• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

The Promise Ep 95 Part 1

Sebelumnya...

Di episode ini, Na Yeon kembali gaes sebagai Baek Do Hee.....


Na Yeon geram melihat Se Jin yang bisa berjalan.


Na Yeon lalu turun ke bawah tanpa memberitahukan kedatangannya pada Se Jin.

Dibawah, Na Yeon bertemu Ajumma Lee.

Ajumma Lee : Kapan kau datang? Aku berada di ruang cuci, jadi aku tidak tahu kau datang.

Na Yeon : Terima kasih atas kerja kerasnya.

Ajumma Lee : Kau harus pergi menemui Nyonya. Dia sudah depresi sejak kau pergi. Dia akan sangat senang melihatmu. Masuklah.


Na Yeon masuk ke kamar Young Sook. Ia terkejut melihat Young Sook tidak ada di kamar.


Na Yeon lalu berlari ke dapur, menanyakan Young Sook pada Ajumma Lee.

Ajumma Lee : Dia ada di sana semenit yang lalu. Mungkin dia pergi ke kamar kecil.

Na Yeon : Tidak, aku sudah memeriksanya. Gerbang terbuka ketika aku sampai di sini. Apakah menurutmu dia keluar?

Ajumma Lee panic.


Na Yeon pun langsung berlari keluar, mencari Young Sook.

Hwi Kyung yang dihubungi Ajumma Lee, kaget dan langsung pergi mendengar ibunya hilang.


Young Sook sendiri ada di halte, sedang menanyakan rumah Yoon Ae pada seorang wanita.

Wanita itu bertanya, apa Young Sook yakin Yoon Ae tinggal di daerah itu.

Young Sook : Aku tidak yakin. Aku harus menemukannya. Temanku Yoon Ae menghilang.

Wanita itu lalu menanyakan alamat Young Sook tapi Young Sook mengaku tidak ingat alamat rumahnya.


Tak lama, Na Yeon datang menjemput Yoon Ae. Na Yeon lega berhasil menemukan Young Sook.

Young Sook langsung senang melihat Na Yeon.

Young Sook : Kau darimana saja? Aku menunggumu begitu lama.

Na Yeon : Maaf.

Wanita itu tanya, apa Na Yeon Yoon Ae.

Na Yeon mengangguk.

"Untunglah. Dia putus asa mencarimu." ucap wanita itu, lalu pergi.


Young Sook : Apa yang terjadi? Kau bilang kau akan pergi hanya untuk beberapa malam.

Na Yeon : Apakah kau menungguku?

Young Sook : Apa kau sedang bercanda? Aku menunggu dan menunggu, tetapi kau tidak datang. Itu sebabnya aku keluar untuk mencarimu. Tapi... tidak ada yang tahu di mana kau tinggal.


Na Yeon lantas membawa Young Sook pulang. Ajumma Lee langsung mengambil tas Young Sook di tangan Na Yeon.

Ajumma Lee : Astaga. Nyonya. Kau mau pergi kemana? Pergi bersamaku lain kali, oke?

Young Sook : Aku pergi mencari Yoon Ae dan kebetulan bertemu dengannya.

Na Yeon : Maukah kau membuatkan kami teh panas?

Ajumma Lee bergegas ke dapur.


Se Jin keluar dari dapur, mendorong kursi rodanya sendiri.

Se Jin : Lihat siapa yang datang. Senang melihatmu.

Na Yeon memanggil Ajumma Lee.

Na Yeon : Bisakau kau membantunya cuci tangan dulu.


Ajumma Lee mengangguk dan mengajak Young Sook ikut dengannya.

Young Sook menatap Na Yeon dan minta Na Yeon tidak kemana-mana. Na Yeon mengangguk. Young Sook kemudian pergi bersama Ajumma Lee.


Na Yeon : Bagaimana kabarmu?

Se Jin menatap kesal Na Yeon.

Se Jin : Apa kau masih punya urusan di rumahku?

Na Yeon : Masukkan kembali cakarmu. Akku datang untuk mengambil barangku yang tertinggal.

Se Jin lalu menghina Na Yeon.

Se Jin : Sekarang setelah kau melepas topeng Baek Do Hee, kau persis seperti Lee Na Yeon, putri restoran ayam. Bagaimana rasanya kembali menjadi Lee Na Yeon?

Na Yeon : Tidak buruk.

Se Jin : Tentu. Pasti melelahkan bagimu bertingkah seperti gadis kaya. Hiduplah dengan nyaman di tempatmu sekarang.

Na Yeon : Tentu. Aku akan mengingat nasihatmu.


Na Yeon lantas melirik kaki Se Jin.

Na Yeon : Bagaimana perasaanmu?

Se Jin : Aku baik-baik saja, selain membutuhkan kursi roda untuk berkeliling, terima kasih kepada seseorang.

Na Yeon : Apakah kau masih membenciku?

Se Jin : Benci? Salah siapa aku seperti ini?

Na Yeon : Seperti ini?


Young Sook lalu datang dan mengajak Na Yeon ke kamarnya.


Sampai di kamar, Young Sook memberitahu Na Yeon bahwa Se Jin tidak lumpuh.

Young Sook : Aku melihatnya sendiri. Dia berjalan ketika tidak ada orang di sekitar. Tapi tidak ada yang percaya padaku.


Young Sook lalu menunjukkan jam tangan Na Yeon yang dipakainya.

Young Sook : Jam tangan ini milikmu. Aku mengambilnya dari tasmu dan menyembunyikannya agar kau tidak pergi.

Na Yeon : Aku tahu.

Young Sook : Tapi aku tidak akan mengembalikan ini padamu.

Na Yeon : Kenapa tidak?

Young Sook : Kau kembali karena jam ini, kan? Jika aku berikan padamu sekarang, kau tidak akan kembali lagi.


Na Yeon kemudian pergi. Ia berjalan menuju gerbang samping.

Bersamaan dengan itu, Hwi Kyung pulang dan tidak menyadari kepergian Na Yeon.


Ajumma Lee langsung menghampiri Hwi Kyung.

Hwi Kyung : Kau temukan ibu?

Ajumma Lee : Kita masih beruntung. Nyonya Do Hee datang dan menemukannya. Aku pikir nyonya keluar karena dia merindukannya.

Hwi Kyung : Dimana istriku?

Ajumma Lee : Dia baru saja pergi. Apakah kau tidak melihatnya?


Hwi Kyung lantas masuk ke kamar ibunya dan mendapati sang ibu sudah tertidur. Lalu Hwi Kyung melihat jam tangan Na Yeon di tangan sang ibu.

Young Sook kemudian bangun dan tanya kapan Hwi Kyung pulang.

Hwi Kyung bilang baru saja.

Young Sook : Kau tidak tahu, kan? Yoon Ae ada di sini.

Hwi Kyung : Ngomong-ngomong, darimana kau dapatkan jam ini?

Young Sook : Ini? Ini adalah arloji Yoon Ae. Aku menyembunyikannya darinya.

Hwi Kyung : Kau harus mengembalikannya.

Young Sook : Tidak. Aku perlu menyimpannya sehingga dia akan kembali lagi.

Young Sook lalu memberikan jam itu ke Hwi Kyung dan minta Hwi Kyung menyimpannya. Young Sook bilang, jika Hwi Kyung menyimpannya, Na Yeon akan datang untuk Hwi Kyung.


Young Sook juga mengaku menyimpan barang Na Yeon yang lain. Ia pun bergegas ke lacinya dan mengambil memory card dari sana dan memberikannya ke Hwi Kyung.

Young Sook : Simpan ini di tempat yang aman.


Hwi Kyung lalu masuk ke kamarnya dan menatap jam Na Yeon.

Hwi Kyung : Arlojinya kembali padaku.

Lalu Hwi Kyung menyimpan jam itu di lacinya. Setelah itu, ia menatap memory card Na Yeon.


Na Yeon sendiri duduk di meja riasnya. Ia teringat kata2 Se Jin tadi saat ia tanya perasaan Se Jin.

Se Jin : Aku baik-baik saja. Selain daripada membutuhkan kursi roda untuk berkeliling, terima kasih kepada seseorang.

Na Yeon : Apakah kau masih membenciku?

Se Jin : Benci? Salah siapa aku seperti ini!

Lalu Na Yeon ingat saat Dong Jin menyuruhnya kembali ke rumah.

Na Yeon pun melepaskan kunciran rambutnya dan menatap dirinya di cermin. Na Yeon is back!


Di restoran, Eun Bong dan Joong Dae sedang ditanyai oleh orang kiriman Hwi Kyung.

"Penjualan meningkat, dan semuanya baik-baik saja." ucap Eun Bong.

Eun Bong lalu menatap Kyung Wan yang duduk menunggu Na Yeon. Setelah itu, pria utusan Hwi Kyung beranjak pergi.


Eun Bong dan Joong Dae masuk ke dapur. Bersamaan dengan itu, Mal Sook keluar dari dapur, membawakan teh untuk Kyung Wan.

Mal Sook : Na Yeon pasti terlambat hari ini.

Kyung Wan : Tidak masalah. Aku harap aku tidak mengganggumu.


Mal Sook lantas duduk di depan Kyung Wan.

Mal Sook : Kau datang ke sini setiap hari untuk melihat Na Yeon. Maaf dia tidak menerimamu.

Kyung Wan : Aku mengerti mengapa dia seperti itu. Tapi tidak banyak yang bisa aku lakukan sebagai ayahnya meskipun aku mengerti bagaimana perasaannya.

Mal Sook : Bagaimana keadaan anak perempuanmu? Apakah dia semakin baik?

Kyung Wan : Ini akan memakan waktu. Pasti karena aku telah berbuat salah begitu banyak.


Ponsel Mal Sook lantas berdering. Telepon dari Na Yeon.

Usai bicara dengan Na Yeon, Mal Sook memberitahu Kyung Wan apa yang dikatakan Na Yeon.

Mal Sook : Dia pindah ke rumah Do Hee.

Kyung Wan kaget, ke rumah Tuan Baek?


Na Yeon kembali ke rumah Do Hee. Sung Joo menyambutnya dengan senang hati dan berterima kasih karena Na Yeon sudah kembali padanya.


Besok paginya, Na Yeon pun kembali menemui Pimpinan Lee. Mereka bicara sambil minum teh.

Pimpinan Lee : Bisnis apa yang mau bibi Se Jin tawarkan padaku?

Na Yeon : Aku mendengar kau memiliki dua anak perempuan yang sangat mengesankan. Salah satunya adalah seorang pengacara di Amerika, dan yang lainnya adalah seorang sarjana di Inggris. Mereka mengikuti jalan yang benar dari keluarga bangsawan.

Pimpinan Lee : Dan?

Na Yeon : Tapi aku dengar kau jarang melihat anak perempuanmu.

Pimpinan Lee : Begitu?

Na Yeon : Se Jin adalah anak yang hebat. Dia kesulitan membuka diri untuk orang, tetapi begitu dia menyukai seseorang, dia bergerak maju. Jika dia menyukai seseorang, dia bahkan mengorbankan dirinya untuk menjaga mereka.

Pimpinan Lee :  Dia orang yang sangat bersemangat. Tapi... mengapa kau mengatakan itu padaku?


Na Yeon lantas mengambil cangkir tehnya.

Na Yeon : Jika seorang anak bisa membuat bangga orang tuanya, itu akan mendatangkan kebahagiaan.

Pimpinan Lee : Aku setuju. Semua orang mau punya seorang anak seperti itu.

Na Yeon : Kau telah mendengar tentang apa yang terjadi pada Se Jin?

Pimpinan Lee langsung memasang wajah serius.


Se Jin jalan2 di taman bersama Kyung Wan.

Tae Joon duduk di taman, memperhatikan mereka sambil bicara dengan Yoo Kyung.

Yoo Kyung : Apakah pertemuan dengan Tuan Ahn ditetapkan?

Tae Joon : Ya tentu saja.

Yoo Kyung : Rapat pemegang saham akan datang. Berhati-hatilah dengan apa yang kau katakan sehingga kau tidak akan mendapat masalah.

Tae Joon : Aku pikir itu berlaku untuk kau juga.


Kyung Wan lantas membawa Se Jin mendekati mereka.

Se Jin : Wow, ibu dan Tae Joon, kalian terlihat sangat dekat satu sama lain.

Yoo Kyung : Kau tahu dia sangat manis padaku belakangan ini.

Yoo Kyung lalu menyuruh Se Jin dan Kyung Wan minum teh.


Kyung Wan : Yeobo, haruskah kau menjadi pimpinan? Se Jin masih belum sehat.

Se Jin : Ayah, aku baik-baik saja.

Yoo Kyung : Kau tahu itu bukan yang aku inginkan. Para direktur terus menekanku.

Kyung Wan : Biarkan Hwi Kyung mengambilnya. Tidak baik melihat saudara perempuan dan saudara laki-laki bertengkar.


Yoo Kyung : Apakah aku yang menghentikan Hw Kyung? Aku hanya akan mengikuti arus. Kami akan lakukan sesuai keputusan pemegang saham.

Yoo Kyung yang kesal, beranjak pergi.


Se Jin : Appa, yang ibu butuh dukungan.

Tae Joon : Dia benar. Ibu memenuhi syarat. Dia terampil dan tegas.

Kyung Wan masuk ke dalam.

Setelah orang tuanya masuk, Se Jin juga mengajak Tae Joon masuk ke dalam.


Malam pun tiba. Hwi Kyung yang masih di kantornya, sedang melihat isi memory card Na Yeon, di ruangannya.

Ia terkejut melihat pertengkaran ibunya dan Yoo Kyung.

Young Sook : Aku mendengar apa yang kau katakan kepada ayah Hwi Kyung. Kau mempertanyakan apakah Hwi Kyung benar-benar putranya dan menyuruhnya untuk melakukan tes DNA. Anda bertanya apakah dia anak Baek Dong Jin!

Yoo Kyung : Aku mengatakannya karena aku marah!

Young Sook : Aku tidak seperti kau! Kau hamil anak pria lain, tapi mencuri kekasih pria lain dan mengakui itu sebagai anaknya!

Yoo Kyung lantas berusaha merebut hasil tes DNA Se Jin dan Kyung Wan dari tangan Young Sook.

Young Sook yang tak mau menyerahkannya, menggigit tangan Yoo Kyung. Yoo Kyung yang kesakitan, mendorong Young Sook, hingga Young Sook tak sadarkan diri.


Hwi Kyung marah melihat itu.


Dan ia terus melihat apa yang terjadi sesudah Yoo Kyung mendorong ibunya.

Ia melihat Yoo Kyung menyembunyikan hasil tes DNA itu di bawah sofa. Setelah itu, ia melihat Yoo Kyung memecahkan cangkir dan melukai dirinya sendiri.


Hwi Kyung marah.

Bersambung ke part 2....

The Promise Ep 94 Part 2

Sebelumnya...


Dong Jin di kamar Do Hee, menatap foto Do Hee.

Dong Jin : Maafkan ayah, Do Hee-ya. Ayah tidak bisa mengenali putri ayah sendiri.

Dong Jin lalu berkata, tidak bisa memaafkan Na Yeon.

Sung Joo masuk. Dong Jin lantas meletakkan foto Do Hee dan pergi.


Sung Joo menyusul Dong Jin ke kamar dan berusaha membujuk Dong Jin.

Sung Joo : Yeobo, anak itu adalah hadiah yang ditinggalkan Do Hee. Dia adalah putri kita. Tolong buka hatimu..

Dong Jin : Aku ingin sendiri.

Sung Joo : Aku butuh dia. Aku tidak bisa hidup tanpanya. Demi aku,  tolong ... Tolong maafkan dia.

Dong Jin yang enggan meladeni Sung Joo, beranjak pergi.

Sung Joo menangis.


Paginya, Se Jin pulang ke rumah, dibawa Tae Joon dan Yoo Kyung. Se Jin duduk di kursi roda.

Ajumma Lee menghampiri mereka. Yoo Kyung menyuruh Ajumma Lee menyiapkan makan malam.

Se Jin : Aku lebih suka berbaring daripada makan sekarang.

Yoo Kyung pun menyuruh Tae Joon membawa Se Jin ke atas.


Begitu mereka pergi, Young Sook menghampiri Yoo Kyung.

Young Sook : Apakah Se Jin terluka parah?

Yoo Kyung : Melihatmu membuatku frustrasi lagi.

Young Sook : Se Jin menjatuhkan diri ke bawah. Aku melihatnya sendiri.

Yoo Kyung kaget, apa?

Young Sook : Se Jin mabuk dan kesal dan berteriak pada Yoon Ae. Dan pada titik tertentu, tiba-tiba dia menjatuhkan diri ke bawah.

Mendengar itu, Yoo Kyung langsung mengancam Young Sook. Ia bilang, akan mengusir Young Sook jika Young Sook memberitahu orang lain.


Young Soo : Jika Se Jin terluka parah, bukankah seharusnya kita memberi tahu pria itu? Lee Ki Man.

Yoo Kyung marah dan mencengkram Young Sook.

Yoo Kyung : Jika kau mengatakan nama itu lagi, aku benar-benar akan mengirimmu ke panti jompo. Hwi Kyung adalah satu-satunya yang tersisa di rumah ini yang akan melindungimu. Paham?


Tae Joon membawa Se Jin ke kamar.

Se Jin : Aroma kamarku. Kamarku adalah tempat paling nyaman di dunia.

Tae Joon : Kau mau teh?

Se Jin : Tidak. Kau harus kembali bekerja.

Tae Joon : Tidak masalah. Hanya satu hari.

Se Jin : Tidak. Rapat pemegang saham akan datang. Aku mendengar ada pemegang saham yang belum kami menangkan. Pergi dan bekerja.

Tae Joon : Sedang bekerja.

Se Jin : Ibuku akan menjadi pimpinan terbaik. Aku akan segera kembali bekerja. Aku tidak bisa berjalan sekarang, tapi aku tahu aku akan bagus dalam pekerjaanku.


Tae Joon lalu memegang tangan Se Jin.

Tae Joon : Dan juga kau akan segera kembali berjalan.

Se Jin : Terima kasih, Tae Joon-ah.

Tae Joon : Aku akan pergi sekarang. Hubungi aku jika kau butuh sesuatu.

Se Jin : Apakah kau bisa mengambil kue green tea dalam perjalanan pulang?

Tae Joon : Tentu. Apakah kau memerlukan yang lain?

Se Jin : Ya, satu hal lagi. Hal yang paling penting. Kang Tae Joon, kau. Kau yang paling penting jadi jangan lupa membawanya.

Tae Joon : Kupikir aku benar-benar harus bermain membolos hari ini. Ayo jalan-jalan dan dapatkan kue green tea.


Man Jung habis belanja banyak dan membawa semua belanjaannya ke toko.

Pak Heo : Apa kau senang? Lihatlah kau tersenyum.

Man Jung : Tidak ada yang lebih baik dari memegang tangan seorang pria dan berbelanja.

Pak Heo : Apakah kau tetap bisa menghabiskan sebanyak ini? Tae Joon memberimu uang ini untuk pernikahan Se Gwang.

Man Jung : Persis. Aku menggunakannya dengan benar untuk pernikahan. Jika ibu terlihat lusuh di pesta pernikahan, itu memalukan bagi anak.

Pak Heo lantas setuju dengan pemikiran Man Jung. Mereka lalu melihat baju2 baru Man Jung.


Mal Sook keluar dari dapur dan melihat Kyung Wan menunggu Na Yeon.


Mal Sook yang tak tega, lalu masuk ke dapur, menghampiri Na Yeon yang sedang mencuci piring.

Mal Sook lalu melepas sarung tangan Na Yeon.

Mal Sook : Siapa yang menyuruhmu melakukan ini?

Na Yeon : Hentikan itu. Aku ingin melakukannya.

Mal Sook : Keluar. Keluarlah sebentar.

Na Yeon : Apa?

Mal Sook : Melunaklah sedikit.

Na Yeon : Aku tidak punya alasan untuk melihatnya. Aku juga tidak punya apa-apa untuk dikatakan.


Mal Sook : Dia ayahmu.

Na Yeon : Dia ayah Se Jin!


Na Yeon lantas ingin mencuci piring lagi tanpa sarung tangan. Mal Sook kesal dan menarik Na Yeon keluar.


Na Yeon menyuruh Kyung Wan pergi tapi Kyung Wan mengaku ingin bicara. Na Yeon pun memberi Kyung Wan waktu 5 menit.

Kyung Wan : Se Jin pulang hari ini.

Na Yeon : Itu bagus, apakah dia sudah lebih baik?

Kyung Wan : Sedikit. Pemulihannya berjalan lambat. Ibu terus menanyakanmu.

Na Yeon : Tolong jaga dia.

Kyung Wan : Aku punya apartemen, pindahlah kesana.

Na Yeon : Tidak, aku suka disini.


Na Yeon lantas berdiri, mau pergi tapi Kyung Wan mengaku ingin membuat Na Yeon dekat dengannya tapi dia tidak tahu bagaimana caranya.

Kyung Wan lalu tanya apa yang harus ia lakukan agar Na Yeon merasa baikan.

Na Yeon : Gampang. Jangan muncul lagi di depanku. Lupakan aku dan hiduplah seperti biasa.

Na Yeon lalu kembali ke dapur..


Mal Sook keluar dan meminta Kyung Wan bersabar sedikit lagi.

Di dapur, Na Yeon berusaha menahan tangisnya.


Yoo Kyung ke kantor, menemui Tae Joon. Yoo Kyung tanya hasilnya.

Yoo Kyung : Apa maksudmu orang itu, Tuan Ahn?

Tae Joon : Aku menghubungi agennya. Aku meninggalkan pesan untuk bertemu malam ini.

Yoo Kyung : Rapat pemegang saham hampir tiba, tetapi kau masih belum bertemu dengannya? Dari sembilan pemegang saham besar, lima belum memberi kita jawaban. Jika kita tidak beruntung, Hwi Kyung dapat mengambil alih perusahaan.

Tae Joon : Aku akan meyakinkan dia hari ini pasti.

Yoo Kyung : Hati suamiku tidak lagi bersama perusahaan. Hanya kau dan aku yang bisa menyelamatkan Baekdo. Berjuanglah sekeras yang kau bisa.

Tae Joon : Ya Bu.

Yoo Kyung : Tidak, aku akan pergi denganmu. Aku akan pergi menemui Tuan Ahn denganmu.

Tae Joon : Tentu. Sesuai keinginanmu.


Pak Ko menemui Hwi Kyung.

Pak Ko : Aku tidak bisa menjaminnya seperti saat ini. Hal-hal sebenarnya terlihat lebih menguntungkan untuk Nyonya Park. Dia telah membeli cukup banyak saham. Kau memiliki jumlah saham yang serupa, tetapi ada lebih banyak kekuatan yang berperan ... yang mendukungnya dan mendukungnya.

Hwi Kyung : Bagaimana dengan orang yang memegang tiga persen saham Baekdo?

Pak Ko : Aku sudah menghubunginya beberapa kali dan memintanya untuk bertemu, tapi dia tidak akan datang. Aku membuat rencana untuk menemuinya malam ini juga, tapi dia mungkin tidak akan muncul lagi.

Hwi Kyung : Kita harus melakukan apa yang kita bisa. Tapi jangan terlalu jauh.

Hwi Kyung dan Yoo Kyung memperebutkan si pemilik saham 3%. Ada yg bisa nebak siapa dia? Marganya Ahn....


Di ruangannya, Dong Jin tak bisa konsen bekerja. Ponselnya berdering. Telepon dari Sung Joo. Ia pun berpikir sejenak, lalu mengabaikan panggilan istrinya. Setelah panggilan istrinya berhenti, dia memencet nomor Na Yeon, tapi urung menelpon Na Yeon dan beranjak pergi.


Dong Jin ke rumah abu Do Hee.

Bersamaan dengan itu, Na Yeon juga datang. Melihat Dong Jin, Na Yeon mau pergi tapi Dong Jin yang tahu kedatangan Na Yeon, menyuruh Na Yeon berhenti.


Na Yeon lantas berbalik menatap Dong Jin.

Dong Jin : Apakah dia anakmu? Siapa namanya?

Na Yeon : Sae Byeol, Lee Sae Byeol.

Dong Jin : Aku yakin Do Hee merawatnya dengan baik di sana. Ibu Do Hee sangat merindukanmu. Aku tidak bisa menerimamu begitu saja.


Na Yeon menangis, lalu ia meminta maaf dan berbalik, mau pergi. Tapi langkahnya seketika terhenti saat Dong Jin mengaku merindukannya.

Na Yeon pun kembali menatap Dong Jin.

Dong Jin juga menatap Na Yeon, kali ini dengan wajah cerah.

Dong Jin : Sekarang, aku pikir aku harus mengikuti kata hatiku. Tidak bisakah kau kembali ke rumah?


Sekarang, Na Yeon sudah berada di kamarnya.

Ia menangis lagi. Tak lama kemudian, ia menghapus tangisnya dan membereskan pakaiannya.

Lalu ia membuka kotak pensilnya dan baru sadar jam tangan ibunya menghilang.


Young Sook memakai jam tangan Yoon Ae. Setelah itu, ia mengambil tasnya dan pergi.


Young Sook pergi. Tak sampai sedetik setelah kepergian Young Sook, Na Yeon datang.


Na Yeon beranjak ke atas dan melihat kursi roda Se Jin di depan pintu kamar. Lalu dia melihat Se Jin duduk di kasur sedang membaca.

Na Yeon hendak masuk ke kamar Hwi Kyung tapi kemudian dia mendengar bunyi ponsel Se Jin.


Na Yeon mendekat, hendak membantu Se Jin mengambil ponsel tadinya. Tapi sampai di depan pintu, ia melihat Se Jin berdiri dan berjalan menuju meja tempat Se Jin menaruh ponselnya.

Se Jin menjawab ponselnya. Telepon dari Kyung Wan.

Se Jin : Aku baik-baik saja. Sudah lama karena aku punya waktu untuk duduk dan hanya berpikir. Itu bagus. Baiklah. Jangan khawatir. Aku akan kembali ke kantor segera setelah beristirahat sedikit lebih lama.

Na Yeon pun langsung menatap tajam Se Jin. Ia marah.


Bersambung....