• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

The Promise Ep 64 Part 1

Sebelumnya....


Lanjut gaes,,, episode ini, Se Jin hamil... Sy rada2 lupa, apa Se Jin beneran hamil, terus entar keguguran... atau dia hamil anggur...

Se Jin yang berjalan menuju divisinya Tae Joon, menghubungi Tae Joon. Se Jin tanya, Tae Joon dimana dan mengaku, sedang dalam perjalanan ke kantor Tae Joon sekarang membawa kopi.

Tae Joon yang ada di mobil di basement kantor pun berkata, kalau ia lagi diluar dan memarahi Se Jin karena tidak menelponnya dulu.

Se Jin lalu berkata, kalau ia akan memberikan kopinya ke karyawan Tae Joon saja, lalu ia mengajak Tae Joon makan bareng malam itu.

Tae Joon : Makan malam?

Se Jin : Sudah lama sekali, aku ingin makan ramen.

Tae Joon : Baiklah, akan kuhubungi kau lagi nanti.

Se Jin senang, sampai jumpa nanti.


Usai bicara dengan Se Jin, Tae Joon melirik kotak yang berisi surat2 dari Na Yeon, di sampingnya.


Sementara itu, Se Jin masuk ke divisinya Tae Joon dan hanya menemukan staff yang cewek disana lagi teleponan sambil marah-marah.

"Kau masih melakukannya? Bagaimana bisa kau memukul seseorang! Berapa banyak uang jaminan yang kau butuh? Hah, kau akan ditangkap jika tidak membayar uang jaminan? Darimana aku mendapat uang sebanyak itu? Lupakan!"

Staff cewek memutus panggilannya.

"Kau yang berbuat, jadi kau yang harus bertanggung jawab!"


Ia kemudian berdiri dan terkejut melihat Se Jin.

Se Jin : Semuanya pergi?

"Kau disini untuk menemui Pak Kang?"

"Waktu yang tepat adalah hadiah. Aku tidak begitu berbakat. Ayo minum kopi denganku." ajak Se Jin dengan wajah senang.

Staff cewek pun terkejut.

*FYI gaes,, Se Jin bakal nyuruh tu cewek ngelakuin sesuatu yang merugikan Na Yeon.


Di kamarnya, Young Sook masih membahas Yoon Ae dengan Na Yeon. Young Sook bilang, Yoon Ae sangat baik padanya saat mereka masih sekolah dulu tapi saat ia menikah dengan Pimpinan Park, ia memusuhi Yoon Ae dan memutuskan kontak dengan semua orang dari masa lalunya.

Young Sook : Aku tidak suka orang-orang mengatakan, aku menikahi ayah temanku.

Na Yeon : Tapi itu sudah lama, kenapa kau ingin mencari putrinya?

Young Sook : Aku ingin membantu gadis itu menemukan ayahnya.

Na Yeon kaget, ayahnya?

Young Sook : Karena itu aku sibuk. Aku ingin melakukannya saat aku masih sehat. Itulah kenapa aku minta tolong padamu.

Na Yeon : Kau tahu siapa ayahnya?


Sementara diluar, Yoo Kyung diberitahu pembantunya kalau Young Sook kedatangan tamu. Yoo Kyung : Siapa?

"Wanita yang mirip dengan tukang masak itu. Mereka bicara di kamar Bu Yoon."


Young Sook mengaku, bahwa ia tidak 100% yakin soal ayah Na Yeon.

Na Yeon : Boleh kutanya siapa dia?

Tepat saat itu, Yoo Kyung masuk dan mengajak Na Yeon bicara diluar.


Mereka bicara sambil minum teh. Yoo Kyung mengaku tidak suka Na Yeon menemui Young Sook di belakangnya.

Na Yeon : Aku tidak datang diam-diam dan aku tidak tertangkap basah olehmu.

Yoo Kyung : Mari kita perjelas. Ini rumahku, bukan rumah Hwi Kyung atau ibunya. Tapi rumahku. Aku tidak suka kau sering-sering datang ke rumahku.

Na Yeon : Kalau begitu, aku harus sering-sering datang. Aku ingin menjadi lebih dekat denganmu.

Yoo Kyung : Aku? Kenapa?

Na Yeon : Aku ingin mengenalmu lebih baik. Kau panutanku.


Yoo Kyung tertawa mendengarnya. "Kenapa?"

Na Yeon : Sekarang memang Pak Jang yang mendirikan Baekdo, tapi kau lah di belakangnya. Kau yang mengendalikan Pak Jang. Kau bukan orang yang akan puas hanya dengan mendukung Pak Jang. Kau bisa pergi kapanpun untuk mengambil perusahaan.

Yoo Kyung : Kau benar-benar sesuatu. Jadi apa yang kau bahas dengan ibunya Hwi Kyung? Jika ingin dekat denganku, tidak boleh ada rahasia diantara kita.

Na Yeon : Tentu saja. Bu Yoon bilang ingin mencari seseorang. Dia ingin menemukan putri temannya.

Yoo Kyung : Jangan pikirkan kata-katanya. Dia tidak normal.

Na Yeon : Apa maksudmu tidak normal?

Yoo Kyung : Aku pikir dia butuh perawatan. Kau paham maksudku, kan?

Na Yeon terdiam.


Sementara itu, Hwi Kyung menemui Kyung Wan.

Kyung Wan bilang alasan ia menyuruh Hwi Kyung ke ruangannya karena mau membicarkan soal Young Sook.

Kyung Wan mengatakan soal mental Young Sook yang sakit.

Hwi Kyung : Setelah ayah menigga, dia kehilangan kebun yang dia urus sepanjang hidupnya. Rumah itu sudah seperti kebun baginya. Jika Yoo Kyung tidak memprovokasinya, dia tidak akan membuat masalah.

Kyung Wan jelas membela Yoo Kyung dan meminta Hwi Kyung pindah dengan dalih demi kesehatan Young Sook tapi Hwi Kyung bilang ibunya tak mau pindah.


Di rumah, Yoo Kyung menuduh pembantu Young Sook mencuri cincinnya. Pembantu Young Sook menyangkalnya. Young Sook lantas keluar saat mendengar ribut2. Yoo Kyung pun memberitahu bahwa pembantu Young Sook mencuri cincinnya. Young Sook tidak percaya dan membela pembantunya. Yoo Kyung marah, apalagi ia tahu pembantu Young Sook habis keluar dari kamarnya. Pembantu Young Sook berkata, ia hanya membersihkan kamar Yoo Kyung seperti biasa. Tak lama, pembantu Yoo Kyung datang dan memberikan cincin itu. Ia bilang, menemukan cincin itu di laci pembantu Young Sook.

Yoo Kyung naik pitam dan langsung mengusir pembantu Young Sook. Ia tak peduli meski pembantu Young Sook menyangkal.


Setelah itu, Yoo Kyung kembali ke kamarnya dan menatap cincinnya yang dicuri pembantu Young Sook tadi. Tak lama, pembantunya datang dan Yoo Kyung memberikan cincinnya. Pembantunya menolak, ia bilang, ia membantu Yoo Kyung bukan karena cincin itu.

Yoo Kyung : Ambil lah, ini hadiah untukmu.

Pembantu Yoo Kyung menerimanya dan beranjak pergi.


Ya, itu ulah Yoo Kyung gaes. Dia sengaja menjebak pembantunya Young Sook, agar punya alasan mengusirnya, karena ia akan melakukan sesuatu yang buruk pada Young Sook.
 
Yoo Kyung : Yoon Young Suk, teruslah menggangguku. Kita lihat siapa yang akan menderita.


Sekarang, Young Sook berada di kantornya Dong Jin. Ia menangis tersedu-sedu di depan Dong Jin, sembari memegang saputangan Dong Jin.

Young Sook : Maafkan aku. Kau pria sibuk dan aku datang kesini dan menangis di depanmu. Aku egois, kan?

Dong Jin : Tidak masalah. Menangislah sepuasmu. Emosi tidak boleh dipendam. Jika kau memendamnya, akan buruk bagi kesehatanmu. Jika kau ingin menangis, menangis lah. Jika ingin teriak, teriak lah.

Young Sook : Aku bisa menyembunyikan perasaanku dengan baik di depan Hwi Kyung, tapi di depanmu, itu benar-benar sulit.


Dong Jin kemudian membuka lacinya dan mengambil sebuah kotak kecil dan memberikannya pada Young Sook.

Young Sook terkejut, apa ini?

Young Sook membukanya, ini bros.

Dong Jin : Aku membelinya sejak lama. Aku tidak yakin kau suka atau tidak. Aku membelinya pada hari aku dibebaskan dari penjara. Aku hendak memberikannya padamu, tapi kau tengah melahirkan.

Young Sook : Kau menyimpannya selama ini?

Dong Jin : Kau tahu aku buruk soal membuang barang.


Young Sook pun langsung memakainya.

Young Sook : Sangat cantik.


Sung Joo meletakkan bunga di meja Dong Jin. Saat hendak pergi, ia melihat laci Dong Jin terbuka. Sung Joo mencari2 sesuatu.

Sung Joo : Kemana bros itu pergi?

Tak lama, Sung Joo curiga bros itu diberikan Dong Jin ke Young Sook.


Se Jin diberitahu seketarisnya soal rapat jam 5 nanti.

"Ada di konstruksi department store Hangzhou, dan klien juga hadir."

Se Jin melirik jamnya.

Se Jin : Ada banyak waktu. Aku akan kembali sebelum itu.

"Jika Pak Jang bertanya, ke mana aku harus mengatakan kau pergi?"

"Suatu tempat yang bagus." jawab Se Jin.


Na Yeon yang sedang menuju mobilnya, dicegat Tae Joon. Tae Joon memaksa Na Yeon masuk mobilnya. Na Yeon menghempaskan tangan Tae Joon dan menatap kesal Tae Joon.

Disaat bersamaan, Se Jin sedang menuju mobilnya juga sambil bicara di telepon.

Se Jin : Aku tidak membuat janji, tetapi bisakah aku datang sekarang? Jeong Eunsuk di OB / GYN. Iya. Terima kasih.


Usai bicara di telepon, Se Jin mau masuk mobilnya tapi dia melihat Na Yeon masuk mobil Tae Joon.

Se Jin sontak kaget.


Dan begitu mereka pergi, dia bergegas mengikutinya.


Tae Joon membawa Na Yeon ke tepi sungai Ia mencampakkan semua surat2 Na Yeon serta foto mereka ke tanah.

Tae Joon : Lihat ini.

Tae Joon mengambil salah satu surat dan meminta Na Yeon melihatnya. Mata Tae Joon kembali terlihat putus asa.

Tae Joon : Ini salah satu catatannya Kau memasukkannya ke dalam kotak makan siang yang kau berikan untukku setiap hari. Ini identik dengan catatan yang kau tulis hari ini. Bagaimana ini bisa terjadi?

Na Yeon : Sangat menarik. Apa itu kebetulan?

Tae Joon : Lee Na Yeon, jebal sho geumanhae!

Na Yeon : Haruskah kau bertingkah gila seperti ini?

Tae Joon : Bagaimana dengan ini?


Tae Joon menunjukkan payung kuning serta kaset yang Na Yeon berikan padanya.

Tae Joon : Ini payung yang kau pakai untukku. Dan kaset itu, kau tidak ingat? Ketika kita berusia 12 tahun, kau memberiku ini di gereja. Lagu yang kau mainkan di piano di bar anggur malam itu! Kau mau bilang itu kebetulan! Kau berharap aku percaya!

Na Yeon : Kang Tae Joon-ssi, kau luar biasa. Sudah lama sejak kami berusia 12 tahun? Ternyata kau masih hidup dalam kenangan itu. Kau belum selesai dengan wanita bernama Lee Na Yeon itu.


Tae Joon lantas memegang kedua lengan Na Yeon dengan lembut dan menatap Na Yeon. Air matanya sudah meleleh.

Tae Joon : Kau Lee Na Yeon, ibunya Sae Byeol.

Na Yeon : Kau sangat gigih. Berapa lama lagi aku harus bertahan dengan sikapmu? Aku tidak memiliki ingatan tentang semua ini. Bukan dari kau  atau hal-hal murahan ini. Mengerti?

Tae Joon : Kau bisa membodohi orang lain, tapi tidak denganku. Kau mengirimiku sinyal bahwa kau Lee Na Yeon. Kenapa? Kenapa kau melakukan ini?

Na Yeon : Kalau begitu bawakan aku bukti bahwa aku Lee Na Yeon, lalu aku akan mempercayaimu.


Se Jin datang. Na Yeon pun mendekati Se Jin.

Na Yeon : Sekarang kau mengikuti orang? Pewaris tunggal Baekdo adalah seseorang yang mengekor suaminya karena tidak percaya pada suaminya. Kau tidak peduli dengan citramu? Sebuah rumor tentang kecemburuan, khayalanmu akan sangat menyakitimu.

Se Jin marah dan mencengkram Na Yeon.

Se Jin : Diam! Aku bilang diam!

Tae Joon melepaskan cengkraman Se Jin.

Na Yeon : Pertengkaran sepasang kekasih harus terjadi di kamarmu.  Apakah kau tidak tahu sopan santun?

Na Yeon beranjak pergi.


Se Jin mencengkram Tae Joon dan minta penjelasan kenapa Tae Joon terus membuatnya tersiksa seperti itu.

Tae Joon : Berapa lama lagi aku harus berada di bawah pengawasanmu!

Se Jin : Kau bahkan tidak peduli aku mengawasimu atau mengikutimu! Kau bertemu Baek Do Hee kapan pun kau mau dan memohon perhatiannya!


Se Jin lantas melihat surat2 Na Yeon dan semakin marah. Ia menyebut surat itu sampah dan merobek2nya, serta menginjaknya juga.

Tae Joon berusaha menghentikan Se Jin tapi Se Jin makin menggila. Tae Joon akhirnya mendorong Se Jin.


Kesal, Se Jin pun berjalan menuju sungai.

Na Yeon melihatnya dari kejauhan.

Tae Joon pun bergegas menghentikan Se Jin.

Se Jin : Aku akan menghilang! Aku akan bunuh diri!

Tae Joon : Kumohon sadarlah!


Tae Joon menampar Se Jin. Barulah Se Jin berhenti ngamuk.

Bersambung ke part 2...

Graceful Family Ep 2 Part 4

Sebelumnya...


Direktur Park tanya bagaimana Yoon Do tahu lokasinya. Tapi berikutnya ia sadar tak ada yang tak bisa dilakukan TOP.

Yoon Do : Kau bisa tenang sekarang.

Direktur Park : Aku belum pernah melihatmu dalam tim TOP.

Yoon Do : Aku pegawai magang.

Direktur Park : Kepala Han ingin kau melakukan apa kepadaku?

Yoon Do : Aku diberitahu untuk mengawalmu ke sana.

Direktur Park : Aku tidak bisa memercayainya! Aku tahu ada penjaga di bawah. Aku tidak akan bergerak selangkah pun dari sini. Pergilah sebelum aku menelepon polisi.

Yoon Do : Kurasa mereka akan membuat penawaran. TOP bekerja dengan dua cara. Mereka membawamu ke pihak mereka atau menghancurkanmu. Untukmu akan menjadi yang pertama. Kepala Han masih menganggapmu keluarga. Aku akan menjamin itu.


Yoon Do mengantarkan Direktur Park ke ruangan Je Kook.

Je Kook : Tinggalkan kami.

Yoon Do mengerti dan langsung pergi.


Je Kook menatap tajam Direktur Park dan tanya berapa yang diinginkan Direktur Park.

"Aku tidak melakukannya demi uang. Rasanya hidupku berakhir saat aku dilewatkan untuk promosi. Aku bekerja di MC selama berpuluh-puluh tahun dan kesal dengan caraku diperlakukan. Bagaimanapun, aku berterima kasih bahwa kau sangat pengertian." jawab Direktur Park.


Je Kook lantas menghubungi anggotanya dan seketika Kyung A langsung masuk bersama Ketua Tim Yoon dan Yoon Do.

Direktur Park kaget melihat mereka.


Kyung A memutar rekaman kata2 Direktur Park tadi.

Direkturnya Park : Aku tidak melakukannya demi uang. Rasanya hidupku berakhir saat aku dilewatkan untuk promosi.

Yoon Do kaget mendengarnya.

Je Kook pun menyuruh Kyung A merilis rekaman itu ke program berita.


Direktur Park : Tapi... Kepala Han. Apa yang kau lakukan? Bukan ini yang kau janjikan.

Je Kook : Aku tidak pernah membuat janji.

Sontak Direktur Park langsung memarahi Yoon Do. Yoon Do menjelaskan, bahwa ia bilang, mereka akan bernegosiasi.

Je Kook : Kau memercayai pegawai magang? Kau kehilangan kemampuanmu.

Ketua Tim Yoon : Kamu membocorkan informasi palsu soal perusahaan yang kau tinggalkan. Itu pencemaran nama baik ditambah pemerasan untuk menuntut uang. Kami punya cukup untuk menuntut kompensasi.

Direktur Park ketakutan dan langsung memohon ampun.

Je Kook tidak peduli dan menyuruh Ketua Tim Yoon menyeret Direktur Park keluar.

Ketua Tim Yoon langsung menyeret Direktur Park keluar. Kyung A mengikuti mereka. Yoon Do membeku melihatnya. Je Kook memuji cara kerja Yoon Do.


Yoon Do menyusul Je Kook yang sedang mencuci tangan di toilet.

Yoon Do : Apa kau harus melakukan ini?

Je Kook : Filosofi MC adalah pengkhianat tidak pantas mendapat belas kasihan.

Yoon Do : Kau membuatku menjadi pembohong.

Je Kook : Aku menyebut itu penampilan. Prinsipku adalah mempekerjakan orang yang cakap, bahkan jika mereka pembunuh.

Yoon Do : Meski begitu, bukankah gugatan agak berlebihan.

Je Kook : Tidak sama sekali. Semua orang beradaptasi dengan cara berbeda. Aku tidak cepat marah, tapi aku kurang sabar.


Je Kook lalu melihat pulpen Yoon Do.

Je Kook : Sentuhan yang bagus.


Je Kook beranjak pergi tapi sebelum pergi ia memberitahu Yoon Do kalau itu toilet wanita.

Setelah Je Kook pergi, Yoon Do di SMS Seok Hee yang menyuruhnya datang.


Yoon Do bergegas menemui Seok Hee.

Yoon Do : Ada apa?

Seok Hee menunjukkan berita Wan Joon di internet yang sedang dibacanya.

Seok Hee : Kurang dari 12 jam setelah laporan pertama, semua orang menyebutnya berita palsu, dan jaksa tidak akan menyelidiki MC Grup. Orang di internet tidak bisa berhenti mengatakan bahwa Mo Wan Joon benar-benar malaikat. Bukankah TOP menakjubkan? Tentu saja, kau juga memainkan peran.

Yoon Do : Apa? Bagaimana kau tahu apa yang aku lakukan?

Seok Hee menatap pulpen Yoon Do.


Yoon Do sadar dan langsung mengambil pulpen itu. Yoon Do juga ingat saat Je Kook melihat pulpennya tadi.

Yoon Do : Kau menyadapku? Kau mau aku menjadi mata-mata?

Seok Hee : Jangan berlebihan. Aku hanya menguping pertemuannya.

Yoon Do : TOP akan menuntutku jika mereka tahu.

Seok Hee : Aku pikir kau menutup mata. Aku kira kau berada di pihakku.

Yoon Do : Tidak. Aku tidak memihak siapa pun. Apa kau mempekerjakanku untuk melawan TOP? Maka kau gagal.

Seok Hee : Kenapa?


Yoon Do : Aku sudah muak menjadi pengacara kelas tiga. Aku akan melewati program magangku dan menjadi karyawan tetap. Aku pengacaramu tapi aku dibayar oleh TOP.

Seok Hee : Benarkah? Terima kasih sudah memberitahuku.

Yoon Do : Aku tidak tahu kenapa kau menyadapku, tapi aku tidak menyepakati itu.

Yoon Do mengembalikan pulpen itu dan bergegas ke pintu.

Seok Hee : Kau pikir semua anggota TOP sama?

Kata2 Seok Hee menghentikan langkah Yoon Do.

Seok Hee : Jadilah anggota TOP asli yang kau tidak kenali.

Yoon Do beranjak pergi.


Boo Ki mengamuk di ruangannya. Ia membanting semua barang2 dan mengutuk TOP.

Kyung A menghubungi Boo Ki.

Kyung A : Kami hanya menanggapi serangan kalian. Kami akan menuntut kalian.

Boo Ki tambah ngamuk.


Seok Hee masih membaca artikel dana kotor Wan Joon. Dan ia menemukan penulisnya dari NewsPatch, Kim Boo Ki.

Seok Hee : Kim Boo Ki?

Seok Hee pun langsung memeriksa artikel2 MC lainnya yang juga ditulis Kim Boo Ki.


Je Kook menghadap Cheol Hee yang lagi membaca artikel kebajikan Wan Joon di koran. Cheol Hee senang dan memuji kerja Je Kook.

Young Seo diam saja mendengarkan sambil meminum tehnya.

Cheol Hee : Bagaimana Seok Hee?

Je Kook : Pak Yoon, si pengacara itu melapor kepadanya. Dia masih sedikit tertarik dengan manajemen. Kita harus memastikan niatnya.

Cheol Hee : Bagaimana caranya?

Je Kook : Kita ungkit soal pernikahan.

Young Seo : Wonderful.  Itu ide bagus. Nikahkan dia. Dia cukup tua.

Cheol Hee lantas menyuruh pelayan memanggil Seok Hee.


Seok Hee masuk ke ruang kerja ayahnya sambil ngemil.

Seok Hee : Orang akan berpikir ini pertemuan tingkat tinggi.

Cheol Hee : Kau mau menikah atau naik pesawat?

Seok Hee : Bukankah kita sepakat aku akan tinggal di sini?

Cheol Hee : Bernegosiasi berarti memberi untuk mendapatkan sesuatu. Pilihlah.

Seok Hee : Aku tidak tertarik berbisnis. Sepertinya kau tidak percaya kepadaku. Kalian akan percaya jika aku berkencan dan menikah?


Young Seo : Tentu saja. Kami memilih seseorang berdasarkan  penampilan, keluarga dan kepribadian. Kau tidak akan melihat kekurangan dalam dirinya.

Seok Hee : Baiklah. Aku akan menikah. Aku merasa kesepian, tinggal lama di luar negeri sendirian. Aku juga tidak mengenal siapa pun di sini. Bisakah aku menceraikannya jika aku tidak suka?

Young Seo : Itu tidak akan terjadi.

Seok Hee : Bagaimana jika aku menikah dengannya dan mengetahui dia memandang rendah wanita? Dia bisa saja pembunuh berantai.

Young Seo : Tidak mungkin. Ya ampun.

Seok Hee : Jadi, siapa pria itu?


Siapakah pria itu? Dia adalah Joo Tae Hyung. Di kamarnya, Seok Hee sedang membaca profil Tae Hyung di internet.

Dia pun terkejut saat tahu Tae Hyung adalah putra Jaksa Joo yang menangani kasus ibunya dulu.

Seok Hee : Kencan butaku adalah putra Joo Hyung Il?


Paginya, Seok Hee dan Tae Hyung makan siang di restoran mewah. Tae Hyung tersenyum memandangi wajah cantik Seok Hee.

Seok Hee : Bukankah aku jauh lebih cantik daripada dugaanmu? Aku lebih cantik dari seorang selebritas dan lebih kaya. Jadi, bagaimana rasanya berkencan dengan seorang ahli waris? Apa yang kau lakukan? Sementara kita duduk di sini, uangku bertambah bunganya setiap detik. Kau tidak dibayar mahal, kan? Gelar menantu perusahaan besar dan pewaris cantik. Jika kau menginginkan semua itu, kau harus memberiku sesuatu. Apa yang akan kau berikan?

Tae Hyung : Aku lulus ujian pengacara sebelum lulus dari Universitas Nasional Seoul. Aku di Kantor Jaksa Seoul Pusat tempat ayahku menjadi pimpinannya. Aku punya banyak tawaran untuk bertemu wanita kaya lainnya. Aku elite dari yang elite.

Seok Hee : Bukankah jaksa semuanya sama? Mereka ada di mana-mana. Maksudku, kau harus memberitahuku kenapa aku harus menikahimu dibandingkan mereka semua. Kau tidak punya apapun untukku. Aku tidak boleh melakukan kesepakatan yang merugikan.

Tae Hyung : Kenapa kau di sini?

Seok Hee : Bukankah memalukan bagi seorang jaksa untuk hidup dibiayai oleh keluarga kaya? Kudengar setiap putra mirip dengan ayah mereka. Aku membicarakanmu.


Seok Hee beranjak pergi.

Tae Hyung kesal.

Tae Hyung : Dia tidak tahu apa pekerjaan jaksa.


Boo Ki yang terpukul, minum2 sendirian di bar. Gwang Mi kemudian datang dan menghentikan Boo Ki minum.

Gwang Mi : Kau bisa minum setelah membuat berantakan? Kenapa mengincar MC padahal kita harus tetap dengan selebritas? Kau dituntut atas pencemaran nama baik. Sekarang apa?

Boo Ki : Dituntut itu seperti medali bagi reporter. Aku sudah lama berhenti jika aku takut.

Gwang Mi : Kau tidak akan pernah mengaku salah. Itu harga diri reporter.

Boo Ki : Itu sebabnya... sudahlah.


Gwang Mi : Ada apa itu? Kenapa kau mengulur-ulur?

Boo Ki : Gwang Mi-ya, mari kita awasi mereka.

Gwang Mi : Itu keahlianku.

Boo Ki : Sumberku di bandara bilang Mo Seok Hee kembali. Dia bukti nyata MC. Kita tidak akan rugi apapun. Ayo ikuti dia.

Gwang Mi : Lagi? MC Grup lagi? Sial. Tidak, terima kasih.

Boo Ki : Ini bukan tentang MC. Ini tentang keahlianmu. Tidak ada yang pernah bisa memotret wajahnya yang lebih cantik daripada aktris. Jika kau berhasil, kau akan menjadi yang pertama, dan itu akan menjadi eksklusif. Jika gadis gila jumlah klik menyerah untuk itu, itu sebuah kelalaian tugas.

Gwang Mi : Tidak ada yang pernah berhasil memotret wajah Mo Seok Hee?

Boo Ki : Itu benar. Dia cantik. Kau tidak tahan dengan orang yang lebih cantik darimu. Aku selalu bangga  dengan kegigihanmu.

Gwang Mi terhasut!


Ketua Tim Yoon pergi menemui Je Kook dengan wajah panic.

Ketua Tim Yoon : Kepala Han, maaf mengganggu istirahatmu. Ada kondisi darurat.

Je Kook : Ada apa?

Ketua Tim Yoon : Informasi bahwa Jaksa Joo Tae Hyung  menyelidiki kita. Ponselnya dimatikan, dan dia tidak mau meninggalkan kantornya. Aku rasa dia bertekad.

Je Kook : Apakah ayahnya tahu?

Ketua Tim Yoon : Ponselnya juga dimatikan.

Je Kook : Apa yang terjadi?

Ketua Tim Yoon : Nona Seok Hee menghinanya dalam kencan mereka.

Je Kook : Bahkan ayahnya pun tidak akan bisa mengekang dia. Dia tidak tahan jika egonya dilukai.


Lalu Je Kook meneguk tehnya.

Je Kook : Mo Seok Hee, dia mulai menunjukkan cakarnya. Jika egonya sudah terluka, kita harus membantunya sembuh. Mo Seokk Hee, dia  harus pergi jauh.


Gwang Mi sedang mengawasi kediaman Mo. Tak lama kemudian, mangsanya keluar dan ia bergegas mengambil fotonya. Setelah itu, ia bergegas mengikuti Seok Hee.


Seok Hee keluar dari butik dengan pakaian hitam2. Tak lama, Yoon Do datang dengan tergesa.

Seok Hee : Kau tepat waktu. Ayo.

Seok Hee melempar kunci mobilnya ke Yoon Do. Mereka langsung pergi.


Gwang Mi mengikuti mereka.


Seok Hee mengunjungi ibunya. Setelah mendoakan sang ibu, ia bergegas pergi tanpa mengatakan apapun.

Yoon Do : Boleh aku bertanya siapa itu?

Seok Hee : Ibuku.

Yoon Do : Beliau meninggal? Karena apa?

Seok Hee : Jantungnya berhenti. Jangan menulis novel berdasarkan gosip daring, dan lakukanlah tugasmu.

Yoon Do dan Seok Hee beranjak keluar.


Gwang Mi mem-foto mereka dari lantai atas.


Tapi sampai diluar, Seok Hee ditangkap kejaksaan atas tuduhan penggunaan obat-obatan terlarang.

Mereka bahkan menggeledah tas Seok Hee dan menemukan narkoba disana.

Yoon Do dan Seok Hee terkejut.


Kejaksaan langsung membawa Seok Hee.

Seok He : Na... Na aniya!

Gwang Mi memfoto Seok Hee yang ditangkap kejaksaan.

Seok Hee terus menatap Yoon Do dengan tatapan terkejutnya.


Bersambung...