• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Ruby Ring Ep 85 Part 2

Sebelumnya...


Gyeong Min membawa Roo Bi ke kafe.

"Kenapa kau menunggu di luar? Di luar dingin. Kenapa tidak menelponku?" tanya Gyeong Min.

"Aku hanya berjalan-jalan dan kurasa, aku mulai memikirkanmu." jawab Roo Bi, membuat Gyeong Min agak terkejut.

Roo Bi lalu bertanya apa Gyeong Min suka dengan hadiah syal yang ia berikan. Ia mengaku, merajut sendiri syal itu.

"Aku juga punya syal yang sama. Kakakmu yang merajutnya untukku. Kenapa kau memiliki syal yang sama?"

"Cobalah untuk mencari tahu." jawab Roo Bi.

"Aku tidak punya petunjuk." ucap Gyeong Min.


"Aku membencimu! Kebenaran sudah ada di depan matamu tapi kau memilih mengabaikannya.  Kebenarannya sudah mendekat, tapi kau bahkan tidak berusaha untuk melihatnya. Jika kau melihat sedikit lebih dalam atau memikirkannya, kau bisa mengetahuinya." jawab Roo Bi dalam hati.

"Katakan padaku, bagaimana bisa kalian punya syal yang sama." ucap Gyeong Min.

"Kau sama seperti yang lainnya. Kau lebih suka mengabaikan kebenaran." kata Roo Bi dalam hatinya.

"Hyeong-bu, aku harus pergi." ucap Roo Bi.

"Kau tidak mau bertemu kakakmu? Kakakmu sangat terguncang akibat video palsu itu." ucap Gyeong Min.

"Kau yakin video itu palsu?" tanya Roo Bi mengejutkan Gyeong Min.

"Kebenaran pada akhirnya akan terungkap. Video itu dan yang lainnya, aku harap kau bisa mengatasinya." ucap Roo Bi lagi, lalu beranjak pergi.


Gilja tak bisa berhenti memikirkan kata-kata Roo Bi tadi.

"Aku tidak bisa memaafkan Roo Na. Ketika aku berada di ambang kematian, dia mencuri wajah dan hidupku. Dan sekarang, dia berusaha masuk dunia politik. Ibu tahu semuanya tapi ibu menutup mata. Bagaimana ibu bisa seperti itu!" protes Roo Bi.

"Dia benar. Aku sudah gila. Aku orang yang mengerikan." batin Gilja.


Tak lama kemudian, terdengar suara Chorim yang memanggil Gilja karena ada Roo Na.

"Dimana Roo Na?" tanya Roo Na.

"Jadi kau disini untuk menemui Roo Na? Dia pasti sibuk." jawab Chorim.


Gilja lalu keluar kamar. Chorim pun pamit. Ia mengaku, ingin keluar sebentar bersama Dongpal.


Setelah Chorim dan Dongpal pergi, Gilja menanyakan alasan Roo Na mencari Roo Bi.

"Kami harus bicara. Aku menelponnya tapi tidak dijawab." jawab Roo Na.

"Kita harus bicara." ucap Gilja.

"Ibu pasti ingin menyuruhku membatalkan niatku masuk dunia politik, kan?"

"Roo Bi-ya."

"Bukan ini yang aku butuhkan dari ibu. Kau seharusnya berada di sisiku!"

"Video itu.."

"Itu palsu! Itu direkayasa!"


Tak lama kemudian, Roo Bi pulang dan Roo Na langsung menariknya ke dalam kamar.

"Itu kau, kan? Yang menyebarkan video itu. Kau pelakunya?" tanya Roo Na.

"Benar, itu aku." jawab Roo Bi.

Roo Na syok. Tak lama kemudian, ia menampar Roo Bi.

Roo Bi pun balas menampar Roo Na.

"Wae? Kau pikir aku tidak bisa membalasmu?" tanya Roo Bi.

"Hapus video itu." pinta Roo Na.

"Kau sangat sombong sebelumnya. Kau takut?"

"Apa yang kau dan Na In Soo rencanakan? Kau pikir dengan ini aku akan berhenti!"

"Jika tidak, apalagi yang akan kau lakukan? Karena sudah sampai di titik ini, apa kau akan mengakui kebenarannya dan berdiri di balik jeruji besi? Jangan cemas. Itu akan segera terjadi."


Roo Na pun berusaha menampar Roo Bi lagi tapi Roo Bi langsung mencengkram tangannya.

"Akan kutambahkan pasal penyerangan ke dalam daftar kejahatanmu dan menjebloskanmu ke balik jeruji besi."

"Hapus sekarang! Jika tidak, akan kubuat kau membayarnya!"

"Silahkan saja, kau bisa menuntutku. Lalu kebenaran akan terungkap. Lalu apa? Apa yang akan terjadi sesudahnya?"


Tangis Roo Na pun pecah. Ia jatuh terduduk dan berteriak-teriak.

"Luapkan amarahmu, sesukamu. Karena mulai sekarang, aku tidak akan membiarkanmu." ucap Roo Bi.


Soyoung, Jihyeok dan Daepung lagi main kartu ketika Dongpal dan Chorim datang.

Mendengar suara Chorim dan Dongpal, Jihyeok pun buru-buru menyembunyikan Soyoung di dalam lemari.

"Appa, kenapa tidak menelpon dulu?"

"Haruskah aku membuat janji dulu kalau mau bertemu anakku?" jawab Dongpal.

"Bukan begitu tapi kita baru bertemu di restoran tadi." ucap Jihyeok.

"Kami kesini untuk berpesta denganmu." jawab Chorim.

Chorim lalu memberikan Jihyeok baju baru.

Melihat itu, Daepung pun langsung menagih punyanya.

Chorim dan Dongpal tertawa, lalu memberikan punya Daepung.

Dongpal menyuruh Jihyeok mencoba baju itu.

"Dia pasti malu karena aku ada di sini." jawab Chorim.


Chorim lantas mengambil baju baru Jihyeok dan berniat menyimpannya di lemari.

Tapi Jihyeok langsung mencegah Chorim dan mengaku ingin mencobanya sekarang.


Curiga, Chorim pun membuka lemari.

Ia syok menemukan Soyoung di sana.

Sementara Soyoung tersenyum menatap Chorim.


Di rumah, keluarga Gyeong Min sedang menonton berita skandal Roo Na.

Kesal, Se Ra pun langsung mematikan televisi.

"Sepertinya ini tidak akan berakhir dalam waktu dekat." ucap Se Ra.

"Dia dibicarakan di TV sepanjang hari. Bagaimana itu akan berakhir? Inilah harusnya mengapa kita melarangnya masuk dunia politik." jawab nenek.


Tak lama kemudian, Geum Hee datang membawakan teh.

"Kudengar, video itu palsu. Apa ada jalan untuk membuktikan kalau video itu palsu?" tanya Geum Hee.

"Yeobo, kau tidak bisa menyelidikinya? Tidak bisakah kau meminta bantuan Pak Kim?" tanya Nyonya Park.

Mendengar itu, Tuan Bae langsung masuk ke kamarnya.

"Dia pergi tanpa minum teh. Bawakan teh ke kamarnya." suruh nenek.

"Baik, ibu." jawab Nyonya Park.


Di kamar, Tuan Bae menghubungi Pak Kim. Ia menyuruh Pak Kim mencari tahu apapun soal video itu, tidak peduli video itu asli atau palsu serta siapa yang mengunggahnya.

Tak lama kemudian, Nyonya Park masuk membawakannya teh.

"Tolong tenanglah. Dokter Kim memarahiku karena tidak memperhatikan kesehatanmu."

"Kenapa dia menyalahkanmu karena kesehatanku?"

"Karena aku istrimu. Tolong perhatikan kesehatanmu demi aku."


Di kamar, Roo Na memberitahu Gyeong Min bahwa kampanye nya akan segera dimulai.

"Kau akan membantuku, kan? Kapan kau libur?"

"Belakangan ini aku sangat sibuk di kantor."

"Apa itu penting? Aku akan menjadi anggota dewan."

Gyeong Min lantas meminta Roo Na melupakan impian masuk dunia politik. Tapi Roo Na kekeuh mau tetap masuk ke dunia politik. Ia beralasan, bahwa apa yang dilakukannya juga demi perusahaan.

Mendengar itu, Gyeong Min pun langsung menegaskan kalau dia tidak peduli Roo Na menang atau tidak dan meminta Roo Na tidak meminta bantuannya.

Gyeong Min pun beranjak pergi. Roo Na hanya bisa menghela napas melihat penolakan Gyeong Min.


Di lobby kantor, Roo Bi melihat Gyeong Min. Ia berusaha menghindari Gyeong Min, tapi Gyeong Min malah memanggilnya.


Gyeong Min mengajak Roo Bi minum kopi di ruangannya tapi Roo Bi malah minta teh hijau membuat Gyeong Min heran.

"Aroma kopi mengingatkanku pada seseorang yang ingin kulupakan." jawab Roo Bi.

Roo Bi lalu meminta maaf soal kemarin malam.

"Sepertinya kau memiliki waktu yang sulit. Bisakah kau mengatakannya padaku? Kau terlihat seperti ingin mengatakan sesuatu. Katakanlah." ucap Gyeong Min.

"Apakah aku bisa mengatakannya padamu? Kebenaran yang mungkin membuatmu hancur berkeping-keping." batin Roo Bi.


Tiba-tiba, seketaris Gyeong Min datang dan memberitahukan soal telepon Professor Jung.

Mendengar itu, Roo Bi langsung keluar karena tidak mau mengganggu Gyeong Min.

Setelah Roo Bi pergi, seketaris Gyeong Min berkata lagi, tentang apa yang dikatakan Profesor Jung kalau tidak mungkin memulihkan file yang sudah rusak.

Seseorang menghubungi Roo Bi.


Roo Bi pun langsung menemui orang itu yang tidak lain adalah In Soo, di atap.

"Apa Roo Na memberitahumu? Dia memintaku mengadakan konferensi pers untuk mengumumkan kalau video itu palsu." ucap In Soo.

"Dan kau tidak sedang memintaku mengatur acaranya, kan?" tanya Roo Bi.

In Soo diam saja.

"In Soo-ssi!"

"Setiap kali aku mengingatnya, itu memukul perasaanku. Kita harus menutup apa yang ada di depan kita. Jika kita melangkah mundur dan melihat gambaran besar, kita menyadari bahwa kebencian dan permusuhan sama sekali tidak penting."


"Kau satu-satunya orang yang berusaha bunuh diri setelah dihancurkan wanita yang kau cintai. Kau satu-satunya orang yang ingin balas dendam. Kau mengancamnya dengan video itu dan mengaku tidak bisa memaafkannya, lalu kau memanipulasiku."

"Benar, karena aku melakukan hal-hal itu, karena aku tahu aku salah, itulah kenapa aku berusaha menghentikanmu."

Tapi Roo Bi tetap kekeuh ingin membalas Roo Na.


Roo Na mendapat telepon dari pengurus Partai Yeomin yang menyuruhnya berhenti.

Mereka pun langsung bertemu di sebuah restoran.

Roo Na menjelaskan kalau video itu palsu.

Pengurus Partai Yeomin pun berkata, jika ada pengakuan public dari seseorang yang menyebarkan video itu, maka orang-orang akan kasihan pada Roo Na.

Mendengar itu, Roo Na langsung menganggap itu sebagai jalan keluarnya.


Ia bergegas ke kantor. Ia mau memaksa Roo Bi membuat pengakuan. Tapi baru turun dari mobil, ia langsung di demo orang-orang.

Takut Roo Na pun kembali masuk ke mobil.


Gyeong Min yang sedang memikirkan video Roo Na, mendengar ribut-ribut di bawah.

Ia langsung melihat ke bawah jendela dan melihat istrinya yang sedang di demo.


Gyeong Min turun ke bawah. Ia melihat In Soo yang berusaha menyelamatkan Roo Na.

Melihat In Soo berusaha menolong Roo Na, Gyeong Min tambah curiga.

Bersambung...........

Preview Hide and Seek Ep 17


Eun Hyuk syok mendengar cerita Yeon Joo.

Yeon Joo : Aku diculik 20 tahun yang lalu. Tapi tidak terasa seolah aku diseret langsung olehnya.


Jae Sang : Eun Hyuk tidak akan bisa melakukan apapun dengan Chae Rin. Dia berutang sesuatu yang besar kepadamu.

Yeon Joo syok mendengar kata-kata Jae Sang.


Chae Rin mengelus pipi Eun Hyuk.

Chae Rin : Kau bukan pendosa seperti dia. Jangan mencoba menanggung dosa ayahmu.


Nyonya Na menyuruh Bu Kim mencari tahu siapa yang diam-diam mendukung Chae Rin.


Yeon Joo : Apa dia bersikap seolah-olah tidak tahu identitasku!


Nyonya Park mengusir Chae Rin.

"Bagaimana bisa kau melakukan itu pada Soo A!"

Chae Rin menjelaskan pada ayahnya alasan dia mengirim Yeon Joo keluar negeri.

Tapi Presdir Min tidak mau mendengar dan mengaku tidak bisa memaafkan Chae Rin.


Chae Rin menenangkan dirinya di tempat Eun Hyuk.

Eun Hyuk terluka melihat Chae Rin hancur.


Chae Rin menyuruh Do Hoon mengirimkan sahamnya pada Soo A.

Hide and Seek Ep 16 Part 3

Sebelumnya...


Jae Sang mengajak Chae Rin balikan.

Ia beralasan, membawa Chae Rin ke sungai tempat ia menaburkan abu sang ibu adalah karena ia ingin memulai kembali hubungannya dengan Chae Rin.

Chae Rin pun menegaskan bahwa hubungan mereka tidak lebih dari rekan bisnis.

"Lalu bagaimana dengan Cha Eun Hyuk? Kau akan berbisnis denganku." ucap Jae Sang.

Chae Rin mengajak Jae Sang melihat lokasi pabrik.

Chae Rin berjalan duluan ke mobil Jae Sang.


Tepat saat itu, Eun Hyuk muncul.

Melihat Eun Hyuk, Jae Sang pun bergegas ke mobilnya dan membawa Chae Rin pergi.

Eun Hyuk melihat Jae Sang. Ia pun langsung mengejar Jae Sang.


Setelah kejar-kejaran selama beberapa menit di jalanan, akhirnya Eun Hyuk berhasil memblokade mobil Jae Sang.

Eun Hyuk kemudian turun dari mobilnya. Ia membuka pintu mobil Jae Sang dan menarik Chae Rin turun.

"Saat kau disini, mereka mengadakan rapat untuk pemecatanmu. Kau harus ke kantormu sekarang." ucap Eun Hyuk.

Eun Hyuk memegang tangan Chae Rin. Ia mengajak Chae Rin pergi tapi Jae Sang menahan kepergian Chae Rin.

Chae Rin dengan tegas meminta Eun Hyuk dan Jae Sang melepaskan tangannya.


Setelah itu, Chae Rin menampar Jae Sang.

"Beraninya kau mengulur waktu agar aku tidak datang ke pemecatanku. Dan apa? Ketulusanmu? Kembali bersama? Moon Jae Sang, kau tidak ada harapan. Kau akan hidup seperti ini sampai mati, tanpa dicintai atau mencintai, oleh siapa pun." ucap Chae Rin.


Chae Rin lalu pergi bersama Eun Hyuk.

Melihat itu, Jae Sang hanya bisa berteriak kesal.

*Sy ngakak klo udah ngeliat si Jae Sang teriak kayak gini.


Sementara itu, para dewan direksi pun dibuat kaget dengan agenda rapat kali itu.

Sebelum membahas pemecatan Chae Rin, Nyonya Na terlebih dahulu mengenalkan Soo A kepada dewan direksi.

Yeon Joo lantas masuk dan memperkenalkan dirinya sebagai Soo A, cucu Nyonya Na yang hilang 20 tahun lalu karena diculik.

Yeon Joo mengaku, selama ini ia hidup dan dibesarkan sebagai anak si penculik.

Setelah itu, mereka mulai membahas pemecatan Chae Rin.


Sementara Chae Rin dan Eun Hyuk masih di jalan.

Chae Rin tampak cemas. Eun Hyuk pun berusaha menenangkan Chae Rin dengan memegang tangannya.


Para dewan direksi meminta alasan kenapa Nyonya Na ingin memecat Chae Rin.

Nyonya Na pun menyuruh Yeon Joo menjawabnya.


Tepat saat itu, Eun Hyuk dan Chae Rin sudah berada di lobby kantor.

Tak lupa, Eun Hyuk memberikan amplop yang ia dapat dari si pengendara motor pada Chae Rin. Ia menyuruh Chae Rin menggunakan itu sebagai senjata.


Tepat saat Yeon Joo ingin menunjukkan bukti 'perselingkuhan' Chae Rin dan Eun Hyuk, Chae Rin pun datang.

"Maaf karena aku terlambat. Sepertinya aku tokoh utama dalam rapat ini." ucap Chae Rin, yang membuat Yeon Joo terkejut.

Chae Rin pun bergegas berjalan ke arah Nyonya Na dan Yeon Joo.


Yeon Joo masih ingin menunjukkan buktinya tapi Chae Rin mengancam akan membuat Yeon Joo menyesal.

"Beraninya kau mengancam dia! Kau tidak tahu kenapa rapat ini diadakan?" sentak Nyonya Na.

"Tolong lihat ini dulu." pinta Chae Rin, lalu memberikan amplop yang dibawanya.


Nyonya Na membuka amplop Chae Rin. Ia langsung terkejut melihat foto-fotonya, serta artikel tentang menghilangnya peneliti Kosmetik N.

"Lalu apa alasan dari pemecatan ini?" tanya dewan direksi.


"Biar kuberitahu sendiri. Alasan pemecatanku adalah karena aku bukan putri kandung Presdir Min dan Nyonya Park." jawab Chae Rin, yang sontak membuat Yeon Joo kaget.

Chae Rin lalu menatap Nyonya Na dan mengaku bahwa ia tidak ada hubungan darah dengan Nyonya Na.

"Aku anak yatim piatu yang diadopsi 20 tahun lalu. Aku dikenal sebagai putri kandung mereka, tapi itu tidak benar. Karena itulah aku memperbaiki fakta yang salah disini. Tapi aku menyayangi keluargaku dan memedulikan perusahaan serta para pegawai lebih dari siapa pun. Itulah sebabnya aku bisa mengorbankan diriku untuk mereka. Jika aku harus melakukannya lagi di masa depan, akan kulakukan hal yang sama." ucap Chae Rin.


Chae Rin lantas menatap tajam Yeon Joo.

"Jika aku diberhentikan karena menyembunyikan adopsiku dan bersikap seperti putri kandung mereka, aku akan menerima pemberhentian ini." ucap Chae Rin.

Yeon Joo diam tak berkutik.


Para dewan direksi tidak setuju Chae Rin dipecat.

Nyonya Na pun langsung berakting. Ia berkata, tujuan diadakannya rapat itu hanya untuk memperkenalkan Soo A.


Yeon Joo menatap tajam Chae Rin. Begitu pun Chae Rin yang juga membalas tatapan Yeon Joo dengan tatapan tajam.


Sekarang, Chae Rin sudah duduk berdua dengan Nyonya Na. Ia meminta penjelasan Nyonya Na, kenapa Nyonya Na bisa bertindak sejauh itu.

"Aku tidak punya pilihan lain di dalam situasi itu." jawab Nyonya Na.

"Aku tidak akan melakukan hal yang sama. Aku akan mencari cara lain alih-alih menyelamatkan perusahaan seperti ini." ucap Chae Rin.

Nyonya Na ketakutan.

Flashback...


Nyonya Na menerima informasi produk yang sedang dikembangkan oleh Kosmetik Nari. Ia mendapatkannya dari peneliti Kosmetik Nari.


Tanpa mereka sadari, seseorang memotret mereka dari kejauhan.

Flashback end...


"Kembalikan milikmu." pinta Chae Rin.

Terpaksalah Nyonya Na mengembalikan bukti 'perselingkuhan' itu pada Chae Rin.

Ia lalu beranjak pergi tapi sebelum pergi ia sempat mengatai Chae Rin sebagai manusia hina dan tidak tahu diri.


Sampai diluar, Nyonya Na hampir jatuh. Yeon Joo langsung memegangi neneknya dan menatap tajam ke arah ruangan Chae Rin.


Yeon Joo menerobos masuk ke ruangan Chae Rin.

"Bagaimana bisa kau melakukan ini pada nenek!" marah Yeon Joo.

"Lalu bagaimana denganmu? Kenapa kau melakukan ini padaku? Kau berani mengancamku dengan hal seperti ini!" sentak Chae Rin sambil menunjukkan bukti fotonya.

"Wae? Kalau kau tidak bersalah harusnya tidak masalah jika diungkap." jawab Yeon Joo.

"Aku tidak tahu kesepakatan apa yang kau buat dengan Moon Jae Sang tapi apa kau tahu perbuatannya pada perusahaan kita! Jangan berani bekerja sama dengan pria itu lagi!" ucap Chae Rin.


"Dan kau menikahi pria macam itu?" tanya Yeon Joo.

"Itu demi perusahaan dan nenek, tidak sepertimu yang punya motif lain." jawab Chae Rin.

"Kau akan menyesali ini. Apapun yang kulakukan mulai kini, itu semua karenamu." ucap Yeon Joo.

"Cobalah! Apapun yang kau lakukan, akan kuhadapi." jawab Chae Rin bikin Yeon Joo tambah marah.


Eun Hyuk berdiri di atap Jae Sang. Tak lama kemudian, Jae Sang datang dan memukulnya.


Nyonya Na heran bagaimana Chae Rin bisa mendapatkan foto-foto dan artikel itu.

"Aku sudah membakar semuanya, tapi darimana dia bisa mendapatkannya! Aku yang memulai dan aku yang menerima akibatnya! Pada akhirnya itu membantu anak celaka itu, Min Chae Rin!"

Bu Kim hanya menatap Nyonya Na.

*Yakin pelakunya Bi Kim.


Eun Hyuk menemui Chae Rin yang duduk di taman.

Melihat luka di bibir Eun Hyuk, Chae Rin ingin menyentuhnya tapi Eun Hyuk malah memegang tangan Chae Rin.

"Hari ini melelahkan, kan? Aku lega kau bisa menghentikannya." ucap Eun Hyuk.

"Tapi siapa yang memberimu informasi itu? Dia pasti tahu aku tidak ada dalam rapat hari ini dan dia juga tahu tentangmu." jawab Chae Rin.

"Aku sudah mencari tahu dan nenekmu entah bagaimana dia bisa lolos dari semua itu. Orang itu menyadari hal ini jadi pasti dia orang terdekatmu." ucap Eun Hyuk.

"Hari ini aku memberitahu orang-orang tentang diriku. Kuberitahu bagaimana hidupku, darimana asalku dan dimana akarku. Aku hanya gadis dari panti asuhan. Aku putri palsu yang selama ini menirukan pewaris asli. Tapi aku menyayangi perusahaan begitu juga keluargaku lebih dari siapapun."


Eun Hyuk tersenyum dan memuji keberanian Chae Rin.

Chae Rin lalu menyuruh Eun Hyuk berhenti dari Taesan.


Eun Hyuk pun langsung menyerahkan surat pengunduran dirinya pada Jae Sang.

Jae Sang memberikan tugas terakhir pada Eun Hyuk. Ia menyuruh Eun Hyuk mengantarkan klien VIP nya yang sudah menunggu di ruang tunggu.


Chae Rin yang lagi bekerja dihubungi Jae Sang. Jae Sang menyuruh Chae Rin ke ruang tunggu dan memberitahu Chae Rin bahwa Jo Sung Min sedang bertemu dengan Min Soo A.

Sontak Chae Rin kaget.


Sementara di ruang tunggu, Eun Hyuk kaget saat Yeon Joo mengenalkan diri sebagai Min Soo A, pewaris Makepacific yang asli.


Eun Hyuk ingat saat ia melihat Soo A dan Do Hoon bermain petak umpet.

Ketika Soo A bersembunyi, Eun Hyuk mendekati Soo A.

Ternyata Eun Hyuk lah yang mendekati Soo A saat itu, bukan Pil Doo.


Tak lama kemudian, Chae Rin datang dan menatap lirih Eun Hyuk yang syok mengetahui siapa Yeon Joo.
 
Jae Sang dan Yeon Joo sama-sama menertawakan Eun Hyuk yang kaget.

Bersambung.......