Hide and Seek Ep 5 Part 3

Sebelumnya...


Di kamarnya, Yeon Joo masih tak bisa berhenti memikirkan Eun Hyuk yang mencium wanita lain.

Tiba-tiba, ponsel Yeon Joo berdering.


Di restoran, Nyonya Do membahas Yeon Joo dengan Geum Joo. Ia curiga terjadi sesuatu pada Yeon Joo tapi Yeon Joo tidak bisa cerita.

"Kakak mirip dengan ibu, jadi pasti dia akan memberitahu ibu. Kurasa, itu bukan masalah besar." jawab Geum Joo.

"Jadi ibu hanya harus menunggu begitu?" tanya Nyonya Do.


Ponsel Geum Joo berbunyi. Geum Joo pun langsung mengambil ponselnya dan mematikan alarm pengingatnya meminum obat.

Setelah itu, dia mengeluarkan obatnya dari dalam tas dan Nyonya Do bertanya, apa Geum Joo tidak merasa lelah minum obat setiap hari.

"Kenapa harus lelah? Ini menyelamatkan hidupku. Sudah 20 tahun sejak aku menjalani operasi jantung. Kudengar, kondisiku semakin membaik."

Nyonya Do lalu menyuruh Geum Joo bersikap baik pada Yeon Joo karena Yeon Joo juga sudah menyelamatkan hidup Geum Joo.


Di kamarnya, Nyonya Park tengah bersiap-siap. Ia memasukkan wig, baju dan sepatu berwarna pink ke dalam paper bag lalu merias dirinya.

Bu Kim datang dan bertanya apa Nyonya Park mau pergi? Bu Kim juga memberitahu Nyonya Park kalau Nyonya Na mengajak Nyonya Park minum teh.

Tapi Nyonya Park pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun.


Yeon Joo berada di studio foto. Pegawai studio meminta maaf karena tidak mengantarkan albumnya ke tempat Yeon Joo. Ia beralasan, itu karena boss nya sedang pergi.

Lalu si pegawai memperlihatkan foto-foto pernikahan Yeon Joo dan Eun Hyuk.

Yeon Joo pun menatapnya dengan tatapan sedih.


Sekarang, Yeon Joo sedang menyusuri jalanan. Tangannya memegang goodie bag yang berisi album foto pernikahannya dengan Eun Hyuk.

Tiba-tiba, Nyonya Park muncul di belakang Yeon Joo. Ia pun berjalan mengikuti Yeon Joo.

Langkah Yeon Joo sempat terhenti di depan etalase yang memajang stelan pria. Ia menatapnya dengan sedih.

Yeon Joo lalu kembali melanjutkan perjalanannya sebelum akhirnya menyadari ada seseorang yang mengikutinya.

Ia menoleh ke belakang dan terkejut melihat Nyonya Park.


Nyonya Park membawa Yeon Joo ke kafe.

"Ada apa? Kenapa kau terlihat lelah? Kau sakit? Atau kau lelah bekerja? Kau harus libur dahulu. Kau terlihat lelah. Aku akan menelpon kantormu." ucap Nyonya Park.

"Itu bukan urusan anda. Jika anda tidak ingin mengatakan apapun, aku akan pergi." jawab Yeon Joo.

"Tunggu, bisakah kau mencoba ini? Ini gaun untuk putriku. Jika tidak ada kecelakaan itu, Soo A pasti seusia denganmu. Kurasa dia akan mirip denganmu. Tolong lah, aku hanya ingin melihatnya dengan mataku sendiri." ucap Nyonya Park.

Yeon Joo pun marah mendengarnya. Ia menegaskan pada Nyonya Park bahwa ia bukanlah Soo A dan ia punya ibu yang sangat ia sayangi dan mengharapkan kebahagiaannya.

"Uri Soo A juga dulu peduli padaku sama seperti kau yang mempedulikan ibumu." jawab Nyonya Park.

"Lalu apa yang anda inginkan?" tanya Yeon Joo.

"Aku juga tidak tahu kenapa melakukan ini padamu." jawab Nyonya Park.

"Pikirkan saja seperti ini. Karena anak anda yang hilang, anda membuat putri yang sekarang bersama anda, sangat menderita. Aku merasa kasihan kepada Bu Min, bukan kepada gadis yang bernama Soo A itu. Jika anda punya waktu melakukan ini, lebih baik anda mengurus Bu Min. Aku menyukai Bu Min, maka demi dia akan kulupakan percakapan ini." tegas Yeon Joo.


Yeon Joo lalu beranjak pergi dan Nyonya Park mengejarnya.

"Waktu itu kau pernah mengatakan kepadaku, bahwa aku gila dan harus pergi ke rumah sakit jiwa. Kau benar. Aku memang gila. Putriku hilang selama 20 tahun. Bagaimana mungkin aku waras. Ini yang terakhir kali. Tolong biarkan aku melakukan hal gila yang terakhir." pinta Nyonya Park.

Nyonya Park lalu memberikan paper bag nya dan meminta Yeon Joo memakai gaun Soo A.

Ia bahkan juga berniat membayar Yeon Joo sebagai gantinya dan memberikan antingnya sebagai pembayaran awal.

Sontak, Yeon Joo tambah kesal.


Do Hoon bicara dengan Presdir Min ketika ia sedang di perjalanan untuk menemui kliennya.

Presdir Min memberitahu rencana tambahan dari pihak Tiongkok dan Do Hoon berkata, mereka akan membicarakannya setelah ia kembali ke kantor.

Saat memutar mobilnya, ia melihat Nyonya Park sedang bicara dengan Yeon Joo.

Do Hoon mendekati mereka dan melihat Yeon Joo memarahi Nyonya Park.


Yeon Joo menuding Nyonya Park sengaja meremehkannya.

"Anda pikir semuanya bisa dibeli dengan uang? Memangnya pantas memperlakukan orang lain seperti itu hanya karena anda kaya?" jawab Yeon Joo.

Yeon Joo lalu mengaku bahwa ia bersyukur dirinya bukan Soo A. Ia juga mengaku kasihan pada Soo A dan yakin Soo A tidak akan kembali karena Nyonya Park terus mengatakan hal aneh pada orang lain.

Mendengar itu, Do Hoon marah.

"Kau pikir kau siapa berani berbicara seperti itu padanya?"

"Dia lah yang bersikap tidak sopan duluan kepadaku. Serta kau lah yang bersikap kasar sekarang." jawab Yeon Joo.


Setelah itu, Yeon Joo mengambil paper bag Nyonya Park dan membuangnya ke tempat sampah, lalu pergi.

Nyonya Park terpukul melihatnya.

"Ibu baik-baik saja?" tanya Do Hoon.

Tapi Nyonya Park diam saja dan terus menatap kepergian Yeon Joo dengan mata berkaca-kaca.


Nyonya Na dan Bu Kim terkejut melihat Nyonya Park pulang diantar Do Hoon.

Bu Kim lalu memapah Nyonya Park ke kamar.


Nyonya Na menanyakan apa yang terjadi pada Do Hoon.

"Bagaimana kabar nenek?" tanya Do Hoon.

"Aku tidak mau mendengar kalimat itu!" jawab Nyonya Na kasar.

"Kurasa dia menemui seseorang. Kebetulan aku melihatnya dan mengantarnya pulang." ucap Do Hoon.

Nyonya Park lantas menyuruh Do Hoon pergi. Ia juga menyalahkan Do Hoon sebagai penyebab menghilangnya Soo A. Nyonya Na bilang, Soo A tidak akan hilang jika Do Hoon menjaganya dengan baik.

*Nyonya Na ini laa, semua orang diajakin gelut. Dia gk nyadar, kalo dia gk ngirim Soo A ke rumah Do Hoon, Soo A gk bakal hilang.

Pil Doo menyusup masuk ke Makepacific.


Tepat saat itu, Do Hoon datang dan memergoki Pil Doo. Pil Doo langsung kabur begitu melihat Do Hoon.


Ia ngumpet di kolong meja karyawan.

"Jo Pil Doo, kau harus tahu siapa yang barusan aku temui! Dia sudah 20 tahun menderita karena perbuatanmu! Tragedi hari itu masih menghantuinya! Dia ibunya Min Soo A! Waktu itu kau beruntung bisa melarikan diri. Tidak seharusnya kau datang kesini! Kau bilang ada yang merawat Soo A! Tapi aku tidak percaya. Kenapa kau kesini? Demi uang tebusan Soo A yang tidak kau dapatkan 20 tahun lalu? Karena itu aku harus menangkapmu. Akan kutemukan Soo A sebelum kau menemukannya dan aku akan mencegah sampah sepertimu mendapatkan uang tebusan yang tidak kau dapat 20 tahun lalu." teriak Do Hoon.

Pil Doo pun mengumpat.


Tak lama, Pil Doo keluar dari kolong meja dan menyerang Do Hoon dengan kursi.


Pil Doo kabur dan Do Hoon berusaha mengejarnya.

Tepat saat itu, seorang karyawan wanita masuk dan Pil Doo mendorong wanita itu ke arah Do Hoon.

Do Hoon pun jatuh bersama wanita itu dan Pil Doo kabur.


Di dapur, para pengurus rumah Taesan sedang membicarakan Chae Rin. Mereka berkata, bahwa Chae Rin sangat lihai dan ingin melihat bagaimana Chae Rin beberapa tahun ke depan.

Mereka langsung diam begitu Chae Rin datang.

Tak lama, Jae Sang datang mengajak Chae Rin melakukan upacara untuk menghormati mendiang kedua istrinya.

"Mereka bilang kau terus mengadakan upacara kematian mendiang istrimu." ucap Chae Rin.

"Itu tidak menyulitkan. Setidaknya aku harus melakukan ini. Aku pernah hidup bersama mereka." jawab Jae Sang.


Chae Rin pun langsung ingat kata2 rivalnya di kelas memasak.

Flashback...


"Bukankah ini hari peringatan kematian mendiang istri Pak Moon?  Tapi bagaimana bisa hari peringatan kematian mereka sama? Untuk menghancurkan Pimpinan Moon, mereka terjun dari Grup Taesan di hari jadi perusahaan. Orang bilang mereka bunuh diri tapi itu tidak benar. Mantan istri Pak Moon adalah putri sulung Harian Hangang dan istri pertamanya adalah putri kedua Perusahaan Dongha. Kau tahu jawabannya jika melihat siapa yang mendapatkan perusahaan mereka? Maksudmu Pimpinan Moon mengatur pernikahan mereka dan membiarkan mereka mati demi mendapatkan perusahaan mereka? Baik Harian Hangang maupun Dongha, keduanya berada di situasi yang sama seperti Makepacific. Klien yang menyediakan bahan baku mereka berbalik melawan mereka dalam semalam. Mereka lalu mengatasi krisis dengan menerima bantuan Taesan tapi pada akhirnya hal itu menghancurkan mereka."

Flashback end...

 *Omo, jadi intinya, kedua mantan istri Jae Sang ini dibunuh dan Pimpinan Moon merebut perusahaan mereka.

Pimpinan Moon membuka brangkasnya. Disana, tersimpan dokumen proyek merger Harian Hangang dan Dongha.

Ia lalu membaca salah satu dokumen.

*Feelingku, ini dokumen Makepacific.


Chae Rin terus berlari ke atas dengan wajah takut. Seseorang mengikutinya, sampai ke atap.

Ia yang sudah tersudut ke atap pun berkata, bahwa ia tidak akan membiarkan perusahaannya direbut seperti Hangang dan Dongha.

"Aku tidak akan melompat dari sini dan mati semudah itu!"

Pria itu, adalah Pimpinan Moon!

"Jika tidak begitu, kenapa aku memilih pewaris palsu sebagai menantu Taesan? Pewaris yang asli hilang 20 tahun lalu dan kau hanya pengganti."

"Aku tidak akan membiarkan anda mengambilnya dariku. Akan kujaga perusahaanku."

"Tidak ada yang bisa melawanku begitu aku bertekad."

"Anda memperluas perusahaan dengan cara kotor."


Pimpinan Moon lantas mencekik Chae Rin dan berusaha menjatuhkan Chae Rin ke bawah.


Tepat saat itu, Chae Rin terbangun.


Yeon Joo masih melakukan aksi protes.

Kali ini, dia menolak tidur seranjang dengan Eun Hyuk. Dia bilang, seharusnya mereka melakukannya sejak dulu karena dan yakin Eun Hyuk merasa tidak nyaman dengan cinta sepihaknya.

Eun Hyuk ingin mengatakan sesuatu, tapi Yeon Joo menyuruhnya diam.

"Bernapas saja sampai aku membebaskanmu. Pikiranku sedang kacau dan aku tidak tahu harus melakukan apapun karena itu sebaiknya kau diam agar aku tidak mengatakan dan melakukan apapun." ucap Yeon Joo.


Kesal, Eun Hyuk pun memilih pergi tapi ditahan Yeon Joo.

Yeon Joo berkata, ia menyuruh Eun Hyuk menjauh, bukan pergi.

"Aku benci kau ada di sisiku sekarang tapi aku lebih benci melepaskanmu untuk orang lain." ucap Yeon Joo.

Eun Hyuk pun menghela napas.


Di dapur, Chae Rin memikirkan mimpinya semalam sambil membuat kopi.


Lalu ia meminum kopinya dan membuatkan kopi untuk pelayannya.

"Kudengar putri keduamu akan menikah pekan depan." ucap Chae Rin.

"Bagaimana anda tahu? Aku tidak memberitahumu."

"Aku tidak suka kau menganggapku orang asing." jawab Chae Rin.

Chae Rin lalu memberikan uang sebagai hadiah pernikahan. Chae Rin berkata, pelayan itu berhak menerimanya karena sudah lama bekerja di Taesan.


"Kau pasti lelah bekerja seharian, kan? Aku pintar mengurus dapur. Mulai besok kita bisa bekerja bersama. Aku akan membereskan kamar tidur pimpinan dan kamar sebelahnya."

"Nyonya boleh membersihkan kamar pimpinan tapi jangan ruangan lainnya. Anda bisa dimarahi kalau masuk ke sana."

"Waeyo? Apa yang ada di sana?" tanya Chae Rin.

"Aku tidak tahu. Pokoknya jangan masuk kesana."

Chae Rin mengerti dan menyuruh si pelayan istirahat.


Chae Rin ikut mengantarkan Presdir Moon dan Jae Sang keluar. Sebelum pergi, Presdir Moon memerintahkan Eun Hyuk untuk menjaga Chae Rin.

Setelah itu, ia masuk ke kamar Presdir Moon dan mencari sesuatu tapi tidak menemukan apapun.


Tak lama kemudian, ia melihat ada ruangan lain di kamar itu.

Chae Rin masuk ke sana dan menemukan sebuah brankas yang pintu jerujinya terbuka.

Chae Rin hendak masuk. Tapi tepat saat itu, Eun Hyuk datang dan mencegahnya masuk. Eun Hyuk juga melarang Chae Rin bersuara.

Syukurlah, Eun Hyuk mencegah Chae Rin.


Itu jebakan! Ya, Presdir Moon sengaja membiarkan pintu jerujinya terbuka untuk menjebak Chae Rin.

Di kantor, ia dan Jae Sang sedang melihat ruangan brankas itu lewat CCTV yang terhubung ke laptop mereka.

Presdir Moon pun merasa aneh. Begitu pun dengan Jae Sang yang tadinya yakin Chae Rin akan masuk ke sana.

"Ternyata istrimu bukan orang biasa. Kita harus tetap waspada." ucap Presdir Moon.


Eun Hyuk mengajak Chae Rin ke halaman. Eun Hyuk memberitahu Chae Rin ada kamera CCTV yang sangat kecil terpasang di sana dan tidak seorang pun yang tahu soal itu.

"Mereka ingin menonton siapa dengan kamera itu? Hanya Pimpinan Moon dan Jae Sang yang memiliki akses masuk ke sana." tanya Chae Rin.

"Di sanalah Pimpinan Moon menguji orang atau memasang jebakan saat dia butuh alasan untuk menyingkirkan seseorang." jawab Eun Hyuk.

"Kau sudah pernah masuk ke sana?" tanya Chae Rin kaget.


Eun Hyuk pun terdiam dan teringat apa yang dia dengar di depan ruangan Jae Sang..

"Kenapa kau mengadukannya pada Pimpinan? Seharusnya kau mengarang cerita! Dasar bodoh! Keluar dari sini, keluar juga!"

Tak lama kemudian, seseorang ditendang Jaesang keluar dari sebuah ruangan.


Eun Hyuk lalu masuk ke ruangan Jae Sang dan memperkenalkan diri sebagai seketaris ke-36 Jae Sang.

Jae Sang mengamuk dan mengusir Eun Hyuk keluar tapi ia terdiam saat Eun Hyuk mengaku akan menjadi anjing setia Jae Sang.


Setelah itu, gantian Pimpinan Moon yang menanyai Eun Hyuk. Ia membaca CV Eun Hyuk dan mengaku yakin bahwa putranya tidak salah memilih orang.

Pimpinan Moon pamit ke kamar kecil.

Pintu jeruji brankasnya sengaja ia biarkan terbuka.

  
Di ruangan lain, ia dan Jae Sang mengawasi Eun Hyuk dari kamera CCTV.

Eun Hyuk sama sekali tidak masuk ke ruangan brankas itu. 

Presdir Moon pun langsung berkata bahwa Jae Sang sudah menemukan orang yang tepat.

Flashback end...


Eun Hyuk pun menyuruh Chae Rin hati-hati. Ia mengatakan, bahwa mereka adalah orang yang memasang perangkap dan menunggu Chae Rin memakan umpan mereka.


Nyonya Park tidak mau makan. Bu Kim susah payah membujuknya makan.

Nyonya Na datang dann membujuk putrinya itu makan.

"Setidaknya ibu bisa melihat anak ibu dan mengkhawatirkannya. Aku tidak." jawab Nyonya Park.

"Kau ingin melihat Soo A? Ibu akan memanggilnya." ucap Nyonya Na.


Chae Rin yang masih bicara dengan Eun Hyuk pun dihubungi Bu Kim yang menyuruhnya pulang.

*Nah kaan, tadi nyiram Chae Rin pake air bekas pel dan nyuruh Chae Rin keluar dari Makepacific. Giliran anaknya ngamuk, nyuruh Chae Rin datang. Ntar kalo Chae Rin pergi beneran, siapa yang bakal nenangin anaknya kalo anaknya ngamuk?


Eun Hyuk melarang Chae Rin pergi karena takut Chae Rin terluka.

Chae Rin marah.

"Kau lupa hubungan kita? Kita saling bertukar hukuman. Kita harus saling melihat bahwa kita hidup bersama orang yang tidak kita cintai. Seperti itulah kita. Kau pikir mengkhawatirkanku seperti itu masuk akal?"

Kesal, Eun Hyuk pun menyuruh Chae Rin pergi. Ia juga berkata, seharusnya ia mengawasi Chae Rin seperti yang diperintahkan.


Chae Rin datang menemui Nyonya Park.

"Eomma, Soo A disini. Eomma ingin aku menyanyikan lagu favoritmu?"

Chae Rin mulai bernyanyi tapi....  Nyonya Park tahu dirinya bukan Soo A.

Chae Rin syok. Nyonya Park marah.

"Siapa ibumu? Siapa anakku? Sejak kapan kau melakukan ini? Kalian semua bohong dan memberiku obat ini dan berpura-pura menjadi Soo A! Sekeras apapun kau berusaha, kau bukan Soo A! Kau tidak akan bisa menjadi Soo A!"

Nyonya Park juga mengancam akan membunuh Chae Rin jika berani memakai gaun Soo A lagi.

Ia juga menyebut Soo A sebagai manusia mengerikan.


Di kamarnya, Yeon Joo sedang menatap foto pernikahannya dengan Eun Hyuk. Kesal, Yeon Joo akhirnya membuang foto-foto itu ke lantai.

Ponsel Yeon Joo lalu berdering. Telepon dari Chae Rin. Di ponselnya,. Yeon Joo menyimpan nama Chae Rin dgn nama temanku, Bu Min Chae Rin.


Mereka bertemu di warung soju. Chae Rin minta maaf karena memanggil Yeon Joo tiba-tiba. Ia mengaku, membutuhkan teman minum dan hanya nama Yeon Joo lah yang terlintas di otaknya.

Chae Rin lantas menunjukkan nama kontak nama Yeon Joo di ponselnya. Ia menyimpannya sbg temanku, Ha Yeon Joo.

"Waktu itu kita sudah janji akan berteman." ucap Yeon Joo.

Yeon Joo tiba-tiba menangis.

Chae Rin terkejut dan bertanya, ada apa.

Yeon Joo pun berkata, bahwa suaminya berselingkuh.

Chae Rin lantas memeluk Yeon Joo. Yeon Joo mengaku, bahwa ia tidak tahu harus bagaimana.

Chae Rin lalu melepas pelukannya dan menatap Yeon Joo.


"Hanya ada satu pria yang kau cintai dan banyak pria di dunia. Jika kau tulus mencintai pria ini, jangan lepaskan dia agar nantinya kau tidak menyesali keputusanmu. Pastikan kau mempertahankannya." ucap Chae Rin.

Chae Rin pun kembali memeluk Yeon Joo.


Chae Rin kemudian pulang dan Eun Hyuk langsung menariknya saat ia hendak masuk ke rumah Taesan.

Eun Hyuk memeluk Chae Rin.

Yeon Joo juga baru kembali ke kamarnya dan membereskan foto-foto yang tadi ia lempar ke lantai.


Yeon Joo kemudian mengambil dompet Eun Hyuk dari dalam jas Eun Hyuk. Ia membukanya dan memasukkan foto pernikahan mereka ke dalam dompet Eun Hyuk.

Saat itulah Yeon Joo menemukan foto Chae Rin di dalam dompet Eun Hyuk.

Foto Chae Rin yang terbakar, yang diambil Eun Hyuk saat ia menemukan barang-barang Chae Rin dibakar.


Yeon Joo kaget.

Sementara itu, Eun Hyuk dan Chae Rin masih berpelukan di halaman.


Bersambung............

2 Comments:

  1. Unknown said...:

    Ya ampun chae rin ini sperti berjalan di atas duri..
    Kasihan

  1. hyesunlov said...:

    gak nyangka sumpah taesan grup sekejam itu

    kasihan chae rin, dia udah byk masalah karena neneknya musti ngadepin taesan grup juga, untung ada eun hyuk di sisinya

Post a Comment