Di tempat persembunyian mereka yang baru, Chung Woon berkata bahwa Tae Ho mengerahkan seluruh orangnya untuk mencari Seja. Mae Chang ikut bicara bahwa mereka tidak bisa terus bersembunyi seperti itu. Woo Bo membenarkan dan berkata bahwa sudah saatnya bagi mereka melawan Dae Mok dari dalam istana.
Kwang Ryul sependapat. Ia mendesak Seja mengambil alih tahta. Namun Moo Ha tak setuju karena Pyunsoo-hwe mengendalikan seisi istana. Mae Chang dan Chung Woon ikut mendesak Seja merebut kembali tahta. Tapi Seja menolaknya dengan alasan tidak berhak menjadi Raja.
Chung Woon terkejut, apa maksud perkataan anda?
“Raja, mendiang ayahku, bekerja sama dengan Dae
Mok untuk mengambil alih tahta Raja saat itu.” jawab Seja lirih.
Kwang Ryul dan Moo Ha pun meminta Seja tidak mempercayai kata-kata Dae Mok itu. Mereka yakin, Dae Mok berupaya mengelabui Seja. Akan tetapi, Mae Chang membenarkan perkataan Seja. Seja syok saat Mae Chang mengaku bahwa mendiang Raja lah penyebab tragedy di istana.
“Guru, pencetus kudeta tahta dan pembunuh
kakaknya sendiri, aku putra orang seperti itu. Orang yang berpura-pura menjadi
diriku dan menjadi boneka Dae Mok adalah Lee Sun. Apa dia disebut palsu? Siapa,
Raja yang asli? Siapa yang palsu?” lirih Seja.
Seja pun tertunduk sedih. Woo Bo mengerti perasaan Seja.
Ga Eun akhirnya sampai di kuil, ditemani ibunya Sun. Ga Eun tersenyum melihat anak2 yang bermain di halaman kuil. Namun ia tidak menyadari, ruam2 yang muncul pada wajah dan kulit anak2 itu.
Ga Eun berdoa di kuil. Sorot matanya nampak sedih. Tak lama, ibu Sun menghampirinya. Ga Eun mengaku tidak ingin kembali ke istana. Ibu Sun berkata memahami perasaan Ga Eun. Ia pun meminta Ga Eun membujuk Sun dan mengaku cemas kalau2 Raja yang asli datang.
“Imo, Raja yang asli tidak akan bisa kembali.
Chun Soo Doryongnim adalah Raja yang asli.” Jawab Ga Eun.
Ibu Sun terkejut, tidak menyangka Chun Soo adalah
Raja Joseon.
Ga Eun lantas berkata, ingin pergi ke makam ayahnya. Ibu Sun ingin menemani, namun Ga Eun menolak. Ga Eun tahu, ibu Sun disuruh Sun untuk mengawasinya. Ibu Sun pun hendak menjelaskannya namun Ga Eun langsung memotong kata-katanya dengan berkata, bahwa dirinya memang ingin pergi meninggalkan istana, tapi jika harus pergi meninggalkan ibu Sun dan Kko Mool, lebih baik ia tidak pergi.
Di jalan menuju makam ayahnya, Ga Eun teringat
kenangannya bersama Seja ketika mereka memetik bunga bersama.
Ga Eun lalu pergi ke makam ayahnya.
Woo Bo mendekati anak2 yang masih bermain di halaman kuil. Ia ingin tahu sejak kapan ruam2 itu muncul. Semula anak2 itu diam saja karena takut. Woo Bo pun membuat anak2 tertawa dengan memasang muka jeleknya. Wol lalu mengaku bahwa ruam itu muncul sejak tadi malam. Woo Bo berjanji akan membuat obat penawar untuk menyembuhkan ruam2 itu.
Wol kemudian menanyakan Seja. Woo Bo bilang bahwa
Seja mampir ke suatu tempat.
Usai dari makam ayahnya, Ga Eun menangis melihat kalung bulan dan bintang nya Seja. Ga Eun lantas mengalihkan pandangannya ke depan dan terkejut melihat Seja yang berdiri tegak di hadapannya.
0 Comments:
Post a Comment