• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Unknown Woman Ep 18 part 1

Sebelumnya...


Moo Yeol menatap tajam Hae Joo begitu sampai di rumah. Lalu, Moo Yeol menyapa Ji Won dan pamit ke atas.

Hae Joo : Aku harus mengambil kamera tersembunyi sebelum dia menyadarinya.

Ji Won mengangguk.


Hae Joo bergegas ke mobil Moo Yeol. Ia mengambil kamera tersembunyi dan menggantinya dengan yang baru.


Setelah itu, ia buru-buru masuk ke dalam dan memberikan kamera tersembunyi itu pada Ji Won.

Hae Joo : Ibu, aku meletakkan pengharum udara di tempatnya. Tolong periksa lah video disini.


Do Chi meminta penjelasan So Ra, kenapa So Ra ada di hotel itu bersama pria lain dan bukannya keluar negeri.

So Ra balik bertanya, kenapa Do Chi ada di hotel itu. So Ra bilang, tempat itu sangat tinggi.

Do Chi : Maksudmu kau kesini karena tahu aku tidak bisa kesini!

Pria itu ingin bicara, tapi dihentikan Do Chi.


Yeo Ri menatap kesal So Ra.


Sementara So Ra berusaha menjelaskan, kalau ia tiba-tiba ada jadwal pemotretan jadi membatalkan perjalanannya keluar negeri dan pria itu hanya kenalannya.

So Ra meyakinkan Do Chi kalau ia dan pria itu hanya datang untuk makan saja dan ia memilih tempat itu karena restorannya sangat terkenal.

So Ra memegang lengan Do Chi. Do Chi tidak percaya dan sedikit mendorong So Ra agar menjauh darinya. Saat itulah, kunci kamar hotel yang dipesan So Ra dan pria itu jatuh.

So Ra panic. Sementara Do Chi mengerti apa yang terjadi setelah melihat kunci itu.

Do Chi beranjak pergi dengan wajah kecewa.


Yeo Ri menyusul Do Chi. Do Chi meminta Yeo Ri tidak mengganggunya kecuali kalau Yeo Ri merasa itu menarik.


Sekarang, So Ra melabrak Yeo Ri. Ia bertanya alasann Yeo Ri selalu menempel pada Do Chi.

Yeo Ri : Menempel? Jaga ucapanmu.

So Ra : Kau juga di apartemen Do Chi, kan?

Yeo Ri : Do Chi dan aku saling mengenal untuk urusan pekerjaan.

So Ra : Jangan berbohong. Do Chi tidak bisa naik lift. Dia claustrophobia dan takut dikurung, jadi dia tidak bisa naik lift. Dia tangga 25 lantai untuk menemui kenalannya? Dia memilih gedung rendah yang bisa dijangkau jalan kaki untuk rumah dan kantornya. Dia tidak bisa naik pesawat jadi tidak mau syuting diluar negeri. Menurutmu kenapa dia dicap sebagai bintang pemalu meski begitu populer?

Yeo Ri terkejut.


Sementara itu, Do Chi menuruni anak tangga sambil memegangi dadanya yang mulai terasa sesak. Ia lalu berhenti dan membuka jendela di salah satu anak tangga.


So Ra : Tapi dia pergi setinggi ini untuk menemui kenalannya. Jangan bohong.

Yeo Ri : Kebohonganku tidak sebanding dengan kebohonganmu. Kau menipu seseorang yang akan kau nikahi dan datang ke hotel dengan pria lain lalu tertangkap basah, tapi kau mengklaim dia jodohmu dan menempel padanya? Kau tidak malu?

So Ra : Katamu dia hanya kenalanmu, kenapa kau memedulikan hubungan kami!


Yeo Ri : Aku tidak tertarik dengan hubunganmu tapi aku membicarakan sesuatu yang tidak boleh dilakukan manusia.

So Ra : Diam! Kau juga bukan wanita baik. Pergi ke rumah pria yang memiliki pacar di siang hari.

Yeo Ri : Jangan salah paham. Kita sudah pernah bicara di telepon. Hatimu busuk dan ingatanmu juga buruk.


Yeo Ri lalu memberikan kartu namanya.

Yeo Ri : Hubungi aku kapan saja. Kau sepertinya membutuhkan bantuanku.

Yeo Ri lantas beranjak pergi.


So Ra membaca kartu nama Yeo Ri.

So Ra : Pengacara Yoon Seol?


Diluar, Yeo Ri memikirkan kata-kata So Ra tadi tentang Do Chi yang klaustrophobia dan takut dikurung.

Barulah Yeo Ri paham kenapa Do Chi tidak menggunakan lift untuk naik ke restoran di lantai 25.


Yeo Ri menuju mobilnya. Saat hendak menjalankan mobilnya, ia melihat Do Chi yang keluar dari hotel sambil memegangi dada yang sakit.

"Kenapa kau sakit? Aku bahkan tidak tahu dan memanfaatkan orang sakit. Mianhaeyo, Goo Do Chi-ssi." ucapnya dalam hati sembari terus melihat Do Chi.


Hae Joo berusaha merayu Moo Yeol. Ia memijit bahu Moo Yeol dan sok bertanya soal pekerjaan. Moo Yeol berkata, ia sibuk karena akan meluncurkan produk baru.

Hae Joo : Aku yakin kau akan naik jabatan dengan kemampuanmu sendiri jadi tidak akan ada lagi yang bergunjing.

Moo Yeol lalu menyuruh Hae Joo membuka tasnya. Hae Joo membuka tas Moo Yeol dan terkejut melihat kamera tersembunyinya di sana.

Moo Yeol mengambil kamera itu dan meminta penjelasan Hae Joo. Ia bertanya, apa yang mau Hae Joo lihat di mobilnya. Hae Joo tidak tahu harus menjawab apa.


Ternyata, itu semua hanya bayangan Hae Joo. Kenyataannya ia belum membuka tas Moo Yeol.

Hae Joo membuka tas Moo Yeol dengan wajah tegang. Tapi bukan kamera tersembunyi yang ditemukannya, malah sebuah parfum yang diikat dengan manis dengan pita berwarna pink.

Moo Yeol berkata, itu parfum yang kemarin tidak sempat dibelikannya untuk Hae Joo. Hae Joo terharu dan langsung memeluk Moo Yeol.

Moo Yeol : Aku melihat pengharum udara yang kau letakkan di mobilku. Aromanya amat wangi sampai aku senang dalam perjalanan menuju kemari. Aku mau memberimu hadiah juga.

*Kamera itu multifungsi toh...


Ji Won sedang melihat isi kamera tersembunyi. Hanya ada Moo Yeol di sana.

Tak lama Hae Joo datang. Hae Joo mengaku lega Moo Yeol tak sadar dirinya memasang kamera tersembunyi.

Ji Won memberitahu Hae Joo tak ada siapapun yang naik ke mobil Moo Yeol.

Hae Joo semakin merasa bersalah. Ia memberitahu Ji Won, bahwa Moo Yeol membelikannya parfum sebagai ucapan terima kasih atas pengharum udara yang diletakkannya.

Hae Joo pun yakin kalau malam itu ia hanya salah lihat.

Ji Won senang mendengarnya dan menyuruh Hae Joo kembali ke kamar.

Ji Won : Tanyakan apa suamimu membutuhkan sesuatu.

Hae Joo menurut.


Ji Won menutup laptopnya. Tepat saat itu, ponselnya berbunyi. Telepon dari So Ra yang menangis meminta bantuan.


Ji Won dan So Ra bertemu di kafe. So Ra menceritakan apa yang terjadi pada Ji Won. Sontak, Ji Won marah. Dia bahkan nyaris menampar So Ra.

So Ra merengek, meminta Ji Won membujuk Do Chi agar tidak meninggalkannya. So Ra mengaku, ia kesepian dan menyadari bahwa Do Chi tidak terlalu suka padanya jadi ia mencari pelampiasan dengan pria lain.

Ji Won : Jangan lakukan apapun dan tunggu telepon dariku!

So Ra mengerti. Ji Won beranjak pergi.


Do Chi menemui Oliver di Restoran Chaplin dengan wajah kusut. Do Chi mengaku, tidak peduli sekeras apapun ia berusaha, hidupnya tetap sia-sia.

Oliver : Ada yang terjadi?

Do Chi : Kau mau minum denganku?

Oliver menemani Do Chi minum.


Do Chi : Kau keren sekali. Dokter yang pandai memasak.

Oliver : Kalau sakit, kau mencari dokter. Kalau kesepian, kau mencari teman. Aku penasaran, bagaimana aku bisa menenangkan orang-orang yang ingin mengobati hati mereka dan kini aku menjalankan restoran ini dan bar jazz.

Do Chi : Pernahkah kau dikhianati oleh pacarmu?

Oliver : Kau seperti dikhianati oleh Han So Ra?

Do Chi : Aku tidak yakin apa aku merasa terkhianati, kecewa atau hanya marah. Begitu banyak perasaan bercampur aduk. Ada satu fakta yang membuatku malu, bahwa Seol melihatku seperti ini.

Oliver : Kau malu Seol melihatmu begini. Apa arti Seol bagimu? Apa perasaanmu padanya?

Do Chi : Aku tidak yakin.


Yeo Ri ke restoran dan bertemu Tuan Yoon disana.

Tuan Yoon : Do Chi di Chaplin. Oliver menelpon. Dia mabuk, mungkin karena syok akibat Han So Ra.


Do Chi mabuk dan setengah sadar.

Do Chi teriak, Ombak tinggi akan datang! Semua masalah akan pergi!

Oliver berusaha menyadarkan Do Chi.

Tak lama, Yeo Ri datang. Do Chi bangun dan tertawa melihat Yeo Ri, lalu kembali menjatuhkan kepalanya di meja.

Yeo Ri : Do Chi-ssi, kita teman, kan? Teman makan? Aku mengerti perasaanmu.

Yeo Ri lantas berdiri dan berniat mengantar Do Chi pulang. Oliver bertanya, apa Yeo Ri yakin bisa sendirian mengantar Do Chi pulang. Yeo Ri yakin dan meminta Oliver membawa Do Chi ke mobilnya.


Yeo Ri membantu Do Chi berbaring di tempat tidur.

Yeo Ri : Tidurlah, kau akan merasa lebih baik setelah tidur.


Ia lalu menatap lukisannya.

Setelah itu ia kembali menatap Do Chi.

"Do Chi-ssi, jika kau melalui kesulitan dan tidak menyerah, suatu saat harapan akan membanjirimu. Kau bisa mengatasi rasa pengkhianatan dan sakit yang kau rasakan. Kau pasti bisa. Tegarlah." ucapnya.

Yeo Ri bicara dalam hati, Abeoji. Tolong beri Do Chi kekuatan.


Tiba-tiba bel berbunyi. Yeo Ri terkejut melihat wajah Ji Won di layar intercom.

Yeo Ri kebingungan mencari tempat sembunyi.


Do Chi tiba-tiba bangun dan menyuruh Yeo Ri diam. Ia lantas menyuruh Yeo Ri sembunyi di kamar mandi dan menyembunyikan sepatu Yeo Ri dibalik rak.


Ji Won masuk dan berusaha menjelaskan soal So Ra. Tapi Do Chi tidak mau mendengar. Do Chi yakin, So Ra seharusnya tidak bersama pria lain saat akan menikah dengan seseorang.

Singkat cerita, ponsel Yeo Ri berdering. Yeo Ri langsung mengambil ponselnya dan buru-buru mematikannya.

Ji Won terkejut. Ia mau memeriksa ke kamar mandi tapi di halangi Do Chi. Do Chi mengaku bahwa itu bunyi ponsel manajernya.


Untuk mengalihkan perhatian Ji Won, terpaksa lah Do Chi menghubungi So Ra dan mengajak So Ra bertemu.

Ji Won senang mendengarnya.


Lalu saat mau pergi, Ji Won melihat lukisan Yeo Ri. Do Chi pun berkata, itu hadiah dari mendiang Pak Son.

Ji Won : Kapan dia memberikannnya padamu.

Do Chi : Dia memberikannya padaku sebelum dia meninggal. Saat kudengar dia meninggal, aku sangat terkejut.

Ji Won : Kau tahu dia punya keluarga?

Do Chi : Aku hanya tahu dia punya seorang putri tapi tidak pernah bertemu dengannya. Aku penasaran kabarnya tapi aku takut membuka luka lama soal ayahnya jadi aku tidak mencarinya.

Ji Won : Bagus, lagipula kau tidak mengenalnya dan tidak perlu bertemu sekarang. Temui Han So Ra dan perbaiki hubungan kalian.

Ji Won beranjak pergi.


Setelah Ji Won pergi, Do Chi membuka pintu kamar mandi dan menyuruh Yeo Ri keluar.


Do Chi minta maaf karena menyuruh Yeo Ri sembunyi. Ia beralasan, hanya takut Ji Won salah paham.

Yeo Ri : Kulihat kau dan iparmu sangat dekat?

Do Chi : Tidak juga, aku berusaha akrab. Hanya keluarga kakakku yang kumiliki.

Yeo Ri : Tapi kapan kau bangun? Bukankah kau tidur sebelum dia datang? Kau tidak dengar ucapanku kan?

Do Chi : Bel membangunkanku. Aku tidak dengar apa-apa selain aku harus tegar.


Di luar, Ji Won menghubungi So Ra.

Ji Won : Ini kesempatan terakhirmu memenangkan hati Do Chi. Jika tidak, kau kusingkirkan.

Bersambung ke part 2......

Babel Ep 5 Part 3

Sebelumnya...


Sekarang, USB yang ditemukan tim kejaksaan di kamar mandi Soo Ho, sudah berada di tangan staff wanita berkacamata.


Yoo Ra protes pada Kepala Departemennya, soal penangkapan Soo Ho.


Woo Hyuk menunjukkan lembaran berisi jejak kaki yang ditemukan di lokasi pembunuhan.

Woo Hyuk : Tae Min Ho dibunuh dan sampai petugas keamanan menemukannya, dengan pengecualian korban, ini bukti bahwa ada orang lain di tempat kejadian. Entah Tae Min Ho bunuh diri atau dia tersangka.


Yang kedua, Woo Hyuk menunjukkan lembaran berisi gambar pantofel yang dipakai tukang kebun.


Pengacara Geosan yang tadinya percaya diri, kini mulai gugup.  Ia tahu itu adalah sepatu Soo Ho yang coba dilenyapkan oleh salah satu asisten Geosan. Namun belum sempat melenyapkan sepatu itu dan hanya sempat membakar sebuah kemeja putih, si asisten sudah dipanggil oleh Nyonya Shin.


Tukang kebun Geosan kebetulan melintas dan melihat sepatu itu. Ia pun langsung mengenakan dan mengambilnya.


Woo Hyuk : Itu adalah sepatu yang dikenakan Tae Soo Ho belum lama ini. Ia memerintahkan Kepala Pelayan untuk membakarnya pada pagi hari setelah kejadian. Setelah tukang kebun menemukannya, dia mengambilnya untuk dipakai sendiri. Tae Soo Ho-ssi, sepatumu dan sidik jari di tempat itu cocok.

Woo Hyuk lalu menunjukkan hasil dari laporan forensik. Woo Hyuk berkata, darah Min Ho ditemukan di sepatu itu.


Pengacara masih menyangkal, ia minta bukti bahwa sepatu itu milik Soo Ho. Ia berkata, pemilik sepatu itu bisa jadi si tukang kebun.

Woo Hyuk : Apa anda pikir dia akan menggunakan sepatu yang biayanya lebih dari dua juta won, seperti sepatu kerja?

Pengacara masih menyangkal.


Woo Hyuk : B1923-C.

Pengacara : Apa itu?

Woo Hyuk : Nomor seri sepatu ini.

Woo Hyuk menunjukkan bukti tanda terima yang ditandatangani Soo Ho saat membeli sepatu itu.


Soo Ho yang mulai sakau, mengingat hari kejadian saat Min Ho terbunuh.

Flashback...


Min Ho yang sudah tidak bernyawa, tergeletak bersimbah darah di lantai. Tak jauh dari mayat Min Ho, Soo Ho berdiri dengan tangan dan sepatu yang berlumur darah.

Flashback end...


Soo Ho berbisik pada pengacaranya. Pengacara tidak setuju dan mengatakan mereka sedang berada di kantor kejaksaan. Tapi Soo Ho tidak peduli dan meminta pengacaranya memberitahu Woo Hyuk. Karena pengacaranya menolak, akhirnya Soo Ho memutuskan untuk memintanya sendiri. Pengacaranya berusaha mencegah, tapi Soo Ho malah marah.


Soo Ho meminta obat pada Woo Hyuk. Ia berjanji, akan menceritakan semuanya setelah Woo Hyuk memberikan obat. Tapi Woo Hyuk menolak. Woo Hyuk bilang, tidak ada lagi kebenaran yang ingin ia ketahui.

Woo Hyuk lantas menyuruh Soo Ho istirahat sebentar. Ia bilang, investigasi akan dimulai lagi setelah Soo Ho tenang.


Soo Ho marah : Kau tidak tahu apa-apa! Kubilang kau tidak tahu apa-apa!

Woo Hyuk tak peduli dan beranjak keluar.

*Sy masih gak percaya Soo Ho pembunuhnya.


Young Eun menemui Nyonya Shin. Ia mengaku, ada hal penting yang ingin ia beritahu.

Young Eun mengatakan, bahwa kejaksaan menemukan USB di kamar Soo Ho. USB yang isinya bukti kuat kalau Soo Ho membunuh Min Ho.

Nyonya Shin terkejut dan langsung menatap tajam Young Eun. Ia minta penjelasan, bagaimana Young Eun bisa tahu isi USB itu. Young Eun bilang, ia tak bisa memberitahunya sekarang dan meminta Nyonya Shin mengambil USB itu sebelum dilihat jaksa.

Young Eun : Bagiku, aku bisa hidup tanpanya, tetapi ibu tidak bisa hidup tanpanya.


Nyonya Shin langsung menyuruh Hyeong Cheol mengambil USB itu.

Young Eun yang diam2 mendengarnya, tersenyum.

*Sy makin curiga wanita yang ada di video panas Min Ho itu Young Eun. Karena USB itu kan isinya video panas Min Ho dengan wanita lain. Buat apa coba si Young Eun susah payah mengincar USB itu kalau bukan dia wanita yang beradegan panas dengan Min Ho? Bisa jadi nii pembunuh Min Ho adalah Young Eun. Dan kenapa Soo Ho ada di tempat kejadian, mungkin setelah Young Eun membunuhnya, Soo Ho datang dan menemukan Min Ho sudah tak bernyawa bersimbah darah. Soal USB itu, bisa jadi dia menemukannya setelah Min Ho terbunuh.


3 orang preman berkeliaran di jalan.


3 preman itu masuk ke tempat cukur Ong Seung Woo. Si ketua preman minta dicukur. Pemilik tempat menolak lantaran ia sedang istirahat untuk makan siang. Ketua preman marah dan mengancam akan menutup tempat itu. Pemilik tempat yang takut, setuju mencukur si preman.


Si tukang cukur tiba-tiba dihubungi Hyeong Cheol.

Tukang cukur : Tentu saja, saya bisa.

Setelah itu, si tukang cukur menyuruh ketiga preman itu pergi. Ketua preman bangun dan melihat hasil cukurnya. Ia marah melihat krim cukur masih belepotan di wajahnya.

Anak buahnya berusaha menghajarnya tapi si tukang cukur berhasil melumpuhkan mereka dan mengusir mereka.

Setelah mengusir mereka, ia langsung menutup tokonya dan pergi.


Seorang pria berpakaian hitam menyusup ke kantor kejaksaan. Dia adalah si tukang cukur!


Sementara Woo Hyuk yang masih mempelajari kasus Min Ho, merasa jengah. Ia lalu melepas jasnya dan meletakkan bed namanya di meja, lalu mengambil handuk kecil dan pergi ke kamar mandi.


Si tukang cukur masuk ke ruangan Woo Hyuk. Ia membaca daftar barang Soo Ho yang disita kejaksaan untuk mencari tahu dimana USB itu disimpan.

Setelah menemukannya, ia mengambil bed nama Woo Hyuk dan pergi.


Woo Hyuk sendiri sedang di kamar mandi, mencuci mukanya.


Di restoran, Mi Sun dan Jung Won menyiapkan makan malam untuk mereka.

Mi Sun : Hidup bahagia bukanlah hal yang istimewa. Hanya makan makanan enak, tersenyun dan mengobrol dengan seseorang yang disukai.

Jung Won : Apa sesuatu terjadi?

Mi Sun : Bukan aku, tapi kau. Sesuatu terjadi pada Woo Hyuk kan? Jung Won-ah, aku tidak tahu apa yang terjadi diantara kalian, tapi aku ingin kau bahagia dengan Woo Hyuk. Kau layak mendapatkannya.


Mereka lalu berdiri di depan jendela saat melihat salju turun.

Jung Won : Mi Sun-ah, apa yang akan terjadi selanjutnya? Apa aku bisa bahagia? Apa aku layak?

Mi Sun tidak menjawab dan hanya menghela napas.


Jung Won lalu kembali ke kamarnya dan berdiri di depan pintu balkon. Ia melihat keluar dengan sorot mata sedih.

Tak lama kemudian, Woo Hyuk menghubunginya tapi ia tidak menjawabnya.


Woo Hyuk yang kini sudah berada di ruangannya, heran Jung Won tidak menjawab ponselnya.

Ia kemudian berbalik dan terkejut melihat bed namanya sudah tidak ada di atas meja.

Lalu ia melihat dokumennya berantakan dan membuka salah satu dokumen yang isinya daftar barang2 yang disita. Tak lama kemudian, ia sadar ada penyusup di ruangan penyimpanan barang2 yang disita kejaksaan.


Si tukang cukur berhasil mendapatkan USB itu.


Woo Hyuk segera berlari ke ruang penyimpanan barang2 yang disita. Di koridor, ia berpapasan dengan si tukang cukur. Woo Hyuk yang curiga, menyuruh tukang cukur berhenti. Si tukang cukur menyeringai, sebelum akhirnya melarikan diri.

Woo Hyuk berhasil mendapatkan tukang cukur. Mereka baku hantam. Woo Hyuk kalah. Si tukang cukur berhasil membuatnya jatuh. Tapi saat ia mau menghabisi Woo Hyuk, polisi patroli datang. Si tukang cukur langsung pergi tanpa menyadari USB yang dicurinya jatuh dan sudah berada di tangan Woo Hyuk.


Si tukang cukur baru menyadari USBnya jatuh setelah berjalan cukup jauh.


Di ruangannya, Woo Hyuk melihat isi USB itu. Ada banyak video disana. Woo Hyuk memutar salah satunya.

Woo Hyuk terkejut melihat video panas Min Ho dan Young Eun (dugaan sy bener).


Woo Hyuk lalu memutar video yang lain.

Dalam video itu, terlihat Min Ho menarik Young Eun ke dalam sebuah ruangan dan mencumbu Young Eun disana.


Video berikutnya adalah video Jung Won di hari pernikahan Jung Won dan Min Ho.

Woo Hyuk seketika berkaca-kaca melihatnya. Ia sadar, Min Ho mencumbu Young Eun di hari pernikahannya dengan Jung Won.


Woo Hyuk mematikan kamera CCTV yang terhubung ke ruang interogasi.

Setelah itu, ia menunjukkan USB itu pada Soo Ho.

Soo Ho mengaku, dirinya sudah menyembunyikan USB itu sebaik mungkin.

Woo Hyuk marah dan mencengkram Soo Ho.

Woo Hyuk : Apa kalian masih manusia! Karena ini kau membunuh Min Ho? Katakan padaku apa lagi yang tidak kuketahui!

Soo Ho : Aku ingin istirahat.


Setelah itu, Woo Hyuk langsung berlari menuju mobilnya.

Woo Hyuk ke restoran Mi Sun. Sampai di sana, ia berteriak memanggil Jung Won. Tak lama, Jung Won keluar dan terkejut melihat Woo Hyuk dari balkon.

Jung Won langsung turun. Ia berkaca-kaca melihat Woo Hyuk. Woo Hyuk memeluk Jung Won.

Woo Hyuk : Mianhaeyo.

Tangis Jung Won pecah.


Soo Ho dibawa keluar oleh Deok Bae dan staff pria berkacamata.

Tapi langkah Soo Ho tiba-tiba saja berhenti. Ia menatap lirih ke arah balkon yang pintunya terbuka.

"Sudah musim salju." ucapnya.


Soo Ho lalu mendorong Deok Bae dan berlari ke arah balkon.

Ia memanjat balkon dan melompat ke bawah!


Deok Bae dan rekannya terkejut melihat aksi nekad Soo Ho itu.


Bersambung........