• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Ruby Ring Ep 51 Part 2

Sebelumnya...


Nenek memanggil keduanya. Nenek bertanya, itu syal siapa. Keduanya diam.

"Gyeong Min-ah, kau tahu caranya bicara kan?" tanya nenek.

"Itu milikku." jawab Roo Na.

"Jadi kau ingin menggunting syalmu sendiri?" tanya nenek.

"Maafkan aku, Nek. Aku sangat marah..."

"Semarah apapun dirimu, bagaimana bisa kau berniat merusak syal sebagus itu? Aku tidak bisa menebakmu. Bagaimana bisa kau terus-terusan membuat masalah." ucap nenek.

"Maaf, Nek. Dia marah padaku. Jadi disaat marah dia..." Gyeong Min berusaha menjelaskan, tapi nenek langsung menyuruhnya diam. Nenek kesal karena Gyeong Min terus saja membela Roo Na.


Nenek lantas bertanya, apa yang membuat Roo Na begitu kesal pada Gyeong Min. Nenek juga mengungkit soal luka cakaran di wajah Gyeong Min. Nenek bertanya, apa Gyeong Min berjudi? Apa Gyeong Min memukul seseorang? Apa Gyeong Min tidak menafkahi Roo Na? Apakah Gyeong Min berselingkuh?

Nenek juga berkata, bahwa Roo Bi yang sekarang berbeda dengan Roo Bi yang dikenalnya pertama kali.

"Saat aku berpikir, aku mungkin akan menyukaimu, kau selalu saja membuat masalah. Kau selalu memberiku alasan untuk tidak menyukaimu." ucap nenek.

"Ini tidak adil, Nek. Bagaimana bisa kau mengatakan itu?" protes Roo Na.

"Kenapa tidak bisa? Itu kebenarannya. Aku benar tentang kalian berdua." ucap nenek.

Sakit hati dengan ucapan nenek, Roo Na pun langsung beranjak dari kamar nenek.


"Kau lihat sendiri, kan? Kita sudah bersikap baik padanya. Tapi keserakahannya melampaui awan. Kau masih muda, jadi mungkin kau berpikir tidak masalah bagimu. Tapi bagiku tidak. Dan beraninya dia pergi saat aku tengah menasihatinya. Apa kau mengenalnya dengan baik?" ucap nenek.

"Ini kesalahanku. Maafkan aku." jawab Gyeong Min, lalu beranjak pergi.


Tuan Bae dan Nyonya Park menemui nenek. Nenek sedih, ia merasa tidak ada satu pun di rumah itu yang bersikap hormat pada orang tua. Nyonya Park meminta maaf, ia berjanji akan menasihati Roo Na dan Gyeong Min.

"Aku juga akan bicara dengan mereka, jadi tenanglah." ucap Tuan Bae.

"Aku sudah tidak tahu lagi. Lakukan saja semaumu!" marah nenek.


Gyeong Min menyeret Roo Na ke bawah. Ia menyuruh Roo Na minta maaf pada orang tuanya. Terpaksa lah Roo Na meminta maaf pada orang tua Gyeong Min.

Setelah itu, Gyeong Min membawa Roo Na pergi.


Gyeong Min membawa Roo Na ke lokasi kecelakaan itu. Roo Na sontak kaget.

"Apa yang kau inginkan dariku! Berapa lama lagi aku harus menunggumu kembali!" tanya Gyeong Min.

"Gyeong Min-ssi." Roo Na tambah kesal.

"Lihatlah! Pagi itu, kita berpisah dengan senyuman! Lalu beberapa jam kemudian, ada kecelakaan di sana! Setelah kecelakaan itu, kau berubah. Kau menjadi orang yang berbeda! Wae? Wae?"

"Apa yang harus kulakukan? Ini aku! Aku Jeong Roo Bi!"

"Aku masih mencintaimu. Aku putus asa menunggumu kembali seperti dulu! Kenapa kau masih tidak mengerti? Siapa kau sebenarnya? Kenapa kau membuatku patah hati? Kau tahu aku mencintaimu, tapi kenapa kau membuat posisiku sulit?"

"Ini salahku. Aku minta maaf, jadi tolong masuklah kembali ke mobil. Kita pergi." jawab Roo Na.

"Sebegitu sulitkah bagimu kembali seperti dulu? Kau tidak seperti ini. Kau membuat semua orang di sekelilingmu menjadi musuhmu, termasuk adikmu satu-satunya." ucap Gyeong Min.

"Kau membawa Roo Na lagi. Kau yakin tidak terjadi sesuatu di antara kalian? Apa yang dia katakan padamu! Apa!"

"Dia bilang sangat membenciku." jawab Gyeong Min. Sontak Roo Na kaget.


Tuan Bae dan Nyonya Park tidak bisa tidur. Nyonya Park menyesal karena dulu tidak mendengarkan kata-kata nenek untuk membatalkan pernikahan Gyeong Min dan Roo Bi.


Di restoran, Gilja memberitahu Chorim kalau ingatan Roo Bi sudah pulih. Chorim pun senang mendengarnya dan berpikir untuk merayakannya. Ia menelpon Roo Bi tapi dihentikan Gilja. Gilja lantas mengaku cemas, kalau-kalau Roo Bi dan Roo Na akan bertengkar lagi. Chorim pun meyakinkan Gilja kalau 'Roo Na' sudah benar-benar berubah.


Di kamarnya, Roo Bi menatap cermin dengan tajam.

"Itu benar. Aku sudah kehilangan semuanya. Aku tidak punya apa-apa lagi sekarang." ucap Roo Bi.


Roo Bi lalu mengambil lipstick nya dan mulai berdandan seperti Roo Na.

Bersambung.......

Ruby Ring Ep 51 Part 1

Sebelumnya...


Roo Bi syok melihat video rekaman Roo Na dan In Soo.

Ia langsung teringat saat In Soo memeluknya dan meminta maaf padanya, serta mengaku tidak tahu harus melakukan apa dan apa yang ia inginkan.

Ia juga ingat saat In Soo menyelamatkan Roo Na yang jatuh ke laut.

Lalu, ia ingat kata-kata Produser Oh tentang In Soo yang mencoba bunuh diri.

Kemudian, ia ingat ketika In Soo yang baru saja sadar dari koma, pergi ke studio hanya untuk melihat Roo Na.

Tangis Roo Bi pecah. Ia tidak menyangka, In Soo sejak awal tahu siapa dirinya.


Begitu In Soo datang, Roo Bi langsung menamparnya. In Soo pun berusaha menjelaskan, tidak ada apa-apa diantara dia dan Roo Na.

"Tidak ada hubungan katamu?" tanya Roo Bi.

"Roo Na-ssi." panggil In Soo.

"Roo Na, Roo Na, Roo Na! Jangan panggil aku Roo Na! Kau tahu sejak awal, kau tahu semuanya. Lalu kenapa kau seperti ini padaku?" tanya Roo Bi.


In Soo pun tersadar, ingatan Roo Bi sudah pulih. Roo Bi terus meminta penjelasan kenapa In Soo berbohong padanya, padahal In Soo tahu dia Roo Bi, bukan Roo Na. In Soo pun berusaha memeluk Roo Bi. Roo Bi memukuli In Soo.

"Mianata, jeongmal mianata." ucap In Soo.


Roo Bi terduduk lemas.

"Seharusnya aku menghentikannya bagaimana pun caranya. Seharusnya aku tidak menipumu. Seharusnya, aku memberi tahumu tapi aku jatuh cinta padamu." ucap In Soo.

Tangis Roo Bi kian kencang.

*Poor Roo Bi*


Roo Bi sudah mulai agak tenang. Setelah agak tenang, ia mengaku tidak mengerti kenapa hal ini bisa terjadi. Ia berkata, Roo Na yang ia kenal bukanlah gadis jahat.

"Aku yang salah. Aku minta maaf." jawab In Soo.

"Apa bagusnya sekarang? Semua orang berpikir, aku adalah Roo Na dan Roo Na adalah Roo Bi. Aku tidak punya pilihan lain selain menerimanya. Tidak ada yang bisa kulakukan untuk memperbaikinya. Kebencian dan dendam tidak ada gunanya. Aku mencoba menyuruh diriku untuk hidup dengan jalan ini. Roo Na hidup sebagai diriku dan aku hidup sebagai dirinya." ucap Roo Bi.

Roo Bi menangis lagi. In Soo iba melihat Roo Bi.


"... tapi aku tidak bisa." lanjut Roo Bi, "... Tidak cukup dengan membohongi keluarga yang mencintainya, dia juga melakukan apapun untuk memenuhi ambisinya. Aku tidak bisa diam lagi. Aku akan membuatnya berhenti. Aku akan mengembalikan semua ke tempatnya."

"Kau tidak boleh melakukannya." larang In Soo.

"Kenapa tidak boleh? Kau takut orang-orang tahu kau terlibat dengan semua ini?" tanya Roo Bi.

"Bukan begitu." jawab In Soo.

"Lalu kenapa? Kau tahu persis yang kau lakukan itu salah. Kau menipuku, keluargaku dan orang-orang di sekelilingmu. Aku tahu kau terluka, tapi ini tidak benar." ucap Roo Bi.

"Kau benar. Aku akan menyebarkan video itu dan mengatakan kebenarannya pada semua orang." jawab In Soo.

"Aku mengenal Roo Na. Dia mungkin sudah menyiapkan rencana saat kau berusaha menyebarkan video itu. Dia tidak akan membiarkan apapun menghalanginya. Aku akan membuatnya membayar. Apa yang dia lakukan sangat kejam dan mengerikan. Aku akan membuatnya melihat kesalahan apa yang sudah dia lakukan." ucap Roo Bi.

"Apa yang mau kau lakukan? Kau bisa terluka." jawab In Soo.

Tapi Roo Bi tidak peduli. Tekadnya untuk balas dendam sudah bulat!


In Soo memeluk Roo Bi. Ia mengajak Roo Bi menikah dan pindah keluar negeri. Ia juga meyakinkan Roo Bi berulang kali, bahwa dirinya benar-benar sudah jatuh cinta pada Roo Bi tapi Roo Bi tidak percaya dan tetap ingin menghentikan Roo Na.


Roo Na dan Gyeong Min pulang bersama. Nyonya Park dan Tuan Bae pun senang melihat kerukunan mereka.


Tiba-tiba, ponsel Roo Na berdering dan Roo Na langsung lari ke atas. Saat itulah, Geum Hee muncul. Gyeong Min terkejut melihat Geum Hee yang memakai syal Roo Bi. Geum Hee berkata, kalau Roo Na membuang syal itu jadi ia mengambilnya.

"Bibi Geum Hee, bolehkah aku memintanya kembali? Aku berjanji, akan membelikanmu yang bagus sebagai gantinya." ucap Gyeong Min.


Roo Na dan Gyeong Min pun ribut lagi karena syal itu. Roo Na mengaku, bahwa ia tidak membuang syal itu. Tapi Gyeong Min tidak percaya.

"Kau bisa mengembalikan ini baik-baik, kan?" ucap Gyeong Min.

"Lalu bagaimana denganmu? Kenapa kau membawa syal ini pulang ke rumah padahal kau tahu aku tidak suka! Kau juga mengambil laptopku, kan? Kau membuat proposal Roo Na menang dan mengirimnya ke Tim Pemasaran agar bisa bekerja denganku, tidak. Bukan untukku. Kau mengirimnya agar bisa berduaan dengannya!" jawab Roo Bi.

"Apa yang kau bicarakan?" tanya Gyeong Min.

"Kenapa kau begitu mendukung Roo Na!"

"Lalu kau sendiri? Kenapa kau pura-pura tidak tahu saat Roo Na menanyakan laptopnya? Satu hal lagi. Cincin pertunangan Roo Na, kenapa kau membuangnya ke tempat sampah! Yang ingin kukatakan padamu, yang ingin kutanyakan, tidak terhitung jumlahnya! Tapi aku menahan diri. Kenapa? Karena kau istriku! Karena kau habis mengalami kecelakaan mobil. Kau membuat kesalahan karena mungkin kau tidak ingat karena kecelakaan itu! "

"Kau benar, aku habis mengalami kecelakaan jadi kau seharusnya lebih mengerti. Obsesimu pada Roo Na..."

"Obsesi apa yang kau bicarakan!"


Tepat saat itu, Se Ra lewat dan mendengar pertengkaran mereka.

"Kenapa kau bersikap baik padaku hari ini. Karena merasa bersalah?" tanya Roo Na.

Se Ra ingin pergi, tapi kemudian ia mendengar teriakan Gyeong Min.


"Apa yang kau lakukan!" teriak Gyeong Min.

Ternyata, Roo Na berusaha menggunting syal Roo Bi. Gyeong Min pun langsung menghentikan Roo Na. Ia mencengkram tangan Roo Na.

Se Ra pun menerobos masuk. Tak lama kemudian, Tuan Bae, Nyonya Park dan nenek juga datang. Mereka semua sama2 terkejut melihat pertengkaran Roo Na dan Gyeong Min.

Bersambung ke part 2.......

Ruby Ring Ep 50 Part 2

Sebelumnya...


-Di Restoran-

"Komo, dimana Chef No?" teriak Gilja dari meja kasir. Tapi Chorim diam saja. Soyoung pun mendekati Gilja.

"Dia mungkin tidak mendengarmu karena sibuk mencuci piring." jawab Soyoung, lalu melirik Chorim yang memang sibuk mencuci piring.

"Dia tidak bisa dihubungi?" tanya Gilja.

"Salahkan alkohol. Mereka menenggaknya sampai tujuh botol." jawab Soyoung.

"Apa? Tujuh botol?"

"Tadi malam, Chorim membawa Dongpal pulang karena dia pingsan. Chorim adalah wanita super. Dia akan bisa membesarkan sepuluh anak tanpa berkeringat." ucap Soyoung.


"Eonni, aku pergi sebentar. Aku mau mengantarkan sup ini untuk Dongpal. Ini akan membuat perutnya terasa enak setelah mabuk." ucap Chorim.

"Beri dia makan banyak dan bawa dia ke sini! Kita tidak akan bisa makan malam tanpa dia!" jawab Gilja kesal.

"Aku akan segera kembali." ucap Chorim, membuat Gilja tambah kesal.


Daepung meminta Dongpal berhenti mencemaskan Jihyeok. "Tapi dia anakku." jawab Dongpal.

"Lakukan seperti yang kukatakan. Kita bisa bilang dia anakku." ucap Daepung.

"Berhentilah mengatakan hal seperti itu." jawab Dongpal.

"Sebaik apapun dia, kalau kau memperkenalkan Jihyeok sebagai anakmu, pernikahan kalian akan batal. Tapi jika kau mengatakan, dia keponakanmu, semuanya akan baik-baik saja." ucap Daepung.

"Bagaimana mungkin aku bisa berpura-pura, mengatakan anakku keponakanku? Kau mungkin bisa, tapi aku tidak, meskipun pernikahanku harus batal karenanya." jawab Dongpal.

"Kau tidak akan membohongi dia selamanya. Setelah kalian menikah dan punya anak, dia tidak punya pilihan lain selain tetap bersamamu." ucap Daepung.

"Sekarang ini sudah bukan jaman Joseon." jawab Dongpal.


Lalu Jihyeok datang, membawakan Dongpal obat. Setelah meminum obatnya, Dongpal pun langsung masuk ke kamar mandi.


Selama Dongpal di kamar mandi, Jihyeok bicara pada Daepung. Jihyeok mengaku, bahwa ia tadi sempat mendengar pembicaraan mereka dan Jihyeok setuju dengan rencana Daepung.


Tepat saat itu, terdengar suara Chorim. Jihyeok pun membuka pintu lemari, tapi Dongpal menyuruh Jihyeok menyapa Chorim.


Melihat Jihyeok, Chorim terkejut. Ia ingat Jihyeok pernah makan di restorannya. Dongpal ingin mengaku, bahwa Jihyeok itu putranya tapi Jihyeok langsung memperkenalkan dirinya sebagai putra Daepung.

"Kupikir anak siapa. Dongpal terlalu muda memiliki anak sebesar dirimu." ucap Chorim.

"Tentu saja dia anakku." jawab Daepung.

"Namamu Jihyeok, kan? Jadi kau datang ke restoran kami untuk melihat pamanmu. Kau seharusnya bilang padaku." ucap Chorim.

Chorim lantas masuk dan menyiapkan sarapan untuk ketiga laki-laki itu.

Jihyeok nampak sedih tapi ia berusaha tersenyum di depan ayahnya.


Gyeong Min dan Roo Na jalan-jalan di taman. Saat melihat hamparan bunga, Roo Na langsung tersenyum dan mendekati bunga-bunga itu. Gyeong Min bertanya, apa Roo Na ingat Yeats.

"Yeats? Siapa dia? Apa dia pianis yang ada di konser yang kita datangi waktu itu?" jawab Roo Na.

Sontak, Gyeong Min terkejut.


Roo Bi terus menatap wajah Roo Na yang ada di rekaman itu. Ia yakin, itulah alasannya kenapa Yeonho berusaha menyakiti In Soo.


Roo Bi lantas menghubungi In Soo. Ia menanyakan keadaan In Soo. In Soo mengaku, kondisinya sudah membaik setelah memakan sup buatan Roo Bi dan sekarang dirinya ada di kantor.


Mengetahui In Soo di kantor, Roo Bi pun bergegas ke apartemen In Soo.

Di kantor, In Soo teringat ketika Roo Bi mengambil bakinya. Tak lama kemudian, In Soo pun sadar bahwa Roo Bi menemukan flashdisknya di sana.


Setelah mencari kesana kemari, Roo Bi akhirnya menemukan flashdisk In Soo yang lain dibalik deretan buku.

Bersamaan dengan itu, In Soo berlari menuju mobilnya.


Roo Bi pun akhirnya melihat rekaman itu. Ia pun sadar, In Soo sejak awal tahu siapa dirinya.

Bersambung......