• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

The Promise Ep 26 Part 1

Sebelumnya...


Yoo Kyung melihat suaminya yang sudah tertidur pulas dengan tatapan penuh tanya kenapa suaminya memiliki foto-foto Na Yeon.


Yoo Kyung lantas ke dapur dan memikirkan Na Yeon yang datang ke rumahnya sebagai koki catering. Saat itu, Yoo Kyung terkejut mengetahui nama Na Yeon. Na Yeon berbohong, ia mengatakan Lee Na Yeon nama pasaran.

Yoo Kyung juga ingat saat Na Yeon kecil meminta penjelasannya soal antingnya yang cuma ada satu.

"Seolma, Yoon Ae ttal Na Yeon-i?" Yoo Kyung curiga.


Tak lama kemudian, Se Jin pulang dan masuk ke dapur. Yoo Kyung langsung menyembunyikan foto-foto Na Yeon di belakangnya.

"Eomma, apa yang kau sembunyikan di belakangmu? Sesuatu yang tidak boleh kulihat?"

"Aku tidak menyembunyikan apapun!"

Tak mau Se Jin curiga, Yoo Kyung pun mengalihkan pikiran Se Jin dengan memarahi Se Jin yang pulang di saat hari sudah larut.

Malas berdebat dengan sang ibu, Se Jin memutuskan masuk ke kamarnya.


Sampai di kamar, Se Jin merebahkan diri. Selang beberapa menit, ia duduk dan membuka tasnya dan mengambil 3 buku tabungan Na Yeon.

Ia lalu teringat perdebatannya dengan Tae Joon soal buku tabungan itu.


Flashback.....

Tae Joon terkejut Se Jin menemukan buku tabungan Na Yeon. Se Jin kesal dan memutuskan mengembalikan buku itu pada Na Yeon. Tae Joon tak setuju. Ia berkata, ia lah yang akan mengembalikannya. Tae Joon berusaha mengambil buku tabungan itu dari tangan Se Jin, tapi Se Jin yang tak mau Tae Joon terlibat lagi dengan Na Yeon, berkata dialah yang akan mengurusnya. Tae Joon terpaksa setuju.

Flashback end...


Di apartemennya, Tae Joon minum-minum. Matanya kemudian terarah pada sebuah paper bag yang ada di lantai dekat meja. Tae Joon bangkit dan melihat isi paper bag itu yang ternyata syal Sae Byeol yang tertinggal.

Tae Joon mencium syal Sae Byeol.

*Mungkin kalo Se Jin gk hamil, Tae Joon udah balik kali yaa ke Na Yeon.. Keliatan banget kok si Tae Joon masih cinta sama Na Yeon. Sy gk tau ya kenapa, sebrengsek-brengseknya si Tae Joon ini, sy gk bisa benci sama dia. Bahkan sy ngarep endingnya Na Yeon sama Tae Joon malahan... Na Yeon-Tae Joon dan Do Hee-Hwi Kyung udah cocok padahal, sayang mereka dipisah... Meski yang meranin Na Yeon dan Do Hee itu satu orang tapi tetap aja sy sukanya Na Yeon sama Tae Joon dan Do Hee-Hwi Kyung.


Besoknya saat sarapan, Tuan Jang memberitahu istrinya bahwa ia akan singgah ke rumah Pimpinan Park. Tuan Jang mengajak Yoo Kyung ikut serta, tapi Yoo Kyung menolak dengan alasan tidak ada satu pun yang menyukai kehadirannya di sana. Yoo Kyung lalu menanyakan alasan suaminya mau kesana. Tuan Jang berkata, itu karena Pimpinan Park baru keluar dari rumah sakit serta ada yang mau ia diskusikan.

Se Jin : Aku dengar Paman Hwi Kyung pergi berkencan. Wanita seperti apa yang dikencaninya?

Tuan Jang : Ayah dengar dia reporter.

Se Jin : Majalah mana?

Tuan Jang : Ayah tidak yakin.

Se Jin : Dari semua pekerjaan.... dia akan menjadi bibiku?

Se Jin lantas menanyakan hal itu pada ibunya namun sang ibu diam saja. Se Jin merasa sang ibu marah karena ia pulang terlambat semalam. Yoo Kyung berkata, ia hanya merasa tidak baik. Yoo Kyung lantas beranjak dari ruang makan.

Tuan Jang : Ibumu sedang mengalami menopause, jadi suasana hatinya berubah-ubah.


Tuan Jang mengambil jasnya ke kamar.

"Aku akan rapat sampai jam tujuh, setelah itu kami akan pergi makan malam."

Yoo Kyung ingin membahas masalah foto tapi belum sempat bicara, ponsel Tuan Jang berbunyi.

Usai menerima telepon, Tuan Jang berkata ia lupa ada rapat pagi ini dan harus segera pergi. Ia lantas meminta Yoo Kyung segera bicara, tapi Yoo Kyung menolak dan berkata, mereka akan bicara nanti.


Setelah Tuan Jang pergi, Yoo Kyung menelpon seseorang.

Yoo Kyung : Kau sudah menerima pesanku?

"Aku menerima foto dan nomor telepon atas nama Lee Na Yeon."

"Cari tahu secepatnya, dimana dia tinggal, dengan siapa dan semua catatan hidupnya di panti asuhan."


Mal Sook ke dapur dan terkejut melihat Na Yeon selesai membuat banyak gimbap. Na Yeon berkata, itu untuk teman-teman dan guru Sae Byeol.

Na Yeon lantas menyuruh sang ibu mencoba gimbap nya.

"Omo, ini sangat lezat. Apa yang kau masukkan dalam gimbapnya?"

"Daripada memasukkan lobak kuning, aku memasukkan lobak kecap manis."

"Luar biasa, bagaimana bisa kau terpikir memakai lobak kecap manis? Kau bisa kaya jika menjual ini."

"Kedengarannya seperti membual. Aku bisa memasak berkat ibu."

"Haruskah akhir pekan ini kita semua pergi piknik?"

"Ide yang bagus. Kita bisa membawa nasi gulung dan ayam panggang. Kedengarannya menyenangkan."

"Baik, ayo kita lakukan. Gimbap mu enak."

Ini scene terngakak... tp endingnya gk suka sih... tp kek nya di Korea udah biasa ya...


Geum Bong masuk ke kamar sang ibu diam-diam hanya untuk mengambil tas barunya namun sayangnya, saat ia sudah keluar dari kamar ibunya dan hendak kembali ke kamar, ia dipergoki sang ibu.

Mal Sook merebut tas itu dan mengingatkan Geum Bong bahwa tas itu sudah ia beli seharga 30 ribu dollar. Sontak, Geum Bong langsung membalikkan 30 ribu dollar sang ibu dan merebut tasnya kembali. Mal Sook tak mau kalah. Ia berusaha merebut tas itu lagi. Mereka saling tarik menarik tas dan berakhir dengan jatuhnya Mal Sook ke lantai.

"Mian, aku akan membelikan tas yang lebih bagus. Aku janji!" ucap Geum Bong, lalu buru-buru pergi.

"Lee Geum Bong! Berhenti! Aigoo.." repet Mal Sook.


Sae Byeol sedang bermain dengan teman-temannya di halaman sekolah. Se Jin datang dan terus memperhatikan Sae Byeol.

Tak lama, Na Yeon datang. Ia kesal melihat Se Jin menemui putrinya lagi. Se Jin berkata, ia datang untuk Na Yeon.


Mereka bicara di kafe. Se Jin mengembalikan buku rekening Na Yeon.

Se Jin : Kudengar kau menyimpan gaji Tae Joon selama dia di Amerika.

Na Yeon : Berarti kau tahu dengan baik itu milik Tae Joon. Aku mengembalikannya ke pemiliknya yang sah, jadi tidak ada alasan bagiku untuk menerimanya kembali.

Se Jin : Kenapa kau tidak membukanya? Aku menambahkan uangnya dengan semua uang yang kumiliki. Buka lah restoran yang layak dengan itu. Kau pintar memasak.

Na Yeon : Orang kaya harus hidup dengan nyaman. Mereka pikir uang bisa mengurus semuanya.

Se Jin : Kau harus memilikinya karena kau ibu tunggal. Mari kita akhiri disini.

Na Yeon : Kau benar. Aku harus menerima uang ini agar kau, ayahmu dan Tae Joon merasa lebih baik. Baiklah, itu sebabnya aku tidak akan menerima yang ini. Aku tidak mau. Kalian semua tidak boleh merasa nyaman, kalian harus gelisah dan merasa bersalah sepanjang hidup kalian. Jika aku bisa menambahkan, rasa takut mengetahui kebahagiaanmu bisa berakhir kapan saja, itu akan menjadi bonus untukku.


Na Yeon berdiri. Hendak pergi.

Se Jin : Bisakah aku mempercayaimu!

Na Yeon : Haruskah kubuktikan?

Se Jin : Terima uang itu, jika tidak, aku tidak bisa mempercayaimu.

Na Yeon mengalah dan memutuskan menerima uang itu. Ia membuka lembaran demi lembaran buku tabungan itu dan setelah itu, ia merobeknya.


Se Jin marah. Na Yeon berkata, ia merobek buku tabungan yang sudah menjadi miliknya.

Se Jin lantas mengancam akan mengambil Sae Byeol.

Na Yeon marah. Dengan wajah dingin, ia bilang akan melakukan sesuatu yang buruk jika Se Jin berani mendekati Sae Byeol.


Man Jung pulang dan menghitung semua uangnya. Ia juga mencium aroma uangnya.

Di depan pintu rumahnya, Se Gwang berdiri dengan tatapan lirih.


Man Jung ternyata mendapatkan uang itu dari rentenir. Ia memberikan kartu nama Tae Joon pada rentenir dan si rentenir langsung memberinya uang tanpa bertanya setelah melihat kartu nama Tae Joon.


Diluar, Se Gwang menatap jemuran Man Jung dengan tatapan kesal.

Se Gwang : Kau tetap hidup seperti ini ketika anakmu akan menikahi gadis kaya. Kau membuang anakmu, jadi bukankah seharusnya kau hidup enak bersama orang kaya?


Tak lama, Man Jung keluar untuk mengangkat jemurannya. Se Gwang pun bergegas sembunyi.

Man Jung mengangkat jemurannya sambil bernyanyi. Usai mengangkat jemuran, ia kentut dan menggoyang-goyangkan pantatnya.

Se Gwang yang sembunyi di belakang Man Jung langsung kebauan. Man Jung bergegas masuk ke rumahnya. Se Gwang tidak percaya memiliki ibu seperti itu.


Joong Dae memasukkan kartu memori kameranya ke dalam laptop. Eun Bong bertanya, apa Joong Dae sungguh-sungguh melihat pria itu.

"Itulah yang kukatakan! Aku bahkan mengambil fotonya sebagai bukti. Dia masuk ke motel dengan seorang wanita bermake up tebal."


Tapi ternyata wanita yang ada di foto itu adalah ibu Joong Dae sendiri.

Eun Bong langsung tahu itu ibu Joong Dae hanya dengan sekali melihatnya. Joong Dae tidak percaya dan melihatnya sekali lagi. Begitu sadar itu ibunya sendiri, ia langsung diam.

Bersambung ke part 2............

Unknown Woman Ep 17 Part 2

Sebelumnya...


Begitu masuk kamarnya, Yeo Ri langsung menatap foto Do Chi yang ada di Pohon Grup Wid.

Yeo Ri : Goo Do Chi, aku harus bagaimana?


Di kamarnya, Mal Nyeon membicarakan Yeo Ri yang galau soal Do Chi. Ia penasaran, kenapa Yeo Ri tiba-tiba melembek pada Do Chi.

Tuan Yoon : Aku baru saja menelpon Oliver. Tampaknya ayah Seol sangat akrab dengan Do Chi. Dia menyayangi Do Chi. Kini Seol mengetahuinya, wajah saja dia galau.

Mal Nyeon : Kenapa dia tidak memberitahuku?

Tuan Yoon : Kau orang pertama yang dia seret saat memutuskan akan balas dendam. Dia pasti merasa tidak enak jika bilang dia melembek karena beberapa alasan.

Mal Nyeon : Baiklah, kita biarkan saja dia mengatasi hal ini sendiri. Lebih baik, kita menggali lebih dalam tentang Han So Ra sesuai rencana.


Jang Goo langsung memarahi Do Chi begitu ia sampai di apartemen Do Chi. Ia kesal lantaran Do Chi tidak bisa dihubungi. Do Chi pun berkata, bahwa dirinya tidak punya pilihan lain selain mematikan ponsel karena reporter terus menghubunginya.

Jang Goo : Ini masalah besar. Kita harus syuting iklan Grup Wid. Reporter akan membanjiri tempat itu jika kau muncul. Kenapa artikel itu muncul sekarang? Ini amat menyebalkan.

Do Chi : Tenanglah.

Do Chi lantas melirik lukisan Yeo Ri.

"Ombak besar akan datang jika kau bertahan saat melalui kesulitan dan tidak menyerah. Harapan akan datang membanjirimu suatu saat."

"Apa gunanya ombak datang jika kita tidak bisa mendayung? Kau ditawari drama baru tapi kita tidak bisa menerimanya. Tunggu lah sampai kita menangkap bedebah yang bilang kau akan menikah!"


Tak lama kemudian, So Ra menghubungi ponsel Jang Goo. Jang Goo pun memberikan ponselnya pada Do Chi. So Ra menghubungi Do Chi hanya untuk memberitahu bahwa dia akan keluar negeri.

Do Chi pun sewot dan tambah sewot saat Jang Goo menyuruhnya menyalakan ponsel.


Hae Joo yang baru selesai mandi, baru teringat soal memori rekaman CCTV nya. Ia panic karena tidak melihat laptop Moo Yeol di atas meja.

Hae Joo langsung turun ke bawah dan menuju ke pintu. Ji Won yang kebetulan melihat Hae Joo, memarahi Hae Joo karena mau keluar dengan jubah mandi. Hae Joo tambah panic saat sadar dirinya masih pakai jubah mandi.

Hae Joo memberitahu Ji Won kalau kartu memori dari kamera tersembunyi nya masih terpasang di laptop Moo Yeol dan Moo Yeol sudah pergi membawa laptop itu.

Ji Won : Kenapa kau tidak mencabutnya!

Hae Joo : Aku melewatkan kesempatanku. Aku tidak mengira dia pergi ke kantor selagi aku mandi.

Hae Joo mau pergi mengambil memorinya tapi ditahan Ji Won.

Ji Won bilang, Hae Joo tidak bisa pergi dengan pakaian seperti itu. Hae Joo pun takut, ia cemas kalau Moo Yeol melihat video itu dan meminta cerai.

Ji Won menenangkan Hae Joo. Ia berkata, dia lah yang akan pergi mengambilnya.

Ji Won : Yang sudah terjadi biarlah terjadi, yang harus kita lakukan adalah memperbaikinya.


Moo Yeol sendiri sedang melihat kartu memori yang berisi desain2 pakaian mereka.

Tak lama kemudian, dua staf nya datang mengingatkannya untuk rapat.


Moo Yeol pergi. Setelah Moo Yeol pergi, Ji Won masuk dan mengambil memori itu.

Tapi tepat saat itu, Moo Yeol balik ke ruangannya, mengejutkan Ji Won. Ji Won langsung menyembunyikan kartu memori itu dan mengaku datang untuk menemui Do Young, sekalian melihat Moo Yeol. Moo Yeol minta maaf karena ia harus rapat dan ia kembali untuk mengambil berkasnya yang ketinggalan.

Ji Won : Tidak perlu khawatir, lakukan saja pekerjaanmu.

Setelah Moo Yeol pergi, Ji Won menarik napas lega.


Di kamarnya, Hae Joo cemas. Ia takut kalau Moo Yeol sudah menonton video itu. Tak lama kemudian, Ji Won datang dan memberikan memori itu pada Hae Joo.

Ji Won : Ibu melihat Moo Yeol di ruangannya, tapi dia tidak bilang apapun, jadi ibu rasa dia belum menontonnya.

Mendengar itu, Hae Joo lega dan langsung memeluk Ji Won. Ia mengaku, Ji Won adalah ibu terbaik di dunia.

Mereka lantas sama-sama melihat isi kartu memori itu. Tapi bukan video Yeo Ri yang muncul, melainkan desain pakaian Wid Group.

Ji Won : Bukan ini videonya, ini berkas pekerjaannya.

Hae Joo : Apakah tertukar? Ibu, kita harus bagaimana?


Moo Yeol kembali ke ruangannya. Ia berniat melihat berkasnya yang tadi, tapi terkejut menyadari memorinya hilang.

Moo Yeol yang berpikir dirinya lah yang mencabut memori itu, langsung mencari-cari di mejanya, dimana ia meletakkan memori itu. Tak lama kemudian, ia melihat memori Hae Joo yang berada di atas tumpukan memo kosongnya.

Flashback....


Moo Yeol yang hendak melihat berkasnya, bingung sendiri melihat ada kartu memori lain di USB nya. Ia pun mencabut memori itu dan meletakkannya di atas tumpukan memo kosongnya dan memasang kartu memorinya.

Flashback end....


Moo Yeol melihat isi kartu memori itu. Ia sontak terkejut melihat videonya dengan Yeo Ri di sana.


Moo Yeol pun langsung ke mobilnya. Ia mencari-cari sesuatu, dan tak lama kemudian, ia menemukan kamera CCTV Hae Joo.

Moo Yeol membuka kamera CCTV itu dan menemukan kartu memori lain di sana.

Ia lalu teringat Hae Joo yang duduk di depan laptop tadi malam. Saat itu, Hae Joo mengaku tidak bisa tidur dan ingin menonton film.

Moo Yeol : Goo Hae Joo, dangsin...


Mal Nyeon mengikuti So Ra yang masuk ke hotel.

Saat So Ra masuk lift, ia pun ikut masuk lift.

So Ra lalu menerima telepon dari seseorang.

So Ra : Kamar berapa? Tunggulah sayang, aku akan datang.


Mal Nyeon langsung menghubungi Yeo Ri. Yeo Ri terkejut mendengar kabar dari Mal Nyeon tentang So Ra yang pergi ke hotel untuk menemui seorang pria.


Usai bicara dengan Mal Nyeon, Yeo Ri menatap tajam Pohon Grup Wid.

"Goo Do Chi, pertama aku harus menghentikanmu menikahi So Ra. Aku tidak bisa membiarkan Ji Won mendapatkan keinginannya. Ini caraku untuk menebus sedikit rasa bersalahku padamu."


Do Chi yang lagi makan ramen dengan Jang Goo, dihubungi Yeo Ri. Yeo Ri meminta maaf atas sikapnya kemarin. Setelah itu, ia mengajak Do Chi bertemu di restoran Hotel Daehan sejam lagi karena ingin menjelaskan sesuatu.

Do Chi langsung setuju dengan wajah sumringah.

Jang Goo memberitahu Do Chi kalau restoran di Hotel Daehan letaknya di lantai 25.

"Kau tidak bisa naik lift, bagaimana caramu naik kesana."

Do Chi terkejut, tapi setelah itu, ia mengaku tidak punya pilihan lain dengan penuh semangat.


Hae Joo berlari turun ke bawah. Bersamaan dengan itu, Ji Won keluar dari kamarnya. Hae Joo memberitahu Ji Won kalau mereka dalam masalah besar.

Hae Joo : Dia barusan menelpon dan melarangku kemana-mana. Dia kedengarannya sangat marah.

Ji Won : Tetaplah berpura-pura sampai dia mengatakan masalahnya. Jika dia menyalahkanmu, bilang saja itu ulah ibu.


Tak lama kemudian, Moo Yeol masuk. Hae Joo langsung bersikap manis. Ia menyuruh Moo Yeol cuci tangan, sembari menunggu ia menyiapkan makanan.

Hae Joo mengambil tas Moo Yeol tapi Moo Yeol menepis tangan Hae Joo dan menatap Hae Joo tajam. Sontak, Hae Joo tegang.


Yeo Ri sudah menunggu Do Chi di restoran Hotel Daehan. Tak lama, Do Chi datang dengan napas memburu. Yeo Ri sontak bingung.

Do Chi : 25 lantai itu bukan apa-apa.

Yeo Ri : Kau berjalan ke atas? Wae-yo?

Do Chi : Tentu saja untuk olahraga.


Mereka mulai makan. Sambil makan, Yeo Ri menanyakan soal orang yang memberikan lukisannya pada Do Chi.

Do Chi : Apa hubunganmu dengan orang itu? Sejak orang tuaku meninggal saat aku masih kecil, aku tidak punya tumpuan dan dia lah yang meraih tanganku. Dia memperlakukanku seperti anak kandungnya.

Yeo Ri : Kau pasti amat bersyukur.

Do Chi : Saat kudengar dia meninggal, aku amat trauma seperti saat aku kehilangan orang tuaku. Aku masih tidak percaya dia sudah tiada. Berhentilah membahas uri ahjussi. Tapi kenapa kau begitu terkejut dengan lukisan itu?

Yeo Ri : Mianhaeyo, aku juga punya kenangan dengan lukisan itu. Aku hanya terkejut kau memiliki lukisannya juga. Aku tidak enak atas sikapku padamu kemarin.

Do Chi : Begitu rupanya, karena aku sudah tahu aku tidak akan salah paham lagi.

Yeo Ri : Do Chi-ssi, bolehkah aku bertanya? Apa kau mencintai Han So Ra? Seberapa besar rasa cintamu padanya.

Do Chi : Aku tidak mau membahas So Ra dengan orang lain. Apapun perasaanku padanya , itu sudah sepantasnya.


Mal Nyeon terus mengikuti So Ra. Saat So Ra lewat dengan kekasihnya, Mal Nyeon pun pura-pura tak sengaja menjatuhkan kuncinya.


Yeo Ri mengajak Do Chi pergi setelah menerima sms dari Mal Nyeon soal So Ra yang baru pergi dengan pria itu.


Do Chi panic saat ia dan Yeo Ri harus naik lift. Ia tidak bisa bilang pada Yeo Ri kalau ia takut naik lift.

Akhirnya, Do Chi menyuruh Yeo Ri turun duluan dengan alasan ia mau ke kamar kecil dulu.


Do Chi beranjak pergi. Tepat saat itu, So Ra dan pacarnya keluar dari lift yang ditunggui Do Chi dan Yeo Ri tadi.

Do Chi langsung berhenti melangkah karena merasa melihat So Ra. Begitu pun So Ra.

So Ra berbalik dan terkejut melihat Do Chi.

Do Chi bergegas menghampiri So Ra yang mau kabur. Do Chi melepaskan kacamata So Ra.

Do Chi : Kenapa kau disini? Katamu kau keluar negeri. Kenapa kau di hotel dengan pria ini?

So Ra gelagapan, ia tidak tahu harus menjawab apa.


Di belakang Do Chi, Yeo Ri memperhatikan So Ra dengan tatapan puas karena berhasil membongkar kedok So Ra.

Bersambung.........