Skip to main content

Different Dreams Ep 9-10 Part 2

Sebelumnya...


Young Jin masuk ke ruangan tempat penyimpanan barang2 Tae Joon. Ia memeriksa barang2 Tae Joon satu per satu.

Terakhir, ia menemukan sebuah koper hitam yang terkunci. Young Jin mengeluarkan pisaunya dan mencoba membuka koper itu.

Tapi tiba2, ia menyadari kehadiran seseorang. Langsung saja, ia mengambil tindakan. Ia bersiap menikam orang itu tapi tangannya langsung berhenti melihat orang itu adalah Won Bong. Won Bong menatap tajam Young Jin.

"Kau mencari uang itu?" tanyanya. Young Jin terdiam. Ia tidak tahu harus berkata apa. Won Bong kemudian mengambil pisau Young Jin dan mengajak Young Jin pergi.


Nam Ok, Seung Jin dan Gwang Sim sedang main2 diluar.

Young Jin yang berdiri di depan jendela, melihat mereka, tertawa melihatnya.


Won Bong yang duduk di depan meja, memperhatikan Young Jin.

Young Jin : Aku ingin tahu kenapa Korps Pahlawan meninggalkan pemerintah sementara.

Won Bong : Kehancuran dimulai dari dalam. Masyarakat Seobuk versus Masyarakat Gihoheung. Lee Seung Man versus An Chang Ho. Kim Goo versus Lee Dong Hui.

Young Jin : Karena itulah semuanya pergi dan yang tersisa hanyalah Kim Goo.

Won Bong : Dialah yang memicu perselisihan itu. Uang yang kau cari itu... Karena uang itulah aku kehilangan temanku di tangan agen itu. Dengan 12 kali tembakan.

Young Jin : Aku berharap Tae Joon dan keluarganya aman. Tolong bujuk dia untuk pergi ke Shanghai.


Won Bong marah dan mendekati Young Jin.

Won Bong : Kau andal dalam memakai pisau. Sebenarnya siapa kau? Kalau mau bekerja sama, tidak boleh ada rahasia.

Young Jin : Aku hanya seorang dokter.

Won Bong : Hanya itu?

Young Jin : Ya.


Young Jin memakaikan kaus kaki ke anak Tae Joon. Young Jin bilang, gadis kecil itu tidak akan sakit kalau memakai kaus kaki.

"Kakak akan tinggal di sini?" tanya anak Tae Joon.

"Aku? Entahlah." jawab Young Jin, lalu tertawa manis.


Tae Joon tersenyum melihat interaksi mereka.

Kemudian, istri Tae Joon membawa gadis kecil mereka pergi.


Young Jin pun duduk di ayunan, yang diduduki gadis kecil tadi.

Tae Joon : Ada 86 partai gerakan kemerdekaan yang diketahui. Aku pernah berharap pada pemerintah sementara di Shanghai.

Young Jin : Aku yakin mereka akan bekerja sama dan menjadi lebih kuat. Aku tidak mau membela mereka, tapi ada satu hal yang pasti. Perubahan akan terjadi. Aku sadar diplomasi saja tidak bisa memerdekakan kita.

Tae Joon : Pemimpin Kim ingin aku ke Shanghai bersamanya. Itu idemu, bukan?

Young Jin : Aku mau kau bertemu dengan Kim Goo. Lalu kalau mungkin, mendapat perlindungan pemerintah sementara. Setelahnya baru pikirkan soal uang itu.


Tae Joon pun berdiri.

Tae Joon : Kita berangkat begitu Majar tiba. Aku akan memercayaimu.

Young Jin berdiri dan langsung tersenyum mendengarnya.


Dari kejauhan, Won Bong memperhatikan mereka dengan wajah penasaran.


Fukuda sampai di kantornya. Saat tengah berjalan di lobby, menuju ruangannya, ia dicegat Miki.

Fukuda awalnya bingung siapa Miki, tapi kemudian ia ingat siapa Miki.

Flashback...



Paginya, setelah mabuk-mabukkan semalam, Fukuda terbangun.

Miki yang duduk di depan meja rias, menyaa Fukuda.

Fukuda sontak kaget mengetahui ia ada di satu ruangan dengan seorang wanita. Ia pun cemas, kalau semalam, ia melakukan yang tidak2 ke Miki saat lagi mabuk.

Miki : Kau tidur seperti bayi, pulas sekali.

Fukuda yang malu, minta maaf dan langsung pergi.

Miki : Kita perlu bertemu lagi, Jaksa Fukuda.

Fukuda kaget, dan kemudian langsung pergi.

Miki tersenyum, manis sekali.

Flashback end...


Teringat itu, Fukuda pun jadi malu lagi. Miki tersenyum dan menatap wajah Fukuda dari jarak dekat.

Bersambung ke part 3....

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

Ruby Ring Ep 93 Part 2

Sebelumnya... Dongpal dan Jihyeok yang berseragam militer, sedang menata restoran sesuai arahan Chorim. Tapi kemudian, Dongpal sebal karena Chorim menyuruh mereka menggeser meja kesana kemari. Chorim pun jadi sewot. "Kau ingin aku yang sedang hamil melakukan ini!" Jihyeok tertawa melihat perdebatan orang tuanya. Daepung lantas keluar dari dapur. Ia menghentikan pertengkaran itu dan mengaku, akan mengangkat meja itu sendirian. Tapi karena mejanya berat, Jihyeok dan Dongpal langsung membantu Daepung. Geum Hee tiba-tiba datang, mengejutkan Chorim. Geum Hee membawakan sebuket bunga untuk Chorim. "Kudengar kau hamil. Jadi kubawakan bunga ini. Bunga ini bagus untuk kehamilan. Kuharap anakmu secantik bunga ini." ucap Geum Hee. Daepung lantas mengajak Geum Hee pergi. "Jihyeok-ah, apa yang terjadi?" tanya Chorim. "Paman Daepung jatuh cinta. Dia ingin menikah jadi dia bekerja keras." jawab Jihyeok. Mendengar Geum Hee c...

I Have a Lover Ep 14

Sebelumnya <<< “Dimana Hae Gang, ibu? Apakah dia benar2 pergi ke China? Catatan dan foto2 Hae Gang, kenapa dihapus? Siapa yang menghapusnya? Apakah Hae Gang yang melakukannya? Apakah ibu yang melakukannya? Apa yang terjadi pada Hae Gang, ibu?” tanya Jin Eon. Nyonya Kim diam saja. Wajahnya terlihat kecewa dan marah. Jin Eon pun berlutut dan mengakui kesalahannya. Ia terus menanyakan Hae Gang. Nyonya Kim menghapus air matanya dan menuliskan catatan untuk Jin Eon. Setelah itu, Nyonya Kim masuk ke kamarnya. Jin Eon pun merasa bersalah. Jin Eon lalu membaca tulisan Nyonya Kim. [Dia bertemu dengan seorang pria yang baik dan dia hidup dengan bahagia. Jadi berhentilah. Aku mohon padamu] Namun jawaban dari Nyonya Kim tak begitu memuaskan hatinya. Baek Seok menyusul Hae Gang yang duduk di luar rumah. Namun ia tak menghampiri Hae Gang. Ia hanya menatap lirih Hae Gang dari kejauhan. Hae Gang sendiri tak menyadari kehadiran Baek Seok. Sementara itu, Jin Eon...