Skip to main content

Adamas Eps 2 Part 1

 All Content From tvN
Penulis : Catatan-Iza
Sinopsis Lengkap : Adamas
Sebelumnya : Adamas Eps 1 Part 5
Selanjutnya : Adamas Eps 2 Part 2

Woo Shin memberitahu Tae Sung kalau dia akan mencuri Adamas.

Tae Sung : Kau gila. Bagaimana caranya?

Woo Shin : Bagaimana jika ada yang membantuku?

Flashback...


Woo Shin membaca undangan dari seseorang.

Dia di rumah Soo Hyun.

Flashback end...


Woo Shin : Seseorang mengundangku ke wastu ini. Menurutmu siapa yang merekomendasikanku menulis memoar Pimpinan Kwon?

Tae Sung : Apa orang itu tahu tentangku?

Woo Shin : Mungkin tidak. Kami belum pernah bertemu.

Tae Sung : Kalau begitu, kurasa aku akan aman jika membungkammu.

Tae Sung mengarahkan senapannya ke Woo Shin.

Tae Sung : Aku tidak bisa tetap bersikap baik untuk mendapatkan kepercayaan mereka. Aku harus mengotori tanganku.

Woo Shin : Kau akan menembakku?

Tae Sung : Jika diperlukan. Kecelakaan biasa terjadi saat berburu.

Woo Shin : Apa yang akan kau lakukan dengan saksinya?


Woo Shin menatap ke belakang Tae Sung.

Tae Sung menoleh ke belakangnya. Ada Hye Soo.

Hye Soo : Sedang apa kalian di sana?

Tae Sung menyapa Hye Soo, halo. Ini agak membingungkan, 'kan?

Hye Soo : Ya, sangat.

Tae Sung : Kurasa ini harus dilaporkan.


Seketaris Yoon melapor ke Kepala Pelayan Kwon apa yang terjadi di antara Woo Shin dan Tae Sung.

Kepala Pelayan Kwon kaget, Pak Choi? Dia menodongkan senjata kepada Pak Ha?

Kepala Pelayan Kwon langsung pergi.


Tae Sung, Woo Shin dan Hye Soo disidang Pimpinan Kwon.

Tae Sung : Aku menemukan perilaku mencurigakan. Aku merasakan kehadiran seseorang saat berburu, dan ada orang tak dikenal yang melihat sekeliling saat kuperiksa. Seolah-olah dia mencari seseorang. Jadi, aku menodongnya untuk mengidentifikasinya. Ternyata itu Pak Ha. Kurasa Nona Eun melihat kami dan salah paham.

Pimpinan Kwon : Seolah-olah dia mencari seseorang?

Tae Sung : Di mataku, ya.

Pimpinan Kwon : Bagaimana menurutmu, Hye Soo-ya? Kau pasti melihat sesuatu.

Hye Soo : Entahlah. Yang kulihat dia menodongkan senjatanya ke Pak Ha. Bukan yang terjadi sebelum dan sesudahnya. Tapi Pak Choi, dia sama sekali tidak tampak mencurigakan bagiku. Apa yang dia lakukan? Di tempat terbuka itu, di siang bolong.

Tae Sung : Itu...

Pimpinan Kwon : Bagaimana ini? Dua orang memberikan cerita berbeda tentang situasi yang sama. Jadi, salah satu dari kalian pasti berbohong.

Hye Soo : Sepertinya Pak Choi keliru.


Kepala Pelayan Kwon tiba2 masuk, keliru? Pak Choi bukan tipe orang yang menodongkan senjata pada seseorang karena kesalahpahaman.

Kepala Pelayan Kwon kemudian minta maaf.

Kepala Pelayan Kwon : Maaf karena aku terburu-buru menyela.

Pimpinan Kwon : Tidak apa-apa. Biarkan aku mendengar ceritamu.

Kepala Pelayan Kwon senang.

Kepala Pelayan Kwon : Kalau begitu, aku akan memberitahumu. Aku ingin tahu kenapa mereka ada di hutan. Pak Choi pergi berburu. Bagaimana denganmu, Nyonya Hye Soo?

Hye Soo : Aku pergi mengambil bunga lili cahaya emas Jepang untuk kebun.

Kepala Pelayan Kwon : Bagaimana denganmu, Pak Ha? Jika kau tidak mencari orang seperti yang dipikirkan Pak Choi, kenapa?

Woo Shin terdiam.

Kepala Pelayan Kwon : Kenapa kau diam saja?

Pimpinan Kwon : Pak Ha. Kau membuat cerita Pak Choi lebih masuk akal.

Kepala Pelayan Kwon : Pak, jangan membiarkan ini begitu saja. Kita harus menyelidiki ini...


Woo Shin : Akan kuberi tahu.

Kepala Pelayan Kwon tercengang mendengar jawaban Woo Shin.

Tapi Woo Shin mengajak Pimpinan Kwon bicara empat mata.

Woo Shin : Salah satu dari kita di sini mungkin merasa tidak nyaman dengan ucapanku.

Pimpinan Kwon setuju.


Tae Sung, Hye Soo dan Kepala Pelayan Kwon beranjak keluar. Kepala Pelayan Kwon memperingatkan Hye Soo agar tidak dekat2 sama Woo Shin. Dia bilang, dia mengkhawatirkan Hye Soo. Dia punya firasat buruk soal Woo Shin.

Hye Soo menanggapinya dengan sinis, kau mengkhawatirkanku? Itu sangat tidak biasa. Mungkin sudah waktunya kau meninggalkan dunia ini.


Hye Soo pergi.

Kepala Pelayan Kwon kesal, wanita lancang itu...


Kepala Pelayan Kwon lalu menatap Tae Sung.

Kepala Pelayan Kwon : Apa yang terjadi?

Tae Sung : Seperti yang kukatakan kepada Pimpinan. Aku melihat seseorang yang mencurigakan, dan dia...

Kepala Pelayan Kwon : Apa yang mencurigakan darinya? Kenapa kau tidak bisa membaca yang tersirat?

Tae Sung : Dia melihat sekeliling, dan aku penasaran apakah dia sedang mencari seseorang.

Kepala Pelayan Kwon : Mencari seseorang? Siapa?

Tae Sung : Bu Kwon, aku bisa saja terlalu cepat menyimpulkan.

Kepala Pelayan Kwon : Kau tidak bisa mengubah kata-katamu sekarang! Pokoknya, dia memang tampak mencurigakan. Tatapannya memberiku perasaan aneh sejak awal. Kenapa sebenarnya dia datang ke Haesong?

Tae Sung : Kau tahu alasannya. Untuk menjadi penulis bayangan...

Kepala Pelayan Kwon : Tidak, bukan begitu. Uang tidak bisa menggerakkan orang seperti dia. Aku sangat mengenal orang-orang rendahan yang melakukan apa pun demi uang. Rasanya tidak benar.

Tae Sung : Kau pasti punya alasan bagus untuk berpikir seperti itu, tapi Pimpinan tidak akan membiarkan sembarang orang masuk ke Haesong. Jika ada masalah dengannya, Pimpinan tidak akan menyukainya.

Kepala Pelayan Kwon : Menyukainya? Jika dia ingin uang atau hal lain dari Tuan, dia akan berusaha memikatku lebih dahulu. Karena aku gerbang menuju Tuan! Semua orang begitu. Bahkan anggota majelis dan Jaksa Agung. Tapi bedebah itu mengabaikanku.

Tae Sung : Bu, jangan khawatir. Aku akan mengawasinya.

Kepala Pelayan Kwon : Aku tahu dia punya motif tersembunyi.

Hye Soo diam-diam menguping pembicaraan mereka.

Bersambung ke part 2....

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 14

Sebelumnya <<< “Dimana Hae Gang, ibu? Apakah dia benar2 pergi ke China? Catatan dan foto2 Hae Gang, kenapa dihapus? Siapa yang menghapusnya? Apakah Hae Gang yang melakukannya? Apakah ibu yang melakukannya? Apa yang terjadi pada Hae Gang, ibu?” tanya Jin Eon. Nyonya Kim diam saja. Wajahnya terlihat kecewa dan marah. Jin Eon pun berlutut dan mengakui kesalahannya. Ia terus menanyakan Hae Gang. Nyonya Kim menghapus air matanya dan menuliskan catatan untuk Jin Eon. Setelah itu, Nyonya Kim masuk ke kamarnya. Jin Eon pun merasa bersalah. Jin Eon lalu membaca tulisan Nyonya Kim. [Dia bertemu dengan seorang pria yang baik dan dia hidup dengan bahagia. Jadi berhentilah. Aku mohon padamu] Namun jawaban dari Nyonya Kim tak begitu memuaskan hatinya. Baek Seok menyusul Hae Gang yang duduk di luar rumah. Namun ia tak menghampiri Hae Gang. Ia hanya menatap lirih Hae Gang dari kejauhan. Hae Gang sendiri tak menyadari kehadiran Baek Seok. Sementara itu, Jin Eon...

Ruby Ring Ep 93 Part 2

Sebelumnya... Dongpal dan Jihyeok yang berseragam militer, sedang menata restoran sesuai arahan Chorim. Tapi kemudian, Dongpal sebal karena Chorim menyuruh mereka menggeser meja kesana kemari. Chorim pun jadi sewot. "Kau ingin aku yang sedang hamil melakukan ini!" Jihyeok tertawa melihat perdebatan orang tuanya. Daepung lantas keluar dari dapur. Ia menghentikan pertengkaran itu dan mengaku, akan mengangkat meja itu sendirian. Tapi karena mejanya berat, Jihyeok dan Dongpal langsung membantu Daepung. Geum Hee tiba-tiba datang, mengejutkan Chorim. Geum Hee membawakan sebuket bunga untuk Chorim. "Kudengar kau hamil. Jadi kubawakan bunga ini. Bunga ini bagus untuk kehamilan. Kuharap anakmu secantik bunga ini." ucap Geum Hee. Daepung lantas mengajak Geum Hee pergi. "Jihyeok-ah, apa yang terjadi?" tanya Chorim. "Paman Daepung jatuh cinta. Dia ingin menikah jadi dia bekerja keras." jawab Jihyeok. Mendengar Geum Hee c...