Sebelumnya...
Artikel baru diterbitkan. Dalam artikel itu, dituliskan bahwa Tuan Seo melakukan penipuan dengan mengakui putri kandungnya sebagai Choi Eun Seok yang hilang 25 tahun lalu. Ji Ho pun marah, ia heran kenapa bisa ada artikel semacam itu.
Sementara Ji An dan Nyonya Yang syok. Saking syoknya, mereka tidak sanggup mengatakan apapun dan masuk ke kamar masing-masing.
Di rumah sakit, Tuan Seo berlutut pada CEO No. Ia memohon, agar CEO No tidak membuat anak-anaknya menjadi anak dari seorang kriminal. Tapi CEO No tidak peduli, ia berkata akan memberikan Tuan Seo uang sebagai gantinya.
āSeperti yang sudah kukatakan, aku tidak akan membiarkanmu melakukan apa yang diperintahkan Pimpinan No. Aku akan mencari jalan keluarnya.Pulanglah dan tunggu berita dariku. Selain itu, kurasa Ji An dan Ji Soo harus bersembunyi untuk sementara waktu. Aku akan mencarikan tempat untuk mereka dan segera mengabarimu.ā Jawab Tuan Choi.
Seketaris Min memberitahu CEO No, bahwa Tuan Seo akan melakukan apa yang diperintahkan CEO No. Ia juga bilang, Tuan Choi yang akan menentukan tanggal konferensi pers nya.
Tuan Choi sudah duduk di ruangannya. Ia nampak memikirkan sesuatu. Tak lama kemudian, Do Kyung datang. Tuan Choi minta maaf sudah membuat Do Kyung cemas. Mereka lalu membahas soal artikel itu. Do Kyung mengaku sudah meminta bantuan dari seorang reporter.
Do Kyung terkejut mendengar cerita ayahnya. Sang ayah mengaku lega karena sudah menceritakan kisahnya. Do Kyung tidak menyangka, ayah dan ibunya punya masalah sejak awal pernikahan.Tuan Choi berkata, Do Kyung tidak perlu terkejut seperti itu karena Do Kyung dibesarkan di keluarga Haesung sejak awal.
Ponsel Do Kyung kemudian berdering. SMS dari Seketaris Yoo yang memberitahunya soal artikel Ji An dan Ji Soo. Seketaris Yoo berkata, ia hanya ingin memastikan bahwa Do Kyung sudah mengetahui hal itu.
Ji An yang sedang menyendiri di kamarnya, dihubungi Do Kyung. Do Kyung menyuruh Ji An bersiap-siap. Do Kyung bilang, akan lebih baik bagi Ji An dan Ji Soo tinggal di tempat lain untuk sementara waktu.
Tepat setelah Ji An selesai bicara dengan Do Kyung, Tuan Seo menghubunginya. Tuan Seo menyuruh Ji An stay di rumah lamanya untuk sementara waktu.
Do Kyung terkejut melihat penampilan Ji An. Ji An membuka maskernya dan terus menatap Do kyung. Do Kyung penasaran, kenapa Ji An menatapnya seperti itu. Ji An bilang, Do Kyung tampak berbeda dari sebelumnya dan seperti itulah Do Kyung saat pertama kali mereka bertemu.
Tuan Seo kemudian menarik Nyonya Yang ke dalam pelukannya. Nyonya Yang menangis lagi. Tuan Seo tampak menahan tangisnya.
Tuan Choi membenarkan. Ia mengakui, bahwa itu menyenangkan tapi ia sadar bahwa itu hanya sebuah mimpi yang singkat. Tuan Choi juga bilang, ia sudah membaca artikelnya dan sudah menemui CEO No. Nyonya No penasaran dengan yang dikatakan ayahnya. Ia yakin, ayahnya sudah punya rencana.
āIni anehnya menarik dan lucu. Kurasa memang benar posisi membentuk jati dirimu. Sejak kembali, kau seperti dulu lagi. Kenapa? Kali ini, kau mau mencarikanku pekerjaan di luar negeri?ā sahut Ji An.
āKau pasti sibuk di kantor dan di rumah. Kenapa kau mengantarkanku? Aku bisa pergi dengan Hyuk.ā sahut Ji An.
Hyuk yang canggung semobil dengan Do Kyung pun memilih tidur. Tapi Do Kyung lagi-lagi menegurnya. Do Kyung bilang, kalau dia kakaknya Ji Soo. Hyuk lalu bertanya, apa Do Kyung punya rencana.
Ji An sedang membaca catatan ayahnya. Tak lama kemudian, Ji Soo yang baru habis mandi pun masuk ke kamar dan Ji An langsung meletakkan kembali catatan ayahnya di atas meja.
Do Kyung masuk ruangannya dan membaca informasi rapat di web Haesung. Agenda rapatnya, "Pemecatan CEO".
Di perjalanan, Reporter Nam menghubungi Jin Hee untuk memberitahukan bahwa Tuan Seo baru saja menelponnya. Reporter Nam bertanya, bisakah ia mewawancarai Tuan Seo dan menerbitkan artikelnya?
Mereka bertemu di kafe. Tuan Seo memperdengarkan rekaman pembicaraan Reporter Nam dan Jin Hee di mobil Seok Doo. Tuan Choi terkejut. Tak hanya itu, ia juga memperdengarkan rekaman yang ia ambil dari blackbox mobil Reporter Nam.
Tuan Seo lantas memberikan flashdisk yang berisi rekaman tadi pada Tuan Choi. Tuan Choi penasaran bagaimana Tuan Seo bisa melakukan itu. Tuan Seo tersenyum, lalu berkata bahwa yang putus asa melangkah lebih dulu.
Tuan Seo beranjak meninggalkan kafe. Sementara Tuan Choi menatap kepergian Tuan Seo dari dalam kafe. Tuan Seo kemudian menoleh pada Tuan Choi. Dan kedua ayah Ji Soo ini saling tersenyum tipis.
Jin Hee terkejut mengetahui Reporter Nam batal menemui Tuan Seo. Lalu, Jin Hee curiga kalau yang menghubungi Reporter Nam bukanlah Tuan Seo. Tuan Jung masuk ke ruangannya. Ia pun langsung menyudahi pembicaraannya dengan Reporter Nam.
Tuan Seo pergi ke warnet dan membuka halaman yang memuat foto Ji An dan Ji Soo. Ia terus meng klik tombol refresh sampai akhirnya artikel itu tidak muncul lagi. Tuan Seo pun lega.
Ji An dan Ji Soo langsung pulang ke Seoul. Dalam perjalanan pulang, Ji Soo mengecek seluruh artikelnya yang sekarang sudah tidak ada. Ia pun penasaran, apa yang terjadi.
Sementara itu, Seohyun sedih karena dikeluarkan dari gengnya. Penyebabnya, karena artikel soal keluarganya yang terlanjur menyebar.
Tak lama kemudian, ia dihubungi Ji Ho. Ji Ho mengajak Seohyun bertemu. Ji Ho bilang, ia akan membantu Seohyun mengusir rasa stress Seohyun.
Seohyun memasukkan uang ke dalam mesinnya, lalu mesinnya mengeluarkan bola. Seohyun bertepuk tangan gembira melihat Ji Ho berhasil memukul bolanya dengan baik.
āKita mengantarkan Ji Tae wajib militer. Kenapa mau makan kenyang? Kalian bisa makan dua porsi.ā Jawab Tuan Seo.
Sementara itu, kakek masuk ke ruangan rapat bersama Do Kyung. Kakek juga melambaikan tangannya pada peserta rapat.
Tuan Seo menemui seorang dokter di rumah sakit. Dokter itu bertanya, apa Tuan Seo tidur nyenyak. Tuan Seo bilang tidak, lalu menanyakan hasilnya.
Artikel baru diterbitkan. Dalam artikel itu, dituliskan bahwa Tuan Seo melakukan penipuan dengan mengakui putri kandungnya sebagai Choi Eun Seok yang hilang 25 tahun lalu. Ji Ho pun marah, ia heran kenapa bisa ada artikel semacam itu.
Sementara Ji An dan Nyonya Yang syok. Saking syoknya, mereka tidak sanggup mengatakan apapun dan masuk ke kamar masing-masing.
Di rumah sakit, Tuan Seo berlutut pada CEO No. Ia memohon, agar CEO No tidak membuat anak-anaknya menjadi anak dari seorang kriminal. Tapi CEO No tidak peduli, ia berkata akan memberikan Tuan Seo uang sebagai gantinya.
Tuan Choi masuk dan langsung membantu Tuan Seo berdiri. CEO No
marah, tapi Tuan Choi tidak peduli dan tetap menyuruh Tuan Seo berdiri. Tuan
Choi lalu minta maaf pada CEO No karena baru datang sekarang. Ia juga mengaku,
lega karena CEO No baik-baik saja dan akan menangani masalah mereka.
Lalu, Tuan Choi mengajak Tuan Seo bicara diluar.
āSudah kuduga. Kau tidak akan melepaskan posisimu sebagai Wakil
Presdir. Lalu, kenapa kau pergi jika ujung-ujungnya kau kembali lagi.ā Sinis
CEO No.
Setibanya diluar, Tuan Choi menunjukkan artikel itu pada Tuan Seo.
Tuan Seo terkejut dan langsung menjelaskan kalau pelakunya bukan Ji An dan Ji
Soo.
āAku tahu.ā Jawab Tuan Choi.
āSeperti yang dikatakan Pimpinan No, aku akan mengakui ini sebagai
kesalahanku. Tapi bagaimana caranya menarik berita ini? Jika orang-orang tahu
aku menukar putriku, Ji An tidak akan bisa bertahan. Aku tidak rela melihatnya
dipermalukan karena kesalahanku. Apa yang harus kulakukan?ā tanya Tuan Seo.
āSeperti yang sudah kukatakan, aku tidak akan membiarkanmu melakukan apa yang diperintahkan Pimpinan No. Aku akan mencari jalan keluarnya.Pulanglah dan tunggu berita dariku. Selain itu, kurasa Ji An dan Ji Soo harus bersembunyi untuk sementara waktu. Aku akan mencarikan tempat untuk mereka dan segera mengabarimu.ā Jawab Tuan Choi.
Tuan Choi pun beranjak pergi. Tuan Seo nampak berpikir. Tak lama
kemudian, dia memanggil Tuan Choi lagi.
Seketaris Min memberitahu CEO No, bahwa Tuan Seo akan melakukan apa yang diperintahkan CEO No. Ia juga bilang, Tuan Choi yang akan menentukan tanggal konferensi pers nya.
Tuan Jung curiga, istrinya lah dalang dibalik munculnya artikel
soal Ji An dan Ji Soo yang ditukar. Jin Hee pun menyangkal. Ia bilang, artikel
itu hanya akan mempermalukan Tuan Seo dan tidak akan menghancurkan Nyonya No.
āTapi kenapa Myung Hee diam saja?ā tanya Tuan Jung.
āEntahlah. Dia selalu menjadi kesayangan ayah. Aku tidak bisa
menebaknya. Aku pikir, dia akan kesini untuk menarik rambutku atau semacamnya.ā
Jawab Jin Hee.
Tuan Choi sudah duduk di ruangannya. Ia nampak memikirkan sesuatu. Tak lama kemudian, Do Kyung datang. Tuan Choi minta maaf sudah membuat Do Kyung cemas. Mereka lalu membahas soal artikel itu. Do Kyung mengaku sudah meminta bantuan dari seorang reporter.
āTabloid dan ketiga artikel itu, semuanya dicetak hari ini.ā Ucap
Tuan Choi.
āTapi sumbernya berbeda. Dan artikelnya juga dari berbagai
agensi.ā Jawab Do Kyung.
āKau ditunjuk sebagai Presdir. Kenapa kau menerimanya? Bagaimana
dengan pabrikmu?ā tanya Tuan Choi.
āAku memberikannya pada Seketaris Yoo.ā Jawab Do Kyung.
āAyah pikir, kau bagian dari Haesung juga karena kau menerima
posisi itu dan kau tidak akan bisa meninggalkan perusahaan lagi.ā Ucap Tuan Choi.
āKakek sakit karena aku.ā Jawab Do Kyung.
Do Kyung lalu menanyakan lalu menanyakan alasan sang ayah
mengundurkan diri. Tuan Choi pun berkata, akan menjelaskannya nanti setelah
masalah mereka selesai.
āAyah pernah bilang padaku bahwa aku tidak akan bisa membuat Ji An
bahagia dan ayah tidak bahagia dengan keluarga Haesung. Diantara penyebab
ketidakbahagiaan ayah, apakah hilangnya Eun Seok salah satunya?ā tanya Do
Kyung.
Do Kyung terkejut mendengar cerita ayahnya. Sang ayah mengaku lega karena sudah menceritakan kisahnya. Do Kyung tidak menyangka, ayah dan ibunya punya masalah sejak awal pernikahan.Tuan Choi berkata, Do Kyung tidak perlu terkejut seperti itu karena Do Kyung dibesarkan di keluarga Haesung sejak awal.
Ponsel Do Kyung kemudian berdering. SMS dari Seketaris Yoo yang memberitahunya soal artikel Ji An dan Ji Soo. Seketaris Yoo berkata, ia hanya ingin memastikan bahwa Do Kyung sudah mengetahui hal itu.
āAyah, ada artikel baru tentang Ji An dan Ji Soo.ā Ucap Do Kyung.
āKau belum tahu?ā tanya Tuan Choi.
Do Kyung pun langsung mencari beritanya. Ia kesal setelah membaca
beritanya.
Ji An yang sedang menyendiri di kamarnya, dihubungi Do Kyung. Do Kyung menyuruh Ji An bersiap-siap. Do Kyung bilang, akan lebih baik bagi Ji An dan Ji Soo tinggal di tempat lain untuk sementara waktu.
āAku akan segera menjemputmu. Kita tidak boleh bertemu di rumahmu.
Temui aku di gereja 30 menit lagi.ā Ucap Do Kyung.
Tapi Ji An menolak. Ia tidak mau meninggalkan keluarganya. Do
Kyung pun memohon, ia mengaku punya firasat buruk soal ini. Do Kyung juga
bilang tidak akan ada yang terjadi tapi Ji An tetap harus pergi.
āAku akan pergi setelah menemui ayahku.ā Jawab Ji An.
Tepat setelah Ji An selesai bicara dengan Do Kyung, Tuan Seo menghubunginya. Tuan Seo menyuruh Ji An stay di rumah lamanya untuk sementara waktu.
Ji An pun langsung pergi dari rumahnya dengan memakai masker dan
hoodie hitam.
Ji Soo sendiri juga sedang di perjalanan bersama Hyuk. Hyuk
merasa, Ji An akan lebih nyaman bersama mereka ketimbang bersama Do Kyung.
Lalu, Hyuk berkata kalau dia ingin berduaan saja dengan Ji Soo karena mereka
tidak akan bertemu untuk beberapa hari. Tapi Ji Soo malah balik membahas Ji An.
Ji Soo bilang, ia ingin Ji An dan Do Kyung menghabiskan waktu bersama.
Hyuk terkejut, apa?
āBahkan meski mereka tidak saling bicara atau pun bertengkar, aku
ingin mereka bersama-sama karena mereka saling mencintai.ā Ucap Ji Soo.
āChoi Do Kyung kembali ke Haesung. Membayangkan bagaimana
kecewanya Ji An, aku merasa hancur.ā Jawab Hyuk.
āKekecewaan tidak akan menghapus perasaanmu. Kau pasti akan merasa
kehilangan dan ingin bersama orang itu. Itu sesuatu yang tidak bisa dikontrol.
Kau tahu, berapa keras aku berusaha tidak menyukaimu?ā
āKau melakukannya?ā tanya Hyuk.
āTapi aku tidak bisa.ā Jawab Ji Soo.
āAku takut dia akan terluka jika menuruti perasaannya.ā Ucap Hyuk.
āTapi aku yakin dia membutuhkan Kak Do Kyung sekarang.ā Jawab Ji
Soo.
Do Kyung terkejut melihat penampilan Ji An. Ji An membuka maskernya dan terus menatap Do kyung. Do Kyung penasaran, kenapa Ji An menatapnya seperti itu. Ji An bilang, Do Kyung tampak berbeda dari sebelumnya dan seperti itulah Do Kyung saat pertama kali mereka bertemu.
āKau tidak akan pernah mengerti diriku.ā Ucap Do Kyung.
āTidak. Aku sedih karena aku memahamimu dengan baik.ā Jawab Ji An.
Do Kyung lalu menyuruh Ji An masuk ke mobil.
Di kamar, Nyonya Yang terus menangis. Sesekali, ia memukuli
dadanya yang terasa sesak. Tuan Seo akhirnya datang. Ia menyalakan lampu kamar,
lalu duduk disamping Nyonya Yang.
āYeobo, berhentilah menyalahkan dirimu sendiri. Apapun yang
terjadi, kita akan melewati ini bersama-sama. Kita ini keluarga.ā Ucap Tuan Seo
lembut.
Tuan Seo lalu menggenggam tangan Nyonya Yang. āKarena kita
keluarga, kita harus memaafkan kesalahan satu sama lain. Kesalahanku,
kesalahanmu. Mari kita hadapi bersama, Mi Jung-ah.ā
Tuan Seo kemudian menarik Nyonya Yang ke dalam pelukannya. Nyonya Yang menangis lagi. Tuan Seo tampak menahan tangisnya.
Tuan Choi masuk kamarnya dan melewati istrinya begitu saja. Nyonya
No marah karena Tuan Choi hanya mengirimkan pesan kepada Seketaris Min saja
soal kepergiannya.
āApa kau pergi hiking? Pasti menyenangkan melihat pemandangan
sendirian.ā Sindir Nyonya No.
Tuan Choi membenarkan. Ia mengakui, bahwa itu menyenangkan tapi ia sadar bahwa itu hanya sebuah mimpi yang singkat. Tuan Choi juga bilang, ia sudah membaca artikelnya dan sudah menemui CEO No. Nyonya No penasaran dengan yang dikatakan ayahnya. Ia yakin, ayahnya sudah punya rencana.
āJangan mengandalkannya. Aku menipu ayahmu sebelum kembali.ā Jawab
Tuan Choi.
āKau menipu ayah? Apa yang kau lakukan? Kenapa?ā tanya Nyonya No.
āDia mengancam Seo Tae Soo untuk menerima kesalahannya.ā Jawab
Tuan Choi.
āMengancam Seo Tae Soo?ā tanya Nyonya No.
āAyahmu memintanya untuk hadir di konferensi pers dan mengatakan
kalau dia menyaksikan kecelakaan itu, menculik Eun Seok, menjual berliannya dan
membesarkannya. Jika itu terjadi, semua akan terselesaikan.ā Jawab Tuan Choi.
āApa ayah setuju?ā tanya Nyonya No.
āKau ingin Seo Tae Soo melakukannya?ā tanya Tuan Choi.
āJika dia melakukannya, itu adalah solusi yang terbaik.ā Jawab
Nyonya No.
āHanya ada satu solusi, kau harus melakukan konferensi pers.ā Ucap
Tuan Choi.
āKau pikir, aku bisa hidup tenang setelah mengakuinya? Kenapa kau
tidak menyuruhku mati saja.ā Jawab Nyonya No.
āKurasa kau belum melihat artikelnya. Ada artikel soal Eun Seok yang ditukar. Foto
Ji An dan Ji Soo juga ada di sana meski wajah mereka diblur.ā Ucap Tuan Choi.
āKita harus mencabut artikelnya. Sebelum identitas Ji Soo
diketahui. Semua jurnalis akan berkumpul seperti lebah.ā Jawab Nyonya No.
āJika kau mencabutnya, mungkin Seo Tae Soo akan bertanggung
jawab. Tapi wajah dan identitasnya akan diketahui semua orang.ā Ucap Tuan Choi.
āJadi, kau berbohong soal ini kepada Ayah. Dia kira Seo Tae
Soo akan mengadakan konferensi pers, benar?ā tanya Nyonya No.
āJantungnya bermasalah. Tapi putri keduanya memanfaatkan itu
dan putri sulungnya berusaha mendapatkan pertolongannya. Kita tidak akan
memanfaatkan Seo Tae Soo. Aku berbohong kepadanya karena dia sakit. Bukan
karena takut dengannya. Jadi, kini kau bisa memilih. Pilih caramu menangani
ini. Akankah kau mengakui semua kesalahanmu dahulu atau akankah kau
mendengarkan orang-orang bicara di belakangmu seumur hidupmu?ā ucap Tuan Choi.
Tangan Nyonya No gemetaran. Ia bingung harus bagaimana. Tuan
Choi berkata lagi, bahwa dirinya akan tetap menjadi Wakil Presdir sampai
masalahnya selesai. Nyonya No bertanya, apa yang harus ia lakukan.
āJika kau akan mengadakan konferensi pers, kau harus
mengajak Jo Soon Ok. Jika kau melakukan itu, Tae Soo akan terungkap. Soon Ok
mengenal Tae Soo. Lantas, identitas Ji Soo juga akan terungkap. Aku tidak bisa
membiarkan itu terjadi, jadi, kau tidak akan mengadakan konferensi pers.ā Jawab
Tuan Choi.
āLantas?ā tanya Nyonya No.
āCari tahu sendiri.ā Jawab Tuan Choi, lalu masuk ke kamar
mandi.
Nyonya No pun menghela napasnya.
Beralih ke Do Kyung dan Ji An yang masih di perjalanan. Do
Kyung bertanya, apa Ji An sudah makan. Ji An memang lapar, tapi ia bilang pada
Do Kyung kalau dirinya sudah makan. Do Kyung yang tahu Ji An belum makan,
mengajak Ji An mampir ke restoran. Do Kyung beralasan dirinya lapar. Tapi Ji An
memilih tetap di mobil.
Do Kyung lantas mengambil bungkusan berisi makanan di kursi
belakang dan memberikannya pada Ji An. Ji An pun mengambil roti di dalamnya, lalu
membuka kertas pembungkusnya dan memberikannya pada Do Kyung. Setelah itu, barulah Ji An mengambil roti
untuk dirinya sendiri.
āAku akan berusaha menanganinya secepat mungkin. Tapi jika dan
hanya jika, tidak berjalan dengan lancar, apa yang akan kau lakukan?ā tanya Do
Kyung.
Ji An pun langsung menoleh pada Do Kyung, tapi ia diam saja,
āKau sedang tidak bisa berpikir, ya?ā ucap Do Kyung lagi.
Ji An ingat malam itu, malam sebelum identitasnya yang bukan
Choi Eun Seok terungkap. Saat ia dan Do
Kyung bertemu di restoran. Do Kyung
mengaku, sudah menemukan pekerjaan untuk Ji An.
āInilah alasannya aku mencarikanmu pekerjaan.ā Ucap Do Kyung
saat itu.
Flashback end...
āIni anehnya menarik dan lucu. Kurasa memang benar posisi membentuk jati dirimu. Sejak kembali, kau seperti dulu lagi. Kenapa? Kali ini, kau mau mencarikanku pekerjaan di luar negeri?ā sahut Ji An.
āKau pasti amat takut.ā Jawab Do Kyung.
āYa, aku takut. Aku amat takut. Ini pasti datang dari
keluargamu. Aku akan menjadi penonton yang terluka di perkelahian. Semuanya
akan ditanggalkan dariku dan aku akan menjadi bahan tertawaan semua kenalanku. Ji
Soo tidak akan bisa hidup sebagai Ji Soo lagi. Serta aku tidak akan bisa hidup
juga sebagai diriku. Orang-orang di dunia bahkan tidak akan mengakuiku dan Ji
Soo sebagai adik-beradik. Aku akan menjadi putri pelaku dan Ji Soo korbannya.
Kami Tidak akan sekadar menjadi orang
asing. Ji Soo dan aku tidak akan menganggap masing-masing saudari juga. Tidak
peduli bagaimanapun nanti, Ji Soo akan menjadi korban dan ditukar denganku. Aku
harus menenangkan atau meminta maaf kepadanya? Ini juga membuatku stres.ā Ucap
Ji An.
āKami jahat. Keluargaku jahat, bukan?ā tanya Do Kyung. Do
Kyung lantas meminta maaf.
Ji An lalu bertanya, bagaimana bisa kakak beradik saling
menyakiti. Ji An bilang, satu-satunya orang yang tahu dia adalah Eun Seok
adalah orang-orang di galeri, keluarganya, keluarga Haesung, Seketaris Yoo dan
keluarga Hyuk. Ji An juga bertanya-tanya, siapa yang memotret dirinya
diam-diam.
āKau mencurigai Bibi Jin Hee? Kenapa?ā tanya Do Kyung.
āSaat insiden galeri, dia membuat Nyonya Jin membocorkan kabar
soal menemukan Eun Seok.ā Jawab Ji An.
āBenar juga.ā Ucap Do Kyung.
āKau pasti sibuk di kantor dan di rumah. Kenapa kau mengantarkanku? Aku bisa pergi dengan Hyuk.ā sahut Ji An.
āAku bilang pada Ibu kau tidak ke luar negeri atau pun
menikahiku. Kurasa dia tidak sungguh-sungguh.ā Ucap Do Kyung.
āAku sudah menduga kau akan melakukan itu.ā Jawab Ji An.
āBagaimana kau tahu?ā tanya Do Kyung.
āAku tahu saja.ā Jawab Ji An.
āKau sudah pernah berada di dalam keluargaku. Dalam jangka
waktu yang singkat itu, kau melihat banyak hal.ā Ucap Do Kyung.
āRumor pertama adalah soal Do Kyung memakai narkotika, mengencani
para wanita, kabur, dan menghilang. Yang kedua soal menemukan Eun Seok. Nona
Seo, putri Pak Seo dari Daebang-dong. Penyebab kecelakaannya direkayasa. Ini
dimulai dari kiriman yang ditulis Pak Han pada tahun 1992.ā
Tuan Seo pun menyadari sesuatu.
Hyuk dan Ji Soo tiba di rumah lama Tuan Seo. Hyuk tidak bisa
percaya, Tuan Seo tinggal di rumah seperti itu.
Tak lama kemudian, Do Kyung dan Ji An tiba. Ji Soo bertanya
pada Do Kyung, apa Do Kyung bisa mencabut artikel itu. Do Kyung pun berjanji,
akan melakukan semua cara. Setelah itu, Do Kyung mengajak Hyuk pergi. Hyuk
enggan, ia takut terjadi sesuatu dengan Ji An dan Ji Soo.
āTidak apa-apa jika kami bersama. Ini tempat tinggal Ayah, jadi,
orang-orang tidak tahu bahwa kami di sini.ā Ucap Ji Soo.
āAku akan melindungi Ji Soo.ā Jawab Ji An.
Hyuk lantas menuju mobilnya, tapi Do Kyung langsung
memarahinya. Do Kyung bilang, Hyuk harus meninggalkan mobilnya untuk dipakai Ji
An dan Ji Soo. Do Kyung kemudian mengambil kunci mobil Hyuk dan memberikannya
pada Ji An. Setelah itu, ia menyuruh Hyuk masuk ke mobilnya.
Hyuk yang canggung semobil dengan Do Kyung pun memilih tidur. Tapi Do Kyung lagi-lagi menegurnya. Do Kyung bilang, kalau dia kakaknya Ji Soo. Hyuk lalu bertanya, apa Do Kyung punya rencana.
āArtikelnya ditayangkan sore ini.ā Jawab Do Kyung.
āApa yang bisa kubantu?ā tanya Hyuk.
āTolong lindungi Ji Soo juga.ā Jawab Do Kyung.
Ji An sedang membaca catatan ayahnya. Tak lama kemudian, Ji Soo yang baru habis mandi pun masuk ke kamar dan Ji An langsung meletakkan kembali catatan ayahnya di atas meja.
āIbu amat menyesal, bukan?ā tanya Ji Soo.
Ji An pun mengalihkan pembicaraan dengan mengajak Ji Soo
tidur. Ji Soo kesal, ia tak suka Ji An menjauhinya. Ji An pun menatap Ji Soo.
āKau khawatir, merasa terlalu bersalah saat identitasku
terungkap, bukan? Khawatirkan dirimu saja. Kau yang akan paling menderita jika
kabar soal penukaran kita terungkap.ā Ucap Ji Soo.
āKau tidak takut? Para jurnalis akan mendatangi toko roti. Mereka
akan mencari tahu tempat tinggalmu juga. Bahkan Hyuk mungkin terkena masalah.ā
Jawab Ji An.
āBukankah Ayah dan Kak Do Kyung akan mengatasinya?ā tanya Ji
Soo.
āKuharap begitu.ā Jawab Ji An.
Ji Soo lalu memeluk Ji An dan membaringkan tubuh Ji An. Ia memeluk Ji An dan berkata, āSebagai yang
lebih tua darimu, aku akan berkata tidak akan ada hal buruk yang terjadi.
Percayalah pada kakakmu.ā
āApa? Lebih tua?ā tanya Ji An.
āAku sebenarnya lebih tua darimu, bukan? Kau sembilan bulan
lebih muda dariku.ā Jawab Ji Soo.
āAku tahu, tapi... Astaga, kau tidak bisa dipercaya.ā Ucap
Ji An.
āJi An-ah, kakak disini untukmu. Jadi tidurlah.ā Jawab Ji
Soo.
āHentikan.ā Ucap Ji An geli, lalu mengubah posisinya
membelakangi Ji Soo. Ji Soo terus memeluk Ji An.
āJadi, begini rasanya. Setelah berpura-pura menjadi kakakmu,
aku kasihan kepadamu. Kau tampak amat lemah. Aku bisa bersimpati lebih baik
denganmu.ā Ucap Ji Soo.
āLantas, akankah kau terus menjadi kakakku?ā tanya Ji An.
Air matanya mulai jatuh.
āTidak. Aku suka kau menjadi kakakku. Jadilah kakakku seumur
hidupku.ā Ucap Ji Soo.
āBaik.ā Jawab Ji An.
āKau takut, bukan?ā tanya Ji Soo.
āYa, aku takut. Kali ini sedikit menakutkan.ā Jawab Ji An.
Ji Soo lalu menyelimuti Ji An. Tapi tiba-tiba ia mencium
selimutnya dan berkata selimutnya bau ayah. Ji An pun berbalik dan ikut mencium
selimutnya.
āKita lupa soal Ayah karena khawatir. Bagaimana perasaan
Ayah sekarang?ā tanya Ji An.
Mereka lalu saling berpelukan.
Tuan Seo sedang mencari tahu tentang reporter yang bernama Nam
Jung Soo di internet. Ia menemukan foto-foto Nam Jung Soo, serta mencatat nomor
plat mobil Nam Jung Soo.
Pagi2 sekali, Tuan Seo sudah keluar rumah. Ia pergi ke suatu
tempat dan membaca informasi bahwa kantor berita Ymoa ada di gedung utama nomor
312. Tuan Seo lantas mengecek ponselnya. Masih jam 6.15 pagi. Ia lalu pergi dan
melihat dari luar ke tempat yang ia cari sebelumnya.
Para reporter langsung mengerubungi Tuan Choi, Nyonya No dan
Do Kyung begitu mereka tiba di Haesung.
Tuan Seo masih menunggu di luar gedung. Ia melirik
ponselnya, melihat jam. Sudah jam 8.50. Tak lama kemudian, para karyawan mulai
berdatangan. Dan yang ditunggu-tunggu Tuan Seo pun muncul. Ia melihat mobil
Reporter Nam datang.
Setelah Reporter Nam masuk ke dalam kantor berita, Tuan Seo
mendekati mobil Reporter Nam dan melihat kartu nama yang ada di dashboard.
Langsung saja, Tuan Seo mencatat nomor ponsel Reporter Nam.
Do Kyung masuk ruangannya dan membaca informasi rapat di web Haesung. Agenda rapatnya, "Pemecatan CEO".
Sontak ia kaget.
Begitu pula dengan Nyonya No.
"Apa ini? Jung Myung Soo?" gumamnya.
Tuan Choi, Nyonya No dan Do Kyung langsung membahas hal itu
di ruangan Tuan Choi. Nyonya No bilang, Tuan
Jung dan Jin Hee sengaja menerbitkan artikel buruk soal ayahnya untuk membujuk
para direktur.
Do Kyung heran, kenapa paman dan bibinya melakukan itu.
āMereka berencana melakukan ini saat Ayah kolaps.ā Ucap
Nyonya No.
āTidak. Mereka sudah menyiapkannya jauh sebelum itu. Ini
kebetulan teraneh. Kolapsnya Ayah hanya membuat mereka makin berani.ā Jawab
Tuan Choi.
āKita harus menerbitkan artikel soal rumornya. Lalu kita
harus menghubungi para direktur. Ini artikel soal Eun Seok. Bibi dan Paman
bodoh jika berpikir Kakek akan kalah di wilayahnya sendiri.ā Ucap Do Kyung.
āAku akan rapat dengan tim legal. Kau dan Do Kyung harus
menghubungi para direktur.ā Ucap Tuan Choi.
āAku akan menemui Jin Hee dahulu.ā Jawab Nyonya No.
Tuan Seo masih menunggu di area parkir kantor Reporter Nam.
Tak lama kemudian, Seok Doo datang. Seok Doo mengenakan setelan jas. Ia juga
membawa kartu nama palsu yang
bertuliskan Park Sung Yong, Manajer Bank Sanga, sesuai permintaan Tuan Seo.
Nyonya No menghubungi para direktur. Ia berusaha membujuk
para direktur. Ada yang memberikan respon positif tapi ada juga yang nomornya
tidak bisa dihubungi.
Do Kyung juga melakukan hal yang sama. Ia menghubungi
Direktur Kim dan meminta Direktur Kim untuk tidak mengkhawatirkan kondisi sang
kakek.
Tuan Choi sendiri sedang bersama tim hukumnya. Mereka
berencana mengeluarkan artikel tanggapan terkait rumor yang beredar.
āMemang benar kami menemukan putri kami. Dia dibesarkan
dengan bahagia oleh keluarga Pak Kami tidak akan merespon rumor tidak berdasar
lainnya atau pun gosip.ā
Di area parkir, Seok Doo memperhatikan mobil Reporter Nam.
Setelah itu, ia naik ke mobilnya sendiri, lalu memundurkan mobilnya dengan
sengaja sampai menarak mobil Reporter Nam.
Reporter Nam sendiri baru saja keluar dari sebuah kedai
ketika teleponnya berbunyi.
āIni aku Seo Tae Soo! Bagaimana bisa kau mendapatkan foto
kedua putriku!ā labrah Tuan Seo.
āAnda Pak Seo Tae Soo?ā kaget Reporter Nam.
āAku di depan kantormu sekarang. Temui aku 10 menit lagi. Jika
tidak, akan kulaporkan kau ke polisi.ā Perintah Tuan Seo.
āMohon tunggu. Sayangnya aku tidak bisa 10 menit lagi. Tolong
berikan aku 30 menit. Omong-omong, Anda sungguh Seo Tae Soo?ā
āKau brengsek! Beraninya kau menanyakan itu! Kemarilah dan
lihat wajahku!ā
āTapi aku di luar kantor untuk meliput berita. Butuh 30
menit.ā Ucap Reporter Nam.
āKemarilah dalam 20 menit!āsuruh Tuan Seo.
Reporter Nam kebingungan. Tak lama kemudian, ia menerima
telepon dari Seok Doo yang mengaku tidak sengaja menabrak mobilnya. Reporter
Nam kesal dan langsung berlari menuju mobilnya.
Reporter Nam sangat terkejut melihat keadaan mobilnya. Ia
makin panic karena harus buru-buru pergi. Seok Doo meminta maaf dan memberikan
kartu namanya. Ia juga menawarkan untuk memanggilkan taksi dan memperbolehkan
Reporter Nam menggunakan mobilnya juga jika mau.
Melihat kartu nama palsu Seok Doo, Reporter Nam pun merasa
sedikit lega. Seok Doo lebih lanjut berkata akan membawa mobil Reporter Nam ke
bengkel dan membayar seluruh biaya perbaikannya.
Dan, berhasil! Reporter Nam memberikan kunci mobilnya serta
kartu namanya pada Seok Doo. Seok Doo juga memberikan kunci mobilnya pada
Reporter Nam. Lalu, Reporter Nam pergi menggunakan mobil Seok Doo.
Di perjalanan, Reporter Nam menghubungi Jin Hee untuk memberitahukan bahwa Tuan Seo baru saja menelponnya. Reporter Nam bertanya, bisakah ia mewawancarai Tuan Seo dan menerbitkan artikelnya?
āLebih menyenangkan jika dia melakukan sesuatu sendiri.ā
Jawab Jin Hee.
āAnda tetap akan memberikanku berita lanjutan, bukan?ā tanya
Reporter Nam.
āTentu saja. Hubungi aku usai kamu bertemu dengannya.ā Jawab
Jin Hee.
Tanpa ia sadar, blackbox mobil Seok Doo merekam
pembicaraannya!!
āTae Soo, kau jenius.ā Puji Seok Doo.
āKenapa orang genius melakukan ini? Kebutuhan membuat orang
telanjang berlari.ā Jawab Tuan Seo.
āBagaimana bisa kau mencetuskan ide itu?ā tanya Seok Doo.
āSaat aku mulai berbisnis dahulu, pria dari perusahaan
saingan menyebarkan rumor bahwa produkku mengandung zat-zat berbahaya saat aku
mendapatkan pesanan dari Guatemala. Dia bahkan membuat selebaran palsu dan
membagi-bagikannya. Tentu saja pesanannya dibatalkan. Jadi, aku mencari tahu
dia tinggal di mana untuk menangkapnya. Mobilnya di tempat parkir, tapi dia
tidak pernah menjawab panggilanku. Setelah menunggu setengah hari, aku
menggores mobilnya. Saat aku mengutus sekuriti ke rumahnya setelah itu, dia
langsung turun.ā Jawab Tuan Seo.
āKau mau melakukan apa pun untuk mencapai tujuanmu. Kau
melakukan ini lagi untuk menyelamatkan para putrimu.ā Puji Seok Doo.
Nyonya No kembali berdiskusi dengan suami dan anaknya. Ia
menduga, Direktur Jung dan Direktur Han menjauh dari mereka. Tuan Choi
mengatakan bahwa Direktur Park juga tidak menjawab telepon darinya. Nyonya No
cemas, ia takut ayahnya benar-benar akan dipecat dan Tuan Jung lah yang
menggantkan posisi sang ayah. Tuan Choi menenangkan Nyonya No. Ia bilang, masih
ada waktu sampai rapat tiba.
Nyonya No berdiri, ia mau memberitahu ayahnya.
āKau mau menghancurkan hatinya? Kita harus berusaha sebisa
kita dahulu. Ini bukan situasi serius.ā Ucap Tuan Choi.
āAyah benar. Aku akan terus menghubungi Direktur Park.ā
Jawab Do Kyung.
āKenapa aku tidak tahu bahwa Jin Hee akan bertindak sejauh
ini?ā gumam Nyonya No.
Hyuk dan Yong Gook sedang membaca artikel yang dikeluarkan
Tuan Choi.
āMemang benar kami
menemukan putri kami. Kami menghargai pilihannya yang ingin hidup normal, jadi,
kami tidak akan memberikan komentar apa pun soal ini. Kami akan menindak keras
rumor tidak berdasar.ā
CEO No juga membaca artikel itu. Ia marah. Do Kyung bilang,
itu hal terbaik yang bisa mereka lakukan. Tapi menurut CEO No, yang terbaik
adalah memanfaatkan Tuan Seo. Jika itu tidak berhasil, mereka bisa memanfaatkan
Ji An.
āKenapa? Karena Seo Ji An?ā tanya kakek.
āItu alasan pertama. Dia juga ayah Ji Soo. Serta ada lagi. Aku
tidak mau melakukan itu. Aku tidak bisa memanfaatkan orang tidak bersalah. Aku
akan mencari cara lain.ā Jawab Do Kyung.
āBagaimana jika kakek dipecat?ā tanya kakek, membuat Do
Kyung kaget.
āKau kira kakek tidak memeriksa keadaan setiap harinya? Ayah
dan ibumu sibuk memperbaiki keadaan sekarang.ā Ucap CEO No.
āBu No Jin Hee dan Pak Jung Myung Soo sudah melakukan beberapa
hal di belakang layar.ā Jawab Do Kyung.
āLagipula, mereka bukan siapa-siapa. Mereka tidak akan bisa
pergi jauh dari lingkungan kecilnya itu.ā Ucap CEO No.
CEO No lalu memberitahu bahwa ia akan menghadiri rapat
dewan.
Tuan Choi baru mendapatkan nomor Reporter Nam. Ternyata saat
Tuan Seo memanggilnya di luar rumah sakit, untuk meminta nomor Reporter Nam.
Tuan Choi pun menghubungi Tuan Seo, tapi Tuan Seo menghubunginya lebih dulu.
Mereka bertemu di kafe. Tuan Seo memperdengarkan rekaman pembicaraan Reporter Nam dan Jin Hee di mobil Seok Doo. Tuan Choi terkejut. Tak hanya itu, ia juga memperdengarkan rekaman yang ia ambil dari blackbox mobil Reporter Nam.
āApa Anda yakin salah satu dari para wanita ini adalah putri
No Myung Hee?ā tanya Reporter Nam.
āKau mau memeriksanya setelah menerima panjar?ā jawab Jin
Hee.
āKapan Anda akan memberikan kabar selanjutnya? Skandal Choi
Do Kyung dengan putri palsu itu. Anda punya bukti untuk itu?ā tanya Reporter
Nam.
āKau hanya menunjukkan bahwa kau amatir. Kita sepaham dan
aku sudah membayarmu. Diamlah dan lakukan perintahku. Kau akan mendapatkan
infonya pekan depan. Aku akan membayar sisanya saat artikelnya terbit, paham?ā
jawab Jin Hee.
Tuan Seo lantas memberikan flashdisk yang berisi rekaman tadi pada Tuan Choi. Tuan Choi penasaran bagaimana Tuan Seo bisa melakukan itu. Tuan Seo tersenyum, lalu berkata bahwa yang putus asa melangkah lebih dulu.
Tuan Choi tersentak. Ia lalu mengingat saat Tuan Seo
memanggilnya di luar rumah sakit.
Flashback...
āKurasa seseorang sengaja mengambil fotonya. Itu disengaja. Kurasa
itu orang dekatmu.ā Ucap Tuan Seo.
āApa maksudmu?ā tanya Tuan Choi.
āAku kacau sekarang, tapi 10 tahun lalu, aku pebisnis. Aku
melalui banyak hal. Hal-hal mencurigakan tidak pernah sekadar kebetulan.ā Jawab
Tuan Seo.
āAku setuju, tapi pertukaran putri kita... Tidak ada yang
untung. Artikel lainnya mungkin ya, tapi
tidak dengan pertukaran.ā Ucap Tuan Choi.
āYa, aku tahu itu. Dari skandal awal sampai artikel itu. Aku
juga mencari tahu semuanya dari 25 tahun lalu. Artikel soal masa lalu sudah
jelas menyasar kepada keluargamu, tapi tidak dengan artikel soal pertukaran
anak. Aku yang jahat karena sudah menipu keluargamu. Sebagai korban, artikel
itu tidak merugikanmu. Jadi, kenapa mereka menerbitkannya? Dengan foto pula.ā
Jawab Tuan Seo.
āItu yang tidak kumengerti.ā Ucap Tuan Choi.
āPasti ada dalangnya. Pertukaran putri dan keluargamu kesamaannya
adalah Ji An.ā Jawab Tuan Seo.
āJi An?ā tanya Tuan Choi.
āAku yakin mereka akan menerbitkan artikel lain yang
membeberkan hubungan putramu dan Ji An.ā Jawab Tuan Seo.
āTargetnya Do Kyung?ā tanya Tuan Choi.
āTidak ada alasan lain bagi mereka untuk melakukan ini. Tidak
mungkin hanya untuk mempermalukan keluarga. Skandal awal menyebutkan wanita,
narkotika, dan kabur dari rumah. Bahannya sudah ada.ā Jawab Tuan Seo.
āKurasa kau hanya asal menyimpulkan. Tidak ada yang tahu
soal mereka dan ini hanya menantang Pimpinan.ā Ucap Tuan Choi.
āTolong berikan nomor Nam Jung Soo. Akan kulakukan sebisaku.ā
Jawab Tuan Seo.
Flashback end...
Tuan Seo beranjak meninggalkan kafe. Sementara Tuan Choi menatap kepergian Tuan Seo dari dalam kafe. Tuan Seo kemudian menoleh pada Tuan Choi. Dan kedua ayah Ji Soo ini saling tersenyum tipis.
āAgendanya adalah menyingkirkan No Yang Ho dan menunjukmu
sebagai CEO. Untuk melakukan itu, kau merusak citra keluarga.ā Ucap Tuan Choi.
āKukira itu untuk yang terbaik.ā Jawab Tuan Jung.
āTapi apa kau harus menghancurkan Do Kyung agar tujuanmu
tercapai? Saat kau ingin menjadi CEO!ā sentak Tuan Choi.
āKau tidak akan percaya, tapi aku tidak tahu.ā Jawab Tuan
Jung.
āCabut semua artikel soal Eun Seok dan masa lalu kita. Jika
mereka mendengar Do Kyung dijelek-jelekkan bibinya sendiri, akankah para
pemegang saham memilihmu?ā ancam Tuan Choi.
āAku tidak akan membatalkan rapat. Pemecatan Pimpinan No
adalah yang terbaik bagi perusahaan.ā Jawab Tuan Jung.
āKau dan istrimu sudah melompat ke dalam api. Kau sudah
bersiap menerbitkan artikel lain.ā Ucap Tuan Choi.
Tuan Jung pun tidak bisa berkata apapun lagi.
Jin Hee terkejut mengetahui Reporter Nam batal menemui Tuan Seo. Lalu, Jin Hee curiga kalau yang menghubungi Reporter Nam bukanlah Tuan Seo. Tuan Jung masuk ke ruangannya. Ia pun langsung menyudahi pembicaraannya dengan Reporter Nam.
āKenapa kau memberikan reporter informasi soal penukaran
itu? Bukan itu rencana kita.ā Ucap Tuan Jung.
āAku ingin menghancurkan mereka.ā Jawab Jin Hee.
āKenapa kau tidak menghancurkan seluruh perusahaan saja? Do
Kyung yang membuat Haesung masih berjalan. Dia ahli waris sulung Pimpinan. Dia
harus berdiri kukuh agar Haesung bisa berjalan. Itulah alasanku bilang kita
sebaiknya tidak menyentuhnya.ā Ucap Tuan Jung.
āKau tidak tahu. Do Kyung adalah ancaman terbesar. Kita akan
aman jika dia tidak ada.ā Jawab Jin Hee.
āItu masalah nanti. Kita bisa mengatasinya nanti. Yang aku
inginkan adalah mengembangkan Haesung sendiri. Aku tidak mau keluargamu
disingkirkan semua. Artikel soal menghilangnya Eun Seok cukup untuk menjatuhkan
Myung Hee dan Jae Sung.ā Ucap Tuan Jung.
āTapi bagaimana kau tahu soal semua itu?ā tanya Jin Hee.
āCabut semuanya. Semua soal menghilangnya Eun Seok.ā Suruh
Tuan Jung.
Tuan Seo pergi ke warnet dan membuka halaman yang memuat foto Ji An dan Ji Soo. Ia terus meng klik tombol refresh sampai akhirnya artikel itu tidak muncul lagi. Tuan Seo pun lega.
Ji An dan Ji Soo masih di Jeongseon. Mereka sedang
mendengarkan musik bersama melalui earphone. Ji Soo ingin menghubungi Tuan Seo,
tapi Tuan Seo menghubungi Ji An lebih dulu.
Tuan Seo memberitahu bahwa artikel itu sudah dicabut. Ji An
penasara, bagaimana bisa artikelnya dicabut. Tuan Seo pun menyuruh kedua
putrinya kembali ke Seoul agar mereka bisa makan bersama.
Ji An dan Ji Soo langsung pulang ke Seoul. Dalam perjalanan pulang, Ji Soo mengecek seluruh artikelnya yang sekarang sudah tidak ada. Ia pun penasaran, apa yang terjadi.
Lalu, Ji An menerima telepon dari Do Kyung.
āAyahmu sudah mencabut semua artikelnya. Dia amat membantuku.ā Ucap Do Kyung.
āDia membantumu?ā tanya Ji An kaget.
Nyonya Yang yang baru mendengar kabar itu, juga bernafas
lega.
āSayang, artikelnya sudah hilang.ā Kata Soo A melalui
SMS. Ji Tae pun tersenyum lega.
Ji Ho juga terlihat senang mendengar kabar itu dari Ji An.
Ji An lalu mengajaknya makan malam.
Di toko roti, Boss Kang senang bisa bekerja sama dengan
istrinya. Hee pun berkata, semua itu berkat Ji Soo dan mereka harus mengucapkan
terima kasih padanya. Tapi Boss Kang berniat memecat Ji Soo. Boss Kang bilang,
Ji Soo harus memilih salah satu diantara cinta dan karir.
Boss Kang juga bilang, niatannya memecat Ji Soo tidak ada
hubungannya dengan Hee.
āToko roti ini amat berarti bagiku. Jika terjadi dua kali, selalu
bisa terjadi lagi.ā Ucap Boss Kang.
āHyuk akan kesal.ā Jawab Hee.
āAku butuh seseorang yang bekerja sepenuhnya untukku.ā Ucap
Boss Kang.
Sementara itu, Seohyun sedih karena dikeluarkan dari gengnya. Penyebabnya, karena artikel soal keluarganya yang terlanjur menyebar.
Tak lama kemudian, ia dihubungi Ji Ho. Ji Ho mengajak Seohyun bertemu. Ji Ho bilang, ia akan membantu Seohyun mengusir rasa stress Seohyun.
Tapi saat Seohyun mencoba mengayunkan tongkat pemukulnya, ia
malah membuat Ji Ho hampir terjatuh. Seohyun tertawa, sedangkan Ji Ho menyuruh
Seohyun hati2 sambil ngomel2.
Ji Ho kemudian mengambil tongkat pemukulnya dan menyuruh
Seohyun melihatnya.
Seohyun memasukkan uang ke dalam mesinnya, lalu mesinnya mengeluarkan bola. Seohyun bertepuk tangan gembira melihat Ji Ho berhasil memukul bolanya dengan baik.
Seohyun lalu mencoba memukul bolanya dan dia juga berhasil.
āBagaimana? Stressmu hilang?ā tanya Ji Ho.
Seohyun pun menoleh ke arah Ji Ho. āSatu ronde lagi,
tolong.ā Pintanya.
Ji Ho pun terpesona.
Ia melihat Ji An dan Ji Soo berlari sambil bergandengan
tangan.
Tuan Seo pun langsung ingat masa lalunya, saat kedua
putrinya masih duduk di bangku sekolah.
Flashback...
Ia membuka tangannya lebar, siap menyambut kedua putrinya di
tempat yang sama.
āDi mana Ibu?ā tanya Ji An.
āAyah menyuruhnya masuk karena di luar dingin.ā Jawab Tuan
Seo.
āAyah, kita bisa makan sebanyak apa hari ini?ā tanya Ji An.
āKita mengantarkan Ji Tae wajib militer. Kenapa mau makan kenyang? Kalian bisa makan dua porsi.ā Jawab Tuan Seo.
Ji An merengek.
āBaiklah, tiga porsi.ā Ucap Tuan Seo.
āBolehkah aku makan empat?ā tanya Ji Soo.
āHanya satu porsi.ā Jawab Tuan Seo.
Flashback end...
Ji Soo lalu melepas pelukannya dan bertanya, apa mereka bisa
makan bulgogi. Tuan Seo berkata, hanya tiga porsi. Mereka bertiga lalu kembali
berpelukan.
Keluarga Seo makan bersama di restoran setelah sekian lama.
Dengan bangganya, Ji An menceritakan bagaimana sang ayah bisa mendapatkan rekaman
itu. Ji Ho penasaran, bagaimana ayahnya bisa memikirkan cara itu.
āDari pengalaman ayah saat menjadi pebisnis.ā Jawab Tuan
Seo.
āBagaimana kau tahu ayah melakukannya?ā tanya Soo A. Ji An
pun tidak bisa menjawabnya.
Ji Soo pun berbohong dengan mengatakan ayah kandungnya yang
menceritakan semua itu.
Ternyata, di restoran itu Tuan Seo melakukan banyak hal
istimewa untuk keluarganya. Merayakan ulang tahun Nyonya Yang, merayakan ulang
tahun anak2nya, serta melamar Nyonya Yang. Ji An ingat semua itu.
Tuan Seo lalu berkata, kalau sebenarnya hari itu adalah hari
ulang tahun pernikahan mereka.
Nyonya Yang menangis terharu. Ia tidak menyangka, Tuan Seo
mengingatnya.
Mereka semua lalu tertawa bahagia.
Keesokan harinya, forum diskusi antar pegawai dipenuhi
komentar tentang agenda voting untuk pemecatan kakek.
Sementara itu, kakek masuk ke ruangan rapat bersama Do Kyung. Kakek juga melambaikan tangannya pada peserta rapat.
āKalian menduga aku datang dengan kursi roda? Aku keluar
dari rumah sakit kemarin.ā Ucap CEO No.
Rapat pun dimulai. Moderator rapat membuka rapat dan
membahas agenda yang pertama yaitu pemecatan CEO No dengan alasan kelalaian
dalam menjalankan tugas karena kondisi kesehatan yang buruk serta gaya
manajemen bisnis yang tidak terbuka.
Moderator bertanya, apa CEO No akan membela diri. CEO No
bilang tidak.
Moderator berkata, mereka akan memulai votingnya.Ia meminta
yang setuju CEO No dipecat untuk berdiri.
Yang pertama berdiri adalah Jin Hee dan suaminya, lalu
diikuti jajaran komisaris lainnya.
Moderator mengatakan, bahwa dari 20 orang yang hadir, 12
diantaranya setuju CEO No dipecat.
Moderator lalu berkata, bahwa CEO No akan dikeluarkan dari
kantor.
Sontak, hal itu membuat kakek, Tuan Choi, Nyonya No dan Do
Kyung kaget.
Moderator lantas berkata, bahwa sesuai permintaan pemegang
saham, satu2nya kandidat yang akan menjadi CEO selanjutnya adalah Tuan Jung.
āAku mau wakil pimpinan Choi Jae Sung dan FNB Haesung No
Myung Hee disingkirkan dari dewan.ā Ucap Jin Hee.
Nyonya No terkejut. Dan kakek, collaps lagi!
Tuan Seo menemui seorang dokter di rumah sakit. Dokter itu bertanya, apa Tuan Seo tidur nyenyak. Tuan Seo bilang tidak, lalu menanyakan hasilnya.
āAnda memang menderita kanker perut. Ada beragam tipe kanker
perut. Kau lihat ini.ā
Dokter lalu menunjukkan hasil pemeriksaan perut Tuan Seo di
monitornya.
āIni Bormann tipe empat. Ini menyebar dari bawah. Jadi,
terkadang tidak ditemukan di biopsi.ā Ucap dokter.
āBisa dibilang begitu.ā Jawab dokter.
āLantas, berapa lama lagi sisa waktuku?ā tanya Tuan Seo. Ia
nampak terpukul.
Comments
Post a Comment