dan keadilan di tempat ini! Beraninya penipu pengkhianat bicara soal hukum.

Kepala Sipir Park menyuruh para sipir menyeret Chang Ho keluar.

Chang Ho dan tahanan tadi pun diseret keluar.

Foto MBC

Chang Ho dan tahanan lain sedang membersihkan saluran pembuangan yang penuh dengan kotoran.

Terdengar narasi Chang Ho.

Chang Ho : Sosiolog Prancis Pierre Bourdieu mengatakan, masyarakat modern mengurutkan orang berdasarkan minat.</i> Di sini, sipir mengurutkan orang sesuka hatinya.

Foto MBC
Foto MBC

Kita diperlihatkan tahanan Kelas A yang sedang bersenang-senang.

Chang Ho : Berandal Kelas A menerima berbagai keuntungan dan tak masuk sel isolasi, meski membuat onar.

Chae Bong cs yang merupakan VIP, juga sedang bersenang2 di bangsal istimewa.

Chang Ho : Pekerjaan terbaik adalah melayani tahanan VIP. Karena kau bisa menghasilkan banyak uang jika mereka menyukaimu. Tahanan Kelas C, tanpa uang atau koneksi, setara dengan budak. Mereka diperlakukan tak manusiawi.  Ini neraka dunia.

Foto MBC

Chang Ho dan tahanan lain yang membersihkan saluran pembuangan termasuk tahanan Kelas C.

Kwang Yeon bertengkar dengan salah satu tahanan.

Dia tak terima karena tahanan tersebut menyuruhnya membersihkan saluran di sisi lain.

Dia mau mendekati tahanan itu, tapi malah kepleset ke dalam kotoran.

Sontak lah, para tahanan menahan tawa melihatnya.

Kwang Yeon marah ditertawakan. Dia mau membalas, tapi jatuh lagi.

Foto MBC
Foto MBC

Tahanan 5362 menemui Chae Bong cs.

Chun Sik : Kudengar istrimu bisa mati kapan saja. Kau butuh uang untuk operasi, bukan? Berapa yang kau butuhkan?

Foto MBC

Sekarang, semua tahanan lagi di berleha-leha di halaman.

Chang Ho menyendiri di dekat pagar.

Tahanan 5362 tiba-tiba datang. Dia beranjak ke arah Chang Ho, membawa pisau.

Jerry melihat itu, langsung teriak mengingatkan Chang Ho untuk hati2.

Tahanan 5362 melayangkan pisaunya ke arah Chang Ho. Chang Ho reflek menghindar.

Chang Ho : Apa masalahmu?

Tahanan 5362 terus berusaha menusuk Chang Ho.

Chang Ho menahan pisau dengan tangannya. Tangan Chang Ho terluka. Darah mengalih ke wajahnya. Kepala Sipir Park yang melihat itu dari video CCTV nya, langsung menyuruh para sipir ke lapangan.

Para sipir pun datang dan meringkus tahanan itu.

Foto MBC
Foto MBC

Chang Ho pun duduk dan menatap ke arah Chae Bong cs.

Chang Ho : Satu misteri terpecahkan. Bukan mereka yang mengubahku menjadi Big Mouse. Lalu siapa? Siapa pelakunya, dan kenapa? Kenapa mereka membuatku menjadi Big Mouse?

Foto MBC

Tim dokter tengah mengobati tangan Chang Ho.

Chang Ho masih berpikir siapa yang membuatnya menjadi Big Mouse.

Foto MBC
Foto MBC

Setelah itu, dia pergi ke ruangan Kepala Sipir Park.

Kepala Sipir Park memberinya minum.

Kepala Sipir Park : Apa kau tahu berapa kali aku menyelamatkan nyawamu?

Chang Ho minum, haruskah aku berterima kasih?

Kepala Sipir Park : Aku suka berterus terang. Apa gunanya berterima kasih ratusan kali? Satu kali bayaran jauh lebih baik. Beri aku lima persen dari uang yang kau ambil dari Lala Capital. Lima miliar won.

Kepala Sipir Park lalu berkata, mustahil Chang Ho memiliki uang sebanyak itu.

Kepala Sipir Park : Firasatku berkata demikian. Kau tahu kenapa kau masih bernapas? Karena Gong Ji Hoon yakin kau adalah Big Mouse. Hari saat penyamaranmu terbongkar akan menjadi hari pemakamanmu. Tapi kau tak akan jatuh sendirian. Siapa lagi yang menonton rekaman kamera dasbornya? Istrimu? Ayah mertua? Mereka tak akan menjauh dari keluargamu. Kau tahu belakangan ini sering terjadi kecelakaan SUA. Mereka bisa menyingkirkannya dalam sekejap tanpa ada yang tahu. Begini maksudku. Kau butuh bantuanku untuk pura-pura jadi Big Mouse, jadi, bayar aku tiap bulan...

Chang Ho pun marah, jangan sentuh istriku. Jika melanggar, kalian akan mati. Gong Ji Hoon, anak buahnya, dan kau. Begitu juga keluargamu.

Kepala Sipir Park : Kau sudah gila? Kau pikir kau siapa?

Chang Ho terdiam sejenak, lalu tak lama kemudian dia bilang dia Big Mouse.

Kepala Sipir Park : Apa?

Chang Ho menatap tajam Kepala Sipir Park.

Chang Ho : Dengar. Aku sungguh Big Mouse, Bodoh. Membayarmu? Maka aku tak akan menjadi Big Mouse. Saksikan sendiri. Akan kutunjukkan alasanku menjadi Big Mouse.

Foto MBC

Mi Ho duduk di ruang interogasi.

Diluar, Pengacara Choi menatap Mi Ho bersama Walikota Choi.

Pengacara Choi : Dia mengesankan. Dia sudah duduk diam selama dua jam.

Walikota Choi : Mulai.

Foto MBC

Pengacara Choi mulai menanyai Mi Ho.

Pengacara Choi : Kau datang sebagai saksi, jadi, tak perlu gugup. Jawab saja pertanyaanku dengan jujur. Kapan kali pertama kau bertemu Park Chang Ho?

Mi Ho : Kami sekelas saat SMA.

Pengacara Choi : Itu sudah lama. Kapan kalian mulai berkencan?

Mi Ho : Kami berteman selama sembilan tahun, berkencan selama empat tahun, dan menikah selama tiga tahun. Totalnya 16 tahun.

Pengacara Choi : Siapa yang pertama kali mendekati? Park Chang Ho? Atau kalian saling tertarik saat kali pertama bertemu?

Mi Ho : Kau tak ingin tahu tentang ciuman pertama kami? Maksudku, kenapa kau tak bertanya kapan kali pertama kami tidur bersama?

Pengacara Choi : Akan kuubah kalimatku jika pertanyaan itu menyinggungmu. Sudah berapa lama kau tahu bahwa Park Chang Ho adalah Big Mouse?

Mi Ho : Aku di sini sebagai saksi...

Pengacara Choi : Kau mungkin kaki tangan, atau membantu dan bersekongkol dalam kejahatannya.

Mi Ho : Dengar, Jaksa!

Foto MBC
Foto MBC

Pengacara Choi : Kami mengungkap kejahatan seseorang bahkan di kehidupan sebelumnya. Haruskah aku mulai menggali? Mari lihat hasil temuan tentangmu.

Mi Ho : Aku akan membantu sebisaku untuk menangkap Big Mouse. Tapi dia bukan Big Mouse.

Pengacara Choi : Bagaimana kau bisa yakin?

Mi Ho : Karena dia suamiku. Karena aku adalah orang yang paling mengenalnya.

Foto MBC

Hari sudah malam.

Mi Ho duduk di halte. Dia menghela nafas, lalu mendongak menatap langit. Wajahnya terlihat lelah.

Mi Ho mengingat kenangannya bersama Chang Ho.

Flashback...

Foto MBC
Foto MBC

Mi Ho lagi minum2 sendirian, di sebuah kedai. Tak lama, Chang Ho datang.

Chang Ho terkejut melihat Mi Ho minum2.

Mi Ho : Bukankah cuacanya sempurna untuk minum sampai mabuk?

Chang Ho : Apa ada masalah?

Mi Ho memegang gelasnya, mulai hari ini aku bebas. Aku mencampakkan bedebah bodoh itu.

Mi Ho meminum mirasnya. Matanya menahan tangis.

Foto MBC

Chang Ho menggendong Mi Ho.

Mi Ho : Dia bilang wanita itu sangat cantik dan keluarganya kaya. Jadi, aku meminta kami putus karena aku tak mau dicampakkan.

Mi Ho lalu menyuruh Chang Ho menurunkannya karena dia pengen muntah.

Chang Ho menurunkan Mi Ho.

Foto MBC
Foto MBC

Mi Ho muntah di pinggir jalan. Chang Ho mau mendekat, tapi dilarang keras Mi Ho.

Mi Ho : Jangan lihat. Aku akan membunuhmu jika melihatku.

Chang Ho berbalik, membelakangi Mi Ho.

Chang Ho : Mari berhenti berteman. Mau berkencan denganku? Lupakan dia dan berkencanlah denganku. Dia kuliah di Universitas Seoul, bukan? Aku mulai belajar untuk ujian pengacara karenamu. Agar menjadi jauh lebih sukses darinya, lalu mengajakmu berkencan.

Chang Ho berbalik dan mendapati Mi Ho lagi diam menatapnya.

Mi Ho memegang kedua pipi Chang Ho.

Mi Ho : Bagaimana dengan wajahmu? Dia jauh lebih tampan.

Chang Ho : Aku akan berusaha.

Mi Ho : Jangan.

Foto MBC
Foto MBC

Chang Ho pun berjanji, Mi Ho takkan pernah menangis jika berkencan dengannya.

Mi Ho makin mewek, aku menangis meski hanya membayangkannya.

Chang Ho : Kenapa kau menangis?

Chang Ho memakaikan jaket Mi Ho.

Mi Ho ngomel lagi, lepaskan. Kau membuatku kesal.

Tangis Mi Ho makin menjadi.

Chang Ho pun akhirnya mendekat dan memeluk Mi Ho.

Flashback end....

Foto MBC
Foto MBC

Tangis Mi Ho akhirnya pecah.

Tanpa dia sadar, dari kejauhan Walikota Choi menatapnya.

Walikota Choi lalu menyuruh supirnya melajukan mobil setelah menatap Mi Ho sejenak.

Foto MBC
Foto MBC

Kita ke rumahnya Walikota Choi dan Joo Hee sekarang.

Joo Hee menaruh parfumnya di atas meja.

Lalu dia membelai kasurnya. Dia tampak menawan dengan gaun tidurnya.

Walikota Choi tengah membaca catatan yang diberikan Pengacara Choi.

Lalu Joo Hee datang membawa wine dan dua gelas. Dia berdiri di pintu.

Joo Hee : Ini hari istimewa. Kau tak lupa, bukan?

Joo Hee ke kamar duluan.

Foto MBC

Walikota Choi menyusul Joo Hee. Joo Hee mengajaknya minum.

Walikota Choi menatap kasur, lalu mengajak Joo Hee menyerah.

Joo Hee : Yeobo. Jika kita berusaha lebih keras...

Walikota Choi : Aku tak butuh anak. Hanya kau yang kubutuhkan. Aku tak ingin melihatmu menderita lagi.

Foto MBC

Joo Hee beranjak dari duduknya.

Walikota Choi : Makalah Profesor Seo. Kau belum menemukannya, bukan?

Joo Hee : Itu hanya rumor. Tak ada makalah.

Joo Hee beranjak ke kasur.

Bersambung ke part 2....

0 Comments:

Post a Comment