• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

The Promise Ep 40 Part 2

Sebelumnya...


Eun Bong terkejut melihat sosok Do Hee. Ia tidak menyangka bisa ada seseorang yang wajahnya sama persis seperti Na Yeon. Do Hee pun berkata, ia juga kaget saat melihat foto Na Yeon.


Do Hee kemudian menunjukkan foto Na Yeon.

Do Hee : Inilah yang disebut dengan doppelganger.

Eun Bong : Doppelganger?

Do Hee : Mereka mengatakan, ada seseorang diluar sana yang terlihat persis seperti dirimu.

Eun Bong : Kalian tidak boleh bertemu dan jika kalian bertemu, salah satu dari kalian akan mati. Benar?

Do Hee : Tapi aku harus bertemu dia bagaimana pun. Biarkan aku menanyakan beberapa hal.

Eun Bong : Kau bisa tanya.

Do Hee : Apa Lee Na Yeon adik kandungmu? Bagaimana jika aku bertemu dengan ibumu saja?


Eun Bong : Dia diadopsi saat berumur 12 tahun. Ibunya meninggal dalam kecelakaan mobil dan dia tinggal dengan kami beberapa bulan setelahnya.

Do Hee : Dia tidak punya keluarga lain?

Eun Bong : Tidak, itulah kenapa dia dikirim ke panti asuhan setelah ibunya meninggal.

Do Hee : Jadi Lee Na Yeon sebatang kara?

Eun Bong mengangguk.

Do Hee : Aku harus tahu apa yang terjadi. Aku harus mengungkap kebenarannya.


Di rumah sakit, dokter menyuruh Na Yeon menggambar apapun yang terlintas di benak Na Yeon, untuk memulihkan Na Yeon. Saat dokter terus berbicara, menyuruhnya menggambar sesuatu seperti binatang atau makanan atau tempat yang Na Yeon sukai, Na Yeon sudah selesai menggambar. Dokter pun bertanya, apa yang Na Yeon gambar.

Na Yeon : Aku tidak tahu. Aku hanya menggambarnya saja.

Na Yeon menggambar wajah Sae Byeol!


Di rumah sakit, Mal Sook, Joong Dae dan Geum Bong sedang menjaga Sae Byeol.


Di kamarnya, Do Hee sedang menatap foto Na Yeon.


Ia lalu teringat, saat ia bertanya pada ibunya, apakah ibunya menyembunyikan kembarannya di suatu tempat.


Ia juga mengingat saat ibunya tiba2 saja membatalkan memakai jasa Na Yeon. Saat itu sang ibu mengaku ingin memasak sendiri untuk ulang tahun Do Hee.


Terakhir, dia ingat saat ibunya melarangnya terlibat dengan masalah Na Yeon.


Curiga dia bukan putri kandung ibunya, Do Hee langsung ke kamar ibunya. Ia bermaksud meminta penjelasan ibunya tapi baik sang ibu dan juga ayahnya tidak ada di kamar. Karena ibunya tidak ada, Do Hee pun berniat meninggalkan kamar ibunya tapi langkahnya terhenti dan ia pun memutuskan masuk untuk mencari sesuatu.

Do Hee membuka satu per satu laci ibunya, hingga akhirnya ia menemukan selimut bayinya.

Do Hee terkejut menemukan tulisan, 'Ibumu, Yoon Ae' disana.


Se Jin menemui Tae Joon. Ia menyuruh Tae Joon memilih souvenir pernikahan mereka.

Se Jin : Jam ini bagus untuk hadiah pernikahan atau haruskah kita memberikan sesuatu yang lebih mahal?


Tae Joon diam saja. Melihat itu, Se Jin pun kesal. Tae Joon minta maaf. Se Jin mengaku, ia bisa terima kalau Tae Joon memikirkan Sae Byeol tapi ia tidak suka jika Tae Joon juga memikirkan Na Yeon. Tae Joon beralasan, itu karena Na Yeon pergi meninggalkan Sae Byeol yang sedang sakit. Tae Joon mengklaim, dirinya hanya peduli sebagai sesama manusia.

Se Jin : Setidaknya menyangkal lah.

Tae Joon, apa?

Se Jin : Kejujuranmu adalah pesonamu dan itu melelahkan. Jangan cemaskan Na Yeon. Aku yakin dia baik-baik saja. Seperti yang kau bilang, Sae Byeol nya yang berharga sedang tidak baik. Dia tidak akan pergi lama.

Se Jin lalu menatap Tae Joon.

"Tae Joon-ah, aku menekan harga diriku dan mengatakan ini. Tidak bisakah kau berubah pikiran, untuk bersamaku, dengan tubuhmu juga?"

"Geudae, arraseo, arraderoseo." jawab Tae Joon.

"Pernikahan kita beberapa hari lagi. Hanya pikirkan itu." ucap Se Jin.

"Geudae." jawab Tae Joon.


Se Jin memberikan sesuatu pada Tae Joon. Ia menyuruh Tae Joon memberikan itu pada Man Jung.

Se Jin : Dia lebih suka mendapatkan itu dari anaknya ketimbang menantunya.

Tae Joon : Akan kulakukan nanti.

Se Jin : Jangan ditunda, akan kuantarkan kau ke rumahnya.


Man Jung senang dikunjungi Tae Joon. Tae Joon berkata, dia datang untuk memberikan sesuatu. Tapi ternyata Tae Joon meninggalkan pemberian

Se Jin di mobil. Man Jung salah paham, ia fikir Tae Joon akan memberinya uang. Man Jung pun berkata, kalau ia sudah menghasilkan uang sekarang.

Man Jung lantas menyuruh Tae Joon duduk dan berniat membuatkan Tae Joon teh tapi Tae Joon menyuruhnya duduk.


Tae Joon : Kau mendengar tentang Na Yeon?

Man Jung : Apa? Seperti apa?

Tae Joon : Kau benar-benar tidak tahu apapun?

Man Jung : Aku hanya tahu dia baik-baik saja dan dia bilang dia ada di tempat yang bagus.

Tae Joon : Tempat yang bagus? Dimana? Kau tahu dimana dia?

Man Jung : Tidak. Dia pergi untuk berdoa. Aku dengar itu tempat yang bagus.

Tae Joon : Itu artinya kau tahu dimana dia berdoa! Dimana Na Yeon!


Ponsel Na Yeon berdering. Sadar yang bunyi bukan ponselnya atau ibunya, Tae Joon curiga dan langsung memeriksa tas ibunya.

Tae Joon pun syok mendapati ponsel Na Yeon disana.

Man Jung berteriak, melarang Tae Joon menjawab ponsel Na Yeon. Man Jung mengatakan, ia akan mengatakan semuanya jika Tae Joon tidak menjawab ponsel Na Yeon.

Tae Joon marah.

"Dimana dia? Kau tahu! DIMANA DIA!"


Se Jin kembali ke rumah Man Jung untuk mengantarkan barang pembeliannya yang lupa dibawa Tae Joon. Ia senang karena punya alasan untuk bertemu Tae Joon lagi.


Di dalam, Man Jung cerita kalau Na Yeon sedikit terluka dan sudah mendapatkan perawatan dan Na Yeon berada di RS.

Tae Joon : Kau harusnya memberitahu keluarganya! Kenapa kau tidak membiarkan mereka menjemputnya!


Tae Joon lantas berniat pergi untuk memberitahu keluarga Na Yeon tapi Man Jung menghalanginya.

"Dia ingin menghancurkanmu. Na Yeon bilang dia akan menghancurkanmu! Bagaimana bisa aku membiarkannya!"

"Minggir!" perintah Tae Joon.

"Pura-pura lah tidak tahu! Dia akan membiarkan Na Yeon pergi setelah perawatannya selesai. Kenapa kau ingin membawa pulang seseorang yang terluka? Tae Joon-ah, begini saja. Na Yeon akan dirawat disana dan kau menikah. Pikirkan nanti. Kita bisa menghadapi masalah ini nanti."

Tapi Tae Joon tidak mau dengar dan pergi.


Diluar, Tae Joon mengepalkan tangannya dan memukul pelan pintu rumah atap.

Tae Joon lantas pergi tanpa menyadari kehadiran Se Jin disana.


Tae Joon menjenguk Sae Byeol.

"Sae Byeol-ah, ayah harus bagaimana?" tanyanya.

Tangis Tae Joon pecah.


Mal sook kemudian datang. Melihat Tae Joon ia marah. Ia lantas berniat menyeret Tae Joon keluar tapi langkahnya terhenti saat mendengar tangisan Tae Joon.

Mal Sook : Kau sangat menyedihkan. Menyedihkan.

Mal Sook pun mengizinkan Tae Joon bersama Sae Byeol.


Se Jin datang tapi hanya melihat Tae Joon menangis di depan pintu. Se Jin menatap lirih Tae Joon, dan kemudian pergi.


Jari Sae Byeol bergerak! Tapi Tae Joon dan Mal Sook tidak menyadarinya.


Paginya, Se Jin ke rumah sakit, melihat Na Yeon.


Mal Sook yang sedang menjaga Sae Byeol dikejutkan dengan Sae Byeol yang siuman.

Sae Byeol memanggil-manggil ibunya.


Se Jin mendekati Na Yeon. Na Yeon menatap Se Jin bingung.


Bersambung.............

Next epi :

Hwi Kyung kesal saat Do Hee mengatakan, sedang mencari mantan pacar Tae Joon.

Do Hee lalu melakukan tes DNA antara dirinya dan Na Yeon.

Do Hee menemukan rumah sakit tempat Na Yeon dirawat.

The Promise Ep 40 Part 1

Sebelumnya...


Yoo Kyung mengatakan, ibu Na Yeon meninggal tak lama setelah Na Yeon dilahirkan. Yoo Kyung : Itu sangat mengejutkan. Bahkan hingga sekarang, terlalu menyakitkan untukku menerimanya. Aku iri padamu. Kau tidak tahu apapun karena kau masih bayi.

Na Yeon : Jadi ibuku meninggal saat aku masih bayi?

Yoo Kyung : Benar, itulah kenapa, meski ingatanmu pulih, kau tidak akan mengingat ibumu. Aku tidak tahu, jika aku harus menceritakan ini saat kau sedang sakit.

Na Yeon : Terima kasih sudah menceritakannya. Tidak ada rahasia, aku akan mencari tahu sendiri.

Wajah Yoo Kyung langsung berubah tegang.

Na Yeon : Aku yakin kau merindukan ibuku juga.

Yoo Kyung : Aku tidak pernah melupakannya.


Na Yeon : Tolong ceritakan tentang ibuku.

Yoo Kyung : Baiklah. Dia sangat cantik dan pintar. Sama sepertimu, dia cantik dan baik pada semua orang di sekitarnya. Jadi dia selalu populer.

Na Yeon : Sepertimu?

Yoo Kyung : Na? Aku sebaliknya.

Na Yeon : Kata suster, kau sangat baik padaku, seperti malaikat pelindungku.


Yoo Kyung : Sejujurnya, aku berhutang budi pada ibumu. Ada sesuatu yang dimiliki ibumu, yang sangat aku inginkan. Jadi aku mencurinya.

Na Yeon : Jeongmalyo? Lalu?

Yoo Kyung : Dia memaafkanku setelah dia mengetahuinya. Dia bilang padaku, aku boleh memilikinya dan membiarkanku. Aku sangat bersyukur sekaligus menyesal.

Na Yeon : Mungkin itu karena kalian berteman. Tapi apa yang kau curi?

Yoo Kyung : Itu rahasia. Aku yakin ibumu tidak ingin kau tahu rahasia itu. Itu rahasa antara kami berdua.

Na Yeon : Kalian pasti sangat dekat. Semakin dekat, kau cenderung memiliki rahasia yang seperti harta karun.

Yoo Kyung : Tentu saja, tidak ada hubungan seperti itu di dunia ini.


Yoo Kyung menemui dokter yang menangani Na Yeon. Dokter berkata, semua masih terasa asing bagi Na Yeon.

Yoo Kyung lantas menanyakan kondisi Na Yeon.

Dokter berkata, itu tergantung keinginan Na Yeon. Dokter : Tidak jelas. Bisa sebulan, atau sepuluh tahun.

"Aku siap. Tolong urus Lee Na Yeon sampai ingatannya pulih." pinta Yoo Kyung.

"Kau bilang Lee Na Yeon adalah teman putrimu?" tanya dokter.

"Benar."

"Lalu apa dia punya keluarga lain."

"Tidak punya. Seperti yang kukatakan padamu sebelumnya, Na Yeon memiliki seorang anak tapi anaknya meninggal dalam kecelakaan mobil dan Na Yeon menjadi aneh sejak itu. Aku pikir dia akan membaik tapi dia lari ke tengah jalan hari itu."


"Apa kau bisa membawa foto anak itu?"

"Untuk apa?"

"Itu bisa membantu memulihkan ingatannya. Jika kita memicu ingatan yang paling menyakitkan, itu bisa membantu memulihkan ingatannya."

Yoo Kyung yang tak mau ingatan Na Yeon pulih, jelas menolaknya dengan alasan tidak mau menyakiti Na Yeon. Ia lalu meminta dokter merahasiakan anak Na Yeon dari Na Yeon. Dokter tampak keberatan.

Yoo Kyung : Rumah sakit ini sangat bagus. Kau juga sangat baik tapi lokasinya sangat jauh. Pasti sulit menjalankannya. Mungkin aku bisa membantu. Bisakah aku bertemu direkturmu?


Do Hee pulang ke rumah dan terkejut melihat Hwi Kyung sedang duduk bersama orang tuanya.

Sung Joo : Kenapa sangat lama? Kau tidak tahu ada tamu di rumah kita?

Do Hee : Ada apa ini?

Hwi Kyung : Kenapa terburu-buru? Santai saja.

Sung Joo : Hwi Kyung membawakan ini (kue). Duduklah. Aku akan mengambilkan tehmu.

Dong Jin : Aku baru mau memintanya datang tapi dia datang sendiri.

Hwi Kyung : Aku minta maaf karena mampir tanpa pemberitahuan. Aku ingin bertemu denganmu secepatnya.

Dong Jin : Aku bersyukur. Kau  harus bergerak selagi api menyala. Aku juga terburu-buru.


Dong Jin lalu menatap Do Hee yang diam saja. Ia pun menyuruh Do Hee duduk. Do Hee langsung duduk disamping Hwi Kyung.

Dong Jin : Tetapkan tanggal pernikahan saat keluarga kita bertemu akhir pekan ini.

Hwi Kyung : Kedengarannya bagus.

Dong Jin : Bagaimana menurutmu? Ayahnya menunggu.

Do Hee : Aku tidak tahu. Kenapa terburu-buru? Pernikahan bukan mainan. Ini tidak benar.

Hwi Kyung kecewa mendengarnya. Sementara Dong Jin dan Sung Joo kaget mendengarnya.


Do Hee mengantarkan Hwi Kyung keluar. Ia lalu protes karena Hwi Kyung tidak menghubunginya lebih dulu.

Hwi Kyung : Do Hee-ya, bukankah kau pernah memintaku datang ke rumahmu sebelumnya? Kenapa kau sangat sensitif?

Do Hee : Pikirkan itu. Ini rumah seorang wanita.

Hwi Kyung : Tidak membedakan pria dan wanita, apa yang paling kau benci? Bagaimana pun aku minta maaf. Tapi apa kau habis dari suatu tempat?

Do Hee : Apa maksudmu?

Hwi Kyung : Aku merasa kau seperti habis dari bulan dan menatapku seperti orang asing.

Do Hee : Apa kau berpikir aku selalu bahagia?

Hwi Kyung : Kau mungkin benar-benar sedang kesal. Aku sungguh2 minta maaf soal malam ini.

Do Hee menyuruh Hwi Kyung pergi. Ia beralasan, sedang dikejar deadline.


Hwi Kyung : Do Hee-ssi, apa aku melakukan kesalahan.

Do Hee : Tidak.

Do Hee lalu masuk begitu saja. Hwi Kyung pun heran dengan sikap Do Hee.


Do Hee masuk ke kamarnya. Begitu masuk kamar, ponselnya langsung berdering. Telepon dari pimpinannya yang mengaku diancam Kyung Wan.

Do Hee kesal.

"Jadi kita tidak bisa menyentuh Kang Tae Joon dan Jang Se Jin begitu? Orang-orang itu sudah salah menilaiku. Aku mengerti."


Usai bicara dengan pimpinannya, Do Hee langsung menghubungi Eun Bong. Ia mengaku penasaran apa yang terjadi pada Na Yeon.

Eun Bong : Bukankah kau bilang kau mau berhenti? Terima kasih atas perhatianmu tapi aku tidak mau jadi pengganggu.

Do Hee : Siapa yang bilang begitu?

Eun Bong : Ibumu datang menemuiku dan memintaku berhenti meminta bantuanmu tentang adikku.

Do Hee kaget, ibuku?


Do Hee pun langsung keluar dan meminta penjelasan ibunya yang sedang merangkai ibunya. Sang ibu mengaku ia melakukannya karena tak mau

Do Hee terlibat masalah orang lain.

Do Hee : Aku bilang aku mau menolong mereka! Aku ingin menolong si tukang masak!

Sung Joo : Aku bilang aku tidak suka! Aku tidak mau kau berurusan dengan mereka!

Sung Joo masuk ke kamarnya.


Dong Jin datang dan menyuruh Do Hee duduk. Dong Jin menyuruh Do Hee berhenti sekarang juga menjadi reporter. Do Hee pun mengalah. Ia bilang akan berhenti tapi setelah menyelesaikan pekerjaannya. Dong Jin setuju.


Di kamarnya, Sung Joo langsung cemas. Ia takut rahasia kalau Do Hee bukan putri kandungnya terbongkar dan membuat Dong Jin meninggalkannya.


Do Hee masuk ke kamarnya dan kembali menghubungi Eun Bong. Ia minta maaf dan ingin bertemu dengan Na Yeon.

Eun Bong : Sebenarnya, sejak dia pergi untuk menemuimu, dia tidak pernah pulang ke rumah.

Do Hee kaget, dia tidak pulang?

Eun Bong : Dia pergi berdoa tapi aku tidak mengerti. Dia tidak pernah seperti ini. Kami tidak bisa menghubunginya. Dia hanya mengirimkan pesan.

Do Hee pun curiga. Ia bertanya, siapa yang tau kalau ia dan Na Yeon akan bertemu hari itu.

Eun Bong : Kang Tae Joon dan Jang Se Jin sepertinya tahu. Kang Tae Joon datang hari itu.

Do Hee : Aku akan mencoba mencari tahu. Bisakah kah kau kirimkan informasi adikmu padaku. Seperti tanggal lahir, alamat atau seperti itu. Kirimkan juga fotonya.

Eun Bong : Baek Gija-nim. Terima kasih. Aku akan berterima kasih setelah kita bertemu.


Usai bicara dengan Eun Bong, Do Hee pun menghubungi Detektif kenalannya yang bernama Choi. Ia minta Detektif Choi mencari seseorang.

Di rumah sakit, Eun Bong mengirimkan foto dan informasi Na Yeon pada Do Hee.


Usai bicara dengan Detektif Choi, Do Hee menerima pesan dari Eun Bong soal data2 Na Yeon.

Do Hee terkejut membaca tanggal lahir Na Yeon yang sama dengannya.


Do Hee lalu menerima foto Na Yeon. Sontak ia terkejut melihatnya.


Sekarang, Do Hee duduk di sebuah kafe, menunggu seseorang. Tak lama orang yang ditunggunya, Eun Bong, datang. Eun Bong kaget melihat sosok

Do Hee yang mirip Na Yeon.

Do Hee : Bukankah kita harus berbicara banyak?

Bersambung ke part 2...............