• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Ice Adonis Ep 11 Part 1

Sebelumnya...


Yoon Hee tiba-tiba muncul saat Yoon Jae sedang bicara dengan Yeon Hwa. Yoon Hee berkata, bahwa sang kakak tidak tahu apa-apa tentang Yeon Hwa dan apa yang diketahui Yoon Jae tentang Yeon Hwa, semuanya salah.

Yeon Hwa : Timjang-nim.


Yoon Hee lantas menatap tajam Yeon Hwa.

Yoon Hee : Kau tahu betapa geramnya aku dibodohi oleh topengnya? CCTV mengkonfirmasinya!

Yoon Jae tidak percaya. Ia mengajak Yoon Hee memeriksa CCTV nya lagi.


Tapi saat mau pergi, ia justru dikabari soal kondisi ayahnya.

Sontak, Yoon Jae dan Yoon Hee kaget.


Pimpinan Ha, dengan napas tersengal-sengal berusaha mengatakan sesuatu tentang Nyonya Jang. Tuan Choi yang juga berada di sana, berkata, akan mendengarkan apapun yang mau dikatakan Pimpinan Ha.

Tak mau kedoknya diketahui orang lain, Nyonya Jang langsung mengatakan, kalau Pimpinan Ha tidak perlu mengkhawatirkan dirinya.

"Wanita ini.... dia... punya anak lain." ucap Pimpinan Ha sambil menunjuk-nunjuk Nyonya Jang.

Nyonya Jang pura-pura histeris dan meminta Pimpinan Ha bertahan.

Pimpinan Ha marah besar, sampai akhirnya, ia tak mampu bertahan lagi dan akhirnya menutup mata untuk selamanya.


Yoon Jae dan Yoon Hee di perjalanan menuju RS. Yoon Jae meminta supirnya mengemudi lebih cepat. Yoon Hee berdoa agar sang ayah bertahan.


Di lobby kantor, Yeon Hwa duduk dan mendoakan keselamatan Pimpinan Ha.


Yoon Jae dan Yoon Hee tiba di RS. Tangis mereka seketika pecah mendapati sang ayah sudah meninggal dunia.


Nyonya Jang menatap jasad Pimpinan Ha dengan tatapan dingin.

"Putramu menangis, putrimu juga. Bagaimana rasanya melihat anak-anakmu menangis? Jika kau menerima Kang Wook sekali saja, aku tidak akan memperlakukan Yoon Jae seperti ini. Aku tidak akan bersikap begini. Aku sudah selesai melakukan yang terbaik denganmu. Karena itu jangan merasa tidak adil. Pergilah dengan tenang, yeobo." batin Nyonya Jang.


Nyonya Jang menjatuhkan diri. Yoon Hee tambah panic dan langsung memegangi Nyonya Jang.

Tak lama kemudian, Tae Il datang.


Yoo Ra terkejut dikabari soal kematian Pimpinan Ha.


Yoo Ra lantas menghubungi rumahnya. Soo Ae yang menjawab. Dengan ketus, Yoo Ra menyuruh Soo Ae memberikan telepon pada neneknya.

Soo Ae memanggil Nyonya Jo. Seketika Nyonya Jo keluar dan menerima telepon dari Yoo Ra.

Nyonya Han datang. Nyonya Jo terkejut mendengar kabar dari Yoo Ra soal Pimpinan Ha.

Nyonya Han : Apa yang meninggal sunbae nya In Seok? Dia menelponku tadi, dia bilang, dia mau menjenguk sunbae nya jadi akan terlambat pulang. Dia pasti sudah ada di sana sekarang.

Nyonya Jo tidak peduli dengan yang dikatakan Nyonya Han dan masuk ke kamarnya.


Kantor mengumumkan kematian Pimpinan Ha.

Di lobby, terpampang foto Pimpinan Ha, juga spanduk dan perlengkapan untuk mendoakan Pimpinan Ha.

Yeon Hwa yang berdiri di sana, sontak menangis.


Yoo Ra lewat di belakang Yeon Hwa. Melihat Yeon Hwa, Yoo Ra langsung kesal tapi ia memutuskan menahan dirinya dan pergi ke rumah sakit untuk melihat Yoon Jae.


Nyonya Jang diinfus dan belum sadarkan diri. Yoon Hee tampak menemani Nyonya Jang tapi hanya sebentar.


Setelah Yoon Hee pergi, Nyonya Jang langsung membuka matanya dan tersenyum jahat.


Yoon Hee mendampingi Yoon Jae menuju ruang doa.

Tae Il kemudian datang. Yoon Hee langsung menghampiri Tae Il, sedangkan Yoon Jae menatap tajam Tae Il.

Yoon Jae menegaskan pada Tae Il, bahwa sekarang wali Yoon Hee adalah dirinya dan ia tidak akan pernah menerima Tae Il sebagai keluarga.

Yoon Hee : Oppa, jangan seperti ini di depan ayah. Ayah sudah menerima.

Tae Il : Biarkan aku mendoakan ayahmu.

Yoon Jae : Apa hak mu?

Tae Il : Aku sudah berjanji pada ayah, akan melindungi Yoon Hee.

Tapi Yoon Jae tetap tidak mau menerima Tae Il.

Tae Il yang tidak mau melepaskan Yoon Hee pun berjanji pada Yoon Jae, akan meninggalkan dunianya dan kembali dengan tangan bersih agar bisa menjaga Yoon Hee.

Setelah itu, Tae Il mendoakan Pimpinan Ha, lalu beranjak pergi. Tapi sebelum pergi, ia memberitahu Yoon Hee bahwa ia akan menunggu diluar dan tidak akan pernah melepaskan Yoon Hee.


Yoo Ra datang bersama ayah dan neneknya. Nyonya Jo menangis dan berkata, Pimpinan Ha seharusnya bertahan agar bisa melihat Yoon Jae dan Yoon Hee menikah.


Nyonya Jang memberitahu Kang Wook soal kematian Pimpinan Ha.

Nyonya Jang : Sekarang kau pemilik perusahaan, Kang Wook-ah. Selama 20 tahun, kau hidup sendirian diluar negeri. Itu pasti sulit untukmu, anakku. Dunia ini sekarang milikmu. Bersiap-siaplah untuk kembali.


Begitu ada yang datang, Nyonya Jang langsung menyembunyikan ponselnya dan pura-pura berbaring.

Tuan Choi dan Nyonya Jo datang. Nyonya Jo berusaha menguatkan Nyonya Jang.

Nyonya Jang berakting, ia mengaku jantungnya seakan berhenti berdetak dengan kematian Pimpinan Ha.

Nyonya Jang : Selama 20 tahun, aku ada di sisinya tapi orang yang dia cari sebelum kematiannya, adalah ibu anak-anaknya. Aku sangat mencintainya. Tapi dia memperlakukanku seolah aku ini orang jahat.

Nyonya Jo meminta Nyonya Jang untuk kuat, agar bisa bekerja keras demi anak-anak.


Tae Il membantu Nyonya Jang yang duduk di kursi roda ke ruang berdoa.

Yoo Ra menghampirinya dan berkata, bahwa dia lah yang akan mengantarkan Nyonya Jang ke sana.


Nyonya Jang pura-pura histeris. Yoon Hee berusaha menenangkan Nyonya Jang. Ia tak mau Nyonya Jang jatuh sakit.

Sementara Yoon Jae menatap Nyonya Jang penuh kebencian.

Yoon Jae yang tak tahan lagi, akhirnya beranjak pergi.


Saat Yoon Jae pergi, Yeon Hwa datang. Melihat Yeon Hwa, Yoon Hee langsung emosi dan mengusir Yeon Hwa. Ia bahkan menyebut Yeon Hwa psikopat.


Sementara itu, Kang Wook tengah menuju ke ruang doa.


Yoon Hee menyalahkan Yeon Hwa atas kematian ayahnya. Yoon Hee berkata, karena Yeon Hwa ia dan Yoon Jae tidak bisa berada di sisi Pimpinan Ha saat beliau sekarat.

Yoon Hee : Kau tahu perasaanku sekarang. Aku ingin membunuhmu. AKU INGIN MEMBUNUHMU!

Tepat saat itu, Yoon Jae dan Kang Wook datang.

Yoon Hee ingin menampar Yeon Hwa, tapi dihentikan Yoon Jae.

Yoon Hee menjadi semakin tidak terkendali. Dan pada akhirnya, ia berhasil menampar Yeon Hwa dengan keras.


Yoo Ra sontak kaget.

Sementara Kang Wook yang melihat itu diam saja. Tidak meluruskan semuanya.


Yeon Hwa yang sakit hati dan malu, akhirnya memutuskan pergi. Yoon Jae mengejar Yeon Hwa.

Yoon Jae menyuruh Yeon Hwa kembali, tapi Yeon Hwa tidak mau. Yeon Hwa mengaku merasa bersalah pada Pimpinan Ha karena tidak bisa mengatakan kesedihannya.

Yeon Hwa : Sebelum aku menemukan bukti kalau aku tidak bersalah, kemarahan Ha Timjang-nim tidak akan berhenti. Aku berpikir ribuan kali. Kenapa aku terseret masalah ini? Siapa yang menjebakku? Akan kuterima bantuan Pengacara Min dan meluruskan semuanya.


Yoon Jae memeluk Yeon Hwa.


Yeon Hwa melepas pelukan Yoon Jae dan menyuruh Yoon Jae kembali ke dalam.

Yeon Hwa : Ayahmu akan pergi dengan tenang. Tapi ingatlah dimana pun kau berada, aku akan selalu menyemangatimu dan mencintaimu.

Yoon Jae : Aku percaya bukan kau pelakunya.

Yeon Hwa : Terima kasih karena sudah mempercayaiku. Tetap semangat.

Yeon Hwa lalu beranjak pergi.


Di kamar mandi, Nyonya Jang melihat wajahnya.

Nyonya Jang : Menikah di usia 28, sekarang aku menjadi wanita tua. Kau bekerja keras, Jang Min Ja. Kau bekerja keras, Kang Wook-ah.


Kang Wook sedang mendoakan Pimpinan Ha.

Kang Wook : Aku akhirnya bisa menemui anda, Pimpinan Ha Min Guk, tapi anda sudah meninggal. Aku berusaha keras agar kita bisa bertemu lebih cepat. Selama 20 tahun, aku makan sendirian. Kau bilang, hanya Yoon Jae satu-satunya putramu. Itulah kenapa kau menginginkanku hidup tenang. Aku dibuang ibuku selama 20 tahun hanya untuk membesarkan Yoon Jae dan Yoon Hee. Aku menjadi yatim piatu selama 20 tahun.


Nyonya Jang datang dan melihat Kang Wook mengepalkan tangan.

Kang Wook : Mulai sekarang, semua yang dinikmati putramu satu-satunya, akan kunikmati juga. Lihatlah Pimpinan Ha.

Kang Wook lantas menatap Yoon Jae penuh rasa marah.

Takut Kang Wook macam-maca, Nyonya Jang langsung berdiri di samping Yoon Hee.


"Siapa yang kau salahkan atas kematian ayahmu? Kau bisa menyalahkan surga. Kau harus percaya dia pergi ke tempat yang baik. Semangat lah." ucap Kang Wook, lalu beranjak pergi.

Bersambung ke part 2.........

Seandainya Kang Wook bicara, kalau Yoo Ra pelakunya, masalahnya gk akan selebar ini.

Jangan harap Yeon Hwa hidup tenang ke depannya gaes. Entar setelah Yeon Hwa berhasil dapatin bukti CCTV yg asli, dia malah terlibat masalah lain.

Blessing of the Sea Ep 4 Part 3

Sebelumnya...


Poong Do sewot lantaran harus menghadiri acara seni perusahaan keluarganya dan bermain piano di sana. Ryan berkata, Poong Do sudah di booking sejak tahun lalu. Poong Do makin sewot lantaran Ryan baru memberitahunya sekarang. Ryan beralasan, karena ia tahu reaksi Poong Do akan seperti itu.

Ryan : Kau juga bisa menemui keluargamu sekalian.

Poong Do : Kau tahu kenapa aku tidur di hotel setibanya di Seoul? Aku tidak suka orang-orang itu!

Ryan : Mereka keluarga.

Poong Do : Kau tidak harus menyukai mereka karena mereka keluarga!

Ryan : Tugasku adalah memberitahu jadwalmu dan menemanimu. Jika tidak suka, beritahu agensimu!


Chung Yi berhenti di depan bengkel Yong-gwang. Ia cemas memikirkan kata-kata Ji Na soal Si Joon. Ia takut Si Joon patah hati.

Chung Yi lantas meraih ponselnya dan menghubungi Si Joon tapi tidak dijawab, lalu Hun Jung datang ingin mengatakan sesuatu, tapi Chung Yi malah pergi dengan dalih keadaan darurat.


Ji Na hendak masuk ke rumah atapnya, tapi pria yang melecehkannya di salon dan membuatnya dipecat tiba-tiba datang. Pria itu awalnya mengaku ingin meminta maaf. Tapi kemudian ia memberitahu Ji Na bahwa dirinya sudah putus dari pacarnya dan meminta Ji Na bertanggung jawab.

Ji Na kesal, kenapa aku harus bertanggung jawab.

Pria itu, hya! Kau merayuku.

Pria itu kemudian menarik-narik Ji Na. Ji Na ketakutan dan berteriak minta tolong.

Tepat saat itu, Si Joon datang dan langsung memukul pria itu. Pria itu membalas dan menyudutkan Si Joon ke tepi atap. Ji Na ketakutan melihatnya.


Pria itu terus berusaha mendorong Si Joon ke bawah. Tak mau Si Joon kenapa-napa, Ji Na memukul pria itu dengan pecahan botol. Pria itu langsung jatuh ke bawah gedung.

Ji Na histeris menyadari pria itu tewas di tangannya.


Si Joon mengambil pecahan botol dari tangan Ji Na dan menyuruh Ji Na menelpon polisi.

Si Joon : Aku yang melakukan ini.


Chung Yi keluar dari hotel Si Joon. Ia mendapat laporan, Si Joon tidak masuk kerja dan bolos dari kursus.


Si Joon ditangkap polisi.

Ji Na menangis melihatnya.

Si Joon dibawa duluan oleh polisi.


Ji Na juga diminta ikut oleh polisi. Tapi tak lama kemudian, Ji Na pingsan.


Chung Yi ke toko bunga ibunya Si Joon. Ia membantu ibunya Si Joon mengangkat bunga-bunga ke mobil box.

Chung Yi menanyakan Si Joon. Nyonya Jung bilang, Si Joon sedang belajar.

Nyonya Jung : Kau mencari Si Joon.

Chung Yi menggeleng.

Chung Yi lalu bertanya-tanya, kenapa Si Joon membolos.

Nyonya Jung lantas meminta maaf lantaran tidak bisa menemani Chung Yi. Ia berkata, harus mengantarkan bunga2 itu.

Chung Yi : Anda mengantar ini sendirian?

Nyonya Jung : Pekerjaku tiba-tiba keluar, aku bisa sendirian.

Chung Yi kasihan pun memutuskan membantu Nyonya Jung.


Ryan memaksa Poong Do turun dari taksi, padahal Poong Do tidak mau.

Tak lama kemudian, ia melihat Chung Yi yang sedang menurunkan bunga-bunga namun ia lagi-lagi melihat warna gelap di sekitar Chung Yi.

Ryan menghalangi pandangan Poong Doo. Poong Doo menyuruh Ryan minggir tapi Ryan menolak karena mengira Poong Doo mau kabur.


Ponsel Chung Yi berdering saat ia lagi membantu Nyonya Jung. Telepon dari rumah sakit yang memberitahu Ji Na pingsan.


Bunga2 itu ternyata dipesan oleh perusahaan Poong Do. Nyonya Jung yang jalan tidak lihat2, tidak sengaja menabrak Pil Doo.

Pil Doo sontak kaget melihat Nyonya Jung, begitu pun Nyonya Jung. Tapi berikutnya Pil Doo bersikap seolah tidak mengenal Nyonya Jung dan beranjak pergi.

Nyonya Jung terpaku menatap Pil Doo.


Chung Yi kemudian datang dan meminta izin pulang pada Nyonya Jung.


Di lobby, Poong Do melihat Chung Yi berlari. Ia mengejar Chung Yi sampai keluar tapi Chung Yi keburu pergi dengan taksi.


Diluar, Poong Do bertemu keluarganya yang baru datang.

Young In menatap jijik Poong Do. Sementara Jae Ran mengomentari penampilan Poong Do yang kacau dan Gwi Nyeo memperkenalkan diri dengan ramah pada Poong Do.


Ji Na akhirnya siuman. Begitu siuman dan ingat apa yang terjadi, ia mau langsung pergi tapi dokter melarang dan menyuruh Ji Na menghabiskan infusnya.

Dokter : Bagaimana kalau kau melahirkan prematur.

Ji Na bingung, melahirkan prematur?

Dokter : Kau hamil lima bulan. Kau tidak tahu.

Ji Na kaget, aku hamil lima bulan?


Tak lama kemudian, Chung Yi datang dan kaget melihat sang kakak.


Bersambung.....