Esoknya, ketika sarapan, Bibi Chorim meletakkan kimchi lobak di mangkuk Roo Na. Tapi Roo Na yang sedang hamil itu, langsung mual mencium bau kimchi. Ia pun berlari ke kamar mandi. Sementara Bibi Chorim terheran-heran melihat sikap Roo Na. Roo Bi setuju dengan Bibi Chorim, kalau kimchi itu rasanya lezat.
Bibi
Chorim pun merasa, Roo Na tidak sehat karena terlalu lelah bekerja. Ia menyuruh
Gilja untuk lebih memperhatikan Roo Na. Gilja tidak setuju dengan kata-kata
Bibi Chorim.
“Apanya
yang lelah? Yang dia lakukan hanyalah berkumpul dengan teman laki-lakinya dan
minum minuman keras.” Jawab Gilja.
Gilja lantas beralih ke Roo Bi. Ia menyuruh Roo Bi berkencan. Roo Bi pun berkata, ia tidak punya waktu untuk pergi berkencan karena sibuk bekerja.
“Bekerja
keras itu baik, tapi kau juga harus menikah. Gadis seusiamu seharusnya sudah
punya 2 atau 3 anak.” Jawab Gilja.
“Ibumu
benar. Lihat aku. Saat aku seusiamu, aku seperti kuncup mawar segar. Semua pria
yang melihatku, jatuh cinta padaku.” Sahut Bibi Chorim dari dapur.
“Pria?
Kau saja bahkan belum pernah mencium seorang pria.” Jawab Gilja sembari
tertawa.
Roo
Bi pun ikut tertawa. Bibi Chorim pun membela diri. Ia bilang, itu karena dia
tipe wanita yang sopan dan hati-hati. Bibi Chorim lalu menasehati Roo Bi untuk
segera memiliki pacar.
Diluar,
Gilja menduga Roo Na muntah2 karena diet ketat yang dijalani Roo Na.
Beralih
ke Nyonya Park yang menyuruh Tuan Bae istirahat di rumah.. Mereka lalu
membicarakan tentang rencana perjodohan Gyeong Min. Tuan Bae pun menyuruh
istrinya mengatur rencana itu secepatnya, karena ia sudah tidak sabar menimang
cucu.
Nyonya Jo pun juga ingin Gyeong Min secepatnya menikah dan memberinya cicit. Nyonya Park meyakinkan Nyonya Jo kalau Gyeong Min akan segera menikah. Tak lama kemudian, mereka kedatangan tamu. Seorang wanita bernama Nyonya Lee, yang akan membantu perjodohan Gyeong Min.
Nyonya
Lee pun menunjukkan foto seorang gadis. Ia bercerita, gadis itu adalah seorang
penyiar dan memiliki pribadi yang baik.
Gyeong
Min sendiri, masih sibuk memikirkan Roo Bi. Ia bingung bagaimana caranya
meluluhkan hati Roo Bi. Tak lama kemudian, ponsel Gyeong Min berdering. Telepon
dari sang ibu, yang memintanya menemui seorang gadis yang akan menjadi istrinya
di masa depan.
Usai bicara dengan sang ibu, Gyeong Min pun beranjak dari ruangannya. Di koridor kantor, ia tak sengaja bertemu dengan Roo Bi yang juga sedang berjalan ke arahnya. Gyeong Min mengajak Roo Bi bicara, tapi Roo Bi lagi menolaknya. Roo Bi ingin pergi, Gyeong Min pun menahan Roo Bi dengan memegang tangan Roo Bi.
“Kau
mau menarikku lagi ke ruang konferensi? Ini kantor, Direktur Bae. Jangan sampai
orang lain salah paham.” Ucap Roo Bi.
Terpaksalah
Gyeong Min melepaskan tangannya. Roo Bi pun berlalu dari hadapan Gyeong Min.
0 Comments:
Post a Comment