Skip to main content

Different Dreams Ep 11-12 Part 2

Sebelumnya...


Hiroshi resmi diangkat sebagai Direktur RSU Pemerintah menggantikan Taro, oleh Saito, Gubernur Jenderal Joseon.


Kenta dan Oda sedang membahas kematian Tae Joon. Oda yakin, pasukan kemerdekaan Joseon akan mencari sumber dana lain.

Oda : Mereka seperti boneka tanpa uang.

Kenta : Benar. Ini pertarungan uang. Uang untuk membeli amunisi bagi gerakan kemerdekaan. Aku dengar mereka kini menggalang dana di Hawaii.

Oda : Itu tidak cukup bagi Lee Seung Man untuk melobi Amerika. Kita harus berkonsentrasi pada galangan dana mereka yang ada di dalam Joseon.

Kenta : Sungguh? Kau bilang kita?

Oda : Ya, kita. Kita masuk akademi militer bersama. Kau aku, dan Hiroshi. Kita memutuskan akan bertemu lagi saat mencapai puncak.

Kenta : Memutuskan apa? Ini bukan seperti "Romance of the Three Kingdoms". Kalau dipikir-pikir, Hiroshi selalu menjadi yang terdepan. Letnan Jenderal adalah direktur Rumah Sakit Umum Pemerintah. Secara teknis, dia tepat di bawah letnan jenderal.


Majar dan Young Jin tiba di Stasiun Gyeongseong.

Young Jin berbisik, meminta Majar tidak bicara bahasa Joseon selain dengannya. Majar mengerti.


Keduanya lantas keluar dari Stasiun. Di pintu keluar, mereka diperiksa terlebih dahulu oleh penjaga.

Polisi bertugas memeriksa identitas Young Jin. Young Jin menjelaskan pada mereka, bahwa Majar baru pertama kali mengunjungi Gyeongseong dan akan segera mendapatkan sertifikasi pendaftaran orang asing. Polisi yang memeriksa mereka, melirik atasannya.


Si atasan, menanyakan kewarganegaraan Majar.

Majar pura2 tidak mengerti bahasa mereka dan menjawabnya dengan Bahasa Rusia.

Young Jin : Dia dari Rusia.

Atasan : Ada urusan apa dia datang ke Gyeongseong?

Young Jin : Aku harus memberitahumu soal itu?

Atasan : Apa alasannya hingga kau tidak bisa memberitahuku?

Young Jin : Dia penjahit. Dia membuat jas. Dia akan membuka toko jahit di Gyeongseong.

Atasan : Kami akan memeriksa tasmu.


Young Jin memberikan tasnya. Si atasan menggeleng dan menunjuk ke arah tas Majar. Majar meletakkan tas nya di meja. Pria itu mengambil tas Majar dengan kasar dan memeriksanya dan menemukan tumpukan baju serta benang disana. Tak percaya begitu saja, pria itu membongkar tumpukan baju dan menemukan alat pembuat bom.

"Apa ini?"

Majar gugup. Hampir saja ia menjawab. Tapi Young Jin buru2 menjelaskannya. Young Jin bilang itu besi panas.

"Kau bilang dia penjahit."

"Dia membuat jas dan sepatu. Dia membuat sepatu tanpa menjahit bagian atasnya. Dia menggunakan besi untuk melelehkan lem." jawab Young Jin.


Pria itu mengembalikan tas Majar. Lalu ia tersenyum pada Young Jin dan mengembalikan identitas Young Jin serta mengucapkan selamat datang.

Young Jin tersenyum dan bergegas pergi. Majar mengambil tasnya dan langsung mengikuti Young Jin.


Setelah mereka pergi, pria itu melapor pada Matsuura.

"Ini Taro. Lee Young Jin datang ke Gyeongseong. Dia membawa orang Korea-Rusia."

*Jadi Direktur RS Pemerintahan yg dibunuh Hiroshi bukan Taro toh... Sy pikir Taro, abis mukanya agak susah sy bedakan.

"Adakah yang mencurigakan?" tanya Matsuura.

"Aku memeriksa tasnya, tapi tidak ada yang mencurigakan." jawab Taro.

"Baiklah. Pastikan kau memeriksa semua orang dari Manchuria." ucap Matsuura.


Usai bicara dengan Taro, Matsuura menemui Daiki.

Matsuura : Kenapa Lee Young Jin datang ke Gyeongseong tanpa menuju Shanghai?

Daiki : Lee Young Jin kembali?

Matsuura : Siapa yang bersama Jenderal Hiroshi?

Daiki : Kimura bersamanya.

Matsuura kesal, beri tahu aku begitu Kimura kembali.

Daiki mengerti. Matsuura bergegas pergi.


Won Bong di Shanghai. Seorang pria mengawasinya dari kejauhan saat ia bertemu dengan Kim Goo di sebuah restoran.


Kim Goo : Sudah lima atau enam tahun? Dia bilang Kim Kyu Sik mengirimnya kemari. Dia baru saja datang dan bilang ingin melakukan sesuatu di KPG.

Won Bong : Kau memberinya peran?

Kim Goo : Tidak. Aku mengawasinya sekitar satu setengah tahun. Aku memberinya beberapa informasi palsu dan memeriksa pergerakan Kantor Gubernur Joseon.

Won Bong : Young Jin dan KPG terlalu gegabah.

Kim Goo : Begitu kita yakin dia bukan mata-mata, dia memberikan informasi kepada kita. Pesta kecil pengusaha pro-Jepang. Tidak ada yang siap, jadi, kita biarkan saja. Tapi kita memeriksa daftar tamu pesta. Ternyata itu sama persis.

Won Bong : Bisa saja itu umpan. Untuk mendapatkan kepercayaanmu.


Kim Goo : Semua kepercayaan melibatkan risiko.

Won Bong : Apa tujuan Korps Patriotik Korea? Apa yang Young Jin sebenarnya lakukan di Gyeongseong?

Kim Goo : Hanya karena kau memercayakan setengah dari dana itu kepadaku, bukan berarti jalan kita sama.

Won Bong : Aku tahu jalan kita berbeda.

Kim Goo : Kalau begitu, kenapa kau menanyaiku tentang Young Jin?

Won Bong tersenyum, hanya karena penasaran.

Kim Goo membalas senyuman Won Bong.


Kim Goo lantas menyuruh Won Bong ke Imcheonggak di Andong.

Kim Goo : Kau akan menemui putra Seokju, Donggu, di sana. Dia baru saja kembali ke Andong. Dia akan membantumu.


Won Bong tersenyum. Lalu ia berdiri dan meletakkan tas besar di atas meja.

Won Bong : Sampai jumpa lagi.

Won Bong kemudian pergi.


Young Jin ke RSU Pemerintah. Dari kejauhan, Fukuda menatap Young Jin, dalam mobilnya.


Fukuda kemudian melihat seorang pria yang entah mengawasi Young Jin atau dirinya. Pria itu, Kimura, orangnya Hiroshi.

Setelah Young Jin masuk, Kimura bergegas pergi.

Fukuda teringat kesalahpahamannya dengan Young Jin di Shanghai.

Flashback...


Young Jin marah, ia tanya apa Fukuda sedang mencoba memanfaatkannya untuk menemukan Tae Joon.

Fukuda berusaha menjelaskan, tapi Young Jin tak mau mendengar.

Young Jin : Apa itu alasannya kau bersikap baik kepadaku?

Flashback end...


Fukuda lalu teringat kata2 Hiroshi.

Hiroshi : Fukuda, bisakah aku memercayaimu? Suatu hari nanti, kau harus melakukan sesuatu untukku dan Young Jin.


Fukuda menemui Oda.

Fukuda : Aku akan bertanggung jawab.

Oda : Aku sudah bilang selidiki, tapi kau malah ingin terus melindunginya?

Fukuda : Aku telah mengawasi Inspektur Kepala Matsuura selama beberapa hari. Aku harus mengakui dia inspektur yang kompeten. Masalahnya dia menggunakan kemampuannya untuk mengendalikan Biro Urusan Pengadilan dan polisi militer. Akan kubuat dia memercayaiku.

Matsuura : Itu tidak akan mudah.

Fukuda : Sesuatu yang tidak terkendali akan terjadi jika tidak kulakukan. Tolong izinkan aku memimpin Satuan Tugas Khusus.

Oda : Apa ini tentang Lee Young Jin? Aku tahu Matsuura sedang mengorek kejahatan Hiroshi. Jika kau mengatakan itu karena mencemaskan Lee Young Jin dan Hiroshi...

Fukuda membantah, tidak, bukan begitu.

Oda tersenyum, bagus. Aku akan pergi menemui Kenta.


Malam pun tiba. Young Jin duduk bersama Hiroshi. Hyun Ok kemudian datang membawakan camilan.

Hyun Ok : Perjalanan yang begitu jauh pasti membuatmu lelah. Ini. Silakan coba.

Young Jin : Ada sesuatu yang ingin kukatakan pada Ayah. Aku ingin bekerja di Rumah Sakit Pemerintah Joseon.

Hiroshi : Dahulu kau tidak mau. Kenapa tiba-tiba berubah pikiran?

Young Jin : Orang berubah. Aku ingin merasa tenang dalam hidup.

Hyun Ok gembira mendengarnya.

Hyun Ok : Akan lebih bagus jika kau bekerja untuk direktur. Kau pasti akan merasa tenang. Sebenarnya, kami sudah membicarakan ini sebelumnya. Begitu kau kembali, kami akan mengizinkanmu kerja di rumah sakit.

Young Jin senang.


Sekembalinya ke kamar, Young Jin melihat tulisan di halaman pertama buku Bluebird nya.

"Aku mengizinkan Bluebird"


Lalu ia ingat kata2 Won Bong saat mereka di Manchuria.

Young Jin : Sampai jumpa di Gyeongseong. Kita akan mulai dari sana.

Terakhir, ia ingat saat mereka berjabat tangan di stasiun Manchuria.


Young Jin lalu menutup buku bluebird nya.


Ishida mulai memeriksa isi kendi minuman yang diberikan Hiroshi pada Direktur RS.

Bersambung ke part 3....

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...