Different Dreams Ep 17-18 Part 2

Sebelumnya...


Miki ke klub. Disana, ada Nyonya Yoo dan ketiga temannya.

Nyonya Yoo : Miki-ya, apa kau merasa lebih baik? Pasti berat.

Miki : Aku baik-baik saja.

"Berapa lama lagi kau harus mengenakan pakaian hitam?" tanya temannya.

Miki : Aku tidak tahu.

Nyonya Yoo : Apa kau tidak apa-apa sendiri di rumah besar ini?

Miki : Aku berpikir untuk menjualnya.

Nyonya : Apa kamu akan menjual rumah Pangeran Noda? Ada banyak orang yang menginginkan rumah ini. Ini rumah yang bagus.

Miki : Apa kau tertarik membelinya?

Nyonya Yoo : Aku tidak mampu.


Miki : Klub ini. Apa boleh aku ambil alih? Kau masih bisa bekerja di sini. Aku sedang memikirkan apa yang harus kukerjakan nantinya. Apa sebaiknya menjadi penyanyi atau membuat label rekaman?

Miki lalu meneguk tehnya, menikmati hidup barunya setelah bebas dari Pangeran Noda.


Won Bong cs kembali rapat. Kali ini mereka membahas soal bom yang akan mereka pakai untuk meledakkan kantor gubernur.

Majar : Bom akan meledak tanpa ada hambatan. Masalahnya ada di pengatur waktunya. Aku menambahkan pemicu manual untuk berjaga-jaga.

Nam Ok : Sekarang pertanyaannya adalah siapa yang akan melakukannya?

Semua terdiam.

Tak lama kemudian, Seung Jin mengangkat tangannya.

Seung Jin : Aku saja...

Won Bong melirik Seung Jin.

Won Bong : Aku yang pergi.

Won Bong lalu melirik semua rekannya.

Setelah itu, ia kembali menatap bom itu.


Rekan2 Won Bong berkumpul diluar.

Se Joo tanya, apa mereka sungguh akan melakukan itu?

Nam Ok : Tentu saja. Ini alasan kita datang ke Gyeongseong.


Majar : Ya. Kita ingin satu ledakan besar, bukan sepuluh ledakan kecil.

Jin Soo : Itu bagus untuk Cheongbang, tapi aku cemas ini akan berbalik.


Jung Im : Kita juga sudah siap jika ini berbalik ke kita.

Nam Ok : Bukankah ini terlalu sempurna? Jadi, apa penanggulangannya?

Jung Im yang ditanya diam saja.

Nam Ok : Dia tidak menjawab.


Se Joo : Aku tidak tahu. Dan aku tidak ingin ada yang terluka.

Nam Ok : Jangan membawa sial.


So Min : Di mana Pimpinan?

Majar : Katanya dia harus bicara empat mata dengan Seung Jin.

*Berarti pria yang ditangisin Young Jin nanti adalah Won Bong gaes..... Won Bong terluka dalam insiden ini..



Seung Jin tanya, kenapa Won Bong ingin bicara dengannya.

Won Bong memasang wajah serius.

Won Bong : Baik ini berhasil atau gagal, dampaknya akan sangat besar. Jika keadaan memburuk dan butik ini terungkap, para anggota akan berkumpul dan menyusup ke Shanghai. Mungkin mereka tidak akan bisa bertemu keluarga mereka lagi.

Seung Jin terdiam.

Won Bong : Aku memercayaimu. Hal yang baru saja aku sampaikan. Jangan beri tahu anggota yang lain.


Malam harinya, Young Jin masuk ke kamar pasiennya.

3 pasien sudah tertidur lelap. Satu diantaranya adalah Yoshino.

Young Jin memeriksa tas Yoshino dan mengambil tanda pengenal Yoshino.


Hiroshi mulai curiga pada Young Jin gaes...

Ia ingat kata2 Oda tentang Young Jin yang berteman denga Tae Joon dan Esther.

Lalu ia ingat kata2 Maru kalau Young Jin bertemu dengan Pangeran Noda sebelum Pangeran Noda tewas.

Terakhir, ia ingat pertanyaan Oda padanya. Oda bertanya, apa ia yakin Pangeran Noda meninggal bukan karena dibunuh.


Paginya, Won Bong berdiri di jembatan, memperhatikan anak2 yang tengah asyik bermain salju.

Tak lama, Young Jin datang.

Young Jin : Saljunya tampak cantik.

Young Jin lalu membuka tasnya dan mengambil tanda pengenal Yoshino.

Young Jin : Dengan ini, kau bisa masuk ke mana pun dalam Kantor Gubernur Joseon.

Won Bong : Terima kasih.

Young Jin : Apa kau tidak akan memberitahuku apa yang akan kau lakukan di sana? Apa itu sesuatu yang berbahaya?

Won Bong : Maaf, aku tidak bisa memberitahumu. Nam Ok mengatakan ini kepadaku. Jika ada seseorang di hatiku, rasa takut akan tumbuh. Memiliki seseorang untuk dilindungi hanya akan membuat seseorang menjadi lemah.

Young Jin : Apa kau  ingin melindungi seseorang?

Won Bong : Tidak.

Young Jin : Dia salah mengenai hal itu. Orang biasa menciptakan kekuatan luar biasa ketika dia memiliki seseorang yang harus dilindungi.

Won Bong menatap Young Jin. Young Jin tersenyum.


Young Jin lalu turun ke bawah dan bermain salju dengan anak-anak.

Won Bong tersenyum melihat Young Jin.

Won Bong lalu mendekati Young Jin.


Ia tersenyum dan mengulurkan tangannya pada Young Jin.

Young Jin menyambut tangan Won Bong.


Nam Ok memeriksa kabel Kota Joseon.


Jin Soo menunggu di depan kantor gubernur.


Seung Jin juga tengah mengerjakan sesuatu.


Dan Nam Ok membuatkan tanda pengenal untuk Won Bong dengan meniru tanda pengenal Yoshino.


Majar menyiapkan bomnya.


Young Jin terkejut membaca surat peringatan Won Bong untuk para pejabat dan pegawai Kantor Gubernur Joseon.

Ya, Young Jin sekarang tahu gaes apa yang akan dilakukan Won Bong.

Bersambung ke part 3...

Untuk part 3 dan 4, sy usahain selesai besok ya gaes...

Tapi kalo sy gk sempat, sy lanjut habis Lebaran ya.....

0 Comments:

Post a Comment