Unknown Woman Ep 11 Part 1

Sebelumnya...

Sebelum lanjut, sy mau ngasih tahu dulu buat yang nunggu sinopsis Ice Adonis. Ice Adonis akan sy lanjut minggu depan ya, sekalian sama Love Rain.


Yeo Ri melemparkan topinya ke kaki Moo Yeol. Moo Yeol memungut topi itu dan melihat ke arah Yeo Ri.

Ia terkejut melihat Yeo Ri menyanyi di atas panggung.


Ji Won yang penasaran Yeo Ri masih hidup atau tidak, menghubungi sipir penjara Yeo Ri.


Sementara Yeo Ri terus bernyanyi sambil menatap tajam Moo Yeol.


Kenangannya indahnya saat masih bersama Moo Yeol dulu berkelebat di ingatannya.

Tidak hanya kenangan indah, tapi ia juga mengingat kenangan buruknya yang dicampakkan oleh Moo Yeol.


Lalu, ia teringat kematian Beom.


Yeo Ri : Kim Moo Yeol, kau tidak boleh bahagia. Akan kubuat kau membayar pengkhianatanmu padaku dan perbuatanmu pada Beom. Akan kubuat kau menyesalinya.

Moo Yeol lega Yeo Ri masih hidup.


Selesai bernyanyi, Yeo Ri langsung masuk ke ruang ganti. Moo Yeol mengejar Yeo Ri.

Pacar Seol datang dan berusaha menghentikan Moo Yeol, tapi Moo Yeol malah mendorongnya dan menggedor pintu ruangan.

Moo Yeol : Yeo Ri-ya, na ya Kim Moo Yeol! Kau masih hidup, aku senang sekali. Saat kudengar kau tewas, jantungku seperti berhenti berdetak. Aku merasa tanah yang kupijak hancur. Yeo Ri-ya, keluar lah! Beritahu aku apa yang terjadi!

Sementara di dalam, Yeo Ri menangis mendengar kata-kata Moo Yeol.


Hae Joo sedang membersihkan wajahnya. Tak lama kemudian, ia teringat Moo Yeol dan heran sendiri Moo Yeol belum sampai ke rumah padahal tadinya Moo Yeol bilang akan tiba 10 menit lagi.

Hae Joo pun menelpon Moo Yeol tapi tidak diangkat.


Moo Yeol sendiri masih menggedor-gedor pintu, menyuruh Yeo Ri keluar.

Tak lama kemudian, Yeo Ri keluar dan berpura-pura tidak mengenal Moo Yeol. Moo Yeol sontak heran dengan sikap Yeo Ri. Ia bertanya, apa yang terjadi. Yeo Ri pun mengatakan, bahwa Moo Yeol salah orang dan mereka belum pernah bertemu sebelumnya.

Moo Yeol : Yeo Ri-ya, bagaimana bisa kau tidak mengenalku? Ini aku, Kim Moo Yeol.

Yeo Ri : Kau salah orang. Jika kau terus begini, akan kupanggil polisi.


Yeo Ri beranjak pergi. Moo Yeol berniat mengejar Yeo Ri tapi dihalangi pacar Seol.

"Lepaskan!" teriak Moo Yeol, lalu lari mengejar Yeo Ri. Tapi Yeo Ri keburu pergi. Moo Yeol pun langsung naik mobilnya dan mengejar Yeo Ri.


Pacar Seol menghubungi Yeo Ri. Ia memberitahu Yeo Ri bahwa Moo Yeol memaksanya memberikan nomor Yeo Ri. Yeo Ri meminta maaf.

Pacar Seol : Gwenchanayo?

Yeo Ri : Aku harus baik-baik saja. Ini baru permulaan. Dia akan kembali lagi. Dia tidak mudah menyerah. Tolong lakukan hal serupa seperti hari ini.


Yeo Ri menutup teleponnya dan teringat ekspresi Moo Yeol tadi saat melihatnya.

Yeo Ri pun berusaha menguatkan dirinya agar tidak lemah.


Moo Yeol yang penasaran, mengikuti Yeo Ri. Ia yakin yang dilihatnya adalah Yeo Ri.


Moo Yeol masuk ke kamarnya dan langsung disambut lemparan bantal dari Hae Joo. Moo Yeol marah.

Hae Joo : Ini pukul berapa? Menurutmu ini 10 menit lagi? Katamu kau langsung pulang tapi ini sudah lebih dari sejam!

Moo Yeol beralasan, ia tidak sengaja bertemu teman-temannya dan diajak minum.

Hae Joo tambah sewot melihat Moo Yeol datang tanpa parfumnya. Moo Yeol berkata, parfum Hae Joo tertinggal di bar. Ia menyuruh Moo Yeol kembali ke bar, menjemput parfumnya. Moo Yeol pun marah dan meminta Hae Joo tidak merecokinya.

"Jujur padaku, apa kau habis bertemu mantan pacarmu?"

"Goo Hae Joo!"


Hae Joo pun mencium kemeja Moo Yeol. Ia ingin tahu apakah ada bau parfum wanita tertinggal di kemeja Moo Yeol.

Moo Yeol mendorong Hae Joo.

"Goo Hae Joo! Biarkan aku bernapas! Ayahmu mengawasiku tanpa henti dan kemampuanku selalu diperiksa. Ibumu meremehkanku dan aku harus menuruti hatimu. Biarkan aku bernapas! Jebal!"


Moo Yeol beranjak pergi.

Ji Won keluar dan heran melihat Moo Yeol pergi lagi.


Ji Won pun langsung ke kamar Hae Joo untuk mencari tahu apa yang terjadi. Hae Joo cerita, kalau Moo Yeol sudah mengabaikan panggilannya padahal Moo Yeol tidak pernah seperti itu semenjak mereka menikah.

Ji Won berusaha menasehati Hae Joo. Ia meminta Hae Joo agar tidak terlalu mengekang Moo Yeol. Tapi Hae Joo yakin ada yang tidak beres dengan Moo Yeol.

Hae Joo : Menurut ibu, dia menerima lukisan Yeo Ri juga?

Ji Won pun menyuruh Hae Joo diam dan berkata, tidak ada sidik jari siapapun selain sidik jari mereka di lukisan itu.

Hae Joo : Lalu siapa yang mempermainkan kita? Kenapa dia memperlakukanku seperti itu?

Ji Won : Dia mungkin kesal karena jabatannya. Jangan mengeluh dan tersenyum lah padanya. Begitu caranya meraih hatinya. Kau mengerti?


Mal Nyeon ke restoran dan mencari Yeo Ri. Tuan Yoon heran istrinya mencari Yeo Ri di restoran mereka. Mal Nyeon pun berkata kalau ia tidak bisa menghubungi Yeo Ri karena ponsel Yeo Ri mati.

Tuan Yoon : Kau sudah menelpon bar?

Mal Nyeon : Dia sudah pergi beberapa saat lalu. Dia bertemu pria itu dan pasti merasa tidak enak sekarang.

Tuan Yoon pun langsung melepas celemeknya dan mengajak istrinya mencari Yeo Ri. Tapi Yeo Ri tiba-tiba muncul disana.

Tuan Yoon dan Mal Nyeon pun lega Yeo Ri baik-baik saja.

Yeo Ri beralasan, kalau ia habis jalan-jalan.

Yeo Ri : Ada yang bisa kubantu?


Sekarang, mereka duduk bertiga. Yeo Ri cerita, saat melihat Moo Yeol, ia teringat mendiang ayahnya dan Beom.

Tuan Yoon : Jika kau menyesal, berhenti lah.

Mal Nyeon : Berhenti apa? Jika dia menyerah, untuk apa gunanya kabur dari penjara dan mempertaruhkan nyawanya!

Tuan Yoon : Balas dendam itu tidak baik. Balas dendam terbaik adalah pengampunan.

Mal Nyeon : Itu adalah kata-kata yang diucapkan orang yang tidak tahu arti dari dendam.

Mal Nyeon pun melecut semangat Yeo Ri. Ia berkata, jika Yeo Ri memang ingin membalas dendam, maka lakukan dengan benar.

Yeo Ri pun berkata, bahwa ia tidak akan menyerah sampai dendamnya terbalaskan.


Moo Yeol tak bisa tidur, ia memikirkan Yeo Ri yang bersikap tidak mengenalnya.

Ia lalu bangun dan memeriksa sesuatu di internet.

Ternyata, Moo Yeol mencari artikel tentang Yeo Ri yang bunuh diri dengan melompat ke Sungai Han.


Ma Ya tiba-tiba masuk kamarnya dan mengaku bermimpi buruk. Moo Yeol pun langsung menemani Ma Ya.

Hae Joo terbangun. Ia mau keluar tapi langkahnya terhenti saat ia melihat ke arah laptop yang menyala. Hae Joo penasaran apa yang diperiksa Moo Yeol. Saat tahu apa yang dibaca Moo Yeol, ia marah.

Hae Joo ingin melabrak Moo Yeol, tapi teringat nasehat Ji Won yang menyuruhnya bersikap manis pada Moo Yeol.

Hae Joo pun kesal. Ia gregetan sendiri dan membuang buku-buku di rak ke lantai untuk melampiaskan kekesalannya.


Paginya, Moo Yeol berniat kerja. Ji Won keluar dari dapur dan melihat Moo Yeol hendak pergi. Moo Yeol pun pamit untuk bekerja. Ji Won heran, karena Moo Yeol harusnya mulai bekerja besok.

Hae Joo turun dan mendelik tajam ke arah Moo Yeol.

Ji Won menyuruh Hae Joo kembali ke kamar. Ia berkata, ia akan menyusul Hae Joo setelah mengantarkan obat herbal ke Do Young.


Do Young menyuruh Ji Won memberikan obat herbal itu ke Hae Joo. Ji Won pun berkata, jatah Hae Joo sudah ada. Do Young pun meminumnya sampai habis. Setelah itu, Ji Won menyuapi Do Young permen jahe.

Ji Won tersenyum melihat Do Young menghabiskan obat herbal yang dibawanya.

*Oooow, itu bukan obat herbal kek nya. Do Young diracunin ni kek nya.


Setelah itu, Ji Won ke kamar Hae Joo. Ia terkejut saat Hae Joo cerita tentang Moo Yeol yang mencari artikel kematian Yeo Ri.

Ji Won menenangkan Hae Joo. Ia berkata, itu mungkin gara-gara Ae Nok yang mengadakan peringatan kematian Yeo Ri.

Hae Joo : Apa jasad Yeo Ri sudah ditemukan? Dia sungguh tewas?

Ji Won : Hari ini ibu akan temui sipir penjara untuk memastikannya.

Hae Joo mau ikut tapi Ji Won melarang karena tahu sifat Hae Joo seperti apa.


Sekarang, Ji Won sedang duduk di kafe bersama sipir yang selalu mengurus Yeo Ri di penjara. Sipir mengatakan, mereka menemukan jasad Yeo Ri 3 bulan setelah Yeo Ri melompat.

Ji Won : Tiga bulan pasti sudah membusuk. Bagaimana kau bisa yakin?

Sipir : Tinggi dan beratnya cocok dengan 1894 dan dia mengenakan pakaian 1894. Ada surat bunuh diri juga.

Ji Won lega mendengarnya. Soal lukisan, ia yakin itu lukisan salah antar.

Ji Won hendak pergi. Sipir pun mengatakan, bahwa mereka juga terluka dengan kepergian Yeo Ri.

Sipir lalu memberitahu Yeo Ri bahwa ada pria muda yang menanyakan jasad Yeo Ri.

Ji Won : Pria muda?


Moo Yeol ke rumah abu ayahnya Yeo Ri. Hari itu adalah hari kematian ayah Yeo Ri, Moo Yeol yakin Yeo Ri tidak akan melewatkannya.

Sampai disana, ia melihat bunga yang masih segar tertempel di kaca lemari.


Sontak, Moo Yeol langsung berlari keluar dan celingukan mencari Yeo Ri.

Tak lama berselang, ia melihat Yeo Ri.

Moo Yeol mengejar Yeo Ri tapi ternyata wanita itu bukan Yeo Ri.

Saat berbalik, Moo Yeol terkejut melihat Ji Won di belakangnya. Moo Yeol menghela napas dan menghampiri Ji Won.

Ji Won : Kenapa kau disini


Tanpa mereka sadari, seseorang mengawasi mereka dan orang itu adalah Mal Nyeon.


Mal Nyeon langsung menghubungi Yeo Ri. Yeo Ri terkejut mendengar Ji Won dan Moo Yeol mengunjungi rumah abu ayahnya.

Mal Nyeon : Seperti dugaanmu, mereka datang. Untung kau tidak ikut. Jika kau bertemu mereka, semuanya berakhir.

Yeo Ri : Aku tidak ke sana sampai semuanya berakhir. Aku yakin ayahku akan mengerti.

Mal Nyeon : Ibu sudah memberitahu ayahmu jadi jangan merasa tidak enak.

Yeo Ri : Ne, kamsahaeyo eommoni.


Yeo Ri : Apa hak kalian datang kesana? Aku tidak akan memaafkan kalian.


Ji Won marah besar. Ia mengaku ingin menampar Moo Yeol karena sudah menipu keluarganya. Ji Won lalu menyuruh Moo Yeol menceraikan Hae Joo.

Moo Yeol kaget, eommoni.

Ji Won : Kau tidak bisa melepaskan Yeo Ri? Bagaimana bisa kau mengkhianati ibu seperti ini padahal ibu sudah membiarkan ibumu mengadakan peringatan kematian untuk Yeo Ri. Aku sudah memperingatkanmu, akan membuatmu menangis darah jika berani menyakiti Hae Joo! Kuperingatkan kau lagi, jangan pernah mengkhianati Hae Joo karena wanita lain, baik yang masih hidup atau sudah mati.

Moo Yeol mengerti.

Ji Won lalu menanyakan masalah Do Chi. Ia tambah sewot saat tahu Moo Yeol belum mencari tahu tentang Do Chi.


Do Chi kaget dan marah saat Jang Goo memberitahunya menyewa Yeo Ri sebagai pengacaranya. Ia takut Yeo Ri akan mengatakan masalahnya pada semua orang.

Jang Goo membela Yeo Ri. Ia berkata, Yeo Ri tidak akan memberikan kartu namanya pada orang yang hampir ditabraknya jika dia orang seperti itu.

Do Chi lalu meminta kartu nama Yeo Ri. Setelah itu ia menghubungi Yeo Ri tapi Yeo Ri tidak bisa dihubungi membuatnya makin sewot.


Yeo Ri sendiri sedang mematai-matai wanita yang menjebak Do Chi. Ia melihat wanita itu bersenang-senang dengan pria berbeda.


Ae Nok kesal lantaran Moo Yeol tidak pernah datang membawa Ma Ya dan Ga Ya. Ia juga tidak terima karena tidak bisa bersenang-senang dengan banyak pria lantaran takut mencoreng nama baik orang tua Hae Joo.Tak lama kemudian, Yeol Mae pulang ke rumah sambil menangis. Yeol Mae cerita, ia habis diputuskan pacarnya.

Yeol Mae : Dia bertanya, apa yang bisa kuberikan setelah menikah jadi aku mengatakan, kakakku tidak membawa apa-apa saat menikah dan dia menolakku.

Ae Nok pun bersyukur Yeol Mae dicampakkan pria itu. Ia menyebut pria itu bedebah karena hanya mengincar harta.

Yeol Mae : Kalau begitu apa Kak Moo Yeol bedebah juga?

Ae Nok lalu mengajak Yeol Mae menemui Ma Ya dan Ga Ya.


Di kamarnya, Hae Joo membaca artikel kematian Yeo Ri. Artikel mengatakan tentang jasad Yeo Ri yang belum ditemukan. Sontak, Hae Joo yakin Yeo Ri masih hidup.

Tak lama kemudian, Ji Won datang dan memberitahukan kalau polisi sudah menemukan jasad Yeo Ri 3 bulan setelah Yeo Ri melompat ke Sungai Han. Hae Joo pun lega mendengarnya.

Bersambung ke part 2..............

0 Comments:

Post a Comment