Skip to main content

Babel Ep 13 Part 3

Sebelumnya...


Jung Won tidak percaya Woo Hyuk seperti itu.


Yoo Ra pergi menemui Jaksa Kepala. Jaksa Kepala berterima kasih pada Yoo Ra. Yoo Ra berkata, hanya berusaha melakukan tugasnya.


Setelah Yoo Ra pergi, Jaksa Kepala marah-marah pada Woo Hyuk.

Staff wanita tiba-tiba datang. Jaksa Kepala langsung masuk ke ruangannya. Di ruangannya, ia kembali memaki Woo Hyuk.

Tak lama kemudian, ia menyuruh staff wanita masuk.


Habis dari ruangan Jaksa Kepala, Manajer Woo langsung menemui Woo Hyuk. Manajer Woo memberitahu Woo Hyuk kalau Jaksa Kepala mencari Woo Hyuk.


Setelah Woo Hyuk pergi, Manajer Woo memberitahu rekan-rekannya kalau Jaksa Kepala marah besar pada Woo Hyuk.

Staff pria berkata, Jaksa Kepala sudah biasa marah-marah.

Manajer Woo : Kali ini berbeda. Firasatku tak enak. Persis seperti surat permintaan maaf.

Staff pria terkejut.

Manajer Woo : Mungkin kali ini lebih besar.


Woo Hyuk langsung ke ruangan Jaksa Kepala. Sampai disana, ia malah disambut oleh lemparan dokumen.

Sontak Woo Hyuk bingung.

Jaksa Kepala : Kutanya kau suka itu?

Woo Hyuk : Katakan alasannya!

Jaksa Kepala : Lihat dengan matamu sendiri. Lihat yang kau lakukan!


Jaksa Kepala menunjukkan foto-foto Woo Hyuk dengan Jung Won.

Woo Hyuk : Kau dapat ini dari Tae Yoo Ra?

Jaksa Kepala : Dasar gila! Apa pentingnya siapa yang membawanya?! Apa yang kau lakukan sebagai seorang jaksa! Kau berhubungan dengan tersangka pembunuhan? Profesionalisme atau etika, tak ada yang kau pahami? Kau hanya sebatas itu? Kenapa harus Han Jung Won? Dari semua wanita, kenapa harus dia?

Woo Hyuk : Maaf membuatmu khawatir tapi ini kehidupan pribadiku.

Jaksa Kepala : Kehidupan pribadi apa antara jaksa dan tersangka? Menurutmu apa yang akan terjadi kalau atasan tahu? Apa kau tahu aku harus memohon agar Tae Yoo Ra tak menyebarkannya pada media? Mulai hari ini, kau cuti sakit. Jangka waktunya belum ditentukan! Penyakitnya, kau karang sendiri!


Woo Hyuk : Kasusnya masih berjalan!

Jaksa Kepala : Makanya lepaskan. Kau keluar dari kasus ini adalah syarat Tae Yoo Ra.

Woo Hyuk : Jaksa Kepala!

Jaksa Kepala lantas menghubungi seseorang dan meminta beberapa orang dikirim ke ruangannya.


Sekarang, 3 orang polisi sudah berada di depan ruangan Jaksa Kepala. Tak lama, Jaksa Kepala keluar bersama Woo Hyuk. Jaksa Kepala menyuruh 3 orang polisi itu mengawasi Woo Hyuk sampai Woo Hyuk selesai berkemas dan keluar dari kejaksaan.


Sontak, rekan-rekan Woo Hyuk kaget.

Pada staff pria, Woo Hyuk berkata akan segera menghubunginya.

Woo Hyuk pun pergi.

Deok Bae yakin, pemecatan Woo Hyuk ada hubungannya dengan Woo Hyuk yang membela Jung Won.

Staff pria : Itu hak penuntut. Siapa yang keberatan?

Manajer Oh : Lalu apa?

Manajer Woo : Dia berbuat sesuatu diluar haknya atau berbuat sesuatu yang tak seharusnya?

Staff pria : Jangan berspekulasi soal sesuatu yang tak kita pahami karena memicu kesalahpahaman.


Diluar, Woo Hyuk melihat Yoo Ra yang tersenyum puas ke arahnya.

Woo Hyuk berniat mendekati Yoo Ra tapi dihalangi petugas.

Woo Hyuk : Hanya sebentar.


Woo Hyuk pun mendekati Yoo Ra.

Woo Hyuk : Kenapa kau seperti ini padaku? Apa yang kau dapatkan dengan melakukan hal ini?

Yoo Ra : Semuanya. Aku dapat mengeluarkanmu dari kasus karena kau melibatkan perasaan pribadi dalam tugas, kan? Kini aku hanya perlu membela Jung Won dari posisi Geosan. Dengan segala kekuatanku.

Woo Hyuk lantas teringat kata-kata Yoo Ra tadi.

Yoo Ra : Sebagai pengacaranya, aku akan berusaha yang terbaik. Tapi kau sebagai jaksa, akan berusaha yang terbaik.

Woo Hyuk pun menyadari sesuatu.

Woo Hyuk : Kau akan berusaha yang terbaik? Kini kau takkan membela Jung Won, kan?

Yoo Ra tersenyum senang.

"Kau baru sadar? Tapi bagaimana lagi? Kau bukan lagi jaksa yang menangani. Bukankah kau harus pergi?"


Woo Hyuk marah, apa yang kau lakukan?

Yoo Ra : Jangan terlalu keras padaku. Semua kehendak Geosan.

Mengetahui Jung Won dalam bahaya, Woo Hyuk pun kembali masuk ke kejaksaan. Hal itu membuat Yoo Ra tambah kesal.


Para petugas langsung mengejar Woo Hyuk.

Jaksa Kepala yang melihat Woo Hyuk berlari ke dalam, sontak kesal.

Woo Hyuk melihat Deok Bae dan staff pria. Ia pun langsung menyuruh mereka menghadang polisi. Deok Bae dan staff pria menurut dan langsung membantu Woo Hyuk menghadang polisi. Akibatnya, Jaksa Kepala menampar Deok Bae.


Woo Hyuk menemui Jung Won. Ia minta Jung Won tak menerima pembelaan dari Geosan.

Jung Won : Kau memanfaatkanku? Kau mendekati Geosan untuk membalaskan dendam ayahmu?

Woo Hyuk kaget Jung Won tahu.

Jaksa Kepala datang tapi pintu ruangan interogasi dikunci Woo Hyuk.

Woo Hyuk : Nanti kujelaskan. Yang terpenting kini aku tak dapat melindungimu. Jangan terima tim pembela Geosan.

Jung Won : Kau menyebar rumor soal sponsor, itu juga demi balas dendam? Pertemuan kita, itu disengaja atau kebetulan? Tae Min Ho menikahiku demi mendapatkan Geosan. Kau mendekatiku demi balas dendam. Kalian sama saja.

Woo Hyuk : Bukan seperti itu. Mungkin iya pada awalnya tapi perasaanku tulus padamu.


Jung Won : KELUAR!

Jaksa Kepala berhasil membuka pintu tapi melihat kemarahan Jung Won, ia keluar lagi.

Woo Hyuk pun tak bisa apa-apa karena Jung Won tak mau mendengar penjelasannya.

*Nah kaan bener, informasi soal Jung Won yang didapat Woo Hyuk itu hanya karangan Yoo Ra.


Woo Hyuk akhirnya pergi meninggalkan kantor kejaksaan.

Di ruang interogasi, Jung Won menangis. Ia terluka mengetahui Woo Hyuk mendekatinya untuk balas dendam. Ia tak tahu kalau itu hanya karangan Yoo Ra.


Woo Hyuk akhirnya pergi dengan taksi.

Jung Won masih menangis.


Jaksa Kepala memberitahu rekan2 Woo Hyuk kalau mulai hari ini Woo Hyuk cuti sakit.

Sontak rekan2 Woo Hyuk heran dan bertanya-tanya apa yang sudah diperbuat Woo Hyuk.

Manajer Woo ingin menjawab, tapi Jaksa Kepala tiba-tiba saja keluar. Mereka pun langsung pergi.


Asisten Nyonya Shin memberitahu Soo Ho kalau Direktur Park sudah menyerah dan akan mendukung penuh suksesi Soo Ho.

Soo Ho tampak memegang sebuah pulpen.

Soo Ho : Kerja bagus. Semua berkat kerja kerasmu.

Asisten Nyonya Shin : Tidak. Aku hanya mengikuti petunjukmu.


Soo Ho : Seketaris Kim,, sampai masalah ini, kau boleh memberitahu ibuku. Tapi yang kukatakan mulai sekarang, kau sampaikan pada ibuku atau tidak, sebaiknya pikirkan baik- baik sebelum kau putuskan.

Seketaris Kim terkejut, tapi masih pura-pura tidak mengerti.

Soo Ho : Kau ingin menaiki tangga sampai setinggi apa? Kau cuma dapat satu kesempatan. Aku atau ibuku? Pilihlah.

Seketaris Kim terdiam.


Kini, Soo Ho memutar kotak musik.

Young Eun memperhatikan Soo Ho dan bertanya apa ada yang terjadi.

Soo Ho : Tidak, begitulah. Sepertinya orang-orang Geosan telah menemukan tempat mereka.

Young Eun : Aku juga? Bila kutemukan tempatku lebih cepat, kau benar-benar akan melukisnya?

Soo Ho : Bila kulukis, mungkin aku tak bisa mewarisi Geosan. Namun apa kau masih akan memilihku?

Young Eun : Kau dan aku tak berhak untuk memilih. Bukan itu sebabnya kita sampai disini? Tak ada yang pernah kita lakukan sendiri, kecuali bernafas.


Young Eun lalu beranjak pergi. Ia mengaku dirinya lelah. Tapi kemudian, Soo Ho menanyakan soal perceraian mereka. Young Eun hanya tersenyum lalu beranjak pergi.


Di ruangannya, Yoo Ra tak bisa berhenti memikirkan Woo Hyuk.

Ponselnya lalu berbunyi. Telepon dari sang ibu. Yoo Ra pun memberitahu kalau ia sudah berhasil mengeluarkan Woo Hyuk dari kasus Jung Won.

Nyonya Shin : Ini demi rencana besar kakakmu dan masa depan Geosan, jangan sampai ada kesalahpahaman.

Yoo Ra : Aku sibuk. Aku tutup.


Besoknya, Jung Won dibawa keluar dari kantor kejaksaan. Para wartawan sudah berkumpul.

"Kenapa kau ke bandara? Kau berencana kabur?" tanya wartawan.

Mi Sun datang. Ia memanggil Jung Won. Jung Won menatap Mi Sun sejenak sebelum akhirnya beranjak pergi.


Jae Il menghampiri Mi Sun.

Jae Il : Kenapa kau kesini?

Mi Sun menangis, apalagi saat melihat Jung Won digiring masuk ke mobil tahanan.


Dari kejauhan, Woo Hyuk juga menatap lirih Jung Won yang dibawa masuk ke mobil tahanan.


Malamnya, Woo Hyuk tak bisa tidur lantaran memikirkan tuduhan Jung Won kalau ia mendekati Jung Won untuk membalas dendam.


Dua orang sedang membahas seseorang sambil menyantap ramen.

Tak lama kemudian, seorang petugas polisi datang dan menanyakan seseorang yang datang dari Seoul.

Polisi itu lantas pergi setelah mendapatkan jawabannya.


Polisi itu bergegas mencari si pria Seoul tapi pria itu tak ada di kamarnya.


Mobil polisi melintas. Si pria Seoul yang ternyata adalah Hyeon Cheol bersembunyi  di pinggir jalan.


Ternyata malam itu, Hyeon Cheol yang tahu ada pria yang menyusup ke rumahnya, langsung kabur lewat jendela.


Woo Hyuk ke kantor polisi. Sepertinya mau menemui Jung Won. Tapi Jung Won menolak ditemui.

Woo Hyuk pun pergi.


Sementara itu, Jung Won kini di penjara.


Woo Hyuk kembali menemui Nyonya Shin. Kali ini, ia datang demi Jung Won. Ia berlutut, meminta Nyonya Shin membebaskan Jung Won.

Woo Hyuk : Kekuatann Geosan, tidak. Kau bisa mewujudkan apapun keinginanmu. Kalau kau lakukan, takkan kutanya lagi kenapa ayahku meninggal sampai aku mati.

Nyonya Shin terkejut menyadari Woo Hyuk punya hubungan dengan Jung Won.

Woo Hyuk terus meminta bantuan Nyonya Shin untuk membebaskan Jung Won. Nyonya Shin menolak dan memilih mengatakan penyebab kematian ayah Woo Hyuk.


Nyonya Shin : Cha Seung Won, dia meninggal karena mencintaiku.

Woo Hyuk kaget.

Bersambung.....

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 23 Part 1

Sebelumnya.... Hae Gang masih belum siuman. Diluar, Jin Eon terus berteriak ingin kembali dengan Hae Gang. Di dalam, Hae Gang mulai sadar. Jin Eon terus berteriak, memohon agar Hae Gang mau memberinya satu kesempatan lagi. Baek Seok yang sudah tidak bisa menahan dirinya lagi pun langsung mencengkram kerah baju Jin Eon. “Bagaimana bisa begitu mudah bagimu? Bagaimana mungkin cinta sesederhana itu bagimu? Apa? Kau ingin kembali? Bagaimana caranya kau kembali? Dia ditikam setelah menemukan jalan pulangnya! Di depan mataku, dia hampir mati! Baik kau dan aku tidak memiliki tempat untuk kembali. Kau lah satu2nya orang yang mendorongnya ke jurang! Kau orang yang mendorongnya ke jurang sebanyak dua kali! Kau mencampakkannya! Setelah kau mencampakannya, kenapa? Kenapa sekarang, setelah semua yang terjadi? Tidak ada ingatan tentangmu selama 4 tahun ini! Kenapa? Kau membuatku mencintainya, lalu kenapa? Saat cintaku begitu sulit… saat aku mencintaimu, membuatku bahkan tidak bernapas…” ucap...