• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Unknown Woman Ep 28 Part 1

Sebelumnya...


Yeo Ri muntah2 di toilet! Ia juga sesak napas dan kulitnya mulai kemerahan.


Sementara Do Chi yang berniat menemui Yeo Ri, meyakinkan dirinya kalau ia menemui Yeo Ri hanya untuk mengembalikan saputangan Yeo Ri.


Hae Joo, Moo Yeol dan Ji Won masuk ke lift. Tepat saat pintu lift menutup, Do Chi lewat di depan mereka. Mereka tidak melihat Do Chi.


Yeo Ri berjalan keluar dengan napas sesak. Do Chi yang baru tiba, panic melihat Yeo Ri kesakitan.

Do Chi : Yoon Seol-ssi, ada apa?

Pelayan datang.

Yeo Ri semakin kesulitan bernafas. Yeo Ri pingsan!

Do Chi : Panggil ambulance!


Do Chi membawa Yeo Ri pergi. Kondisi Yeo Ri yang mengkhawatirkan, membuatnya terpaksa turun ke bawah menggunakan lift. Di lift, Do Chi ingat traumanya dan mulai keringatan.


Jang Goo yang sudah tiba di lobbi, menghubungi Do Chi. Melihat Do Chi keluar dari lift menggendong Yeo Ri, ia kaget. Do Chi pun minta Jang Goo tidak menghalangi jalannya.


Moo Yeol dan Hae Joo mengantarkan Ji Won ke mobil. Setelah Ji Won pergi, barulah Moo Yeol dan Hae Joo masuk ke mobil mereka.

Tapi saat mau pergi, seorang pria tiba2 saja berlari ke mobil mereka. Untunglah Moo Yeol mengerem mendadak sebelum pria itu tertabrak. Pria itu langsung pura2 jatuh dan kesakitan. Moo Yeol turun dari mobil dan mendekati pria itu.

Moo Yeol : Kau baik-baik saja?

"Aku baik-baik saja! Perhatikan jalanmu!"

Moo Yeol memberi kartu namanya dan meminta pria itu menghubunginya jika ada keluhan.

Moo Yeol masuk ke mobilnya.


Pria itu membaca kartu nama Moo Yeol. Ia terkejut tahu Moo Yeol bagian dari Wid.

"Mereka yang waktu itu..." ucap pria itu.


Yeo Ri dibawa ke ambulance. Do Chi menggenggam tangan Yeo Ri.

Do Chi : Yoon Seol-ssi, kau akan baik-baik saja. Bertahanlah.


Setelah Yeo Ri dimasukkan ke ambulance, Do Chi pingsan.


Ji Won memikirkan Yeo Ri yang santai melahap makan siang mereka tadi.

Ji Won : Yeo Ri tidak akan bisa bertahan semenit pun usai makan itu. Itu artinya dia memang kembarannya.


Moo Yeol mengantarkan Hae Joo pulang. Ia membukakan pintu mobil untuk Hae Joo.

Hae Joo : Kau masih marah karena aku menguji Nona Yoon?

Moo Yeol : Mari berhenti membahas itu.

Hae Joo : Aku mau mengonfirmasi bahwa dia bukan Yeo Ri. Bahwa kau tidak tertarik kepadanya karena itu.

Moo Yeol : Sudah kubilang aku tidak begitu. Walaupun dia Yeo Ri, tidak ada yang akan berubah. Hanya kau wanita bagiku.

Hae Joo memeluk Moo Yeol.

Hae Joo : Baiklah. Kini aku memercayaimu. Kau sebaiknya kembali bekerja. Aku tahu Ayah membuatmu repot.

Hae Joo melepas pelukannya.

Hae Joo : Sejujurnya, aku benci kau bekerja amat dekat dengan wanita itu. Aku sedikit cemburu juga. Tapi aku tidak akan meragukanmu lagi karena kalian bersama hanya karena pekerjaan.

Moo Yeol : Bagus. Terima kasih sudah mengatakan itu. Kini aku bisa berfokus bekerja. Sampai jumpa malam ini.


Moo Yeol pergi. Setelah Moo Yeol pergi, senyum Hae Joo langsung hilang dan menatap tajam kepergian Moo Yeol.

Hae Joo : Tidak. Walaupun hanya pekerjaan, aku tidak suka dia berada di sebelahmu. Entah dia mirip dengan Yeo Ri atau kembarannya, itu mengusikku. Akan kulakukan apa pun untuk menyingkirkannya dari sisimu.


Hae Joo masuk ke rumahnya tapi seorang pria tiba2 mendekatinya sambil bersiul. Pria itu, adalah pria yang tadi!

"Astaga. Kau tinggal di istana. Berapa harga rumah seperti ini, Nona Goo Hae Joo?"

"Bagaimana kau mengetahui namaku? Jika diingat, bukankah kau pria yang terjatuh tadi? Jika kau terluka, hubungi suamiku. Jangan mencoba berbuat busuk yang mencurigakan di sini."

"Kau lebih andal berbuat busuk dariku. Kau menipu seorang pria untuk menikahimu."

"Siapa kau?"

"Anak kecil yang membawakan sekantong uang kepada kami dan meminta kami mengacaukan seorang pria 10 tahun yang lalu akhirnya menikahi pria itu. 10 tahun yang lalu?"

Hae Joo kaget dan mencoba mengingat hal itu.


Flashback...

Hae Joo menemui ketiga pria yang salah satunya adalah pria itu dengan membawa tas besar berisi uang.

Hae Joo : Aku akan membayar pinjaman Jang Ae Nok sebesar 300.000 dolar. Ancam mereka lagi. Buat mereka mau mati. Buat mereka menggila.


Hae Joo terkejut setelah berhasil mengingatnya.


Hae Joo masuk ke rumah sambil memikirkan pria itu. Bersamaan dengan itu, Ji Won keluar dari dapur membawa gelas.

Ji Won : Kau lebih senang naik mobil suamimu daripada mobil ibumu? Ibu sedang minum teh susu hangat. Kamu mau?

Melihat Hae Joo tidak fokus, Ji Won tanya ada apa. Tapi Hae Joo tidak bilang ada apa dan langsung naik ke atas. Ji Won pun heran.


Hae Joo : Kenapa sekarang? Aku sudah menggila karena kembaran Yeo Ri.

Hae Joo ingat ancaman pria itu tadi.

Ya, pria itu mengancam akan memberitahu Moo Yeol masalah mereka 10 tahun yang lalu.

Hae Joo tanya apa yang diinginkan pria itu. Pria itu meminta sejumlah uang.

Hae Joo : Jika Moo Yeol mengetahuinya, dia mungkin meminta bercerai. Aku harus melakukan sesuatu.

 Jang Goo panic karena Do Chi belum bangun juga. Dia merengek seperti anak kecil yang sedang menangisi ibunya.

Do Chi : Kau berisik sekali. Kau memperparah sakit kepalaku.

Sontak Jang Goo senang Do Chi sudah bangun.

Jang Goo : Dia masih hidup! Kau baik-baik saja? Kau tidak akan mati, bukan?

Do Chi langsung menanyakan keadaan Yeo Ri.

Jang Goo pun menarik tirai di belakangnya. Yeo Ri berbaring disana, masih belum siuman.

Do Chi bergegas mendekati Yeo Ri dan tanya ke Jang Goo kondisi Yeo Ri.

Jang Goo : Tubuhnya syok karena reaksi alergi. Mereka memompa perutnya dan memberikannya obat, jadi, dia akan segera sadar.

Do Chi : Apa dia sungguh baik-baik saja? Akankah dia baik-baik saja?

Jang Goo : Ya, begitulah kata dokter.

Do Chi : Dia makan apa?

Jang Goo : Ini bukan waktunya mencemaskan dia. Saat kau bilang kau tidak bisa naik lift atau pesawat, kukira kau mengada-ada. Kupikir kau

mengidap klaustrofobia dan ternyata memang begitu. Kau menyukai Nona Yoon sebesar itu sampai mempertaruhkan nyawamu? Sejak kapan?

Mendengar itu, Do Chi langsung membekap mulut Jang Goo :

Do Chi : Hei. Mari jahit mulutmu. Ikut denganku.

Begitu Do Chi dan Jang Goo pergi, Yeo Ri siuman.

Moo Yeol kembali ke ruangannya dan heran melihat Yeo Ri belum kembali. Moo Yeol pun menghubungi Yeo Ri.

Jang Goo dan Do Chi bicara diluar.

Jang Goo : Omong-omong, kau tidak datang syuting hari ini. Jika terlambat lagi besok, kau akan butuh peti mati. Jadi, jangan terlambat.

Do Chi : Pergi sajalah. Aku terlalu lemah untuk berbicara.

Jang Goo merengek lagi dan memeluk Do Chi.

Jang Goo : Hyung, aku amat takut kau akan mati. Aku tidak bisa berpikir jernih.

Do Chi : Kau mungkin hanya takut kehilangan pekerjaan. Hei. Jika ada yang melihat, kita akan disangka pasangan. Pergi. Pergilah sana.

Do Chi kembali ke dalam. Ia bingung sendiri melihat Yeo Ri yang sudah pergi.

Do Chi lantas berlari keluar mencari Yeo Ri. Ia menemukan Yeo Ri di depan pintu.

Yeo Ri sendiri belum benar2 pulih. Kepalanya masih terasa pusing. Do Chi menyusul Yeo Ri.

Yeo Ri : Aku baik-baik saja.

Do Chi : Kau melakukan ini karena tidak mau menemuiku?

Yeo Ri : Terima kasih atas bantuanmu dan karena sudah menyelamatkanku.

Do Chi : Aku tidak memintamu berterima kasih kepadaku. Kenapa kau sudah mau pergi? Kau belum sehat.

Yeo Ri : Ini hanya alergi.

Do Chi : Hanya alergi? Kau hampir kehilangan nyawamu! Bagaimana bisa kau tidak tahu kau alergi makanan laut!  Kenapa kau tidak bisa menjaga

dirimu sendiri? Kau menakutiku!

Yeo Ri : Bagaimana denganmu? Kenapa membahayakan nyawamu untuk menyelamatkanku? Kau mengidap klaustrofobia, jadi, kenapa? Siapa

aku? Aku bukan siapa-siapa.

Do Chi : Yoon Seol-ssi...

Yeo Ri : Kau kira aku mau menjauhimu? Aku tidak bisa berhenti memikirkanmu seharian. Kau kira mudah bagiku untuk menjauhkanmu?

Do Chi : Lantas, rengkuh aku. Jangan jauhi aku.  Akui kau menyukaiku. Jika kau merindukanku, katakan saja. Jika kau mencintaiku, katakan itu.

Do Chi memeluk Yeo Ri.

Yeo Ri : Aku merasa bersalah. Aku takut kau akan terluka karena lukaku. Serta pada akhirnya nanti, kau kecewa kepadaku.

Karena tidak bisa menghubungi Yeo Ri, Moo Yeol menghubungi restoran tempat mereka makan tadi.

Pegawai pun mengatakan, bahwa Yeo Ri pingsan dan dilarikan ke rumah sakit oleh Do Chi.

Moo Yeol kaget, rumah sakit mana?

Moo Yeol : Dia alergi hidangan laut. Dia Son Yeo Ri. Aku tidak salah.

Moo Yeol pun pergi lagi.

Kemanakah Moo Yeol? Dia ke rumah sakit tempat Yeo Ri dirawat.

Hari sudah malam. Yeo Ri sudah tiba di rumahnya, diantar Do Chi.

Yeo Ri : Aku mau meminta tolong. Tolong jangan beri tahu keluargamu bahwa aku pingsan hari ini. Aku tidak mau mereka khawatir karena

masalah sepele.

Do Chi tersenyum dan mengangguk.

Yeo Ri : Terima kasih atas tumpangannya. Kau juga pasti lelah. Kau sebaiknya pulang.

Yeo Ri ingin masuk,, tapi Do Chi menghentikannya dan memeluknya.

Do Chi : Aku tadi menyadari selagi bergegas naik lift sambil menggendongmu, bahwa denganmu, tidak ada yang tidak bisa kuhadapi. Aku tidak

tahu luka apa yang kau punya. Tapi aku mau bersamamu menghadapinya.

Do Chi melepas pelukannya dan menatap Yeo Ri.

Do Chi : Maukah kau memercayaiku?

Moo Yeol muncul dan kesal melihat mereka.

Yeo Ri menyuruh Do Chi pergi. Do Chi mengerti dan berkata tidak akan mendesak Yeo Ri lagi. Mereka pun kembali berpelukan.

Sambil membantu memakaikan jas Do Young, Ji Won minta Do Young memecat Yeo Ri.

Do Young pun menatap Ji Won dan tanya alasannya.

Ji Won : Dia bukan Yeo Ri. Itu sudah jelas.

Do Young : Lalu kenapa?

Ji Won : Dia bukan Yeo Ri, tapi tetap kembarannya Yeo Ri. Dia sengaja mendekati kita karena Yeo Ri. Kita tidak bisa membuatnya tetap bekerja di

perusahaan.

Do Young : Sudah kubilang. Ini karena tanah. Jika tidak bisa membeli tanah ibunya, bisnis sanggraloka kita gagal. Kau tahu itu.

Ji Won : Jika kau membiarkannya terlibat dalam urusan perusahaan, entah masalah apa yang bisa dia sebabkan nanti? Tolong pecat dia, Sayang.

Do Young : Jangan hanya mengusikku soal memecat Seol. Berikan aku alasan jelas untuk memecatnya. Atau raih hati ibunya dan buat dia meneken

kontraknya. Sampai kau melakukan itu, jangan mengusikku soal memecat Seol.

Moo Yeol masih kepikiran Yeo Ri. Dia bertanya2, kenapa Yeo Ri tidak jujur padanya. Apa karena takut ia atau laporkan?

Hae Joo kemudian datang dan tanya apa Moo Yeol pernah dapat telepon aneh.

Moo Yeol : Ditelepon siapa?

Hae Joo : Maksudku, ditelepon nomor tidak dikenal atau yang langsung menutup. Sesuatu seperti itu.

Moo Yeol : Kau melakukan sesuatu di belakangku lagi?

Hae Joo : Kau kira aku selalu membuat masalah? Aku hanya bertanya karena kau tampak stres.

Moo Yeol : Lupakan. Jangan membuatku kesal. Aku harus pergi bekerja.

Hae Joo memeluk Moo Yeol.

Hae Joo : Mari jangan bertengkar. Kita tidak begini dahulu. Kita bahagia.

Moo Yeol : Tentu. Kau menyelamatkanku dari kenyataan tanpa harapan. Aku sesekali memikirkan betapa buruknya keadaanku sekarang jika kau

tidak menolongku saat itu.

Hae Joo : Kau harus pergi bekerja. Nanti kau terlambat.

Moo Yeol pergi.

Hae Joo : Aku amat gugup. Aku gugup soal rentenir dan soal Seol bersama Moo Yeol.

Dibawah, Moo Yeol bertemu Do Chi. Melihat Do Chi, Moo Yeol teringat soal Yeo Ri semalam dan jadi kesal.

Moo Yeol menyindir Do Chi.

Moo Yeol : Paman tampak amat sibuk mengurus berbagai hal belakangan. Kulihat Paman sibuk siang dan malam, mengejar wanita yang tidak

menginginkan Paman.

Do Chi : Apa maksudmu? Siang dan malam? Kemarin itu karena Seol tiba-tiba...

Do Chi hampir keceplosan, tapi untungnya dia segera meralatnya.

Do Chi : Bagaimanapun, kemarin paman ada urusan. Tapi tunggu dahulu. Kenapa kau tahu setiap pergerakan paman? Kau tertarik dengan

paman? Terserah. Paman tidak punya waktu untuk ini. Semoga pekerjaanmu sukses.

Do Chi beranjak pergi, Moo Yeol tambah kesal.

Bersambung ke part 2...

The Great Show Ep 5 Part 4

Sebelumnya....


Pak Jung mengantarkan Dae Han dan si kembar keluar. Pak Jung bilang, dia akan mempengaruhi semua orang di pasar untuk memihak ke mereka jadi

Dae Han tidak perlu cemmas.

Dae Han : Terima kasih. Kulihat Soo Hyun selalu membela keadilan dan memihak yang lemah karena dia mirip denganmu.

Pak Jung : Kau konyol sekali. Like father, like daughter.

Ponsel Dae Han berdering, telepon dari Soo Hyun.

Dae Han : Ini Soo Hyun.

Dae Han pun bergegas menjawabnya.


Da Jung dan Jung Woo ketemuan di taman. Da Jung diam saja. Jung Woo : Da Jung-ah, tidak bisakah kau berhenti mengulur waktu? Aku harus kembali. Apa yang mau kau katakan.


Sementara Soo Hyun juga mengajak Dae Han bertemu di taman.

Soo Hyun : Aku membawa Da Jung ke dokter.

Dae Han : Kenapa? Dia sakit?


Da Jung mengaku hamil 11 minggu.


Soo Hyun memberitahu Dae Han siapa ayah dari bayi yang dikandung Da Jung. Dae Han terkejut.


Jung Woo tidak percaya Da Jung hamil. Ia fikir Da Jung sedang bercanda tapi begitu melihat wajah serius Da Jung, ia terdiam.



Dae Han sendiri juga tidak percaya. Soo Hyun marah dan berkata, ia tak mungkin bercanda soal hal begitu..

Dae Han : Di mana Da Jung?

Soo Hyun : Tenanglah dan pikirkan apa yang akan kau lakukan.

Dae Han : Bagaimana aku bisa tenang dan berpikir! Da Jung masih di bawah umur. Dia masih SMA!

Soo Hyun : Benar sekali! Ayah harus stabil dan menilai secara rasional.

Dae Han : Kubilang di TV, aborsi itu salah! Bagaimana semuanya bisa begitu kacau?

Soo Hyun : Kau mengkhawatirkan Da Jung atau dirimu sendiri?

Dae Han : Aku mengkhawatirkan keduanya. Keduanya!

Soo Hyun : Ini 100 kali lebih sulit bagi Da Jung sekarang.

Dae Han : Pasti sulit baginya. Dia lakukan ini, jadi, pasti sulit!

Dae Han : Di mana bedebah ini?


Dae Han lalu menghubungi Da Jung.

Da Jung sendiri masih bersama Jung Woo. Dae Han minta Da Jung membawa Jung Woo ke alamat yang dia kirim.

Da Jung mengerti.


Jung Woo : Apa katanya?

Da Jung : Dia menyuruhku membawamu.

Jung Woo pun menelan ludah, takut..


Dae Han memukul samsak di atas ring. Soo Hyun hanya bisa menatap Dae Han dari bawah.

Tak lama, Jung Woo datang dengan Da Jung. Soo Hyun menyuruh Jung Woo naik ke ring.

Jung Woo naik ke ring dan mulai takut.


Sekarang, keduanya sudah memakai peralatan tinju. Jung Woo minta maaf pada Dae Han karena sudah membuat Da Jung hamil.

Dae Han : Baik, aku akan membunuhmu. Tapi jika aku memukulmu secara sepihak, itu adalah serangan. Aku tidak mau dipenjara. Jadi, mari bertarung dengan adil. Lawan aku.

Jung Woo : Bagaimana aku bisa memukul Ayah?

Dae Han : Pukul saja aku.


Da Jung tanya ke Soo Hyun haruskah ia menghentikan Dae Han.

Soo Hyun : Jangan hentikan dia. Dia harus dipukul.


Dae Han minta Jung Woo mendengarnya. Dae Han bilang, ia sadar yang dilakukannya salah tapi dia harus memukul Jung Woo sekarang.

Dae Han : Hei. Gigit penjaga mulutmu. Aku mulai.

Jung Woo : Maafkan aku, ayah!

Dae Han mulai memukul Jung Woo tapi Jung Woo menghindar dan Dae Han pun langsung jatuh. Wkwkwkwk.... Yg mukul siapa, yg jatuh siapa.... Asli, sy ngakak lihat komuknya Dae Han pas nyungsep......

Jung Woo lantas menatap Dae Han.

Jung Woo : Anda baik-baik saja?

Dae Han : Kau baru saja menghindar? Kau menghindar?

Jung Woo : Ayah.


Dae Han : Apa?

Jung Woo : Aku akan bertanggung jawab.

Dae Han : Bagaimana caranya? Bagaimana kau akan bertanggung jawab? Bagaimana kau bertanggung jawab setelah melakukan itu pada remaja?

Kubilang di depan bangsa bahwa aborsi...

Dae Han masih berapi-api tapi kemudian dia memutuskan mendengar Jung Woo.

Dae Han : Baiklah. Aku akan mendengarkanmu. Bagaimana kau bertanggung jawab? Apa yang akan kau lakukan?

Jung Woo : Aku memikirkan baik-baik saat menuju kemari soal aku harus bagaimana untuk bertanggung jawab, dan hanya ada satu cara. Kami akan mempertahankan bayinya.


Sontak, Dae Han, Soo Hyun dan Da Jung kompak meneriakinya gila. LOL LOL, komuk Jung Woo bikin ngakak pas diteriakin gila.

Jung Woo : Tapi.... anda bilang aborsi adalah kejahatan.

Dae Han : Dasar berandal. Dia bahkan tidak bisa mengurus dirinya sendiri, tapi apa? Kau ingin dia punya anak? Kau sebut itu bertanggung jawab? Apa menghancurkan hidupnya adalah tanggung jawab?


Jung Woo : Tetap saja, aku tidak bisa menyuruhnya aborsi.

Dae Han : Jadi, kau seharusnya tidak melakukan itu. Jika kau sungguh menyayanginya, kenapa kau sangat ceroboh?

Jung Woo : Aku sungguh minta maaf. Ini salah.


Mendengar itu, Da Jung naik ke ring. Ia menasihati Jung Woo kalau Jung Woo akan segera debut.

Jung Woo : Seseorang sepertiku tidak pantas menjadi bintang pop.

Dae Han terheran-heran kenapa Da Jung bisa menyukai orang seperti Jung Woo.


Soo Hyun minta Dae Han berhenti mencerca Jung Woo dan tanya apa yang harus mereka lakukan pada Da Jung.

Dae Han : Dia harus melakukan aborsi.

Soo Hyun : Kau bicara di TV tentang betapa berharganya hidup, tapi kau mengatakannya dengan mudah.

Dae Han : Kau pikir ini mudah bagiku? Ini sulit, tapi kami tidak punya pilihan.


Da Jung tanya, bagaimana Jung Woo bisa bilang mereka harus mempertahankan bayi mereka.

Jung Woo : Aku merasa tidak enak. Aku ingin bertanggung jawab.

Soo Hyun : Itu sudah cukup. Setidaknya kau tidak berusaha menghindarinya. Aku akan menangani sisanya.


Sekarang, mereka berempat sedang menuju klinik aborsi.

Dalam perjalanan, Da Jung terlihat cemas. Melihat itu, Jung Woo pun menggenggam erat tangan Da Jung untuk menenangkannya.


Mereka pun akhirnya tiba di klinik aborsi. Da Jung minta Dae Han dan Jung Woo menunggu diluar karena ia hanya mau ditemani Soo Hyun.

Jung Woo : Aku harus ikut denganmu.

Da Jung : Orang mungkin melihatmu.

Jung Woo : Siapa yang peduli soal itu?

Da Jung : Aku tidak mau, itu alasannya. Tetaplah di sini. Tetaplah di sini bersama Dae Han.

Soo Hyun menenangkan Jung Woo.

Soo Hyun : Aku akan bersamanya, jadi, jangan khawatir.

Da Jung : Aku akan segera kembali.


Dae Han lantas memberikan Da Jung masker. Soo Hyun marah dan minta Dae Han tidak memperlakukan Da Jung seperti penjahat.

Dae Han : Aku juga tidak ingin melakukan ini, tapi ini bukan hanya untukku.

Da Jung : Berikan kepadaku. Aku akan memakainya.

Da Jung mengambil masker yang diberikan Dae Han. Ia memakainya, lalu minta maaf pada Dae Han.


Setelah itu, ia dan Soo Hyun beranjak masuk. Tanpa mereka sadari, seseorang memotret mereka! *Pasti suruhan ayahnya Joon Ho ni...


Da Jung mulai dioperasi.


Dae Han dan Jung Woo menunggu di mobil. Dae Han tanya kenapa Jung Woo sangat ceroboh.

"Aku tahu aku benar-benar mengacau, tapi anda melakukan hal yang sama." jawab Jung Woo dengan wajah menunduk.

Dae Han sewot dengan jawaban Jung Woo. LOL LOL

Dae Han : Bagaimanapun, ini berbeda!


Tak lama, Da Jung dan Soo Hyun kembali.

Jung Woo : Da Jung-ah, kau baik-baik saja?

Da Jung : Ya.

Dae Han : Itu lebih cepat dari dugaanku.


Da Jung : Paman, aku mau jjajangmyeon.


Dae Han dan Jung Woo melongo melihat Da Jung dan Soo Hyun makan jjajangmyeon begitu lahap.


Begitu selesai makan, Da Jung pun memberitahu mereka bahwa ia tidak jadi aborsi dan memutuskan mempertahankan bayinya.

Sontak, Dae Han dan Jung Woo yang baru saja mau makan, terkejut dan tidak jadi makan.


Bersambung.....