• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

The Promise Ep 61 Part 2

Sebelumnya...


Di ruangannya, Se Jin lagi membereskan beberapa proposalnya yang berjudul 'Kompleks Pondok Khusus di Jeju'.

Tak lama, seketarisnya datang.

"Anda sudah siap, Bonbujangnim?"

"Pimpinan Jang yang mengirimmu, kan? Aku yang memberikan presentasi hari ini, tapi ayahku lebih gugup daripada aku."

"Aku pikir Pimpinan Jang sangat bersemangat."

"Aku akan menyelesaikan ini dan pergi ke ruang rapat nanti."

Seketarisnya mengerti dan beranjak pergi.


Ponsel Se Jin tiba2 berdering. Kiriman foto dari orang suruhannya. Beberapa foto Na Yeon yang memayungi Tae Joon.

Se Jin marah dan langsung menghubungi orangnya.

Se Jin : Terus ikuti mereka. Jangan sampai hilang. Dapatkan segalanya dan apa pun yang Anda bisa!


Kyung Wan kaget pas seketarisnya bilang Se Jin pergi tanpa mengatakan apapun.

Kyung Wan marah.

"Kau harusnya mencegahnya! Anggota dewan ada di sini, tapi presenternya sudah pergi? Bagaimana itu bisa terjadi? Cari tahu di mana dia berada dan tunda rapat."


Kyung Wan lalu menghubungi Tae Joon dan menanyakan Se Jin.


Se Jin sendiri ada di bar langganannya. Ia sudah menghabiskan 3 botol wine dan masih minta satu botol lagi.

Tak lama, Tae Joon datang dan pelayan langsung memberinya gelas.

Tae Joon : Kau sudah lama disini? Semua orang menunggumu. Jadi, apa yang kau lakukan?

Se Jin : Alkohol itu hebat. Saat botol kosong, aku kenyang.

Se Jin mau minum lagi tapi dilarang Tae Joon dan Se Jin tidak mau mendengar.

Se Jin : Aku pikir aku harus mengosongkan ini dan isi diriku. Aku merasa sangat kosong di dalam jadi aku perlu mengisi diriku dengan ini.


Tae Joon mengajak Se Jin minum bersama. Tapi Se Jin malah melempar gelas Tae Joon.

Tae Joon : Apa yang kau lakukan?

Se Jin : Kau kenyang, jadi mengapa kau perlu minum? Kenapa kau perlu minum saat kau memiliki seorang wanita yang mirip dengan mantan kekasihmu sementara aku cinta mati padamu. Akulah yang seharusnya minum sekarang. Bukan kau tapi aku.


Tae Joon memapah Se Jin ke kamar. Yoo Kyung mengikuti mereka dan marah2.

Tae Joon bilang Se Jin stress soal pekerjaan tapi Yoo Kyung tidak percaya.

Yoo Kyung : Kau sangat ceroboh. Dan satu-satunya orang yang jatuh cinta pada kebohonganm adalah putriku. Tapi putriku adalah gadis yang sangat cerdas, dan akhirnya, dia akan melihat warna aslimu.


Tae Joon kesal.

Tae Joon : Bukankah kau sudah tahu bahwa hidup tidak akan selalu berjalan sesuai keinginanmu. Kau benar. Se Jin seperti ini karena aku. Dia tidak pernah begini karenamu, tidak sekali pun. Orang yang membuatnya tertekan dan tersenyum bukan kau, tapi aku. Tapi kau juga tahu. Tidak ada rahasia di dunia ini. Kau tahu itu lebih baik daripada siapa pun, bukan?

Kesal, Yoo Kyung pun beranjak keluar dari kamar mereka.


Hwi Kyung minum teh dengan Na Yeon di ruangannya. Hwi Kyung membujuk Na Yeon untuk ikut dengannya makan malam di rumah Mal Sook.

Hwi Kyung : Dia akan sangat kecewa.

Na Yeon : Ada hal yang harus aku lakukan.

Hwi Kyung : Kau membuatku terlihat seperti sedang bercanda. Mereka ingin melihatmu, bukan aku. Jadi ikut aku.

Na Yeon : Maafkan saya. Tolong beritahu mereka saya minta maaf.


Geum Bong berlari ke rumahnya dan bersyukur dia tidak terlambat. Mal Sook nampak kecewa Na Yeon tidak datang bersama Hwi Kyung.

Geum Bong pun duduk dan menanyakan Na Yeon.

Hwi Kyung : Maafkan aku. Aku datang sendiri.

Geum Bong : Lalu bagaimana dengan ibuku?

Mal Sook yang kecewa, menutupi perasaannya dengan pura2 memarahi Geum Bong yang baru datang.

Joong Dae mencoba mencairkan suasana dengan berkata, Hwi Kyung tidak boleh datang sendirian lain kali.


Eun Bong membuka tutup pancinya dan mengatakan masakan ibunya cukup enak.

Hwi Kyung mencicipinya.


Setelah itu, dia melihat foto-foto Na Yeon dan pandangannya terhenti di foto Na Yeon kecil.


Eun Bong pun langsung mengambil foto Na Yeon kecil dan memberikannya ke Hwi Kyung.

Eun Bong : Ini Nayeon. Dia sangat cantik, bukan? Dia sangat mirip Baek Do Hee. Itu sebabnya kami bingung.

Hwi Kyung terkejut mengetahui gadis yang ada di foto itu adalah Na Yeon.


Sekarang, Hwi Kyung sudah berada di kamarnya dan sedang menatap jam Na Yeon.

Ia lantas teringat pertemuannya dengan Na Yeon belasan tahun lalu di depan kediaman Se Jin.

Hwi Kyung syok, dia tidak menyangka gadis si pemilik jam tangan itu sudah tiada. Tanpa menyadari, gadis itu masih hidup dan dekat dengannya.

Hwi Kyung lalu menghubungi Na Yeon.


Hwi Kyung dan Na Yeon bertemu di taman. Na Yeon tampak sibuk membaca berkas2.

Na Yeon : Banyak yang harus kulakukan sebelum perekrutan dimulai setelah kami memilih menu. Kau tidak pulang?

Hwi Kyung : Ya, tapi aku keluar lagi.

Hwi Kyung lantas memberikan jam itu ke Na Yeon. Na Yeon sontak kaget melihat jam itu.

Hwi Kyung : Aku sangat ingin memberimu arloji itu. Aku hanya harus melakukannya malam ini. Aku tidak akan pernah bisa untuk bertemu dengan pemilik arloji itu lagi. Aku pernah bertemu dengannya ketika aku masih kecil dan sekarang aku tahu dia adalah mantan pacar Kang Tae Joon yang sudah meninggal. Kau terlihat seperti dia, jadi aku ingin memberikan arloji itu kepadamu.


Na Yeon pun ingat saat memberikan jam itu pada ibunya, sebagai hadiah ulang tahun untuk sang ibu.

Lalu dia ingat pertemuannya dengan Hwi Kyung di depan rumah Se Jin.


Na Yeon lantas menatap Hwi Kyung. Dia tidak menyangka, laki2 yang membantunya kala itu adalah Hwi Kyung.

Hwi Kyung lantas beranjak pergi, namun sebelum pergi, ia bilang sangat ingin mengantar Na Yeon pulang tapi dia sadar Na Yeon akan menolak.

Setelah Hwi Kyung pergi, tangis Na Yeon pecah.


Sampai di rumah, Hwi Kyung melihat Tae Joon lagi bekerja. Hwi Kyung menghampiri Tae Joon dan memberitahunya bahwa ia dari rumah Na Yeon.

Hwi Kyung : Kenapa kau melakukannya? Kepada wanita itu, yang mencintaimu selama 20 tahun?

Tae Joon : Tolong hentikan. Aku sudah banyak menerima kritikan hari ini.

Hwi Kyung : Sudah cukup? Pasti sulit bagimu juga. Aku dulu suka dongeng ketika aku masih kecil. Aku pikir sebagian besar dari mereka akan berakhir bahagia. Semuanya berakhir membayar dosa-dosa mereka.

Hwi Kyung pun beranjak pergi.


Se Jin kemudian datang dan menyuruh Tae Joon turun karena ayahnya mau bicara.


Sung Joo di kamar Do Hee. Ia penasaran dengan isi laci yang dikunci Na Yeon.

Sung Joo lantas mengacak2 kamar Do Hee dan mencari kuncinya. Tak lama, ia menemukan kunci itu di dalam kotak yang disembunyikan Na Yeon dibalik buku2 di rak.

Sung Joo membuka laci itu. Ia pun syok menemukan hasil tes DNA Na Yeon dan Do Hee serta foto Sae Byeol disana.

Bersambung...

Next ep,, Na Yeon pergi dari rumah Do Hee gaes...

The Promise Ep 61 Part 1

Sebelumnya...


Sung Joo masuk ke kamarnya dengan wajah kalut.

Tak lama kemudian, ponselnya berbunyi. Telepon dari Dong Jin.

Sung Joo menjawabnya dengan suara lemas. Dong Jin tanya, kenapa suara Sung Joo begitu? Apa ada masalah?

Sung Joo : Tidak, tidak ada.

Dong Jin : Aku akan terlambat pulang hari ini.

Sung Jin : Gunakan waktumu. Jangan cemaskan aku.


Usai bicara dengan Dong Jin, Sung Joo teringat kata2 dokternya Do Hee tadi saat ia tanya apa benar Do Hee nya menderita kanker jantung. Dokter tidak bisa memberikan jawaban dan menyuruh Sung Joo bertanya langsung ke 'Do Hee'.

Sung Joo : Tidak, tidak mungkin. Tidak mungkin itu benar.


Yoo Kyung cari gara2 lagi dengan Young Sook.

 Young Sook yang baru pulang terkejut melihat Yoo Kyung di kamarnya saat ia baru masuk ke kamar.

Yoo Kyung yang duduk santai sambil membaca majalah pun berkata bahwa Young Sook tidak punya sopan santun karena masuk kamar orang tanpa mengetuk pintu dulu.

Yoo Kyung menyuruh Young Sook pindah ke kamarnya.

Young Sook marah.

"Kenapa kau melakukan ini padaku! Kau tahu apa arti kamar ini bagiku?"

"Arti kamar ini bagimu? Bagaimana aku tahu? Kamar ini mungkin kamarmu dan ayahku, tapi pikiranmu tertuju ke pria lain. Jadi siapa yang bisa tahu isi hatimu?" jawab Yoo Kyung.


Young Sook menarik Yoo Kyung dari kursi. Ia menyuruh Yoo Kyung keluar tapi Yoo Kyung malah mendorongnya.

Yoo Kyung lantas berdalih, bahwa ia hanya mengambil kamar ibunya. Ia juga mengaku, ia menangis karena bahagia bisa mengambil kamar itu dan menyuruh Young Sook keluar dari kamarnya.


Hwi Kyung masuk ke kamar Yoo Kyung dan marah melihat ibunya disana. Young Sook pun beralasan, kamarnya yang dulu terlalu besar untuknya dan mengingatkannya pada Pimpinan Park.

Young Sook : Aku yakin kamar ini juga membuat Kyung Wan tidak nyaman. Aku menjadi dewasa karena hal ini jadi jangan katakan apapun pada mereka.


Hwi Kyung tak terima. Ia keluar dari kamar, berniat mencari Yoo Kyung dan menemukan Yoo Kyung di depan kamar.

Mereka ribut.

Hwi Kyung : Haruskah kau sampai sejauh ini?

Yoo Kyung : Beraninya kau menatapku seperti itu!

Hwi Kyung : Apa alasannya? Kenapa mengambil kamar ibuku?

Yoo Kyung : Sudah kubilang, kan? Aku tidak bisa tinggal di rumah yang sama dengan ibumu jadi carilah rumah lain dan segera lah pindah.

Hwi Kyung : Ibuku tidak akan pergi dari sini! Kau tahu alasannya lebih baik dari orang lain.

Yoo Kyung : Kau pikir ibuku pergi karena dia menginginkannya? Kau juga tahu alasannya.

Yoo Kyung beranjak pergi. Hwi Kyung bicara lagi.

Hwi Kyung : Noona, hargamu segini?


Yoo Kyung marah karena Hwi Kyung tidak bersikap hormat kepadanya sebagai adik. Ia juga memarahi Hwi Kyung karena menandatangani kontrak dengan restoran Mal Sook.

Yoo Kyung : Memangnya hanya restoran mereka restoran ayam di dunia ini!

Hwi Kyung : Mereka korban! Kau, Se Jin, Tae Joon dan Kyung Wan menyakiti mereka dengan cara yang paling sulit dipercaya!


Kyung Wan, Se Jin dan Tae Joon pulang. Mereka terkejut melihat pertengkaran itu.

Yoo Kyung : Aku juga korban! Ibumu dan ayah kita menyakitiku dengan cara yang sulit kupercaya! Kau dan ibumu mengusir ibuku dari rumah ini! Ibuku sakit dan kalian semua mengusirnya dan hidup disini sepanjang waktu. Melihat itu selama 30 tahun, aku sakit! Aku merasa, jantungku seperti ditusuk, apa kau tahu! Melihat kau dan ibuku bernapas dan tinggal disini, sangat menyakitiku sampai rasanya aku mau mati!


Kyung Wan dan Se Jin mendukung Yoo Kyung. Kyung Wan menegur Hwi Kyung yang gak menghormati Yoo Kyung dan Se Jin mengklaim mereka sebagai korban. Ia juga

menyalahkan Mal Sook yang membuatnya keguguran.

Hwi Kyung : Noona...

Yoo Kyung : Tutup mulutmu dan pergi dari hadapanku.


Hwi Kyung menemui ibuunya. Ia mengajak ibunya pindah tapi sang ibu menolak. Sang ibu berkata, ada yang harus ia lakukan di rumah itu, jadi ia tak bisa pergi.


Na Yeon masuk ke kamarnya dan kaget melihat Sung Joo duduk di kamarnya tanpa cahaya lampu.

Na Yeon mendekati Sung Joo dan tanya apa Sung Joo baik2 saja.

Sung Joo diam saja sambil menatap marah Na Yeon.

Na Yeon : Eomma?

Sung Joo : Tidak ada apa-apa. Kau pasti lelah, jadi pergilah tidur.

Sung Joo keluar. Na Yeon heran sendiri.


Paginya, Na Yeon dan tim nya sibuk mengatur meja, piring dan sebagainya untuk taste testing menu baru AP Foods di lobi Baekdo.


Tak lama, Mal Sook, Eun Bong, Geum Bong dan Joong Dae datang membawa berbagai hidangan ayam mereka.

Hwi Kyung dan Na Yeon langsung menghampiri mereka.

Hwi Kyung merasa tidak enak karena membuat Mal Sook dan lainnya begadang semalaman hanya untuk memasak.

Mal Sook menatap Na Yeon.

Mal Sook : Aku membuatnya seperti biasanya. Aku bertanya-tanya apakah orang akan menyukainya. Sekarang kami telah memutuskan untuk bekerja bersama, aku harap aku bisa membantu kalian.

Na Yeon : Tim ku datang pada kalian karena kami mempercayai kalian, jadi kami yakin ini akan sukses.

Mal Sook : Kita lakukan ini bersama.


Tuan Bae kemudian datang dan memberitahu mereka bahwa direktur eksekutif mereka sudah datang.


Tae Joon menyerahkan proposal 'Drama House' pada Kyung Wan. Kyung Wan mempelajari proposal Tae Joon.

Kyung Wan : Kau ingin membangun rumah drama di Shanghai, berpusat pada Gelombang Korea? Apakah itu intinya?

Tae Joon : Ya itu. Shanghai adalah tujuan liburan paling populer di antara orang-orang Cina, dan dengan membangun pusat Gelombang Korea di sana, kita bisa menggunakannya sebagai basis untuk pariwisata Korea.

Kyung Wan : Kau mau bilang kau akan keluar dari AP sepenuhnya?

Tae Joon : Aku mau kembali ke kantor pusat dan mengerjakan proyek yang memiliki potensi.

Kyung Wan : Potensi? Kau masih berpikir AP Foods tidak bisa bertahan?

Tae Joon : Menurut pendapat pribadiku, itu tidak bisa. Tidak mungkin AP Foods bisa melewati masa krisis.


Direktur Eksekutif dan karyawan Baekdo mulai mencicipi berbagai menu ayam yang disajikan Mal Sook. Respon mereka sangat bagus. Mereka nampak menikmatinya.

Na Yeon dan timnya senang.

Tuan Bae bahkan berkata, baru kali ini melihat orang-orang menyantap habis makanan mereka di event pengujian rasa.

Usai mencicipi ayam2 itu, para karyawan dan direktur memberikan skor dan meletakkan buku skor mereka di meja yang dijaga So Ran.


Tuan Bae bertanya pada So Ran hasilnya. So Ran pun mengacungkan jempolnya sambil tersenyum.

Mal Sook, kedua putrinya dan Joong Dae senang.


Mal Sook kemudian menghampiri Na Yeon dan Hwi Kyung dan mengajak mereka makan malam di rumahnya.

Na Yeon diam saja. Hwi Kyung lah yang menjawab kalau mereka akan datang dengan senang hati.

Hwi Kyung lalu menatap Na Yeon, "Iya kan, Baek Do Hee-ssi?"

Na Yeon tidak menjawab dan berkata akan menghubungi Mal Sook setelah mereka mengambil keputusan.


Kita ke scene nya Tuan Heo dan Man Jung ya gaes... Sebenarnya males sih nulis bagian mereka, efek kesal ama Man Jung....

Man Jung mengajak Tuan Heo ke tokonya. Man Juung tanya, berapa banyak yang bisa mereka dapat.

Tuan Heo : Tidak sedikit pun, kau yakin ini tokomu?

Man Jung : Bagaimana bisa kau menanyakan itu! Tentu saja!

Tuan Heo : Tidak, tidak. Menantumu yang luar biasa, memastikanmu tidak bisa melakukan apa pun.

Man Jung : Apa yang kau bicarakan? Aku tidak mengerti. Kami memiliki jaminan, jadi mengapa kita tidak bisa meminjam uang?

Tuan Heo : Dia mengambilnya, jadi itu bukan properti mu.

Man Jung kaget, apa?


Man Jung langsung mendatangi Yoo Kyung.

Man Jung : Kenapa kau seperti ini padaku! Aku pikir kau memberiku toko peralatan medis! Bukankah ini penipuan?

Yoo Kyung : Penipuan? Kenapa bisa begitu? Itu hanya atas namaku.

Man Jung : Jika aku ingin melakukan sesuatu dengannya... maksudku jika aku mencoba melakukan sesuatu dengan...

Yoo Kyung : Apakah kau akan menggunakannya sebagai jaminan untuk pinjaman? Itulah kenapa aku melakukannya.  Jika aku meletakkannya di bawah namamu, kau sudah meminjam uang itu dan terlibat masalah serius. Kau harus berterima kasih padaku.

Man Jung kesal tapi dia tidak bisa mengatakan apapun.


Hujan deras turun. Petir menggelegar. Se Gwang berdiri di depan rumah Mal Sook. Se Gwang meraih ponselnya dan mengirimi Geum Bong pesan.

Se Gwang : Kau tidak menjawab panggilanku selama berhari-hari. Aku mulai merasa kosong di dalam dan aku berakhir di depan rumahmu. Bisakah kau keluar sekarang, Bong?

Bong kaget Se Gwang nunggu dia hujan2an.

Se Gwang mengiriminya sms lagi.

Se Gwang : Aku tidak takut dengan hujan ini. Cinta antara kau dan aku tidak pernah bisa dihentikan oleh sesuatu seperti hujan.

Geum Bong membalas.

Geum Bong : Melakukan ini hanya akan membuat segalanya lebih sulit bagi kita. Pergi saja. Dan bawa kenangan indah kita bersamamu.


Se Gwang : Tidak, aku akan menunggu ribuan tahun dan berubah menjadi fosil di sini.

Geum Bong luluh dan langsung berlari keluar, memeluk Se Gwang.

Se Gwang : Jangan terpisah lagi.


Tae Joon keluar dari kantor sambil bicara dengan seseorang di telepon. Usai menelpon, dia berhenti sejenak di teras dan menatap langit yang mengucurkan hujan.

Tae Joon menghela nafas, lalu berniat menerobos hujan tapi Na Yeon tiba2 datang memayunginya.

Na Yeon : Kau mau kemana hujan-hujan begini?

Tae Joon sontak teringat masa kecil mereka. Saat itu, hujan deras turun saat Tae Joon hendak pulang. Tae Joon berniat menerobosnya. Na Yeon kemudian datang dan memayunginya.

Na Yeon : Kau mau kemana hujan-hujan begini?

Na Yeon kemudian tersenyum. Tae Joon balas tersenyum.

Flashback end...


Tae Joon terdiam menatap Na Yeon.

Bersambung ke part 2....