In Ha dan Yoon Hee saling berpegangan tangan sambil menatap satu sama lain.
Joon dan Ha Na saling menautkan jari mereka dan sama2 tersenyum. Joon kemudian memeluk Ha Na. “Terima kasih.” ucap Joon. Ha Na membalas pelukan Joon. “Aku tidak tahu bagaimana aku harus memperlakukanmu. Kupikir aku tidak bisa menjadi temanmu. Aku juga berpikir tidak mungkin jalan denganmu.” ucap Ha Na. Joon tersenyum, lalu meminta Ha Na tetap berada di sisinya.
Joon melepaskan pelukannya.
“Sekarang katakan.” suruh Joon.
“Apa?” tanya Ha Na.
“Yang seharusnya kau katakan.” jawab Joon.
“Tidak mau. Aku hanya akan mengatakannya sekali dalam seumur hidupku.” ucap Ha Na.
“Wooooo, sekali seumur hidup? Dan kau sudah mengatakannya padaku.”
“Ah, bukan seperti itu.”
“Kupikir kau sangat tergila2 padaku.”
“Dasar orang aneh.”
“Jadi kau benar2 tidak mau mengatakannya?”
“Tidak.”
“Ayo katakan.”
Ha Na menutup telinganya. “Aku tidak dengar.”
Joon tersenyum, “Ayo cepat katakan.”
“Pokoknya aku tidak dengar.”
Keduanya sama2 tertawa. Ponsel Joon berdering. Wajahnya berubah kaget saat menerima telepon. “Apa?” ucapnya, lalu berlari turun ke bawah. In Sung heran melihatnya. Joon berlari keluar. Ha Na mengejar Joon, namun Joon sudah pergi. Jo Soo, In Sung dan si penata gaya langsung berdiri di belakang Ha Na. Ha Na membalikkan badannya dan heran melihat ketiganya, “Ada apa?” tanyanya bingung.
Jo Soo menarik Ha Na dan mendudukkannya di sofa. Jo Soo, In Sung dan si penata gaya duduk di depan Ha Na. Jo Soo menatap Ha Na penuh selidik. “Kau tidak jatuh cinta padanya kan?” tanya Jo Soo. “Iya, dia sudah jatuh cinta padanya.” jawab si penata gaya. “Aku tidak pernah berpikir kau adalah tipe gadis idaman Seo Joon.” sambung In Sung. “Maksud kalian apa?” tanya Ha Na bingung. “Kau tidak mengatakan perasaanmu padanya kan?” tanya Jo Soo lagi. “Jangan pernah!” ucap ketiganya. Ha Na tertawa, lalu bertanya menyatakan apa. “Kalau kau sudah bilang perasaanmu padanya, maka dalam waktu dua minggu hubungan kalian pasti berakhir.” ucap Jo Soo. “Out.” kompak si penata gaya dan In Sung. “Seo Joon sangat hebat dalam hal ini. Dia suka mempermainkan wanita. Kalau tidak, dia tidak akan dipanggil ‘satu setengah bulan’. Dia tidak pernah berhubungan dgn seorang wanita lebih dari satu setengah bulan.” ucap Jo Soo panjang lebar. “Wah, nama panggilannya banyak sekali.” jawab Ha Na. “Jadi kau harus berhati2. Jangan pernah jatuh cinta padanya.” ucap Jo Soo. “Jangan pernah.” kompak penata gaya dan In Sung. Ha Na hanya tersenyum, lalu melihat kedatangan Sun Ho.
“Ah, itu Sun Ho.” ucapnya, lalu pergi menghampiri Sun Ho yang jalan di depan kafe. Ha Na menyapa Sun Ho. Sun Ho tanya apa terjadi sesuatu. Ha Na nyengir, lalu bilang kalau mereka mengatakan sesuatu yang aneh, sambil menunjuk2 ke dalam. Sun Ho mengintip ke dalam.
“Feelingku bilang hubungan mereka akan berakhir dalam waktu satu setengah bulan.” ucap penata gaya.
“Tidak, dua bulan.” sahut Jo Soo.
“Tidak mungkin. Aku yakin hubungan mereka berakhir dalam waktu dua minggu. Aku berani bertaruh 50000 won.” jawab In Sung.
Sun Ho pun bisa menebak mereka sedang membicarakan Seo Joon. Sun Ho tanya apa Ha Na menyukai Joon. Ha Na tergagap. Dia pun mengelak. Sun Ho tanya apa Ha Na tahu masa lalu ibunya, misalnya teman2 ibunya. Ha Na mau menjawab, namun ponselnya berbunyi. Telepon dari Yoon Hee.
Sun Hoo beranjak pergi. Ia bercakap2 sendiri.
“Kedua orang itu sepertinya tidak tahu apa2. Cinta pertama ayah Joon adalah ibu Ha Na. Lalu apa yang akan terjadi pada Joon dan Ha Na? Ah, pasti mereka akan patah hati.”
Joon berlari2 mencari kamar In Ha. Dan dia bertemu Hye Jung di kamar In Ha. Kamar In Ha kosong. Joon tanya apa yang terjadi. Hye Jung bilang In Ha ditabrak mobil karena tidak hati2 menyebrang. Joon tanya apa luka In Ha serius. Hye Jung minta Joon gak perlu cemas karena luka In Ha gak serius. Pandangan Hye Jung pun jatuh pada tas Yoon Hee yg ada di ranjang In Ha.
“Sepertinya ada yang sedang menjenguknya. Bukankah aku sudah bilang. Cinta pertama ayahmu. Kelihatannya mereka mulai menjalin hubungan lagi.”
Joon kaget. Hye Jung lalu menyuruh Joon menunggu sebentar. Tapi Joon gak mengindahkan kata2 Hye Jung. Dia keluar dari kamar In Ha.
Joon mau pergi, namun langkahnya terhenti saat melihat In Ha duduk bersama Yoon Hee di ruang tunggu. Suster menyuruh In Ha masuk ke ruangan dokter. In Ha masuk ke ruangan dokter sedang Yoon Hee menunggu diluar. Joon terus memperhatikan Yoon Hee.
Hye Jung nyamperin Yoon Hee. Yoon Hee kaget melihat Hye Jung.
“Kau pikir peringatanku main2? Tinggalkan dia!” ucap Hye Jung.
“Maafkan aku. Aku minta maaf karena tidak bisa mengabulkan permintaanmu.” jawab Yoon Hee.
Hye Jung marah, dan menampar Yoon Hee! Yoon Hee minta maaf pada Hye Jung. Hye Jung mau menampar Yoon Hee lagi, namun ditahan Joon. Joon membawa Hye Jung pergi. Yoon Hee memandangi kepergian Joon dan Hye Jung.
Joon mengantarkan Hye Jung ke mobil. Saat mau menutup pintu mobil Hye Jung, Hye Jung memegang tangan Joon dan memasang wajah memelas. Joon menghembuskan nafas.
Joon menoleh pada Hye Jung yang sedang menangis, tapi dia tidak mengatakan apa2. Ponsel Joon berbunyi. Ada SMS dari Ha Na. Aku dalam perjalanan ke resort ibuku. Ibuku menyuruhku pulang. Oya, apa kau baik2 saja? Itulah isi SMS dari Ha Na. Joon menoleh lagi ke ibunya yg masih menangis.
Ha Na sedang dalam perjalanan pulang. Dia bertanya2 sendiri kenapa Joon belum menghubunginya. Dia pun mulai takut Joon akan mencampakkannya.
Joon dan Hye Jung sampai di rumah. Joon mau pergi, tapi ditahan Hye Jung. “Menginaplah di sini.” pinta Hye Jung. Joon kasihan pada ibunya. Hye Jung lalu menyuruh pembantunya mengambil obat tidur. Joon melarangnya. Ia memegang bahu ibunya dan meminta sang ibu untuk tidak minum obat tidur lagi. Hye Jung menurut.
Ha Na mengetik SMS marah pada Joon. Namun dia menghapusnya dan menggantinya dengan pertanyaan apakah Joon mencampakkannya. Dia menghapusnya lagi, lalu mengetik SMS marah, namun lagi2 dihapusnya. Ia pun berpikir sesuatu terjadi pada Joon.
Joon masuk ke kamarnya. Dia stress teringat kejadian di RS.
Tae Sung sedang berlatih tinju. Ia memukul samsak sampai kelelahan. Dia pun teringat kata2 Ha Na. Aku tidak nyaman berada di dekatmu. Dan lagi aku benar2 ingin tinggal di sini. Tae Sung pun kembali memukul samsak, semakin keras. Ia berhenti karena kecapekan. Dia pun berkata pada dirinya sendiri kalau sudah menduga hal itu akan terjadi.
Ha Na keluar rumah. Dia mencari2 Joon. Joon muncul di belakang Ha Na dgn menutup mata Ha Na. “Siapa ini?” tanya Ha Na. “Tebaklah siapa.” jawab Joon. Ha Na melepaskan tangan Joon dan mengomel karena Joon gak menjawab teleponnya. Joon memeluk Ha Na. Dia bilang kalau dia tahu Ha Na khawatir makanya dia sekarang menemui Ha Na. Ha Na tanya apa ada sesuatu terjadi. Joon tidak menjawab. Dia meletakkan kepalanya di pundak Ha Na. Ha Na berkata bukan berarti dia sudah berikan cincin itu pada Joon, Joon bisa memeluknya seperti itu. Joon tertawa, lalu menarik tangan Ha Na dan mengajaknya jalan2.
Ha Na menolak karena dia belum mengunci pintu rumah.
"Jadi tidak ada siapa pun dirumah?" tanya Joon, lalu membalikkan badannya. Ia mau masuk ke rumah. Ha Na menarik Joon. Ia melarang Joon masuk ke rumah. Joon bilang bukankah lebih baik kalau rumah Ha Na kosong. Ha Na melarang Joon masuk ke rumah. Mereka pun saling dorong. Joon jatuh. Dan air pun terpancar dari selang.
Joon marah, "Apa kau sengaja membuatku basah biar aku tetap di sini?"
Joon keluar dari kamar mandi. Ia memakai baju Ha Na!!
"Apa kau tidak punya baju lain?" tanya Joon.
Ha Na berusaha menahan tawanya.
Joon kesal ditertawakan Ha Na, lalu duduk di kursi.
"Bersabarlah sebentar sampai pakaianmu kering."
"Siapa bilang aku mau pulang." ucap Joon.
"Apa?" tanya Ha Na.
"Aku berencana menginap di sini malam ini." ucap Joon.
Ha Na tergagap. "Memangnya sudah berapa lama kita pacaran?"
"Apa yang kau bicarakan? Aku menginap di sini karena aku cemas kau akan ketakutan sendirian di rumah." jawab Joon.
Ha Na merasa malu. Joon melirik Ha Na, dan tersenyum kecil.
Ha Na duduk di sofa. Mereka saling melirik dan bingung mau bicara apa.
Tiba2, Joon berdiri. Dia mencari2 kamar Ha Na. Dia pun membuka pintu kamar Yoon Hee. Ha Na menyusul Joon. Dia bilang kalau itu kamar ibunya. Di meja disamping ranjang ada foto Yoon Hee. Joon tak sempat melihatnya karena pintu yg keburu ditutup oleh Ha Na. Joon berjalan lagi sampai akhirnya sampai di kamar Ha Na. Ha Na menghalangi Joon.
"Kenapa kau mau masuk ke kamar orang tanpa permisi?" tanya Ha Na.
"Hah? Apa itu?" kata Joon mengalihkan perhatian Ha Na.
Perhatian Ha Na teralih. Joon pun langsung masuk kamar Ha Na.
Ha Na menyusul Joon.
"Kau sangat gampang dibohongi." ucap Joon bangga.
Joon melihat foto2 Ha Na saat Ha Na kecil. Ia bilang Ha Na jelek sewaktu kecil.
"Untuk apa kau melihat foto2ku." ucap Ha Na, menjauhkan fotonya dari Joon.
Joon lalu mengambil kamera dari laci Ha Na dan menyuruh Ha Na menoleh. Joon memotret Ha Na sambil tertawa. Ia lalu duduk di ranjang Ha Na dan memanggil Ha Na. Ha Na duduk disamping Joon. Sambil memegang pundak Ha Na, mereka foto berdua.
Joon melihat hasil jepretannya dan mulai menyombong.
Ha Na mengambil kameranya dan berkata, "Terserah!"
Joon melihat2 isi kamar Ha Na dan berkata tidak pernah berpikir Ha Na bisa belajar dan tidur di kamar itu.
Ha Na bertanya apa yang terjadi hari itu. Kenapa tiba2 Joon pergi.
Joon bilang, masalah keluarga. Ha Na terus memandangi Joon. Joon bilang lagi kalau dia sangat depresi karena keluarganya berantakan dan itulah alasannya tidak percaya pada cinta. Ayahnya tidak bisa melupakan cinta pertamanya. Tapi sejak dia bertemu dengan Ha Na, dia merasakan perasaan itu. Perasaan yang disebut JATUH CINTA.
Joon mendekatkan wajahnya ke Ha Na. Semakin dekat. Dan Ha Na langsung berkata, Apa?
Joon senyum dan berkata, Kau benar2 sudah jatuh ke dalam pelukannku.
Ha Na menatap Joon, lalu meminta Joon berhenti menggodanya.
Joon mau pergi, namun di tahan Ha Na.
Ha Na meletakkan tangannya di bahu Joon dan menatap Joon dari dekat.
"Aku menunggu saat2 seperti ini. Jangan pulang ke rumahmu." ucap Ha Na.
Ha Na lalu menutup matanya. Joon mau menciumnya. Ha Na buru2 membuka matanya dan menjauhkan wajahnya dari Joon.
Ha Na mau pergi, tapi Joon menahannya.
Joon bilang Ha Na gak boleh pergi setelah memulainya lebih dulu.
Ha Na bilang kalau dia hanya bercanda. Tapi Joon terus menggoda Ha Na. Dia bahkan mendekatkan wajahnya ke Ha Na hingga mereka jatuh ke tempat tidur.
Tiba2, terdengar suara Yoon Hee. Joon kaget. Ha Na langsung membekap mulut Joon.
"Bukankah kau bilang ibumu tidak akan pulang malam ini?" kata Joon.
Ha Na kebingungan. Yoon Hee tanya apa Ha Na di kamar. Ha Na pura2 habis bangun tidur.
Yoon Hee pun masuk ke kamarnya. Ha Na lega.
Ha Na lalu ingat soal pakaian Joon yang dijemur diluar. Mereka sama2 panik. Buru2 Ha Na keluar mengambil pakaian Joon, kemudian menyembunyikan di kamarnya. Ia lalu ke depan dan mengambil sepatu Joon. Yoon Hee muncul. Ha Na menyembunyikan sepatu Joon dibalik punggungnya. Untuk mengalihkan perhatian Yoon Hee, ia tanya soal In Ha. Yoon Hee bilang kalau In Ha baik2 saja. Ha Na menyuruh Yoon Hee tidur.
Setelah Yoon Hee masuk kamar, Joon membuka pintu kamar Ha Na. Ha Na menyuruh Joon keluar dengan memberi kode. Joon langsung ke depan. Ia memanggil Ha Na lagi dan tanya mana sepatunya. Ha Na menyuruh Joon keluar. Joon pun keluar. Setelah Joon keluar, Ha Na memberikan sepatu Joon lewat jendela. Sebelum pergi, Joon mencium Ha Na. Ha Na tersenyum senang.
Yoon Hee keluar kamar dan tanya ngapain Ha Na di dekat jendela.
Ha Na bilang kalau dia sedang melihat bintang.
Yoon Hee juga mau ikut lihat bintang, namun Ha Na buru2 menutup jendela.
Ha Na mengajak Yoon Hee minum teh. Yoon Hee bingung dengan sikap Ha Na.
Joon sudah mengganti bajunya lagi. Ia menuju pulang. Langkah Joon terhenti saat melihat Tae Sung.
"Kenapa aku selalu melihatmu ada di sekitar Ha Na. Setahuku, kau hanyalah kakak kelas Ha Na. Kau punya banyak rahasia dan kau punya tunangan." ucap Joon.
"Aku juga tahu sedikit tentangmu." jawab Tae Sung.
"Apa kau menyelidikiku diam2?" tanya Joon.
"Dari informasi yang kuperoleh, kau bukan orang yang dapat dipercaya. Aku tidak akan membiarkan kau mendekati Ha Na. Sekarang aku menyadari betapa pentingnya dia untukku." ucap Tae Sung.
Joon kaget.
"Aku akan membatalkan pertunanganku." ucap Tae Sung.
"Karena pertunanganmu, kau selalu mengabaikan Ha-na. Ha-na gadis yang baik. Dia sangat jujur dan tulus. Sekarang, aku adalah orang yang paling mengerti Ha-na. Karena itu, tentu saja aku tidak akan melepaskannya.” Tae-seong dan Joon saling berpandang-pandangan dengan tajam.
Ha Na dan Yoon Hee sedang minum. Ha Na terlihat gelisah.
"Ha Na sebenarnya..."
"Bu, Aku minta maaf."
Ha Na dan Yoon Hee bicara bersamaan.
"Ada apa?" tanya Ha Na.
"Apa ada yang mau kau katakan?" tanya Yoon Hee.
"Ibu saja dulu." jawab Ha Na.
"Ha Na, ibu sudah memutuskan akan memulainya lagi dari awal dengan In Ha." ucap Yoon Hee.
"Benarkah? Aku sangat setuju." jawab Ha Na.
"Terima kasih." ucap Yoon Hee.
"Bu, aku sepertinya menyukai seseorang."
"Apa itu Tae Sung?"
"Bukan Tae Sung. Aku jatuh cinta padanya secara tiba2."
Ha Na berlari keluar dan mencari Joon. Saat menemukan Joon, ia tersenyum. Begitupula dengan Joon.
Ha Na mendatangi Joon. "Kenapa kau masih di sini? Kupikir kau sudah pergi."
"Aku ingin melihat wajahmu sebelum aku pulang. Bagaimana dengan ibumu?" tanya Joon.
"Aku sudah memberitahunya. Ibuku ingin aku mempertemukanmu dengannya."
Joon tersenyum. Ha Na membalas senyuman Joon. Joon lalu memegang tangan Ha Na.
"Aku tidak tahu apa yang terjadi denganku akhir2 ini. Aku merasa menjadi pribadi yang berbeda setelah bertemu denganmu." ucap Joon.
Joon tersenyum. Ha Na membalas senyuman Joon.
"Aku menyukaimu. Jadi tetaplah disampingku. Jangan pergi." ucap Joon lagi.
Ha Na mengangguk2an kepalanya. Keduanya sama2 tersenyum bahagia."
"Hati2 di perjalanan." ucap Ha Na.
"Biarkan aku memelukmu sebentar." pinta Joon.
Joon lalu memeluk Ha Na. Ha Na membalas memeluk Joon. Joon terlihat sangat bahagia.
Joon pulang ke rumah. Dia melihat ada ambulance di depan rumah dan buru2 masuk.
Tenaga medis sedang berusaha menenangkan Hye Jung.
Hye Jung berteriak2, "Aku tidak mabuk! Apa yang kalian lakukan? Panggilkan anakku kemari! Joon!"
Joon masuk kamar.
"Nyonya terlalu banyak minum, padahal saya sudah menasehatinya." ucap pembantu Hye Jung.
Joon mendatangi ibunya. "Ibu..."
"Joon, cepat panggil ayahmu. Dia pasti akan mendengarkanmu." ucap Hye Jung histeris.
Joon menghembuskan nafas.
Ha Na berlari2 masuk ke mobil sambil membawa bunga yang akan diletakkannya di kafe.
"Apa kau tinggal sendirian di kafe?" tanya Yoon Hee.
"Tentu saja. Aku suka takut berada sendirian di kafe. Aku akan segera pindah dari sana. Minggu depan aku pindah. Jangan takut." jawab Ha Na.
"Betul ya. Aku sangat mencemaskanmu." ucap Yoon Hee.
"Ibu cemas?"
"Bagaimana aku tidak cemas, anak gadisku tinggal sendirian di sana." jawab Yoon Hee.
Ponsel Ha Na berbunyi. Ada SMS masuk, dari Joon! Aku sudah sampai di rumah. Aku tidak bisa tidur tanpamu. Sampai ketemu nanti. Aku sangat merindukanmu. Ha Na senyum2 sendiri membaca pesan Joon. Yoon Hee tanya SMS dari siapa, apa dari pria itu. "Bukan. Kami belum sedekat itu." jawab Ha Na gugup. Ia bahkan menduduki ponselnya saking gugupnya.
Pintu kamar In Ha diketuk. In Ha menyuruh org itu masuk. Ternyata Joon yang datang.
Joon dan In Ha jalan2 di taman RS.
"Kemarin aku menjengukmu, tapi ayah tidak ada." ucap Joon.
"Apa kau bertemu dengannya?" tanya In Ha.
Joon diam sesaat, lalu berkata, "Ayah, aku minta maaf."
"Untuk...?" tanya In Ha.
"Itu salahku. Akulah yang sudah membuatmu tersiksa selama ini." jawab Joon.
"Joon." ucap In Ha.
"Aku sudah tahu kalau ibu lah yang bersalah. Aku juga mengerti alasan ayah meninggalkan ibu. Tapi, hatiku tidak mau mendengarkanku. Aku kasihan pada ibu yang selalu melihat ayah di matanya. Bukan karena ayah, tapi karena ibu sakit. Maaf ayah. Tapi bisakah ayah memberi ibu satu kesempatan lagi? Aku tidak bisa melihat ibu seperti ini. Lupakanlah masa lalumu. Demi ibu dan aku." pinta Joon.
Joon menuruni tangga sambil mengingat jawaban sang ayah.
Flashback
"Maaf karena aku membuatmu hidup seperti ini. Kalau aku mau menyerah, aku sudah menyerah dari dulu. Tapi aku tidak bisa melakukannya. Itu salahku. Maaf." ucap In Ha.
Flashback end
"Apakah ini yang kau bilang cinta?" tanya Joon.
Joon beranjak meninggalkan RS. Di depan RS, dia melihat Yoon Hee. Dia ingat kalau Yoon Hee adalah wanita yang bersama ayahnya di RS kemarin. Dia mau mendatangi Yoon Hee, tapi urung dilakukan karena mendengar Yoon Hee memanggil seseorang.
"Ha Na."
"Ibu.." jawab Ha Na sambil berjalan ke arah Yoon Hee.
Joon kaget. Dia tak menyangka kalau Yoon Hee adalah ibunya Ha Na. Ha Na menoleh sejenak. Joon pun langsung bersembunyi. Ha Na menyapa In Ha yang mendatangi mereka. Joon terus melihat pemandangan itu. Ha Na memberikan hadiah pada In Ha. Joon terus melihat Ha Na yang tampak akrab dengan In Ha. Joon yang tak sanggup lagi melihat kenyataan itu, melangkah pergi. Ha Na melihat Joon yang berjalan pergi, namun ia diajak bicara lagi oleh Yoon Hee.
Joon sedang melajukan mobilnya. Wajahnya terlihat pucat. Dia gak menyangka Ha Na adalah anak Yoon Hee. Matanya mulai berkaca2. Dia menghentikan mobilnya di tengah jalan. Buliran bening pun mengalir dengan deras. Joon kecewa dengan kenyataan Ha Na adalah anak cinta pertama ayahnya. Ia bahkan sampe memukul setir mobilnya.
Joon meluapkan emosinya dengan berlatih menembak di tengah pemotretan. Jo Soo menatap jamnya, dan berkata lebih baik Joon memotret daripada menembak. Joon selesai menembak, lalu menyuruh semuanya bersiap untuk pemotretan.
Ha Na mengeluarkan belanjaannya. Dia mengeluarkan ponselnya dan mau mengirim SMS pada Joon. Tapi gak jadi karena Sun Ho datang. Sun Ho melihat belanjaan Ha Na dan tanya apa Ha Na akan makan malam dengan Joon. Ha Na dengan malu2 mengelak dan meminta Sun Ho ikut makan malam dengan berkata. Ia juga berkata sudah membeli bir. Sun Ho memberitahu Ha Na kalau Joon tidak bisa mabuk. Ha Na tanya apa itu benar. Sun Ho bilang minum satu sampai dua gelas sudah cukup bagi Joon. Ha Na tampak kecewa. Sun Ho tanya lagi apa benar Ha Na akan makan malam dengan Joon. Ha Na masih mengelak. Sun Ho lalu menawarkan bantuan membantu Ha Na memasak. Sambil memasak, mereka bercanda.
Selesai masak, Sun Ho pamit pulang. Dia menolak makan malam dengan mereka karena tahu Joon pasti hanya ingin berdua dengan Ha Na. Setelah Sun Ho pergi, Ha Na memotret masakannya dan mengirimkannya pada Joon. Joon selesai pemotretan. Ponselnya berbunyi. SMS masuk dari Ha Na. Jo Soo merasa heran ponsel Joon baru sekali itu berbunyi. Joon tampak gelisah membaca pesan Ha Na. Dia tidak membalas pesan Ha Na. Jo Soo tanya apa mereka akan kembali ke studio. Joon bilang mereka akan makan di kedai. Semua staf senang, kecuali Jo Soo. Jo Soo heran melihat sikap Joon.
Ha Na sudah berdandan cantik. Dia menunggu Joon untuk makan malam.
In Ha keluar RS ditemani Yoon Hee.
"Apa kau akan pulang. Aku akan mengantarmu." ucap Yoon Hee.
"Dokter bilang aku baik2 saja, jadi berhenti memperlakukanku sebagai pasien." jawab In Ha.
Yoon Hee tersenyum, In Ha menghela napas.
"Aku benar2 tidak mau berpisah darimu. Apa ada tempat yang mau kau tuju?" tanya In Ha.
"Ada banyak sekali tempat yang mau kutuju." jawab Yoon Hee.
"Kalau begitu ayo kita pergi bersama. Dimulai dari tempat yang paling dekat." ucap In Ha sambil menggandeng Yoon Hee.
In Ha dan Yoon Hee jalan bersama mengenakan payung kuning.
"Saat di Amerika sakit parah. Aku berpindah2 rumah sakit untuk mencari dokter yang bagus." ucap Yoon Hee.
"Pantas aku tidak bisa menemukanmu. Saat aku mendengar berita bahwa kau meninggal, aku tidak mempercayainya." jawab In Ha.
"Kau pernah mencariku sebelumnya?" tanya Yoon Hee.
Ha Na masih menunggu Joon. Ia melirik ponselnya, namun tak ada SMS yg masuk dari Joon.
Sementara itu, Joon sudah mulai mabuk. Jo Soo berusaha menghentikan Joon minum lagi, tapi Joon gak menggubrisnya.
Ha Na mulai bosan menunggu Joon. Tiba2, terdengar suara klakson. Ia bergegas keluar namun itu bukan Joon. Ia menelpon Joon, tapi gak diangkat.
Joon mulai mengantuk. Para staf mulai berdiri dan hendak pulang. Tapi Joon masih mengajak stafnya minum2. Jo Soo melarang dan menyuruh yang lain pulang.
Ha Na kesal, "Aku akan memakannya sendiri!"
Joon dibopong Jo Soo keluar kedai. Joon menabrak seseorang. Orang itu marah. Joon juga marah. Keadaan pun menjadi kacau. Joon memukul orang itu. Orang itu balas memukul Joon sampai Joon berdarah.
Yoon Hee dan In Ha duduk di kafe.
"Setelah sembuh, aku kembali ke Korea. Namun aku mendengar berita bahwa kau sudah menikah. Sejak saat itu aku mencoba melupakanmu. Mungkin karena aku merasa sakit hati. Bukan karena kau sudah menikah, tapi karena aku sudah tidak bisa merindukanmu lagi. Itulah kenapa aku sakit hati. Kenangan tentangmu menguatkan aku selama aku menjalani pengobatan di Amerika. Terima kasih untuk semuanya." ucap Yoon Hee dengan mata berkaca2.
In Ha memandang Yoon Hee sambil tersenyum. Yoon Hee juga memandang In Ha dengan mata yang berkaca2.
Joon masuk ke rumah. Dia menyalakan lampu dan melihat makanan di meja. Dia merasa menyesal.
Joon masuk ke kamar Ha Na dan melihat Ha Na sudah tidur sambil memeluk ponsel. Joon duduk di ranjang Ha Na dan mengusap pipi Ha Na dengan mata berkaca2. Dia lalu tidur disamping Ha Na.
In Ha dan Yoon Hee pulang bersama sambil mengobrol.
Joon dan Ha Na tidur saling berhadapan dan dibawah satu selimut.
Hari sudah pagi. Joon tidur dengan memeluk Ha Na. Ha Na terbangun dan kaget melihat Joon disampingnya. Joon pun ikut bangun.
"Kenapa kau tidur di ranjangku?"
"Bukan seperti itu."
"Tapi kenyataannya kau tidur di ranjangku."
"Kemarin apa kau membuka jendela kamarku? Aku kedinginan makanya aku kemari."
Ha Na lalu terkejut melihat luka di bibir Joon. "Apa yang terjadi?" tanyanya.
Ha Na mengobati luka Joon. Joon mengeluh sakit.
"Aku kan sudah bilang jangan terlalu membangga2kan dirimu di depan org lain. Lukamu ini cukup parah." omel Ha Na.
"Aku berhadapan dengan 17 orang." jawab Joon.
"Kelihatan seperti syuting film dengan 17 personil." ucap Ha Na.
"Bagaimana kau tahu?" tanya Joon.
Mereka pun tertawa bersama. Ha Na mengobati luka di leher Joon. Joon mengeluh sakit. Joon memandangi wajah Ha Na. "Jangan terluka lagi. Aku tidak suka melihatmu terluka." ucap Ha Na. Joon gak menjawab. Dia lalu minta maaf sudah membuat Ha Na menunggunya semalam. Ha Na bilang kalau Joon memang sudah membuatnya menunggu. Joon lalu meminta putus. Ha Na dengan bercanda bilang kalau dia akan memutuskan Joon. Joon memandang Ha Na dengan serius. Ha Na tanya apa yang terjadi. Joon bilang tidak ada apa2. Ha Na tanya lagi, betulkah? Joon meyakinkan Ha Na tidak terjadi apa2.
Ha Na sedang memotong kayu. Joon yang sedang mengutak-atik tabletnya disamping Ha Na merasa keganggu. Dia pun mendatangi Ha Na. Joon melihat sketsa gambar kayu Ha Na. Ia pun memberitahu Ha Na kalau ukuran yang dipotong Ha Na salah.
Jo Soo dan In Sung memperhatikan Joon dan Ha Na.
"Kemarin mereka bertengkar dan sekarang sudah berbaikan." ucap Jo Soo lega.
"Mereka berdua tidak kelihatan seperti sedang pacaran kan?" tanya In Sung.
Sun Ho muncul di belakang mereka. "Itu namanya cinta. Apa kalian pernah melihat Joon memperlakukan wanita seperti itu?" tanya Sun Ho.
Mereka terus memperhatikan Joon dan Ha Na.
"Benar2 membuat orang khawatir." ucap Sun Ho.
"Apa?" tanya Jo Soo dan In Sung.
"Ah, tidak ada apa2." jawab Sun Ho mengelak.
Ha Na sedang memotong kayu. Salah satu kayu hasil potongannya jatuh menimpa kakinya. Ha Na langsung teriak. Mendengar teriakan Ha Na, Joon langsung mendekati Ha Na.
"Kau baik2 saja?" tanya Joon.
"Aku baik2 saja." jawab Ha Na.
"Seharusnya kau berhati2." ucap Joon.
Joon pun memapah Ha Na. Joon menyuruh Ha Na duduk dan tidak banyak bergerak. Ha Na gak mau. Dia bilang harus menyelesaikan pekerjaannya hari itu. Joon menyuruh Ha Na menurutinya. Ha Na tanya bagaimana dengan pekerjaannya. Joon bilang kalau dia akan membantu Ha Na. Ha Na nampak gak yakin. Joon mendekati potongan kayu2 itu. Ha Na memperingatkan Joon kalau pekerjaan itu tidak mudah meski Joon mengikuti yg ada di sketsa. Joon mulai memotong kayunya.
Ha Na mengomentari hasil kerja Joon, "Tidak buruk."
Joon mulai memuji dirinya, "Aku adalah orang yang bisa melakukan apapun hanya dengan sekali lihat."
Ha Na melihat Joon dengan sinis.
"Juga melakukannya lebih baik dari yang lain." sambung Joon.
"Kau mulai lagi.." ucap Ha Na kesal.
"Aku akan membantumu." ucap Ha Na lagi.
"Duduklah dan istirahat." perintah Joon.
"Aku akan membantumu." Ha Na bersikeras.
"Aku akan membantumu sekarang. Sampai saat ini aku tidak pernah melakukan apa2 untukmu." jawab Joon.
Ha Na terdiam. Joon pun kembali bekerja.
Jo Soo dan In Sung memandangi pekerjaan Joon dan Ha Na dgn takjub. Jo Soo mengakui kehebatan Joon yang bisa melakukan apapun dengan sempurna. Sun Ho ikut melihat mereka. Ha Na tersenyum melihat Joon yang bekerja dgn serius.
Yoon Hee sedang menyiram tanaman sambil mendengarkan lagu. Saat sampai pada lirik 'Di sini hujan lagi', Yoon Hee tersenyum.
In Ha sedang melukis. Selesai melukis, dia mengambil ponselnya dan melihat nama Joon dalam daftar kontak. Ia ingat saat Joon bilang gak bisa melihat Hye Jung jatuh seperti itu. Ia juga ingat saat Hye Jung mabuk di rumahnya dan mempertanyakan alasan In Ha banyak berubah. In Ha lalu melepas celemeknya dan pergi keluar.
Sun Ho membantu Ha Na menanami strawberry. Setelah selesai, mereka keluar. Mereka bertemu Joon di taman. Joon tanya, "Apa sudah selesai?"
"Ya, terlihat lebih bagus dari yang kukira." jawab Ha Na.
"Siapa dulu yang mengerjakannya." ucap Joon.
Joon lalu berpura2 lehernya sakit karena membantu Ha Na. Ha Na dan Sun Ho tertawa melihat kelakuan Joon.
Mi Ho datang dan langsung duduk disamping Joon. Ha Na merasa cemburu. Sun Ho menenangkan Ha Na. Mi Ho melirik Ha Na dan teringat soal foto cinta pertama ayahnya yang mirip Ha Na. Sun Ho pura2 gak mengerti apa yang dibicarakan Mi Ho. Mi Ho mengingatkan Sun Ho soal foto Yoon Hee yang mereka lihat. Sun Ho langsung menutup mulut adiknya itu. Sun Ho lalu tanya apa isi tas yang dibawa Mi Ho. Ha Na yg penasaran tanya foto apa yang dimaksud Mi Ho.
Joon pun ikut penasaran. Sun Ho bilang bukan apa2. Mi Ho masih mau membahas soal foto, tapi Sun Ho terus melarangnya. Akhirnya Mi Ho bilang kalau dia membawakan makanan untuk ibu Joon yang lagi sakit. Ia mengaku membuat makanan itu selama 3 jam. Sun Ho memberitahu Joon kalau Mi Ho dibantun ibunya memasak makanan itu. Mi Ho menyuruh Sun Ho menutup mulutnya.
"Ibumu menelponku. Dia bilang senang denganku dan ingin aku datang bersamamu. Kalau kau tidak pergi denganku, bibi akan kecewa? Apa kau akan membiarkan seorang pasien lebih kecewa lagi? Kau akan pergi kan?" ucap Mi Ho. Joon melirik Ha Na yang cemburu.
"Ah, aku juga akan ikut dengan kalian. Sudah lama aku tidak melihat ibumu." ucap Sun Ho.
Mi Ho memelototi Sun Ho.
Sun Ho dan Mi Ho masuk ke ruang praktek Sun Ho.
"Kenapa kau merusak rencanaku?" tanya Mi Ho marah. "Dan juga kenapa kau melarangku bicara soal foto?"
Sun Ho duduk, lalu bilang, "Kalau ada seseorang yang dengar ada orang yang mirip dengan cinta pertama ayahnya, mereka akan tertarik. Kau tidak mau Joon tertarik pada Ha Na kan?"
"Betulkah?" tanya Mi Ho.
"Ya, cinta pertama mereka adalah seseorang yang spesial bagi mereka."
"Betulkah?"
"Jadi jangan bicara apa2 lagi."
Mi Ho mengangguk2, lalu memuji kepintaran Sun Ho."
Sun Ho, Joon dan Mi Ho bergegas pergi menemui Hye Jung. Ha Na sedang mengurusi tanaman.
Sun Ho pamit pada Ha Na, diikuti Joon.
"Aku pergi." ucap Joon.
"Ya." jawab Ha Na singkat, lalu kembali mengurusi tanamannya.Joon tampaknya mau mengatakan sesuatu pada Ha Na, tapi gak jadi. Mi Ho datang dan menggandeng lengan Joon. Ha Na kesal melihatnya. Lalu ponsel Ha Na berbunyi. Telepon dari Yoon Hee. Saat akan masuk mobil, Joon kembali lagi ke rumah. Joon melihat Ha Na lagi bicara dengan ibunya. Joon pun langsung duduk disamping Ha Na. Ha Na menutup teleponnya.
"Telepon dari ibumu?" tanya Joon.
"Ya. Kenapa?"
"Aku kembali karena mau mengucapkan kata2 sampai jumpa padamu."
Ha Na menganggukkan kepalanya, lalu tanya sakit ibu Joon.
Joon gak menjawab. Ha Na pun menyuruh Joon cepat2 menemui ibunya.
"Sampai jumpa nanti. Kita akan makan bersama."
Ha Na merasa senang. Mi Ho menyusul Joon dan menyuruh Joon cepat2.
"Ya!" jawab Joon kesal, lalu melirik ke Ha Na. Dia suruh Ha Na pakai baju yang bagus. Joon pun pergi. Senyum Ha Na mengembang.
Joon, Mi Ho dan Sun Ho sudah sampai di rumah Joon. Pembantu membukakan pintu.
Mereka mendengar suara Hye Jung yang marah2.
"Apa? Kau mau tinggal dengan wanita sialan itu!"
Joon buru2 naik ke atas. Mi Ho, Sun Ho dan pembantu melihat ke atas dengan muka cemas.
"Paman sudah memiliki wanita lain." bisik Mi Ho ke Sun Ho.
Sun Ho mengangguk dan mengajak Mi Ho pulang.
In Ha berusaha menenangkan Hye Jung, tapi Hye Jung makin emosi.
"Pergi! Aku tidak butuh semua ini! Jadi kau datang hanya untuk mengatakan ini? Kau mau tinggal dengan Yoon Hee?"
Joon datang dan kaget mendengarnya.
"Kalau kau sudah memilikinya, apa sudah cukuo!" bentak Hye Jung lalu mendorong tiang infusnya sampai jatuh.
Joon memegangi ibunya dan menyuruh sang ayah pulang. Hye Jung terus menatap In Ha marah.
"Sudah cukup! Aku mohon padamu." ucap Joon.
In Ha menatap Joon. Joon pun keluar dari kamar Hye Jung.
Joon duduk di taman bermain. Dia sangat stress. Ha Na menepuk punggung Joon dan meminta maaf karena datang terlambat. Joon tersenyum dan mengajak Ha Na kencan.
Sore pun tiba. Keduanya dalam perjalanan pulang.
Ha Na melihat baju2nya yang dibelikan oleh Joon.
"Bagaimana caranya aku memakai semua ini?" keluh Ha Na.
"Pakailah saat bersamaku karena aku yang membelikannya." jawab Joon.
Ha Na tersenyum bahagia. Joon melihat Ha Na.
"Apa ibumu mengatakan sesuatu yang membuatmu bahagia?" tanya Joon.
"Ibuku bertemu dengan cinta pertamanya. Mereka pergi ke tempat yang dulu sering mereka kunjungi. Romanti kan." ucap Ha Na.
"Melihat mereka bahagia, aku juga bahagia." kata Ha Na lagi.
"Oh begitu.." ucap Joon.
Ha Na gak sadar Joon serius mendengar cerita Ha Na.
"Apa kebahagiaan ibumu sangat penting bagimu? Apakah lebih penting dari kebahagiaanmu?" tanya Joon.
Ha Na berpikir sejenak, lalu menjawab, Ya.
Joon kaget.
"Aku gak tahu apakah ini bisa diartikan berbohong. Tapi itulah kenyataannya. Ibuku selalu ingin melihatku bahagia. Aku juga merasa kasihan pada ibu dan pria itu. Mereka saling mencintai tapi tidak bisa bersama." ucap Ha Na lagi.
Joon kaget. Dia berhenti melangkah. Ha Na menoleh ke Joon dan tanya ada apa.
"Kalau, maksudku jika sekarang aku berkata..."
Joon gak melanjutkan kata2nya. Ia melihat ke belakang Ha Na. Ha Na mau menoleh tapi langsung ditarik oleh Joon. Tas belanjaan Ha Na jatuh. Joon pun membawa Ha Na pergi. Ternyata In Ha menunggu Joon di depan kafe!
Joon dan Ha Na berlari2. Setelah berhenti, Ha Na tanya ada apa. Joon menatap Ha Na dengan mata berkaca2. Lalu, ia mengucapkan kata putus! Ha Na kaget mendengarnya.
BERSAMBUNG
0 Comments:
Post a Comment