Skip to main content

Ruby Ring Ep 72 Part 2

Sebelumnya...


Roo Na menanyakan alasan Jiyeon ingin bunuh diri.

Jiyeon pun berkata, bahwa dunia yang mereka tinggali adalah sampah.

"Kau tidak tahu? Tidah peduli seberapa keras kau mencoba dan berusaha, tidak seorang pun peduli, mereka baru saja mengalahkanmu." ucap Jiyeon.

"Aku tahu. Aku tahu dengan baik. Aku persis seperti itu." jawab Roo Na.

"Jadi bagaimana aku bisa hidup? Mereka membenciku dan menghinaku." ucap Jiyeon.

"Seseorang mengatakan, kesombongan adalah hal buruk. Tapi pada akhirnya, itulah yang membuatmu dan impianmu tetap hidup. Jadi berjuanglah." jawab Roo Na.

"Bagaimana caranya aku bisa berjuang jika itu sangatlah keras." ucap Jiyeon.

"Aku tahu, itu hal tersulit yang pernah kulakukan! Tapi tetap saja kau harus berjuang, bodoh. Karena kau telah diberi karunia hidup. Dengan itu saja, kau akan menemukan cinta. Untuk apa mempedulikan kata orang? Untuk apa mempedulikan mereka yang membenci dan menghinamu? Cintai dirimu terlebih dahulu. Meskipun tidak ada satu orang pun di sisimu, aku Jeong Roo Bi, akan selalu di sisimu. Kita menemukan sedikit alasan untuk mati dan lebih banyak alasan untuk hidup." jawab Roo Na.

Roo Na lalu mengulurkan tangannya, mengajak Jiyeon turun.

Jiyeon pun menyambut tangan Roo Na.


Para wartawan langsung mengerubungi Roo Na dan Jiyeon begitu mereka tiba di bawah.

Bak pahlawan, Roo Na pun menutupi wajah Jiyeon dan meminta wartawan menghormati privacy Jiyeon.

Roo Na lantas memanggil Jin Hee dan meminta Jin Hee membawa Jiyeon.


Setelah Jiyeon dibawa pergi, wartawan pun meminta Roo Na memberikan pernyataan.

"Aku pernah menjadi pembawa acara TV yang sukses, tapi hari ini aku bukan pembawa acara TV. Aku hanyalah seseorang yang bernama Jeong Roo Bi. Aku teringat pada diriku setelah mendengar cerita menyedihkan gadis itu. Kau mungkin berpikir aku menyelamatkan hidupnya, tapi seperti halnya keputusan hidup, itu adalah keputusannya sendiri. Yang kulakukan hanyalah memintanya untuk mempertimbangkan kembali" jawab Roo Na.

Wartawan lantas bertanya tentang rumor Roo Na yang ingin bunuh diri.

"Siapa yang tidak pernah berpikir untuk bunuh diri? Hari ini, aku hanya bersandiwara dan mencoba meletakkan diriku di posisi gadis malang itu." jawab Roo Na.



In Soo dan Roo Bi pun memandangi Roo Na dengan wajah jijik.

"Kemana pun Jeong Roo Na pergi, akan selalu ada pertunjukan dramatis." ucap In Soo.

"Jika ini pertunjukan, maka ini pertunjukan menjijikkan yang pernah kutonton." jawab Roo Bi.

*Roo Na menang lagi gaes...



Sekarang, Roo Na kembali berada di ruangan gelap itu.

"Aku tidak akan menyangkal. Itu semua memang pertunjukanku. Aku mendapatkan banyak berkat itu. Aku bisa memulai 'Jeong Roo Bi Show' yang kedua. Karena insiden itu, orang-orang percaya apa yang dikatakan media. Media bisa membuat seseorang menjadi bintang dan media bisa membunuh seseorang."



Di rumah, Tuan Bae, Nyonya Park dan nenek cemas menunggu kabar dari Gyeong Min dan Se Ra soal Roo Na.

Tak lama, telpon rumah berbunyi dan mereka semua lega Roo Na baik-baik saja.

Tuan Bae pun menyuruh nenek istirahat.

Nenek meminta segelas air pada Nyonya Park.



Bersamaan dengan itu, Geum Hee turun dan langsung meminum air yang dibawa Nyonya Park untuk nenek.

Setelah itu, Geum Hee pun cerita kalau Gyeong Min dan Se Ra mengajaknya minum.

Geum Hee lalu terheran-heran melihat semua orang masih bangun. Ia pikir, hari sudah pagi. Tapi ia tidak melihat sinar matahari.



"Ini masih tengah malam." jawab Tuan Bae.

"Tapi kenapa kalian tidak tidur?" tanya Geum Hee.

Nenek pun menyuruh Geum Hee diam dan meminta air pada Nyonya Park.



Gyeong Min mendekati Roo Na setelah semua orang pergi.

"Mianhae, Gyeong Min-ssi." 

"Kenapa kau begitu bodoh?" tanya Gyeong Min.

*Emang dia bodoh, dia kan Roo Na.

"Aku hanya tidak ingin membebanimu. Aku menjadi beban untuk seluruh keluarga." jawab Roo Na.

"Kau berencana bunuh diri? Kau pikir aku akan melupakanmu dan hidup bahagia?" tanya Gyeong Min.

"Lalu apa bedanya jika kita bercerai?"

"Jangan pernah melakukannya lagi." 

Roo Na menangis dan memeluk Gyeong Min.



Tak lama kemudian, Gilja mendekati Roo Na dan memarahi Roo Na.

Roo Na lantas menanyakan Roo Bi. Gilja pun berkata, bahwa Roo Bi dan Chorim mencari Roo Na ke semua tempat.



In Soo menanyakan pendapat Roo Bi, apa yang akan dilakukan Roo Na kali ini.

"Dia tahu ingatanmu sudah kembali. Bukankah artinya, itu sudah selesai?" tanya In Soo.

"Aku tidak yakin, itu tergantung pada keputusan yang dibuat Roo Na. Dia berencana bunuh diri, tapi dia malah membuat pertunjukan spektakuler. Aku tidak berpikir, dia akan mengakhiri semuanya." jawab Roo Bi.



Roo Bi lalu menghampiri Roo Na.

"Kau baik-baik saja?" tanya Roo Bi.

"Maaf sudah mencemaskanmu. Kudengar kau pergi mencariku." jawab Roo Na.

"Kalau begitu, banyak hal yang harus kita lakukan bersama." ucap Roo Bi.

"Bersama?" tanya Roo Na.

"Kau lupa? Ingatanku sudah kembali. Kita akan kembali menjadi saudara kembar. Kita juga harus mengejar banyak hal." jawab Roo Bi.



Mendengar itu, Gilja pun senang. Roo Bi minta maaf karena tidak menceritakannya pada sang ibu. Ia beralasan belum menemukan waktu yang pas.

Roo Na pun langsung menatap Roo Bi dengan tegang.

Bersambung ke part 3....

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... ā€œAku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.ā€ Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. ā€œAku sudah tahu.ā€ jawab Hae Gang. ā€œBerikan tasmu.ā€ Pinta Jin Eon. ā€œTidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.ā€ Jawab Hae Gang. ā€œBerikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.ā€ ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. ā€œKau akan memakai itu?ā€ tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. ā€œAku pernah memakainya dulu.ā€ Jawab Jin Eon. ā€œTak bisa kubayangkanā€¦ā€ dan Hae Gang pun tersenyum geli, ā€œā€¦ tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.ā€ ā€œAwas ya kalau kau jatuh cinta padaku.ā€ Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

Ruby Ring Ep 93 Part 2

Sebelumnya... Dongpal dan Jihyeok yang berseragam militer, sedang menata restoran sesuai arahan Chorim. Tapi kemudian, Dongpal sebal karena Chorim menyuruh mereka menggeser meja kesana kemari. Chorim pun jadi sewot. "Kau ingin aku yang sedang hamil melakukan ini!" Jihyeok tertawa melihat perdebatan orang tuanya. Daepung lantas keluar dari dapur. Ia menghentikan pertengkaran itu dan mengaku, akan mengangkat meja itu sendirian. Tapi karena mejanya berat, Jihyeok dan Dongpal langsung membantu Daepung. Geum Hee tiba-tiba datang, mengejutkan Chorim. Geum Hee membawakan sebuket bunga untuk Chorim. "Kudengar kau hamil. Jadi kubawakan bunga ini. Bunga ini bagus untuk kehamilan. Kuharap anakmu secantik bunga ini." ucap Geum Hee. Daepung lantas mengajak Geum Hee pergi. "Jihyeok-ah, apa yang terjadi?" tanya Chorim. "Paman Daepung jatuh cinta. Dia ingin menikah jadi dia bekerja keras." jawab Jihyeok. Mendengar Geum Hee c...

I Have a Lover Ep 8

Sebelumnya <<< Hae Gang keluar dari sebuah ruangan. Ia berjalan di koridor kampus sambil memikirkan percakapannya dengan seseorang. "Jin Eon adalah putra pemilik Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon? Anak itu, dia tidak memberitahukan saya. Jika saya mengeluarkan Kang Seol Ri dari tim penelitian kami, apakah itu akan memuaskan?"   Flashback.... Ketika Hae Gang sedang berbicara dengan Direktur Kampus.  "Ya. Sebagai imbalan, penelitian yang sedang anda kerjakan, akan didukung Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon. Sampai tahun 2015, satu juta per tahun." jawab Hae Gang. "Saya akan melakukannya. Tidak sulit bagi saya melakukannya." ucap Direktur Kampus. Flashback end Hae Gang lalu keluar dan berjalan di taman kampus. Saat itulah ia melihat Seol Ri berjalan keluar dari kampus dan menuju ke arah lain. Hae Gang menatap dingin Seol Ri . Seol Ri tidak melihat Hae Gang dan terus berjalan ke bangku taman. Hae Gang masuk ke lab Jin Eon...