Skip to main content

Ruby Ring Ep 4

Sebelumnya...


Soyeong mengadu pada Dongpal. Ia bilang tidak melakukan sesuatu yang salah, tapi Chorim menamparnya. Soyeong juga memeluk Dongpal. Dongpal pun menegur Chorim. Chorim ingin menjelaskan, tapi Gilja ikut-ikutan memarahinya. 

“Eonni...” Chorim mau membela diri, tapi Gilja lagi-lagi memotong ucapannya.
 
“Ingat umur! Memalukan!” ucap Gilja.


“Benar, aku belum dewasa! Kenapa aku terus yang salah setiap kali ada masalah! Benar, aku satu-satunya orang yang buruk! Kau puas!”


Chorim pun pergi. Gilja heran kenapa Chorim malah teriak-teriak padanya. Dan Soyeong kembali mencari perhatian Dongpal. Ia meminta Dongpal meniup matanya yang sakit. Dongpal menolak karena ia bukanlah pacar Soyeong.

Diluar, Chorim menelpon Roo Bi.

Tuan Bae datang ke kantor.


Chorim duduk di sebuah restoran, menunggu Roo Bi. Tak lama, Roo Bi datang dengan membawa seporsi besar es krim. Chorim curhat pada Roo Bi. Ia bilang, tak bisa mengerti Gilja.

“Soyeong terus saja menjawabku, tapi ibumu malah membelanya bukan membelaku!” ucap Chorim.

“Soyeong? Apa yang terjadi dengan Soyeong?” tanya Roo Bi.

“Dongpal dan aku...” Chorim langsung sadar kalau dia hampir keceplosan. Ia pun buru-buru meralat ucapannya. Dia bilang, Dongpal maksudnya seekor kumbang. Ia bilang, ia berusaha menangkap seekor kumbang yang masuk ke restoran. Sontak Roo Bi tertawa. Chorim pun kesal Roo Bi menertawakanya. Roo Bi minta maaf dan menyuruh Chorim memakan es krimnya.


Gyeong Min terkejut melihat ayahnya yang mendadak mampir ke kantor. Sang ayah bilang, datang untuk mengecek Gyeong Min. Presdir Kim yang datang bersama Tuan Bae ke ruangan Gyeong Min pun memuji Gyeong Min yang sangat teliti sama seperti Tuan Bae.

“Apa yang membawa ayah kesini? Tadi pagi ayah tidak bilang apa-apa?” tanya Gyeong Min.

“Aku sekalian mampir. Gedung ini sudah banyak berubah.” Jawab Tuan Bae.


Setelah berbincang-bincang sedikit, Tuan Bae pun beranjak pergi. Habis dari ruangan Gyeong Min, Tuan Bae mampir ke kantornya Roo Bi tapi ia tak menemukan Roo Bi disana.


Dan takdir akhirnya mempertemukan mereka. Tuan Bae kecelakaan di depan gedung kantor. Ia diserempet pemotor. Roo Bi yang saat itu baru saja kembali, melihat kejadian itu dan langsung menolong Tuan Bae. Ia menghubungi ambulance dan mendampingi Tuan Bae ke rumah sakit. 


Di IGD, petugas memberitahu Roo Bi kalau mereka sudah menghubungi keluarga pasien. Rumah sakit meminta Roo Bi menunggui pasien sampai keluarga pasien datang. Terpaksalah Roo Bi menunggui Tuan Bae.
Gyeong Min langsung berlari keluar dari kantor dan melesat menuju rumah sakit.


Di rumah sakit, Roo Bi memberitahu Jin Hee apa yang terjadi. Jin Hee bilang, tidak seharusnya Roo Bi mengurus hal yang bukan urusan Roo Bi. Jin Hee juga bilang kalau Roo Bi tidak mengenal orang yang ditolongnya. 

Tak lama setelah berbicara dengan Jin Hee, Gyeong Min datang, Baik Roo Bi maupun Gyeong Min sama-sama terkejut. Gyeong Min tidak menyangka seseorang yang menolong ayahnya adalah Roo Bi dan Roo Bi tidak menyangka orang yang ditolongnya adalah ayah Gyeong Min.


Chorim kembali ke restoran dan kembali bekerja. Soyeong langsung menyindir Chorim yang baru kembali padahal restoran sedang ramai. Dongpal berterima kasih pada Chorim, karena berkat Chorim ia jadi bisa membantu di restoran. Tapi Chorim yang masih kesal, tidak menanggapi Dongpal.
Gilja yang baru keluar dari dapur tersenyum geli melihat Chorim.


Roo Na datang ke rumah sakit bersalin sendirian. Ia datang untuk berkonsultasi . Ia mengaku tidak siap punya anak dan ingin aborsi. Dokter pun menjelaskan efek sampingnya pada Roo Na.  Dokter lantas menyarankan agar Roo Na segera menikah. Dokter berkata, aborsi itu ilegal dan menolak membantu Roo Na.


Habis dari rumah sakit, Roo Na langsung ke apartemen In Soo. Ia menyalahkan In Soo yang tidak berhati-hati sampai membuat dirinya hamil. In Soo lantas memeluk Roo Na. In Soo bilang, tidak ada hal yang perlu Roo Na cemaskan.

“Tidak, aku tidak mau hidup seperti ini! Aku tidak mau hidupku jadi suram dan menyedihkan! Aku tidak ingin ada yang menghalangi hidupku!” aku Roo Na.

Roo Na juga bilang, kalau tujuan hidupnya bukan menikah tapi menjadi sukses.


Hingga Tuan Bae sadar, Gyeong Min dan Roo Bi masih setia menungguinya. Ketika sadar, Tuan Bae tidak ingat apa yang terjadi. Gyeong Min pun menjelaskan apa yang terjadi pada ayahnya. Lalu tiba-tiba, sang ayah merasa kepalanya pusing. Gyeong Min pun membantu ayahnya bangun. Kemudian, Nyonya Park datang. Tuan Bae pun tertawa geli melihat istri dan anaknya berkumpul.

“Sudah kubilang, jangan kemana-mana! Kau tidak tahu betapa cemasnya aku!” omel Nyonya Park.

Perhatian mereka lalu teralih pada Roo Bi. Gyeong Min pun menjelaskan kalau Roo Bi lah yang membawa sang ayah ke rumah sakit. Semula orang tua Gyeong Min tidak menyadari kalau gadis yang ada di hadapan mereka adalah Roo Bi. Mereka baru sadar saat Roo Bi memperkenalkan diri.


“Waktu yang sangat tepat. Aku tidak harus mengenalkanmu secara formal. Ini pertanda bahwa kita ditakdirkan bersama.” Ucap Gyeong Min sembari meninggalkan kamar sang ayah bersama Roo Bi.
“Aku tidak tahu kau menceritakanku pada mereka.” Jawab Roo Bi.

“Tentu saja mereka harus tahu. Aku bilang, kau adalah wanita yang ingin kunikahi.” Ucap Gyeong Min.

Gyeong Min kemudian menggoda Roo Bi. Ia berniat mencium Roo Bi karena tidak ada orang disana selain mereka. Roo Bi pun panic dan buru-buru pergi. 


Restoran tutup. Gilja menegur Chorim yang tidak mengucapkan selamat tinggal pada Soyeong. Chorim bilang, Soyeong tidak pantas mendapatkan itu darinya.

“Apapun itu, dia bagian dari kita. Ditambah, kau tidak melihat matanya? Aku merasa bersalah setiap kali melihat matanya.” Ucap Gilja.

“Aku juga terluka!” protes Chorim.

“Lalu kenapa kau bertengkar dengannya seperti anak kecil?” tanya Gilja.

“Terlepas dari apa yang sudah terjadi, seharusnya kau membelaku! Baik dari segi usia ataupun posisi, aku jauh di atasnya!” jawab Chorim.


Ponsel Chorim kemudian berdering. Telepon dari Dongpal yang meminta ditraktir karena sudah membantu di restoran. Chorim pun pura-pura lagi bicara dengan teman ceweknya di depan Gilja. Dongpal tertawa saat Chorim menyebut namanya Dongsuk karena ada Gilja. Dongpal berkata, ia masih di depan restoran dan menyuruh Chorim datang. Chorim pun menyuruh Gilja pulang duluan dengan alasan mau menemui temannya yang bernama Dongsuk itu.


Dongpal mengajak Chorim minum di restoran saja daripada harus membuang uang minum di tempat lain. Dongpal menyuruh Chorim menuangkan soju untuknya. Chorim menolak, ia bilang seorang wanita hanya menuangkan soju untuk ayah dan suaminya. Dongpal pun terkesan dengan jawaban Chorim. Tapi akhirnya, Chorim menuangkan soju juga untuk Dongpal.

Sementara Gilja, menyadari kalau ia lupa membawa slip penjualan restoran. Gilja pun terpaksa balik lagi ke restoran.


Sampai di restoran, Gilja heran melihat lampu restoran yang masih menyala.


Mendengar suara pintu restoran yang dibuka, Chorim pun panic dan mengajak Dongpal bersembunyi.
Gilja masuk dan heran melihat sisa makanan di atas meja.


Chorim dan Dongpal bersembunyi di dapur. Gilja menyalakan lampu dapur, tapi hanya sebentar. Chorim pun lega karena Gilja mematikan lampu dapur. Ia pikir, tidak ketahuan tapi tiba-tiba, lampu menyala lagi dan Gilja sudah nongol di hadapan mereka.


Gilja kesal, tapi ia tidak memarahi Chorim. Dongpal meminta maaf dan menjelaskan kalau ia hanya ingin minum beberapa soju saja.  Gilja ikut menjelaskan. Ia bilang, kalau minum di bar harganya mahal. Dongpal mengajak Gilja turut serta, tapi Gilja yang kesal diam saja dan pergi dari restoran.
Chorim pun kesal. Ia merasa tidak seharusnya Gilja marah.


Setelah Gilja pergi, Chorim minum lagi tapi Dongpal melarangnya. Dongpal bilang, Chorim sudah terlalu tua untuk minum soju. Chorim pun kesal dikatain tua. Ia membela diri dengan mengatakan dirinya hanya tua dua tahun dari Dongpal dan mengatai Dongpal lebih tua 10 tahun darinya.


Di rumah, orang tua Gyeong Min kembali membahas Roo Bi. Tuan Bae memuji Gyeong Min yang pintar memilih wanita. Tuan Bae pun ingin pernikahan Gyeong Min dan Roo Bi segera dilaksanakan. Tapi Nyonya Park masih gak sreg dengan Roo Bi dan tetap ingin menjodohkan Gyeong Min dengan gadis pilihannya.


Chorim mengendap-ngendap masuk ke rumah. Tapi tiba-tiba, Gilja nongol di belakangnya. Gilja pun bertanya, apa Chorim melakukan kesalahan sampai Chorim harus mengendap-ngendap masuk rumah.
“Aku tidak melakukan kesalahan apapun!” ucap Chorim, lalu masuk ke kamar.


Gilja mengikuti Chorim ke kamar. Ia penasaran, hubungan Chorim dan Dongpal. Tapi Chorim tidak mau mengakui hubungannya dan Dongpal. Sontak, Gilja sakit hati karena Chorim tidak mau jujur padanya. Chorim pun membalas, kalau yang seharusnya sakit hati itu dia bukan Gilja.

“Kau menyembunyikan tonic itu dariku! Kau memberikan tonic itu pada Roo Bi dan Roo Na, tapi tidak denganku! Apa aku keluargamu? Aku tidak akan mempermasalahkan kalau hanya Roo Bi dan Roo Na yang meminumnya. Aku akan menganggap uang pangkal masalahnya, tapi aku memergokimu minum tonic itu juga! Apa aku keluargamu? Aku juga sakit tapi kau selalu berada di sisi Soyeong dan mempermalukanku di depannya! Kau membenciku! Kau membenciku karena aku membawa anak hasil selingkuhan kakakku kepadamu! Tapi memangnya itu salahku! Ibuku yang menyuruhku membawa bayi itu padamu!” ucap Chorim.

Gilja terkejut, apa yang kau bicarakan?

“Bagaimana aku bisa tahu yang mana putrimu! Mereka bayi yang baru lahir, bagaimana aku bisa membedakannya! Tapi kau menuduhku melakukannya dengan sengaja dan masih membenciku! Kenapa kau tidak melakukan tes DNA dan mengusir salah satunya? Usir Roo Bi atau Roo Na!” ucap Chorim lagi.


Gilja menyuruh Chorim diam. Tapi Chorim masih terus bicara hingga akhirnya Gilja menamparnya. Gilja yang kesal memilih keluar dari kamar. Tangis Chorim pecah.


Esok harinya, saat sarapan, Gyeong Min kembali ditodong menikah oleh neneknya. Tuan Bae pun menanyakan soal Roo Bi. Gyeong Min bilang, ibu Roo Bi menjalankan restoran ayam bakar. Sedangkan ayah Roo Bi sudah meninggal dan Roo Bi berhasil mendapatkan beasiswa dan menyelesaikan studinya. Gyeong Min juga bilang, kalau Roo Bi memiliki saudara kembar.

Tuan Bae lantas berniat mengundang Roo Bi ke rumahnya. Ia ingin pernikahan itu dilaksanakan secepatnya, tapi Nyonya Park masih merasa ada yang mengganjal. 


Beralih ke Roo Na yang kesal mendengar percakapan Roo Bi dan Gyeong Min di telepon.
Gyeong Min mengajak Roo Bi menetapkan tanggal pernikahan. Roo Bi terkejut, tanggal pernikahan?

Comments

  1. Gomawo, Eon tapi eonni, update nya yg cepet dong. Saya suka bgt ceritanya. Sebelum nonton, sempetin dulu baca sinopsisnya

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...