Sebelumnya....
Seol Ri mulai membakar
barang2 Hae Gang. Ia memasukkan barang2 Hae Gang ke dalam tong dengan kasar.
Tak lama kemudian, Baek Jo pulang dan mengagetkan Seol Ri.
Baek Jo : Ayah bilang kau
akan datang, kau benar-benar datang. Apa kau benar-benar akan tinggal bersama
kami sekarang?
Seol Ri : Yeah.
Baek Jo : Kau tidak akan
pergi kemanapun kan? Kau tidak akan meninggalkan kami kan?
Seol Ri : Yeah.
Baek Jo : Siapa yang
memerlukan Yong Gi Eonni? Kami juga tidak memerlukan orang seperti dia. Dia
bilang dia melupakan kami, dia melupakan semuanya. Dia bahkan bilang tidak tahu
siapa kami. Apakah itu masuk akal? Aku juga sudah melupakannya. Kami juga sudah
melupakan Yong Gi Eonni. Seol Ri Eonni, aku bersungguh-sungguh.
Baek Jo mulai menangis.
Tangis Seol Ri juga pecah. Tangis Baek Jo semakin menjadi saat melihat barang2
Hae Gang yang dibakar Seol Ri. Seol Ri pun memeluk Baek Jo. Sementara Baek Jo
terus memanggil2 Hae Gang.
Hae Gang pergi ke lemari besi
nya. Ia bermaksud menyimpan dokumen Kim Sun Yong di sana. Namun saat membuka
brankasnya, ia tertegun melihat sebuah obat. Ingatannya pun melayang saat ia
menemukan obat itu di laci Seol Ri, juga saat ia melihat Seol Ri meminum obat
itu ketika dirinya mendatangi Seol Ri di kafe tempat Seol Ri bekerja.
Hae Gang lantas membaca
dokumen yang berisikan daftar peserta yang mengikuti tes uji klinis Pudoxin.
Nama Seol Ri termasuk di dalamnya.
Tak lama kemudian, Hae Gang
menerima panggilan dari Presdir Choi. Presdir Choi mengundang Hae Gang untuk
makan malam di rumahnya dan mengaku ada sesuatu yang mau ia konfirmasi. Hae
Gang menolak. Ia mengaku tidak nyaman berada di rumah Presdir Choi dan mengajak
Presdir Choi makan diluar.
“Aku memang ingin membuatmu
merasa tidak nyaman, jadi jangan katakan apapun dan datanglah. Aku tunggu di
rumah.” Jawab Presdir Choi.
Pembicaraan selesai. Hae Gang
menghela nafas usai bicara dengan Presdir Choi.
Jin Eon menerobos masuk ke
ruangan Tae Seok sambil membawa sebuah dokumen. Jin Eon mengaku bahwa ia baru
saja mendengar tentang dirinya yang dituduh menggelapkan dana oleh tim audit.
Tae Seok menghela napas, kemudian berkata bahwa Jin Eon tahu bukan itu yang
diinginkannya.
Tae Seok : Pada posisiku
sekarang, sulit untuk menolak permintaan pengacara Do. Aku juga harus bertahan.
Kalau kau bersedia menerima jabatan sebagai kepala laboratorium, maka aku akan
memerintahkan tim audit untuk berhenti. Meski kau sedikit kehilangan wajahmu,
tapi kau tidak akan kehilangan wajahmu sepenuhnya. Mari kita usahakan kau
berhenti dari jabatanmu sekarang secara terhormat.
Jin Eon kemudian duduk di
hadapan sang kakak ipar.
Jin Eon : Aku rasa kau dan
Hae Gang, terlalu remeh memandangku. Kenapa kau berpikir aku hanya akan duduk
saja dan menerimanya? Kenapa kau tidak berpikir kalau aku yang akan
menghentikanmu duluan?
Tae Seok : Menghentikan aku?
Kau, adik ipar? Bagaimana? Apa yang bisa kau lakukan?
Barulah Jin Eon menunjukkan
dokumen itu pada Tae Seok.
Jin Eon : Aku tidak akan
menemui tim audit, aku akan langsung menemui jaksa. Penyelidikan Transfer ke
rekening bank asing.
Tae Seok terkejut melihat
dokumen itu. Ia panic dan bertanya bagaimana Jin Eon bisa mendapatkan dokumen
itu.
“Akulah pelaku hacking waktu
itu.” aku Jin Eon.
Tae Seok kaget, Apa?
Jin Eon : Aku yang memegang
garis kehidupanmu, bukan Hae Gang. Tanganku, tangan ini, bisa melakukan apapun.
Dan yang terpenting, ini sangatlah mudah. Kalau aku menekan mouse, maka
semuanya akan berakhir. Aku akan mempertahankan posisiku, aku tidak akan pergi
kemanapun. Farmasi Cheon Nyeon tidak akan menjadi milikmu ataupun Hae Gang, aku
yang akan mendapatkannya. Jadi jangan bawa masuk Hae Gang ke perusahaan. Halangi
dia masuk kembali ke perusahaan, kau harus melakukannya tanpa gagal, maka aku
akan menahan tangismu karena merasa malu dihadapan jaksa. Aku mengijinkan kau
menjaga wajahmu dan tetap berada di posisimu. Karena aku punya banyak kartu
tersembunyi, aku bisa menyingkirkanmu kapan saja
Gyu Seok membawa Woo Joo ke
kantor Jin Eon. Gyu Seok datang untuk menemui Tae Seok. Begitu melihat Woo Joo,
Manajer Byeon langsung memamerkan tingkah konyolnya membuat Woo Joo nyaris
tertawa. Gyu Seok pun langsung menyuruh Manajer Byeon berhenti bersikap konyol.
Seketaris Nam menyuruh Gyu Seok masuk ke dalam.
Tae Seok : Adikku ada di sini.
Tolong pergilah.
Jin Eon : Aku akan menantikan
jawabanmu.
Jin Eon keluar. Bersamaan
dengan itu, Gyu Seok masuk bersama Woo Joo. Woo Joo pun langsung memanggil Jin
Eon dengan panggilan Paman Pororo. Jin Eon tersenyum dan menyapa Woo Joo
sejenak. Jin Eon kemudian mengalihkan pandangannya ke Gyu Seok.
Jin Eon : Sudah lama tidak
bertemu. Aku akan membawa Woo Joo saat kau berbicara dengan kakakmu. Tolong
panggil aku setelah kalian selesai bicara.
Gyu Seok menatap si imut Woo
Joo.
Gyu Seok : Dokgo Woo Joo-ssi,
maukah kau bermain dengan paman Pororo sebentar?
Woo Joo mengangguk. Gyu Seok
kemudian berkata lagi.
Gyu Seok : Apa kau ingat pada
Ahjussi ini?
Woo Joo mengangguk sembari
menatap Tae Seok dengan wajah takut.
Gyu Seok. Ini adalah Hyung. Hyung
ku. Dia adalah kakak yang baik. Seperti ibumu, dia membesarkan aku. Kalau bukan
karena kakakku, aku tidak akan berada di sini. Beri salam padanya sebelum kau
pergi.
Woo Joo pun langsung memberi
salam pada Tae Seok dengan senyum mengembang. Namun senyumnya menghilang karena
Tae Seok menatapnya tajam. Jin Eon lantas mengajak Woo Joo keluar. Begitu
mereka pergi, Tae Seok langsung menatap sang adik dengan wajah tegang.
“Ini sangat enak, tapi kenapa
paman Pororo tidak memakannya?” tanya Woo Joo sambil asyik menikmati es krim.
Jin Eon : Melihatmu makan
sudah membuat paman senang. Manis sekali melihatmu makan. Ini rahasia yang
hanya paman katakan kepadamu tapi belakangan ini paman sangat sedih, dan tanduk
paman tumbuh. Tapi saat paman melihatmu, tanduk paman meleleh. Dan seluruh kesedihan
dihati paman telah meleleh, semuanya hilang karena dirimu sangat cantik.
Woo Joo : Ibu juga bilang
begitu padaku. Hanya dengan melihatku, ibu akan meleleh. Semuanya meleleh
Jin Eon : Apa kau sudah
bertemu dengan bibimu?
Mendengar pertanyaan Paman
Pororo-nya, Woo Joo langsung diam.
Jin Eon : Ahjumma cantik yang
mirip dengan ibumu. Apa kau juga berbicara dengannya?
Woo Joo : Dia tidak suka
padaku. ‘Apa kau tidak akan pergi? Keluar, sekarang!’ Begitu dia berteriak
padaku. Apa kau kenal dengan Ahjumma
itu?”
Jin Eon : Paman kenal dia
lebih baik daripada seluruh orang di dunia ini
Woo Joo : Kalau begitu, dia
baik atau jahat?
Jin Eon : Tentu saja dia
sangat baik. Dia adalah saudara ibumu dan juga bibimu
Woo Joo : Kalau begitu,
apakah dia juga menepati janjinya?
Jin Eon : Apa kau membuat
janji dengan bibimu? Janji apa?
Namun Woo Joo menolak
mengatakannya.
Gyu Seok terkejut saat Tae
Seok berkata kalau Hae Gang lah yang mencuri barang2 Yong Gi.
Jin Eon : Janji apa yang kau
buat dengan bibimu? Kau tidak akan memberitahuku?
Woo Joo tetap diam.
Jin Eon : Dia pasti
menyuruhmu untuk tidak mengatakannya pada siapapun?
Woo Joo mengangguk. Tak lama
kemudian, Gyu Seok datang dan menyuruh Jin Eon mengatakan pada Hae Gang untuk
mengembalikan barang milik Yong Gi.
Jin Eon kaget , Apa?
Gyu Seok : Barang yang
diambil tanpa sepengetahuannya?
Woo Joo : Dokter kau juga
tahu? Oh, tapi itu kan rahasia?
Jin Eon terhenyak mendengar
kata2 Woo Joo.
Jin Eon : Tolong katakan
secara mendetil apa yang diambilnya. Dengan begitu aku bisa mengembalikannya
Gyu Seok : Do Hae Gang
mengambil video dan jurnal Kim Sun Yong tentang pengembangan obat Pudoxin.
Jin Eon terkejut, Apa? Apa
kau bilang?
Jin Eon langsung ke hotel.
Setibanya di sana, ia melihat Seok membawa sebuket bunga di lobby. Seok
beranjak menuju lift. Jin Eon mengejar Seok, namun pintu lift keburu tertutup.
Jin Eon berusaha mencari lift lain tapi karena terlalu lama akhirnya Jin Eon
memutuskan ke kamar Hae Gang dengan menaiki tangga darurat.
Napas Jin Eon memburu.
Keringat membasahi sekujur tubuhnya ketika ia tiba di atas. Sesampainya di
atas, ia melihat Hae Gang yang menerima bunga Seok dengan wajah sumringah. Jin
Eon pun semakin terluka.
Seok : Apa kau sengaja
menyuruhku untuk membelinya supaya Choi Jin Eon melihatnya?
Hae Gang : Kalau dia melihat
kau datang kesini, dia akan beranggapan kita sedang berkencan.
Seok : Aku tidak apa-apa dengan kencannya. Supaya
terlihat nyata, lebih baik kalau kita berkencan sungguhan.
Hae Gang tersenyum geli
mendengar kalimat Seok itu.
Hae Gang : Apakah tuntutan
Mon Tae Joon diambil alih oleh ibunya?
Seok : Yeah. Ini adalah
dokumen orang-orang yang berpartisipasi pada tes klinis Pudoxin. Mari kita
berpencar menemui orang-orang ini dan memeriksa efek sampingnya pada mereka. Mari
kita beri mereka peringatan akan bahayanya dan buat mereka memasukkan tuntutan.
Seok : Wow, bagaimana dokumen
ini...?
Hae Gang : 4 tahun yang lalu,
aku menyimpan dokumen ini karena Kang Seol Ri.
Seok terkejut, Apa?
Hae Gang : Kang Seol Ri juga
ikut berpartisipasi pada tes klinis Pudoxin.
Seok semakin terkejut , Apa
kau bilang?
Hae Gang : Bawa dia ke rumah
sakit untuk pemeriksaan. Mungkin bukan apa-apa, hanya untuk berjaga-jaga.
Seok pun langsung kehilangan
kata2. Ia tidak menyangka bahwa adik angkatnya ikut mengkonsumsi Pudoxin.
Sementara diluar, Jin Eon
melangkah gontai menuju kamar Hae Gang. Ia bahkan sampai menjatuhkan jaketnya
ke lantai.
Tangan Jin Eon terangkat, ia
mau memencet bel.
Sementara di dalam, Hae Gang
mulai menuangkan wine ke dalam dua gelas. Hae Gang menghela napas… kesedihan
kembali terlihat di wajahnya.
Dan diluar, Jin Eon tiba2
saja limbung…..
Bersambung……………
Preview Ep 32
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
About Me
Kumpulan Sinopsis
- Sinopsis Adamas
- Sinopsis Again My Life
- Sinopsis Alice
- Sinopsis Anna
- Sinopsis Babel
- Sinopsis Big Mouth
- Sinopsis Blessing of the Sea
- Sinopsis Blind
- Sinopsis Defendant
- Sinopsis Different Dreams
- Sinopsis Fantastic
- Sinopsis Graceful Family
- Sinopsis Gyeongseong Creature
- Sinopsis Happiness
- Sinopsis Hide and Seek
- Sinopsis Hide Identity
- Sinopsis I Have a Lover
- Sinopsis King Maker : The Change of Destiny
- SInopsis King the Land
- Sinopsis Lies of Lies
- Sinopsis Love Rain
- Sinopsis Maestra
- Sinopsis Moving
- Sinopsis My Golden Life
- Sinopsis My Happy End
- Sinopsis My Perfect Stranger
- Sinopsis Oh My Geum Bi
- Sinopsis Perfect Marriage Revenge
- Sinopsis Ruby Ring
- Sinopsis Ruler : Master Of The Mask
- Sinopsis Selection : The War Between Women
- Sinopsis Song of the Bandits
- Sinopsis still 17
- Sinopsis Temptation Of An Angel
- Sinopsis The Game : Towards Zero
- Sinopsis The Glory
- Sinopsis The Great Show
- Sinopsis The Legend Of The Blue Sea
- Sinopsis The Police Station Next to The Fire Station
- Sinopsis The Princess Man
- Sinopsis The Promise
- Sinopsis The World of the Married
- Sinopsis The Worst of Evil
- Sinopsis Train
- Sinopsis Undercover
- Sinopsis Unknown Woman
- Sinopsis Vigilante
- Sinopsis Watcher
- Sinopsis Wonderful World
Labels
- Adamas (1)
- Again My Life (20)
- Alice (6)
- Babel (47)
- Big Mouth (24)
- Blessing of the Sea (24)
- Blind (9)
- Defendant (35)
- Different Dreams (81)
- Fantastic (42)
- Flower of Evil (10)
- Good Witch (3)
- Graceful Family (63)
- Happines (24)
- Hide and Seek (77)
- Hide Identity (1)
- I Have a Lover (88)
- King Maker : The Change of Destiny (62)
- Lean Of You - Jung Yup (1)
- Lee Yoo Ri Setuju Bintangi Drama MBC Selanjutnya Spring Must Be Coming (1)
- Lies of Lies (32)
- live up to your name (36)
- Love Rain (16)
- Love Story - Lyn (1)
- Maestra (5)
- My Golden Life (100)
- My Happy End (15)
- Oh My Geum Bi (6)
- Perfect Marriage Revenge (2)
- Ruby Ring (181)
- Ruler : Master Of The Mask (56)
- Selection : The War Between Women (63)
- SInopsis King the Land (1)
- Temptation Of An Angel (22)
- The Game : Towards Zero (50)
- The Glory (1)
- The Great Show (62)
- The Legend Of The Blue Sea (39)
- The Police Station Next to The Fire Station (3)
- The Princess Man (24)
- The Promise (211)
- The Road : The Tragedy of One (1)
- The Second Anna (5)
- The World of the Married (21)
- The Worst of Evil (1)
- Train (2)
- Undercover (9)
- Unknown Woman (92)
- VIP (1)
- Watcher (65)
Blog Archive
- ► 2020 (285)
- ► 2019 (614)
- ► 2018 (436)
- ► 2017 (209)
Recent Comments
Followers
-
[Sebelumnya ] Di kediamannya, Hae Sung sedang latihan dibimbing oleh Chang Suk. “Pikiran kosong, mata kosong, tapi setelah ia menemuk...
-
Sebelumnya.... 1 Tahun Kemudian…. Hae Sung dan Chang Suk tampak sedang bersiap2. Chang Suk berkata, setahun sudah berlalu. Hae ...
Trims ya.......smga tetap bisa lanjut