(4 bulan lalu)
Presdir Cha sedang bersenang2
dengan seorang wanita di sebuah klub. Presdir Cha mengaku bahwa ia bisa
mendapatkan wanita mana pun kecuali satu wanita, yaitu wanita yang duduk di
sebelahnya. Wanita yang bersamanya pun langsung tertawa.
“Aku pikir kau bukan pria yang
menyenangkan, tapi kau sangat lucu. Ini merupakan suatu kehormatan.” Ucap
wanita itu.
“Haruskah kita menghabiskan
malam bersama?” tanya Presdir Cha.
“Bukankah kau harus pulang?”
ucap wanita itu.
“Tidak ada seorang pun yang
menungguku.” Jawab Presdir Cha.
“Aku mengerti. Aku akan
berpikir tentang hal ini. Boleh aku permisi sebentar?” ucap wanita itu.
Wanita kemudian beranjak pergi
dan berbicara dengan seseorang di telepon. Ia berkata, kalau ia berpikir
Presdir Cha yang bersamanya adalah Cha Seon Ho, tapi ternyata itu kakaknya Seon
Ho yang playboy. Wanita itu kemudian berkata, bagaimana bisa bisa membedakan
Seon Ho dengan kakaknya karena mereka mirip tapi meskipun begitu Presdir Cha
yang bersamanya tetaplah seseorang yang kaya. Selesai berbicara dengan
temannya, wanita itu berbalik dan terkejut melihat Presdir Cha yang sudah
berdiri di belakangnya sedari tadi.
Sambil menenggak bir nya,
Presdir Cha mencari2 seseorang sambil membawa stik golf. Ia mencari ke seluruh
sudut di kamar itu. Mulai dari kolong meja, kamar mandi.. ia pun menemukan
sosok yang dicarinya di dalam lemari. Wanita itu lah yang dicarinya. Wanita itu
memohon2 agar Presdir Cha melepaskannya. Tampak luka di pipi wanita itu.
“Kau ada disini. Aku sudah
memintamu untuk bersembunyi. Sialan kau! Sial!” ucap Presdir Cha sembari
memukuli wanita itu dengan stik golf nya.
Kasus itulah yang tengah
ditangani Jung Woo. Jung Woo berkata, bahwa itu terjadi di villa Presdir Cha dan
korban dipukul dengan senjata yang tidak diketahui dan korban berada diantara
hidup dan mati sekarang.
“Itu memang vila milikku, tapi
aku tidak hanya memiliki satu bangunan. Siapa yang bisa melakukan itu di
vilaku?” jawab Presdir Cha yang didampingi oleh pengacaranya.
Presdir Cha kemudian melirik
pengacaranya dan bertanya, apa kau tahu sesuatu?
“Kalau kau akan menyelidiki
saksi seperti ini, kenapa kau tidak mengajukan surat perintah untuk lain kali?”
ucap pengacara Presdir Cha.
Pengacara pun mengajak Presdir
Cha pergi, namun sebelum pergi, Presdir Cha berjanji akan menghubungi Jung Woo
kalau ia mengetahui sesuatu. Jung Woo pun menahan langkah Presdir Cha dengan
memegang lengan Presdir Cha.
“Untuk saat ini adalah
pembunuhan berencana, tapi kalau terjadi sesuatu... itu adalah tuntutan atas
pembunuhan.” Ucap Jung Woo.
“Seorang pembunuh? Aku tidak
tahu.” jawab Presdir Cha, lalu beranjak pergi.
Jung Woo bersama petugas pun
mulai mengolah TKP. Jung Woo memeriksa setiap sudut ruangan di villa milik
Presdir Cha tersebut. Saat ia memeriksa lemari tempat korban dibunuh, Tuan Go
memanggilnya dan memberitahunya bahwa mereka menemukan sesuatu. Jung Woo
bergegas keluar. Dan benar saja, mereka menemukan stik golf yang menjadi
senjata pembunuhan di dalam danau yang terletak di belakang villa.
“Ini adalah stik golf yang
digunakan Cha Min Ho sebagai senjata.” Ucap Tuan Ko.
Jung Woo memeriksa stik golf
itu. Dan di sana, tertulis nama Cha Min Ho.
Nama Cha Min Ho pun langsung
menjadi perbincangan hangat di media setelah Jung Woo menemukan senjata
pembunuhan itu. Media memberitakan, bahwa Cha Min Ho dilarang bepergian keluar
negeri dan jaksa penuntut mencoba untuk menemukan keberadaannya.
Jung Woo dan anggotanya pun
bergegas ke Grup Chamyung untuk menangkap Min Ho, tapi tim sekuriti berusaha
menghalangi mereka. Tepat saat itu, Presdir Cha datang dan Jung Woo pun
langsung meneriakkan namanya.
“Aku Cha Seon Ho. Siapa kau?”
tanya Seon Ho.
“Aku Jaksa Park Jeong Woo dari
Distrik Pusat Seoul.” Jawab Jung Woo yang sedikit terkejut melihat Seon Ho.
“Apa yang membawamu kemari?”
tanya Seon Ho.
“Ini adalah surat perintah
penangkapan untuk Cha Min Ho.” Jawab Jung Woo.
Dan Seon Ho pun langsung
mengizinkan Jung Woo untuk menggeledah kantornya. Setelah, Jung Woo pergi, Seon
Ho pun langsung menanyakan dimana Cha Min Ho sekarang?
Min Ho sendiri duduk di
apartemennya sambil menonton berita tentang dirinya. Berita itu juga menyiarkan
wawancara Jung Woo yang bersumpah akan menemukan Min Ho bagaimana pun caranya.
Tak lama kemudian, Seon Ho pun datang dan memberitahu Min Ho tentang Jung Woo
yang datang ke kantor.
“Apa kau benar-benar melakukan
itu?” tanya Seon Ho.
“Aku tidak tahu. Aku tidak
ingat apapun.” Jawab Min Ho.
“Cha Min Ho!” tegur Seon Ho.
“Kau mengejutkan aku.” protes Min
Ho.
Min Ho lalu ingin minum lagi,
tapi Seon Ho langsung menyingkirkan botol minuman itu darinya. Min Ho mulai
kesal. Ia kemudian berkata, bahwa seharusnya Seon Ho senang karena Seon Ho
adalah seorang putra yang diakui dan seorang pengusaha yang dihormati. Tapi
Seon Ho tidak peduli dengan ucapan Min Ho dan menyuruh Min Ho menyerahkan diri.
“Apa kau ingin aku pergi ke
sana lagi? Apa kau tidak dengar? Itu akan menjadi 15 tahun penjara. 15 tahun!”
teriak Min Ho.
Min Ho lalu menyuruh Seon Ho
membelikannya kapal atau sesuatu agar ia bisa melarikan diri. Min Ho berkata,
Seon Ho akan mendapatkan semuanya kalau ia pergi.
“Apa kau... berpikir tentang...”
tanya Seon Ho.
“Apa? Bukankah itu yang kau
inginkan?” jawab Min Ho
“Bukan itu.” ucap Seon Ho.
“Lalu apa? Apa kau pergi ke
penjara untukku?” tanya Min Ho.
Min Ho kemudian berdiri dan
menatap kakaknya dengan tajam. Mereka kemudian berdebat dan Min Ho mengambil
minumannya. Tak lama kemudian, Min Ho mulai mabuk dan ia… memukulkan botol
minumannya ke kepala sang kakak. Sang kakak pun langsung ambruk dengan luka di
kepala. Min Ho kemudian sadar ia telah melukai sang kakak. Ia lantas
menghubungi ambulance, namun mengurungkan niatnya.
“Hyung, maafkan aku. Tidak akan
ada yang tahu.” ucap Min Ho.
Min Ho kemudian mendekati
kakaknya.
“Hyung, apa kau ingat itu? Kau
bahkan mengikuti ujian untukku. Itu benar. Dan kau dihukum untukku. Apa kau
tidak ingat itu? Saat kita melakukan telepon iseng, tidak ada yang
mengetahuinya. Kau adalah saudara laki-lakiku. Kau bisa melakukan ini untukku
sebagai saudaraku. Bukankah menurutmu begitu?” ucap Min Ho.
Min Ho kemudian melepaskan
paksa cincin di jari Seon Ho dan… ia kemudian berdandan seperti Seon Ho.
Sementara Seon Ho, ia dandani sepertinya. Min Ho kemudian menyeret Seon Ho ke balkon,
dia lalu melempar tubuh Seon Ho ke bawah. Saat hendak kembali ke dalam, ia
mendengar suara Seon Ho memanggilnya. Min Ho pun berbalik dan melihat ke bawah.
Seon Ho belum jatuh, ia berpegangan pada gagang balkon.
Bukannya menolong, Min Ho malah
duduk meringkuk di balkon. Seon Ho sudah tak kuat lagi bergelantungan. Ia pun
jatuh tak lama kemudian. Min Ho menangis.
Setelah Seon Ho jatuh, Min Ho
mencuci tangannya yang berlumuran darah Min Ho. Setelah itu, ia memakai cincin
Seon Ho, kemudian menata rambutnya seperti tatanan rambut Seon Ho, memakai jam
tangan serta kacamata milik Seon Ho. Min Ho kemudian terdiam sejenak memandangi
cermin.
“Hyung, maafkan aku.” gumam Min
Ho.
Min Ho lalu menulis surat bunuh
dirinya.
Setelah itu ia keluar dari kamar
hotelnya. Gerak geriknya pun terekam CCTV. Min Ho lantas masuk ke lift. Di
lift, ia memutar2 cincin Seon Ho dengan wajah tegang. Begitu lift berhenti, ia
langsung keluar dari lift dan berpapasan dengan pegawai hotel yang membawa
mistar. Min Ho langsung menutupi pandangannya karena takut pada mistar yang
berujung tajam. Pegawai hotel yang mengerti, langsung meminta maaf pada Min Ho
dan menjauhkan mistar itu dari Min Ho.
Sampai di lobi, Min Ho masih
terlihat cemas saat melewati orang2. Ia bahkan menutupi mulutnya saat menuju
pintu keluar.
Diluar, Min Ho dijemput oleh
supir Seon Ho. Supir Seon Ho tidak menyadari bahwa pria yang dijemputnya adalah
Min Ho, jadi dia menanyakan soal Min Ho pada Seon Ho yang sebenarnya adalah Min
Ho. Min Ho pun menyuruh supir Seon Ho mencarikan kapal keluar negeri untuk Min
Ho. Supir mengerti dan mengantarkan Min Ho pulang ke rumah Seon Ho.
Setelah Min Ho pergi, Seon Ho
ditemukan. Dia belum mati, tapi kondisinya mengenaskan. Ia pun langsung
dilarikan ke rumah sakit oleh polisi.
Min Ho tiba di apartemen Seon
Ho. Namun ia kebingungan harus berjalan ke arah mana. Saat berniat putar balik
meninggalkan apartemen, resepsionis memanggilnya dan memberitahunya kalau ada
surat untuk Seon Ho. Min Ho pun mengambil surat itu. Dan di surat itu tertera
alamat Seon Ho, jadi ia pun tahu harus pergi ke arah mana.
Sampai di depan kamar Seon Ho,
Min Ho kembali dibuat bingung karena ia tak tahu password rumah Seon Ho, jadi
dia memutuskan memencet bel. Wanita itu yang membukakan pintu. Dia istrinya
Seon Ho. Dan dia langsung mengatakan soal Min Ho, tapi kemudian kata2nya
terputus saat ia menyadari bahwa sosok yang berdiri di hadapannya adalah Min
Ho.
Dengan ekspresi takut, wanita
itu langsung melangkah mundur dan Min Ho masuk ke dalam rumah. Wanita itu tak mengerti
kenapa Min Ho bisa berdandan seperti Seon Ho. Tak bisa membohongi Yeon Hee soal
identitasnya, Min Ho pun mengaku bahwa dirinya adalah Min Ho. Yeon Hee pun syok
mendengarnya. Tepat saat itu, terdengar suara penyiar berita…
“Sekilas info. Wakil Presiden
Cha Min Ho, yang dipanggil dengan surat perintah penangkapan atas tuduhan
pembunuhan ditemukan setelah dia melemparkan dirinya dari sebuah bangunan di
Seoul. Wakil Presiden Cha telah dipindahkan ke rumah sakit untuk menjalani
operasi. Dia berada dalam kondisi kritis, dan mereka tidak yakin kalau dia akan
sembuh. Cha Min Ho adalah anak bungsu dari Presdir Cha Yeong Woon, dan dia
telah dipanggil sebagai saksi oleh jaksa pada kasus kekerasan.”
Yeon Hee langsung terduduk
lemas mendengar berita itu. Min Ho kemudian mendekati Yeon Hee dan berkata
bahwa ia tahu siapa sesungguhnya ayah kandung Eun Soo. Ia berjanji akan menjaga
rahasia Yeon Hee jika Yeon Hee menjaga rahasianya. Tangis Yeon Hee pun langsung
pecah, sedangkan Min Ho beranjak pergi.
Jung Woo sendiri langsung pergi
ke rumah sakit setelah mendengar berita itu. Dan di depan ruang operasi, Tuan
Go sudah menunggunya. Tuan Go memberitahu bahwa Min Ho selamat karena Min Ho
tertangkap oleh beberapa pohon saat ia jatuh tapi karena bangunannya terlalu tinggi,
jadi kemungkinan Min Ho selamat sangat tipis.
Sambil menunggu operasi
selesai, Jung Woo berkata pada Tuan Go kalau Min Ho bukanlah tipe orang yang
mudah putus asa dan ia berjanji akan membuat Min Ho berdiri di pengadilan. Tuan
Go pun meminta Jung Woo memberikan sedikit waktu untuk Min Ho yang sedang
menjalani operasi. Tak lama kemudian, Tuan Go dihubungi seseorang tentang
catatan bunuh diri Min Ho. Dan Tuan Go pun langsung memberitahu Jung Woo soal
itu. Tuan Go mau pergi mengeceknya, tapi Jung Woo meminta Tuan Go tetap di
rumah sakit mengawasi Min Ho dan ia yang akan pergi mengecek surat bunuh diri
itu.
Jung Woo langsung bergegas ke
apartemen Min Ho. Di sana, para reporter sudah berkumpul. Begitu sampai di
sana, Jung Woo melewati para reporter yang mencecarnya dengan pertanyaan bunuh
diri Min Ho dan langsung masuk ke lift.
Sampai di kamar Min Ho, Jung
Woo langsung membaca surat bunuh diri itu. Setelah itu, ia melihat2 kamar Min
Ho dan menemukan makanan yang dipesan Min Ho melalui layanan kamar tapi makanan
itu belum disentuh Min Ho sama sekali.
Jung Woo pun langsung menemui
petugas yang mengantar makanan itu. Petugas pun berkata saat ia bertemu Min Ho,
Min Ho terlihat tegang dan ia merasa itu karena Min Ho mabuk karena Min Ho
berbau alcohol.
Sementara Min Ho yang asli
sedang mengawasi jalannya operasi Seon Ho. Dengan suara pelan, Min Ho
mengharapkan kematian Seon Ho.
Keesokan harinya, Jung Woo
diminta atasannya menutup kasus Min Ho dengan alasan catatan bunuh diri Min Ho
yang sudah ditemukan. Tapi Jung Woo tidak setuju. Atasan Min Ho bersikeras
ingin kasus itu ditutup sebelum Grup Chamyung menuntut mereka terkait bunuh
dirinya Min Ho. Jung Woo lebih keras lagi. Ia berkata, tidak akan berhenti
sampai Grup Chamyung menuntut mereka.
Kembali ke ruangannya, Jung Woo
dan Tuan Go pun membahas soal catatan bunuh diri itu. Jung Woo lalu bertanya
apa Tuan Go sudah mendapatkan apa yang ia minta. Tuan Go mengiyakan dan
langsung memberikan catatan medis Min Ho. Dan di dalam catatan medis itu
disebutkan bahwa tidak ada kandungan alcohol sedikit pun di tubuh Min Ho. Jung
Woo terkejut, karena jelas2 ia mendengar keterangan petugas hotel yang
mengatakan Min Ho mabuk.
Tak lama kemudian, rekan Jung
Woo datang memberikan USB yang berisi rekaman CCTV hotel. Dan dari rekaman itu,
diketahui bahwa orang yang terakhir kali menemui Min Ho adalah Seon Ho. Ingatan
Jung Woo pun langsung melayang saat ia bertemu Seon Ho di Grup Chamyung.
Setelah mendengar itu, Jung Woo pun mengajak si detektif untuk ikut dengannya.
Min Ho yang sedang menemani
Seon Ho teringat kata2 seketaris Seon Ho tentang polisi yang sudah mengambil
rekaman CCTV hotel. Min Ho pun hanya bisa diam dan menghela napas. Tak lama
kemudian, Jung Woo datang dan langsung memperkenalkan dirinya pada Min Ho seolah2
mereka baru pertama kali bertemu.
“Sekarang setelah aku
mengingatnya, kita bertemu kemarin.” Ucap Jung Woo.
Dan Min Ho pun ingat kata2 Seon
Ho tentang seorang jaksa yang datang ke kantor mereka.
“Kau datang ke kantorku
kemarin. Sekarang aku ingat. Seperti yang kau lihat, aku sangat sibuk.” Jawab
Min Ho.
Jung Woo kemudian menunjukkan
surat bunuh diri Min Ho pada Min Ho. Min Ho membaca surat itu, kemudian berkata
bahwa ia tidak mempercayai itu karena Min Ho bukanlah tipe yang mudah putus
asa.
“Apa yang kau maksud? Apa kau
berbicara tentang dia membunuh seseorang... atau melompat?” tanya Jung Woo.
Min Ho pun langsung meremas
tangannya yang gemetaran, tapi ia mencoba menutupi kegugupannya dari Jung Woo,
tapi sayangnya Jung Woo bisa melihat kegugupan Min Ho.
“Apa tujuan dari pertanyaan
itu?” tanya Min Ho.
“Hanya saja aku sendiri tidak
percaya itu. Cha Min Ho yang aku tahu... bukan tipe yang akan melakukan bunuh
diri.” Jawab Jung Woo.
“Aku tahu kalau ini sama
mengejutkannya untukmu. Apa tidak ada hal seperti analisis tulisan tangan? Kalau
begitu... kita akan bisa mengetahui apa ini ditulis oleh Min Ho.” Ucap Min Ho.
“Yah... Aku rasa kau benar.”
jawab Jung Woo.
“Faktanya, aku pergi menemui
Min Ho kemarin. Aku menyuruhnya untuk menyerahkan diri... dan membayar untuk
kejahatannya. Seharusnya aku tidak meninggalkannya sendirian di sana.” Ucap Min
Ho, lalu membetulkan kacamatanya. Dan Jung Woo terus mengamati gerak gerik pria
di hadapannya ini.
Tak lama kemudian, perawat
memberitahu bahwa Seon Ho sudah sadar. Jung Woo dan Min Ho pun langsung menemui
Seon Ho. Min Ho terkejut melihat Seon Ho yang sudah sadar dan menatap ke
arahnya. Seon Ho pun melirik ke arah Jung Woo dan ingin mengatakan sesuatu.
Jung Woo yang melihat itu sadar ada yang mau dikatakan Seon Ho. Min Ho yang
juga sadar Seon Ho ingin membuka mulutnya, mencoba mendekati Seon Ho. Tapi
tiba2 saja, Jung Woo maju duluan mendekati Seon Ho.
“Bicara padaku.” Ucap Jung Woo.
Jung Woo pun terkejut setelah
Seon Ho bicara sesuatu, dan tepat setelah itu detak jantung Seon Ho berdiri dan
dokter pun berusaha menyelamatkan Seon Ho namun gagal. Min Ho lantas mendekati
Seon Ho. Ia menangis dan menyebut namanya sendiri.
Jung Woo sendiri terkejut
teringat apa yang dikatakan Seon Ho. Seon Ho mengatakan, Min Ho-ya… dengan
suara pelan. Sementara Min Ho yang asli malah terlihat seperti sedang tertawa
daripada menangis. Jung Woo menatap Min Ho dengan bingung.
0 Comments:
Post a Comment