• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Different Dreams Ep 15-16 Part 1

Sebelumnya...


Miki dan Pangeran Noda melambai keluar dari dalam mobil. Setelah itu, mobil mereka melaju pergi.

Won Bong dan Jung Im membungkuk, memberi hormat, sampai mobil itu benar-benar menghilang dari pandangan mereka.


-Pangeran Noda-


Hiroshi dan Pangeran Noda bicara di klub Gyeongseong.

Pangeran Noda : Sepertinya sebagian pasukan  Joseon telah pergi ke Manchuria. Itu perbuatanmu?

Hiroshi : Rumor cepat menyebar.

Pangeran Noda : Gubernur tampaknya tidak menyadarinya.

Hiroshi : Dia tidak lama lagi pergi.

Pangeran Noda : Banyak orang mengamati militer. Berhati-hatilah.


Hiroshi : Para pembunuh dari Black Dragon Society tersebar di Manchuria. Mereka mengamankan supremasi komersial dan merebut lahan di sekitar markas mereka. Pangeran Noda : Mereka sudah merebut Joseon, jadi, mereka harus pindah ke lahan besar Manchuria. Black Dragon Society sangat mudah mendeteksi pertempuran. Tidak ada yang lebih menguntungkan dibandingkan peperangan.

Hiroshi tertawa.

Hiroshi : Tuan juga berencana mendapatkan keuntungan dari hal ini?

Pangeran Noda : Ya, kurasa bisa dikatakan begitu. Kau tertarik?

Hiroshi : Aku prajurit.

Pangeran Noda : Prajurit juga bisa kaya. Dunia yang dikuasai uang akan segera tiba. Tidak. Kita sudah hidup di dunia seperti itu.


Di bawah, Miki bernyanyi dengan tatapan kosong.

Miki lalu turun dari panggung dan mendekati dua pengunjung.


Pangeran Noda keluar dari kamarnya bersama Hiroshi.

Pangeran Noda marah melihat Miki menggoda pengunjung.



 Miki kembali ke kamarnya, saat Nyonya Yoo dan beberapa temannya tengah berkumpul.

"Kau bilang tenggorokanmu sakit. Apa sudah membaik?" tanya temannya.

"Begitulah." jawab Miki sambil menuju meja riasnya.

"Ngomong-ngomong, Miki-ya, Pangeran Noda menunggumu. Sudah menemuinya?" tanya Nyonya Yoo.

Miki sontak kaget.


Tak lama, pengawal Pangeran Noda datang menjemput Miki.

Wajah Miki seketika tegang, ia seolah tahu apa yang akan dilakukan Pangeran Noda padanya.


 Sekarang, Miki sudah berada di kediaman Pangeran Noda.

Ia berlutut pada Pangeran Noda.

Pangeran Noda : Kau tidak tertarik menyanyi. Kau hanya ingin menarik perhatian para berandal muda itu. Menyanyi hanya satu cara bagimu.

Miki : Tidak seperti itu.

Pangeran Noda : Maksudmu aku salah? Aku melihatnya sendiri.

Pangeran Noda lantas menyuruh Miki mengambilkan sesuatu untuknya.


Miki langsung bangkit. Ia mengambil sebuah tongkat dan memberikannya pada Pangeran Noda.

Pangeran Noda menyuruh Miki berdiri di depannya.


Miki mengangkat roknya. Pangeran Noda mulai memukul kakinya. Miki menjerit, menahan rasa sakit.


Setelah itu, Pangeran Noda menjambaknya dan melemparkannya ke kasur.

Miki marah dan meneriakinya. Pangeran Noda menamparnya dan mendorongnya ke kasur.

Miki menatap tajam Pangeran Noda.

Pangeran Noda lalu mencekiknya.


Miki terkulai lemas di kasur. Pangeran Noda melemparkan seikat uang padanya, lalu beranjak pergi.

Miki menggenggam uang itu dengan tatapan nanar.


Paginya, Young Jin sedang menikmati jajanan pinggir jalan.

Won Bong dari jauh menatap Young Jin.


Won Bong ingat saat melakukan hal yang sama di Shanghai.


Won Bong lantas mendekati Young Jin yang kembali membeli jajanan.

Won Bong : Kau pasti sangat menyukainya.

Young Jin menyuruh Won Bong mencobanya. Ia menyodorkannya ke mulut Won Bong.

Won Bong : Aku tidak suka makanan manis. Cobalah, aku yakin kau belum pernah mencicipinya.

Won Bong tetap tidak mau membuka mulutnya. Young Jin memaksanya. Terpaksalah Won Bong memakannya.

Young Jin lalu memesan bakpao.


Won Bong menatap Young Jin. Ia tersenyum.

Young Jin pun membalas senyum Won Bong.


 Fukuda yang baru datang, dipanggil Matsuura. Matsuura bilang, dia mau menyampaikan sesuatu.

Fukuda pun mendekatinya.

Matsuura : Aku tahu tujuanmu bergabung dengan tim ini sama sepertiku.

Fukuda : Mungkin kau benar.

Matsuura : Aku tidak peduli kau menghentikan kami atau memperlakukan kami seperti budakmu. Aku paham kau tidak menyukai cara kerjaku. Aku gegabah. Tidak akan terulang lagi.

Fukuda : Sepertinya ada kesalahpahaman. Aku tidak berencana menghentikanmu. Terkadang caramu juga efektif. Aku menyadarinya. Aku hanya memintamu melaporkan semuanya padaku lebih dahulu, dengan begitu jika terjadi sesuatu, aku bisa melindungi kalian semua.

Lalu Fukuda tersenyum.


Won Bong dan Young Jin duduk di kafe.

Won Bong memberitahu Young Jin kalau Fukuda mampir ke butik beberapa hari lalu dan menyamar sebagai pelanggan.

Won Bong : Dia menyamar menjadi pelanggan, tapi melihatnya langsung datang usai membuntuti kita, pasti dia mencurigai sesuatu.

Young Jin : Beberapa hari lalu dia menanyaiku soal pria yang pergi ke Manchuria bersamaku.

Won Bong : Kau bilang aku orangnya?

Young Jin : Seperti yang kau katakan sebelumnya, aku bilang kau agen persediaan medis dan pengusaha.


Won Bong : Itu berarti dialah yang berkunjung ke Shanghai. Apa hubunganmu dengannya?

Young Jin : Bagaimana jika kubilang kami bertunangan? Apa itu ada bedanya?

Won Bong : Aku ingin memercayaimu. Kalau dia menghambat rencana kami, aku akan menyingkirkannya.

Young Jin : Kalau begitu, aku yang akan melakukannya entah kau memercayaiku atau tidak. Beri tahu aku jika ada yang bisa kubantu.

Won Bong : Aku berencana menyingkirkan antek Jepang itu. Pangeran Noda. Song Byeong Soo.

Young Jin terhenyak.


Miki ke rumah sakit. Ia memakai sepatu boot untuk menutupi luka2 di betisnya. Ia berjalan terpincang2.

Miki mencari Ishida, tapi suster bilang Ishida sedang di ruang operasi.

Suster lalu menyarankan Miki menemui Wakil Direktur mereka yang tak lain adalah Young Jin.


Young Jin memeriksa tenggorokan Miki.

Miki : Aku tidak tahu kau Wakil Direktur.

Young Jin : Memang belum lama. Apakah betis atau pergelangan kakimu juga sakit?

Miki : Kenapa?

Young Jin : Aku tadi melihatmu berjalan tertatih-tatih ke kantorku.

Miki : Aku tidak apa-apa.

Young Jin : Minum teh quince dan tidur nyenyak akan membantu pemulihan tenggorokan. Untuk sementara jangan menyanyi dahulu.

Miki : Kalau begitu, mau minum teh denganku sekarang?


Miki dan Young Jin pergi minum teh.

Miki memesan air dingin, tapi dilarang Young Jin.

Young Jin : Air dingin tidak baik bagi tenggorokanmu. Kau harus minum air hangat.

Pelayan mengerti, lalu pergi.


Miki : Itu kebiasaan karena ayahku, Pangeran Noda. Dia tidak minum air tanpa es batu.

Young Jin lalu ingat saat melihat Pangeran Noda minum wine memakai es batu.


Miki : Sebenarnya ada yang ingin kutanyakan padamu. Apa hubunganmu dengan Jaksa Fukuda? Kelihatannya kalian cukup dekat.

Young Jin agak kaget dengan pertanyaan Miki, tapi ia tetap menjawabnya, kalau ayahnya ingin ia menjalin hubungan dengan Fukuda.

Miki tertawa.

Young Jin : Kenapa tertawa?

Miki : Aku bertanya-tanya apakah kau benar-benar menyukainya atau tidak.

Young Jin : Aku tidak boleh menyukainya?


Miki : Itu tidak penting. Aku hanya tidak mau kau terluka. Karena aku sudah memilihnya.

Young Jin : Memilihnya?

Miki : Dia milikku.

Young Jin tersenyum. Miki tertawa.

Miki : Aku ingin memanggilmu dengan nama depanmu. Apa boleh?


Di ruang rahasia Apotek Seohwa, pria pemilik apotik sedang mengirimkann sebuah pesan.

Young Jin berdiri di belakangnya, menatap ke sebuah jendela.


Pesan itu kemudian diterima seorang pria di Pemerintahan Sementara Korea di Shanghai.

Pria itu bernama Ahn Gong Geun, adiknya Ahn Jung Geun.

Gong Geun memberikan pesan itu ke Kim Goo.

Pesan itu berisi tentang rencana Korps Pahlawan membunuh Pangeran Noda, serta dua agen Cheonang yang bergabung dengan mereka.

Young Jin juga minta izin Kim Goo dalam rencana pembunuhan itu.

"Dia butuh jawaban segera?" tanya Kim Goo.

"Dia bilang akan menunggu sampai besok." jawab Gong Geun.


Won Bong cs membahas rencana mereka membunuh Pangeran Noda.

Nam Ok : Aku tahu enam orang yang gagal membunuh Pangeran Noda.

Won Bong : Kita harus membuat pembunuhan ini tampak sealami mungkin. Harus terlihat seperti kecelakaan atau karena penyakit.

Young Jin akan membantu kita mendekatinya.

Nam Ok langsung menyipitkan matanya, menatap curiga Won Bong.

Nam Ok : Young Jin? Kalian pasti sudah cukup dekat.

Won Bong : Dasar berandal.


Jung Im : Ngomong-ngomong, kenapa kau terus menerima bantuannya? Memang tidak bisa kita lakukan ini sendiri?

Won Bong : Pemerintahan sementara dan Korps Pahlawan kita memiliki tujuan yang sama meski menempuh jalan berbeda. Aku berencana menjadikan pembunuhan ini operasi gabungan pertama antara kita dan Korps Patriotik Korea. Semoga kalian semua bersedia membantuku.


Nam Ok pun berdiri.

Nam Ok : Baiklah kalau begitu. Bagus sekali. Kalau mereka saling membantu, pasti luar biasa.

Nam Ok memegang tangan Jung Im. Jung Im kesal dan langsung menarik tangannya.

Nam Ok : Ada apa, Jung Im-ssi?


Kim Goo sedang di perjalanan. Ia teringat pesan Young Jin.

Young Jin : Pemerintahan sementara mungkin disadap, tolong hubungi hotel Cheongbang untuk keadaan darurat.


Sekarang, Kim Goo sudah berada di Cheongbang.


Won Bong dan Young Jin ada di ruang rahasia Apotek Seohwa. Mereka menunggu telepon Kim Goo.

Tak lama, telepon berbunyi. Young Jin langsung menjawabnya.

Young Jin : Bluebird tidak mematuhi nelayan.

Kim Goo : Aku tidak menentang pembunuhan itu, tapi jika itu menimbulkan masalah di Gyeongseong, rencana kita mungkin gagal.

Young Jin : Kau sudah membuat rencana baru?

Kim Goo : Lee Bong Chang akan ke Tokyo lewat Gyeongseong dan Busan. Itu rencana besar yang kami kerjakan. Hanya itu yang perlu kau ketahui untuk saat ini. Bantu mereka melakukan pembunuhan itu dengan tenang. Kim Won Bong sedang bersamamu?


Young Jin pun memberikan teleponnya pada Won Bong.

Kim Goo : Aku sudah menerima informasi tentang Song Byeong Soo bergabung dengan Black Dragon Society. Dia akan menaklukkan negeri ini dan Black Dragon Society akan membunuh orang-orang.

Won Bong : Aku tahu betul Black Dragon Society ingin menjatuhkan pemerintahan sementara.

Kim Goo : Aku ingin mereka menjadi musuh kita bersama. Bagaimana pendapatmu?

Won Bong : Tentu saja.

Kim Goo : Bagus. Jalan kita mungkin berbeda, tapi kalau tujuan kita sama, untuk sementara kita bisa berjalan bersama. Namun, kuharap kau bisa melaksanakan pembunuhan itu dengan diam-diam. Young Jin akan membantumu, tapi jangan membuat tangannya bernoda darah.


Won Bong mengerti dan menutup teleponnya, lalu kembali ke jendela.

Won Bong : Korps Patriotik Korea pasti merencanakan sesuatu.

Young Jin : Aku tidak tahu detailnya.

Won Bong : Aku akan menyingkirkan Song Byeong Soo. Kau hanya perlu membantuku mendapatkannya.

Young Jin : Kudengar Pangeran Noda satu-satunya orang Korea yang bisa menemui Gubernur secara pribadi.

Won Bong marah, dia bukan orang Korea! Noda Haijiro! Dia memberi dirinya nama itu! Dia mengarang opini publik, mengatakan bahwa kita menginginkan penggabungan. Dia mengagumi ibu kaisar. Dia menjual jiwanya.


Young Jin berdiri dan beranjak ke jendela.

Young Jin : Di tengah semua kekayaan dan kehormatan yang dia peroleh, dia memiliki kelemahan. Aku akan mengatur pertemuan segera.

Won Bong menatap Young Jin.


 Sekarang kita ke Miki yang duduk menjauh dari ketiga temannya. Miki menikmati tehnya.

"Aku melihat sepatu bot itu di pusat perbelanjaan." ucap salah satu temannya.

"Aku membelinya karena tampak nyaman." jawab Miki.

"Aku mau mencobanya. Jika memang nyaman, aku mungkin akan membelinya." ucap temannya.

"Tidak mau." jawab Miki.

"Dia hanya memakai sepatu bot saat merasa tidak sehat. Dia tetap seperti itu selama beberapa hari." ucap temannya.

"Pikirkan urusanmu sendiri." jawab Miki.


Young jin datang. Teman2 Miki penasaran siapa Young Jin.

Miki senang melihat Young Jin.


Miki melihat hadiah yang dibawa Young Jin.

Miki : Ini hadiah atau suap?

Young Jin : Minumlah teh itu, akan membantu memulihkan tenggorokanmu. Kau tidak bisa minum apa pun yang dingin untuk sementara. Kau ingat, bukan?

Miki : Membawa hadiah seperti ini berarti membutuhkan bantuan. Apa yang kau butuhkan?

Young Jin : Seseorang ingin bertemu Pangeran Noda.


Miki : Sudah kuduga. Banyak yang ingin bertemu dengannya. Aku tidak bisa menjamin karena dia sibuk sekali.

Young Jin : Seorang kenalanku berbisnis di bidang pembuatan pakaian dan persediaan medis. Dia membuka bisnis di area yang

kurang berkembang. Dia berniat membuka satu toko di Manchuria. Tidak mudah membuka bisnis di lingkungan asing.

Miki : Ayahku mungkin berpengaruh di Joseon, tapi aku tidak yakin tentang Manchuria.

Young Jin : Aku mendengar tentang pertemuannya dengan seorang eksekutif Black Dragon Society belakangan ini. Black Dragon Society membuka bisnis di Manchuria.

Miki : Kau sepertinya tahu lebih banyak tentang ayahku daripada aku sendiri.


Young Jin : Pengusaha cenderung cepat mendapatkan informasi.

Miki : Baiklah. Aku akan membawanya ke butik itu. Sebelum berbisnis dengan seseorang, dia mencari informasi mereka. Tapi jika aku melakukan itu untukmu, apa yang kudapatkan sebagai imbalan?

Young Jin : Aku akan membalasmu dengan cara apa pun yang mungkin.

Miki : Kau harus menepati janji.

Young Jin mengangguk.

Bersambung ke part 2....

Nah loh, senyum2 sendiri sy ngeliat ss Won Bong-Young Jin. Aaah, jadi makin bingung mau masuk tim Won Bong apa Fukuda... Kalian masuk tim mana?

The Promise Ep 54 Part 2

Sebelumnya...

-Baekdo Construction-


Hwi Kyung menghampiri Na Yeon yang sedang bekerja. Ia bilang, mau mengenalkan seseorang pada Na Yeon.

Tak lama, Tae Joon masuk. Hwi Kyung mengenalkan Tae Joon ke Na Yeon secara resmi.

Tae Joon baper menatap Na Yeon.

Na Yeon mengenalkan dirinya sebagai Baek Do Hee, Direktur Eksekutif yang dikirim Grup BSS. Ia lalu mengulurkan tangannya, mengajak Tae Joon salaman.

Tae Joon pun memperkenalkan dirinya dan bersalaman dengan Na Yeon.

Na Yeon : Tanganmu hangat.

Sontak, Tae Joon langsung menarik tangannya.


Sekarang, Tae Joon sedang mencuci mukanya di toilet.


Yoo Kyung menemui orang suruhannya di kafe. Orang suruhannya membawakan informasi mengenai Do Hee.

"Baek Do Hee anak semata wayangnya Baek Dong Jin dan Ahn Sung Joo. Tentu saja, dia tidak memiliki saudara kembar. Tidak ada catatan tentang itu dimana pun."


Tuan Bae memberikan laporan daftar merger dan akuisisi yang diusulkan Tae Joon.

Tuan Bae : Diantara perusahaan yang ada di dalam daftar, dia menandai Angel Tourism dengan skor tinggi.

Se Jin mengerti. Tuan Bae beranjak pergi.

Setelah Tuan Bae pergi, Se Jin menghubungi Tae Joon tapi tidak dijawab. Ia pun resah.


Tae Joon sendiri lagi rapat dengan Hwi Kyung dan Na Yeon.

Hwi Kyung setuju saat Tae Joon bilang, bahwa ada banyak produk tapi tidak ada yang terlintas dalam pikiran siapapun saat mendengar AP Food.

Hwi Kyung : Kita harus mengembangkan produk baru. Kita sudah menginjakkan kaki di bidang produk ayam, jadi bagaimana kalau waralaba restoran ayam?

Na Yeon : Ayam adalah camilan paling populer tapi membosankan.

Hwi Kyung : Bagaimana kalau kita mencari restoran lokal yang tidak terkenal? Kita bisa mengubahnya menjadi pub ayam yang menjadi trend baru-baru ini.

Na Yeon : Restoran lokal favorit? Kedengarannya tidak buruk. Kita bisa menghemat waktu untuk mengembangkan produk baru juga.

Hwi Kyung : Kita sudah memiliki pabrik ayam dan pemasoknya juga. Jika kita fokus pada mereka untuk membuat waralaba, ini akan menjadi peluang.


Tae Joon : Tapi akan sulit menemukan restoran yang bagus dalam waktu cepat dan meskipun kita menemukannya, akan butuh waktu untuk bernegosiasi. Bagaimana kalau kita membuat layanan kotak makan siang saja? Mungkin itu bisa lebih menarik generasi muda.

Na Yeon : Idemu bagus tapi itu juga sangat membosankan. Semua koki terkenal sudah melakukannya.

Tae Joon : Kita bisa menggunakan selebritis dan memasuki pasar secara agresif.

Tapi Hwi Kyung tak setuju dengan ide Tae Joon.

Hwi Kyung lalu tanya, apa Tae Joon dan Na Yeon bisa merekomendasikan restoran lokal ayam.


Tae Joon pun langsung menatap Na Yeon.

Na Yeon tersenyum dan berkata, ia akan melakukannya.


Di kamarnya, Young Sook sedang menggosok saputangan Dong Jin.

Lalu ia ingat saat Dong Jin memberikan saputangan itu padanya.

Dong Jin : Aku tidak suka melihatmu menangis. Tolong hapus air matamu.

- Grup BSS-


Kyung Wan menemui Dong Jin.

Kyung Wan : Kudengar, kau membantu Hwi Kyung saat dia membutuhkan pertolongan? AP berhasil keluar dari masa sulit berkat mu.

Dong Jin : Aku bukan yayasan amal. Itu bukan bantuan tapi investasi.

Kyung Wan : Terima kasih, tapi tolong akhiri bantuanmu disini. Aku tidak membantunya bukan karena aku tidak mampu. Jika kau terbiasa menerima bantuan, kau akan terus mengharapkan bantuan. Itu bukan yang diinginkan mendiang pimpinan dan itu bukan caraku. Dia harus bangkit dengan caranya untuk menumbuhkan akar.

Dong Jin : Kau butuh air dan cahaya untuk menumbuhkan akar. Jika aku tidak berinvestasi, AP akan layu dan mati. Kau tidak menginginkan itu, kan?


Kyung Wan : Tentu saja tidak. Aku akan mengembalikan uang yang kau berikan pada Hwi Kyung untuk berinvestasi. Aku khawatir dia yang tidak punya pengalaman akan merugikanmu. Tolong tinggalkan AP.

Dong Jin tertawa.

"Kau salah. Aku berinvestasi di AP bukan karena Baekdo. Aku berinvestasi pada seseorang. Orang itu Park Hwi Kyung. Jika aku rugi, tidak masalah. Aku menyerahkannya pada takdir."

Kyung Wan pun kesal usahanya gagal.


Yoo Kyung pulang dan melihat Young Sook sedang menyulam di ruang tengah. Yoo Kyung mendekati Young Sook. Ia tanya, haruskah mereka minum teh layaknya ibu dan anak.

Young Sook : Ibu dan anak? Tidakkah itu lucu kedengaran di telingamu?

Yoo Kyung : Itu akan menyenangkan.

Young Sook : Aku baru minum teh.

Yoo Kyung : Aku juga mau. Tapi kau tahu kan aku tidak bisa buat teh? Kau pandai membuat teh.

Young Sook menatap Yoo Kyung kesal. Tapi kemudian, ia menyuruh Yoo Kyung menunggunya sebentar dan pergi ke dapur.


Young Sook membuatkan teh untuk Yoo Kyung.

Yoo Kyung mencium tehnya.

Yoo Kyung : Wangi sekali, teh apa ini?

Young Sook : Kau akan tahu setelah meminumnya.


Yoo Kyung : Hwi Kyung Eomma, bukankah sulit hidup denganku?

Young Sook : Kenapa begitu?

Yoo Kyug : Kalau begitu, jika kau ingin bertemu Baek Do Hee, temui dia diluar. Jangan bawa dia kesini. Paham?

Young Sook : Kenapa aku harus melakukannya?

Yoo Kyung : Aku tidak mau melihatnya. Aku tidak tahan.

Young Sook : Kenapa seperti itu?

Yoo Kyung : Baek Do Hee berusaha menusuk Se Jin dari belakang. Dia berusaha menghancurkan Se Jin dan Tae Joon saat dia masih seorang reporter.


Young Sook : Do Hee pasti punya alasan melakukannya. Apa yang sudah dilakukan Tae Joon dan Se Jin sampai dia seperti itu?

Yoo Kyung, apa?

Young Sook : Apa yang terjadi? Aku harus tahu!

Yoo Kyung beranjak dari duduknya.

Yoo Kyung : Kuperingatkan, jangan pernah berani membawa Baek Do Hee kemari. Kau paham?

Yoo Kyung beranjak pergi.


Sekarang Yoo Kyung duduk di restoran. Tak lama kemudian, Tae Joon datang.

Tae Joon : Dimana ayah dan Se Jin?

Yoo Kyung : Mereka masih rapat, sepertinya agak lama. Aku ingin makan siang dengan keluargaku, tapi aku sedih kau yang datang duluan.

Tae Joon : Kalau begitu, aku akan kembali nanti.

Yoo Kyung : Kau membenciku?

Tae Joon :  Kenapa begitu? Aku hanya tidak nyaman.

Yoo Kyung : Itu tidak benar. Aku melihatmu merasa jijik dan tidak senang.


Tae Joon : Lalu apa yang harus kulakukan agar kau senang?

Yoo Kyung : Ingin membuatku senang? Berpisah dari Se Jin.

Tae Joon tersenyum mendengarnya.

Yoo Kyung : Wae? Kau pikir aku main-main?

Tae Joon : Kau tidak akan melakukannya dan aku tidak meninggalkannya karena anda.


Yoo Kyung : Kau benar, ini belum saatnya. Bagaimana perasaanmu bekerja dengan Baek Do Hee yang mirip Lee Na Yeon?

Tae Joon : Tolong bantu aku kembali ke kantor pusat.

Yoo Kyung : Kau lupa tugasmu? Kau harus menghancurkan Baek Do Hee dan AP.


Tae Joon : Jika aku melakukan apa yang kau inginkan, apa yang akan kau berikan padaku.

Yoo Kyung : Betapa menyenangkan. Apa yang kau mau?

Tae Joon : Buat aku jadi pewaris Baekdo. Lalu aku akan menjadi anjing dan pelayan setiamu.

Yoo Kyung tertawa.

Yoo Kyung : Pastikan saja kau mendukung Se Jin jika kau ingin sesuatu jatuh dari piringnya ke piringmu.


Tak lama, Se Jin dan Kyung Wan datang. Se Jin senang saat Tae Joon bilang tadi mereka terlibat pembicaraan menarik.


Sekarang Tae Joon pergi ke atap.

Sampai disana, dia melihat Na Yeon lagi mendengarkan musik.

Seketika, Tae Joon teringat pada Na Yeon yang dulu.


Tae Joon lantas menghampiri Na Yeon.

Na Yeon : Kau membenciku?

Tae Joon diam saja.

Na Yeon pun mendengar earphone nya.

Na Yeon : Aku tidak ingat, tapi kudengar aku sering mengganggumu dan Se Jin. Masa lalu adalah masa lalu, mari berteman.

Tae Joon : Kedengarannya tidak buruk. Bagaimana kau tahu tempat ini?

Na Yeon : Tempat ini bagus. Ini keren dan jauh. Kau sering kesini?

Tae Joon : Sesekali saat aku merasa kacau.

Na Yeon : Kau sudah mendengar apa? Ini, aku pastikan perasaanmu akan lebih baik setelah mendengarnya.


Na Yeon pun memakaikan earphone nya ke telinga Tae Joon.

Tae Joon menatap Na Yeon. Na Yeon juga menatap Tae Joon. Mereka saling bertatapan dalam diam.


Tak lama, Hwi Kyung datang membawa dua cangkir kopi. Hwi Kyung cemburu melihat keduanya.


Bersambung....