Unknown Woman Ep 10 Part 1

Sebelumnya...

Lanjut ya gaes.... Episode ini dibuka dengan Moo Yeol yang terkejut melihat Yeo Ri.


Moo Yeol pun memutuskan panggilannya ke Hae Joo, padahal Hae Joo sudah menjawabnya.

Ia menyuruh supir taksi mengikuti mobil Yeo Ri.

Yeo Ri sendiri tahu Moo Yeol mengikutinya.

Ya, Yeo Ri memang sengaja muncul di depan Moo Yeol.

Supir taksi kehilangan jejak mobil Yeo Ri. Moo Yeol pun meminta supir taksi untuk menepi.


Moo Yeol turun dari taksi dan celingkuan mencari Yeo Ri.

"Jeongin charyeo, Kim Moo Yeol. Yeo Ri jugesseo." ucapnya.

*Gk apa-apa ya gaes, sy selipin dikit2 bahasa Korea. Yg diatas, artinya 'sadarlah, Kim Moo Yeol. Yeo Ri sudah meninggal.


Tanpa disadari Moo Yeol, Yeo Ri mengawasinya dari kejauhan.

Yeo Ri pun teringat ketika Moo Yeol melamarnya.

Ia ingat saat Moo Yeol mencampakkannya dan Beom.


Yeo Ri : Jangan lemah. Dia mencampakkanmu. Dia mencampakkan Beom. Kau bukan Yeo Ri, kau Yoon Seol!

Yeo Ri lalu beranjak pergi.


Wanita yang memberikan alkohol pada Do Chi, membawa Do Chi pergi dan berniat mengantar Do Chi pulang.


Di kamarnya, Hae Joo kesal karena Moo Yeol tidak menghubunginya lagi. Ia lagi-lagi menyalahkan Yeo Ri.

Tak lama kemudian, Ji Won datang. Hae Joo pun cerita setelah didesak Ji Won. Ji Won kaget mendengar cerita Hae Joo soal peringatan kematian Yeo Ri yang diadakan Ae Nok.

Hae Joo menuduh Ae Nok hanya pura-pura menganggapnya sebagai menantu.

Ji Won : Apa yang Moo Yeol lakukan? Dia hanya berdiri?

Hae Joo : Dia meminta maaf walau aku tidak tahu dia sungguh-sungguh minta maaf atau tidak. Jika tahu begini, lebih baik kami tinggal di Tiongkok. Setidaknya tidak ada yang mengingatkan kepadanya disana.

Ji Won : Kau tidak keceplosan soal lukisan itu, kan?

Hae Joo : Tidak. Yeo Ri membuatku kesal, meski dia sudah meninggal.

Ji Won : Jangan khawatir. Dia sudah meninggal. Kau hanya harus menjaga Moo Yeol. Jangan mengamuk.

Hae Joo : Tidak semudah itu! Ngomong-ngomong, kenapa ayah melakukan itu padnanya? Direktur cabang? Ayah kan bisa mengangkatnya jadi CEO cabang.

Ji Won : Ayahmu punya rencana sendiri.


Moo Yeol pulang. Ji Won pun langsung berdiri. Ia menyuruh Moo Yeol istirahat. Ji Won beranjak keluar.


Moo Yeol mengajak Hae Joo bicara. Hae Joo berkata, memangnya salah dia Yeo Ri meninggal? Memangnya Ae Nok punya hak memperingati kematian Yeo Ri?

Moo Yeol memeluk Hae Joo, tapi Hae Joo tidak mau dipeluk dan memilih berbaring.

Moo Yeol : Tidurlah, aku mau turun ke bawah mengambil minum.


Di depan kamar, dia bertemu Ji Won. Ji Won meminta Moo Yeol memahami sikap Hae Joo. Ji Won juga mengatakan, apa yang dilakukan Ae Nok itu sangat tidak sopan. Moo Yeol meminta maaf atas nama ibunya. Ji Won lalu membahas posisi baru Moo Yeol di kantor.

Ji Won : Aku tahu kau kesal, aku pun juga sama jika ada di posisimu. Tapi tidak ada seorang pun yang bisa menjangkau langit dengan mudah. Menurutmu, Grup Wid akan berakhir di tangan siapa? Hae Joo putri tunggalnya. Dia melakukan itu padamu untuk membuatmu semakin kuat, jadi perhatikan saja Hae Joo.

Ji Won beranjak pergi. Moo Yeol tetap saja kesal.


Mal Nyeon ke restorannya, sampai di sana, ia melihat Tuan Yoon lagi mengelap meja. Tuan Yoon menanyakan Yeo Ri. Mal Nyeon bilang seharusnya Yeo Ri sudah berada di sana. Tuan Yoon yang tadinya cemas langsung menarik napas lega. Mal Yeon berkata, Yeo Ri kelihatannya yang lemah tapi sebenarnya tangguh.

Mal Nyeon : Tidak akan mudah baginya melakukan permintaan Seol. Aku harus melihatnya sendiri.

Tuan Yoon langsung melepas celemeknya dan ikut pergi dengan Mal Nyeon.

*Orang yang lemah sekali pun kalau udah ditindas berkali-kali, pasti bakal kuat. Inilah Yeo Ri. Dia yg dulu lemah, sekarang kuat.


Yeo Ri mengikuti audisi penyanyi di sebuah bar yang ternyata milik dokter yang membantu persalinan Yeo Ri dulu. Si dokter nampak terkesima dengan penampilan Yeo Ri.


Sementara Moo Yeol minum liquor sendirian sambil mengingat dirinya yang tidak sengaja melihat Yeo Ri di jalanan tadi.

Moo Yeol juga ingat saat ia melamar Yeo Ri.


Selesai bernyanyi, Yeo Ri mendekati si dokter. Dokter menanyakan nama Yeo Ri karena tidak ada di aplikasi lamaran yang ia terima.

Yeo Ri : Seol. Yoon Seol.

Si dokter terkejut, bisa kau ulangi namamu sekali lagi?

Yeo Ri : Yoon Seol.

"Mianhaeyo, aku sedikit terkejut karena namamu sama dengan nama seseorang yang kukenal."

Yeo Ri : Kau tidak ingat aku? Yireum Eotneun Yeoja, Kim Bbol Sang. Kau dokter yang membantu persalinanku.

*Yireum Eotneun Yeoja, artinya wanita tanpa nama gaes.

Si dokter sontak kaget dan berusaha mengingat saat ia membantu persalinan Yeo Ri di penjara.


"Dangsini geu sarami raguyeo? Kim Bbol Sang?"

"Aku tidak pernah bisa berterima kasih padamu dengan benar." jawab Yeo Ri.

"Kenapa kau bisa disini? Kau bilang namamu Yoon Seol?"

"Aku tahu itu nama yang istimewa bagimu. Itulah alasannya aku datang untuk meminta izinmu agar aku bisa hidup dibawah nama itu."

"Apa maksudmu? Membantumu hidup sebagai Yoon Seol?"


Yeo Ri pun berlutut, memohon agar si dokter mengizinkannya menjadi Yoon Seol. Yeo Ri lantas mengaku, sudah mengikuti ujian pengacara dan menjadi pengacara.

Ia berkata, sudah meraih impian yang tidak bisa diraih Seol.

Dokter yang tak lain adalah pacarnya Seol pun marah dan mengusir Yeo Ri.


Hae Joo turun ke bawah dan mendapati Moo Yeol masih minum. Ia mendekati Moo Yeol dan memeluk Moo Yeol dari belakang. Ia mengaku sudah memaafkan Moo

Yeol dan meminta Moo Yeol berhenti minum.

Moo Yeol : Kenapa belum tidur? Ini sudah larut.


Hae Joo pun duduk di dekat Moo Yeol.

Hae Joo : Itu bukan salahmu. Kau pasti akan menghentikan ibumu jika tahu dia akan mengadakan peringatan.

Moo Yeol : Maaf sudah membuatmu kesal. Salahku tidak bisa mengatur ibuku.

Hae Joo : Melihat punggungmu minum sendirian, melukai hatiku.


Moo Yeol : Bayangkan perasaanku melihat punggungmu selagi kau pergi karena marah.

Hae Joo : Saranghae.

Moo Yeol diam saja.

Hae Joo : Yeobo.

Moo Yeol : Nado saranghae.

Hae Joo tersenyum, lalu memeluk Moo Yeol.


Yeo Ri masih berlutut.

Yeo Ri : Aku mendengar kecelakaan mobilmu dan yang terjadi selama perjalanan perayaan pertunanganmu. Juga tentang kau yang berhenti menjadi dokter.

Dokter : Kau tahu apa tentang aku dan Seol!

Yeo Ri : Aku tahu sangat baik. Rasa sakit kehilangan seseorang yang kau cintai lebih dari nyawamu. Fakta bahwa orang itu pergi membuat duniamu berhenti sampai kau berharap tidak bangun lagi. Berharap berhenti bernapas.

Yeo Ri lalu mengaku, ingin hidup dan membalas dendam pada orang-orang yang sudah merampas cinta dan hidupnya.

Dokter : Neon michyeosseo. Tanjang naga! Oso!


Tiba-tiba, Tuan Yoon dan Mal Nyeon datang. Sontak si dokter kaget dengan kedatangan mereka.

Si dokter kaget mengetahui orang tua Seol mengenal Yeo Ri. Mal Nyeon pun menyuruh suaminya dan Yeo Ri keluar lantaran ingin bicara berdua dengan pacarnya Seol.


Dokter : Aku tidak tahu bagaimana dia memanipulasi kalian tapi...

Mal Nyeon : Takdir, hanya itulah yang bisa kukatakan. Alasanku bertemu dengannya dan alasanmu membantu persalinan mendiang putrinya adalah takdir.

Dokter : Putrinya meninggal?

Mal Nyeon : Dia punya dendam yang sedalam kita. Anak itu mempertaruhkan seluruh hidupnya dan datang pada kami.

Dokter : Animnida. Apapun alasannya, aku tidak bisa mengizinkannya. Hanya ada satu Seol, selamanya!


Diluar, Tuan Yoon bilang pada Yeo Ri kalau ia juga marah saat pertama kali mendengar Yeo Ri ingin menjadi putrinya.

Yeo Ri minta maaf.

Tuan Yoon : Aku heran kenapa bisa ada wanita yang amat berkulit badak dan berani bilang mau berpura-pura menjadi putri kami. Lalu suratmu datang. Itu tidak berpura-pura dan amat tenang. Saat aku membacanya, air mataku menetes. Lalu aku menyadari, Seol kami pasti ingin menolongmu.

Yeo Ri terharu, gomapseumnida.


Tak lama kemudian, Mal Nyeon datang. Tuan Yoon dan Yeo Ri menanti jawabannya dengan tegang. Mal Nyeon menggeleng pertanda ia gagal membujuk pacarnya Seol.

Yeo Ri : Aku tahu ini tidak akan mudah, tapi aku tidak akan menyerah.


Paginya, Do Chi terbangun dan syok melihat dirinya ada di kamar hotel tanpa busana.

Tak lama kemudian, ponselnya berdering. Telepon dari Do Young.

Do Young : Kau lupa rencana kita?

Do Chi : Tidak. Tentu saja tidak. Aku segera kesana.

Bersambung ke part 2........

0 Comments:

Post a Comment