• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Babel Ep 14 Part 3

Sebelumnya...


Yoo Ra ke ruangan Soo Ho.

"Kau akan berhenti?" tanya Soo Ho.

Yoo Ra terkejut dan bertanya bagaimana Soo Ho bisa tahu.

Soo Ho : Aku punya orang yang memberiku informasi seperti itu.

Yoo Ra : Kau punya mata-mata karena tak memercayaiku?

Soo Ho : Apa kau tahu bahwa kau paling mirip ayah dari caramu memahami situasi dan mengatasi masalah.


Yoo Ra : Kenapa mendadak menyuruhku datang lalu bicara seperti itu?

Soo Ho : Kau mau menghadiri rapat pemegang saham?

Yoo Ra : Masih kupertimbangkan.

Soo Ho : Kuharap kau mau datang.

Yoo Ra : Kau butuh aku sebagai aksesori? Untuk pamer seperti keluarga bahagia?

*Yoo Ra ini ngegas mulu...

Soo Ho menghela nafas, lalu menjalankan kursi rodanya ke depan Yoo Ra. Soo Ho lalu berkata, kalau ia membutuhkan Yoo Ra dan sudah waktunya bagi Yoo Ra untuk mengambil keputusan.

Yoo Ra heran, memutuskan?


Jung Won akhirnya tiba di persidangan. Para reporter yang sudah menunggunya pun langsung memburunya.

Dari kejauhan, Woo Hyuk melihat Jung Won yang digiring masuk ke dalam gedung.


Yoo Ra kemudian datang dan menghampiri Woo Hyuk.

Yoo Ra : Dia akan bebas, kan?

Woo Hyuk : Seharusnya begitu.

Yoo Ra : Kau masih percaya Jung Won tak bersalah?

Woo Hyuk : Sunbae.

Yoo Ra : Kau tak peduli. Aku ingin menyaksikan pembunuh dan jaksa yang melindungi pembunuh menjadi remuk redam, dengan mataku sendiri. Kau pikir selamanya aku takkan tahu kau sengaja mendekatiku? Apa yang kau lakukan sejauh ini? Di seluruh datamu, tak ada yang membuktikan ayahku melakukan pembunuhan.

Woo Hyuk : Pengakuan bisa diterima?

Yoo Ra : Pengakuan? Ayahku mengakui dosanya padahal pikirannya sedang tak waras?

Woo Hyuk : Tidak, ibumu.

Yoo Ra sontak kaget, apa?

Woo Hyuk : Dia mengaku membunuh orang. tapi sama sekali tak merasa bersalah. Ibumu, orang macam apa?


Sementara itu, hakim memutuskan kalau Jung Won tidak bersalah.


Woo Hyuk dan Yoo Ra masih di depan pengadilan. Nyonya Shin kemudian datang.

Yoo Ra pun langsung menatap ibunya dengan kesal. Nyonya Shin menatap Yoo Ra.

"Kenapa kau di sini? Kasus ini kini tak ada kaitannya denganmu." ucap Nyonya Shin.


Direktur Eksekutif Go datang. Nyonya Shin menanyakan keputusan akhir sidang Jung Won. Direktur Eksekutif Go : Dia dinyatakan bebas.

Sontak, Yoo Ra makin kesal.


Nyonya Shin lantas menatap Woo Hyuk.

"Jaksa Cha, semua berjalan sesuai keinginanmu, kan? Jangan terlalu senang karena kenyataan berbeda dengan cerita dongeng." ucap Nyonya Shin.

Nyonya Shin pamit. Ia mengaku, ada janji dengan Jung Won.

Woo Hyuk : Apa maksudmu?

Nyonya Shin : Adakah yang tidak kau ketahui?

Nyonya Shin lalu pergi.


Tak lama kemudian, Jung Won keluar ditemani beberapa kuasa hukum dari Geosan.

Langkah Jung Won terhenti sejenak. Ia lalu menatap Woo Hyuk.


Setelah itu, Jung Won kembali berjalan dan masuk ke mobil Nyonya Shin.


Jung Won lantas pergi ke tempat ia menyimpan surat wasiat Pimpinan Tae.


Setelah mengambil surat itu, ia kembali masuk ke mobil Nyonya Shin.

Jung Won menyerahkan surat itu pada Nyonya Shin.

Nyonya Shin : Kau pasti menderita.


Nyonya Shin lalu membaca isi surat itu. Di surat itu tertulis, bahwa Min Ho lah pewaris Pimpinan Tae.

Nyonya Shin kesal.

Nyonya Shin lalu bertanya, tujuan Jung Won selanjutnya. Ia berkata, akan mengantarkan Jung Won.

Jung Won menolak.

Nyonya Shin : Terserah padamu. Kuharap kita takkan pernah bertemu lagi.

Jung Won : Tentu saja.


Jung Won hendak turun, tapi Nyonya Shin menanyakan ayah dari anak Jung Won.

Jung Won :  Kini kau tak ada hubungannya dengan anak ini.

Nyonya Shin : Perempuan kurang ajar.


Jung Won akhirnya turun dan pergi.

Di belakang Jung Won, Kyeong Wan muncul.


Sementara itu, Nyonya Shin menghubungi seseorang.

"Ya, sudah kupastikan. Laksanakan." perintahnya.


Jung Won duduk di halte. Ia mendongak, menatap langit dan mengingat pembicaraannya dengan Woo Hyuk di ruang interogasi.


"Itu sebabnya kau diam? Itu sebabnya kau lari?" tanya Woo Hyuk.

"Maaf. Aku tak pernah mencintaimu. Karena aku merasa menderita, sesaat aku butuh seseorang untuk membantuku." jawab Jung Won.

Flashback end...


Jung Won lantas memegang perutnya.

Setelah itu, ia ingat kejadian itu. Bagaimana Min Ho bisa terbunuh.

Flashback...


Jung Won yang merasa terancam, melindungi dirinya dengan pisau. Ia mengarahkan pisau itu pada Min Ho.

Min Ho :  Kenapa? Kau akan menusukku?

Jung Won menangis, minggir.


Min Ho lantas mencengkram tangan Jung Won yang memegang pisau. Pisau itu pun jatuh.


Setelah itu, Min Ho memegangi wajah Jung Won.

Min Ho : Selamanya, kau takkan lari dariku. Karena di dunia ini hanya kau yang akan mencintaiku.

Jung Won lantas menjauhkan wajahnya dari Min Ho.

Jung Won : Mustahil. Kau tak punya pilihan untuk bertahan? Kau menjalani kehidupan sesuai keinginanmu. Hanya itu. Untuk menikmati penderitaan orang lain.

Min Ho : Bukan ini yang kuinginkan. Aku mencintaimu, Jung Won-ah. Kita akan bahagia. Kau melahirkan anak yang mirip denganku. Dan kita bisa jadi keluarga bahagia. Jung Won-ah, kita bisa bahagia bersama."


Min Ho lalu memeluk Jung Won.

Jung Won : Meski aku mengandung anak pria lain, apa kau masih bisa mencintaiku?


Mendengar itu, Min Ho sontak melepaskan pelukannya dan menatap Jung Won dengan wajah syok.

Jung Won : Aku takkan mencintaimu selamanya.

Min Ho marah dan mencekik Jung Won.

Min Ho : Kau berani menipuku! Kau sama seperti mereka! Aku bilang cinta padamu!


Tepat saat itu, seseorang datang dan menusukkan pisau ke dada Min Ho.

Min Ho terkejut, kau...

Orang itu adalah Asisten Woo.

Min Ho seketika jatuh dan... tewas.


Setelah itu, Asisten Woo membantu Jung Won berdiri.


Melihat Min Ho tewas, Jung Won terkejut dan langsung mendekati Min Ho.

Jung Won nyaris menyentuh pisau di dada Min Ho. Tapi Asisten Woo menghentikannya dan mengatakan, Min Ho sudah tewas.


Asisten Woo lalu menatap Jung Won.

"Dengar aku baik-baik. Jangan sentuh apapun, tunggu aku di tempat parkir. Paham?"

Jung Won mengangguk.


Asisten Woo lantas memapah Jung Won keluar.

Flashback end...


Jung Won kemudian mengingat kata-kata Woo Hyuk di ruang interogasi.

Woo Hyuk : Kau tak punya pilihan selain membela diri, kan? Jawab aku. Demi membela diri, kau harus membunuhnya. Kau mengakuinya?


Woo Hyuk menunggu Jung Won di depan restoran Mi Sun.

Ia mengingat kata-kata Jung Won.

Jung Won : Tae Min Ho menikahiku demi mendapatkan Geosan, kau mendekatiku demi membalas dendam. Kalian sama saja.

Karena Jung Won tak kunjung muncul, Woo Hyuk akhirnya pergi.


Di tepi jalan, mereka bertemu.


Tanpa mereka sadari, Asisten Woo mengawasi mereka.

Asisten Woo lalu mengingat kejadian setelah ia membunuh Min Ho.

Flashback...


Asisten Woo menemui Jung Won yang menunggunya di tepi Sungai Han.

Jung Won : Kenapa kau membunuhnya?

Asisten Woo : Bukankah itu yang kau inginkan?

Jung Won : Aku minta bantu bebas darinya, bukan membunuhnya. Aku ingin bebas darinya. Itu yang kuinginkan.

Asisten Woo : Besok, Geosan akan berada dalam genggaman Presdir Tae Min Ho. Dia akan memiliki kekuatan yang tak terbayangkan dibandingkan situasi saat ini. Bila tak kubunuh malam ini, kau takkan bisa bebas darinya. Sudah kubereskan dengan baik. Tak perlu khawatir. Pulanglah dan anggap tak terjadi apa-apa. Maka takkan ada yang mencurigaimu. Aku akan menghubungimu di waktu yang tepat.

Asisten Woo lalu menagih Jung Won untuk menjadi pendonor Moo Wee.

Flashback end...


Jung Won mulai berjalan ke arah Woo Hyuk. Begitu pun dengan Woo Hyuk.

Mobil Asisten Woo juga mulai berjalan ke arah Jung Won.

Asisten Woo berniat menabrak Jung Won.

Woo Hyuk yang melihat itu kaget.

"Jung Won-ssi!" teriak Woo Hyuk.

Bersambung......

Babel Ep 14 Part 2

Sebelumnya...


Soo Ho, Young Eun dan Nyonya Shin sarapan bersama. Sepanjang sarapan, Young Eun terus tersenyum menatap Soo Ho. Melihat Young Eun tersenyum, Nyonya Shin bertanya ada apa.

Young Eun : Aku berhenti minum. Hidup waras tak ada ruginya. Soo Ho berubah, aku harus berubah juga.

Nyonya Shin : Jangan berbuat bodoh. Jangan membuat masalah sampai upacara pelantikannya.

Soo Ho :  Ibu. Kalau aku jadi pemilik Geosan, dia akan jadi istri pemilik. Kuharap ibu memperlakukannya dengan pantas.

Soo Ho lantas pamit dan memanggil Seketaris Kim.


Young Eun langsung berdiri. Ia mau mengantarkan Soo Ho. Tapi Soo Ho menyuruhnya kembali makan.


Setelah Soo Ho pergi, Young Eun mulai membahas Hyeon Cheol.

Sontak, Nyonya Shin langsung menatap tajam Young Eun.

"Dia belum menghubungi? Sama sekali? Dia pasti berusaha menghubungi ibu." sindir Young Eun.

Nyonya Shin diam saja.

Young Eun : Pasti tidak. Ibu sangat khawatir. Dia adik sepupu satu-satunya.


Nyonya Shin : Setelah Soo Ho menjadi pemilik, akan kuturuti keinginanmu untuk bercerai. Jangan bicara yang tak perlu, diam sajalah.

Young Eun tersenyum mendengarnya.

Young Eun : Sepertinya aku tak dibutuhkan lagi.

Nyonya Shin : Kau tak tahu? Semua direktur mendukung kami, terlepas kami memiliki saham keluargamu atau tidak.

Young Eun : Ya, ya. Maka kini ibu tak perlu mengkhawatirkan masalah kami. Soo Ho dan aku akan menyelesaikannya sendiri.

Nyonya Shin tambah kesal.

"Kalian? Apa hak kalian?"

Young Eun : Sepertinya kami tak pernah memberi ibu hak.

Nyonya Shin, apa?

"Aku membuat sup penawar pengar. Entah cocok dengan selera ibu atau tidak. Pengarnya harus dihilangkan." jawab Young Eun.


Sekarang, Yoo Ra menerobos masuk ke rumahya, menemui ibunya yang lagi minum teh sendirian. Yoo Ra menanyakan soal kesepakatan yang dibuat ibunya dengan Jung Won.

Yoo Ra marah.

"Kenapa dia tak tahu malu padahal seharusnya memohon diselamatkan?"

"Kau menginterogasi ibu?" tanya Nyonya Shin.

"Aku perlu tahu untuk memutuskan jadi pengacaranya atau tidak." jawab Yoo Ra.

"Karena kau." ucap Nyonya Shin.

Yoo Ra, apa?

Nyonya Shin : Jung Won memiliki surat wasiat yang menyatakan Min Ho adalah pewaris Geosan. Kau tak dapat menemukan surat wasiatnya. Jung Won memilikinya.

Yoo Ra kaget.


Nyonya Shin lantas memberitahu Yoo Ra kalau Jung Won sedang mengandung anak Min Ho.

Tapi Yoo Ra malah mengatakan pada ibunya kalau itu bukan anak Min Ho. Namun saat sang ibu bertanya, siapa ayah dari bayi yang dikandung Jung Won, Yoo Ra bingung menjawabnya.

Nyonya Shin : Gadis bodoh. Jung Won mungkin mengandung anak Cha Woo Hyuk, tapi kau tergila-gila padanya hingga mohon ibu menyelamatkan pria itu.

Sontak, Yoo Ra tambah kaget. Ia tak menyangka ibunya sudah tahu hubungan Jung Won dan Woo Hyuk.

Nyonya Shin : Ibu belum memastikannya. Anak Min Ho atau anak Cha Woo Hyuk. Tapi bagaimana lagi. Saat ini tak ada cara untuk memastikannya. Ibu tak bisa menghancurkan semua yang ibu bangun untuk Soo Ho. Penuhi keinginan mereka, maka ibu dapatkan keinginan ibu.


Yoo Ra tak tahu lagi harus bicara apa. Ia mengambil tasnya dan berniat pergi tapi sang ibu menyuruhnya melepaskan kasus Jung Won.

Tapi Yoo Ra yang berambisi menghancurkan Jung Won karena merasa pria yang disukainya direbut oleh Jung Won, jelas menolak.

Nyonya Shin lantas berdiri dan menatap tajam Yoo Ra.

Nyonya Shin : Kau marah? Karena Cha Woo Hyuk direbut darimu? Sampai membalas dendam? Kau sudah bermain kotor dan murahan. Sadarlah.

Yoo Ra : Murahan atau kotor, akan kuputuskan sendiri. Tak usah pedulikan. Tak usah pedulikan!

Nyonya Shin mau menampar Yoo Ra tapi Yoo Ra menangkisnya.

Nyonya Shin : Keluar! Lakukan saja sesukamu. Ibu akan bertindak sesuka ibu.


Di kamarnya, Soo Ho bersantai di kursi pemijat.

Tak lama kemudian, Young Eun datang dengan wajah sumringah.

Soo Ho : Kenapa kau senang?

Young Eun : Mau pergi denganku?


Young Eun membawa Soo Ho ke depan kanvas.

Young Eun : Kalau suka katakan suka. Langkah pertama untuk menggambar adalah mengekspresikan perasaan. Kau mau coba? Coba gambar garis lurus.

Young Eun lantas mengambil pensil lukis dan meletakkannya di tangan Soo Ho.

Tapi Soo Ho tidak mau. Young Eun memaksa.

Soo Ho pun mulai menggoreskan pensilnya di atas kanvas.


Setelah itu, Soo Ho berhenti dan Young Eun menghapus garis lurus yang dibuat Soo Ho.

Soo Ho : Itu kesalahan menggambar.

Young Eun : Kesalahan menggambar harus dihapus bersih.

Soo Ho pun mengerti maksud Young Eun.


Mi Sun mendatangi Woo Hyuk.

Ia marah.

Mi Sun : Jung Won menaruh kepercayaan padamu. Kenapa kau di rumah? Kau bilang takkan menyerah, atau melepaskan tangannya. Kalau akan seperti ini, kenapa kau bilang cinta? Kenapa menggoyahkan orang yang terluka?

Woo Hyuk : Mi Sun-ssi...

Mi Sun : Berengsek. Anak itu akan dilahirkan di penjara? Kau tak pantas mencintai Jung Won. Tidak. Kau tak pernah mencintainya.

Puas memaki Woo Hyuk, Mi Sun pergi.


Dan Woo Hyuk, dia teringat kata-katanya pada Jung Won.

Woo Hyuk : Suatu saat kasus ini akan selesai. Pada saat itu, kita pergi bersama. Aku tak peduli walau tanpa tujuan. Di mana pun tak menjadi masalah asalkan kita bersama. Berkelana ke banyak tempat, sampai menemukan tempat yang kau suka, di sana, kita bertiga bersama akan hidup bersama selamanya.

Setelah itu, Woo Hyuk langsung membuat panggilan.


Woo Hyuk dan Jae Il bertemu di atap sebuah gedung.

Woo Hyuk : Kau tahu yang paling kubenci dalam kehidupan? Ditanya apa mimpiku. Aku tak bisa menjawabnya. Apa kau tahu... bermimpi membunuh seseorang sangat mengerikan? Hanya balas dendam. Balas dendam. Tapi aku tak bisa berhenti. Menjadi satu-satunya yang selamat membuatku merasa bersalah. Setelah bertemu Jung Won, untuk pertama kalinya aku punya mimpi lain. Mimpi ingin hidup seperti orang biasa. Aku yang membuatnya menjadi seperti itu. Bukan cinta, tapi lebih ke perasaan bersalah.

Woo Hyuk lantas menatap Jae Il dan meminta bantuan.

Jae Il : Aku mengerti tapi saat ini aku tak tahu harus berkata apa.


Kepala Jang dan Detektif Lee menunggu seorang di dalam mobil.

Detektif Lee : Menurutmu berengsek itu akan muncul?

Kepala Jang : Lee Gil, tolong DNA hyung ini. Dia akan datang.

Detektif Lee : Bicara apa kau ini?

Kelapa Jang : Kau tak tahu? Mulai kakekku selama tiga generasi, kami petugas kepolisian.

Detektif Lee : Kakekmu pasti suka bermain Go Stop, kan?

Kepala Jang : Tentu.


Tak lama kemudian, orang yang mereka tunggu datang. Seorang pria berbadan gempal dan berambut aneh.

Saat keduanya sibuk menyergap pria itu, Kepala Jang dihubungi Woo Hyuk.

Kepaa Jang sewot Woo Hyuk menghubunginya di waktu yang tidak tepat.

Woo Hyuk meminta bantuan Kepala Jang. Ia menyuruh Kepala Jang datang ke pemancingan.


Si penyusup memikirkan kata-kata Nyonya Shin.

"Kau tak punya pikiran sudah membayarku dengan yang kau lakukan selama ini, kan? Kalau kau berpikir seperti itu, kau lupa besarnya utangmu." ucap Nyonya Shin.


Seorang pria mendekati Hyeon Cheol yang lagi duduk di tepi kolam pemancingan.

Sontak, Hyeon Cheol panic dan langsung mendorong pria itu, lalu kabur.

Pria itu ternyata Jae Il.


Hyeon Cheol lari. Woo Hyuk mencegatnya.

Hyeon Cheol lega melihat Woo Hyuk.


Sekarang, Hyeon Cheol menyerahkan Flashdisk ke tangan Woo Hyuk.

Bertiga, mereka melihat isi flashdisk itu.

Flashdisk itu berisi file tentang Soo Ho.

Woo Hyuk langsung mencetak file mengenai transaksi saham Soo Ho


Nyonya Shin yang lagi duduk minum teh, dihubungi nomor tak dikenal. Awalnya ia mereject nya. Tapi karena nomor itu terus menghubunginya, akhirnya ia menjawabnya.

Nyonya Shin terkejut mendengar suara Hyeon Cheol.

Singkat cerita, Hyeon Cheol mengajak Nyonya Shin bertemu tapi ia melarang Nyonya Shin membawa Kwang Seok.

Nyonya Shin setuju.


Setelah menutup teleponnya, Jae Il langsung mengambil telepon itu dan mematikannya.

Hyeon Cheol :  Sudah kulakukan sesuai perintahmu. Sepertinya dia tak curiga, Menurutmu akan berhasil?

Woo Hyuk : Akan kuambil alih dari sini.


Besoknya, Nyonya Shin menunggu Hyeon Cheol di depan kuil.

Tapi yang datang Woo Hyuk.

Nyonya Shin melirik file yang dibawa Woo Hyuk.

"Kau yang menyembunyikan Hyeon Cheol? Di mana dia?"

"Kau tahu dia takkan datang."

"Jangan berbelit-belit."

"Pertama-tama, kita harus ke suatu tempat."


Woo Hyuk membawa Nyonya Shin ke kuil tempat ia sering berdoa untuk ayahnya.


Selesai berdoa, Woo Hyuk mengajak Nyonya Shin bicara diluar.

"Apa yang kau inginkan dariku? Perasaan malu? Rasa bersalah? Kau ingin aku mohon pengampunan?" tanya Nyonya Shin.

Woo Hyuk pun menunjukkan dokumen Soo Ho.

Nyonya Shin : Kau lebih pintar dari yang kubayangkan, melihat kau cermat mengumpulkan data. Apa yang akan kau lakukan dengan ini?

Woo Hyuk : Seharusnya kau sudah punya rencana, kan?


Nyonya Shin : Apapun yang kau lakukan, bukankah sudah terlambat?

Nyonya Shin lantas membuang dokumen2 itu.


Tak berhasil dengan dokumen itu, Woo Hyuk mengeluarkan dokumen Soo Ho yang lain.

Woo Hyuk : Hasil menunjukkan Tae Soo Ho positif menggunakan narkoba.

"Apa maksudmu? Soo Ho tak pernah ikut tes seperti itu." ucap Nyonya Shin.

"Seseorang memiliki sampel DNA-nya untuk tes tersebut." jawab Woo Hyuk.

"Apa? Kau jangan-jangan.."

"Benar. Aku mengujinya menggunakan jaringan kulit Tae Soo Ho dari jasad Tae Min Ho."


Nyonya Shin mulai marah.

Tapi ia masih berusaha bersikap sombong.

"Bila dalam rapat dewan Soo Ho ditunjuk menjadi ketua, semua orang akan tunduk padanya. Takkan ada yang peduli soal kertas-kertas ini. Kenapa? Karena itu cara kerja kekuasaan. Kau belum tahu aturan di dunia?"

Woo Hyuk : Kau pikir dia bisa memiliki kekuasaan itu? Aku tahu kau sudah dapatkan lebih dari setengah pemegang saham. Namun apa kau yakin... takkan ada perubahan suara, seandainya calon ketua Geosan pada upacara pelantikannya, ditangkap karena menggunakan narkoba?

Nyonya Shin : Sepertinya kita sama-sama terpojok. Lakukan saja sesukamu. Lagipula siapa yang mau percaya. Jaksa korup yang selingkuh
dengan istri seorang korban atau Geosan yang akan dipercaya? Kau pikir taktik murahanmu akan berhasil?

Woo Hyuk : Aku tak peduli walau gagal. Mungkin kali ini gagal. Tae Soo Ho mungkin menjadi ketua Geosan tanpa hambatan. Tapi aku akan mengawasi Geosan. Mudah saja... karena sudah kulakukan selama 30 tahun. Bila ada satu kesempatan, satu kesempatan saja, akan kuhancurkan tenggorokan putra kesayanganmu dan mengakhiri hidupnya. Kau cukup menunggu dan menyaksikan, nyonya. Karena waktu ada di pihakku.


Nyonya Shin : Kau bersikap seperti ini karena Jung Won?

Woo Hyuk : Tolong bebaskan dia.

Nyonya Shin : Dia sepadan dengan upayamu?

Woo Hyuk : Karena dia pilihanku.

Nyonya Shin : Bila ayahmu memiliki setengah saja dari jiwamu, hidupku akan berbeda. Baik. Aku akan membebaskannya. Aku akan membebaskan Jung Won.


Sekarang, Woo Hyuk dan Jae Il memperhatikan kepergian Nyonya Shin.

Jae Il : Apa Han Jung Won akan baik-baik saja?

Woo Hyuk : Kita akan tahu setelah tiba saatnya. Kita harus tetap waspada.


Sekarang, Nyonya Shin duduk di kamarnya.

Ia lantas menghubungi Kyeong Wan.

Nyonya Shin : Jangan bunuh Cha Woo Hyuk. Aku punya gagasan yang lebih baik. Jung Won akan segera dibebaskan. Saat itu bunuh dia. Tapi kau harus membunuhnya di hadapan Cha Woo Hyuk. Agar dia menderita akibat ingatan yang menyakitkan sepanjang hidupnya sampai dia mati. Tidak, bahkan setelah mati, selamanya.

Bersambung ke part 3.........