The Game : Towards Zero Ep 25 Part 1

  All Content From : MBC
Sinopsis Lengkap : The Game : Towards Zero
Sebelumnya : The Game : Towards Zero Ep 24 Part 2
Selanjutnya : The Game : Towards Zero Ep 25 Part 2

<<<< SEBELUMNYA >>>>>


Tae Pyeong bilang pada Hyun Woo, kalau Hyun Woo hanyalah seorang pembunuh yang tidak bisa berhenti membunuh seseorang. Hyun Woo membeku, menatap Tae Pyeong dengan sorot mata nanar.

Tae Pyeong : Itulah bagaimana kau akan mati.


Tae Pyeong membuka bagasi dan menemukan bom di sana.

Tae Pyeong : Jika itu adalah bagaimana aku bisa menyelamatkan kau, aku akan melakukan itu.


Sambil berlari ke arah mobil Tae Pyeong, Joon Young teriak memanggil nama Tae Pyeong.

Hyun Woo terkejut Joon Young datang. Tae Pyeong memejamkan matanya. Hyun Woo memencet detonator di tangannya. Mobil Tae Pyeong seketika meledak. Joon Young syok melihatnya.


Di rumah sakit, Tae Pyeong didatangi detektif dari Kepolisian Gichang.

Detektif : Kim Tae Pyeong-ssi, kau telah melakukan kontak dengan pembuat bom, Sung Min Jae? Kami memiliki beberapa pertanyaan tentang upaya kau untuk membunuh Jo Hyun Woo. Tolong ikut kami ke kantor polisi.

Semua terkejut mendengarnya.


Sekarang, Yeon Hwa tengah menanyai Tae Pyeong sebagai pengacara.

Yeon Hwa : Apakah kau benar-benar menanam bom?

Tae Pyeong : Iya. Nyonya Jung memperkenalkan aku kepada seseorang yang bisa melakukan itu.

Yeon Hwa : Nyonya Jung? Ibu dari Oh Sung Min yang mengelola Ohsung Capital?

Tae Pyeong : Iya. Begitulah cara aku diperkenalkan dengan Sung Min Jae.

Yeon Hwa pun tanya alasan Tae Pyeong melakukan itu. Tae Pyeong bilang karena Hyun Woo akan membunuh semua orang.

Tae Pyeong : Dia akan mengatur serangan bom. Para detektif dan orang tak bersalah lainnya
akan mati dalam ledakan itu.

Yeon Hwa : Apakah Detektif Seo tahu tentang ini? Jangan beritahu aku yang lain sudah tahu tentang kematian mereka.

Tae Pyeong : Mereka tahu.

Yeon Hwa : Bagaimana dengan bom yang telah kau pasang? Apakah mereka tahu tentang itu juga? Jika tidak, mari kita tunda deposisimu. Karena ini sukarela, kau dapat menolak. Sebenarnya, jika kau mengatakan tidak, maka kita bisa membahas semua ini.

Tae Pyeong : Aku akan mengatakan yang sebenarnya.

Yeon Hwa : Kau akan ditangkap saat itu juga. Kau akan dipenjara segera. Kau mungkin tidak dapat menyelamatkan siapa pun.

Tae Pyeong : Aku juga akan melakukan pembunuhan. Aku tidak bisa berpura-pura tidak terjadi.


Joon Young tiba-tiba masuk. Tae Pyeong langsung terdiam. Joon Young bilang itu bukan pembunuhan, tapi percobaan pembunuhan. Joon Young lalu bilang pada Yeon Hwa kalau dia akan mendampingi Tae Pyeong.

Joon Young : Ini tidak akan mudah, tapi aku akan lihat apakah dia bisa diinterogasi tanpa penahanan.

Detektif memutar video saat Tae Pyeong membuang sesuatu di dalam pipa. Di video itu, Tae Pyeong sengaja mengarahkan pipanya ke arah kamera yang terpasang. Detektif lalu mulai menginterogasi Tae Pyeong. Dia tanya, apa Tae Pyeong pria yang ada di video itu. Tae Pyeong mengiyakan.

Detektif : Apa yang kau tumpahkan?

Tae Pyeong menjawab jujur, ada darah di dalam pipa.

Detektif tanya lagi kenapa Tae Pyeong membuangnya.


Joon Young bicara dengan detektif satunya. Dia bilang Hyun Woo masih hidup.

Joon Young : Aku bahkan berbicara dengannya di telepon.

Detektif : Kau melakukannya?

Joon Young : Iya.


Joon Young lalu menunjukkan foto sebuah villa, dimana dia dan rekannya sempat berkumpul disana untuk kepentingan penyidikan.

Joon Young : Ini adalah villa pribadi yang berjarak 2 km dari TKP. Aku pikir dia merawat lukanya di sini.


Joon Young : Dan ini.

Joon Young menunjukkan foto jasad Na Young Sook yang ditemukan di bagasi.

Joon Young : Ini adalah tubuh Na Young Sook, seorang wanita pembersih. Dia memerintahkan seorang pria untuk membawa tubuhnya ke pemakaman. Lebih banyak nyawa tak berdosa dapat dikorbankan. Aku tidak berusaha memihak Tae Pyeong. Tetapi untuk menangkap Jo Hyun Woo, kita membutuhkan bantuannya.


Beralih ke Tae Pyeong di ruang interogasi.

Detektif : Katamu ada darah di pipa. Itu berarti ini adalah bukti pembunuhan yang pasti. Apakah kau sadar akan hal itu?

Tae Pyeong : Iya.

Detektif : Dan kau masih menyingkirkannya?

Tae Pyeong : Iya.

Detektif : Apakah ini berarti kau sudah mempersiapkan diri untuk membunuh Jo Hyun Woo?

Tae Pyeong : Iya. Aku tahu ini adalah kejahatan serius. Aku dengan senang hati akan menerima hukumanku. Tetapi jika kau membiarkannya, detektif akan berada dalam bahaya.

Detektif : Bagaimana sebenarnya?

Tae Pyeong : Akan ada ledakan.

Detektif : Apa?

Tae Pyeong : Aku tahu sulit untuk percaya, tapi bom akan meledak saat upacara. Dia akan meledakkannya.

Detektif : Bagaimana kau tahu ini?

Tae Pyeong bingung jelasinnya.


Detektif satunya kaget saat Joon Young beritahu bahwa Tae Pyeong bisa melihat kematian. Joon Young mencoba meyakinkan detektif itu. Dia bilang dia awalnya juga tak percaya. Namun belum selesai omongannya, si detektif memotong kalimatnya. Detektif bilang Joon Young tak masuk akal.

Joon Young : Maka setidaknya, jangan menangkapnya tanpa surat perintah. Kau bisa menggantinya dengan surat perintah penangkapan.


Tiba-tiba Joon Young melihat Tae Pyeong digiring oleh detektif. Tae Pyeong menatap Joon Young sejenak. Sekarang, Joon Young menemui Tae Pyeong. Joon Young mengaku menyesal. Dia bilang, dia sudah berusaha yang terbaik tapi hasilnya tak sesuai.

Tae Pyeong : Aku sudah memberi tahu Pengacara Lee. Aku telah menulis sesuatu untuk Kepala Nam. Untuk berjaga-jaga, aku menulis kematian para detektif. Ini akan membantumu menangkap Jo Hyun Woo. Apakah kau ingat apa yang ku katakan? Jika kau cukup percaya diri bahwa kau dapat menyelamatkan mereka, kau akan dapat mengubah kematian mereka. Aku akan melihat  jika ada cara aku dapat membantu dari balik jeruji besi.


Setelah mengatakan itu, Tae Pyeong mengakui dia merindukan Joon Young.

Sontak lah tangis Joon Young langsung ngalir mendengar itu.


Sementara itu, Hyun Woo ada di makam ayahnya. Dia minta maaf karena datang terlambat.


Kita lalu diperlihatkan flashback saat Hyun Woo mengambil sampel rambut sang ayah, ketika sang ayah dirawat di rumah sakit. Saat tengah memasukkan sampel rambut ayahnya ke dalam plastik, sang ayah terbangun dan mencengkram jaketnya. Hyun Woo terkejut.

Pil Doo : Hyun Woo-ya, Hyun Woo-ya.


Hyun Woo pun lari keluar.

Hyun Woo : Aku pikir kau tidak akan mengenali aku. Aku takut padamu.


Hyun Woo berada di depan penjara. Tak lama, dia melihat bus tahanan yang membawa ayahnya datang. Selagi pintu gerbang dibuka petugas, Pil Doo menoleh dan melihat mobil Hyun Woo. Namun ia tak tahu itu Hyun Woo. Tak lama kemudian, bus tahanan pun masuk ke area penjara.

Hyun Woo : Aku benar-benar berpikir kita akan bertemu lagi. Aku menyesal.


Hyun Woo lantas kembali ke rumahnya. Dia membandingkan hasil tes DNA yang dia lakukan dengan hasil tes  autopsi dari Kepala Nam. Dari hasil tes DNA yang dia lakukan, ayahnya terbukti tidak bersalah. Tapi hasil dari Kepala Nam berkata lain. Hyun Woo pun jadi bertanya-tanya dimana yang salah.

Flashback end...


Hyun Woo menyingkirkan daun kering di atas makam ayahnya.

Hyun Woo : Bagaimana? Bagaimana kita sampai sejauh ini? Dan kenapa? Kenapa harus kita? Jurang gelap mungkin tidak begitu menyakitkan dibandingkan kehidupan ini. Sekarang, aku bahkan tidak tahu siapa aku. Kita hanya akan bertemu lagi di akhirat. Aku akan segera menemuimu, Ayah.


Nyonya Jo di depan meja Joon Young.

Dari ruangannya, Kepala Yang menatap Nyonya Jo.


Tak lama kemudian, dia menghubungi Dong Woo.

Kepala Yang : Apakah kau masih di rumah sakit?  

Dong Woo : Kita berada di Kantor Polisi Gichang.

Kepala Yang : Apa?  Kenapa kau disana?

Dong Woo : Mereka menemukan bukti bahwa Tae Pyeong membeli bom. Dia sedang diinterogasi sekarang.

Kepala Yang : Sial. Mereka menemukan itu dengan sangat cepat. Lupakan itu. Pergeseran akan segera berubah. Datanglah ke kantor sekarang.


Joon Young keluar bersama Pengacara Lee. Kepala Nam tanya, bagaimana dengan Tae Pyeong.

Kepala Nam : Aku kira dia ditangkap bahkan tanpa surat perintah. Jelas bahwa dia menghancurkan barang bukti. kita tidak bisa meyakinkan detektif itu.

Pengacara Lee lalu memberikan surat yang ditulis Tae Pyeong untuk Kepala Nam.

Pengacara Lee : Itu adalah surat yang ditulis Tae Pyeong sebelum kejadian. Dia mengatakan dia menuliskan kematian yang dia lihat. Dia mengatakan itu bisa membantu mempersiapkan diri untuk serangan bom.


Kita diperlihatkan flashback saat Tae Pyeong menulis surat itu.

Tae Pyeong : Kepada Kepala Nam. Inilah yang pernah dikatakan oleh seorang penyair. Kematianmu adalah kematian paling menyakitkan. Meskipun begitu, maafkan aku karena masih menulis surat ini kepadamu. Aku akan menulis tentang kematianmu, kematian Ketua Tim Han, kematian Kang Jae, dan kematian Bong Soo dalam surat ini. Kematian yang mengerikan seperti milikmu seharusnya tidak pernah terjadi.


Joon Young ikut membaca bersama Kepala Nam.

Yang lain terdiam.

Tae Pyeong juga menulis surat untuk yang lain.


Kita lalu diperlihatkan bagaimana rekan2 detektif meregang nyawa.

Petugas berwenang berusaha menjinakkan bom yang dipasang di tubuh Reporter Lee. Namun tiba2, bom meledak. Kepala Nam yang baru membuka pintu, terkena dampak bom. Kang Jae muntah darah. Bong Soo terluka parah di mata. Kaki Dong Woo putus.

Tae Pyeong : Jika kau membaca surat ini, itu berarti Jo Hyun Woo masih hidup. Aku tahu bahwa aku akan berpapasan dengannya lagi dalam hidup aku. Tapi setelah bertemu Joon Young, aku menyesal saat aku mengatakan kepadanya tentang kematiannya 20 tahun yang lalu.


Kita diperlihatkan flashback saat Tae Pyeong memprediksi kematian Hyun Woo.

Tae Pyeong : Kau akan bunuh diri di depan petugas polisi.

Flashback end...


Tae Pyeong : Aku menubuatkannya tentang kematiannya karena aku masih muda dan takut. Apa yang aku katakan mungkin telah menyiksanya seumur hidupnya. Itu sama dengan aku. Setelah melihat kematiannya, aku tidak pernah merasa nyaman. Aku sangat berharap... bahwa kematianku akan berubah kematiannya. Kepala Nam, tolong lindungi dia. Lindungi Joon Young, anggota Divisi Kejahatan Satu, Reporter Lee Joon Hee. Pembunuhan bisa diubah. aku harap upaya putus asamu akan bekerja. Dalam kematian aku melihat, Reporter Lee pergi ke auditorium di bawah instruksi Jo Hyun Woo.

Kepala Nam memberikan surat pada Kang Jae. Kang Jae, Dong Woo dan Bong Soo membaca sama2.

Tae Pyeong : Di auditorium. Spanduk di auditorium berkata,"Selamat atas promosi terhormatmu" Aku pikir itu mungkin upacara untuk promosi khusus."


Hyun Woo membuka lokernya. Dia mengambil beberapa uang lalu beranjak pergi dengan sebuah tas besar.

Bersambung ke part 2....

0 Comments:

Post a Comment