Skip to main content

Ruby Ring Ep 51 Part 1

Sebelumnya...


Roo Bi syok melihat video rekaman Roo Na dan In Soo.

Ia langsung teringat saat In Soo memeluknya dan meminta maaf padanya, serta mengaku tidak tahu harus melakukan apa dan apa yang ia inginkan.

Ia juga ingat saat In Soo menyelamatkan Roo Na yang jatuh ke laut.

Lalu, ia ingat kata-kata Produser Oh tentang In Soo yang mencoba bunuh diri.

Kemudian, ia ingat ketika In Soo yang baru saja sadar dari koma, pergi ke studio hanya untuk melihat Roo Na.

Tangis Roo Bi pecah. Ia tidak menyangka, In Soo sejak awal tahu siapa dirinya.


Begitu In Soo datang, Roo Bi langsung menamparnya. In Soo pun berusaha menjelaskan, tidak ada apa-apa diantara dia dan Roo Na.

"Tidak ada hubungan katamu?" tanya Roo Bi.

"Roo Na-ssi." panggil In Soo.

"Roo Na, Roo Na, Roo Na! Jangan panggil aku Roo Na! Kau tahu sejak awal, kau tahu semuanya. Lalu kenapa kau seperti ini padaku?" tanya Roo Bi.


In Soo pun tersadar, ingatan Roo Bi sudah pulih. Roo Bi terus meminta penjelasan kenapa In Soo berbohong padanya, padahal In Soo tahu dia Roo Bi, bukan Roo Na. In Soo pun berusaha memeluk Roo Bi. Roo Bi memukuli In Soo.

"Mianata, jeongmal mianata." ucap In Soo.


Roo Bi terduduk lemas.

"Seharusnya aku menghentikannya bagaimana pun caranya. Seharusnya aku tidak menipumu. Seharusnya, aku memberi tahumu tapi aku jatuh cinta padamu." ucap In Soo.

Tangis Roo Bi kian kencang.

*Poor Roo Bi*


Roo Bi sudah mulai agak tenang. Setelah agak tenang, ia mengaku tidak mengerti kenapa hal ini bisa terjadi. Ia berkata, Roo Na yang ia kenal bukanlah gadis jahat.

"Aku yang salah. Aku minta maaf." jawab In Soo.

"Apa bagusnya sekarang? Semua orang berpikir, aku adalah Roo Na dan Roo Na adalah Roo Bi. Aku tidak punya pilihan lain selain menerimanya. Tidak ada yang bisa kulakukan untuk memperbaikinya. Kebencian dan dendam tidak ada gunanya. Aku mencoba menyuruh diriku untuk hidup dengan jalan ini. Roo Na hidup sebagai diriku dan aku hidup sebagai dirinya." ucap Roo Bi.

Roo Bi menangis lagi. In Soo iba melihat Roo Bi.


"... tapi aku tidak bisa." lanjut Roo Bi, "... Tidak cukup dengan membohongi keluarga yang mencintainya, dia juga melakukan apapun untuk memenuhi ambisinya. Aku tidak bisa diam lagi. Aku akan membuatnya berhenti. Aku akan mengembalikan semua ke tempatnya."

"Kau tidak boleh melakukannya." larang In Soo.

"Kenapa tidak boleh? Kau takut orang-orang tahu kau terlibat dengan semua ini?" tanya Roo Bi.

"Bukan begitu." jawab In Soo.

"Lalu kenapa? Kau tahu persis yang kau lakukan itu salah. Kau menipuku, keluargaku dan orang-orang di sekelilingmu. Aku tahu kau terluka, tapi ini tidak benar." ucap Roo Bi.

"Kau benar. Aku akan menyebarkan video itu dan mengatakan kebenarannya pada semua orang." jawab In Soo.

"Aku mengenal Roo Na. Dia mungkin sudah menyiapkan rencana saat kau berusaha menyebarkan video itu. Dia tidak akan membiarkan apapun menghalanginya. Aku akan membuatnya membayar. Apa yang dia lakukan sangat kejam dan mengerikan. Aku akan membuatnya melihat kesalahan apa yang sudah dia lakukan." ucap Roo Bi.

"Apa yang mau kau lakukan? Kau bisa terluka." jawab In Soo.

Tapi Roo Bi tidak peduli. Tekadnya untuk balas dendam sudah bulat!


In Soo memeluk Roo Bi. Ia mengajak Roo Bi menikah dan pindah keluar negeri. Ia juga meyakinkan Roo Bi berulang kali, bahwa dirinya benar-benar sudah jatuh cinta pada Roo Bi tapi Roo Bi tidak percaya dan tetap ingin menghentikan Roo Na.


Roo Na dan Gyeong Min pulang bersama. Nyonya Park dan Tuan Bae pun senang melihat kerukunan mereka.


Tiba-tiba, ponsel Roo Na berdering dan Roo Na langsung lari ke atas. Saat itulah, Geum Hee muncul. Gyeong Min terkejut melihat Geum Hee yang memakai syal Roo Bi. Geum Hee berkata, kalau Roo Na membuang syal itu jadi ia mengambilnya.

"Bibi Geum Hee, bolehkah aku memintanya kembali? Aku berjanji, akan membelikanmu yang bagus sebagai gantinya." ucap Gyeong Min.


Roo Na dan Gyeong Min pun ribut lagi karena syal itu. Roo Na mengaku, bahwa ia tidak membuang syal itu. Tapi Gyeong Min tidak percaya.

"Kau bisa mengembalikan ini baik-baik, kan?" ucap Gyeong Min.

"Lalu bagaimana denganmu? Kenapa kau membawa syal ini pulang ke rumah padahal kau tahu aku tidak suka! Kau juga mengambil laptopku, kan? Kau membuat proposal Roo Na menang dan mengirimnya ke Tim Pemasaran agar bisa bekerja denganku, tidak. Bukan untukku. Kau mengirimnya agar bisa berduaan dengannya!" jawab Roo Bi.

"Apa yang kau bicarakan?" tanya Gyeong Min.

"Kenapa kau begitu mendukung Roo Na!"

"Lalu kau sendiri? Kenapa kau pura-pura tidak tahu saat Roo Na menanyakan laptopnya? Satu hal lagi. Cincin pertunangan Roo Na, kenapa kau membuangnya ke tempat sampah! Yang ingin kukatakan padamu, yang ingin kutanyakan, tidak terhitung jumlahnya! Tapi aku menahan diri. Kenapa? Karena kau istriku! Karena kau habis mengalami kecelakaan mobil. Kau membuat kesalahan karena mungkin kau tidak ingat karena kecelakaan itu! "

"Kau benar, aku habis mengalami kecelakaan jadi kau seharusnya lebih mengerti. Obsesimu pada Roo Na..."

"Obsesi apa yang kau bicarakan!"


Tepat saat itu, Se Ra lewat dan mendengar pertengkaran mereka.

"Kenapa kau bersikap baik padaku hari ini. Karena merasa bersalah?" tanya Roo Na.

Se Ra ingin pergi, tapi kemudian ia mendengar teriakan Gyeong Min.


"Apa yang kau lakukan!" teriak Gyeong Min.

Ternyata, Roo Na berusaha menggunting syal Roo Bi. Gyeong Min pun langsung menghentikan Roo Na. Ia mencengkram tangan Roo Na.

Se Ra pun menerobos masuk. Tak lama kemudian, Tuan Bae, Nyonya Park dan nenek juga datang. Mereka semua sama2 terkejut melihat pertengkaran Roo Na dan Gyeong Min.

Bersambung ke part 2.......

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...