The Game : Towards Zero Ep 17 Part 2

Sebelumnya....


Do Kyung yang baru tiba di rumahnya, tampak menahan sakit sambil memegangi dadanya.

Do Kyung lalu membuka laci lemarinya.


Setelah itu, ia melepas jaket hitamnya dan terlihat lah darah dibalik jaketnya. Do Kyung lalu mengeluarkan handuk kecil yang ia gunakan untuk menahan darahnya agar tidak keluar. Setelah itu, ia duduk dan melepas kausnya sambil menahan sakit.


Do Kyung mengobati lukanya sendiri. Ia menyuntikkan obat bius ke lukanya, lalu menjahit lukanya.


Sementara itu, diluar, Joon Hee menemukan setetes darah di gagang tangga di depan kediaman Do Kyung.


Tae Pyeong menyendiri di kamarnya. Ia ingat saat Teacher Baek memintanya agar pemakamannya diadakan di rumah saja setelah ia meninggal.

Tae Pyeong : Jika kau memberitahuku bagaimana kau mati, aku akan melakukan yang kau katakan.

Teacher Baek : Jangan khawatir. Itu bukanlah kematian yang hebat.

Tae Pyeong : Kau selalu mengatakannya.

Flashback end...


Nona Lee dan Joon Young masuk. Joon Young meletakkan sebuah amplop disamping Tae Pyeong.

Joon Young : Kami menemukan surat wasiatnya. Kami tidak tahu kapan dia menulisnya tapi ini untukmu. Juga, baru-baru ini dia menemui Pengacara Lee dan menuliskan surat wasiat untuk pewarisnya.

Tae Pyeong langsung menatap Nona Lee.

Tae Pyeong : Apakah itu benar?

Nona Lee : Iya.

Joon Young : Di masa lalu, dia mencoba bunuh diri. dan mempertimbangkan apa yang kau katakan padaku...

Tae Pyeong : Tidak. Tidak mungkin dia bunuh diri.

Joon Young : Kami tidak menemukan tanda kekerasan apapun didalam rumah. Kami melakukan uji luminol untuk berjaga-jaga tapi kami hanya menemukan darah di kamar mandi.

Tae Pyeong : Aku tidak mempercayainya sampai aku melihatnya sendiri.

Tae Pyeong lalu minta Nona Lee membawakannya foto Teacher Baek dan beranjak pergi.


Setelah menjahit lukanya,, Do Kyung meminum obat. Usai meminum obat, Do Kyung menatap dirinya di cermin.


Joon Hee yang masih mengawasi kediaman Do Kyung, menghubungi Ye Ji.

Ye Ji sendiri baru keluar dari kantor polisi. Joon Hee tanya apa Ye Ji menemukan sesuatu.

Ye Ji : Seluruh Divisi Kejahatan dikirim kelapangan, jadi aku mengikuti mereka. Mereka pergi ke alamat yang kau berikan padaku.

Joon Hee : Apakah ada yang mati?

Ye Ji : Iya, tapi itu kasus bunuh diri.

Joon Hee : Bunuh diri?


Ye Ji : Itulah yang dikatakan paramedis. Kupikir detektif juga menyimpulkannya seperti itu.

Joon Hee : Bukan seperti itu. Itu bukan bunuh diri. Apakah Divisi Kejahatan pernah dikirim untuk kasus bunuh diri?

Ye Ji : Astaga, kau benar.

Joon Hee : Apakah kau ingat pemeriksa medis yang kukatakan saat itu?

Ye Ji : Maksudmu Goo Do Kyung?

Joon Hee : Cari tahu hubungan antara dia dan Jo Hyun Woo dan beritahu Han Kyu mengenai apa yang kita diskusikan sejauh ini. Katakan bahwa kita punya U-boat penting ditangan kita maka dia akan mengerti.

*Ckckckck, belum berubah juga si Joon Hee ini.


Ye Ji langsung balik ke kantor dan menemui Han Kyu.

Han Kyu : Apakah kau yakin Kapten mengatakan U-boat?

Ye Ji mengangguk. Han Kyu tanya, apa ada yang lain.

Ye Ji memberikan catatannya pada Han Kyu.

Ye Ji : Apa maksud dari U-boat?

Han Kyu : Itu kapal selam legendaris Jerman yang digunakan pada Perang Dunia Kedua. Itu artinya kita harus bertindak rahasia dan cepat untuk mempelajari secara mendalam mengenai kasus ini. Artinya ini eksklusif. Kita harus menyelidiki Goo Do Kyung lebih dulu?

Ye Ji : Iya. Dia meminta kita mencari tahu hubungan antara dia dan Jo Hyun Woo.

Han Kyu : Baiklah. aku akan menyelidiki Jo Hyun Woo. Aku ingin kau mencari informasi mengenai Goo Do Kyung.

Ye Ji : Dia menyuruh kita menyelidiki Goo Do Kyung lebih dulu. Kenapa kau menyelidiki Jo Hyun Woo?

Han Kyu : Kau sangat menjengkelkan. Lakukan saja perintahku. Dasar bodoh.


Tae Pyeong menggeledah ruangan Teacher Baek, mencari foto Teacher Baek.

Nona Lee datang.

Nona Lee : Kau tidak akan menemukan apapun walaupun mencobanya dengan keras. Itu tidak ada gunanya.

Tae Pyeong hanya menemukan KTP Teacher Baek.

Tae Pyeong : Mungkin bukan disini, tapi aku yakin ada fotonya.

Tae Pyeong pergi.

Nona Lee : Tae Pyeong-ssi.


Tae Pyeong mencari foto Teacher Baek di ruangan lain.

Nona Lee menyusul Tae Pyeong.

Nona Lee : Tae Pyeong-ssi, dia menyingkirkan semua fotonya karena dia tahu bahwa kau akan begini. Dia menyingkirkan semua foto sekolah dan buku tahunannya!


Tae Pyeong pun berteriak kesal.

Nona Lee minta maaf.

Nona Lee : Saat dia menyuruhku melakukannya, aku harusnya tahu jika ada sesuatu yang aneh. Maafkan aku.

Tae Pyeong : Apa yang dikatakan perusahaan keamanan?

Nona Lee : Listriknya padam saat itu, jadi tidak ada yang terekam di kamera CCTV.

Tae Pyeong : Apa kau yakin!


Joon Young menemui Soo Hyun. Soo Hyun memberikan laporan analisisnya.

Joon Young tanya pendapat Soo Hyun.

Soo Hyun : Dibunuh atau bunuh diri. Aku tidak bisa menjamin apapun. Kupikir itu bunuh diri di lokasi kejadian karena pola darah ini.

Soo Hyun memberikan foto darah Teacher Baek di lantai.

Soo Hyun : Ini bekas darah yang menetes. Tetesan darahnya menumpuk dan membentuk ini. Itu artinya dia mengiris pergelangan tangannya sambil berbaring di bak mandi kecuali dia sukarela menaruh tangannya disana, korban pasti tidak sadarkan diri. Untuk melakukannya, pelaku pasti memukul korban dengan benda tumpul atau membiusnya. Dengan kata lain, aku bisa yakin setelah hasil autopsinya keluar.


Bong Soo datang dan memberitahu Joon Young mereka dapat masalah.


Joon Young langsung pergi dengan Bong Soo.

Joon Young : Apa? Apa yang kau bicarakan? Bagaimana bisa Goo Do Kyung mengambil alih kasus ini?

Bong Soo : Aku tidak yakin jika dia yang bertanggung jawab, tapi ternyata memang dia. Apa yang harus kita lakukan?

Joon Young terdiam kesal.


Do Kyung masuk kerja seperti biasa.


Rekan Do Kyung menyerahkan laporan ke Do Kyung.

"Bukankah kau mengambil cuti kemarin?" tanya rekan Do Kyung.

"Iya, benar. Kenapa kau bertanya?" jawab Do Kyung.

"Menurutmu kenapa? Kau terlihat seperti bekerja sepanjang malam. Apakah kau sakit?"


Do Kyung mulai gugup. Dia bilang dia terserang flu.

"Tapi kau harus melakukan 4 autopsi. Apakah kau baik-baik saja?"

"Jika tidak, apakah kau bisa mengambilnya?"

"Tidak mungkin. Oh, benar. Detektif dari Kantor Kepolisian Joongang Seoul datang kesini. Ini bukan kasus mendesak. Ini pria berumur 60an.  Ya ampun. Kupikir mereka tidak yakin jika dia dibunuh atau bunuh diri."


Rekanan Do Kyung berdiri dan mengambi kopi.

"Ngomong-ngomong, apa itu?" tanyanya lagi.

"Apa?" tanya Do Kyung.

"Ada sesuatu di bajumu." jawab rekannya.


Do Kyung melihat kemejanya dan ada noda kuning di dekat lukanya.

Do Kyung : Aku pasti menumpahkan kopi saat minum tadi.

Do Kyung lalu mengambil jasnya dan beranjak pergi.


Do Kyung meletakkan tanda di depan toilet, lalu mengunci pintu toilet.


Ia lalu melepas jas dokternya dan mengeluarkan perban serta obat. Darah tampak membasahi jas dokternya.

Do Kyung menempelkan plester ke lukanya dan meminum obat dengan air kran. Wajahnya tampak semakin pucat.


Setelah itu, Do Kyung ke ruang autopsi dimana Dong Woo sudah menunggunya disana.

Dong Woo memperkenalkan dirinya pada Do Kyung.

Do Kyung : Kau pura-pura seolah-olah kita tidak pernah bertemu. Kupikir kita pernah bertemu sebelumnya.

Dong Woo : Kami harusnya menangkapmu saat itu, tapi kau berhasil lolos.

Dong Woo lalu memberikan laporan kematian Teacher Baek.

Dong Woo : Umur 69 tahun. Nama, Baek Seong Woon. Dia ditemukan mati dibak mandi rumahnya. Aku melihat tanda cedera pada tubuhnya.


Do Kyung melihat sayatan di pergelangan tangan Teacher Baek.

Do Kyung : Apakah dia bunuh diri?

Dong Woo : Jika dia bunuh diri, kenapa aku ada disini?


Dong Woo memanggil Tae Pyeong. Tae Pyeong masuk bersama seorang pria. Do Kyung kaget melihat mereka.

Dong Woo : Aku memintanya masuk kedalam karena dia sangat dekat dengan almarhum.


"Sudah lama sekali sejak aku pensiun. Kuharap aku tidak melangkahimu disaat kau adalah pemeriksa medis yang masih muda dan kompeten." ucap pria itu.

"Tidak, Pak. sebuah kehormatan bisa melakukan autopsi bersamamu." jawab Do Kyung.


"Aku memintamu lebih teliti, agar kematiannya terungkap." ucap Tae Pyeong ke Do Kyung. Do Kyung terdiam.


Joon Young sedang bicara dengan Woo Hyun.

Woo Hyun : Kau mengaturnya bersama Tae Pyeong lebih dulu? Kudengar dia dekat dengan orang-orang dari lingkungan politik dan keuangan. Aku memintanya mengaturnya jika dia mengenal seseorang.

Joon Young : Bagaimana kamu tahu?

Woo Hyun : Di malam sebelum Pak Baek meninggal, Jo Hyun Woo mengetahui bahwa kita memasang kamera tersembunyi di rumahnya. Jadi dia sudah tahu. Kim Tae Pyeong yang memasang kamera tersembunyi itu, bukannya kau. Jadi aku khawatir jika ada sesuatu yang terjadi.

Joon Young : Lalu Pak Baek meninggal dunia.

Woo Hyun : Bagaimanapun, Kim Tae Pyeong akan ikut serta dalam autopsi.

Joon Young : Dia akan ikut?

Woo Hyun : Aku harusnya mendengarkanmu sejak dulu. Maksudku dia akan bergabung sebagai konsultan untuk tim kita.


Di ruang autopsi, hanya tinggal Tae Pyeong dan Do Kyung saja.

Do Kyung : Kau lebih pintar dari dugaanku.

Tae Pyeong : Aku akan menganggapnya sebagai pujian.

Do Kyung : Santai saja. Jika ini disimpulkan sebagai bunuh diri, kau akan merasa terhina.

Tae Pyeong : Baiklah. Jika kau manusia, kau harusnya seperti itu. Walaupun semua orang didunia ini menertawaimu karena menjadi anak pembunuh, dia menyayangimu dan mengawasimu.

Do Kyung : Apa?


Tae Pyeong : Panti Asuhan Harapan. Sponsormu adalah Pak Baek.

Do Kyung kaget mendengarnya.

Tae Pyeong : Sampai jumpa di autopsi.

Tae Pyeong lalu pergi.


Setelah Tae Pyeong pergi, Do Kyung melihat jasad Teacher Baek dan teringat sebelum ia membunuh Teacher Baek.

Flashback...


Teacher Baek sudah dipindahkan Do Kyung ke dalam bathup penuh air.

Teacher Baek : Kau bisa mengubah masa depanmu, Hyun Woo. Semuanya bergantung pada keputusanmu. Kapanpun aku melihat cermin,aku memikirkan cara agar tidak dibunuh olehmu, menyakiti diriku sendiri dalam proses itu. Aku tidak mengerti... kenapa aku harus dibunuh.


Do Kyung lalu menyayat pergelangan tangan Teacher Baek dan menatap Teacher Baek dengan wajah marah.

Do Kyung : Kau akan mati karena prediksimu. Tidak. Lebih tepatnya, itu karena... Kim Tae Pyeong.

Teacher Baek : Aku mati untuk kebaikanmu.


Teacher Baek yang sekarat, menusuk Do Kyung dengan pisau itu. Sontak lah Do Kyung terjatuh dan kesakitan di lantai.

Teacher Baek : Tidak perduli seberapa keras kau menutupinya, kau tidak akan pernah bisa menutupi kematianku. jadi serahkan dirimu disaat kau bisa.


Mendengar itu, Do Kyung semakin marah dan membenamkan kepala Teacher Baek ke air. Teacher Baek tewas.

Flashback end...


Do Kyung berkaca-kaca mengetahui Teacher Baek adalah orang yang menyokongnya di panti asuhan.

Dia terhenyak!


Bersambung.....

0 Comments:

Post a Comment