• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Different Dreams Ep 1-2 Part 1

Pada tahun 1920, pertikaian antara aktivitas diplomatik dan bersenjata dalam pemerintah sementara Republik Korea menguat menjadi konflik idelologis. Pembunuhan pejuang, Kim Lip, yang didanai Rusia dan hilangnya 600 ribu rubel Rusia menyebabkan konflik kian memanas.

Kepergian Perdana Menteri Lee Seung Man, Menteri Dalam Negeri Ahn Chang Ho dan Menteri Pertahanan Lee Dong Hee dari pemerintahan, Presiden Kim Goo berjuang sendirian membela pemeritah.

Pada tahun 1931, Presiden Kim Goo menciptakan kelompok nasionalis bersenjata rahasia yang dikenal sebagai Korps Patriotik Korea. Bersama Korps Pahlawan pimpinan Kim Won Bong, dia memimpin pejuang kemerdekaan bersenjata Korea. Namun, karena konflik dan ketidakpercayaan dalam organisasi, kekacauan berlanjut tanpa diketahui kapan akan berakhir.


Di sebuah ruangan yang gelap, seorang pejuang kemerdekaan membaca koran dengan decoder. Dia menafsirkan pesan dan berbunyi 'Burung Biru Diberi Izin'. Pria itu adalah Kim Won Bong (Yoo Ji Tae).


-Different Dreams, Episode 1, Dokter Wanita Joseon-

Gyeongseong, tahun 1931

Klinik Jahye


Seorang pasien pria membuat ulah saat dia dibawa ke klinik dengan kereta dorong.

Para dokter gagal menenangkan pria itu. Seorang dokter wanita muncul dan menendang salah satu dokter pria karena tidak segera menangani pasien itu.

Pria itu menolak dioperasi. Alasannya, karena tubuhnya dianugerahkan padanya lewat orang tuanya dan sayatan apapun di tubuhnya dianggapnya sebagai pengkhianatan. Apalagi jika hal itu dilakukan oleh seorang wanita.

Dokter wanita itu berjongkok dan menatap tajam si pasien.

"Ya, aku memang wanita, tapi aku juga dokter yang akan menyelamatkan nyawamu. Kalau kau tidak segera dioperasi, hanya jiwamu yang menghadiri acara makan malam." ucapnya.

Sontak pria itu sewot.

Dokter itu lantas menyiapkan jarum besar dengan obat bius dan menusuk si pasien tanpa keraguan sedikit pun. Setelah pasiennya tak sadarkan diri, dokter itu menyuruh para perawat menyiapkan ruang operasi.

Dokter ini adalah Lee Young Jin (Lee Yo Won).


Kim Won Bong ada di sebuah gereja bersama temannya, Kim Nam Ok (Jo Bok Rae). Won Bong tanya, dimana Heok.. Nam Ok yakin, Heok tidak akan mengkhianati mereka.

Nam Ok : Kalau pun ya, aku akan mengganti namaku. Akan kuganti nama margaku menjadi Tinja.

Won Bong : Dia tidak bisa dihubungi sejak ke Gyeongseong.

Nam Ok : Dia pasti sibuk memakan kimchi dengan arak beras dan bertemu semua sanak keluarganya.

Mendengar jawaban Nam Ok, Won Bong langsung menatapnya dengan kesal.

Nam Ok : Aku bercanda.

Won Bong : Ini kali pertamanya dia tidak melapor. Saat dia muncul, habisi dia.

Nam Ok : Kita interogasi dia dahulu. Aku yakin dia punya alasan yang tepat.

Won Bong : Hya, Kim Nam Ok,  tidak ada alasan di balik pengkhianatan.

Nam Ok : Tentu saja ada. Kurang uang, anggota keluarga hilang, kebencian pada Joseon.

Won Bong : Semasuk akal apa pun itu, akhir pengkhianatan adalah kematian.


Nam Ok pun menyiapkan senjata laras panjangnya.

Sementara Won Bong menatap keluar dengan teropongnya.

Nam Ok mulai mengarahkan ujung senjata keluar jendela.


Seorang Perwira Polisi Jongro, Matsuura (Heo Sung Tae) yang bernama asli No Jeong Sul muncul bersama detektifnya, Daiki (Kang Pil Sun).

Lalu, pria bernama Heok (Heo Ji Won) itu muncul. Sontak, Won Bong dan Nam Ok kaget.

Heok berkata, untuk berpindah pihak, ada biayanya.

Matsuura : Apa? Mau bernegosiasi? Untuk seorang kriminal, kau jelas bodoh sekali.

Heok tampak ragu tapi kemudian, ia meminta Matsuura menolongnya kali ini.


Won Bong kesal.

-Shanghai, Satu Bulan Sebelumnya-


Di sebuah kedai minuman, Won Bong bertemu pria bernama Jin Soo (Jung Sung Il). Jin Soo berkata, bahwa dia ada tapi identitasnya tidak diketahui.

"Keterlibatannya dalam pembunuhan Kim Lip masih belum diketahui." ucap Jin Soo.

"Kalau tujuan Pemerintahan Sementara Korea adalah Komintern (Komunis Internasional), Dokter Yoo Tae Joon dalam bahaya."


Jin Soo lantas memberikan sesuatu pada Won Bong.

Won Bong membukanya. Isinya decoder.

Jin Soo : Itu bisa menguraikan kodenya. Periksa koran 19 Januari.

Won Bong : Kau yakin dia di Gyeongseong?

Jin Soo : Ya. Agen rahasia Pemerintahan Sementara Korea. Itu isi informasinya."

Flashback end...


Won Bong menyuruh Nam Ok membunuh Heok.

Sementara itu, Matsuura marah karena Heok berani mengajaknya membuat kesepakatan. Matsuura lantas menyuruh Heok pergi jika tidak bisa memberinya informasi.


Matsuura lalu beranjak pergi tapi Heok kemudian memberitahu bahwa mata2 Kim Goo ada di Gyeongseon.

Matsuura tersenyum puas.

Heok : Dia akan bertindak. Bom atau pembunuhan.

Matsuura berbalik dan tanya siapa mata2 itu.

Tapi Heok meminta Matsuura mengirimnya ke Jepang.

Matsura marah, dimana mata2 itu!


Sementara itu, Nam Ok mengaku tidak bisa menembak Heok. Kesal, Won Bong pun mengambil alih senapan dan menembak Heok dua kali tepat saat Heok akan memberitahu siapa dan dimana mata2 itu.

Sontak, Matsuura dan Daiki langsung mengedarkan pandangan, mencari si penembak.


Matsura lalu melihat ke arah gereja.

"Di menara lonceng!" teriak Matsuura.

Daiki pun bergegas kesana.


Won Bong dan Nam Ok bergegas kabur.

Daiki memburu mereka.


Matsuura menekan luka Heok. Ia berkata, Heok tidak boleh mati dulu.

Won Bong dan Nam Ok berlari di atap.


Daiki kesal kehilangan jejak mereka.

Matsuura meminta Heok bertahan.


Matsuura membawa Heok ke klinik Jahye.

Tak lama kemudian, Daiki datang. Daiki cemas melihat lengan Matsuura terluka.

Matsuura : Tembakannya hanya menyerempet. Jaga tempat ini. Dua di luar, satu di dekat bangsalnya.

Daiki mengerti dan langsung pergi.


Young Jin yang sedang di ruangannya, dibawakan beberapa kentang oleh rekannya sesama dokter, Kim Seung Jin (Kim Joo Young). Ia menyuruh Young Jin membawa pulang kentang2 itu. Young Jin berkata, bahwa ia sudah pernah bilang tidak akan menerima hadiah seperti itu.

Young Jin : Kambing yang diberikan pada kita melahirkan, kau ingat?

Seung Jin : Dia tidak punya anak dan suaminya sudah meninggal. Ayah mertuanya satu-satunya keluarganya, jadi, dia bersyukur...

Young Jin : Kau melihat warna kulitnya, bukan? Jika itu menyebabkan peritonitis, dia berada dalam masalah serius.


Lalu seorang wanita bernama Esther (Yoon Ji Hye) masuk ke ruangan Young Jin. Young Jin senang melihat Esther. Ia memanggil Esther kakak dan langsung menghampiri Esther.

Young Jin : Sudah lama sekali.

Esther : Kau baik-baik saja?

Seung Jin : Kau ahli bedah baru yang bergabung dengan kami?

Esther : Semoga kita bisa bekerja sama.

Young Jin : Kau akan bekerja disini? Kenapa tidak memberitahuku lebih dahulu?

Lalu, seorang suster masuk, memberitahu ada pasien luka tembak.

Seung Jin pun langsung berlari keluar duluan.


Young Jin melarang Esther kemana-mana. Setelah itu, ia menyusul Seung Jin keluar.

Sepeninggal Young Jin, Esther melihat-lihat sekeliling ruangan Young Jin dengan wajah tegang.


Young Jin masuk ke ruang operasi.

Disana, para dokter residen sudah menunggu Young Jin.

Young Jin melihat Matsuura.

"Siapa dia?" tanya Young Jin santai.

"Aku Kepala Inspektur Matsurra, Kantor Polisi Jongno." jawab Matsuura.

"Tolong tinggalkan ruang operasi ini." suruh Young Jin.

"Kau tidak akan mengatakannya kalau tahu siapa pasienmu itu." jawab Matsuura.

"Aku tidak peduli. Di ruang operasi, dia hanya pasien dalam keadaan kritis." ucap Young Jin.

Seung Jin lalu berkata, denyut nadi pasien melemah.


Young Jin berteriak, menyuruh Matsuura kesal.

Matsuura kesal. Tapi ia terpaksa keluar.

"Luka tembak di perut. Mungkin fatal." ucap Seung Jin.

"Siapa kau hingga bisa mengasumsikannya!" tanya Young Jin kesal.


Young Jin dibantu timnya lalu mulai mengoperasi Heok.


Won Bong dan Nam Ok sekarang sudah berada di markas mereka, di jalan Namdaemun. Mereka duduk di sebuah kedai. Won Bong yang menenggak minumannya tampak kesal.

Nam Ok sambil makan tanya, apa yang masih membuat Won Bong gelisah.

Nam Ok : Tembakan ke perut itu fatal. Tidak ada dokter di Gyeongseong yang cukup andal untuk mengobatinya. Hyung,  bahkan pencuri pun memiliki kategori yang berbeda. Beberapa mungkin melakukan pencurian untuk membayar minuman, tapi beberapa mungkin melakukannya untuk memberi makan anak mereka. Orang seperti Heok? Kita akan menemukan banyak lagi yang seperti dia. Apa itu kemerdekaan? Kita meninggalkan keluarga dan bahkan tidak bisa berpartisipasi di upacara peringatan ayah kita. Kadang-kadang aku sakit dan lelah...


Mendengar ucapan Nam Ok, Won Bong marah dan membalikkan meja.

Won Bong lalu tanya, kode 10 Korps Pahlawan.

Nam Ok : Mereka yang bertindak menentang keinginan Korps Pahlawan akan dimusnahkan.

Won Bong : Kau dan aku masih hidup karena kode itu. Karena kita memusnahkan semua pengkhianat. Ragu sekali lagi saja, maka aku sendiri yang akan membunuhmu. Mengerti?

Won Bong lalu pergi.


Heok sudah selesai dioperasi.

Begitu Young Jin keluar, Matsuura langsung tanya kapan Heok akan sadar.

Young Jin : Pelurunya sudah diangkat, tapi keadaannya belum akan pasti untuk beberapa hari karena infeksi.

Matsuura : Aku tidak bertanya dia akan hidup atau tidak. Bisakah kau membangunkannya untuk kami interogasi?

Young Jin : Itu mungkin rencanamu, tapi tugasku adalah menyelamatkan pasienku.

Matsuura : Pekerjaanku juga menyelamatkan nyawa manusia. Ada yang harus kudengar darinya sekarang juga.

Young Jin : Apa pun itu, kau harus menunggu.

Young Jin lantas pergi.

Bersambung ke part 2........

Sinopsis Lengkap Drama Korea 'Different Dreams' Episode 1-40

Drama baru ni gengs. Sy udah nonton epi 1-2. Seru parah ini drama.... sinopsisnya sy tulis setelah Haechi selesai ya.....

Berlatar Kyungsung, ketika sebuah negara berada dibawah pemerintahan Kolonial Jepang dan Shanghai, China.

Lee Young Jin, lahir di Korea tapi dibesarkan oleh orang Jepang. Young Jin seorang ahli bedah tapi dia menjadi agen inteligen pemerintahan Korea. Dia terlibat dalam kekacauan selama Perang Pasifik.

Ini pertama kalinya bagi sy nulis drama bertema perang kek gini...

Story Conveyed By The Wind - Jun Woo Sung

Han jangeul neomginda
Du jangeul neomginda
Jeomjeom meoreojyeo ganeun
Cheoeum geunalcheoreom
Uri dul kkwae saranghaeguna

Se jangeul neomgil ttae
Nunmuri goinda
Jeomjeom saenggagi naneun
Gieogeul bomyeo
Nan useumyeo ulgoman itta

Seureureureureu baran hana bureowa
Ilggo itteon gieogeul neomginda
Biwobeorin daeum iyagien
Mueoseul geulyeoya halkka

Uri dul annnyeonghago mannaseuni
Uri dul annyeonghago heeojilkka
Jigeum seureureu tto seureureu
Barami apado

Uri dul saranghaetteon maemeuro
Seororeul bonaejwoya handago
Jigeum seureureureu
Barami jeonhaneun iyagi

Seureureureureu baran hana bureowa
Ilggo itteon gieogeul neomginda
Biwobeorin daeum iyagien
Mueoseul geulyeoya halkka

Uri dul annnyeonghago mannaseuni
Uri dul annyeonghago heeojilkka
Jigeum seureureu tto seureureu
Barami apado

Uri dul saranghaetteon maemeuro
Seororeul bonaejwoya handago
Jigeum seureureureu
Barami jeonhaneun iyagi

Dwireul dolabolkka
Dasi malhalkka malhalkka
Saranghanda malhalkka
Uri dul saranghaetteon iyagi
Uri dul ibyeolhaneun oneul yaegi
Jigeum seureureu seureureu

Barami apado

Uri dul saranghaetteon maemeuro
Seororeul bonaejwoya handago
Jigeum seureureureu
Barami jeonhaneun iyagi

Jung In - Love Poem

헤일 수 없이 아픈 꿈에 문득 눈을 떠본다
Heil su eobsi apeun kkume mundeuk nuneul tteobonda
Tiba-tiba aku membuka mata, terbangun dari mimpi yang menyakitkan
손끝에 걸린 그리움은 내게 그대를 부른다
Sonkkeute geollin geuriumeun naege geudaereul bureunda
Memegang tanganmu dalam kerinduan, aku memanggilmu

나를 부르는 이 속삭임은 기다리는 그대인 걸까
Nareul bureuneun i sogsagimeun gidarineun geudaein geolkka
Dalam bisikan itu aku memanggilmu, bisakah kau menungguku?
사랑하는 사람아 그댄 달빛이 되어
Saranghaneun sarama geudaen dalbichi doeeo
Seseorang yang ku cintai, kaulah cahaya bulanku 
사랑하는 사람아 또 나를 비추네
Saranghaneun sarama tto nareul bichune
Seseorang yang ku cintai, kaulah yang menyinariku
잊을 수 없게 지울 수 없게
Ijeul su eobsge jiul su eobsge
Aku tak bisa melupakanmu, tak bisa melupakanmu
꿈 속에서도 기억하라고
Kkum sogeseodo gieogharago
Aku mengingatmu dalam mimpiku

그대 안에 부서져 난 눈물이 되네
Geudae ane buseojyeo nan nunmuri doene
Aku menjadi luka dan air matamu
루루루 루루루 루루루 루루루
Rururu rururu rururu rururu 
루루루 루루루 루루루 루루루
Rururu rururu rururu rururu

나를 부르는 이 속삭임은 기다리는 그대인 걸까
Nareul bureuneun i sogsagimeun gidarineun geudaein geolkka
Dalam bisikan itu aku memanggilmu, bisakah kau menungguku?
사랑하는 사람아 그댄 달빛이 되어
Saranghaneun sarama geudaen dalbichi doeeo
Seseorang yang ku cintai, kaulah cahaya bulanku 
사랑하는 사람아 또 나를 비추네
Saranghaneun sarama tto nareul bichune
Seseorang yang ku cintai, kaulah yang menyinariku
잊을 수 없게 지울 수 없게
Ijeul su eobsge jiul su eobsge
Aku tak bisa melupakanmu, tak bisa melupakanmu
꿈 속에서도 기억하라고
Kkum sogeseodo gieogharago
Aku mengingatmu dalam mimpiku

그대 안에 부서져 난 눈물이 되네
Geudae ane buseojyeo nan nunmuri doene
Aku menjadi luka dan air matamu
사랑하는 사람을 난 지울 수 없네
Saranghaneun sarameul nan jiul su eobsne
Seseorang yang aku cintai, takkan bisa ku lupakan
사랑하는 사람을 난 지울 수 없네
Salanghaneun sarameul nan jiul su eobsne
Seseorang yang aku cintai, takkan bisa ku lupakan
난 지울 수 없네
Nan jiul su eobsne
Aku tak bisa melupakanmu
난 지울 수 없네
Nan jiul su eobsne
Aku tak bisa melupakanmu

The Promise Ep 52 Part 2

Sebelumnya...


Se Jin kesal Hwi Kyung menerima Do Hee sebagai mitra kerja. Se Jin lalu tanya, apa Hwi Kyung sudah mendiskusikan hal itu lebih dulu pada sang ayah. Sang ayah berkata, Hwi Kyung bermaksud menguasai perusahaan itu sendiri.

Se Jin : Ini gila. Bagaimana anak perusahaan tidak mengikuti perintah kantor pusat?
Kyung Wan tanya pendapat Tae Joon. Tae Joon pun menuding BSS sengaja melakukan itu untuk mengambil alih manajemen. Tae Joon bilang, Dong Jin sengaja berinvestasi di AP Foods yang sangat membutuhkan bantuan dengan tujuan mengambil alih AP Foods.

Tae Joon : Masalahnya dia akan mengelola perusahaan dan menjualnya dengan harga dan keuntungan besar. AP Foods yang sangat dihargai oleh pimpinan sebelumnya akan berakhir di tangannya.

Se Jin : Ini salah.

Kyung Wan : Ini tidak boleh terjadi.

Se Jin : Kita harus menghentikannya. Kita harusnya tidak membiarkannya membawa2 Pimpinan Baek. Tapi kenapa Baek Do Hee setelah apa yang dia lakukan pada kita?

Kyung Wan : Ayah ceroboh.

Tae Joon : Pertama kita harus mengukur sejauh apa strategi Baek Do Hee dan membela diri kita.

Kyung Wan : Kau yang harus hentikan. Kau pergilah ke AP Foods.

Se Jin tidak setuju Tae Joon dikirim ke AP.

*Ciee, ada yg takut niii kalo Hwi Kyung berhasil menyelamatkan AP. Kalo AP selamat, otomatis Baekdo jadi milik Hwi Kyung.


Hwi Kyung dan Na Yeon sedang di jalan. Hwi Kyung menyetir sambil makan gimbap dan Na Yeon tampak serius membaca dokumen. Melihat Na Yeon yang sangat serius, Hwi Kyung menyalakan tape nya. Terdengar alunan lagu yang biasa Na Yeon mainkan dulu. Na Yeon pun langsung mematikannya. Hwi Kyung menyalakannya lagi tapi Na Yeon lagi2 mematikannya.

Hwi Kyung protes, ia bilang ia sudah makan gimbap untuk makan siang tapi setidaknya biarkan ia mendengarkan musik.

Hwi Kyung kemudian tanya, apa Na Yeon tidak suka musiknya.

Na Yeon berkata, mereka bukan sedang pergi piknik. Dengarkan musik di rumah.

Hwi Kyung : Jika satu bulan aku bekerja denganmu seperti ini, aku sepenuhnya akan melupakanmu.

Na Yeon : Itu bagus, sebagai gantinya lepasan pekerjaanmu.

Hwi Kyung tambah sebal sampai mengunyah gimbapnya kuat2.


Na Yeon dan Hwi Kyung tiba di pabrik. Kepala Pabrik datang bersama beberapa pekerja. Kepala Pabrik protes, ia bilang mereka bekerja sampai mati tapi tidak ada gunanya. Na Yeon tanya, apa maksudnya.

Kepala Pabrik : Apa kau tahu inti dari sebuah perusahaan makanan?

Hwi Kyung : Apa maksudmu? Kau terlalu keras. Kami yang bertanggung jawab untuk perusahaan ini. Tolong jaga kalimatmu.

Kepala Pabrik : Jika kau bertanggug jawab untuk perusahaan ini, bersikaplah seperti itu. Jangan buang2 waktu kami.

Hwi Kyung : Pak!

Na Yeon : Apa maksudmu dengan inti yang kau bilang tadi?

Kepala Pabrik : Kau tahu masalahmu? Kau membuat semuanya menjadi sulit. Kau bahkan membuat sulit hal yang sederhana. Itulah kenapa kau tidak bisa menyelesaikannya.


Kepala Pabrik berjalan pergi. Na Yeon mengejarnya.

Na Yeon : Tolong katakan pada kami apa maksud inti yang kau sebut?

Kepala Pabrik : Konsumen sangat sederhana. Rasa dan inovatif. Jika kau memiliki keduanya, semua selesai.

Kepala Pabrik dan para pekerja beranjak pergi. Na Yeon pun mulai mengerti maksud Kepala Pabrik.


Na Yeon dan Hwi Kyung kembali ke AP. Hwi Kyung berkata, ia berharap menemukan sesuatu di pabrik tapi ternyata tidak. Na Yeon menerima telepon dari seseorang. Setelah itu Na Yeon langsung pergi. Na Yeon bilang pada Hwi Kyung, seseorang ingin bertemu dengannya.

Hwi Kyung tanya, siapa.

Tapi Na Yeon hanya tersenyum simpul dan pergi.


Setelah Na Yeon pergi, Se Jin menghampiri Hwi Kyung. Se Jin tanya, apa Hwi Kyung habis dari suatu tempat. Hwi Kyung berkata, ia habis dari pabrik. Se Jin tanya lagi, apa dengan Do Hee. Hwi Kyung diam saja.


Dan yang ditunggu2 pun akhirnya datang juga gaes... Tae Joon bertemu Na Yeon! Tae Joon yang melintas di lobi sambil bicara dengan Kyung Wan, tidak sengaja mendengar suara Na Yeon.

Na Yeon sendiri lagi bicara dengan seseorang yang mengajaknya bertemu sambil menunggu pintu lift terbuka.

Begitu pintu lift terbuka, Na Yeon langsung masuk. Tae Joon mengejar Na Yeon.

Tapi pintu lift keburu tertutup dan Tae Joon sempat melihat wajah Na Yeon.


Mengetahui Na Yeon menuju lantai bawah, Tae Joon bergegas menyusulnya.


Tae Joon ke parkiran. Bersamaan dengan itu, mobil Na Yeon sudah siap melaju. Saat mobil Na Yeon hendak melaju, Tae Joon berlari ke depannya. Sontak Na Yeon langsung menghentikan mobilnya. Tae Joon syok melihat Na Yeon. Na Yeon hanya tersenyum, lalu beranjak pergi.


Tae Joon mengejar mobil Na Yeon. Tapi Na Yeon tidak berhenti.

Tae Joon pun tidak percaya dengan yang dilihatnya.


Eun Bong ke rumah abu Sae Byeol dan Do Hee. Saat hendak meletakkan sebuah vas disana, Eun Bong terkejut menyadari kotak pensil Na Yeon hilang. Eun Bong saat meletakkan anting Na Yeon di dalam kotak pensil itu dan meninggalkan kotak pensil itu disana.

Eun Bong pun berusaha menerka siapa yang mengambil kotak pensil itu.


Di dapur, Young Sook sedang memasak bersama dua pembantunya. Yoo Kyung ke dapur. Ia mengaku senang melihat Young Sook memasak bersama para pembantu. Yoo Kyung kemudian tanya, kenapa Young Sook masak begitu banyak. Apa Young Sook sedang menyiapkan pesta. Young Sook pun berkata, itu bukan untuk pesta.

Kemudian bel rumah berbunyi. Young Sook yang sudah tahu siapa yang datang, langsung berlari membukakan pintu.


Penasaran dengan tamu Young Sook, Yoo Kyung pun ke depan. Ia terkejut melihat tamunya adalah Na Yeon. Na Yeon menyapa Yoo Kyung.

Na Yeon : Kudengar kau suka chiffon cake, jadi aku membawanya.

Yoo Kyung : Kita sering bertemu.

Young Sook : Aku mengundangnya.

Young Sook lalu membawa Na Yeon ke kamarnya.


Young Sook minta maaf karena terlalu sering menelpon Na Yeon dan meminta Na Yeon datang. Na Yeon berkata, tidak apa-apa karena ia sudah menyelesaikan semua tugasnya. Young Sook berkata, ingin memasak untuk Na Yeon.

Young Sook : Haruskah kita makan malam dan bersenang-senang disini sebelum kau pergi?

Na Yeon setuju.


Tae Joon kembali ke kantornya sambil memikirkan sosok Na Yeon yang tadi dilihatnya.

Tak lama kemudian, Se Jin datang dan  mengomel soal Hwi Kyung yang mengajak Do Hee bekerja sama dengan mereka. Tae Joon yang pikirannya masih tertuju pada Na Yeon, tidak mendengarkan Se Jin.

Se Jin : Tae Joon-ssi! Tae Joon-ssi!

Barulah Tae Joon melihat ke Se Jin.

Se Jin : Kau sakit?

Tae Joon : Aku baik2 saja.

Se Jin : Kau tidak baik2 saja.

Se Jin meletakkan tangannya di kening Tae Joon.

Tae Joon pun sontak menampik tangan Se Jin.

Tae Joon : Aku baik2 saja!

Se Jin terdiam dibentak Tae Joon.


Di tokonya, Man Jung ngomel2, mengatakan orang yang dimintai tolongnya tidak berguna.

Kemudian, Se Gwang menelponnya. Man Jung pun langsung meminta bantuan Se Gwang mengantarnya.

Se Gwang : Aku tidak punya waktu untuk itu. Jangan berani berbuat kesalahan.

Man Jung : Jangan cemas. Aku tidak pernah membuat kesalahan.

Se Gwang : Aku mengenalkanmu karena kau memohon padaku. Jadi jangan banyak bicara dan melakukan apapun yang bisa merusak namaku.

Man Jung : Arraseo, berikan  saja alamatnya.


Se Gwang sendiri ada di depan restoran Mal Sook. Ia menatap kesal ke arah Geum Bong.

Se Gwang : Lee Geum Bong, kau bilang kau putri pemilik perusahaan ayam tapi ternyata kau pelayan di restoran ayam kecil. Beraninya kau menipuku.

Sementara Geum Bong sendiri pusing karena hubungannya dengan Se Gwang sudah selesai. Ia takut jika dirinya benar2 hamil.


Joong Dae menyuruh Mal Sook mencicipi ayam buatannya.

Mal Sook : Ini terlalu pedas dan manis juga.

Joong Dae : Itu ayam tanpa tulang dengan rasa pedas dan keju. Keju dan lada, bagaimana menurutmu?

Mal Sook : Ini enak tapi terlalu pedas untuk anak2.

Joong Dae : Kalau begitu, haruskah kubuang rasa pedasnya?

Mal Sook : Jangan. Kita buat varian rasa dan biarkan mereka memilih. Sangat pedas, sedang dan tidak pedas.

Joong Dae : Lalu kita bisa menjangkau anak2 dan orang dewasa.


Mal Sook : Benar.

Joong Dae : Kau memang pintar. Dari yang kudengar, IQ mu pasti lebih di atas 140. Tapi ngomong2 kenapa anda tidak menikah lagi?

Mal Sook kaget, menikah? Seseorang akan mengejekku jika aku menikah di usia sekarang. Aku sudah terlalu tua untuk itu.

Joong Dae : Siapa yang mengejekmu? Kau masih muda dan cantik. Jangan katakan itu lagi. Itu menjengkelkan.

Mal Sook : Kenapa kau marah?

Joong Dae : Di mataku tidak ada yang secantik dirimu. Kau 1000 kali, ah tidak. 10 ribu kali lebih cantik dari Oh Man Jung.

Mal Sook kemudian mendapatkan telepon dari pemilik tempatnya yang meminta uang deposit untuk memperbarui kontrak. Mal Sook kaget karena depositnya cukup mahal.


Man Jung ternyata ke rumah Do Hee dan bertemu dengan Sung Joo. Sung Joo berkata, ia memang sedang mencari peralatan pijat dan Se Gwang merekomendasikan Man Jung. Sung Joo lalu tanya, hubungan Se Gwang dan Man Jung. Teringat kata2 Se Gwang, Man Jung pun berkata, Se Gwang konsumennya.

Sung Joo lantas menyuruh Man Jung membawa alat itu ke kamarnya.

Saat hendak ke kamar Sung Joo, Man Jung tak sengaja melihat foto Do Hee.

Man Jung kaget, Na.. Na Yeon-i?

Sung Joo :  Ada apa?

Man Jung : Siapa wanita ini?

Sung Joo : Putriku. Kenapa?

Man Jung : Kau yakin ini putrimu?

Sung Joo :  Ada apa?

Man Jung : Dia mirip dengan seseorang yang kukenal. Rambutnya berbeda tapi wajahnya sama.


Sung Joo : Siapa?

Man Jung : Dia meninggal belum lama ini di rumah sakit karena kebakaran.

Sontak Sung Joo kaget mendengarnya. Ia tak menyangka Man Jung juga mengenal Na Yeon.


Man Jung masuk ke rumahnya dengan gemetaran. Ia bahkan minum air langsung dari tekonya untuk menenangkan diri.

Man Jung : Oh Man Jung, sadarlah. Itu bukan Na Yeon. Na Yeon sudah tidak ada.


Na Yeon masuk ke kamar Tae Joon dan Se Jin.

Ia menatap foto pernikahan Tae Joon dan Se Jin dengan tatapan kesal.


Kyung Wan, Se Jin dan Tae Joon pulang. Young Sook tanya dimana Hwi Kyung. Se Jin berkata, mereka pulang duluan. Kyung Wan lalu tanya, apa Young Sook yang memasak karena baunya enak sekali. Young Sook bilang ia membuat sesuatu yang spesial. Se Jin lantas menanyakan ibunya. Young Sook bilang Yoo Kyung di kamar. Se Jin pun mengira ibunya tidak enak badan lagi. Kyung Wan menyuruh Tae Joon bersih2.


Kyung Wan dan Se Jin melihat Yoo Kyung. Yoo Kyung pun menyuruh mereka menyiapkan diri.


Tae Joon masuk ke kamarnya dan terkejut melihat orang asing di kamarnya.

Tae Joon : Siapa kau?

Na Yeon berbalik menatap Tae Joon.

Sontak Tae Joon kaget.


Bersambung....