The Promise Ep 13 Part 2

Sebelumnya...


Paginya, Sae Byeol minta disuapin telur ama Na Yeon. Na Yeon pun langsung menyuapi Sae Byeol dan memuji Sae Byeol yang tidak pilih-pilih makanan.

Mal Sook lantas melirik Geum Bong yang tertidur selagi makan dengan mulut celemotan nasi. Ia pun mengambil nasi di pipi Geum Bong dengan mencubitnya.

Geum Bong pun terbangun.

Mal Sook kemudian menyuruh Geum Bong membantunya di restoran tapi Geum Bong menolak dan mengaku tidak bisa.

Mal Sook lantas berkata, bahwa dia akan membayar Geum Bong, tapi Geum Bong tetap tidak mau dan menyuruh Na Yeon membantu Geum Bong. Tapi

Na Yeon bilang ia tidak bisa karena ada yang harus dikerjakan.

Geum Bong pun ngambek dan langsung lari ke atas, membuat Mal Sook tertawa.


Na Yeon masuk ke kamarnya dan mendengar suara dering ponsel. Ia pun langsung melihat ponselnya tapi ternyata yang bunyi bukan ponselnya.

Sontak Na Yeon kebingungan dan langsung mencari-cari ponsel yang berdering itu dan tak lama kemudian ia menemukan ponsel yang berdering itu ada di dalam jaketnya Hwi Gyung.

"Akhirnya kau menjawabnya." ucap Hwi Gyung.

"Siapa ini?" tanya Na Yeon.

"Siapa lagi kalau bukan si pemilik ponsel."

Sontak Na Yeon kaget dan bertanya bagaimana ia harus mengembalikan ponsel Hwi Gyung.

Hwi Hyung pun menyuruh Na Yeon mencatat alamatnya. Hwi Gyung meminta Na Yeon mengantarkan ponselnya ke RS Hanguk sekitar jam satu siang.

Hwi Kyung juga meminta nomor Na Yeon agar mereka gampang berkomunikasi. Saat hendak mengambil pulpen untuk mencatat nomor Na Yeon, ia tak sengaja menyenggol barangnya di atas meja.

Hwi Gyung menghela napas melihat barangnya berserakan di lantai. Ia lalu mengambil pulpen dan mencatat nomor Na Yeon.


Selesai bicara dengan Na Yeon, Hwi Gyung langsung membereskan barang-barangnya. Saat itulah, ia melihat jam tangan Na Yeon diantara barang- barangnya yang terjatuh ke lantai. Melihat jam Na Yeon, Hwi Gyung pun langsung teringat Na Yeon.


Lamunan Hwi Kyung buyar ketika sang ibu datang mengajaknya minum teh.


Hwi Gyung menyukai aroma tehnya. Young Sook berkata, itu teh daun kesemek.

Hwi Gyung lantas menanyakan sang ayah yang berada sendirian di rumah sakit.

"Siapa yang bisa menghentikannya? Dia akan mengusir kita agar kita bisa memiliki waktu berdua." jawab Young Sook.

"Ayah sangat bijaksana." puji Hwi Gyung.

Young Sook lalu membahas kesehatan Pimpinan Park. Ia berkata, umur Pimpinan Park tidak lama lagi. Young Sook bilang, dokter yang mengatakan itu padanya.

Hwi Gyung pun kaget.

"Jadi ayah bukan menakutiku agar aku segera menikah?"


Young Sook lantas menyodorkan foto seorang wanita pada Hwi Gyung. Young Sook mengatakan, Pimpinan Park menyuruhnya memberikan foto itu pada Hwi Gyung. Hwi Gyung pun langsung bangkit dari duduknya tanpa melihat foto itu. Hwi Gyung berkata, ia bisa melakukan apapun untuk sang ayah tapi tidak untuk pernikahan.

"Mau sampai kapan kau hidup dengan status dudamu? Lihatlah Se Jin, orang-orang membicarakan perceraiannya tapi dia akan segera menikah lagi. Mulailah hidup yang baru."

Tapi Hwi Gyung kekeuh dengan keputusannya tidak mau menikah.


Di kantor, Kyung Wan sedang mendengarkan penjelasan pegawainya tentang penjualan AP Food yang terus menurun sejak Baekdo membeli AP Food 4 tahun lalu. Para dewan direksi sepakat meminta Kyung Wan menjual AP Food tapi Kyung Wan menolak dan mengatakan bahwa Pimpinan Park menginginkan AP Food sukses.


Di kamarnya, Eun Bong yang sedang bekerja menerima telepon dari seseorang yang mengatakan tentang Se Jin yang sudah kembali ke Korea 3 hari lalu.

Mendengar itu, Eun Bong langsung menutup teleponnya dan bergegas pergi.


Di restoran Mal Sook, Man Jung lagi menikmati beberapa porsi ayam.

Sementara di meja kasir, Geum Bong sibuk sms-an dengan temannya. Geum Bong berkata, tidak bisa pergi ke kencan buta. Ia mengaku, akan dipanggang ibunya jika meninggalkan restoran sekarang.

"Jika kau tidak pergi, berarti kau sudah menyerah atas cintamu." balas temannya.

Geum Bong pun menghela nafas. Ia lantas membalikkan badannya dan berniat masuk ke dapur tapi tepat saat itu, Mal Sook keluar membuat ia kaget.

"Berhentilah membuatku meninggalkan dapur dan berikan ini padanya." suruh Mal Sook.

"Apakah masih ada ayam segar?" tanya Geum Bong.

"Bagaimana bisa ada? Monster itu menghabiskannya." jawab Mal Sook sambil melirik Man Jung.


Na Yeon sudah tiba di RS Hanguk. Hwi Gyeong mengajaknya bertemu di lobby.

Di lobby, Na Yeon tak sengaja melihat Tae Joon di eskalator. Na Yeon pun langsung mengejar Tae Joon.


Tepat setelah Na Yeon pergi, Hwi Gyung pun muncul di lobby.


Saat tiba di lantai atas, Na Yeon tak sengaja menabrak pasien anak kecil. Anak kecil itu kemudian menangis lantaran balonnya terbang ke atas usai ditabrak Na Yeon.

Na Yeon pun menghapus tangis anak itu dan berkata, akan mengambilkan balonnya.


Yoo Kyung membawa Se Jin ke dokter kandungan. Dokter pun berkata, bahwa Se Jin sedang hamil 7 minggu. Sontak, Yoo Kyung kaget mendengarnya.

Ia pikir, Se Jin hanya mengaku hamil agar direstuin dengan Tae Joon.


Se Jin kemudian berlari keluar dan melihat Tae Joon.


Tak lama kemudian, Yoo Kyung datang dan langsung menampar Tae Joon. Yoo Kyung berkata, tidak akan membiarkan Tae Joon mengambil keuntungan apapun dari Se Jin.

Tae Joon tampak menahan kekesalannya.

Se Jin membela Tae Joon. Tapi Yoo Kyung tidak peduli dan tetap menentang pernikahan Se Jin dan Tae Joon.

Yoo Kyung lantas beranjak pergi.


Se Jin meminta maaf pada Tae Joon. Sambil tertawa kesal, Tae Joon berkata kalau Yoo Kyung salah menilainya dan membuatnya semakin ingin memiliki Se Jin.


Na Yeon membelikan balon yang baru untuk anak kecil tadi dan juga mengantarkan anak itu ke bangsal anak.


Na Yeon lalu berjalan menuju lift.

"Tidak mungkin itu Tae Joon. Tae Joon di Amerika." ucap Na Yeon.

Lift terbuka, Na Yeon pun langsung masuk dan berdesak-desakan di dalam lift.

Tanpa Na Yeon sendiri, ada Tae Joon dan Se Jin di belakangnya. Tae Joon tengah memeluk Se Jin.

Ponsel Na Yeon berdering. Telepon dari Hwi Gyung. Na Yeon pun mengaku, sudah berada di lobby di RS. Hwi Gyung lantas menebak, jika sesuatu terjadi pada Na Yeon. Na Yeon minta maaf dan berkata, sudah menitipkan ponsel Hwi Gyung di meja informasi.

Se Jin yang berada di pelukan Tae Joon berkata, bahwa ia suka mendengar suara detak jantung Tae Joon.

"Suara detak jantungmu lebih cepat daripada aku." ucap Se Jin.

Na Yeon mendengar suara Se Jin, tapi ia tak mengenali suara Se Jin.

Pintu lift terbuka. Na Yeon langsung keluar bersama pengunjung dan pasien lain. Sementara Tae Joon terus memeluk Na Yeon hingga pintu lift tertutup kembali.


Hwi Gyeong yang duduk di depan kamar sang ayah, membaca pesan Na Yeon.

"Aku minta maaf sudah merepotkanmu. Aku juga berterima kasih karena kau sudah meminjamiku jaketmu. Karena kau bilang ada di rumah sakit, jadi aku berasumsi, keluargamu dirawat di sana, jadi aku membuatkan beberapa camilan ringan."

Tak lama kemudian, Young Sook keluar dan menyuruh Hwi Gyung menemui Pimpinan Park.


Setelah Hwi Gyung masuk, Young Sook membuka makanan Na Yeon dan terkejut melihatnya.


Hwi Gyung terkejut saat sang ayah menyuruhnya mengelola AP Food.

Hwi Gyung yang tahu kemerosotan AP Food pun berkata, bahwa dirinya tidak mungkin mengambil alih AP Food. Ia juga mengaku tidak tahu harus melakukan apa untuk menghidupkan kembali AP Food.

"Jika kau menyerah saat orang lain sudah menyerah, kau akan tetap sama atau tertinggal jauh. Jika orang lain menyerah, itu adalah kesempatan emas."

"Ayah tahu ada banyak alasan aku tidak bisa mengambil alihnya. Aku tidak punya kemampuan dan tidak tertarik."

"Kau tidak mau mengelola perusahaan dan tidak mau menikah. Jadi apa yang kau mau?"

"Ayah tahu, aku tidak setia pada wanita dan aku tidak tertarik pada perusahaan. Aku hanya akan bekerja sebagai bawahan Kyung Wan dan mengurusmu."

"Jika aku meninggal, ibumu hanya bisa mengandalkanmu."

"Demi ibu, bertahan lah lebih lama ayah. Aku tidak bisa menyakiti wanita yang tidak bersalah."


Mendengar itu, Pimpinan Park pun marah dan berniat melempar Hwi Gyung. Untunglah, Young Sook masuk tepat waktu. Tak mau Pimpinan Park sakit lagi, Young Sook pun menyuruh Hwi Kyung keluar.

Pimpinan Park kemudian berteriak, menyuruh Young Sook memanggil Kyung Wan.


Eun Bong dan Joong Dae menunggui Se Jin di dalam mobil, di depan rumah sakit. Joong Dae yakin kekasih Se Jin adalah Tae Joon.

Sontak, Eun Bong marah mendengarnya dan melarang Joong Dae mengatakan itu di depan Na Yeon.

Tak lama, Tae Joon dan Se Jin muncul.


Eun Bong yang kaget pun langsung menutupi pandangan Joong Dae agar tidak melihat Tae Joon.

Sementara Joong Dae mengira Eun Bong memegangi mukanya karena ingin menciumnya.

Setelah Tae Joon dan Se Jin pergi, baru lah Eun Bong melepaskan Joong Dae.

Joong Dae pun sewot dan tambah sewot saat melihat Eun Bong meletakkan kaki di dashboard mobilnya.


Na Yeon yang berada di sekolah Sae Byeol menghubungi Yoo Kyung, menanyakan soal pesanan Yoo Kyung.

Yoo Kyung pun meminta maaf karena lupa menelpon Na Yeon. Yoo Kyung berkata, bahwa ia batal memesan makanan Na Yeon karena ada masalah keluarga.

Na Yeon pun kecewa, tapi ia meminta Yoo Kyung menghubunginya lagi jika ingin memesan makanan.


Se Jin mengajak Tae Joon ke apartemen baru mereka.

Se Jin berkata, ia akan datang setiap hari ke apartemen itu sampai mereka menikah nantinya.

"Se Jin-ah, aku tidak melakukan apapun untukmu." ucap Tae Joon dengan wajah bersalah.

"Kau memberikanku hadiah terbaik." jawab Se Jin sambil menyentuh perutnya.

Se Jin lantas mengeluarkan barang-barang couple yang sempat mereka beli sebelum ke apartemen.

"Se Jin-ah, bagaimana kalau kita tidak menikah?"

"Aku cemas kalau itu karena ibuku tapi sepertinya itu karena mantan kekasihmu."

"Ini karena keuanganku."

"Jika masalahnya uang, aku siap membantu."

Tae Joon yang malas berdebat dengan Se Jin pun akhirnya beranjak ke dapur untuk membuat teh.


Saat Tae Joon di dapur, ponsel Tae Joon berdering. Se Jin membaca nama 'Yeon' di layar ponsel Tae Joon.

Sebelum menjawab telepon Na Yeon, Se Jin pun menghela nafas. Ia yakin Yeon adalah pacarnya Tae Joon.

Sontak, Na Yeon kaget yang menjawab teleponnya seorang wanita.

"Aku minta maaf, tapi boleh kutanya dengan siapa aku bicara?" tanya Na Yeon.

Se Jin pun membalas pertanyaan Na Yeon dengan senyum penuh kemenangan.


Bersambung...........

0 Comments:

Post a Comment