• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Babel Ep 12 Part 2

Sebelumnya...


Pengacara Kwon memberikan laporan kontrak untuk Pabrik Geosan Electric yang ada di India.

Pengacara Kwon : Tidak ada masalah besar tapi kami baru saja menambahkan bagian paten seperti yang kau sebutkan.

Yoo Ra memeriksanya, setelah itu ia menandatanganinya dan kembali menyerahkan laporannya pada Pengacara Kwon.

Pengacara Kwon menatap Yoo Ra, seperti ingin menyampaikan sesuatu.

Yoo Ra bertanya, wae? Apa masalahnya?

Pengacara Kwon pun memberikan surat permohonan cuti. Tapi Yoo Ra menolaknya.

Yoo Ra : Berhentilah bicara konyol. Kau bertindak seperti ini karena masalah kemarin? Apa kau memberontak?

Pengacara Kwon : Kau pikir aku ini apa? Ini tidak terlalu sibuk. Memberikan hadiah padaku yang hanya bekerja...

Yoo Ra : Tidak, kau tidak bisa.


Pengacara Kwon : Benar! Aku tidak bisa. Tidak mungkin aku bisa.

Yoo Ra tambah sewot, haruskah aku membuatmu terus pergi selamanya?

Pengacara Kwon : Ah masa?! Kau bos yang buruk. Aku akan menuntutmu karena melanggar cara liburan.

Yoo Ra : Keluar!

Pengacara Kwon keluar tapi balik lagi ke ruangan Yoo Ra.

"Apa lagi?" tanya Yoo Ra ketus.

"Samonim. Samonim." bisik Pengacara Kwon.

Yoo Ra kaget, eomma?


Yoo Ra langsung berdiri dan melihat kedatangan ibunya dari depan pintu.

Yoo Ra : Kenapa dia datang?

Pengacara Kwon : Aku tidak bisa mengatakannya. Aku juga bertanya-tanya kenapa?

Disusul kemudian dengan kedatangan Manajer Lee dan seluruh kuasa hukum Geosan.


Nyonya Shin bertanya, apa cara tercepat untuk membebaskan Jung Won dari jeratan hukum.

Yoo Ra masuk dan menatap sinis kuasa hukumnya.

"Tidak peduli apa, keluarkan dia. Jika kau melakukan itu, kau akan dipromosikan menjadi direktur utama." ucap Nyonya Shin.

Mendengar itu, Pengacara Geosan langsung bersemangat. Ia berkata, kantor kejaksaan hanya memiliki bukti tidak langsung dan tidak memiliki bukti langsung untuk pembunuhan tersebut.

"Sama seperti yang kami lakukan untuk putramu, jika kami berpendapat bahwa tidak ada bukti yang cukup, itu mungkin." ucap pria itu.

"Kau harus mewujudkannya. Kalau tidak, akan kupastikan bahwa kau tidak akan pernah bisa memamerkan jabatan pengacaramu di mana pun." ancam Nyonya Shin.

"Ya, Bu. Tolong jangan khawatir, santai saja. jawab pria itu.

"Apa bukti yang diperoleh kantor kejaksaan?" tanya Yoo Ra.


"Ah, itu? Kami sedang berusaha mencari tahu sekarang." jawab pria itu.

"Kau bahkan tidak tahu apa itu, dan kau akan mengabaikan kasus ini tanpa bukti yang cukup? Bagaimana bisa hal seperti itu keluar dari mulut pengacara?" ucap Yoo Ra.

"Masalahnya adalah... yang paling penting, tidak ada motif pembunuhan. Jika kita bertahan dengan titik itu...." jawab pria itu.

"Kantor kejaksaan tidak dapat menemukan motif pembunuhan? Kau yakin tidak tahu jaksa mana yang bertanggung jawab atas kasus ini? Itu Cha Woo Hyuk yang dikenal sebagai pendekar pedang di Kantor Distrik Barat. Ketika dia mengelas pedangnya pada kasus ini, apakah itu mungkin?" ucap Yoo Ra lagi.

Yoo Ra menyuruh pengacara itu pergi. Pengacara itu menghela nafas kesal, lalu pergi diikuti dengan seluruh tim hukum Geosan.


Setelah itu, Yoo Ra meminta kasus Jung Won. Ia berkata, akan membela Jung Won.

Nyonya Shin : Aku menghargai bahwa kau membuktikan betapa tidak bergunanya mereka, tetapi kenapa kau tiba-tiba berubah pikiran?

Yoo Ra pun menggunakan Jung Won yang menjadi korban kekerasan Min Ho sebagai alasan.

Nyonya Shin : Apa itu benar? Min Ho melakukannya?

Yoo Ra : Jung Won menyembunyikan itu.

Nyonya Shin : Karma membunuh Min Ho. Kami hidup bersama selama tujuh tahun tetapi tidak ada yang memperhatikan sama sekali. Jung Won pasti menderita.

Yoo Ra : Sekarang kita perlu melindungi Jung Won?

Nyonya Shin : Kita harus melindunginya. Aku akan memberimu alat yang berguna.

Nyonya Shin lalu menuliskan nomor telepon seseorang di kertas.


Yoo Ra : Nomor siapa ini?

Nyonya Shin : Seorang informan. Itu akan berguna.

Yoo Ra pun kesal menyadari ibunya punya mata-mata.


Jae Il mengunjungi kedai kecil Kim Myung Shin.

Ia pura-pura membeli sesuatu.

Myung Shin bertanya, siapa yang mau Jae Il kunjungi karena biasanya hanya tetangga saja yang datang membeli di kedainya.

Jae Il : Aku datang untuk melihat Kim Myung Shin.

Myung Shin : Untuk apa?

Jae Il : Kau tahu Kim Jae Goo, bukan?

Myung Shin : Dia tidak ada hubungannya denganku.

Jae Il : Kim Jae Goo terbunuh tadi malam.

Sontak, Myung Shin kaget.

Jae Il lalu bertanya, apa ada yang datang mencari Ricky atau Ricky meninggalkan sesuatu.

Myung Shin tidak mau menjawab. Ia berteriak, tidak mengenal Ricky dan menyuruh Jae Il pergi.


Setibanya diluar, Jae Il mendengar suara tangisan. Ia melihat ke dalam dan melihat Myung Shin menangis. Jae Il menghela nafas, lalu kembali ke dalam.


Di kantor layanan forensik. Woo Hyuk memikirkan kata-kata Jung Won yang menunjuk Geosan sebagai kuasa hukumnya.


Si dokter forensik datang, membuyarkan lamunan Woo Hyuk.

"Jaksa Cha, kau sedang apa disini? Karena sudah datang, masuklah."


Woo Hyuk menanyakan penyebab kematian Ricky.

Dokter forensik bilang, pendarahan berlebih dan merasa Ricky dibunuh pembunuh profesional.

"Ada memar di seluruh tubuhnya. Dia hanya menekan titik-titik tekanan. Siapa yang melakukan ini?"

Woo Hyuk tidak menjawab dan memikirkan sesuatu.


Woo Hyuk bicara dengan Jae Il di telepon sambil keluar dari ruangan pendingin mayat. Jae Il berkata, ia tidak mendapatkan apapun dari Myung Shin.

"Kau sudah bekerja keras. Hati-hati di jalan." jawab Woo Hyuk sembari menghela nafas kecewa.


Pimpinan Tae sedang merobek2 koran saat Nyonya Shin datang.

"Kau sudah makan?" tanya Nyonya Shin, lalu tertawa melihat apa yang sedang dilakukan Pimpinan Tae.

"Apa menyenangkan melakukan itu?" tanyanya lagi sambil menatap sinis Pimpinan Tae.


Nyonya Shin lalu menunjukkan pisau itu. Pisau yang direbutnya dari Ricky setelah membunuh Ricky.

"Ini, setelah 30 tahun, benda ini masih ada. Apa kau tau betapa sulit dan melelahkannya bagiku untuk mengurus masalah ini?"


Nyonya Shin lantas menatap tajam pimpinan Tae.

"Ini semua salahmu. Jika kau tidak melakukan hal seperti itu, situasinya tidak akan sesulit ini."

Tapi yang diajak bicara malah diam saja seperti orang bodoh.

Nyonya Shin : Semuanya sudah berakhir sekarang.

Nyonya Shin kembali menyimpan pisau itu.


Nyonya Shin membuang pisau itu ke laut.


Di ruangannya, Woo Hyuk melihat foto Ricky di laptopnya. Setelah itu, ia mengetikkan kalimat, 'Kematian Karena Pembunuhan'.

"Apa sudah berakhir seperti ini?" gumam Woo Hyuk.


Pengacara Kwon menemui Yoo Ra. Ia memuji keputusan Yoo Ra yang mau jadi pengacara Jung Won.

Yoo Ra tidak menanggapi dan memberikan Pengacara Kwon tiket liburan.

Sontak, Pengacara Kwon kaget.

"Apa yang kau bicarakan? Bukankah kau melarangku? Kami akan sangat sibuk mempersiapkan pertahanan."


Tak lama kemudian, Pengacara Kwon sadar apa rencana Yoo Ra. Lalu ia bertanya, kenapa Yoo Ra bilang mau membela Jung Won.

"Untuk menjadikannya seorang pembunuh? Sebagai anggota keluarga atau pengacara, kau tidak bisa melakukan itu!"

"Jika dia melakukan kejahatan, dia harus membayarnya."

Pengacara Kwon mengembalikan tiket itu dan menolak pergi.


Asisten Nyonya Shin memberitahu Soo Ho soal Direktur Go yang diam-diam pergi menemui Pimpinan Tae.

"Dia bahkan pergi ke sana tanpa sekretarisnya." ucap asisten Nyonya Shin.

Soo Ho lalu menatap ke arah pintu. Ia tahu ada yang menguping dan menyuruh orang itu masuk.

Young Eun pun masuk.

"Kau sedang berbicara, bukan? Aku akan kembali lagi nanti."

"Kenapa kau menyembunyikan diri dan hanya mendengarkan? Jika kau ingin mendengarkan, kau bisa masuk. Kau bisa melakukannya mulai sekarang."

Young Eun pun masuk dan duduk di depan Soo Hoo.


"Jadi, Direktur Eksekutif pergi bertemu ayahku?"

"Iya. Tapi... Telinganya terluka."

"Telinga siapa? Ayah?"

"Bukan. Ketua menggigit telinga Direktur Eksekutif Go."

Young Eun tertawa mendengarnya.

"Kenapa bisa? Karena dia lapar? Dia tidak suka makanan rumah sakit?"

Tapi saat Soo Ho menatapnya, ia minta maaf, sambil tertawa.

Soo Ho menyuruh asisten ibunya bicara lagi.

"Sebagian besar direktur mendukung suksesi anda."


Soo Ho menghela nafas, lalu mengambil cangkir tehnya dan menanyakan kasus Direktur Park.

Asisten Nyonya Shin memberikan fotonya.

"Kirim foto-foto ini kepadanya dan katakan padanya aku akan mengirimnya pulang jika dia terus berjalan di atasku." suruh Soo Ho.

"Iya. Aku mengerti."

"Ibu tahu tentang ini?"

"Tidak. Nyonya belum tahu."

"Baik. Jangan beritahu ibu tentang ini!"


Yoo Ra masuk ke kafe, menemui mata-mata ibunya di kejaksaan.

"Aku bertanya-tanya siapa orang itu. Ini sangat tidak terduga. Bagaimanapun, aku senang melihatmu. Aku ingin menemuimu. Karena aku perlu tahu siapa yang mengerjakannya." ucap Yoo Ra.

Yoo Ra lantas kaget, dia akan membawa kasus ini untuk membela diri? Dia akan mengorbankan dirinya sendiri? Kedengarannya seperti Cha Woo Hyuk. Yang aku butuhkan adalah informasi Jaksa Cha. Aku meminta semua catatan investigasi tentang Han Jung Won tanpa melewatkannya.

Dan sekarang, mereka sudah pergi.


Di cangkir mereka, ada bekas lipstik.

Berarti si tahi lalat, antara Manajer Oh dan si staf berkacamata niiih...

Bersambung ke part 3.....

Babel Ep 12 Part 1

Lanjut gaes.....

Sebelumnya...


Woo Hyuk dengan emosional mengungkapkan alasan kenapa Jung Won membunuh Min Ho.

"Pasti sangat tak tertahankan sehingga kau ingin mati. Bagi yang lain, kalian berdua tampaknya menikah dengan bahagia. Itu yang bahkan dipercayai oleh keluarga. Kau tidak bisa memberi tahu siapa pun karena kau adalah seorang aktris terkenal dengan gelar menantu dari keluarga chaebol. Dan kemudian kau tidak tahan lagi. Jika Tae Min Ho menjadi penerus Geosan Group, kau tidak akan bisa melarikan diri selamanya. Karena tidak tahan lagi, kau meminta perceraian pada hari kejadian. Bukan begitu? Permintaan perceraian pasti membuat marah Tae Min Ho. Karena kehilangan pikiran, Tae Min Ho menyerangmu lagi."

Jung Won menangis mendengar penuturan Woo Hyuk.


Woo Hyuk lantas berdiri dan membacakan catatan medis Jung Won.

Woo Hyuk : Segera setelah kejadian itu ada catatan bahwa lehermu terluka karena dicekik. Mengapa diam saja? Mengapa? Bukankah kau tidak punya pilihan lain untuk menyelamatkan hidupmu? Tolong jawab. Apa kau mengakui kau membunuhnya untuk membela diri?

Jung Won berdiri. Ia lalu menatap tajam Woo Hyuk.

Jung Won : Aku tidak akan menjawab lagi.


Staff pria berkacamata masuk ke ruangannya. Ia menghela nafas, lalu melihat ke ruangan Woo Hyuk. Wajahnya menatap cemas papan nama Woo Hyuk.

Ia lalu mengingat jawaban Jung Won saat dirinya mengatakan bahwa karir seorang jaksa akan tamat jika membela dan melindungi tersangka. Jung Won pun berkata, tidak akan membiarkan hal itu terjadi.


Ponsel staff pria berbunyi. Staff pria kembali menutup pintu dan menjawab teleponnya. Telepon dari Deok Bae yang menyuruhnya segera datang karena semua orang sudah berkumpul.

Staff pria mengerti. Ia mematikan lampu dan langsung keluar dari ruangannya.


Jae Il meminta Woo Hyuk bicara, bukti apa yang dimiliki penuntut.

Jae Il : Bukankah itu satu dari dua bukti?

Woo Hyuk tidak menjawab dan mengambil botol sojunya. Wajah nya terlihat frustasi.

Jae Il mengambil botol soju dari tangan Woo Hyuk.

Jae Il : Entah itu kasus yang sempurna atau omong kosong. Jika bukan itu, lalu mengapa menolak untuk bersaksi? Dia tidak punya alasan untuk itu. Yang mana itu?

Woo Hyuk : Tidak bisakah kau diam saja hari ini?

Woo Hyuk lalu menuang soju ke gelasnya.


Jae Il : Ini kasus yang sempurna, bukan? Jika itu omong kosong, maka kau tidak punya alasan untuk menjadi seperti ini sekarang. Jika itu benar, maka tidakkah kau pikir kau perlu menjauh dari Jung Won?

Jae Il pun berusaha menasehati Woo Hyuk.

"Jika kau melakukan kejahatan, kau harus membayarnya. Bukankah itu yang selalu kau katakan?" ucap Jae Il.

Woo Hyuk terdiam. Tak lama kemudian, bulir air matanya menetes. Woo Hyuk terluka.


Staff pria yang baru datang, meminta maaf atas keterlambatannya. Ia mengaku ada yang harus diselesaikannya tadi.

Staff pria lalu melihat hidangan di atas meja.

"Kau gelandangan di seberang jalan, kau tidak bisa makan makanan semacam ini di rumahmu, bukan? Komisaris membeli untuk semua kerja keras yang telah kau lakukan. Ribeyes adalah suguhan istimewa." ucap staff pria.

"Lebih tepatnya, kita makan dengan uang pajak." jawab staff wanita.


Staff pria duduk. Staff wanita menuangkan soju untuknya.

Mereka pun merayakan keberhasilan mereka mengungkap pembunuh Min Ho.


"Tapi bukankah itu agak aneh?" ucap Detektif Lee.

"Aku tahu? Ini bukan daging sapi Korea, kan?" jawab Manajer Oh.

"Tidak, aku berbicara tentang jaksa. Dia mengendarai kasus untuk pertahanan diri. Dia bahkan bukan pengacara. Apa hanya aku yang merasakan hal ini?" ucap Detektif Lee.

"Aku bertanya-tanya apakah dia akan berhenti menjadi jaksa penuntut dan membuka kantor untuk menjadi pengacara pembela." jawab Kepala Jang.

Kepala Jang menyuap makanannya dengan wajah sedikit kesal.


"Detektif Lee, ini cara kerjanya. Ada banyak bukti tetapi bukti penting, tidak ada bukti penting. Jadi apa yang penting?" ucap staff pria.

"Itu adalah..." Detektif Lee mencoba menjawab.

"Ini pengakuan." sambung Manajer Oh.

"Dia akan mengarahkan kasus sebagai kejahatan yang dilakukan sebagai pembelaan diri dan kemudian mendapatkan pengakuan. Maka kasus pembunuhan dibuat. Apakah itu membela diri atau tidak,
itu bisa diperdebatkan di pengadilan nanti." ucap staff pria.

"Daebak." jawab Detektif Lee.

Deok Bae memikirkan sesuatu. Staff pria bertanya, ada apa dengan Deok Bae.

Detektif Lee : Dia agak lambat.

Deok Bae : Itu aneh.


Detektif Lee : Apa yang aneh? Kau tidak pernah siap untuk mendengarkan dan belajar.Hei, katanya Jaksa sedang mengerjakannya dengan tingkat strategi yang sangat tinggi.

Deok Bae : Bukan itu. Aku bertanya kenapa Han Jung Won tidak mengatakan itu?  Jika dia menjawab, maka itu menjadi pembelaan diri.

Staff wanita : Mungkin dia tidak bisa mengakuinya.

Detektif Lee : Kenapa tidak?

Staff wanita : Karena dia tidak membunuhnya.

Kepala Jang : Dia bisa memohon yang kelima kalinya jika dia membunuhnya, kan?

Staff pria : Kau bahkan tidak tahu prinsip yang dianggap tidak bersalah, bukan? Mendidik diri sendiri. Dia membunuhnya atau tidak, kita tidak mendapat pengakuan darinya.

*Cuma Kepala Jang, Deok Bae dan Staff wanita yang merasa Jung Won bukan pelakunya.


Jung Won masih di ruang interogasi. Ia mulai kelelahan.


Polisi menyetopkan taksi yang ditumpangi Woo Hyuk. Polisi meminta sopir taksi mengambil jalur lain karena ada kecelakaan di jalur depan. Sopir taksi membangunkan Woo Hyuk.


Woo Hyuk berjalan mendekati jalur polisi. Polisi menyuruh Woo Hyuk pergi.

Woo Hyuk melihat ke arah jasad di dalam kantong mayat. Sontak Woo Hyuk kaget dan memaksa mendekat tapi dihalangi polisi.

Woo Hyuk pun berkata, kalau dia jaksa tapi para polisi tidak percaya karena mencium alkohol dari mulut Woo Hyuk.

Woo Hyuk menerobos kerumunan polisi dan membuka kantong mayat. Ia terkejut melihat jasad itu jasad Ricky.


Woo Hyuk masuk ke ruangan di rumahnya tempat ia menyimpan arsip2 dan data Geosan.

Ia membuka foldernya yang berhubungan dengan Geosan dan menatap foto Ricky.


Jae Il yang baru tiba di restoran Mi Sun, dihubungi Woo Hyuk. Jae Il minta maaf atas sikapnya tadi menyuruh Woo Hyuk menjauhi Jung Won. Ia mengaku dirinya hanya terkejut.

Woo Hyuk : Ricky sudah mati.

Jae Il kaget, apa?

Woo Hyuk : Kupikir dia terbunuh di depan rumah.

Jae Il : Maksudmu, di rumahmu? Benarkah?

Woo Hyuk : Aku melihat dengan mata kepala sendiri.

Jae Il : Siapa yang membunuhnya? Siapa yang bisa membunuh ... Bagaimana jika kau dalam bahaya juga?

Woo Hyuk : Lalu aku tahu siapa yang melakukannya.

Jae Il : Kau gila? Aku gugup, Hyung. Bagaimana jika ini dikubur selamanya?


Pelakunya siapa lagi kalau bukan Nyonya Shin. Nyonya Shin mengucapkan terima kasih pada seseorang di telepon dan mengaku sudah menerimanya.

Setelah itu, ia tersenyum melihat pisau yang ada di dalam kotak. Pisau itu adalah pisau yang disebut-sebut Ricky sebagai barang bukti tewasnya ayah Woo Hyuk.


Woo Hyuk mengambil air di kulkas.

Lalu ia ingat kata-kata Ricky saat menghubunginya tadi sebelum ia menginterogasi Jung Won. Ricky bilang, akan memberitahu siapa pembunuh ayah Woo Hyuk. Tapi saat itu, Woo Hyuk bilang akan menemui Ricky nanti setelah urusannya selesai.

Ricky bertanya, kau pikir ada kesempatan lain?

Barulah Woo Hyuk mengerti maksud Ricky tentang kesempatan lain.Ia baru sadar Ricky dalam bahaya saat menelponnya tadi.


Besoknya, Pengacara Geosan menemui Jung Won.

Pengacara Geosan : Grup Geosan mendapatkan tim hukum sekarang. Jangan khawatir. Kau hanya perlu masuk di sini.

Pengacara Geosan menyuruh Jung Won menandatangani sesuatu.

Pengacara Geosan : Putusan yang tidak bersalah mungkin sulit, tetapi kami akan mengurangi hukuman serendah mungkin. Aku akan bertanya apa yang kau lakukan pada hari kejahatan itu. Kenapa kau datang kesana.

Jung Won : Biarkan aku bertemu ibu mertuaku.

Pengacara Geosan : Mengingat kasusnya, kupikir tidak baik untuk kalian bertemu sekarang.

Jung Won mengambil buku agenda Pengacara Geosan yang ada di atas meja dan menuliskan sesuatu.

"Berikan ini ke Nyonya. Jika dia membacanya, dia akan bertemu denganku." ucap Jung Won.


-Ep 12, LARANGAN-


Pengacara Geosan memberikan surat titipan Jung Won pada Nyonya Shin. Sesuai perkataan Jung Won, Nyonya Shin langsung menyuruh manajernya, Manajer Lee, menyiapkan mobil. Ia berniat menemui Jung Won setelah membaca pesan itu. Wajahnya nampak menahan amarah.

Nyonya Shin : Kau membaca ini?

Pengacara : Tentu saja tidak.


Jaksa Kepala meminta Woo Hyuk menyerahkan surat perintah penangkapan Jung Won.

Jaksa Kepala : Karena dia tidak mau menjawab, abaikan pembelaan diri.

Woo Hyuk menolak. Ia mengatakan, mereka masih menginterogasi Jung Won dan ada bagian yang belum ditanyakan.

Jaksa Kepala, Alibi, senjata pembunuhan, motif, kau menemukan semuanya! Apalagi yang kau butuh?

Woo Hyuk sewot, beri aku waktu!

Jaksa Kepala : Kenapa kau marah? Apa aku mengatakan sesuatu yang salah? Sudah cukup teliti, jadi serahkan surat perintah.


Woo Hyuk kekeuh menolaknya. Ia berkata itu kasusnya dan ia akan melakukannya dengan caranya.

Woo Hyuk beranjak pergi. Jaksa Kepala sewot.


Diluar, dia bertemu Nyonya Shin, Manajer Lee dan pengacara Geosan.

Nyonya Shin mengaku datang untuk menjenguk Jung Won tapi Woo Hyuk melarang mereka bertemu Jung Won.

Nyonya Shin : Sepertinya kau masih tidak tahu tempatmu.

Woo Hyuk : Aku seorang jaksa penuntut dan ini kantor jaksa jadi silahkan pergi.

Manajer Lee memberitahu kalau Jung Won lah yang menyuruh mereka datang.


Di ruangannya, staff pria bertanya, apakah dia seperti salah satu dari orang2 Geosan jika dia membunuh putranya?

Deok Bae : Kau membicarakan Shin Hyeon Sook? Dia masih anggota keluarga jd bukankah wajar kalau dia mengunjunginya?


Manajer Oh : Tetapi anggota keluarga saling memegang pisau?

Staff wanita : Mereka berbeda dari orang2 kita bukan? Itu tepat bagi mereka untuk memuluskan semuanya dari sudut pandang Geosan.

"Benar, jika Han Jung Won pelakunya, Geosan akan kehilangan muka."

"Dia datang kesini dengan sepatu wanita yang sama."

"Tidak mungkin. Tetap saja dia membunuh putranya."


Woo Hyuk yang mendengarkan pembicaraan teman2nya dr ruangannya hanya bisa menghela nafas kesal.


Sementara itu, Nyonya Shin meminta penjelasan kenapa Jung Won membunuh Min Ho.

Jung Won berkata ia yakin Nyonya Shin datang bukan untuk menanyakan itu.

Nyonya Shin lalu menunjukkan surat Jung Won.

Nyonya Shin : Bagaimana kau bisa mendapatkan ini?


Jung Won pun mengingat malam itu, saat dia berjalan gontai di depan ruangan tempat Min Ho ditemukan tewas.


Setelah Jung Won pergi, seorang pria datang mendekati jasad Min Ho. Ia yang mengenakan sarung tangan hitam, menghapus sidik jari pada pisau yang menancap di dada Min Ho.

Lalu orang itu mengambil tas Jung Won yang ketinggalan disamping jasad Min Ho.


Dia juga membersihkan sidik jari diatas meja.

Orang itu, Asisten Woo! Wajahnya tampak babak belur.


Di depan Sungai Han, Jung Won menangis ketakutan.

Tak lama Asisten Woo datang dan masuk ke mobil Jung Won.

Asisten Woo : Aku sudah mengurus sisanya. Ketika kau tiba di rumah, kau harus bertindak seperti tidak ada yang terjadi. Maka tidak ada yang mencurigaimu Nyonya. Aku akan menghubungimu pada waktu yang tepat. Aku percaya kau akan menepati janjimu.

Asisten Woo lantas pergi.


Setelah itu, Jung Won melihat amplop yang ditinggalkan Asisten Woo untuknya.
Ia membukanya dan mengambil foto2nya dengan Woo Hyuk. Foto itu membuatnya nangis lagi.
Kemudian, ia mengambil amplop berwarna cokelat didalam map itu. Betapa terkejutnya ia mengetahui isi amplop itu.

Flashback end...


Jung Won : Terlepas bagaimana aku mendapatkan ini, bukankah penting bahwa aku memiliki surat wasiat yang mengatakan bahwa Min Ho adalah pewaris?

Nyonya Shin : Kemudian kau mau apa dengan itu?

Jung Won : Tergantung pada apa yang akan kau lakukan.

Jung Won meminta Nyonya Shin mengeluarkannya dari sana. Tapi Nyonya Shin menolak. Nyonya Shin bilang Jung Won tidak punya hak atas harta itu karena Jung Won sudah membunuh Min Ho.
Nyonya Shin lalu bilang akan mengirimkan cukup uang ke rekening penjara Jung Won.

Nyonya Shin kemudian bangkit, mau pergi tapi Jung Won mengaku hamil anak Min Ho.
Jung Won : Min Ho ayah anak ini dan aku ibunya. Aku tidak punya hak tapi anak berbeda. Aku perlu berdiskusi dengan pengacara bagaimana hukum itu bekerja.

Nyonya Shin sontak kaget dan merasa kesal.

Nyonya Shin : Kau wanita kurang ajar.

Jung Won merasa diatas angin.


Begitu keluar dari ruang interogasi, Nyonya Shin menemui Woo Hyuk yg menunggu diluar sejak tadi. Nyonya Shin pura2 tersenyum dan mengaku senang bisa bertemu Jung Won lagi berkat Woo Hyuk.


Setelah Nyonya Shin pergi, Woo Hyuk menemui Jung Won. Woo Hyuk meminta penjelasan kenapa Jung Won menemui Nyonya Shin.

Jung Won bilang itu karena dia mau mendiskusikan sesuatu.

Woo Hyuk meminta Jung Won bicara jujur tapi Jung Won menolak.

Woo Hyuk lalu memberitahu Jung Won kalau ia akan menginterogasi Jung Won lagi dan meminta Jung Won menjawab ya untuk setiap pertanyaannya.

Jung Won : Aku tidak akan diinterogasi lagi. Aku bisa mengurus masalahku sendiri. Mulai hari ini, masalahku akan diurus Grup Geosan.

Woo Hyuk kaget mendengarnya.

Bersambung ke part 2...