Watcher Ep 6 Part 1

Sebelumnya...


Tae Joo menerima pesan setelah Sang Do ditikam narapidana lain dengan sikat gigi.

Tae Joo : Sudah ditangani. Kini giliranmu menepati janjimu. Beri Jang Hae Ryong tugas. Cukup suruh dia membunuhku.

CEO Jung : Kau pasti salah paham. Jika bisa dibereskan dengan uang, kami tidak mau repot turun tangan. Walau turun tangan pun, kami tidak akan melibatkan polisi karena risikonya besar.

Tae Joo : Setelah ditangani, Anda malah mundur?

CEO Jung : Akan kubayar. Tenang saja.

Tae Joo : Tapi ada beberapa hal yang tidak dapat dilakukan. Bukankah Anda meminta bantuan Pak Jang saat Oh Sang Do mencuri catatan suap itu?

CEO Jung : Itu keputusan Han Wook sepenuhnya. Dialah yang menyeret orang lain demi menemukan catatan itu. Aku sudah menegurnya.

Tae Joo : Berarti putra Anda bisa membantuku, ya?


Tak lama kemudian, Han Wook datang bersama Si Young.

Tae Joo : Putra Anda datang.

CEO Jung lantas menyuruh Si Young pergi dengan Tae Joo untuk mengecek kebenaran apakah Sang Do benar-benar sudah tewas atau belum.

CEO Jung kemudian menatap Tae Joo lagi dan berkata, akan bicara dengan Tae Joo setelah yakin kalau Sang Do benar2 sudah tiada.

Tae Joo pun pergi dengan Si Young.


Setelah mereka pergi, Han Wook mendekati ayahnya, sambil bertanya, apa sang ayah menyuruh Tae Joo melakukan sesuatu.

Dan plaaak! Han Wook ditampar sang ayah.


Di RS, Tae Joo menunggui Si Young yang sedang menanyakan kondisi Sang Do pada suster yang bertugas di meja resepsionis.

Setelah itu, Si Young mendekati Tae Joo.

Si Young : Dia sedang koma. Suatu mukjizat jika dia siuman.

Tae Joo : Kau tidak percaya dengan mukjizat, bukan?

Tae Joo lalu menyuruh Si Young menghubungi CEO Jung.


Si Young menghela nafas, lalu meraih ponselnya. Saat itulah, Tae Joo melihat bekas jahitan di ibu jari Si Young. Tae Joo terdiam seketika.

Menyadari Tae Joo melihat jarinya, Si Young langsung menutupi jarinya dengan ponselnya dan berkata, ia akan memastikan sendiri bahwa Sang Do sudah benar2 tewas.

Tae Joo : Boleh saja. Tapi bagaimana caramu masuk?

Si Young : Aku sudah menanyakan imbalan yang perawat minta jika aku masuk sepuluh menit.

Si Young beranjak ke lift. Tae Joo diam saja. Si Young heran dan tanya, Tae Joo tidak mau ikut melihatnya.

Tae Joo : Dia belum membayarku. Kau saja.


Setelah Si Young pergi, Tae Joo menemui Chi Gwang yang berdiri tak jauh darinya sedari tadi.

Tae Joo : Apa Oh Sang Do baik-baik saja?

"Ya, berkat kau." jawab Chi Gwang sembari mengetik sesuatu di ponselnya.

Chi Gwang lalu menyimpan ponselnya dan memberikan Tae Joo permen karet.

Tae Joo : Sungguh nyaris. Dia harus ditikam agar boleh dilarikan ke rumah sakit.

Chi Gwang : Apa Muil mengabulkan permintaanmu?

Tae Joo : Tahan Park Si Young selama mungkin. Jika dia keluar lagi, dia bisa menyulitkan kita berdua.

Chi Gwang : Ya, memang begitu niatku.

Tae Joo : Ya. Hanya sedikit orang yang kau percaya, bukan?


Tae Joo kemudian beranjak pergi.

"Aku sudah membantu Oh Sang Do keluar. Kuharap kau tidak mengusikku lagi." ucap Tae Joo sambil berlalu.

"Baiklah, Bu Pengacara." jawab Chi Gwang.

*Omo, apa yang terjadi?? Soal Si Young, tebakan sy salah rupanya... Kalo Tae Joo berhenti jd jaksa setelah jarinya dipotong,, apa Si Young berhenti dari kepolisian setelah mengalami hal yang sama juga? Lalu kenapa Si Young bekerja di Muil? Apa Muil Group tahu siapa polisi korup itu? Kecurigaan sy balik lagi ke Hae Ryong.. sejauh ini belum ada tersangka lain selain Hae Ryong..


Si Young pergi melihat Sang Do. Dan betapa kagetnya ia melihat Sang Do sehat walafiat.


Di kasur, tergeletak rompi pelindung berwarna hitam.

Flashback...


"Apa ada caranya?" tanya Sang Do saat Chi Gwang dan Young Koon datang mengunjunginya di penjara, sebelum dia 'terluka'.


"Masukkan ini ke mulutmu dan pura-pura muntah." ucap Young Koon sambil memberikan tabung kecil berisi kapsul yang berisi cairan berwarna merah.

"Pegang ini dan remaslah seakan lukamu terbuka." ucap Young Koon lagi sambil memberikan kantung plastik berisi cairan merah juga.


"Dan kenakan ini juga." ucap Chi Gwang sambil memberikan rompi pelindung.

"Rasanya tetap sakit. Jadi, bersiaplah." ucap Young Koon.

Flashback end...


Young Koon datang.

"Aku sudah menunggu lama. Seharusnya kau bergegas." ucap Young Koon sembari memborgol Si Young.

"Aku datang karena mencemaskan Pak Oh. Apa itu salah?" tanya Si Young.


Chi Gwang pun muncul di depan Si Young.

Chi Gwang : Si Young-ah, katanya kau menyuap perawat.

Si Young : Hanya agar aku diizinkan masuk.

Chi Gwang menggeledah Si Young, tapi Si Young tak membawa apapun yang berbahaya. Lalu Chi Gwang mengeluarkan pisau kecil dari sakunya dan bersikap seolah2 pisau itu ia temukan di saku jas Si Young.

Chi Gwang : Sambil membawa ini?

Si Young : Itu bukan milikku. Mau memeriksa sidik jarinya?


Chi Gwang lantas membuat Si Young memegang pisau itu.

Chi Gwang : Kini ada sidik jarimu di sini.


Young Koon membawa Sang Do keluar dari RS Hanil.

Chi Gwang melihat dari jendela atas saat Young Koon membawa Sang Do pergi. Setelah mereka pergi, Chi Gwang menutup kembali jendelanya.


"Dia mau dibawa ke mana?" tanya Si Young yang sekarang duduk di ranjang dengan tangan terborgol.

"Liburan, wae?" jawab Chi Gwang.

"Tidak biasanya kau memalsukan barang bukti." ucap Si Young.

"Aku memang begitu." jawab Chi Gwang. Chi Gwang lalu menanyakan Kyung Hee.

"Aku tidak pernah melakukan hal berisiko begitu. Setelah Kim Jae Myung yang berpengaruh pun ditangkap, aku tidak pernah melanggar hukum." ucap Si Young.

"Benarkah? Tapi kau tetap harus ditahan." jawab Chi Gwang, lalu menarik Si Young agar berdiri.

"Semua ini muslihat Kim Jae Myung. Kau terjebak permainannya." ucap Si Young.

"Tidak apa-apa. Putranya ada di tanganku. Dia pasti akan menurutiku." jawab Chi Gwang, lalu membawa Si Young pergi.


Di mobil, Sang Do terus melihat tangannya yang diborgol.

Young Koon menatap Sang Do dari kaca spion dan meminta Sang Do tidak khawatir karena mereka sedang berusaha mencari Kyung Hee.

Young Koon : Kalian akan segera bertemu kembali. Tegarlah. Akan kubantu mendapatkan uang dari Muil. Mencuri uang dari para orang tamak itu bukanlah dosa. Jadi, setelah bertemu dengan istrimu kembali, makan enak yang banyak dan kunjungi tempat-tempat indah. Bahagiakan dia. Minta maaflah karena melibatkan dia....

Sang Do diam2 mengambil pisau dari balik perban di tangannya.

Sementara Young Koon masih mengoceh.

Young Koon : Suruh dia menjalani pengobatan kanker dan...

Young Koon berhenti bicara saat Sang Do menekan pisau itu ke lehernya.

Young Koon : Kau tidak suka ucapanku?

Sang Do : Maaf. Jika ada solusi lain, pasti aku memilihnya.

Young Koon : Dari mana senjata ini?

Sang Do : Jae Myung yang memberikannya.

Young Koon kesal, dia memang tidak bisa dipercaya.

Ponsel Young Koon berbunyi. Telepon dari Chi Gwang.


Sementara itu, Chi Gwang menghubungi Young Koon sambil menggiring Si Young keluar.

Lalu beberapa polisi datang dan Chi Gwang menyuruh polisi2 itu membawa Si Young pergi.

Chi Gwang masih berusaha menghubungi Young Koon.


Soo Yeon kemudian datang dan memberitahu Chi Gwang kalau ia memeriksa rekaman CCTV di penjara dari sudut lain saat Sang Do diserang dengan gunting.

Soo Yeon lantas menunjukkan rekaman itu yang sudah dia transfer ke ponselnya.

Chi Gwang terus berusaha menghubungi Young Koon sambil melihat CCTV itu.

Dan Chi Gwang pun terkejut melihat pelaku penyerangan adalah Jae Myung.

Chi Gwang : Young Koon tidak bisa dihubungi. Ayo cari dia.


Young Koon membawa mobilnya ke bawah jalan atas permintaan Sang Do.

Young Koon : Apa lagi?

Sang Do : Borgol tangan kananmu dengan kemudi.

Young Koon terheran-heran.

Sang Do : Kau pikir aku bercanda? Cepat.

Young Koon : Jangan begini. Kita harus menemukan istrimu. Jika ditangkap, kau tidak bisa bebas lagi. Juga tidak bisa menebus perbuatanmu.

Sang Do : Aku sudah tidak bisa menebus perbuatanku terhadap istriku. Kukira dia akan terus mendampingiku jika kuberi obat. Tapi pertimbanganku salah. Aku tidak mampu membantunya. Hanya ada satu hal yang kini bisa kulakukan. Aku berjanji tidak akan melukaimu kepada Jae Myung. Jangan bertindak bodoh dan tunggu di sini. Paham?


Sang Do lantas membuang ponsel dan kunci borgol.


Setelah itu, dia kabur dengan mobil yang rupanya sudah disiapkan Jae Myung.


Melihat tawanannya kabur, Young Koon kesal sendiri.

Young Koon lalu mengambil pistol di jok belakang. Dia mau membuka borgolnya dengan cara menembak. Tapi tidak bisa menemukan posisi yang pas untuk menembak.

Young Koon : Jangan. Nanti mobil ini juga disita. Aku sudah susah payah mendapatkannya.


Young Koon melihat seseorang pesepeda di jalanan.

Ia pun segera membuka kaca mobilnya dan meletuskan tembakan ke atas.

Young Koon : Permisi! Di sini! Boleh pinjam ponselmu?

Si pesepeda menatap Young Koon bingung.

Bersambung ke part 2....

0 Comments:

Post a Comment