Skip to main content

My Golden Life Ep 47

Sebelumnya...


Artikel baru diterbitkan. Dalam artikel itu, dituliskan bahwa Tuan Seo melakukan penipuan dengan mengakui putri kandungnya sebagai Choi Eun Seok yang hilang 25 tahun lalu. Ji Ho pun marah, ia heran kenapa bisa ada artikel semacam itu. 


Sementara Ji An dan Nyonya Yang syok. Saking syoknya, mereka tidak sanggup mengatakan apapun dan masuk ke kamar masing-masing.


Di rumah sakit, Tuan Seo berlutut pada CEO No. Ia memohon, agar CEO No tidak membuat anak-anaknya menjadi anak dari seorang kriminal. Tapi CEO No tidak peduli, ia berkata akan memberikan Tuan Seo uang sebagai gantinya.


Tuan Choi masuk dan langsung membantu Tuan Seo berdiri. CEO No marah, tapi Tuan Choi tidak peduli dan tetap menyuruh Tuan Seo berdiri. Tuan Choi lalu minta maaf pada CEO No karena baru datang sekarang. Ia juga mengaku, lega karena CEO No baik-baik saja dan akan menangani masalah mereka.

Lalu, Tuan Choi mengajak Tuan Seo bicara diluar.


ā€œSudah kuduga. Kau tidak akan melepaskan posisimu sebagai Wakil Presdir. Lalu, kenapa kau pergi jika ujung-ujungnya kau kembali lagi.ā€ Sinis CEO No.


Setibanya diluar, Tuan Choi menunjukkan artikel itu pada Tuan Seo. Tuan Seo terkejut dan langsung menjelaskan kalau pelakunya bukan Ji An dan Ji Soo.

ā€œAku tahu.ā€ Jawab Tuan Choi.

ā€œSeperti yang dikatakan Pimpinan No, aku akan mengakui ini sebagai kesalahanku. Tapi bagaimana caranya menarik berita ini? Jika orang-orang tahu aku menukar putriku, Ji An tidak akan bisa bertahan. Aku tidak rela melihatnya dipermalukan karena kesalahanku. Apa yang harus kulakukan?ā€ tanya Tuan Seo.


ā€œSeperti yang sudah kukatakan, aku tidak akan membiarkanmu melakukan apa yang diperintahkan Pimpinan No. Aku akan mencari jalan keluarnya.Pulanglah dan tunggu berita dariku. Selain itu, kurasa Ji An dan Ji Soo harus bersembunyi untuk sementara waktu. Aku akan mencarikan tempat untuk mereka dan segera mengabarimu.ā€ Jawab Tuan Choi.
Tuan Choi pun beranjak pergi. Tuan Seo nampak berpikir. Tak lama kemudian, dia memanggil Tuan Choi lagi.


Seketaris Min memberitahu CEO No, bahwa Tuan Seo akan melakukan apa yang diperintahkan CEO No. Ia juga bilang, Tuan Choi yang akan menentukan tanggal konferensi pers nya.


Tuan Jung curiga, istrinya lah dalang dibalik munculnya artikel soal Ji An dan Ji Soo yang ditukar. Jin Hee pun menyangkal. Ia bilang, artikel itu hanya akan mempermalukan Tuan Seo dan tidak akan menghancurkan Nyonya No.

ā€œTapi kenapa Myung Hee diam saja?ā€ tanya Tuan Jung.

ā€œEntahlah. Dia selalu menjadi kesayangan ayah. Aku tidak bisa menebaknya. Aku pikir, dia akan kesini untuk menarik rambutku atau semacamnya.ā€ Jawab Jin Hee.


Tuan Choi sudah duduk di ruangannya. Ia nampak memikirkan sesuatu. Tak lama kemudian, Do Kyung datang. Tuan Choi minta maaf sudah membuat Do Kyung cemas. Mereka lalu membahas soal artikel itu. Do Kyung mengaku sudah meminta bantuan dari seorang reporter.

ā€œTabloid dan ketiga artikel itu, semuanya dicetak hari ini.ā€ Ucap Tuan Choi.

ā€œTapi sumbernya berbeda. Dan artikelnya juga dari berbagai agensi.ā€ Jawab Do Kyung.

ā€œKau ditunjuk sebagai Presdir. Kenapa kau menerimanya? Bagaimana dengan pabrikmu?ā€ tanya Tuan Choi.

ā€œAku memberikannya pada Seketaris Yoo.ā€ Jawab Do Kyung.

ā€œAyah pikir, kau bagian dari Haesung juga karena kau menerima posisi itu dan kau tidak akan bisa meninggalkan perusahaan lagi.ā€ Ucap Tuan Choi.

ā€œKakek sakit karena aku.ā€ Jawab Do Kyung.

Do Kyung lalu menanyakan lalu menanyakan alasan sang ayah mengundurkan diri. Tuan Choi pun berkata, akan menjelaskannya nanti setelah masalah mereka selesai.

ā€œAyah pernah bilang padaku bahwa aku tidak akan bisa membuat Ji An bahagia dan ayah tidak bahagia dengan keluarga Haesung. Diantara penyebab ketidakbahagiaan ayah, apakah hilangnya Eun Seok salah satunya?ā€ tanya Do Kyung.


Do Kyung terkejut mendengar cerita ayahnya. Sang ayah mengaku lega karena sudah menceritakan kisahnya. Do Kyung tidak menyangka, ayah dan ibunya punya masalah sejak awal pernikahan.Tuan Choi berkata, Do Kyung tidak perlu terkejut seperti itu karena Do Kyung dibesarkan di keluarga Haesung sejak awal.


Ponsel Do Kyung kemudian berdering. SMS dari Seketaris Yoo yang memberitahunya soal artikel Ji An dan Ji Soo. Seketaris Yoo berkata, ia hanya ingin memastikan bahwa Do Kyung sudah mengetahui hal itu.

ā€œAyah, ada artikel baru tentang Ji An dan Ji Soo.ā€ Ucap Do Kyung.

ā€œKau belum tahu?ā€ tanya Tuan Choi.

Do Kyung pun langsung mencari beritanya. Ia kesal setelah membaca beritanya.


Ji An yang sedang menyendiri di kamarnya, dihubungi Do Kyung. Do Kyung menyuruh Ji An bersiap-siap. Do Kyung bilang, akan lebih baik bagi Ji An dan Ji Soo tinggal di tempat lain untuk sementara waktu.

ā€œAku akan segera menjemputmu. Kita tidak boleh bertemu di rumahmu. Temui aku di gereja 30 menit lagi.ā€ Ucap Do Kyung.

Tapi Ji An menolak. Ia tidak mau meninggalkan keluarganya. Do Kyung pun memohon, ia mengaku punya firasat buruk soal ini. Do Kyung juga bilang tidak akan ada yang terjadi tapi Ji An tetap harus pergi.

ā€œAku akan pergi setelah menemui ayahku.ā€ Jawab Ji An.


Tepat setelah Ji An selesai bicara dengan Do Kyung, Tuan Seo menghubunginya. Tuan Seo menyuruh Ji An stay di rumah lamanya untuk sementara waktu.


Ji An pun langsung pergi dari rumahnya dengan memakai masker dan hoodie hitam.


Ji Soo sendiri juga sedang di perjalanan bersama Hyuk. Hyuk merasa, Ji An akan lebih nyaman bersama mereka ketimbang bersama Do Kyung. Lalu, Hyuk berkata kalau dia ingin berduaan saja dengan Ji Soo karena mereka tidak akan bertemu untuk beberapa hari. Tapi Ji Soo malah balik membahas Ji An. Ji Soo bilang, ia ingin Ji An dan Do Kyung menghabiskan waktu bersama.

Hyuk terkejut, apa?

ā€œBahkan meski mereka tidak saling bicara atau pun bertengkar, aku ingin mereka bersama-sama karena mereka saling mencintai.ā€ Ucap Ji Soo.

ā€œChoi Do Kyung kembali ke Haesung. Membayangkan bagaimana kecewanya Ji An, aku merasa hancur.ā€ Jawab Hyuk.

ā€œKekecewaan tidak akan menghapus perasaanmu. Kau pasti akan merasa kehilangan dan ingin bersama orang itu. Itu sesuatu yang tidak bisa dikontrol. Kau tahu, berapa keras aku berusaha tidak menyukaimu?ā€

ā€œKau melakukannya?ā€ tanya Hyuk.

ā€œTapi aku tidak bisa.ā€ Jawab Ji Soo.

ā€œAku takut dia akan terluka jika menuruti perasaannya.ā€ Ucap Hyuk.

ā€œTapi aku yakin dia membutuhkan Kak Do Kyung sekarang.ā€ Jawab Ji Soo.


Do Kyung terkejut melihat penampilan Ji An. Ji An membuka maskernya dan terus menatap Do kyung. Do Kyung penasaran, kenapa Ji An menatapnya seperti itu. Ji An bilang, Do Kyung tampak berbeda dari sebelumnya dan seperti itulah Do Kyung saat pertama kali mereka bertemu.

ā€œKau tidak akan pernah mengerti diriku.ā€ Ucap Do Kyung.

ā€œTidak. Aku sedih karena aku memahamimu dengan baik.ā€ Jawab Ji An.

Do Kyung lalu menyuruh Ji An masuk ke mobil.


Di kamar, Nyonya Yang terus menangis. Sesekali, ia memukuli dadanya yang terasa sesak. Tuan Seo akhirnya datang. Ia menyalakan lampu kamar, lalu duduk disamping Nyonya Yang.

ā€œYeobo, berhentilah menyalahkan dirimu sendiri. Apapun yang terjadi, kita akan melewati ini bersama-sama. Kita ini keluarga.ā€ Ucap Tuan Seo lembut.

Tuan Seo lalu menggenggam tangan Nyonya Yang. ā€œKarena kita keluarga, kita harus memaafkan kesalahan satu sama lain. Kesalahanku, kesalahanmu. Mari kita hadapi bersama, Mi Jung-ah.ā€


Tuan Seo kemudian menarik Nyonya Yang ke dalam pelukannya. Nyonya Yang menangis lagi. Tuan Seo tampak menahan tangisnya.


Tuan Choi masuk kamarnya dan melewati istrinya begitu saja. Nyonya No marah karena Tuan Choi hanya mengirimkan pesan kepada Seketaris Min saja soal kepergiannya.

ā€œApa kau pergi hiking? Pasti menyenangkan melihat pemandangan sendirian.ā€ Sindir Nyonya No.


Tuan Choi membenarkan. Ia mengakui, bahwa itu menyenangkan tapi ia sadar bahwa itu hanya sebuah mimpi yang singkat. Tuan Choi juga bilang, ia sudah membaca artikelnya dan sudah menemui CEO No. Nyonya No penasaran dengan yang dikatakan ayahnya. Ia yakin, ayahnya sudah punya rencana.

ā€œJangan mengandalkannya. Aku menipu ayahmu sebelum kembali.ā€ Jawab Tuan Choi.

ā€œKau menipu ayah? Apa yang kau lakukan? Kenapa?ā€ tanya Nyonya No.

ā€œDia mengancam Seo Tae Soo untuk menerima kesalahannya.ā€ Jawab Tuan Choi.

ā€œMengancam Seo Tae Soo?ā€ tanya Nyonya No.


ā€œAyahmu memintanya untuk hadir di konferensi pers dan mengatakan kalau dia menyaksikan kecelakaan itu, menculik Eun Seok, menjual berliannya dan membesarkannya. Jika itu terjadi, semua akan terselesaikan.ā€ Jawab Tuan Choi.

ā€œApa ayah setuju?ā€ tanya Nyonya No.

ā€œKau ingin Seo Tae Soo melakukannya?ā€ tanya Tuan Choi.

ā€œJika dia melakukannya, itu adalah solusi yang terbaik.ā€ Jawab Nyonya No.

ā€œHanya ada satu solusi, kau harus melakukan konferensi pers.ā€ Ucap Tuan Choi.

ā€œKau pikir, aku bisa hidup tenang setelah mengakuinya? Kenapa kau tidak menyuruhku mati saja.ā€ Jawab Nyonya No.

ā€œKurasa kau belum melihat artikelnya.  Ada artikel soal Eun Seok yang ditukar. Foto Ji An dan Ji Soo juga ada di sana meski wajah mereka diblur.ā€ Ucap Tuan Choi.


ā€œKita harus mencabut artikelnya. Sebelum identitas Ji Soo diketahui. Semua jurnalis akan berkumpul seperti lebah.ā€ Jawab Nyonya No.

ā€œJika kau mencabutnya, mungkin Seo Tae Soo akan bertanggung jawab. Tapi wajah dan identitasnya akan diketahui semua orang.ā€ Ucap Tuan Choi.

ā€œJadi, kau berbohong soal ini kepada Ayah. Dia kira Seo Tae Soo akan mengadakan konferensi pers, benar?ā€ tanya Nyonya No.

ā€œJantungnya bermasalah. Tapi putri keduanya memanfaatkan itu dan putri sulungnya berusaha mendapatkan pertolongannya. Kita tidak akan memanfaatkan Seo Tae Soo. Aku berbohong kepadanya karena dia sakit. Bukan karena takut dengannya. Jadi, kini kau bisa memilih. Pilih caramu menangani ini. Akankah kau mengakui semua kesalahanmu dahulu atau akankah kau mendengarkan orang-orang bicara di belakangmu seumur hidupmu?ā€ ucap Tuan Choi.

Tangan Nyonya No gemetaran. Ia bingung harus bagaimana. Tuan Choi berkata lagi, bahwa dirinya akan tetap menjadi Wakil Presdir sampai masalahnya selesai. Nyonya No bertanya, apa yang harus ia lakukan.

ā€œJika kau akan mengadakan konferensi pers, kau harus mengajak Jo Soon Ok. Jika kau melakukan itu, Tae Soo akan terungkap. Soon Ok mengenal Tae Soo. Lantas, identitas Ji Soo juga akan terungkap. Aku tidak bisa membiarkan itu terjadi, jadi, kau tidak akan mengadakan konferensi pers.ā€ Jawab Tuan Choi.


ā€œLantas?ā€ tanya Nyonya No.

ā€œCari tahu sendiri.ā€ Jawab Tuan Choi, lalu masuk ke kamar mandi.

Nyonya No pun menghela napasnya.


Beralih ke Do Kyung dan Ji An yang masih di perjalanan. Do Kyung bertanya, apa Ji An sudah makan. Ji An memang lapar, tapi ia bilang pada Do Kyung kalau dirinya sudah makan. Do Kyung yang tahu Ji An belum makan, mengajak Ji An mampir ke restoran. Do Kyung beralasan dirinya lapar. Tapi Ji An memilih tetap di mobil.


Do Kyung lantas mengambil bungkusan berisi makanan di kursi belakang dan memberikannya pada Ji An.  Ji An pun mengambil roti di dalamnya, lalu membuka kertas pembungkusnya dan memberikannya pada Do Kyung.  Setelah itu, barulah Ji An mengambil roti untuk dirinya sendiri.

ā€œAku akan berusaha menanganinya secepat mungkin. Tapi jika dan hanya jika, tidak berjalan dengan lancar, apa yang akan kau lakukan?ā€ tanya Do Kyung.

Ji An pun langsung menoleh pada Do Kyung, tapi ia diam saja,

ā€œKau sedang tidak bisa berpikir, ya?ā€ ucap Do Kyung lagi.


Ji An ingat malam itu, malam sebelum identitasnya yang bukan Choi Eun Seok terungkap.  Saat ia dan Do Kyung bertemu di restoran.  Do Kyung mengaku, sudah menemukan pekerjaan untuk Ji An.

ā€œInilah alasannya aku mencarikanmu pekerjaan.ā€ Ucap Do Kyung saat itu.

Flashback end...


ā€œIni anehnya menarik dan lucu. Kurasa memang benar posisi membentuk jati dirimu. Sejak kembali, kau seperti dulu lagi. Kenapa? Kali ini, kau mau mencarikanku pekerjaan di luar negeri?ā€ sahut Ji An.

ā€œKau pasti amat takut.ā€ Jawab Do Kyung.

ā€œYa, aku takut. Aku amat takut. Ini pasti datang dari keluargamu. Aku akan menjadi penonton yang terluka di perkelahian. Semuanya akan ditanggalkan dariku dan aku akan menjadi bahan tertawaan semua kenalanku. Ji Soo tidak akan bisa hidup sebagai Ji Soo lagi. Serta aku tidak akan bisa hidup juga sebagai diriku. Orang-orang di dunia bahkan tidak akan mengakuiku dan Ji Soo sebagai adik-beradik. Aku akan menjadi putri pelaku dan Ji Soo korbannya. Kami  Tidak akan sekadar menjadi orang asing. Ji Soo dan aku tidak akan menganggap masing-masing saudari juga. Tidak peduli bagaimanapun nanti, Ji Soo akan menjadi korban dan ditukar denganku. Aku harus menenangkan atau meminta maaf kepadanya? Ini juga membuatku stres.ā€ Ucap Ji An.

ā€œKami jahat. Keluargaku jahat, bukan?ā€ tanya Do Kyung. Do Kyung lantas meminta maaf.


Ji An lalu bertanya, bagaimana bisa kakak beradik saling menyakiti. Ji An bilang, satu-satunya orang yang tahu dia adalah Eun Seok adalah orang-orang di galeri, keluarganya, keluarga Haesung, Seketaris Yoo dan keluarga Hyuk. Ji An juga bertanya-tanya, siapa yang memotret dirinya diam-diam.

ā€œKau mencurigai Bibi Jin Hee? Kenapa?ā€ tanya Do Kyung.

ā€œSaat insiden galeri, dia membuat Nyonya Jin membocorkan kabar soal menemukan Eun Seok.ā€ Jawab Ji An.

ā€œBenar juga.ā€ Ucap Do Kyung.


ā€œKau pasti sibuk di kantor dan di rumah. Kenapa kau mengantarkanku? Aku bisa pergi dengan Hyuk.ā€ sahut Ji An.

ā€œAku bilang pada Ibu kau tidak ke luar negeri atau pun menikahiku. Kurasa dia tidak sungguh-sungguh.ā€ Ucap Do Kyung.

ā€œAku sudah menduga kau akan melakukan itu.ā€ Jawab Ji An.

ā€œBagaimana kau tahu?ā€ tanya Do Kyung.

ā€œAku tahu saja.ā€ Jawab Ji An.

ā€œKau sudah pernah berada di dalam keluargaku. Dalam jangka waktu yang singkat itu, kau melihat banyak hal.ā€ Ucap Do Kyung.


Di rumahnya, Tuan Seo mencoba menelaah semua rumor. Ia bahkan mencatatnya dalam agendanya.

ā€œRumor pertama adalah soal Do Kyung memakai narkotika, mengencani para wanita, kabur, dan menghilang. Yang kedua soal menemukan Eun Seok. Nona Seo, putri Pak Seo dari Daebang-dong. Penyebab kecelakaannya direkayasa. Ini dimulai dari kiriman yang ditulis Pak Han pada tahun 1992.ā€


Tuan Seo pun menyadari sesuatu.


Hyuk dan Ji Soo tiba di rumah lama Tuan Seo. Hyuk tidak bisa percaya, Tuan Seo tinggal di rumah seperti itu.


Tak lama kemudian, Do Kyung dan Ji An tiba. Ji Soo bertanya pada Do Kyung, apa Do Kyung bisa mencabut artikel itu. Do Kyung pun berjanji, akan melakukan semua cara. Setelah itu, Do Kyung mengajak Hyuk pergi. Hyuk enggan, ia takut terjadi sesuatu dengan Ji An dan Ji Soo.

ā€œTidak apa-apa jika kami bersama. Ini tempat tinggal Ayah, jadi, orang-orang tidak tahu bahwa kami di sini.ā€ Ucap Ji Soo.

ā€œAku akan melindungi Ji Soo.ā€ Jawab Ji An.


Hyuk lantas menuju mobilnya, tapi Do Kyung langsung memarahinya. Do Kyung bilang, Hyuk harus meninggalkan mobilnya untuk dipakai Ji An dan Ji Soo. Do Kyung kemudian mengambil kunci mobil Hyuk dan memberikannya pada Ji An. Setelah itu, ia menyuruh Hyuk masuk ke mobilnya.


Hyuk yang canggung semobil dengan Do Kyung pun memilih tidur. Tapi Do Kyung lagi-lagi menegurnya. Do Kyung bilang, kalau dia kakaknya Ji Soo. Hyuk lalu bertanya, apa Do Kyung punya rencana.
ā€œArtikelnya ditayangkan sore ini.ā€ Jawab Do Kyung.

ā€œApa yang bisa kubantu?ā€ tanya Hyuk.

ā€œTolong lindungi Ji Soo juga.ā€ Jawab Do Kyung.


Ji An sedang membaca catatan ayahnya. Tak lama kemudian, Ji Soo yang baru habis mandi pun masuk ke kamar dan Ji An langsung meletakkan kembali catatan ayahnya di atas meja.

ā€œIbu amat menyesal, bukan?ā€ tanya Ji Soo.

Ji An pun mengalihkan pembicaraan dengan mengajak Ji Soo tidur. Ji Soo kesal, ia tak suka Ji An menjauhinya. Ji An pun menatap Ji Soo.

ā€œKau khawatir, merasa terlalu bersalah saat identitasku terungkap, bukan? Khawatirkan dirimu saja. Kau yang akan paling menderita jika kabar soal penukaran kita terungkap.ā€ Ucap Ji Soo.

ā€œKau tidak takut? Para jurnalis akan mendatangi toko roti. Mereka akan mencari tahu tempat tinggalmu juga. Bahkan Hyuk mungkin terkena masalah.ā€ Jawab Ji An.

ā€œBukankah Ayah dan Kak Do Kyung akan mengatasinya?ā€ tanya Ji Soo.

ā€œKuharap begitu.ā€ Jawab Ji An.


Ji Soo lalu memeluk Ji An dan membaringkan tubuh Ji An.  Ia memeluk Ji An dan berkata, ā€œSebagai yang lebih tua darimu, aku akan berkata tidak akan ada hal buruk yang terjadi. Percayalah pada kakakmu.ā€
ā€œApa? Lebih tua?ā€ tanya Ji An.

ā€œAku sebenarnya lebih tua darimu, bukan? Kau sembilan bulan lebih muda dariku.ā€ Jawab Ji Soo.
ā€œAku tahu, tapi... Astaga, kau tidak bisa dipercaya.ā€ Ucap Ji An.

ā€œJi An-ah, kakak disini untukmu. Jadi tidurlah.ā€ Jawab Ji Soo.

ā€œHentikan.ā€ Ucap Ji An geli, lalu mengubah posisinya membelakangi Ji Soo. Ji Soo terus memeluk Ji An.

ā€œJadi, begini rasanya. Setelah berpura-pura menjadi kakakmu, aku kasihan kepadamu. Kau tampak amat lemah. Aku bisa bersimpati lebih baik denganmu.ā€ Ucap Ji Soo.


ā€œLantas, akankah kau terus menjadi kakakku?ā€ tanya Ji An. Air matanya mulai jatuh.

ā€œTidak. Aku suka kau menjadi kakakku. Jadilah kakakku seumur hidupku.ā€ Ucap Ji Soo.

ā€œBaik.ā€ Jawab Ji An.

ā€œKau takut, bukan?ā€ tanya Ji Soo.

ā€œYa, aku takut. Kali ini sedikit menakutkan.ā€ Jawab Ji An.


Ji Soo lalu menyelimuti Ji An. Tapi tiba-tiba ia mencium selimutnya dan berkata selimutnya bau ayah. Ji An pun berbalik dan ikut mencium selimutnya.

ā€œKita lupa soal Ayah karena khawatir. Bagaimana perasaan Ayah sekarang?ā€ tanya Ji An.


Mereka lalu saling berpelukan.


Tuan Seo sedang mencari tahu tentang reporter yang bernama Nam Jung Soo di internet. Ia menemukan foto-foto Nam Jung Soo, serta mencatat nomor plat mobil Nam Jung Soo.


Pagi2 sekali, Tuan Seo sudah keluar rumah. Ia pergi ke suatu tempat dan membaca informasi bahwa kantor berita Ymoa ada di gedung utama nomor 312. Tuan Seo lantas mengecek ponselnya. Masih jam 6.15 pagi. Ia lalu pergi dan melihat dari luar ke tempat yang ia cari sebelumnya.


Para reporter langsung mengerubungi Tuan Choi, Nyonya No dan Do Kyung begitu mereka tiba di Haesung.


Tuan Seo masih menunggu di luar gedung. Ia melirik ponselnya, melihat jam. Sudah jam 8.50. Tak lama kemudian, para karyawan mulai berdatangan. Dan yang ditunggu-tunggu Tuan Seo pun muncul. Ia melihat mobil Reporter Nam datang.


Setelah Reporter Nam masuk ke dalam kantor berita, Tuan Seo mendekati mobil Reporter Nam dan melihat kartu nama yang ada di dashboard. Langsung saja, Tuan Seo mencatat nomor ponsel Reporter Nam.


Do Kyung masuk ruangannya dan membaca informasi rapat di web Haesung. Agenda rapatnya, "Pemecatan CEO".

Sontak ia kaget.

Begitu pula dengan Nyonya No.

"Apa ini? Jung Myung Soo?" gumamnya.


Tuan Choi, Nyonya No dan Do Kyung langsung membahas hal itu di ruangan Tuan Choi.  Nyonya No bilang, Tuan Jung dan Jin Hee sengaja menerbitkan artikel buruk soal ayahnya untuk membujuk para direktur.
Do Kyung heran, kenapa paman dan bibinya melakukan itu.

ā€œMereka berencana melakukan ini saat Ayah kolaps.ā€ Ucap Nyonya No.

ā€œTidak. Mereka sudah menyiapkannya jauh sebelum itu. Ini kebetulan teraneh. Kolapsnya Ayah hanya membuat mereka makin berani.ā€ Jawab Tuan Choi.

ā€œKita harus menerbitkan artikel soal rumornya. Lalu kita harus menghubungi para direktur. Ini artikel soal Eun Seok. Bibi dan Paman bodoh jika berpikir Kakek akan kalah di wilayahnya sendiri.ā€ Ucap Do Kyung.

ā€œAku akan rapat dengan tim legal. Kau dan Do Kyung harus menghubungi para direktur.ā€ Ucap Tuan Choi.
ā€œAku akan menemui Jin Hee dahulu.ā€ Jawab Nyonya No.


Nyonya No pun melabrak Jin Hee.



Tuan Seo masih menunggu di area parkir kantor Reporter Nam. Tak lama kemudian, Seok Doo datang. Seok Doo mengenakan setelan jas. Ia juga membawa kartu nama palsu  yang bertuliskan Park Sung Yong, Manajer Bank Sanga, sesuai permintaan Tuan Seo.


Nyonya No menghubungi para direktur. Ia berusaha membujuk para direktur. Ada yang memberikan respon positif tapi ada juga yang nomornya tidak bisa dihubungi.


Do Kyung juga melakukan hal yang sama. Ia menghubungi Direktur Kim dan meminta Direktur Kim untuk tidak mengkhawatirkan kondisi sang kakek.


Tuan Choi sendiri sedang bersama tim hukumnya. Mereka berencana mengeluarkan artikel tanggapan terkait rumor yang beredar.

ā€œMemang benar kami menemukan putri kami. Dia dibesarkan dengan bahagia oleh keluarga Pak Kami tidak akan merespon rumor tidak berdasar lainnya atau pun gosip.ā€


Di area parkir, Seok Doo memperhatikan mobil Reporter Nam. Setelah itu, ia naik ke mobilnya sendiri, lalu memundurkan mobilnya dengan sengaja sampai menarak mobil Reporter Nam.

Reporter Nam sendiri baru saja keluar dari sebuah kedai ketika teleponnya berbunyi.


Tuan Seo lah yang menelpon. Ia menelpon sambil mengamati Reporter Nam tak jauh dari kedai itu.

ā€œIni aku Seo Tae Soo! Bagaimana bisa kau mendapatkan foto kedua putriku!ā€ labrah Tuan Seo.

ā€œAnda Pak Seo Tae Soo?ā€ kaget Reporter Nam.

ā€œAku di depan kantormu sekarang. Temui aku 10 menit lagi. Jika tidak, akan kulaporkan kau ke polisi.ā€ Perintah Tuan Seo.

ā€œMohon tunggu. Sayangnya aku tidak bisa 10 menit lagi. Tolong berikan aku 30 menit. Omong-omong, Anda sungguh Seo Tae Soo?ā€
ā€œKau brengsek! Beraninya kau menanyakan itu! Kemarilah dan lihat wajahku!ā€
ā€œTapi aku di luar kantor untuk meliput berita. Butuh 30 menit.ā€ Ucap Reporter Nam.
ā€œKemarilah dalam 20 menit!ā€suruh Tuan Seo.


Reporter Nam kebingungan. Tak lama kemudian, ia menerima telepon dari Seok Doo yang mengaku tidak sengaja menabrak mobilnya. Reporter Nam kesal dan langsung berlari menuju mobilnya.

Reporter Nam sangat terkejut melihat keadaan mobilnya. Ia makin panic karena harus buru-buru pergi. Seok Doo meminta maaf dan memberikan kartu namanya. Ia juga menawarkan untuk memanggilkan taksi dan memperbolehkan Reporter Nam menggunakan mobilnya juga jika mau.

Melihat kartu nama palsu Seok Doo, Reporter Nam pun merasa sedikit lega. Seok Doo lebih lanjut berkata akan membawa mobil Reporter Nam ke bengkel dan membayar seluruh biaya perbaikannya.


Dan, berhasil! Reporter Nam memberikan kunci mobilnya serta kartu namanya pada Seok Doo. Seok Doo juga memberikan kunci mobilnya pada Reporter Nam. Lalu, Reporter Nam pergi menggunakan mobil Seok Doo.


Di perjalanan, Reporter Nam menghubungi Jin Hee untuk memberitahukan bahwa Tuan Seo baru saja menelponnya. Reporter Nam bertanya, bisakah ia mewawancarai Tuan Seo dan menerbitkan artikelnya?

ā€œLebih menyenangkan jika dia melakukan sesuatu sendiri.ā€ Jawab Jin Hee.

ā€œAnda tetap akan memberikanku berita lanjutan, bukan?ā€ tanya Reporter Nam.

ā€œTentu saja. Hubungi aku usai kamu bertemu dengannya.ā€ Jawab Jin Hee.

Tanpa ia sadar, blackbox mobil Seok Doo merekam pembicaraannya!!


Tuan Seo sedang mengambil kartu memori dari blackbox mobil Reporter Nam.

ā€œTae Soo, kau jenius.ā€ Puji Seok Doo.

ā€œKenapa orang genius melakukan ini? Kebutuhan membuat orang telanjang berlari.ā€ Jawab Tuan Seo.

ā€œBagaimana bisa kau mencetuskan ide itu?ā€ tanya Seok Doo.

ā€œSaat aku mulai berbisnis dahulu, pria dari perusahaan saingan menyebarkan rumor bahwa produkku mengandung zat-zat berbahaya saat aku mendapatkan pesanan dari Guatemala. Dia bahkan membuat selebaran palsu dan membagi-bagikannya. Tentu saja pesanannya dibatalkan. Jadi, aku mencari tahu dia tinggal di mana untuk menangkapnya. Mobilnya di tempat parkir, tapi dia tidak pernah menjawab panggilanku. Setelah menunggu setengah hari, aku menggores mobilnya. Saat aku mengutus sekuriti ke rumahnya setelah itu, dia langsung turun.ā€ Jawab Tuan Seo.

ā€œKau mau melakukan apa pun untuk mencapai tujuanmu. Kau melakukan ini lagi untuk menyelamatkan para putrimu.ā€ Puji Seok Doo.


Nyonya No kembali berdiskusi dengan suami dan anaknya. Ia menduga, Direktur Jung dan Direktur Han menjauh dari mereka. Tuan Choi mengatakan bahwa Direktur Park juga tidak menjawab telepon darinya. Nyonya No cemas, ia takut ayahnya benar-benar akan dipecat dan Tuan Jung lah yang menggantkan posisi sang ayah. Tuan Choi menenangkan Nyonya No. Ia bilang, masih ada waktu sampai rapat tiba.

Nyonya No berdiri, ia mau memberitahu ayahnya.

ā€œKau mau menghancurkan hatinya? Kita harus berusaha sebisa kita dahulu. Ini bukan situasi serius.ā€ Ucap Tuan Choi.

ā€œAyah benar. Aku akan terus menghubungi Direktur Park.ā€ Jawab Do Kyung.

ā€œKenapa aku tidak tahu bahwa Jin Hee akan bertindak sejauh ini?ā€ gumam Nyonya No.


Hyuk dan Yong Gook sedang membaca artikel yang dikeluarkan Tuan Choi.

ā€œMemang benar kami menemukan putri kami. Kami menghargai pilihannya yang ingin hidup normal, jadi, kami tidak akan memberikan komentar apa pun soal ini. Kami akan menindak keras rumor tidak berdasar.ā€


CEO No juga membaca artikel itu. Ia marah. Do Kyung bilang, itu hal terbaik yang bisa mereka lakukan. Tapi menurut CEO No, yang terbaik adalah memanfaatkan Tuan Seo. Jika itu tidak berhasil, mereka bisa memanfaatkan Ji An.


ā€œKita tidak boleh melakukan itu.ā€ Jawab Do Kyung.
ā€œKenapa? Karena Seo Ji An?ā€ tanya kakek.

ā€œItu alasan pertama. Dia juga ayah Ji Soo. Serta ada lagi. Aku tidak mau melakukan itu. Aku tidak bisa memanfaatkan orang tidak bersalah. Aku akan mencari cara lain.ā€ Jawab Do Kyung.

ā€œBagaimana jika kakek dipecat?ā€ tanya kakek, membuat Do Kyung kaget.

ā€œKau kira kakek tidak memeriksa keadaan setiap harinya? Ayah dan ibumu sibuk memperbaiki keadaan sekarang.ā€ Ucap CEO No.

ā€œBu No Jin Hee dan Pak Jung Myung Soo sudah melakukan beberapa hal di belakang layar.ā€ Jawab Do Kyung.

ā€œLagipula, mereka bukan siapa-siapa. Mereka tidak akan bisa pergi jauh dari lingkungan kecilnya itu.ā€ Ucap CEO No.

CEO No lalu memberitahu bahwa ia akan menghadiri rapat dewan.


Tuan Choi baru mendapatkan nomor Reporter Nam. Ternyata saat Tuan Seo memanggilnya di luar rumah sakit, untuk meminta nomor Reporter Nam. Tuan Choi pun menghubungi Tuan Seo, tapi Tuan Seo menghubunginya lebih dulu.


Mereka bertemu di kafe. Tuan Seo memperdengarkan rekaman pembicaraan Reporter Nam dan Jin Hee di mobil Seok Doo. Tuan Choi terkejut. Tak hanya itu, ia juga memperdengarkan rekaman yang ia ambil dari blackbox mobil Reporter Nam.

ā€œApa Anda yakin salah satu dari para wanita ini adalah putri No Myung Hee?ā€ tanya Reporter Nam.

ā€œKau mau memeriksanya setelah menerima panjar?ā€ jawab Jin Hee.

ā€œKapan Anda akan memberikan kabar selanjutnya? Skandal Choi Do Kyung dengan putri palsu itu. Anda punya bukti untuk itu?ā€ tanya Reporter Nam.

ā€œKau hanya menunjukkan bahwa kau amatir. Kita sepaham dan aku sudah membayarmu. Diamlah dan lakukan perintahku. Kau akan mendapatkan infonya pekan depan. Aku akan membayar sisanya saat artikelnya terbit, paham?ā€ jawab Jin Hee.


Tuan Seo lantas memberikan flashdisk yang berisi rekaman tadi pada Tuan Choi. Tuan Choi penasaran bagaimana Tuan Seo bisa melakukan itu. Tuan Seo tersenyum, lalu berkata bahwa yang putus asa melangkah lebih dulu.

Tuan Choi tersentak. Ia lalu mengingat saat Tuan Seo memanggilnya di luar rumah sakit.


Flashback...

ā€œKurasa seseorang sengaja mengambil fotonya. Itu disengaja. Kurasa itu orang dekatmu.ā€ Ucap Tuan Seo.

ā€œApa maksudmu?ā€ tanya Tuan Choi.

ā€œAku kacau sekarang, tapi 10 tahun lalu, aku pebisnis. Aku melalui banyak hal. Hal-hal mencurigakan tidak pernah sekadar kebetulan.ā€ Jawab Tuan Seo.

ā€œAku setuju, tapi pertukaran putri kita... Tidak ada yang untung.  Artikel lainnya mungkin ya, tapi tidak dengan pertukaran.ā€ Ucap Tuan Choi.

ā€œYa, aku tahu itu. Dari skandal awal sampai artikel itu. Aku juga mencari tahu semuanya dari 25 tahun lalu. Artikel soal masa lalu sudah jelas menyasar kepada keluargamu, tapi tidak dengan artikel soal pertukaran anak. Aku yang jahat karena sudah menipu keluargamu. Sebagai korban, artikel itu tidak merugikanmu. Jadi, kenapa mereka menerbitkannya? Dengan foto pula.ā€ Jawab Tuan Seo.


ā€œItu yang tidak kumengerti.ā€ Ucap Tuan Choi.
ā€œPasti ada dalangnya. Pertukaran putri dan keluargamu kesamaannya adalah Ji An.ā€  Jawab Tuan Seo.

ā€œJi An?ā€ tanya Tuan Choi.

ā€œAku yakin mereka akan menerbitkan artikel lain yang membeberkan hubungan putramu dan Ji An.ā€ Jawab Tuan Seo.

ā€œTargetnya Do Kyung?ā€ tanya Tuan Choi.


ā€œTidak ada alasan lain bagi mereka untuk melakukan ini. Tidak mungkin hanya untuk mempermalukan keluarga. Skandal awal menyebutkan wanita, narkotika, dan kabur dari rumah. Bahannya sudah ada.ā€ Jawab Tuan Seo.

ā€œKurasa kau hanya asal menyimpulkan. Tidak ada yang tahu soal mereka dan ini hanya menantang Pimpinan.ā€ Ucap Tuan Choi.

ā€œTolong berikan nomor Nam Jung Soo. Akan kulakukan sebisaku.ā€ Jawab Tuan Seo.

Flashback end...


Tuan Seo beranjak meninggalkan kafe. Sementara Tuan Choi menatap kepergian Tuan Seo dari dalam kafe. Tuan Seo kemudian menoleh pada Tuan Choi. Dan kedua ayah Ji Soo ini saling tersenyum tipis.


Tuan Choi pun langsung mendengarkan rekaman itu pada Tuan Jung.

ā€œAgendanya adalah menyingkirkan No Yang Ho dan menunjukmu sebagai CEO. Untuk melakukan itu, kau merusak citra keluarga.ā€ Ucap Tuan Choi.

ā€œKukira itu untuk yang terbaik.ā€ Jawab Tuan Jung.
ā€œTapi apa kau harus menghancurkan Do Kyung agar tujuanmu tercapai? Saat kau ingin menjadi CEO!ā€ sentak Tuan Choi.

ā€œKau tidak akan percaya, tapi aku tidak tahu.ā€ Jawab Tuan Jung.

ā€œCabut semua artikel soal Eun Seok dan masa lalu kita. Jika mereka mendengar Do Kyung dijelek-jelekkan bibinya sendiri, akankah para pemegang saham memilihmu?ā€ ancam Tuan Choi.

ā€œAku tidak akan membatalkan rapat. Pemecatan Pimpinan No adalah yang terbaik bagi perusahaan.ā€ Jawab Tuan Jung.

ā€œKau dan istrimu sudah melompat ke dalam api. Kau sudah bersiap menerbitkan artikel lain.ā€ Ucap Tuan Choi.

Tuan Jung pun tidak bisa berkata apapun lagi.


Jin Hee terkejut mengetahui Reporter Nam batal menemui Tuan Seo. Lalu, Jin Hee curiga kalau yang menghubungi Reporter Nam bukanlah Tuan Seo. Tuan Jung masuk ke ruangannya. Ia pun langsung menyudahi pembicaraannya dengan Reporter Nam.

ā€œKenapa kau memberikan reporter informasi soal penukaran itu? Bukan itu rencana kita.ā€ Ucap Tuan Jung.

ā€œAku ingin menghancurkan mereka.ā€ Jawab Jin Hee.

ā€œKenapa kau tidak menghancurkan seluruh perusahaan saja? Do Kyung yang membuat Haesung masih berjalan. Dia ahli waris sulung Pimpinan. Dia harus berdiri kukuh agar Haesung bisa berjalan. Itulah alasanku bilang kita sebaiknya tidak menyentuhnya.ā€ Ucap Tuan Jung.

ā€œKau tidak tahu. Do Kyung adalah ancaman terbesar. Kita akan aman jika dia tidak ada.ā€ Jawab Jin Hee.
ā€œItu masalah nanti. Kita bisa mengatasinya nanti. Yang aku inginkan adalah mengembangkan Haesung sendiri. Aku tidak mau keluargamu disingkirkan semua. Artikel soal menghilangnya Eun Seok cukup untuk menjatuhkan Myung Hee dan Jae Sung.ā€ Ucap Tuan Jung.

ā€œTapi bagaimana kau tahu soal semua itu?ā€ tanya Jin Hee.

ā€œCabut semuanya. Semua soal menghilangnya Eun Seok.ā€ Suruh Tuan Jung.


Tuan Seo pergi ke warnet dan membuka halaman yang memuat foto Ji An dan Ji Soo. Ia terus meng klik tombol refresh sampai akhirnya artikel itu tidak muncul lagi. Tuan Seo pun lega.


Ji An dan Ji Soo masih di Jeongseon. Mereka sedang mendengarkan musik bersama melalui earphone. Ji Soo ingin menghubungi Tuan Seo, tapi Tuan Seo menghubungi Ji An lebih dulu.


Tuan Seo memberitahu bahwa artikel itu sudah dicabut. Ji An penasara, bagaimana bisa artikelnya dicabut. Tuan Seo pun menyuruh kedua putrinya kembali ke Seoul agar mereka bisa makan bersama.


Ji An dan Ji Soo langsung pulang ke Seoul. Dalam perjalanan pulang, Ji Soo mengecek seluruh artikelnya yang sekarang sudah tidak ada. Ia pun penasaran, apa yang terjadi.

Lalu, Ji An menerima telepon dari Do Kyung.

ā€œAyahmu sudah mencabut semua artikelnya.  Dia amat membantuku.ā€ Ucap Do Kyung.

ā€œDia membantumu?ā€ tanya Ji An kaget.


Nyonya Yang yang baru mendengar kabar itu, juga bernafas lega.


ā€œSayang, artikelnya sudah hilang.ā€ Kata Soo A melalui SMS.  Ji Tae pun tersenyum lega.


Ji Ho juga terlihat senang mendengar kabar itu dari Ji An. Ji An lalu mengajaknya makan malam.


Di toko roti, Boss Kang senang bisa bekerja sama dengan istrinya. Hee pun berkata, semua itu berkat Ji Soo dan mereka harus mengucapkan terima kasih padanya. Tapi Boss Kang berniat memecat Ji Soo. Boss Kang bilang, Ji Soo harus memilih salah satu diantara cinta dan karir.

Boss Kang juga bilang, niatannya memecat Ji Soo tidak ada hubungannya dengan Hee.

ā€œToko roti ini amat berarti bagiku. Jika terjadi dua kali, selalu bisa terjadi lagi.ā€ Ucap Boss Kang.

ā€œHyuk akan kesal.ā€ Jawab Hee.

ā€œAku butuh seseorang yang bekerja sepenuhnya untukku.ā€ Ucap Boss Kang.


Sementara itu, Seohyun sedih karena dikeluarkan dari gengnya. Penyebabnya, karena artikel soal keluarganya yang terlanjur menyebar.


Tak lama kemudian, ia dihubungi Ji Ho. Ji Ho mengajak Seohyun bertemu. Ji Ho bilang, ia akan membantu Seohyun mengusir rasa stress Seohyun.


Mereka lantas bertemu di arena baseball otomatis. Ji Ho mengajari Seohyun cara memegang pemukulnya.

Tapi saat Seohyun mencoba mengayunkan tongkat pemukulnya, ia malah membuat Ji Ho hampir terjatuh. Seohyun tertawa, sedangkan Ji Ho menyuruh Seohyun hati2 sambil ngomel2.

Ji Ho kemudian mengambil tongkat pemukulnya dan menyuruh Seohyun melihatnya.


Seohyun memasukkan uang ke dalam mesinnya, lalu mesinnya mengeluarkan bola. Seohyun bertepuk tangan gembira melihat Ji Ho berhasil memukul bolanya dengan baik.

Seohyun lalu mencoba memukul bolanya dan dia juga berhasil.

ā€œBagaimana? Stressmu hilang?ā€ tanya Ji Ho.

Seohyun pun menoleh ke arah Ji Ho. ā€œSatu ronde lagi, tolong.ā€ Pintanya.

Ji Ho pun terpesona.


Tuan Seo menunggu kedua putrinya di depan restoran. Tak lama kemudian, kedua putrinya datang.

Ia melihat Ji An dan Ji Soo berlari sambil bergandengan tangan.

Tuan Seo pun langsung ingat masa lalunya, saat kedua putrinya masih duduk di bangku sekolah.

Flashback...


Ia membuka tangannya lebar, siap menyambut kedua putrinya di tempat yang sama.

ā€œDi mana Ibu?ā€ tanya Ji An.

ā€œAyah menyuruhnya masuk karena di luar dingin.ā€ Jawab Tuan Seo.

ā€œAyah, kita bisa makan sebanyak apa hari ini?ā€ tanya Ji An.


ā€œKita mengantarkan Ji Tae wajib militer. Kenapa mau makan kenyang? Kalian bisa makan dua porsi.ā€ Jawab Tuan Seo.

Ji An merengek.

ā€œBaiklah, tiga porsi.ā€ Ucap Tuan Seo.

ā€œBolehkah aku makan empat?ā€ tanya Ji Soo.

ā€œHanya satu porsi.ā€ Jawab Tuan Seo.


ā€œHanya satu porsi.ā€ Goda Ji An sambil menarik kepangan Ji Soo.

Flashback end...


Dan sekarang, Tuan Seo juga melakukan hal yang sama.

Ji Soo lalu melepas pelukannya dan bertanya, apa mereka bisa makan bulgogi. Tuan Seo berkata, hanya tiga porsi. Mereka bertiga lalu kembali berpelukan.


Keluarga Seo makan bersama di restoran setelah sekian lama. Dengan bangganya, Ji An menceritakan bagaimana sang ayah bisa mendapatkan rekaman itu. Ji Ho penasaran, bagaimana ayahnya bisa memikirkan cara itu.

ā€œDari pengalaman ayah saat menjadi pebisnis.ā€ Jawab Tuan Seo.

ā€œBagaimana kau tahu ayah melakukannya?ā€ tanya Soo A. Ji An pun tidak bisa menjawabnya.

Ji Soo pun berbohong dengan mengatakan ayah kandungnya yang menceritakan semua itu.

Ternyata, di restoran itu Tuan Seo melakukan banyak hal istimewa untuk keluarganya. Merayakan ulang tahun Nyonya Yang, merayakan ulang tahun anak2nya, serta melamar Nyonya Yang. Ji An ingat semua itu.

Tuan Seo lalu berkata, kalau sebenarnya hari itu adalah hari ulang tahun pernikahan mereka.

Nyonya Yang menangis terharu. Ia tidak menyangka, Tuan Seo mengingatnya.

Mereka semua lalu tertawa bahagia.


Keesokan harinya, forum diskusi antar pegawai dipenuhi komentar tentang agenda voting untuk pemecatan kakek.


Sementara itu, kakek masuk ke ruangan rapat bersama Do Kyung. Kakek juga melambaikan tangannya pada peserta rapat.

ā€œKalian menduga aku datang dengan kursi roda? Aku keluar dari rumah sakit kemarin.ā€ Ucap CEO No.

Rapat pun dimulai. Moderator rapat membuka rapat dan membahas agenda yang pertama yaitu pemecatan CEO No dengan alasan kelalaian dalam menjalankan tugas karena kondisi kesehatan yang buruk serta gaya manajemen bisnis yang tidak terbuka.

Moderator bertanya, apa CEO No akan membela diri. CEO No bilang tidak.

Moderator berkata, mereka akan memulai votingnya.Ia meminta yang setuju CEO No dipecat untuk berdiri.

Yang pertama berdiri adalah Jin Hee dan suaminya, lalu diikuti jajaran komisaris lainnya.

Moderator mengatakan, bahwa dari 20 orang yang hadir, 12 diantaranya setuju CEO No dipecat.

Moderator lalu berkata, bahwa CEO No akan dikeluarkan dari kantor.

Sontak, hal itu membuat kakek, Tuan Choi, Nyonya No dan Do Kyung kaget.

Moderator lantas berkata, bahwa sesuai permintaan pemegang saham, satu2nya kandidat yang akan menjadi CEO selanjutnya adalah Tuan Jung.


Jin Hee pun mengangkat tangannya.

ā€œAku mau wakil pimpinan Choi Jae Sung dan FNB Haesung No Myung Hee disingkirkan dari dewan.ā€ Ucap Jin Hee.


Nyonya No terkejut. Dan kakek, collaps lagi!


Tuan Seo menemui seorang dokter di rumah sakit. Dokter itu bertanya, apa Tuan Seo tidur nyenyak. Tuan Seo bilang tidak, lalu menanyakan hasilnya.

ā€œAnda memang menderita kanker perut. Ada beragam tipe kanker perut. Kau lihat ini.ā€

Dokter lalu menunjukkan hasil pemeriksaan perut Tuan Seo di monitornya.

ā€œIni Bormann tipe empat. Ini menyebar dari bawah. Jadi, terkadang tidak ditemukan di biopsi.ā€ Ucap dokter.


ā€œApa artinya aku salah didiagnosis?ā€ tanya Tuan Seo.

ā€œBisa dibilang begitu.ā€ Jawab dokter.
ā€œLantas, berapa lama lagi sisa waktuku?ā€ tanya Tuan Seo. Ia nampak terpukul.

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... ā€œAku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.ā€ Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. ā€œAku sudah tahu.ā€ jawab Hae Gang. ā€œBerikan tasmu.ā€ Pinta Jin Eon. ā€œTidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.ā€ Jawab Hae Gang. ā€œBerikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.ā€ ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. ā€œKau akan memakai itu?ā€ tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. ā€œAku pernah memakainya dulu.ā€ Jawab Jin Eon. ā€œTak bisa kubayangkanā€¦ā€ dan Hae Gang pun tersenyum geli, ā€œā€¦ tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.ā€ ā€œAwas ya kalau kau jatuh cinta padaku.ā€ Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

Ruby Ring Ep 93 Part 2

Sebelumnya... Dongpal dan Jihyeok yang berseragam militer, sedang menata restoran sesuai arahan Chorim. Tapi kemudian, Dongpal sebal karena Chorim menyuruh mereka menggeser meja kesana kemari. Chorim pun jadi sewot. "Kau ingin aku yang sedang hamil melakukan ini!" Jihyeok tertawa melihat perdebatan orang tuanya. Daepung lantas keluar dari dapur. Ia menghentikan pertengkaran itu dan mengaku, akan mengangkat meja itu sendirian. Tapi karena mejanya berat, Jihyeok dan Dongpal langsung membantu Daepung. Geum Hee tiba-tiba datang, mengejutkan Chorim. Geum Hee membawakan sebuket bunga untuk Chorim. "Kudengar kau hamil. Jadi kubawakan bunga ini. Bunga ini bagus untuk kehamilan. Kuharap anakmu secantik bunga ini." ucap Geum Hee. Daepung lantas mengajak Geum Hee pergi. "Jihyeok-ah, apa yang terjadi?" tanya Chorim. "Paman Daepung jatuh cinta. Dia ingin menikah jadi dia bekerja keras." jawab Jihyeok. Mendengar Geum Hee c...

I Have a Lover Ep 8

Sebelumnya <<< Hae Gang keluar dari sebuah ruangan. Ia berjalan di koridor kampus sambil memikirkan percakapannya dengan seseorang. "Jin Eon adalah putra pemilik Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon? Anak itu, dia tidak memberitahukan saya. Jika saya mengeluarkan Kang Seol Ri dari tim penelitian kami, apakah itu akan memuaskan?"   Flashback.... Ketika Hae Gang sedang berbicara dengan Direktur Kampus.  "Ya. Sebagai imbalan, penelitian yang sedang anda kerjakan, akan didukung Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon. Sampai tahun 2015, satu juta per tahun." jawab Hae Gang. "Saya akan melakukannya. Tidak sulit bagi saya melakukannya." ucap Direktur Kampus. Flashback end Hae Gang lalu keluar dan berjalan di taman kampus. Saat itulah ia melihat Seol Ri berjalan keluar dari kampus dan menuju ke arah lain. Hae Gang menatap dingin Seol Ri . Seol Ri tidak melihat Hae Gang dan terus berjalan ke bangku taman. Hae Gang masuk ke lab Jin Eon...