Hide and Seek Ep 1 Part 3

Sebelumnya...


Chae Rin terkejut mendengar pembicaraan ayahnya di telepon. Sang ayah berkata, bahwa mereka mampu membayar utang. Perusahaan mereka tidak bangkrut dan meminta bantuan agar mereka bisa melewati krisis itu tapi teleponnya malah diputus begitu saja.



"Mereka menolaknya lagi?" tanya Chae Rin.

"Sepertinya ada desas-desus yang beredar. Semua orang berusaha tidak terlibat." jawab sang ayah.

"Pemasok lainnya membuat gerakan yang sama. Aku yakin ada penggerak utama. Aku harus bertemu dan selesaikan masalah ini dengan Tuan Choi." ucap Chae Rin.


Chae Rin bergegas ke perusahaannya Tuan Choi tapi sampai disana, seketaris Tuan Choi malah berkata kalau Tuan Choi tidak ada dan tidak tahu kemana.

Chae Rin pun menghubungi seseorang tapi belum sempat terhubung, seorang wanita datang meminta tagihan Tuan Choi pada seketaris Tuan Choi.


Chae Rin mengejar wanita yang meminta tagihan Tuan Choi. Ia menarik tangan wanita itu, hingga kertas-kertas tagihan Tuan Choi berhamburan ke lantai. Chae Rin meminta maaf dan membantu wanita itu memunguti kertas-kertas itu, tapi ia mengambil satu kertas.

Setelah wanita itu pergi, Chae Rin membaca kertas tagihan itu yang bertuliskan nama sebuah bar.


Tuan Choi sendiri sedang bersenang-senang bersama para pemasok lainnya.

Chae Rin yang sudah berdiri di depan bar, menghubungi mereka satu per satu tapi tidak dijawab.

Lalu pelayan datang dan mereka minta dibawakan para gadis.


Tak lama, pelayan itu datang membawa para gadis yang salah satu diantaranya adalah Chae Rin. Whoaaa...!


Chae Rin menutupi wajahnya dengan rambut panjangnya. Ia menatap tajam ke salah satu pria yang juga sedang menatap ke arahnya.


Lantas, Chae Rin berjalan mendekati pria itu. Dan pria itu langsung menangkap dan membuatnya duduk di kursi tanpa menyadari dia adalah Min Chae Rin.

Tapi begitu melihat wajah Chae Rin, pria itu terkejut.

"Annyeonghaseyo, Kyosa-nim." ucap Chae Rin.

"Kenapa wanita itu ada disini!" protes Tuan Choi.

"Jadi kalian semua ada disini?" ucap Chae Rin.


Chae Rin lantas bangkit dari duduknya dan menatap para pria di hadapannya satu per satu.

"Tuan Jung dari Hwanggeum Chemistry. Tuan Oh dari Shinnam Industry. Dan Tuan Kang dari Daehan Trading. Kalian semua sedang bertapa atau apa?" ucapnya.


Chae Rin lantas menuangkan minuman untuk mereka.

"Pengkhianatan kalian tidak berkaitan dengan minuman ini." ucap Chae Rin, lalu membagi-bagikan minuman itu pada mereka.


Kemudian, Chae Rin minum dalam sekali teguk. Lalu meletakkan gelas kosongnya di atas meja dengan sedikit membantingnya.

"Berkat kalian semua, aku mengadakan rapat darurat untuk kali pertama, tapi tidak bisa mendapatkan jawaban apa pun, karena itu aku perlu

tahu hari ini. Siapa dalang yang membuat kalian mengambil keputusan mundur dan membuat perusahaan kami dalam keadaan krisis?" tanya Chae Rin.


Mereka diam saja. Tepat saat itu, ponsel Tuan Choi berbunyi. Dari Presdir Moon. Chae Rin pun langsung menjawabnya.

"Presdir Moon.  Aku CFO Min Chae Rin dari Makepacific. Presiden Min Joon Sik adalah ayahku. Kau kah yang mencuri bahan mentah kami?

Hanya gangster yang melakukan itu. Apakah menyenangkan bertindak sebagai bos di balik anak buahmu seperti Tuan Choi?" ucap Chae Rin.

Dikatai anak buah, Tuan Choi marah tapi Chae Rin langsung membungkamnya dengan menendang kakinya.


"Dengarkan baik-baik. Apa pun yang kau lakukan, aku akan melindungi perusahaanku. Aku akan menemukanmu dan membuatmu bertanggung jawab. Sebelumnya aku akan menghancurkanmu dengan tanganku sendiri. Lihat saja." ucap Chae Rin.

"Menghancurkan katamu?" tanya Presdir Moon kaget.


Jae Sang yang duduk di hadapan ayahnya juga ikut terkejut.


Tuan Choi menyuruh rekannya mengambil ponselnya. Tapi Chae Rin langsung menjauh dan melemparkan batu es ke arah mereka.

"Pikirmu aku tidak bisa? Akan kubuktikan perkataanku!" teriak Chae Rin.

Tuan Oh berusaha menangkap Chae Rin tapi kakinya malah diinjak Chae Rin.


Setelah itu, Chae Rin naik ke atas meja dan menyirami Tuan Choi dengan seember batu es.

Setelah itu, ia memukuli mereka dengan bantal sofa.

Tak hanya itu, Chae Rin juga menyemprotkan APAR serbuk pada mereka.


Presdir Moon berkata, Chae Rin pedas seperti wasabi. Lalu ia menatap Jae Sang.

"Kenapa menatapku seperti itu?" tanya Jae Sang.

"Benar. Jika itu terjadi, aku akan membunuh dua burung dengan satu batu." jawab Presdir Moon.

"Kenapa mau membunuh dua burung?" tanya Jae Sang.

Presdir Moon pun tertawa kesal mendengar pertanyaan bodoh anaknya.


Para presdir keluar dari bar dengan wajah kesal.

"Dia setangguh kaki gurita." ucap Tuan Choi.

"Aku takut melihatnya di mimpiku!" jawab Tuan Oh.

"Untuk sementara berhati-hatilah. Ayo pergi." ucap Tuan Choi.


Tak lama setelah mereka pergi, Chae Rin datang dan melihat Tuan Choi hendak pergi naik taksi. Chae Rin pun langsung mengejarnya dan... menjambak rambutnya.

"Siapa orang itu? Katakan kepadaku siapa dia! Aku tidak akan membiarkanmu pergi sampai kita menulis ulang kontrak. Siapa pemimpin itu?

Cepat katakan!"


Tuan Choi pun mendorong Chae Rin. Chae Rin tidak menyerah. Ia berusaha menarik Tuan Choi tapi yang ketarik hanya jas nya.

Sontak, Tuan Choi langsung menjulurkan lidahnya pada Chae Rin.

Chae Rin kesal.

"Yaaak, bedebah!" makinya.

Nyonya Na menanyakan keadaan perusahaan pada seketaris Presdir Min.


Di ruangannya, Presdir Moon lagi bicara dengan seseorang di telepon sambil mengunyah popcorn.

"Kerja bagus. Kita harus membuat mereka mati lemas agar mereka mengunjungiku. Ya. Omong-omong, biarkan wanita tua itu mendengarnya." ucapnya.


Nyonya Na mendapat informasi soal Taesan Group dari seseorang. Setelah menutup teleponnya, ia memanggil Kepala Pelayan Kim dan menyuruhnya siap-siap.


Nyonya Na menemui Presdir Moon.

"Kita kali terakhir bertemu di acara Economy Night 30 tahun lalu. Kau tidak berubah." ucap Presdir Moon.

"Kau tidak berubah. Itu sudah lama sekali." jawab Nyonya Na.

"Aku macan ompong sekarang." ucap Presdir Moon.

"Alasanku kemari sebenarnya karena..."

"Aku tahu. Ada bajingan yang mencuri bahan mentah dan memblokir modalmu. Perusahaanmu mengalami krisis."

"Karena itulah aku di sini tanpa malu-malu." jawab Nyonya Na.

"Ini pohon pinus Hwangpi. Dua jenis yang berbeda bertemu untuk membuatnya. Artistik, bukan? Mimpiku adalah Taesan Group bersatu dengan Makepacific seperti ini."


Dalam perjalanan pulang, Nyonya Na mengingat permintaan Presdir Moon. Presdir Moon minta Nyonya Na menikahkan Chae Rin dengan anaknya!

Nyonya Na lalu menghubungi Kepala Kim dan meminta Kepala Kim membawa Chae Rin ke suatu tempat.


Eun Hyuk berdiri di depan sebuah ruangan.


Di dalam, Jae Sang sedang makan siang dengan Chae Rin. Jae Sang bertanya kapan waktu yang baik untuk pernikahan.

"Mari kita selesaikan saja. Kita akan menikah? Dengar, Moon Jae Sang-ssi, kita baru saja bertemu." jawab Chae Rin.

"Memang apa masalahnya? Anggap saja aku jatuh cinta pada pandangan pertama." ucap Jae Sang.


Kesal, Chae Rin pun berdiri dan membuka pintu. Ia mau pergi tapi dihalangi Eun Hyuk.

"Duduklah. Istri Taesan Group tidak pantas bertindak seperti itu." ucap Jae Sang.

"Minggir!" suruh Chae Rin pada Eun Hyuk.

"Ini peringatan terakhirku." ucap Jae Sang.


Lalu, Jae Sang melemparkan sebuah piring ke arah dinding. Serpihan kacanya mengenai wajah Chae Rin.


Eun Hyuk masuk dan menutup pintu.


Jae Sang lantas memberikan kode pada Eun Hyuk. Eun Hyuk pun mengeluarkan sebuah kalung dari balik jasnya dan memasangkannya ke leher Chae Rin.


Setelah itu, ia mengambil saputangannya dan berniat mengobati luka Chae Rin.

Tapi Chae Rin mencengkram tangannya dan menatapnya dengan tajam.

"Aku tidak pernah lupa memberi kompensasi kepada siapa pun. Kau tidak punya pilihan. Pernikahan ini sudah dibahas dengan nenekmu." ucap Jae Sang.

Chae Rin pun kaget, nenekku?


Sampai di rumah, Chae Rin langsung ke kamar neneknya. Ia menolak perjodohan itu.

"Itu demi dirimu sendiri. Kau tidak akan bisa memilikinya bahkan di kehidupanmu selanjutnya. Semua orang sangat ingin menjadi menantu Taesan Group, tapi kau malah menolaknya?" ucap Nyonya Na.

"Bukankah Nenek hanya ingin menyingkirkanku? Nenek tidak bisa mengusirku. Itu sebabnya Nenek membiarkanku belajar di luar negeri." jawab Chae Rin

"Sekarang Nenek tidak memiliki apa pun. Kau tidak tahu seberuntung apa dirimu." ucap Nyonya Na.

"Aku beruntung. Aku beruntung bisa diadopsi keluarga kaya. Aku beruntung bisa sembuh dari penyakit mematikan. Aku beruntung bisa masuk dalam pohon keluarga Min." jawab Chae Rin.

"Jika sudah tahu, diam dan ikuti perintahku." ucap Nyonya Na.

"Seseorang berkata aku beruntung Soo A menghilang.  Jika anak yang sebenarnya itu masih hidup, Nenek tidak akan peduli kepada anak yang diadopsi ini. Dia menghilang seolah-olah agar semua berjalan baik untukku." jawab Chae Rin.

Mendengar itu, nenek marah dan menyiramkan segelas air pada Chae Rin.

"Mereka sangat menghormatimu. Kalung itu membuatku berpikir aku harus mengirimmu kepada Presdir Moon. Itu cocok sekali untukmu." ucap nenek.


Yeon Joo mimpi buruk. Dalam mimpinya, ia melihat dirinya yang masih kecil terjebak dalam sebuah kebakaran! Dia adalah Soo A!


Yeon Joo terbangun. Terdengar suara petir. Yeon Joo pun menoleh ke jendela.


Nyonya Na menyuruh Kepala Pelayan Kim membangunkan Chae Rin.

"Bangunkan Chae Rin dan bawa dia kepadaku, serta biarkan semua pintu terbuka." ucap Nyonya Na.

"Selarut ini? Kita akan kedatangan tamu?" tanya Kepala Kim.

"Sejak kapan kau senang bertanya begitu?" sentak Nyonya Na.

Kepala Kim langsung minta maaf.


Nyonya Na masih meminta Chae Rin menikahi Jae Sang. Chae Rin menolak dengan tegas. Nyonya Na pun berkata, bahwa Chae Rin tidak punya pilihan lain.

Nyonya Na lantas menyuruh seseorang masuk.


Beberapa orang pria pun masuk. Mereka mengenakan seragam yang sama dan menyeret paksa Chae Rin keluar.

Sontak, Chae Rin berteriak meminta dilepaskan.

Bersambung.....

2 Comments:

  1. Unknown said...:

    Gila kak, drama ini baru 1 episode aja udh bikin deg2an banget...
    Daebak...
    Semangat kak...

  1. Bubblegum said...:

    ADMIN IZIN PROMOSI YAH

    HALOO YEOROBUN
    JIKA KALIAN BERMINAT MEMBACA DRAMA MS.MA NEMESIS BISA MENGUNJUNGI
    KDRAMABY2206AM YAH...

Post a Comment