Im sedang menuliskan sesuatu di kertas. Kakek Choi menghampiri Im. Ia penasaran, apa yang sedang dilakukan Im. Im bilang, bahwa dirinya sedang menuliskan sesuatu yang disebut resume.
"Kudengar harus menuliskan riyawat pekerjaanku agar bisa menjadi dokter pengobatan oriental." ucap Im.
"Dimana? Rumah Sakit Pengobatan Oriental? Kenapa harus kesana?" tanya Kakek.
"Lelaki harus bersikap ambisius. Tunggu saja. Aku akan mendapat pekerjaan di rumah sakit yang bebas kasta sosial lalu membalas kebaikan tetua dengan membayar hutang 87 dolarku padamu." jawab Im.
"Apakah pengobatan adalah caramu mendapatan ketenaran dan martabat?" tanya kakek.
"Aku tidak melukai siapa-siapa. Mencapai kesuksesan dan ketenaran melalui kemampuanku, apa salahnya?" jawab Im.
"Sekarang baru terpikirkan. Lunasi hutang 87 dolarmu sebelum pergi! Kalau tidak, jangan pergi !" ucap kakek, lalu beranjak pergi.
Kakek Choi tidak menyangka, Im sebodoh itu saat masih muda. Lalu ia bertanya-tanya, apa itu alasanya Im datang ke tempatnya.
"Siapa itu Tabib Heo?" tanya perawat yang mendadak muncul bersama Byung Ki.
"Lupakan." jawab Kakek Choi.
Kakek lalu menyuruh perawat dan Byung Ki dan melakukan sesuatu.
Im menatap resume nya dengan senyum lebar.
Im keluar dan meminta ongkos pada perawat dan Byung Ki. Mereka pun dengan kompak memberitahu Im kalau Kakek choi akan memberikan Im 1 dollar jika Im membersihkan rak sepatu dan mengepel lantai.
Im pun sebal, tapi tekadnya bekerja di RS Shinhae sudah bulat. Tak ada ongkos, ia memilih jalan kaki ke RS Shinhae.
Tapi setibanya di depan gerbang, segerombolan nenek menerobos masuk ke Haeminseo. Im pun langsung kabur ke dalam.
Yeon Kyung sedang memikirkan tasnya yang hilang. Ia merasa, menjatuhkan tasnya saat sedang berlari. Ia yakin, siapapun yang menemukan tasnya, akan terkejut melihat isinya.
Lalu, sebuah ambulance datang membawa pasien korban kecelakaan.
Trauma Yeon Kyung kambuh. Sosok ayahnya yang terkapar berlumur darah di jalan kembali terbayang di pelupuk matanya.
Seseorang memeluk Yeon Kyung dari belakang. Yeon Kyung berteriak, aaaaa!!!
"Noona, kau baik-baik saja?" tanya Jae Ha.
Sekarang, Yeon Kyung duduk sendirian memikirkan dirinya yang menjadi korban kecelakaan bersama sang ayah.
Tak lama kemudian, Jae Ha datang membawakannya segelas teh.
"Ada apa Choi Yeon Kyung, apa benar terjadi sesuatu ?" tanya Jae Ha.
"Panggil aku nuna!" jawab Yeon Kyung.
Jae Ha lalu memeriksa nadi Yeon Kyung. Sontak, Yeon Kyung teringat saat Im melakukan hal yang sama padanya.
"Kau sudah sehat." ucap Jae Ha.
Yeon Kyung lantas menarik tangannya. Jae Ha pun bertanya, kenapa ia sulit sekali menghubungi Yeon Kyung belakangan ini. Yeon Kyung beralasan, ia melakukan operasi seharian.
"Apa kau punya waktu sebentar ? Kau tahu kalau hari ini aku ada simposium ? Aah, jantungku berdebar debar.
Bagaimana jika aku mendapatkan aritmia?" ucap Jae Ha.
Tapi Yeon Kyung tidak terlalu menanggapi Jae Ha dan mengirimi SMS untuk teman psikolognya, mengajak bertemu.
Setelah pesannya dibalas, Yeon Kyung pun beranjak pergi dan menyuruh Jae Ha pergi sendirian.
Im cemberut melihat Kakek Choi memberikan akupuntur pada seorang nenek. Tapi tiba2, ia mendekati Byung Ki dan bertanya dengan penuh semangat apakah Haeminseo selalu kedatangan pasien sebanyak itu.
"Banyak, tapi uangnya tidak banyak." jawab Byung Ki.
"Apa bayaranmu cuma kata-kata dan bukan uang ?" tanya Im.
"Mereka bahkan tidak berkata manis." jawab Byung Ki.
Im langsung cemberut.
Seorang nenek lagi tiba-tiba masuk sambil menggendong babi (hueek) kecilnya. Nenek-nenek yang lain yakin, kalau nenek yang menggendong babi kumat lagi. Saat melihat Im, nenek yang menggendong babi pun berseru, memanggil Im dengan nama Bong Tak.
"Jadi, orang itu kehilangan ingatannya ?" tanya psikolog kenalan Yeon Kyung. Yeon Kyung mengiyakan.
"Apa mungkin ingatannya sudah di hapus ?Atau sudah hilang ?" tanya psikolog.
"Apa maksudmu dihapus?" tanya Yeon Kyung.
"Mendengar katamu, sepertinya ia punya masa kecil yang sulit. Dengan kata lain, otak dapat menghapus kenangan untuk melindungi diri sendiri."
"Jika itu benar, kenapa ingatan itu kembali ?" tanya Yeon Kyung.
"Kenangan yang tersembunyi dapat muncul kembali dalam kondisi tertentu. Bisa karena tempat yang berhubungan atau orang. Apa mungkin ... ada orang baru yang memasuki hidupnya ?
"Itu, aku tidak yakin." jawab Yeon Kyung.
"Tapi, apa pekerjaan orang itu ?"
"Pegawai negeri di kantor wilayah." jawab Yeon Kyung.
"Baguslah, bisa gawat kalau dia seorang dokter."
Yeon Kyung pun langsung terdiam mendengar ucapan sunbaenya.
Min Jae menghampiri Yeon Kyung yang baru keluar dari ruangan psikolog. Min Jae bertanya, kenapa Yeon Kyung keluar dari sana.
"Ada yang harus kutanyakan soal pasien. Kau sendiri?"
"Memeriksa pasien." jawab Min Jae, lalu menunjuk ke arah Nyonya Cho yang kini sibuk menelpon seseorang dengan wajah gelisah.
Yeon Kyung terkejut melihat Nyonya Cho.
Si nenek yang membawa babi terus saja memanggil Im dengan nama Bong Tak. Nenek yang lain memberitahu Im kalau nenek pembawa babi menderita alzheimer dan Bong Tak adalah putra sulung nenek yang membawa babi tapi si nenek pembawa babi kehilangan Bong Tak di pasar saat Bong Tak masih kecil.
"Bong Tak-ah, adikmu sakit parah." ucap nenek si pembawa babi sambil melihat babinya.
"Itu adalah Bong Sik, anak kedua. Tapi dia jahat. Dia pergi keluar negeri setelah menikah." jawab nenek lain.
"Bong Tak-ah, Bong Sik tidak mau makan dan selalu menangis." ucap nenek si pembawa babi.
Si nenek pun mendekatkan babinya ke arah Im. Im langsung menghindar, dia nampak jijik dengan babinya. Tapi karena kasihan pada nenek, akhirnya Im memberikan akupuntur pada si babi.
Tak lama kemudian, Im menurunkan si babi dari pangkuannya tapi babi itu malah balik ke pangkuan Im dan buang kotoran di kaki Im.
Semua pun tertawa.
Im mengantarkan nenek yang memanggilnya Bong Tak keluar. Sebelum pergi, si nenek memberikannya bayaran dan menyuruh Im membeli apa saja dengan uang itu.
Tapi ternyata, yang diberikan nenek bukanlah uang tapi tiket pemandian umum.
Im yang mengira itu uang, langsung menyembunyikannya ketika Kakek Choi datang. Im lantas pamit.
Direktur Shin bicara pada Prof. Hwang. Ia yakin, Direktur Ma mencari Im untuk menyerang mereka. Direktur Shin berkata, mereka harus lebih dahulu menemukan Im dan memaksa Im membuat kesaksian kalau Im melakukan akupuntur pada Ha Ra tanpa izin.
Prof. Hwang tidak setuju. Ia takut Yeon Kyung kena masalah tapi begitu Direktur Shin bilang kalau Yeon Kyung adalah cucu temannya Direktur Ma, Prof. Hwang pun terkejut.
Yeon Kyung berjalan-jalan di luar rumah sakit sambil memikirkan kata-kata sunbae nya soal orang baru di kehidupannya.
Ia pun teringat pertemuannya dengan Im.
"Seolma malduandwae." ucap Yeon Kyung.
Ponsel Yeon Kyung berbunyi. Jae Ha mengirimkan foto padanya.
"Aku sudah mengamankan kursi ini jadi datanglah sebelum bunga ini mengambil kursimu." ucap Jae Ha.
Man Soo menghampiri Yeon Kyung. Man Soo berkata, karena Yeon Kyung sudah menyelamatkan Ha Ra pasti jalan Yeon Kyung untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi akan semakin mulus.
"Kau cemas karena aku bisa jadi instruktur, profesor dan kepala dokter di atasmu ?" tanya Yeon Kyung.
"Entah ya. Aku perlu melihat dulu apakah aku akan iri atau senang. Kita akan tahu apakah jalurmu jalur bunga atau comberan." jawab Man Soo.
"Kenapa belakangan ini kau merecoki aku terus? Apa karena pacarmu selingkuh ?" balas Yeon Kyung.
"Bagaimana kau tahu?" tanya Man Soo tapi kemudian ia meralat ucapannya dengan menyuruh Yeon Kyung mengurus urusan Yeon Kyung sendiri.
Tiba-tiba, Yeon Kyung melihat Im turun dari taksi. Tak mau Im tertangkap, Yeon Kyung pun langsung berdiri di depan Man Soo agar Man Soo tidak melihat Im.
Man Soo pergi begitu saja tanpa melihat Im.
Setelah itu, Yeon Kyung kembali melihat Im yang dimarahi supir taksi karena Im membayar si supir taksi dengan tiket pemandian umum.
Im pun kabur. Yeon Kyung panic melihat Im berlari ke arah RS Oriental Shinhae.
Supir taksi menelpon polisi. Mendengar itu, Yeon Kyung pun membayar ongkos taksi Im.
Man Soo yang masih di lobby akhirnya menyadari sikap aneh Yeon Kyung tadi.
Im mendekati pusat informasi. Ia mau menyerahkan resume nya tapi begitu melihat Direktur Ma lewat, ia pun tidak jadi menyerahkan resume nya dan bergegas mengejar Direktur Ma.
Yeon Kyung berlari kesana kemari di RS Oriental Shinhae, mencari keberadaan Im.
Direktur Ma sendiri sedang mendengarkan presentasi Jae Ha soal akupuntur bersama Direktur lainnya. Dalam presentasinya, Jae Ha menyebut nama Im sebagai tabib Joseon terbaik.
"Sayangnya, saat ini kita harus mengimpor kemampuan akupuntur kita dari negara lain. Dr. Heo Im terkenal sebagai ahli akupuntur dari timur. Jika Tabib Heo Im mengetahui hal ini, Ia pasti berduka di dalam kuburnya." ucap Jae Ha, lalu mengakhiri presentasinya.
Im pun menyelinap masuk ke dalam dan melihat Direktur Ma menyalami Jae Ha di podium.
Petinggi rumah sakit rumah memberikan selamat dan pujian pada Jae Ha. Im ingin mendekati mereka tapi Direktur Shin mendadak muncul. Direktur Shin sempat menabrak Im saat menuju ke arah si petinggi rumah sakit. Tapi karena fokusnya pada petinggi rumah sakit, ia tidak memperhatikan sosok yang ditabraknya.
Direktur Ma mengajak petinggi rumah sakit melihat-lihat rumah sakitnya. Direktur Shin juga mengajak petinggi rumah sakit minum teh di ruangannya.
"Baiklah. Aku akan kesana nanti." jawab petinggi rumah sakit, lalu beranjak pergi.
Setelah petinggi rumah sakit pergi, Direktur Shin dan Direktur Ma membahas video Im. Direktur Shin berkata, jika video itu tersebar, Yeon Kyung bisa kena masalah. Jae Ha terkejut mendengar nama Yeon Kyung.
Yeon Kyung akhirnya menemukan Im. Ia melihat Im mengikuti Direktur Ma dan Jae Ha.
Yeon Kyung bergegas mengejar Im tapi langkahnya terhenti karena Im masuk ke toilet pria.
Singkat cerita, Im menghampiri Direktur Ma di toilet. Sebelum menyerahkan resume nya, ia terlebih dahulu memberikan hormatnya pada Direktur Ma. Melihat itu, Jae Ha marah. Ia menegur Im dan mengajak Im bicara diluar. Tapi sebelum Jae Ha menariknya keluar, Im pun langsung memperkenalkan dirinya dan memberikan resume nya pada Direktur Ma.
Sontak, Direktur Ma kaget mendengar cerita Im. Im terus mengoceh soal bakatnya, hingga akhirnya Yeon Kyung datang dan membawa Im keluar.
Diluar, Yeon Kyung memarahi Im. Im pun berkata, bahwa Yeon Kyung tidak perlu cemas karena dia tidak akan meminta bantuan Yeon Kyung agar bisa bekerja di RS Shinhae.
"Kau mau mencari kerja disini? Apa itu masuk akal?" tanya Yeon Kyung.
"Kudengar selama ada kemampuan, maka ada kesempatan." jawab Im.
"Kesempatan untuk menimbun harta?" tanya Yeon Kyung.
"Uang itu ... apa kau tahu bagaimana artinya bagiku ? Apa kau tahu hidup seperti apa yang kujalani dan kenapa aku menjalaninya ?Jangan seenaknya menilaiku hanya karena kau mendengar dan melihatku selama setengah hari." jawab Im.
Im pun pergi. Yeon Kyung mengejar Im. Yeon Kyung berkata, berbahaya bagi Im jika Im tetap kesana. Tapi Im tidak peduli dan beranjak pergi.
Di ruangannya, Direktur Ma membaca resume Im.
"Aku memulai praktek medisku di usia 12 tahun. Aku mempelajari akupuntur selama 2 tahun di pulau Jeju. Aku lulus ujian medis dengan nilai tertinggi di usia 20 tahun. Sesudahnya, aku bekerja di klinik pemerintah sangat lama. Sehari aku mengobati lebih dari sepuluh orang. Jika anda mempekerjakan aku sebagai dokter di rumah sakitmu, aku pastikan anda tidak akan menyesalinya." tulis Im dalam resume nya.
"Heo Im." gumam Direktur Ma.
Jae Ha berusaha menyelidiki soal video yang membahayakan Yeon Kyung seperti yang dibilang Direktur Shin. Ia ingin melihat video itu.
Dan Direktur Shin mendapat laporan soal keberadaan Im.
Im berpapasan dengan petinggi rumah sakit.
"Wajahnya tampak tidak hidup ... gelap seperti sudah mati." ucap Im dalam hati.
Im pun menyusul petinggi RS.
Sementara itu, Yeon Kyung kembali mencari Im di RS Oriental Shinhae.
Dan benar saja, petinggi rumah sakit tiba-tiba collaps! Im pun langsung memeriksa petinggi rumah sakit dan menyimpulkan si petinggi rumah sakit mengalami masalah jantung.
Im mencoba menolong petinggi RS dengan akupunturnya.
Dari kejauhan, Direktur Ma memperhatikan cara Im mengobati petinggi RS.
Tepat saat itu, Yeon Kyung datang dan mencegah Im memberikan akupuntur lebih lanjut pada si petinggi RS.
Yeon Kyung pun mencoba menolong petinggi RS dengan defribilator. Tak lama kemudian, petinggi RS kembali sadar.
Bersamaan dengan itu, Direktur Shin datang bersama Man Soo dan staff keamanan. Melihat itu, Yeon Kyung pun berusaha menyelamatkan Im. Ia menyuruh Im pergi.
"Cepat!" ucapnya.
Bersambung......
0 Comments:
Post a Comment