Sebelumnya....
Hae Gang pun mulai masuk ke
kamar Yong Gi. Setibanya di sana, ia melihat ke arah koper Yong Gi. Tak lama
kemudian, Hae Gang menarik koper Yong Gi dan berusaha membukanya. Namun koper
Yong Gi dikunci menggunakan password. Hae Gang berusaha memecahkan kode
passwordnya dengan tanggal lahir mereka. Hae Gang menghela napas kesal karena
password nya memang tanggal lahir mereka.
“Kau benar-benar sesuatu, aku
yakin kau bisa melindungi dirimu sendiri dengan baik.” Ucap Hae Gang.
Hae Gang pun mulai mencari
dokumen Kim Sun Yong dan USB yang berisi video Kim Sun Yong. Ia menemukan hal
itu di balik tumpukan baju Yong Gi. Tak lama kemudian, ia dikejutkan dengan
suara Woo Joo.
“Itu punya ibuku. Itu
benar-benar punya ibuku. Aku melihat kau mengambilnya dari tas ibuku.” Ucap Woo
Joo yang berdiri di depan pintu.
“Kemarilah.” Suruh Hae Gang,
namun Woo Joo menolak.
Hae Gang pun akhirnya
mendekati Woo Joo.
“Dengarkan baik-baik yang
bibi katakan. Kalau ibumu menyimpannya, dia akan berada dalam bahaya.” Ucap Hae
Gang.
“Apa ahjussi jahat akan
mencarinya lagi?” tanya Woo Joo. Hae Gang terkejut dengan pertanyaan Woo Joo,
namun sesaat kemudian ia mengangguk mengiyakan pertanyaan Woo Joo.
“Jadi bibi akan mengambilnya.
Rahasiakan ini dari ibumu dan juga orang lain. Kau harus menjaga rahasia. Janji.”
Pinta Hae Gang.
Woo Joo pun mengangguk. Tak
lama kemudian, Hae Gang menerima panggilan dari Seol Ri.
Hae Gang pergi ke kafe dimana
Seol Ri sudah menunggunya di sana.
“Sudah lama tidak bertemu,
Kang Seol Ri.” Ucap Hae Gang.
“Benarkah? Aku tidak bisa
mengatakan hal yang sama. Aku bertemu denganmu belum lama ini.” jawab Seol Ri.
“Apa yang kita bicarakan?”
tanya Hae Gang.
“Tentang bagaimana kau jatuh
cinta lagi dengan Jin Eon. Karena kau hilang ingatan, kau tidak ingat apapun
tentang bagaimana Jin Eon menyakitimu. Jadi, foto yang aku kirimkan padamu itu
sama sekali tidak menyakitimu. Bagaimana kau sekarang? Aku yakin rasa sakit itu
telah kembali bersama dengan ingatanmu. Melihatku dan duduk di sini bersamaku dan
mencintai sunbae lagi, seperti tidak terjadi apa-apa, pa kau masih baik-baik
saja? Apa kau masih tidak terganggu? Kalau itu aku, aku akan merasa jijik pada
diriku sendiri. Seseorang yang membuangmu tanpa berpikir, berpikir bahwa dia
adalah orang asing, mengatakan bahwa itu adalah cinta yang baru.” Jawab Seol
Ri.
“Aku tidak baik-baik saja. Aku
jadi gila karena jijik, sakit dan merasa tidak adil. Aku takut kemarahan ini
mungkin akan menghancurkanku, kau dan juga dia. Hanya padamu, hanya pada
seseorang seperti dirimu... Aku tidak bisa tahan suamiku terguncang oleh orang
sepertimu. Apa saja yang telah kau lakukan selama 4 tahun ini? Apa yang kau
lakukan setelah mengambilnya dariku? Kenapa pria itu masih datang dan berlutut
memohon cintaku dan mengangguku lagi? Kenapa dia masih menyiksaku? Kau boleh
memiliki dia, aku akan membuangnya untukmu. Silahkan ambil dia dan singkirkan
dia dari pandanganku. Aku akan menyerahkannya padamu. Jadi silahkan urus cinta
diantara kalian berdua, Kang Seol Ri.” Jawab Hae Gang.
Seol Ri terhenyak dengan
jawaban Hae Gang.
“Kenapa? Kau tidak percaya
diri? Kau bahkan tidak bisa membongkar rumah yang menghalangi? Kalau begitu
kenapa kau seperti ini padaku? Beraninya kau? Beraninya kau memanggilku dan
melakukan ini padaku!” ucap Hae Gang dengan suara keras.
Tepat saat itu, Seok datang
dan terkejut melihat Hae Gang.
“Kau bukan lawan bagiku. Meski
aku mati, meski aku menjadi orang lain ,meski aku kehilangan ingatanku, kau
tidak pernah bisa menaikkan tanganmu. Kau tahu kenapa? Karena kau tidak pernah
mendapatkan pria itu. Kau tidak pernah menerima cinta pria itu. Kau terus
bersikeras, itu saja. Hanya bagimu, itu adalah cinta, kau berusaha menyakinkan
dirimu sendiri bahwa itu adalah cinta, apa kau sadar itu?” sentak Hae Gang.
“Kau akan membuangnya, begitu
saja. Dengan mudahnya, kau akan membuangnya. Kenapa? kenapa? Kenapa kau, pada
Jin Eon Sunbae— Kenapa kau, pada Oppa—“ protes Seol Ri.
Tangis Seol Ri pun keluar…
“Membuang sesuatu itu adalah
hal yang mudah. Tidak perduli bagaimana membuangnya, itu tetap akan menjadi
sampah. Aku pernah memperingatkan kau, jangan membuang-buang waktumu untuk hal
yang percuma. Jangan biarkan masa mudamu tergantung di tempat sampah. Tapi kau
menjawab seperti ini, "Daripada mati tanpa melakukan apapun, aku lebih
baik mati dengan berusaha”. Yang kau katakan jadi kenyataan. Kau sekarat karena
usahamu dan sekarang kau tinggal cangkang saja. Hidupmu, tenagamu, masa mudamu
dan harapanmu, semuanya menghilang. Daripada mencari cinta yang jelas tidak
ada, aku rasa kau lebih baik mencari dirimu sendiri, Kang Seol Ri.” Ucap Hae
Gang sambil menatap tajam Seol Ri.
Seol Ri pun tak mampu
berkutik dan membalas perkataan Hae Gang. Hae Gang lantas beranjak pergi.
Langkahnya sempat terhenti begitu ia melihat Seok.
Seok menatap Hae Gang dengan
tatapan terluka. Namun Hae Gang menatapnya dingin, sebelum beranjak pergi. Setelah
Hae Gang pergi, Seok pun menatap iba ke arah sang adik.
Jin Eon duduk merenung di
ruangannya. Ingatannya melayang pada kata2 Tae Seok tentang Hae Gang yang menginginkan
posisinya untuk balas dendam padanya. Tak hanya itu, Jin Eon juga ingat kata2
Hae Gang tentang hubungan mereka yang sudah berakhir.
Jin Eon menggeleng. Ia mulai
merasakan sesuatu yang ganjil pada diri Hae Gang. Jin Eon lantas meraih
ponselnya, ia mengetikkan nama Hae Gang tapi kemudian urung menghubungi Hae
Gang.
Sementara Hae Gang pergi ke
kantor Seok. Langkahnya terhenti di tangga ketika dirinya menerima pesan
singkat dari Jin Eon. Jin Eon mengaku bahwa hari itu ulang tahunnya dan ia
meminta ucapan selamat dari Hae Gang. Hae Gang berpikir sejenak, dengan tatapan
terluka, tapi ia memutuskan mengabaikan pesan Jin Eon.
Sementara di dalam, Seok lagi
minum2. Tak lama kemudian, Hae Gang masuk dan langsung duduk di depan Seok.
Tanpa berkata apa2, ia mengambil sekaleng soju di hadapannya.
“Do Hae Gang Sialan. Aku yakin kau merasa aku bukan orang asing,a ku
merasa kau tidak asing. Adikku pasti sengaja memanggilmu ke kafe. Supaya aku
membuang hatiku ke tempat sampah, membuat aku membuangnya dengan mudah.” Ucap
Seok.
“Jadi, apa kau sudah
membuangnya?” tanya Hae Gang.
“Aku sedang dalam proses
melakukannya. Setelah aku meminum semua ini aku berencana untuk membuangnya.”
Jawab Seok.
“Kau bahkan belum membuang
barang-barangku, aku yakin kau akan melakukannya dengan baik. Sepertinya kau
belum membuang barang-barangku, semuanya masih ada di sana. Kenapa kau belum
membuangnya? Kau harus membuangnya kalau aku memintanya.” Ucap Hae Gang.
“Itu tidak ada artinya bagiku.
Kalau aku membuangnya. Bagaimana kalau pemiliknya menginginkannya kembali? Bagaimana
kalau begitu?” jawab Seok.
“Apa kau tidak muak padaku? Tidak
tahan padaku adalah sikap yang normal, benarkan?” tanya Hae Gang.
“4 tahun yang lalu, aku muak
dan tidak tahan padamu, aku sudah melakukan itu. Aku sudah berpengalaman
denganmu, Do Hae Gang. Pada saat itu, kau juga kasar dan tertutup. Saat
orang-orang hidup seratus tahun, siapa yang perduli dengan empat tahun? Aku
akan mencobanya sekali lagi, kenapa tidak? Setidaknya kali ini, aku tahu apa
yang akan kulakukan, aku bahkan punya petunjuk yang hanya aku yang
mengetahuinya. Aku rasa kali ini akan jauh lebih mudah daripada sebelumnya. Berjuanglah!”
jawab Seok.
Hae Gang pun mulai berkaca2
menatap Seok.
“Itu adalah dinding, yang
kita kira tidak akan bisa kita gerakkan . Pada saat itu, seorang pendaki dengan
perlahan mendaki dinding itu. Itu adalah puisi yang sangat kau sukai.” Ucap
Seok.
" Tanpa setetes air. Tempat
dimana bahkan rumput tidak bisa tumbuh. Saat semua orang mengatakan bahwa itu
adalah dinding yang tidak berguna. Seorang pendaki, tanpa tergesa-gesa terus
bergerak maju." Jawab Hae Gang.
Seok pun terhenyak
mendengarnya.
“Ini aku, Seok. Aku bilang
ini aku, On Gi.” ucap Hae Gang.
Sementara itu, Jin Eon
menunggu Hae Gang di hotel.
“Tolong bantu aku, Seok-ah. Supaya
aku bisa memutar kembali hidupku, setidaknya sekarang. Supaya aku bisa
membersihkan semua dosa-dosa yang kulakukan. Supaya aku bisa melindungi adikku
yang malang dan supaya aku bisa bersama dengan pria itu, kumohon.... Tolong
bantu aku, Seok.” Pinta Hae Gang.
Seok pun mengangguk. Tangis
Hae Gang pecah. Sementara Seok menangis terharu. Ia tidak menyangka kalau Hae
Gang masih mengingat semuanya. Sementara itu, Jin Eon masih menunggu Hae Gang
di hotel, sembari menatap ke layar ponselnya, menanti balasan pesan dari Hae
Gang dengan wajah cemas.
Kita lantas diperlihatkan
pada flashback…. Ketika Hae Gang menyuruh Jin Eon keluar dari hidupnya. Saat
itu, Hae Gang yang masih bersikap dingin pergi ke rumah Seok untuk mengambil
barang2nya. Jin Eon menunggu Hae Gang di halaman rumah Seok.
Tangis Jin Eon pecah saat Hae
Gang mengatakan hal itu. Hae Gang lantas beranjak pergi meninggalkan Jin Eon.
Tanpa Jin Eon sendiri, Hae Gang juga menangis saat berjalan meninggalkan
dirinya.
Bersambung……….
Akhirnya sampai juga di
episode ini,, episode dimana kita mendapatkan penjelasan tentang sikap Hae Gang
yang berubah dingin… Hae Gang melakukannya untuk melindungi Yong Gi.. dan juga
agar dia bisa kembali bersama Jin Eon..
Satu hal yang menarik di sini….
Saat Seol Ri dengan pedenya mengira luka Hae Gang terbuka kembali bersamaan
dengan kembalinya ingatan Hae Gang…. Harga dirinya pun keusik saat Hae Gang
dengan entengnya mengaku akan membuang Jin Eon untuknya…
Preview Ep 31
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
About Me
Kumpulan Sinopsis
- Sinopsis Adamas
- Sinopsis Again My Life
- Sinopsis Alice
- Sinopsis Anna
- Sinopsis Babel
- Sinopsis Big Mouth
- Sinopsis Blessing of the Sea
- Sinopsis Blind
- Sinopsis Defendant
- Sinopsis Different Dreams
- Sinopsis Fantastic
- Sinopsis Graceful Family
- Sinopsis Gyeongseong Creature
- Sinopsis Happiness
- Sinopsis Hide and Seek
- Sinopsis Hide Identity
- Sinopsis I Have a Lover
- Sinopsis King Maker : The Change of Destiny
- SInopsis King the Land
- Sinopsis Lies of Lies
- Sinopsis Love Rain
- Sinopsis Maestra
- Sinopsis Moving
- Sinopsis My Golden Life
- Sinopsis My Happy End
- Sinopsis My Perfect Stranger
- Sinopsis Oh My Geum Bi
- Sinopsis Perfect Marriage Revenge
- Sinopsis Ruby Ring
- Sinopsis Ruler : Master Of The Mask
- Sinopsis Selection : The War Between Women
- Sinopsis Song of the Bandits
- Sinopsis still 17
- Sinopsis Temptation Of An Angel
- Sinopsis The Game : Towards Zero
- Sinopsis The Glory
- Sinopsis The Great Show
- Sinopsis The Legend Of The Blue Sea
- Sinopsis The Police Station Next to The Fire Station
- Sinopsis The Princess Man
- Sinopsis The Promise
- Sinopsis The World of the Married
- Sinopsis The Worst of Evil
- Sinopsis Train
- Sinopsis Undercover
- Sinopsis Unknown Woman
- Sinopsis Vigilante
- Sinopsis Watcher
- Sinopsis Wonderful World
Labels
- Adamas (1)
- Again My Life (20)
- Alice (6)
- Babel (47)
- Big Mouth (24)
- Blessing of the Sea (24)
- Blind (9)
- Defendant (35)
- Different Dreams (81)
- Fantastic (42)
- Flower of Evil (10)
- Good Witch (3)
- Graceful Family (63)
- Happines (24)
- Hide and Seek (77)
- Hide Identity (1)
- I Have a Lover (88)
- King Maker : The Change of Destiny (62)
- Lean Of You - Jung Yup (1)
- Lee Yoo Ri Setuju Bintangi Drama MBC Selanjutnya Spring Must Be Coming (1)
- Lies of Lies (32)
- live up to your name (36)
- Love Rain (16)
- Love Story - Lyn (1)
- Maestra (5)
- My Golden Life (100)
- My Happy End (15)
- Oh My Geum Bi (6)
- Perfect Marriage Revenge (2)
- Ruby Ring (181)
- Ruler : Master Of The Mask (56)
- Selection : The War Between Women (63)
- SInopsis King the Land (1)
- Temptation Of An Angel (22)
- The Game : Towards Zero (50)
- The Glory (1)
- The Great Show (62)
- The Legend Of The Blue Sea (39)
- The Police Station Next to The Fire Station (3)
- The Princess Man (24)
- The Promise (211)
- The Road : The Tragedy of One (1)
- The Second Anna (5)
- The World of the Married (21)
- The Worst of Evil (1)
- Train (2)
- Undercover (9)
- Unknown Woman (92)
- VIP (1)
- Watcher (65)
Blog Archive
- ► 2020 (285)
- ► 2019 (614)
- ► 2018 (436)
- ► 2017 (209)
Recent Comments
Followers
-
[Sebelumnya ] Di kediamannya, Hae Sung sedang latihan dibimbing oleh Chang Suk. “Pikiran kosong, mata kosong, tapi setelah ia menemuk...
-
Sebelumnya.... 1 Tahun Kemudian…. Hae Sung dan Chang Suk tampak sedang bersiap2. Chang Suk berkata, setahun sudah berlalu. Hae ...
0 Comments:
Post a Comment