Big Mouth Eps 6 Part 2

 All Content From : MBC
Penulis : Catatan-Iza
Sinopsis Lengkap : Big Mouth
Sebelumnya : Big Mouth Eps 6 Part 1
Selanjutnya : Big Mouth Eps 6 Part 3

Di part sebelumnya, Chang Ho membawa Mi Ho ke lapangan. Chang Ho bilang, disana aman. Mi Ho mengedarkan pandangannya, melihat sekelilingnya.

Chang Ho : Semua yang kukatakan sekarang akan terdengar seperti kebohongan. Berjanjilah kau akan memercayainya.

Mi Ho : Katakan. Aku akan memercayaimu.

Chang Ho mulai mengatakan semuanya.

Flashback...




Chang Ho sedang membaca daftar klien narkoba yang didapatnya dari Walikota Choi.

Chang Ho : Setelah mendapat daftar klien narkoba dari Wali Kota Choi, hal-hal aneh mulai terjadi.

Di sana tertulis, nama Lee Sang Bong, Go Hak Ki, Nam Yi Soo, Jung Mi Kyung dan Kim Eun Sae.

Tapi tiba2, seorang tahanan yang warna seragamnya sama seperti Chang Ho, mengarungkan kepala Chang Ho dengan karung hitam.


Jerry kebetulan datang dan mendapati Chang Ho tertidur sambil duduk di koridor.

Jerry membangunkan Chang Ho.

Chang Ho bangun dan terkejut melihat Jerry. Lalu dia mencari daftar klien narkobanya, tapi tidak ada.

Chang Ho curiga sama Jerry. Dia pun mencekik Jerry.

Jerry kebingungan Chang Ho tiba2 bersikap begitu padanya.

Tak lama, Chang Ho melepaskan Jerry.

Lalu Chang Ho meraba sakunya dan menemukan sesuatu. Dia merogoh sakunya. Ternyata kartu tarot.


Di toilet, Chang Ho membaca daftar klien narkoba yang ada di kartu tarot. Di belakang kartu tarot, ada simbol BM.

Chang Ho pun langsung meminta kartu tarot pada sipir. Dia meminta No Park mengajarinya membaca tarot.

No Parl : Ramalan Barat bukan keahlianku. Aku tak tahu cara membaca kartu tarot.

Chang Ho : Kau tak perlu membaca kartuku. Jelaskan saja.

Chang Ho menunjukan kartu tarot, dengan gambar yang sama seperti kartu tarot yang diterimanya secara misterius.

Chang Ho : Menara itu terbakar, dan orang-orang melompat dari sana. Bukankah itu berarti bencana atau kecelakaan mendadak?

No Park : Tapi kau selalu bisa membangun kembali menara dan membuatnya tampak luar biasa lagi. Jadi, itu bisa berarti berkah tersembunyi atau awal yang baru. Kau bisa menerjemahkannya seperti itu.

Flashback end...


Mi Ho lalu tanya, bagaimana Chang Ho yakin nama2 di kartu itu asli.

Chang Ho bilang simbol di belakang kartu, dia pernah melihatnya.

Flashback...


Kepala Sipir Park bicara dengan Chang Ho, setelah tahanan 5362 meninggal.

Kepala Sipir Park : Dia gantung diri di sel isolasi, tapi ini aneh. Pria yang mencoba membunuhmu tewas.

Kepala Sipir Park pergi. Chang Ho menemukan kartu tarot berlogo BM di lantai tepat setelah Kepala Park pergi.

Chang Ho mengambil kartu itu dan membuangnya ke tong sampah.

Chang Ho : Bagaimana jika Big Mouse mengirimiku kartu itu? Aku memikirkannya sampai akhir. Haruskah aku memilih daftar pemberian Wali Kota Choi atau nama-nama di kartu tarot? Saat melihat wajah cemas Wali Kota Choi, aku yakin nama-nama di kartu itu asli.

Flashback...


Walikota Choi berlari ke penjara dengan wajah cemas. Dia mau menemui Chang Ho. Dia ingin memberitahu bahwa nama2 di daftar yang diberikannya itu palsu.

Tapi Kepala Sipir Park tidak mengizinkan Walikota Choi bicara dengan Chang Ho.

Chang Ho menatap wajah Walikota Choi, lalu dia beranjak pergi.

Flashback end...


Mi Ho : Bagaimana dengan saksi yang tewas di Kantor Kejaksaan?

Chang Ho : Dia mengirim pesan melalui kartu. Hal-hal yang dia rencanakan dan lakukan. Hal-hal yang akan terjadi.

Flashback..


Chang Ho menerima kartu tarot lagi.

Kartu tarot bergambar 'death'.

Flashback end...


Mi Ho : Jadi, orang yang melakukan ini kepadamu adalah Big Mouse yang asli. Kalau begitu, tak ada hubungannya dengan kasus Profesor Seo.

Chang Ho : Dia mengirimiku kartu tarot nomor 20, "Penghakiman."

Mi Ho : Penghakiman? Seperti hukuman?

Chang Ho : Dia ingin aku mengungkap kebenaran tentang Seo Jae Young dan menghukum mereka karena itu.

Mi Ho : Tapi kenapa harus kau yang melakukannya?


Mi Ho lalu memegang tangan Chang Ho, Chang Ho-ya, tak bisakah kau mengatakan yang sebenarnya pada semua orang?

Chang Ho : Jika kulakukan, aku akan mati. Maka aku benar-benar akan menjadi Big Mouse. Itu sebabnya dia terus memberiku misi dan mengujiku. Begitu dia menganggapku tak berguna, dia akan membunuhku.

Mi Ho : Tapi kau tak bisa dimanfaatkan seperti ini selamanya.

Chang Ho : Aku juga memanfaatkannya.

Mi Ho : Apa maksudmu? Bagaimana caramu memanfaatkan Big Mouse?

Flashback...


Chang Ho duduk di tengah lapangan. Tak lama, spanduk bertuliskan 'ALKITAB PENGAKUAN DOSA' terbentang di belakangnya.

Jerry : Semuanya. Karya seni yang ada di hadapan kalian dibuat oleh bosku setelah dia mendapatkan inspirasi secara tiba-tiba. Jadi, lihatlah dan simpan di hati kalian. Di mana lagi kalian bisa melihat mahakarya seperti ini? Benar, 'kan?


Chang Ho masuk ke kapel dan menyelipkan pesan di dalam alkitab.

Chang Ho : Aku mengiriminya pesan untuk kali pertama. Kubilang aku akan bertarung jika dia memberiku senjata yang kubutuhkan. Dia menjawab dengan memberiku kartu tarot nomor satu. "Pesulap." Dia mengakui keahlianku.

Chang Ho kemudian keluar. Tak lama dia masuk lagi dan memeriksa alkitab. Ada kartu tarot di sana.

Flashback end...


Chang Ho : Itu juga berarti dia masuk perangkapku.

Mi Ho : Perangkapmu? Apa maksudmu?

Chang Ho : Aku sengaja menyeret Big Mouse ke dalam pertarungan ini untuk mencari tahu identitasnya. Mi Ho-ya, aku harus menangkap kedua kelinci itu. Aku harus mencari tahu siapa Big Mouse...

Mi Ho : Aku akan mencari makalah Profesor Seo. Aku akan menangkap salah satu kelinci.

Chang Ho tak setuju, Mi Ho-ya.

Mi Ho : Jangan berani-berani menyuruhku berhenti.

Chang Ho : Untuk sementara, jangan beri tahu siapa pun tentang perkataanku.


Mi Ho lalu minta maaf.

Mi Ho : Aku tak tahu apa yang kau alami, dan bodohnya aku meragukanmu.

Chang Ho : Aku yang seharusnya minta maaf. Kau tak melakukan kesalahan.

Mi Ho : Kau juga tidak. Kenapa dia memilihmu?

Chang Ho pun memeluk Mi Ho.

Tangis Mi Ho perlahan menetes di pelukan Chang Ho.


Kepala Sipir Park yang melihat mereka pelukan, kesal sendiri.

Kepala Sipir Park : Apa dia datang ke sini untuk syuting melodrama, alih-alih bekerja sukarela?

Bersambung ke part 3...

0 Comments:

Post a Comment