Hide and Seek Ep 2 Part 2

Sebelumnya...


Chae Rin menggedor-gedor pintu kamarnya. Ia berteriak, meminta pihak RS menghubungi neneknya.

Keesokan harinya, Nyonya Na baru datang melihat Chae Rin.


Chae Rin berlutut, meminta ampun pada neneknya. Ia berkata, akan melakukan semua yang diperintahkan neneknya.

*Sy gk yakin Chae Rin menyerah semudah itu. Senoga feeling sy bener. Sy gk suka kalo Chae Rin dibuat selemah Lee Na Yeon (karakter Lee Yoo Ri di The Promise).


Akhirnya Nyonya Na membawa Chae Rin pulang.

"Haruskah kita memulainya lagi?" tanya Nyonya Na.

Chae Rin diam saja.

Nyonya Na lantas bertanya, apa Chae Rin menjalani kursus pengantin dengan baik. Chae Rin pun mengiyakan tanpa senyuman di wajahnya. Melihat itu, Nyonya Na memaksa Chae Rin tersenyum. Ia juga mengingatkan Chae Rin agar terus tersenyum seperti itu.


Dari kejauhan, Eun Hyuk menghela nafas menatap Chae Rin.


Di dalam, Chae Rin memberi tahu orang tuanya kalau ia menjalani kursus pengantin selama beberapa hari ini.

Sontak, Presdir Min kaget.

"Aku akan menikah. Aku akan menikahi Moon Jae Sang dari Grup Taesan." ucap Chae Rin.


"Kenapa kau tiba-tiba ingin menikah? Lagipula, dia sudah menikah dan dia punya reputasi buruk untuk hubungannya dan ada rumor menyebar. Kenapa kau mau menikahinya?" tanya Presdir Min.

"Kapan kau dewasa? Rumor-rumor itu tidak penting. Dia gadis cerdas dan tahu akan berurusan dengan apa." jawab Nyonya Na.


Nyonya Na lantas memegang tangan Chae Rin dan mengaku menghormati keputusan Chae Rin. Chae Rin diam saja dan hanya menatap Nyonya Na dengan wajah murung.

Di kantor, Presdir Min dapat laporan dari seketarisnya kalau mereka baru saja mendapatkan suntikan dana dari Grup Taesan. Presdir Min sontak terkejut.

"Apa yang harus kulakukan? Kurasa lebih baik kita menstabilkan lini produksi setelah mengamankan bahan-bahan." ucap seketarisnya.

Presdir Min tidak setuju dan memilih mencari tahu dulu kenapa Taesan mengirimi mereka dana.


Tepat saat itu Chae Rin datang. Presdir Min langsung memberitahunya soal suntikan dana itu.

"Apa kau tahu sesuatu tentang ini?" tanya Presdir Min.

Chae Rin tidak menjawab dan menyuruh seketaris ayahnya menstabilkan lini produksi agar dapat memenuhi pesanan.

Seketarisnya mengerti dan beranjak keluar.


Presdir Min bertanya, apa suntikan dana itu ada hubungannya dengan rencana Chae Rin menikahi Jae Sang.

Chae Rin pun tersenyum dan mengaku hal itu tidak ada hubungannya dengan pernikahannya. Ia lantas menyuruh ayahnya fokus pada perusahaan.


Kedua keluarga akhirnya bertemu.

"Kini Taesan dan Makepacific telah menjadi keluarga. Aku ingin mempertahankan hubungan kerja sama ini." ucap Presdir Moon.

Presdir Min lantas menyuruh Chae Rin dan Jae Sang punya anak dulu.

Nenek berkata, kalau Chae Rin akan bekerja keras dan dia akan memiliki bayi yang mirip dengan Presdir Moon.


"Ngomong-ngomong Chae Rin, kau mirip siapa dalam keluargamu? Biar kutebak." ucap Presdir Moon.

Presdir Moon lantas melirik Nyonya Park.

"Itu jelas bukan ibunya. Maka apakah ayahnya?" tanya Presdir Moon.

Sontak, Presdir Min dan Chae Rin terdiam.


Presdir Moon lantas berniat melakukan tes DNA.

"Untuk apa kau melakukannya?" tanya Nyonya Na.

"Kau mengenal Kepala Tak dari Grup Shinbyung? Dia menikahkan putranya dengan seorang wanita tapi ternyata dia bayi yang ditinggalkan di depan pintu. Jika seseorang benar-benar membohongiku, bagaimana caranya aku bisa tahu?" jawab Presdir Min.

Keluarga Presdir Min langsung tegang.


Presdir Moon kemudian tertawa dan mengaku kalau ia hanya bercanda.

"Kini setelah kulihat lagi dia mirip dengan Nyonya Park." ucap Presdir Moon.

"Itu sebabnya mereka mengatakan darah lebih kental daripada air. Chae Rin sangat mirip denganku. Itu sebabnya aku merasa dekat dengannya. Aku bisa melakukan apapun untuk cucuku yang berharga." jawab Nyonya Na.


Chae Rin dan Jae Sang keluar duluan. Chae Rin bertanya kapan mereka akan menikah.

"Kapan saja. Aku bisa memesan hotel mana pun atas nama perusahaanku. Itu disebut kekuatan uang." jawab Jae Sang.

"Kalau begitu, mari kita lakukan sepekan lagi. Aku ingin mencicipi kekuatan uang itu juga." ucap Chae Rin.

"Tentu saja." jawab Jae Sang.

"Tapi aku harus memilih gaun pernikahanku dan kau harus mencari setelanmu." ucap Chae Rin.

"Dia akan mengurus itu untukku. Karena kau membahasnya, anggap saja dia avatarku dan bawa dia bersamamu untuk menyiapkan pernikahan." jawab Jae Sang.


Chae Rin pun menatap Eun Hyuk.


Setelah itu, ia menatap Jae Sang dengan wajah kesal.


Yeon Joo mengajak ibunya ke pasar untuk membeli kebutuhan pernikahannya. Tapi sang ibu ingin belanja di mal.

Yeon Joo pun berkata, belanja di mal hanya menghabiskan uang. Yeon Joo yakin mereka bisa menemukan barang yang bagus di sana.


Eun Hyuk menemani Chae Rin belanja perhiasan. Pegawai toko pun berkata, bahwa Eun Hyuk dan Chae Rin adalah pasangan serasi.

"Benar bukan, bahwa kami terlihat seolah ditakdirkan bersama." ucap Chae Rin.

"Kalian pasangan serasi." jawab pegawai toko.


Chae Rin lantas ingin melihat cincin untuk pria. Ia memilih sendiri di cincinnya dan menyematkannya ke jari Eun Hyuk.

"Kau menyukai ini, sayang?" tanyanya pada Eun Hyuk.

Sontak Eun Hyuk kaget.

Chae Rin lalu berkata pada pegawai toko kalau ia akan mengambil cincin yang itu.


Sekarang, Chae Rin sedang menunggu Eun Hyuk yang mencoba jas pengantin. Tak lama kemudian, Eun Hyuk keluar.

Si pemilik toko berkata, bahwa Eun Hyuk terlihat cocok memakai apapun.

Chae Rin pun langsung menggandeng Eun Hyuk. Eun Hyuk yang kesal, berusaha melepaskan gandengan Chae Rin tapi Chae Rin terus menggandengnya.

"Bagaimana? Apa kami tampak serasi?" tanya Chae Rin.

"Kalian akan menjadi pasangan sempurna." jawab si pemilik toko.


Setelah si pemilik toko pergi, Chae Rin pun memasangkan dasi ke kerah Eun Hyuk.

"Jika kau akan memainkannya, maka mainkanlah dengan baik. Kau pengganti Moon Jae Sang hari ini. Aku ingin terlihat sebagai pengantin bahagia di mata orang lain." ucap Chae Rin.

Eun Hyuk pun hanya bisa diam saja sembari menatap kesal Chae Rin.


Yeon Joo dibantu ibunya sedang memilih-milih jas pernikahan untuk Eun Hyuk.

Melihat pemilik toko mengambilkan jas untuk pelanggan lain, Yeon Joo pun langsung merebut jas itu.

"Ini terlihat pas untuk Eun Hyuk." ucap Yeon Joo.

"Bagaimana bisa kau tahu?" tanya Nyonya Do.

"Aku sudah cukup lama tinggal bersamanya. Aku mungkin orang terbaik yang bisa tahu apa yang diinginkannya dan apa yang dipikirkannya." jawab Yeon Joo.

"Kau benar. Hubungan kalian sudah cukup lama. Tapi tetap saja, dia seharusnya ikut dengan kita." ucap Nyonya Do.

"Dia melakukan tugas khusus hari ini. Karena pekerjaannya bagus jadi presdir memilihnya untuk melakukan tugas itu." jawab Yeon Joo.


Chae Rin mengajak Eun Hyuk minum soju. Chae Rin masih ingin minum padahal sudah menghabiskan tiga botol.

Eun Hyuk sontak menghentikannya karena melihat Chae Rin yang sudah mulai mabuk.

"Jika aku tidak menjernihkan pikiran seperti ini, kurasa lukanya akan lebih buruk lagi." ucap Chae Rin.

Eun Hyuk terdiam mendengarnya.


"Pernikahan karena kenyamanan. Aku bahkan membenci bagaimana itu terdengar. Bukankah menurutmu begitu? Kau bilang namamu Cha Eun Hyuk, kan?"

Eun Hyuk diam saja. Chae Rin lalu menuangkan sojunya ke gelas Eun Hyuk.

Ia lalu mengajak Eun Hyuk bersulang.

"Apa kau pernah mencintai seseorang?" tanya Chae Rin.

Eun Hyuk lagi-lagi diam.

"Kurasa tidak. Sayang sekali." jawab Chae Rin.

Bersambung ke part 3........

0 Comments:

Post a Comment