• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Different Dreams Ep 17-18 Part 1

Sebelumnya...


 Jung Im tersenyum memakaikan kacamata dan topi pada Won Bong.


Sekarang, Won Bong dengan penampilanya yang berkacamata dan topi tiba di kantornya Oda. Ia menyamar menjadi petugas perbaikan listrik.


-Kepercayaan-


Di ruang rahasia, Won Bong menuliskan surat.

Kepada para pejabat Kantor Gubernur Joseon. Kepada para pejabat pengurus Kantor Gubernur Joseon. Kepada para pejabat kota yang hidup dari mencuri dalam Kantor Gubernur Joseon. Dari leluhur sampai keturunan kalian, tidak dapat dipungkiri kalian adalah elemen dari ras Korea. Meski kalian bekerja sama dengan para pejabat Jepang untuk bertahan hidup dan membiayai keluarga kalian, kalian harus ingat bahwa mereka adalah musuh negara kita. Gerakan revolusioner kami adalah untuk menghancurkan Kantor Gubernur Joseon dan membebaskan rakyat negara kita. Jika kalian mengingat perkataan ini, aku percaya kalian tidak akan menghalangi gerakan revolusioner. Jika ada yang melakukan itu, kami tidak akan memaafkan nyawa mereka.

Won Bong lantas menyebarkan surat itu ke jalanan.


Dan kini, seluruh rakyat Jepang dan Joseon membaca surat itu.

Oda, Fukuda dan Gubernur juga membacanya.

Oda dan Gubernur marah.


Di mobil, Matsuura tanya, apa Fukuda sudah menutup kasus Pangeran Noda.

Matsuura : Dia tidak terserang penyakit. Dia dibunuh.

Fukuda : Terlalu awal untuk menyimpulkan itu.

Matsuura : Kasus ini mirip dengan pembunuhan direktur rumah sakit sebelumnya. Dia meninggal tanpa sebab jelas setelah minum bersama seseorang.

Fukuda : Direktur rumah sakit sebelumnya minum bersama siapa? Beri tahu aku.

Matsuura : Direktur Hiroshi.

Fukuda terdiam.

*Harusnya sih yaa, Fukuda udah bisa nyimpulin Pangeran Noda dibunuh dari sini.. sy yakin Fukuda ini pintar dan udah tahu dari awal kalau Pangeran Noda dibunuh.. tapi entah kenapa, dia diam dan pura2 percaya Pangeran Noda sakit. Sy yakin dia mencurigai Young Jin tapi dia diam. Mau melindungi Young Jin? Kalo iya, semoga dia melindungi Young Jin sampai akhir.


Sekarang, Fukuda dan Matsuura sudah berada di ruangan Oda, bersama Kenta juga.

Oda marah,

Oda : Apa kalian membaca peringatan dari Korps Pahlawan? Aku dengar pendanaan mereka kurang. Mereka akan asal tembak di kantor cabang.

Matsuura : Penulisnya Kim Won Bong. Seperti yang sudah dia peringatkan, dia bisa saja menargetkan kepala pemerintahan.

Kenta : Jaga bicaramu. Jika benar, kita semua tamat.

Oda : Gubernur juga bertanggung jawab dalam kekacauan yang terjadi sekarang ini.

Fukuda : Aku akan meminta bantuan dari organisasi-organisasi besar. Dan aku akan kembali menyebarkan kode etik untuk keadaan darurat.


Kenta berdiri dan mengajak Matsuura bicara empat mata.


Oda menanyakan pendapat Fukuda. Fukuda : Maaf, Pak.


Kenta berjalan keluar bersama Matsuura. Kenta : Jika benar Kim Won Bong, kita tidak bisa membiarkan Badan Urusan Peradilan mengurus ini.

Matsuura : Komisaris, apa kita bisa menghentikan pertikaian di dalam Tim Satu Satuan Tugas Khusus sementara?

Kenta : Memang kau yang menangani Fukuda?

Matsuura : Tidak, Pak.

Kenta : Kau yang ingin memanfaatkan Oda. Kau seorang pria. Kau harus mempertaruhkan nyawa untuk mereka yang percaya kepadamu. Kau bukan pria miskin dari Joseon, Noh Jeong Sul. Siapa yang mengangkatmu sebagai Kepala Inspektur Matsuura perlente, kau tidak boleh lupakan itu.

Kenta beranjak pergi.


Matsuura marah.

*Jadi gitu toh, si Matsuura dulunya pria miskin dari Joseon dan bisa kek sekarang karena Kenta... Moga ye, entar Matsuura ikut memerjuangkan kemerdekaan Korea bareng Won Bong cs...


Won Bong cs rapat, membahas rencana mereka.

Won Bong : Kantornya ada di lantai tiga. Tepat di samping ruang pertemuan. Ada dua pintu keluar di lorong yang langsung mengarah ke ruang pertemuan.

Jin Soo : Apa ada cara untuk lolos pengamanan dengan membawa bom? Apa kita bisa memaksa masuk? Mereka punya nomor seri. Mereka akan memeriksa nomor serinya.

Seung Jin : Bagaimana kalau kita curi pengenal orang yang punya akses?

Won Bong : Kita akan tertangkap begitu kartu dilaporkan hilang.


Young Jin sibuk di ruang operasi, mengurus seorang pasien pria bernama Yoshino yang tidak sadarkan diri.

Suster melaporkan, tidak terdapat keretakan menurut hasil rontgen. Pendarahan  serta pembengkakan juga tidak terdeteksi di kepala.

Young Jin berusaha membangunkan Yoshino, tapi Yoshino tidak kunjung bangun.

Young Jin : Aku dengar dia jatuh dari suatu tempat.

Suster : Dia jatuh dari tangga. Dia yang mengurus listrik di Kantor Gubernur Joseon.


Fukuda ke RSU Pemerintah.

Ia ingat kata2 Matsuura.

Fukuda : Sekarang di mana botolnya?

Matsuura : Mereka singkirkan setelah terbukti tidak ada racun. Aku tidak percaya Direktur Hiroshi. Itu menurut instingku.


Fukuda ke ruangan Ishida.


Bersamaan dengan itu, Young Jin keluar dari ruang bedah. Ia menemui dua rekan Yoshino yang menunggu diluar.

Young Jin : Operasi berjalan lancar. Denyut nadi dan pernapasannya sudah kembali normal, tapi dia masih belum sadar. Kita masih harus menunggu.


Fukuda menanyai Ishida. Ishida bilang, percuma saja karena mereka hanyalah bidak dalam papan catur.

Fukuda : Dan menurutku siapa yang menjalankan bidak itu?

Ishida : Pasti ada orang yang terlintas dalam pikiranmu sebelum kau datang menemuiku.

Fukuda : Aku akan bertanya lagi padamu. Kandungan apa yang ada dalam botol minuman itu?


Ishida pun ingat kata2 Hiroshi saat ia menanyai Hiroshi soal kasus pembunuhan direktur RS.

Hiroshi : Aku belum pernah melihat botol minuman itu. Aku belum pernah dan tidak akan melihatnya.


Ishida : Di sana terdapat cairan. Dan sekarang sudah tidak tersisa.

Fukuda tersenyum.

Fukuda : Kenapa kau tidak melakukan pemeriksaan pada jasad Pangeran Noda?


Ishida berdiri dan menatap keluar jendela.

Ishida : Wakil Direkturlah yang menjalankan papan catur ini. Wakil Direktur Rumah Sakit Umum Pemerintah, Lee Young Jin.

Fukuda sontak kaget.


Won Bong dan Young Jin bertemu di tepi danau.

Won Bong : Wanita bernama Miki, apa yang terjadi dengan dia?

Young Jin pun teringat cerita Miki hari itu.

Flashback...


Young Jin kaget melihat kaki Miki yang lebam2.

Miki :  Aku ingin melarikan diri. Aku membunuhnya ratusan ribu kali lagi dan lagi dalam kepalaku. Saat kau memegang lenganku hari itu, sesuatu terasa janggal. Aku menyaksikannya mati hingga fajar. Itu kesempatan terakhirku untuk lepas dari dirinya. Itu lebih baik daripada mengotori tanganku dengan darah.


Miki lalu mendekati Young Jin. Ia duduk disamping Young Jin dan meminta Young Jin menjaga rahasianya dengan mata berkaca- kaca. Ia juga berjanji, akan menjaga rahasia Young Jin.

Flashback end...


Young Jin : Meski sifat kami berbeda, aku mengerti dirinya dalam beberapa aspek.

Won Bong : Apa kau yakin tidak akan terjadi masalah ke depannya?

Young Jin : Aku sudah memeriksanya. Jika ada yang mencurigakan dari kematian Pangeran Noda, dia tidak akan mewarisi harta kekayaannya. Tewas akibat serangan jantung adalah jalan terbaik bagi dirinya.

Young Jin lalu tanya apa ini alasan Won Bong mengajaknya bertemu hari ini.

Won Bong : Aku butuh jalan untuk ke Kantor Gubernur Joseon yang memberiku kemudahan akses ke tempat itu.

Young Jin : Aku bisa minta izin pengunjung.

Won Bong : Aku hanya bisa ke tempat yang terbatas dengan itu.

Young Jin : Bagaimana kalau izin untuk tukang listrik? Ada perusahaan jasa untuk listrik di gedung itu. Salah seorang karyawannya sedang ada di rumah sakit.

Won Bong : Apa dia akan dirawat untuk sementara waktu?


Young Jin : Dia masih belum sadar. Meski dia siuman, dia akan dirawat untuk sementara.

Won Bong : Sepertinya itu juga bisa. Jika itu terlalu berbahaya...


Young Jin berdiri dan mulai berjalan mendekati danau.

Young Jin : Kau tidak akan minta bantuanku jika ada cara lain. Aku mengerti.

Won Bong beranjak dari duduknya dan berdiri disamping Young Jin.

Won Bong : Kode nama Bluebird. Hanya itu yang aku tahu. Mata-mata KPG di Gyeongseong. Dugaan kami dia Kim Esther. Sudah jelas kau hidup sebagai orang Jepang. Aku punya pertanyaan. Kenapa kau memilih KPG? Jujur saja. Hidup sebagai orang Jepang membuatmu cukup bahagia dan nyaman.

Young Jin : Kau lulusan Akademi Militer Shinheung, bukan? Pak Lee Hoe Young, salah satu pria terkaya di Joseon menggunakan semua propertinya untuk membangun markas militer bagi gerakan kemerdekaan nasional dan Akademi Militer Shinheung. Jika dia hanya mementingkan keluarga sendiri, dia bisa saja pergi ke Jepang atau Amerika dan hidup dengan mewah menggunakan uangnya. Tapi dia tidak begitu. Menurutmu kenapa?

Won Bong : Aku tidak tahu.

Young Jin : Boneka Hina seharusnya tidak keluar dari lemari kaca. Dunia luar kotor dan berbahaya. Mereka menanti kesempatan untuk menyerangmu dan bonekamu di dalam lemari kaca. Jika aku tidak melindungimu, kau hanya akan dimakan. Itu yang dulu pernah dikatakan Direktur Hiroshi kepadaku. Tidak lama kemudian, aku menyadari kalau aku mirip boneka Hina. Dan kemudian, aku menyadari bahwa Joseon itu mirip aku dan boneka Hina milikku. Apa yang dikatakan Direktur Hiroshi sesuai dengan pandangan Jepang. Joseon harus dilindungi dari kekuatan Barat seperti boneka Hina di dalam lemari kaca. Itu harus dikendalikan dan dijaga oleh mereka. Saat pertama aku bertemu Kim Goo, aku tidak yakin. Aku hanya penasaran dan bukannya ingin merdeka. Kenapa mereka melakukan ini? Kenapa mereka merelakan kehidupan yang aman dan memilih jalan yang berliku?

Won Bong : Apa kau menemukan jawabannya?


Young Jin mengingat jawaban Tae Joon saat ia tanya kenapa Tae Joon memilih jalan berliku.

Tae Joon : Ini yang aku inginkan. Aku berharap putriku akan terus bernyanyi di Korea. Aku harap tanah tempat putriku akan tumbuh dengan bebas akan menjadi tanah tempat ayah dan kakeknya dimakamkan.


Young Jin lantas mengangguk, memberitahu Won Bong kalau ia sudah menemukan jawabannya.

Won Bong : Aku senang.

Young Jin : Cukup tentang diriku. Bagaimana denganmu, Won Bong-ssi?

Won Bong tersenyum. Young Jin bingung, wae?

Won Bong : Tidak banyak orang yang memanggil aku Won Bong. Orang tuaku memberikan nama itu, tapi itu agak...


Young Jin : Kenapa? Won Bong-ssi, Won Bong-ssi. Aku suka namamu.

Won Bong : Tolong jangan seperti ini.

Young Jin tersenyum, Won Bong-ssi.

Won Bong : Aku akan pergi.

Young Jin : Ceritakan tentang orang tuamu kepadaku.

Won Bong lalu memberikan Young Jin sebuah buku.

Won Bong : Aku dapat satu dari penerbit lain.


Won Bong lalu menepuk punggung Young Jin. Setelah itu, Won Bong beranjak pergi.

Young Jin menatap buku yang diberikan Won Bong. Buku tentang 'Bluebird'.

Lalu, Young Jin tersenyum menatap kepergian Won Bong.

Bersambung ke part 2....

Kyaaa, senyum2 sendiri sy liat scene mereka... jd makin bingung kan mau dukung Young Jin sama Fukuda apa Young Jin-Won Bong. Kalian masuk tim mana gaes?

Naaah, bener dugaan sy, Fukuda gk mungkin segampang itu mempercayai Young Jin. Sekarang dia tambah yakin, Young Jin dan Hiroshi terlibat dalam pembunuhan Pangeran Noda dan Direktur RS.. Cuma yg bikin sy penasaran, apakah Fukuda akan menangkap Young Jin? Atau dia malah mendukung Young Jin? Kalo sy sih maunya dia mendukung Young Jin ya sampai akhir...

Different Dreams Ep 15-16 Part 4

Sebelumnya...

Wohoooo, di part ini gaes, Miki tahu Young Jin dan Won Bong pembunuh Pangeran Noda.
Sy harap sih dia ntar gk make kesempatan ini ya buat tujuan tertentu yg ngebahayain Young Jin cs...
Sy justru pengen dia dan Fukuda gabung sama Young Jin cs, memerjuangkan kemerdekaan Korea... Sumpah, sy gk rela mereka dibuat  jahat.. Sy dan mungkin kalian juga, udah jatuh cinta sama sosok Fukuda yang digambarkan lembut dan tulus sejak awal....


Sekarang, Pangeran Noda sudah tiba di kamarnya bersama Miki.

Miki :  Pertemuanmu malam ini menyenangkan?

Pangeran Noda : Ya, dia boleh juga.

Miki : Aku akan bawakan air hangat.

Pangeran Noda : Tidak, dingin saja.

Miki : Tidak baik bagi tenggorokanmu.

Pangeran Noda : Seolah dia tahu semuanya saja. Dasar wanita bodoh. Kalau bukan karena Hiroshi, dia tidak akan menjadi dokter. Kau dan si bodoh itu...

Pangeran Noda menoyor kepala Miki.

Pangeran Noda : ... bisa hidup enak seperti ini karena punya wali hebat. Kalau tidak tahu diri...

Miki kesal, tapi ia tak bisa apa-apa.


Racun di tubuh Pangeran Noda mulai bereaksi. Ia batuk2. Miki khawatir melihatnya.

Tak lama, Pangeran Noda batuk darah.

Miki mau mengambil air, tapi Pangeran Noda menyuruhnya memanggil supirnya. Pangeran Noda ingin ke rumah sakit.


Miki langsung meraih telepon.

Pangeran Noda seketika jatuh.

Miki melihat Pangeran Noda kejang2 menahan sakit.

Miki lalu teringat semua rasa sakit yang dia alami karena perbuatan Pangeran Noda.

Dan Miki pun tidak jadi menelpon supir. Ia meletakkan kembali teleponnya.

Miki : Macan tanpa cakarnya.  Tidak, tunggu. Mungkin hanya kucing? Tidak ada yang lebih kuinginkan dibanding melihatmu mati di pagi hari. Kalau tidak ada yang bertindak, aku mungkin mencari cara untuk membunuhmu. Kau tahu bagaimana mereka bisa menghancurkanmu?


Miki lalu mendekati Pangeran Noda dan tertawa.

Miki : Kemakmuran komunal Asia Raya? Es batu yang kau cintai itulah yang membunuhmu. Aku sudah tahu ada yang salah.

Miki lantas ingat saat Young Jin menghentikannya minum es.

Miki : Dia menarik tanganku sekencang itu, padahal tidak perlu begitu.


Pangeran Noda minta tolong, tapi Miki menjauhinya.

Miki kemudian mengambil mantel Pangeran Noda di kursi dan kembali mendekati Pangeran Noda.

Pangeran Noda minta tolong.

Miki : Cukup. Kau hanya mempermalukan diri sendiri.

Miki lalu menutupi wajah Pangeran Noda dengan mantel itu.


Setelah itu, ia duduk di kursi goyang Pangeran Noda dan menatap Pangeran Noda dengan tatapan dingin.


Paginya, Young Jin ditelpon oleh Miki.

Miki memberitahu Young Jin bahwa Pangeran Noda sudah tidak bernapas.

Young Jin tanya dimana Miki. Ia bilang, akan mengirim ambulans ke sana.


Hiroshi datang. Young Jin memberitahu Hiroshi kalau Pangeran Noda tidak sadarkan diri dan akan segera ke rumah sakit.

Young Jin langsung ke rumah sakit.


Sampai disana, ia menemukan Miki duduk di depan ruangannya.

Miki menoleh. Begitu melihat Young Jin, ia langsung lari dan memeluk Young Jin.

"Eonni, aku harus bagaimana?" tanyanya sambil menangis.


Hiroshi juga sudah berada di kantornya. Ia tanya ke Maru, keadaan Pangeran Noda.

Hiroshi : Tunggu, bukannya semalam Young Jin menemui Pangeran Noda?

Maru : Kudengar mereka minum bersama di Klub Gyeongseong.

*Kek nya Hiroshi curiga Young Jin membunuh Pangeran Noda...


Jung Im bergegas menemui Jin Soo dan Won Bong.

Jung Im : Ada kabar. Ambulans tiba di kediaman Song Byeong Soo pukul 06.00 tadi. Dia tiba di rumah sakit pukul 07.00. Song Byeong Soo dibawa masuk dengan tandu Miki, putri angkatnya, juga ikut bersamanya.

Jin Soo : Misi berhasil.

Won Bong : Belum.


Ishida sedang memeriksa mayat Pangeran Noda.

Tak lama, Young Jin datang.

Young Jin : Sedang apa?

Ishida : Aku sudah melakukan autopsi pendahuluan. Tidak ada tanda-tanda kekerasan.

Young Jin : Tentu saja tidak ada. Dia meninggal di kediamannya.

Ishida : Melihat catatan medisnya, penyebabnya bisa saja infark miokard akut. Begitu kita membedah dan memeriksa arteri koronernya...


Young Jin : Keluarganya tidak ingin autopsi.

Ishida : Penyanyi wanita di Klub Gyeongseong itu?

Young Jin : Kenapa nada bicaramu begitu?

Ishida : Walinya sudah meninggal, jadi, dia hanya wanita bodoh.

Young Jin : Apa pun itu, autopsi tetap tidak dilaksanakan.

Ishida : Memangnya tidak aneh? Dia meninggal tanpa alasan jelas setelah minum-minum. Dengan cara itulah direktur rumah sakit juga meninggal.

Young Jin : Tahu dari mana dia minum-minum? Kau sudah mengecek darahnya?

Ishida : Napasnya masih berbau alkohol. Hanya untuk jaga-jaga, aku mengambil darahnya.

Young Jin : Dokter Ishida. Aku akan melaporkan kasus ini pada Direktur saat dia tiba. Sekarang kembalilah bekerja.

Ishida menatap curiga pada Young Jin tapi ia tak berkata apa-apa lagi dan beranjak pergi.


Young Jin lalu mendekati mayat Pangeran Noda.

Ia mengeluarkan tabung kecil dari sakunya. Tabung itu bertuliskan 'sampel darah'.


Hiroshi dan Young Jin menemui Gubernur.

Disana, juga ada Oda dan Kenta.

Young Jin : Mendiang tiba di rumah sakit pada pukul 07.20. Saat itu dia sudah tidak bernapas dan denyut nadinya sudah tidak ada.Menurut saksi mata, tidak ada tanda-tanda kekerasan, karena itulah autopsi tidak dilaksanakan.

Gubernur : Kalau begitu, adakah cara untuk membuktikan penyebab kematiannya?

Young Jin : Penyebab kematiannya infark miokard akut.

Kenta : Bukannya karena keracunan? Banyak yang menginginkan kematiannya.


Young Jin lantas menunjukkan tabung sampel darah itu.

Young Jin : Sudah dilakukan uji toksin pada darahnya, tapi tidak ada yang ditemukan.

Oda lalu mengambil tabung kecil itu dan memberikanya pada gubernur.


Hiroshi keluar dari kantor gubernur, bersama Young Jin, Oda dan Kenta.

Oda tanya, apa Hiroshi yakin Pangeran Noda tidak dibunuh.

Hiroshi menatap Young Jin, maksudnya menyuruh Young Jin menjelaskan.

Young Jin : Ada saksi yang bersamanya di kisaran waktu kematian. Berdasar kesaksiannya, kasus ini lebih seperti gagal jantung.


Kenta : Siapa yang kau tanyai? Pangeran  Noda punya keluarga?

Young Jin : Miki satu-satunya saksi dan satu-satunya keluarganya.

Oda : Gadis di Klub Gyeongseong itu? Dia sudah resmi diangkat anak?

Young Jin mengangguk.

Hiroshi dan Young Jin pergi.


Di luar, mereka bertemu Fukuda.

Hiroshi : Ada apa kau kemari?

Fukuda : Aku harus mencatat secara resmi pernyataan Miki. Kupikir akan membantu kalau Young Jin juga ada.

Hiroshi pun menyuruh Young Jin pergi dengan Fukuda.

*Hiroshi gk sebodoh itu, sy yakin, dia tahu Pangeran Noda dibunuh.. Sy juga yakin, dia mencurigai Young Jin.


Fukuda dan Miki tiba di sebuah gereja.

Fukuda : Kematian Pangeran Noda sangat mendadak, ya?

Young Jin : Tidak juga. Trombus terdeteksi dalam darahnya, dan dia juga menderita tekanan darah tinggi.

Fukuda : Begitu.

Young Jin : Beberapa hari lalu aku bertemu dengan Miki sendiri. Kami baru saja semakin dekat, tapi terjadi hal ini.


Fukuda : Aku dalam perjalanan kembali dari Klub Gyeongseong. Kudengar semalam kau bertemu dengan Pangeran Noda.

Young Jin : Aku memperkenalkannya pada Jin Gook Bin yang kuceritakan itu.

Fukuda : Jadi, siapa saja yang ada di pertemuan itu?

Young Jin : Aku, Jin Gook Bin, Miki, dan Pangeran Noda.

Fukuda : Kalian semua makan dan minuman yang sama?

Young Jin : Apa ini interogasi?

Fukuda : Tentu saja tidak. Kupikir fakta akan membantu. Maaf. Saat hanya ada satu saksi di suatu kasus kriminal, orang tersebut otomatis menjadi tersangka, terutama jika penyebab kematian tidak pasti. Dia pasti sangat sedih, jadi, aku tahu ini kejam sekali.

Young Jin : Kami minum minuman yang sama dan tidak ada racun atau kejanggalan lain yang ditemukan dalam darahnya.

Fukuda dan Young Jin lantas turun dari mobil.


Miki terlihat sedih.

Miki : Aku masih tidak bisa memercayainya. Semuanya terjadi begitu cepat.

Fukuda : Aku tahu ini sulit, tapi aku perlu mengajukan beberapa pertanyaan. Anggaplah sebagai formalitas. Tolong jelaskan seperti apa saat kau menemukannya. Kapan, di mana, dan bagaimana keadaannya.


Fukuda dan Young Jin berjalan keluar sekarang.

Fukuda : Aku ingin meminta pendapat dokter. Yang dijelaskan Miki tadi cocok dengan kasus infark miokard?

Young Jin : Ya.

Fukuda : Syukurlah kalau begitu. Aku akan menutup kasus ini. Miki...

Young Jin : Aku akan menemaninya dahulu.

Fukuda : Mengejutkan. Kau dan Miki kelihatannya sangat berbeda.

Fukuda beranjak pergi.


Young Jin kembali menemui Miki.

Young Jin : Aku berbicara dengan para pejabat di Kantor Gubernur Joseon. Polisi dan jaksa penuntut mencurigaimu.

Miki : Kenapa? Mereka pikir aku membunuh Pangeran Noda?

Young Jin : Kau satu-satunya pewarisnya. Mereka bertanya-tanya apakah kau bisa saja menyelamatkan nyawa Pangeran Noda seandainya kau menelepon, meminta bantuan lebih cepat.

Miki : Menurutmu itu yang kau pikirkan. Uraianku tentang saat-saat terakhir Pangeran Noda berbeda dari yang kau harapkan? Berbedakah dari infark miokard?

Young Jin : Aku mengatakan pada Jaksa Fukuda kalau pernyataanmu konsisten.

Miki : Kalau begitu, tidak ada masalah. Kecuali, jika es batu yang dia taruh di minumannya dibubuhi racun.


Young Jin kaget mendengarnya.

Bersambung....

Next : Seseorang terluka... Young Jin menangisinya...