Sebelumnya....
Yong Gi syok saat
melihat foto Hae Gang.
Dalam hati, Nyonya Kim berkata bahwa Hae Gang adalah
kakak kembar Yong Gi. Yong Gi lalu terngiang2 kata2 Seol Ri yang melarangnya
bertemu Hae Gang. Seol Ri berkata, Yong Gi tidak boleh bertemu Hae Gang demi kebaikan
Yong Gi. Yong Gi juga terngiang kata2 Baek Seok. Baek Seok mengaku bahwa ada
wanita yang ingin dinikahinya tapi wanita itu sudah menjadi milik orang lain.
“Apa kau yakin
putrimu sudah meninggal?” tanya Yong Gi.
“Aku menerima
abunya bersama dengan barang2 miliknya.” Jawab Nyonya Kim, membuat Yong Gi
kaget.
“Perusahaan
tempatnya bekerja yang mengurus semuanya setelah kecelakaan itu. Dia mengalami
kecelakaan di China.” Ucap Nyonya Kim lagi.
Nyonya Kim lalu
meminta Yong Gi bermalam di rumahnya. Ia katakan bahwa Yong Gi bisa tidur di
ruang baca. Yong Gi awalnya bingung, namun setelah ia melirik ke arah foto Hae
Gang, ia setuju bermalam di rumah Nyonya Kim.
Baek Seok melintasi
ruang tengah dan tersenyum melihat anak2 yang tertidur pulas. (Ternyata tidurnya
di ruang tengah toh, bukan di kamar). Senyum Baek Seok lalu menghilang saat
menyadari Hae Gang tidak berada di tengah anak2.
Di luar, Hae Gang
masih bersama Jin Eon. Jin Eon mengajak Hae Gang pergi ke suatu tempat. Hae
Gang menolak, ia berkata anak2 akan syok saat menyadari dirinya tidak ada
disamping mereka. Jin Eon lalu mengajak Hae Gang hidup bersamanya. Hae Gang
menolak, ia takut anak2 akan terluka jika ia pergi. Jin Eon pun mengajak Hae
Gang hidup bersama dengan anak2 itu. Hae Gang tidak menjawab pertanyaan Jin Eon
dan mengajak Jin Eon pergi dan kembali sebelum anak2 bangun. Jin Eon meminta
Hae Gang menjawab pertanyaannya. Hae Gang bilang ia akan menjawab pertanyaan
Jin Eon nanti.
Baek Seok mengetuk
pintu kamar Hae Gang. Karena tak ada jawaban, Baek Seok akhirnya masuk dan
terkejut mendapati Hae Gang tidak ada di sana. Baek Seok langsung memeriksa
lemari Hae Gang. Ia menarik nafas lega karena baju2 Hae Gang masih ada di
lemari.
Yong Gi ngomel2
sembari masuk ke kamar Gyu Seok. Ia kesal karena Gyu Seok tidak menjawab
ponselnya, namun mulutnya langsung berhenti mengomel saat melihat Woo Joo yang
tidur sambil menggenggam erat tangan Gyu Seok. Yong Gi lalu duduk disamping Woo
Joo. Tanpa Yong Gi sadari, ia sudah membuat Gyu Seok terbangun.
“Maafkan ibu, Woo
Joo-ya. Ibu sangat2 menyesal karena tidak memikirkan perasaanmu. Karena tidak
pernah menceritakan tentang ayahmu, karena berpikir kau tidak akan pernah bisa
melihat dia. Kau tidak pernah menanyakan ayahmu karena kau berpikir hal itu
akan membuatku sedih, kan? Aku sangat2 menyayangimu, jadi bertahanlah sedikit
lagi. Kita akan pergi dan aku tidak mau kau terluka, jadi bertahanlah
sebentar.” Ucap Yong Gi.
Tanpa disadari Yong
Gi, Gyu Seok mendengar ucapannya. Yong Gi lalu melepaskan tangan Woo Joo yang
menggenggam erat tangan Gyu Seok. Gyu Seok langsung bersuara, menyuruh Yong Gi
melepas tangannya. Yong Gi pun panic.
“Aku tidak
menyentuh tanganmu! Itu karena tanganmu…. aku minta maaf karena menyentuh
tanganmu tanpa permisi. Aku tidak akan mengulanginya lagi.”
“Turun dari
kasurku! Siapa yang menyuruhmu duduk di sana.” Suruh Gyu Seok, dan Yong Gi pun
kembali meminta maaf.
“Sekarang aku jadi
tidak bisa tidur. Kenapa kau dikejar. Siapa yang mengejarmu? Aku sudah bertemu
dengan tiruan Dokgo Yong Gi.” Ucap Gyu Seok, membuat Yong Gi terkejut.
Gyu Seok pun
beranjak keluar, namun langkahnya kembali terhenti saat melihat Yong Gi yang
hendak menggendong Woo Joo keluar. Gyu Seok pun langsung mengambil Woo Joo dari
tangan Yong Gi dan menggendongnya keluar.
Woo Joo tidur pulas
di sofa, sementara Yong Gi bicara dengan Gyu Seok. Yong Gi akhirnya
menceritakan masalahnya. Ia berkata, bahwa ia adalah si pengungkap masalah dan
orang yang mencoba membunuhnya adalah orang yang juga membunuh ayah Woo Joo.
Yong Gi juga mengatakan bahwa satu2nya kesalahan ayah Woo Joo adalah mengetahui
hal yang seharusnya tidak mereka ketahui. Dengan tegar, Yong Gi berkata bahwa
ayah Woo Joo dituduh melakukan korupsi dan bunuh diri.
Yong Gi lalu
menatap Woo Joo. Ia berkata bahwa dirinya bertahan karena Woo Joo. Kalau bukan
karena Woo Joo, mungkin saja ia sudah mati di tangan orang2 jahat itu. Gyu Seok
ingin tahu nama perusahaan tempat Yong Gi bekerja. Tapi Yong Gi menolak
memberitahukannya dengan alasan keselamatan Gyu Seok. Yong Gi bilang, kalau
orang2 itu sudah mengetahui dirinya yang masih hidup. Yong Gi lalu menunjukkan
foto Hae Gang pada Gyu Seok.
“Dia mirip
denganku, kan? Wanita itu, dia masih hidup. Cinta pertamaku jatuh cinta
padanya.” Ucap Yong Gi.
“Kau benar. Wanita
ini memang masih hidup. Dia hidup dengan nama Dokgo Yong Gi.” Jawab Gyu Seok.
“Apa? Tapi namanya
Do Hae Gang. Putri ahjumma bernama Do Hae Gang, kan?” ucap Yong Gi kaget.
“Kau juga hidup
dengan nama Zhang Ming, kan?” jawab Gyu Seok.
Yong Gi lalu
teringat sesuatu. KTPnya. Saat itu, Yong Gi memang meninggalkan KTPnya sebelum
melarikan diri dengan membawa mobil Hae Gang.
“Dia bilang dia
melihat putrinya tapi aku bilang kalau putrinya sudah meninggal. Wanita itu
manajer di kantor hukum Baek Seok.” Ucap Gyu Seok.
“Apa? Kantor Baek
Seok?” tanya Yong Gi kaget.
Hari mulai pagi,
namun Jin Eon dan Hae Gang masih menghabiskan waktu mereka bersama. Di tengah
hamparan ilalang, mereka berjalan2 dan menikmati hembusan udara yang begitu
segar.
“Udaranya begitu
segar.” Ucap Hae Gang.
“Bukan udaranya,
tapi kau. Aku bilang berjalan denganmu terasa menyenangkan. Tidak peduli
apapun, kita harus berjalan2 hari ini. Setelah kesehatanmu pulih, kita akan
berjalan2 setiap hari. Berjalan2 di pagi dan malam hari itu sangat baik.” Jawab
Jin Eon.
Tiba2, Jin Eon
menggenggam erat tangan Hae Gang. Hae Gang terkejut, membuat Jin Eon bertanya
apa Hae Gang tidak suka ia menggenggam tangannya. Hae Gang berkata bahwa ini
bukan kali pertama Jin Eon memegang tangannya, jadi kenapa ia harus cemas Jin
Eon menggenggam tangannya atau tidak. Hae Gang lantas mengaku bahwa ia tidak
pernah memikirkan hal ini sebelumnya. Jin Eon pun ingin tahu apa yang
dipikirkan Hae Gang.
“Aku bingung harus
memanggilmu apa. Kau memanggilku dear atau yeobo. Tapi bagiku tidak begitu.
Fakta bahwa Choi Jin Eon-ssi adalah suamiku masih terasa asing, aneh dan
menakutkan bagiku.” Jawab Hae Gang.
“Kenapa tidak
memanggilku ‘Choi Jin Eon, Jin Eon-ah’?” tanya Jin Eon.
“Kau pikir semudah
itu?” ucap Hae Gang.
“Bukankah saat
pertama kali kita bertemu, kau berbicara seolah2 kita sudah saling mengenal?
Aku memanggilmu ‘Do Hae Gang-ssi’.” Jawab Jin Eon.
“Aku melakukannya?
Lalu kenapa kau berbicara formal padaku?” tanya Hae Gang.
“Karena kau tidak
memberiku kesempatan. Aku suka kau memanggilku ‘Jin Eon’. Aku sangat
mencintaimu.” Jawab Jin Eon.
“Choi Jin Eon, Jin
Eon-ah.” Ucap Hae Gang, tapi ia masih merasa canggung.
“Apa kau canggung?
Apa namaku terdengar asing dan menakutkan?” tanya Jin Eon. Hae Gang mengiyakan.
“Itu tidak akan
bekerja. Mari kita singkirkan itu. Rasa canggung, rasa asing dan rasa takut.”
Ucap Jin Eon.
“Caranya?” tanya
Hae Gang.
Jin Eon pun
mengalihkan pandangannya ke hamparan ilalang yang luas dan meneriakkan nama Hae
Gang.
“Do Hae Gang! Hae
Gang-ah!” teriak Jin Eon, lalu menyuruh Hae Gang melakukan hal yang sama.
“Choi Jin Eon! Hei,
Choi Jin Eon! Kau pria breng**k yang kubenci! Aku tidak mengenalmu sebelumnya!
Aku takut padamu! Aku mungkin….”
Hae Gang pun
berhenti berteriak dan terdiam sesaat.
“Aku mungkin harus
membencimu. Aku takut.” Ucap Hae Gang lagi.
Mata Jin Eon mulai
berkaca2. Ia kemudian memeluk Hae Gang dan berkata bahwa ia juga takut dibenci
Hae Gang. Jin Eon mengaku tidak tahu apa yang harus ia lakukan kalau sampai Hae
Gang membencinya. Jin Eon lantas semakin mengeratkan pelukannya.
Jin Eon meletakkan
tangan Hae Gang di lengannya. Melihat itu, Hae Gang pun meminta Jin Eon
bersabar menghadapinya, meskipun nanti ingatannya telah kembali. Jin Eon
berjanji kalau ia tidak akan merasa lelah kali ini, bahwa kali ini ia akan
melindungi Hae Gang sampai akhir. Mendengar itu, Hae Gang merasa lega dan
semakin erat merangkul lengan Jin Eon.
Jin Ri memberitahu
Tae Seok bahwa dirinya baru saja me-launching produk terbaru mereka, produk
yang akan menolong penderita Alzheimer. Jin Ri sangat yakin kalau produknya
akan laku keras. Tae Seok malah menanggapi ocehan Jin Ri dengan sinis. Ia
berkata, apa Jin Ri peramal? Tae Seok mengatakannya sambil menjewer Jin Ri. Karuan saja, Jin Ri kesal.
“Bagaimana bisa
produk itu laku sebelum keluar di pasaran? Kau sudah lama berkecimpung dalam
industri ini, bagaimana bisa kau terlalu bersemangat?” ucap Tae Seok.
Tapi Jin Ri sangat
yakin produknya akan sukses. Tae Seok pun penasaran dari dunia mana kepercayaan
diri Jin Ri berasal.
“Tentu saja aku
harus mempercayai diriku. Aku mempercayai diriku karena aku mencintai diriku.
Kalau bukan aku, siapa lagi yang akan mencintai diriku? Karena tidak ada yang
mencintaiku, setidaknya aku butuh cinta untuk diriku. Tidakkah kau berpikir
begitu? Sejak kecil, inilah caraku untuk bertahan hidup dengan mencintai diriku
sendiri. Itulah kenapa aku memusuhimu. Kenapa kau tidak mempercayai dan
mencintai dirimu lebih sedikit? Semua penyakit bersumber dari membenci diri
sendiri. Pada saat kau membenci dirimu, maka orang lain juga siap membenci
dirimu.” Jawab Jin Ri.
Tae Seok terdiam
dan langsung memeluk Jin Ri. Jin Ri pun heran Tae Seok tiba2 memeluknya.
“Kenapa kau memeluk
produk yang kau benci ini?” tanya Jin Ri heran.
“Kau bukanlah
produk yang kubenci, kau itu junk food.” Jawab Tae Seok.
“Apa? Junk food?
Itu dibawah kualitas!” ucap Jin Ri kesal.
“Aku tahu itu buruk
untukku, tapi aku masih menyentuhnya. Aku ingin membelinya.” Jawab Tae Seok.
Tae Seok lantas
menghela napas, membuat Jin Ri kesal lagi.
“Kenapa kau
menghela napas saat memelukku!” protes Jin Ri.
Tae Seok pun
melepaskan pelukannya. Jin Ri lantas memberitahu kalau kemarin ia bertemu
dengan Yong Gi saat berkunjung ke rumah Nyonya Kim untuk menemui Gyu Seok. Jin
Ri juga memberitahu Tae Seok bagaimana akrabnya Gyu Seok dengan Woo Joo. Tae
Seok pun terkejut mendengarnya.
“Dia merubah
identitasnya menjadi warga China?” ucap Tae Seok kaget.
“Siapa? Siapa yang
merubah identitas menjadi warga China?” tanya Jin Ri.
“Dokgo Yong Gi.
Ayah mertua tiba2 melakukan perjalanan ke China dan melewatkan makan malam
bersama keluarga. Beberapa hari yang lalu, aku
melihat ayah mertua di Buamdong. Aku mendapat informasi Dokgo Yong Gi
bersembunyi di China, lalu aku melihatnya di rumah sakit kemarin, dan sekarang
dia menjadi pembantu. Dari semua tempat, kenapa harus di rumah adik ipar? Dokgo
Yong Gi yang aku lihat di rumah sakit kemarin adalah Dokgo Yong Gi yang asli.”
Jawab Tae Seok.
“Apa yang kau
bicarakan? Apa maksudmu ada dua Dokgo Yong Gi? Dokgo Yong Gi dari China dan
Dokgo Yong Gi amnesia?” tanya Jin Ri kaget.
“Dokgo Yong Gi
amnesia, tiruan Dokgo Yong Gi dan Dokgo Yong Gi yang dikejar2 Jin Eon adalah
Pengacara Do.” Jawab Tae Seok.
“A… apa? Dia Do Hae
Gang?” kaget Jin Ri.
“Jin Eon menemukan
Pengacara Do. Jin Eon mau membawa kembali Do Hae Gang ke kehidupan Do Hae Gang
sebelumnya.” Jawab Tae Seok.
Tae Seok panik,
kemudian beranjak pergi. Jin Ri syok.
Tae Seok lantas
pergi ke rumah Jin Eon di Buamdong. Setibanya di sana, ia melihat Woo Joo yang
sedang bermain di halaman rumah. Tae Seok menyapa Woo Joo. Ia menyuruh Woo Joo
membukakan pagar rumah untuknya. Tapi Woo Joo menolak. Bahkan meskipun Tae Seok
mengaku sebagai teman Yong Gi, Woo Joo tetap tidak mau membuka pintu.
Nyonya Kim yang
mengetahui kedatangan Tae Seok pun heran karena Tae Seok mengunjunginya pagi2
begitu. Nyonya Kim pun membukakan pagar. Begitu pagar dibuka, Tae Seok langsung
masuk dan menghampiri Woo Joo.
“Kau pergi ke rumah
sakit karena kau sakit, kan? Apa dokter yang merawatmu adalah Dokter Min Gyu
Seok?” tanya Tae Seok yang langsung diiyakan Woo Joo.
Tae Seok menemui
Nyonya Kim. Ia menanyakan Presdir Choi. Nyonya Kim bilang kalau belakangan ini
Presdir Choi hanya menelponnya karena ia melarang Presdir Choi berkunjung ke
rumahnya. Nyonya Kim juga memberitahu Tae Seok kalau Presdir Choi akan
mengunjunginya sebentar lagi dengan membawa berita besar.
Saat Nyonya Kim mau
mengambilkan cemilan dan secangkir teh untuk Tae Seok, Tae Seok menanyakan
tentang seseorang yang mirip seperti Hae Gang yang bekerja di rumah Nyonya Kim
sebagai pelayan. Nyonya Kim terkejut mendengar pertanyaan Tae Seok. Tae Seok
celingak celinguk mencari Yong Gi.
“Dia bekerja di
rumah lain hari ini.” ucap Nyonya Kim gugup.
“Lalu anak yang
kulihat di depan, apa dia anak pembantumu?” tanya Tae Seok.
“Karena aku merasa
kesepian, jadi aku menyuruhnya meninggalkan anaknya di sini.” Jawab Nyonya Kim
gugup.
“Berarti dia akan
kembali menjemput anaknya?” tanya Tae Seok.
“Itu benar.” Jawab
Nyonya Kim.
“Sepertinya anaknya
sakit. Boleh kutahu anaknya sakit apa?” tanya Tae Seok.
“Gaucher.” Jawab Nyonya
Kim.
“Adik iparku
memiliki ketertarikan tentang penyakit itu.” ucap Tae Seok.
“Benarkah itu?”
tanya Nyonya Kim.
Tapi Tae Seok tidak
menjawab pertanyaan Nyonya Kim dan malah bangkit dari duduknya. Nyonya Kim
menyuruh Tae Seok meminum teh sebelum pergi. Tapi Tae Seok menolak dan menitipkan
sebuah amplop untuk Gyu Seok pada Nyonya Kim.
Yong Gi berdiri di
depan kantor Baek Seok. Kata2 Gyu Seok tentang Hae Gang yang bekerja di sana,
terngiang di telinganya. Yong Gi juga ingat tentang Seol Ri yang melarangnya
bertemu Hae Gang karena Hae Gang pernah bekerja di Perusahaan Farmasi Cheon
Nyeon, sekaligus menantu dari keluarga Farmasi Cheon Nyeon.
Sementara itu, di
dalam… Baek Seok sedang membaca artikel tentang gugatan yang dilayangkan
Perusahaan Farmasi Mi Do kepada Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon. Baek Seok juga membaca artikel tentang
kematian Eun Seol, serta bunuh diri yang dilakukan seorang wanita yang kalah
dalam persidangan melawan Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon. Baek Seok pun stress.
Ia merasa tidak sanggup menangani kasus itu.
Tak lama kemudian, Yong
Gi datang dan terdiam melihat wajah frustasi Baek Seok. Yong Gi lantas terkejut
saat membaca tulisan2 Hae Gang tentang
efek samping Pudoxin, juga tentang Tae Seok yang naik jabatan karena kesuksesan
Pudoxin.
“Yong Gi-ya!” seru
Baek Seok. Yong Gi pun berbalik dan menatap Baek Seok.
“Seharusnya kau
senang. Jika kau terkejut, aku akan marah. Meskipun waktu telah banyak berlalu,
cinta pertama harus tetap menjadi yang tersayang. Bagaimana bisa kau begitu
terkejut melihat cinta pertamamu.” Ucap Yong Gi.
“Maaf.” Jawab Baek
Seok.
“Kenapa? Apa kau
tiba2 merasa sayang padaku?” ucap Yong Gi.
“Duduklah di sana.”
Suruh Baek Seok.
Yong Gi ingin
bertemu dengan Hae Gang. Yong Gi berkata bahwa namanya bukanlah nama yang
banyak dipakai orang2. Yong Gi juga berkata, dari semua tempat kenapa Hae Gang
harus bekerja di kantor Baek Seok.
“Aku pikir dia dirimu.”
Jawab Baek Seok, membuat Yong Gi terkejut.
“Do Hae Gang adalah
Manajer Dokgo Yong Gi?” tanya Yong Gi kaget.
Baek Seok
mengiyakan. Baek Seok juga berkata, setelah Hae Gang kehilangan ingatannya,
setelah Hae Gang kehilangan semuanya, Hae Gang muncul di depannya dan memegang
KTP Yong Gi.
“Apakah kecelakaan
yang dialaminya karena diriku?” tanya Yong Gi.
“Itu bukan kau. Itu
karena seseorang yang ingin membunuhmu.” Jawab Baek Seok.
“Ini tidak masuk
akal. Seandainya aku tidak menukar mobilku pada hari itu, seandainya aku tidak
melarikan diri dengan mobil wanita itu…” sesal Yong Gi.
“Lalu Woo Joo tidak
akan ada di sini. Di tempatmu, di tempat Woo Joo, dia terluka. Dan dia akan
merasa lega karena kalian masih hidup. Seperti itulah dirinya. Seperti itulah,
gadis yang kukenal.” Ucap Baek Seok.
“Dimana Do Hae Gang
sekarang?” tanya Yong Gi
“Di rumahku. Dia
terluka.” Jawab Baek Seok.
Bersambung ke part2.......
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
About Me
Kumpulan Sinopsis
- Sinopsis Adamas
- Sinopsis Again My Life
- Sinopsis Alice
- Sinopsis Anna
- Sinopsis Babel
- Sinopsis Big Mouth
- Sinopsis Blessing of the Sea
- Sinopsis Blind
- Sinopsis Defendant
- Sinopsis Different Dreams
- Sinopsis Fantastic
- Sinopsis Graceful Family
- Sinopsis Gyeongseong Creature
- Sinopsis Happiness
- Sinopsis Hide and Seek
- Sinopsis Hide Identity
- Sinopsis I Have a Lover
- Sinopsis King Maker : The Change of Destiny
- SInopsis King the Land
- Sinopsis Lies of Lies
- Sinopsis Love Rain
- Sinopsis Maestra
- Sinopsis Moving
- Sinopsis My Golden Life
- Sinopsis My Happy End
- Sinopsis My Perfect Stranger
- Sinopsis Oh My Geum Bi
- Sinopsis Perfect Marriage Revenge
- Sinopsis Ruby Ring
- Sinopsis Ruler : Master Of The Mask
- Sinopsis Selection : The War Between Women
- Sinopsis Song of the Bandits
- Sinopsis still 17
- Sinopsis Temptation Of An Angel
- Sinopsis The Game : Towards Zero
- Sinopsis The Glory
- Sinopsis The Great Show
- Sinopsis The Legend Of The Blue Sea
- Sinopsis The Police Station Next to The Fire Station
- Sinopsis The Princess Man
- Sinopsis The Promise
- Sinopsis The World of the Married
- Sinopsis The Worst of Evil
- Sinopsis Train
- Sinopsis Undercover
- Sinopsis Unknown Woman
- Sinopsis Vigilante
- Sinopsis Watcher
- Sinopsis Wonderful World
Labels
- Adamas (1)
- Again My Life (20)
- Alice (6)
- Babel (47)
- Big Mouth (24)
- Blessing of the Sea (24)
- Blind (9)
- Defendant (35)
- Different Dreams (81)
- Fantastic (42)
- Flower of Evil (10)
- Good Witch (3)
- Graceful Family (63)
- Happines (24)
- Hide and Seek (77)
- Hide Identity (1)
- I Have a Lover (88)
- King Maker : The Change of Destiny (62)
- Lean Of You - Jung Yup (1)
- Lee Yoo Ri Setuju Bintangi Drama MBC Selanjutnya Spring Must Be Coming (1)
- Lies of Lies (32)
- live up to your name (36)
- Love Rain (16)
- Love Story - Lyn (1)
- Maestra (5)
- My Golden Life (100)
- My Happy End (15)
- Oh My Geum Bi (6)
- Perfect Marriage Revenge (2)
- Ruby Ring (181)
- Ruler : Master Of The Mask (56)
- Selection : The War Between Women (63)
- SInopsis King the Land (1)
- Temptation Of An Angel (22)
- The Game : Towards Zero (50)
- The Glory (1)
- The Great Show (62)
- The Legend Of The Blue Sea (39)
- The Police Station Next to The Fire Station (3)
- The Princess Man (24)
- The Promise (211)
- The Road : The Tragedy of One (1)
- The Second Anna (5)
- The World of the Married (21)
- The Worst of Evil (1)
- Train (2)
- Undercover (9)
- Unknown Woman (92)
- VIP (1)
- Watcher (65)
Blog Archive
- ► 2020 (285)
- ► 2019 (614)
- ► 2018 (436)
- ► 2017 (209)
Recent Comments
Followers
-
[Sebelumnya ] Di kediamannya, Hae Sung sedang latihan dibimbing oleh Chang Suk. “Pikiran kosong, mata kosong, tapi setelah ia menemuk...
-
Sebelumnya.... 1 Tahun Kemudian…. Hae Sung dan Chang Suk tampak sedang bersiap2. Chang Suk berkata, setahun sudah berlalu. Hae ...
0 Comments:
Post a Comment