• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

The Game : Towards Zero Ep 17 Part 1

Sebelumnya...


 "Dia tidak pernah melanggar hukum sebelumnya. Tapi dia melanggar hukum, terobsesi dengan keselamatanmu,

"... dan menjadi sangat protektif..."


"karena kau akan mati karena dirinya."

"Jadi kau harus hidup."

"Demi kebaikannya, jangan mati. tapi hiduplah."


Joon Young berjalan, menyusuri pantai.

Joon Young : Sudah lama sekali ayah. Apa kau merindukanku? Aku juga merindukanmu. Tapi apakah kau tahu, ayah?  Aku mencoba yang terbaik untuk hidup dengan berani. Aku tidak mau dilihat sebagai yatim piatu, anak yang malang dan dikasihani oleh orang lain Tapi ayah, menurutmu aku bisa bergantung pada seseorang sekarang?


Tiba-tiba, Tae Pyeong datang. Joon Young yang merasakan kehadiran seseorang, menoleh ke belakang dan melihat Tae Pyeong.

Joon Young : Menurutmu aku tidak bisa melakukannya? Walaupun akhirnya, aku akan meninggalkannya, apakah aku bisa melakukannya?


Joon Young lantas tersenyum.

Tae Pyeong berkaca-kaca menatap Joon Young.


Tak lama kemudian, Tae Pyeong pun berlari ke arah Joon Young.

Dia memeluk Joon Young.


Sementara Teacher Baek dalam bahaya! Do Kyung mendatanginya sebagai petugas listrik.

Teacher Baek membukakan pintu.


Do Kyung masuk dan takjub melihat rumah Tae Pyeong.

Do Kyung : Ada pemadaman listrik disekitar wilayah ini. Tolong ijinkan aku memeriksa jika ada korsleting listrik. Dimana sekering listriknya?

Teacher Baek : Mungkin didalam sana, sebelah kananmu.


Do Kyung berputar-putar, mengeliling Teacher Baek.

Teacher Baek langsung memasang sikap waspada.


Do Kyung beranjak pergi. Dia berjalan ke arah Tae Pyeong.

Do Kyung meletakkan peralatannya di lantai, lalu melihat-lihat sekeliling kamar Tae Pyeong. Saat tengah melihat2, dia menemukan lukisan Tae Pyeong.


Tae Pyeong masih memeluk Joon Young. Joon Young tersenyum, lalu melepas pelukan Tae Pyeong.

Joon Young : Apakah kau sangat khawatir?

Tae Pyeong : Kau tidak perlu menanyakannya.

Joon Young : Ibuku menyukai laut disini. Dia datang kesini bersama ayahku saat dia mengandungku. Ayahku datang kesini... kapanpun dia merindukannya dan aku datang kesini setiap kali aku merindukannya. Saat aku datang kesini, aku bisa lupa jika aku ditinggalkan sendirian didunia ini.

Tae Pyeong terdiam mendengarnya.

Joon Young : Pak Baek bilang padaku. Dia bilang alasanku mati.

Tae Pyeong : Apa kau tidak takut jika kau akan mati karena aku?

Joon Young : Aku takut tapi  aku tidak akan menghindarinya. Aku orang yang melibatkanmu saat kau tidak mau. Dan aku yang bersikeras jika kita bisa menyelamatkan Mi Jin. Mari kita fokus disini sekarang.


Tae Pyeong :  Aku menyukaimu. Aku sangat menyukaimu, Joon Young.

Joon Young : Katakan padaku sekali lagi... setelah kita menangkap Jo Hyun Woo... di tempat ini. Katakan padaku sekali lagi.


Teacher Baek menyusul Do Kyung ke kamar Tae Pyeong.

Teacher Baek : Bukan disitu sekeringnya.

Do Kyung : Benar! Kau punya rumah yang besar jadi aku masuk kekamar yang salah. Apakah kau bilang disebelah kanan?

Teacher Baek : Iya, dikanan.

Do Kyung mengambil peralatannya.

Teacher Baek diam-diam mengeluarkan sebilah pisau.


Joon Young dan Tae Pyeong mulai berjalan.

Joon Young : Airnya menghilang. Bukankah itu mengagumkan? Kau hanya bisa masuk kepulau saat airnya surut.

Tae Pyeong diam saja. Dia berkata dalam hatinya, bahwa ia mengerti alasan kenapa ia tidak bisa menemukan Joon Young seberapa keras usahanya mencari Joon Young.

Tae Pyeong : Aku tidak bisa memberitahunya bahwa ini adalah tempatku mati.


Joon Young memegang tangan Tae Pyeong. Tae Pyeong terkejut Joon Young mendadak memegang tangannya.

Joon Young : Aku mungkin datang kesini karena merindukannya. Karena... aku tidak ingin merasa kesepian disini. Aku merasa kami selalu bersama.


Do Kyung menginjak kacamata Teacher Baek.

Teacher Baek sendiri sudah jatuh ke lantai.

Do Kyung memegang pisau Teacher Baek.

Do Kyung : Bagaimana kau tahu jika aku bukan teknisi saat kau buta?

Teacher Baek : Aku sudah mengawasimu selama lebih dari 40 tahun. Wajah dan suaramu... aku mengingat semuanya secara detail.

Do Kyung : Jangan bilang jika kau juga bisa melihat kematian.


Teacher Baek : Itu benar. Sebelum aku kehilangan penglihatan dan bahkan setelahnya, aku mencoba yang terbaik... untuk tidak bertemu denganmu.

Do Kyung marah, diamlah!

Teacher Baek : Tapi aku menyadari sesuatu. Kita mungkin bisa menipu takdir, tapi kita tidak bisa menipu pertemuan.

Do Kyung : Diam saja, mengerti! Aku tidak mau membunuhmu, tapi kau memancingku. Apa kau tahu seberapa muak dan lelahnya aku atas penglihatanmu padaku!

Teacher Baek : Kau bisa mengubah masa depanmu, Hyun Woo-ya. Semuanya terserah pada keputusanmu.


Do Kyung kemudian pergi. Dia pergi sambil memegangi dadanya.

Tanpa ia sadari,, Joon Hee muncul di belakangnya. Joon Hee lantas mengikutinya.


Tae Pyeong masih bersama Joon Young.

Mereka berjalan, bergandengan tangan dan saling tersenyum.


Ponsel Tae Pyeong berdering.

Telepon dari Nona Lee. Nona Lee sendiri sudah tiba di kediaman Teacher Baek. Ia masuk sambil celingukan mencari Teacher Baek.

Nona Lee : Apa yang terjadi? Kedengarannya kau bahagia. Kau sudah menemukan Detektif Seo?

Tae Pyeong : Iya, kami sedang bersama sekarang.

Nona Lee : Syukurlah. Aku sangat khawatir. Ngomong-ngomong, kenapa kau tidak bisa menghubunginya?

Tae Pyeong : Aku akan memberitahumu setelah sampai dirumah. Pak Baek bilang bahwa dia akan tinggal dirumah hari ini. Kau sudah dirumah, kan?

Nona Lee : Iya, mari kita makan malam bersama. Aku ingin mengatakan sesuatu padamu.

Tae Pyeong : Benarkah?

Nona Lee : Aku akan memberitahumu saat makan malam.


Dan Nona Lee teriak.

Nona Lee : Pak Baek! Oh, tidak!

Nona Lee menemukan Pak Baek bersimbah darah di dalam bathup penuh air.


Tae Pyeong heran mendengar teleponnya tiba-tiba terputus.

Tae Pyeong : Nona Lee?

Nona Lee bingung harus bagaimana.


Tae Pyeong dan Joon Young langsung pulang. Ambulans dan petugas polisi sudah berkumpul di rumah Teacher Baek.

Bersamaan dengan Tae Pyeong yang pulang, jenazah Teacher Baek dibawa keluar.

Tae Pyeong syok melihat Teacher Baek sudah tidak ada.


Tae Pyeong juga melihat sayatan di pergelangan tangan Teacher Baek.

Petugas membawa Teacher Baek.

Joon Young berusaha menenangkan Tae Pyeong.


Dong Woo dan Bong Soo sedang menanyai Nona Lee saat Tae Pyeong dan Joon Young datang.

Tae Pyeong dan Joon Young terus berjalan menuju kamar mandi tempat Teacher Baek ditemukan berlumur darah.

Nona Lee menatap Tae Pyeong.


Tae Pyeong terkejut melihat keadaan tempat Teacher Baek ditemukan dengan bersimbah darah.

Soo Hyun yang sedang memotret menyuruh Tae Pyeong keluar.

Soo Hyun : Kau tidak bisa masuk. Kami harus mengamankan bukti.


Dong Woo dan Kang Jae ikut masuk. Kang Jae memberitahu Joon Young, bahwa Teacher Baek sudah meninggal saat paramedis datang.

Kang Jae : Kami tidak menemukan tanda-tanda masuk secara paksa maupun tindakan kekerasan.


Tae Pyeong terus menatap bathup yang penuh darah Teacher Baek. Ia teringat saat dia menemukan Teacher Baek berlumur darah di tempat yang sama, dulu, saat ia masih kecil.

Tae Pyeong lalu ingat kata-kata Teacher Baek.

Tae Pyeong : Apakah kau menyesalinya?

Teacher Baek : Tidak. Kau menyelamatkan nyawaku jadi tentu saja aku tidak menyesal.


Kang Jae bertanya-tanya, apa Teacher Baek bunuh diri.

Tae Pyeong : Tidak.

Tae Pyeong menatap Joon Young dengan tatapan emosi.

Tae Pyeong : Tidak mungkin. Itu mustahil.

Bersambung ke part 2...

The Game : Towards Zero Ep 16 Part 2

Sebelumnya...


Tae Pyeong mulai menyeberang, menggunakan perahu, menuju rumah terapung.

Tapi sampai disana, dia cuma nemuin sebuah alat pelacak.


Tae Pyeong kesal dan langsung menghubungi Do Kyung.

Do Kyung sendiri ada di basement nya. Do Kyung tanya, bagaimana?

Do Kyung : Tidak ada apapun disekitarnya, sehingga pandangan tidak terhalangi dan cukup berangin disana.

Tae Pyeong keluar dan celingukan mencari Do Kyung.

Do Kyung : Menurutmu kau satu-satunya orang yang bisa menggunakan pelacak?


Kamera menyorot alat pelacak di mobil Tae Pyeong.

Tae Pyeong : Sejak kapan kau tahu?

Do Kyung : Aku minta maaf lebih dulu. Aku sudah meremehkanmu.


Do Kyung menatap Hyung Soo yang ada di depannya.

Tae Pyeong tanya lagi sejak kapan Do Kyung tahu.

Do Kyung menjelaskan, sambil menggeser pintu pagar kurungan Hyung Soo.

Do Kyung bilang, dia tahu sejak awal.

Flashback...


Saat Do Kyung hampir tiba di rumahnya, dia memeriksa keadaan Hyung Soo lewat ponselnya yang sudah terhubung ke rekaman CCTVnya.

Dia melihat ada yang aneh dengan Hyung Soo. Hyung Soo berdiri dan seperti menatap sesuatu. Karena itulah Do Kyung memeriksa sudut yang lain dan melihat Tae Pyeong.

Flashback end...


Do Kyung : Sejak kau turun ke ruang bawah tanah ini, aku sudah tahu. Pada awalnya, kupikir aku melihat sesuatu. Mungkin ada serangga di lensa kamera tapi saat aku melihatnya lebih dekat serangga itu adalah kau. Jadi aku memikirkannya sepanjang waktu saat pulang kerumah.

Do Kyung mengambil mangkuk berisi air.

Flashback..


Do Kyung yang berjalan menuju rumahnya, bertanya-tanya bagaimana Tae Pyeong bisa menemukan tempat itu? Bahkan polisi saja melewatkan tempat itu saat melakukan penggeledahan.


Do Kyung lantas mulai memeriksa setiap sudut rumahnya dan menemukan kamera pengintai yang dipasang Tae Pyeong.

Flashback end..


Do Kyung : Aku sebenarnya tidak yakin tapi aku menemukannya. Kamera mata-mata yang kau sembunyikan.

Tae Pyeong terdiam.

Do Kyung : Itu benar. Pikiran bahwa kau mengawasiku membuatku menjadi agresif.

Flashback...


Do Kyung menarik baju Joon Young.

Joon Young marah, apa yang kau lakukan!

Do Kyung : Aku tidak akan tertipu lagi. Aku benci kamera tersembunyi.

Flashback end...


Do Kyung : Bagaimana rasanya? Sejujurnya, aku merasa jijik.

Tae Pyeong : Ada dimana kau sekarang? Dimana kau sekarang! Kau tetaplah disana. Aku tidak akan membiarkanmu hidup!

Do Kyung memasukkan semua kamera pengintai Tae Pyeong ke dalam air.

Hyung Soo tercengang melihatnya.

Do Kyung : Aku akan membuatmu menyesal. karena sudah memprovokasiku.


Selesai bicara dengan Tae Pyeong, Do Kyung mendekati Hyung Soo. Do Kyung mendekatkan mangkuk berisi air dan kamera pengintai Tae Pyeong ke pintu kecil pada jerajak kurungan Hyung Soo.

Do Kyung : Kau pasti haus.

Hyung Soo kesal. Do Kyung tersenyum melihatnya.


Tae Pyeong melajukan mobilnya dengan wajah resah.

Dia ingat kata-kata Do Kyung yang mengancamnya di depan polisi.

Flashback...


TaePyeong melihat momen sebelum Do Kyung loncat dari atap gedung, di depan polisi.

Do Kyung yang menderita luka bakar di wajahnya mengancam Tae Pyeong.

Do Kyung : Cobalah kehilangan seseorang yang sangat berharga bagimu. Kau tidak akan pernah bisa menemukan Seo Joon Young.


Tae Pyeong juga ingat saat Do Kyung bilang menginginkan Joon Young.

Terakhir dia memikirkan kata-kata Do Kyung tadi.

Do Kyung : Aku akan membuatmu menyesal karena pernah memprovokasiku.


Paginya, Do Kyung keluar dari rumahnya. Tiba-tiba saja dia melihat ke sampingnya dan menemukan kamera pengawas lagi di depan rumahnya.


Woo Hyun yang mengawasi Do Kyung hanya bisa menghela nafas karena Do Kyung tahu dimana ia memasang kamera pengawas.


Malamnya, Tae Pyeong ke rumah Do Kyung.

Tae Pyeong : Jo Hyun Woo!


Karena Do Kyung gak membuka pintu, Tae Pyeong akhirnya membuka pintu rumah Do Kyung. Tapi begitu pintu terbuka, dia menemukan sebuah pesan dari Do Kyung.

Do Kyung : Kubilang, aku akan membuatmu menyesalinya.


Cemas, Tae Pyeong pun langsung ke kantor polisi dan bertemu Dong Woo di depan.

Tae Pyeong : Pak Han, apakah Joon Young didalam?

Dong Woo : Tidak, dia tidak ada.

Tae Pyeong : Apakah kau tahu dimana dia?

Dong Woo : Tae Pyeong--ssi, apa yang kau rencanakan?

Tae Pyeong : Aku tidak bisa menghubunginya.

Dong Woo : Apa maksudmu?

Tae Pyeong : Ponselnya dimatikan. Aku tidak bisa menemukannya.


Dong Woo dan Tae Pyeong ke dalam. Di depan Kang Jae dan Bong Soo juga, Dong Woo menghubungi Soo Hyun.

Dong Woo : Hai, Soo Hyun.  Aku ingin tahu jika Joon Young ada dirumah. Oke, aku mengerti. Iya, hubungi aku kembali.


Tae Pyeong tanya Soo Hyun bilang apa.

Dong Woo : Dia belum sampai dirumah.

Tae Pyeong cemas.

Dong Woo : Pulanglah untuk saat ini. Aku akan menelponmu setelah kami bisa menghubunginya.


Di mobil, Tae Pyeong mikirin kata-kata Do Kyung.

Do Kyung : Bagaimana rasanya? Sejujurnya, aku merasa jijik. Aku akan membuatmu menyesal karena sudah memprovokasiku.


Nona Lee berusaha menenangkan Tae Pyeong. Dia yakin Joon Young baik-baik saja.

Tae Pyeong merasa bersalah.

Tae Pyeong : Aku seharusnya tidak memasang kamera itu.


Tae Pyeong berbaring di lantai. Dia memikirkan Joon Young.

Tiba-tiba, lokasi Joon Young terlacak di ponselnya. Tae Pyeong langsung pergi.


Paginya, Do Kyung mendatangi kediaman Tae Pyeong sebagai petugas PKLK.

Teacher Baek sendirian dan mendekati pintu.

Teacher Baek : Siapa itu?

Do Kyung : Aku dari Perusahaan Keamanan Listrik Korea.


Tae Pyeong tiba di sebuah pantai.

Ia celingukan mencari Joon Young. Tak lama, ia melihat Joon Young.


Tae Pyeong lalu ingat pantai itu adalah pantai tempat ia akan meninggal di hari tuanya.

Joon Young tersenyum pada Tae Pyeong.

Tae Pyeong berkaca-kaca menatap Joon Young.

Tae Pyeong : Rasanya napasku terengah-engah. Ini tempatnya. Tempat dimana aku akan bernapas untuk terakhir kalinya. Kupikir aku akhirnya tahu... kenapa aku mati disini dan kenapa aku menangis. Itu karena cinta.


Tae Pyeong lalu berlari ke Joon Young dan memeluknya.


Bersambung....