Skip to main content

The Promise Ep 14 Part 2

Sebelumnya...


Di restoran, Geum Bong yang pakai topi ayam melayani pelanggannya dengan ramah.

Seorang pelanggan kemudian meminta tambahan acar.

Saat hendak ke dapur untuk mengambil acar, sang ibu keluar dari dapur dan langsung kaget melihat Geum Bong.

Mal Sook lantas menyuruh Geum Bong melepas si topi ayam tapi Geum Bong tidak mau dengan alasan para pelanggan menyukainya.

Sontak, Mal Sook kesal dan langsung memukuli Geum Bong. Geum Bong pun lari ke dapur.

Mal Sook lalu bertanya-tanya, apakah Na Yeon sudah bertemu dengan Tae Joon.


Sae Byeol tertidur di pangkuan Na Yeon. Na Yeon kecewa Tae Joon tak datang. Tak lama berselang, ponselnya berbunyi. SMS dari Tae Joon yang mengatakan dirinya tak bisa datang lantaran terjadi sesuatu. Na Yeon pun tambah kecewa.


Di kamarnya, Se Jin resah memikirkan Tae Joon.

Tak lama kemudian, ponselnya berdering. Ia langsung menjawabnya.

"Kau dimana? Kenapa aku tidak bisa menghubungimu?" tanyanya.

Namun, ia langsung terdiam saat tahu yang menelponnya bukan Tae Joon, tapi seorang reporter dari Harian Jungle. Reporter Baek! Baek Do Hee gaes.

Kita sebut nama aja ya langsung biar gampang. Do Hee mengucapkan selamat pada Se Jin. Se Jin sontak bingung mendengarnya. Do Hee beralasan, itu

karena Se Jin sudah kembali ke Korea beberapa hari lalu.

"Apa semua reporter sepertimu? Ini sudah malam, tidak bisakah kau sedikit menghormati orang lain? Aku minta maaf tapi aku tidak mau bicara denganmu."

"Apakah rumor tentang pernikahanmu benar? Kau kembali ke Korea dengannya, kan? Apakah pernikahanmu kali ini juga merupakan transaksi bisnis antar perusahaan?"

Se Jin yang mulai kesal, berniat menutup teleponnya tapi ia marah saat Do Hee menanyakan status lajang Tae Joon.

Se Jin lantas menyuruh Do Hee menulis apapun yang Do Hee inginkan serta mengancam akan menuntut Do Hee.


Se Jin lalu menutup teleponnya dan tak lama, Yoo Kyung masuk membawakannya minuman.

"Kami ketahuan. Reporter mengetahui pernikahan kami. Kenapa semua reporter sangat kasar." sewot Se Jin.

"Tae Joon lah yang kasar, bukan reporter! Dia membocorkannya pada reporter agar kau tidak punya pilihan lain selain menikah dengannya!"

"Jangan menghina Tae Joon di depanku. Ditambah, yang menggoda pria miskin itu adalah aku, putrimu!"

"Kau benar-benar ingin menikahinya?"

"Aku tahu kenapa ibu menentangnya tapi tolong lah berhenti."

Singkat cerita, Se Jin tidak mau putus dengan Tae Joon demi bayinya. Ia mengancam Yoo Kyung akan kembali ke Amerika dengan Tae Joon jika Yoo Kyung masih menentang hubungan mereka.

"Eomma, tidakkah kau ingin melihatku bahagia? Kau tidak ingin melihatku tersenyum?"

"Kenapa kau melakukan ini pada ibumu! Apa dia lebih penting dari ibumu!"

"Mianhae, eomma." Se Jin menangis.


Tae Joon langsung menemui ibunya hanya untuk menanyakan soal Sae Byeol.

Sang ibu pun akhirnya bercerita bahwa Na Yeon hamil saat Tae Joon belajar diluar negeri.

"Aku sudah menyuruhnya menggugurkan kandungan itu tapi dia menolak. Na Yeon bilang akan memberitahumu tapi aku menghentikannya. Kau tidak akan mau keluar negeri dan memilih menikahinya jika tahu dia hamil. Lalu apa? Kau akan hidup miskin di apartemen yang kecil ini. Berterima kasihlah padaku karena kau menemukan keberuntunganmu."

Tae Joon marah besar. Ia menyebut ibunya bukan manusia.

"Hei! Aku ingin sekali saja bersikap seperti ibumu. Kau berpikir aku melakukan itu untuk diriku? Aku tidak mau kau kehilangan keberuntunganmu! Jadi aku menghentikan Na Yeon! Lalu kenapa!"

"Kau seharusnya memberitahuku. Jika kau memberitahuku, semuanya tidak akan seburuk ini!"

"Lalu bagaimana denganmu? Apa kau bisa disebut manusia? Kau bisa kuliah karena Na Yeon! Kau hidup enak karena Na Yeon! Tapi kenapa kau melakukan itu? Jika kau tetap setia padanya, ini tidak akan terjadi. Bahkan setelah kau mengetahui tentang Sae Byeol setelah kau menyelesaikan studimu, kau bisa menikahinya. Kau lah satu-satunya orang yang menghancurkannya!"

Tae Joon yang kesal, hendak pergi tapi Man Jung menahannya dan memintanya tidak melakukan sesuatu yang bodoh.

"Aku akan menanggung kesalahanmu. Bersikaplah seolah kau tidak tahu apa-apa. Pikirkan dirimu. Jangan pikirkan Na Yeon. Jangan pikirkan Sae Byul. Kau mengerti!"

Tae Joon diam saja dan beranjak pergi. Man Jung pun kesal Tae Joon tidak mau mendengarnya.


Sampai di rumah, Na Yeon berbohong pada ibunya. Ia mengaku sudah bertemu dengan Tae Joon.

Tak mau ditanyain lagi, Na Yeon pun masuk ke kamarnya dengan alasan lelah.


Tapi Mal Sook sadar ada yang dirahasiakan Na Yeon. Mal Sook pun menyusul Na Yeon ke kamar. Na Yeon tetap mengatakan bahwa ia dan Tae Joon sudah bertemu.

"Lalu kenapa dia pergi semudah itu?" tanya Mal Sook.

"Kantornya menghubunginya tiba-tiba." itulah alasan Na Yeon.

"Lalu apa yang Sae Byeol katakan saat melihatnya?"

"Sae Byeol ketiduran. Dia tidur sebelum ayahnya datang. Mungkin karena dia lelah. Aku tidak membangunkan Sae Byeol. Jadi Tae Joon hanya melihat Sae Byeol saja."

Tapi Mal Sook tahu Na Yeon sedang berbohong. Mal Sook mengatakan, meskipun dia bukan ibu kandung Na Yeon tapi dia tahu Na Yeon berbohong.

"Jadi katakan ada apa? Katakan pada ibu?"

"Tentu saja aku akan mengatakannya jika terjadi sesuatu, jadi ibu jangan cemas."


Tae Joon berjalan menyusuri sepanjang jalan dengan wajah terpukul. Sementara ponselnya terus berbunyi tapi ia tidak mempedulikannya.


Di kamarnya, Se Jin cemas karena Tae Joon tidak bisa dihubungi.


Sementara itu, Na Yeon menangis sambil menatap Sae Byeol yang tertidur pulas.


Tae Joon berdiri di depan rumah Na Yeon.

Eun Bong tiba-tiba muncul di belakang Tae Joon dan menyuruh Tae Joon masuk.

Tae Joon sontak kaget melihat Eun Bong.


Bersambung

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...