Skip to main content

Different Dreams Ep 11-12 Part 1

Sebelumnya...

Banyak drama baru yang bagus... yg nunggu sinopsis drama barunya Mamas L sama Shin Hye Sun, sabar ya... kemungkinan sy baru post minggu depan...


Won Bong dan Young Jin keluar dari sebuah toko.

Young Jin tersenyum menatap Won Bong.


-Episode 11 Awal yang Baru-


Won Bong cs mulai menyelinap ke markas Murai.

Seung Jin dan Majar menarik sebuah gerobak ke dalam terowongan. Saat Tentara Murai memergoki mereka, mereka bergegas kabur.


Dua tentara memeriksa gerobak yang dibawa Seung Jin dan Majar.

Mereka terkejut melihat jasad teman mereka di dalam sana. Seorang dari mereka, membunyikan peluit, memanggil rekan2 mereka. Seorangnya lagi kembali melihat jasad rekan mereka dan menemukan sebuah bom disana.

"Berlindung!" teriak salah salah satu dari mereka.

Mereka pun berlarian keluar terowongan untuk menyelamatkan diri tapi bom keburu meledak.


Gwang Sim dan 3 rekannya sesama milisi, menembaki para tentara Kwantung.

Won Bong dan Young Jin menyelinap ke ruangan lain dan langsung menembaki tentara jaga disana.


Nam Ok mengambil spot di balik bebatuan dan mulai menembaki satu per satu tentara.


Won Bong nyaris saja tertembak, tapi untunglah ia sempat menghindari peluru yang dimuntahkan satu tentara Kwantung dari atas.

Won Bong lantas dengan cepat, menembak tentara itu.


Setelah itu, ia dan Young Jin merangsek ke dalam, menuju tempat Murai berdiam.

Murai terbangun saat mendengar suara tembakan.


Young Jin terus menembaki setiap tentara yang ia temui.


Setelah itu, Won Bong dan Young Jin langsung mencari Murai. Tapi sampai di depan pintu ruangan Murai, mereka dihujani tembakan yang dimuntahkan Murai dari dalam.

Won Bong pun langsung mendorong Young Jin ke dinding dan melindunginya.


Diluar, Nam Ok membidik Murai dan menembaknya. Tapi peluru Nam Ok meleset. Nam Ok kesal setengah mati.


Setelah tembakan di pintu berhenti, Won Bong masuk duluan ke dalam dan baku hantam dengan Murai. 

Murai menembak ke segala arah saat Won Bong menyerangnya dengan tangan kosong.

Beberapa saat kemudian, Won Bong berhasil menjatuhkan Murai. Ia kemudian menginjak leher Murai.

Murai : Si... siapa kau?


Young Jin mendekat. Melihat Young Jin, Murai pun sadar mereka datang untuk membalaskan kematian Tae Joon.

Lalu Murai berkata, mereka tidak akan bisa keluar hidup2 dari markasnya.

Kesal, Won Bong memasukkan senjatanya ke mulut Murai. Murai sontak ketakutan.


Young Jin menatap Won Bong. Tangisnya mengalir perlahan. Won Bong mengangguk dan mengeluarkan senjatanya dari mulut Murai. Murai tertawa, mengira dirinya bebas.

Tapi tawanya sirna melihat Young Jin mengarahkan senjata padanya.

"Mati lah." ucap Young Jin, lalu menembak mati Murai.


Diluar, Seung Jin dan Gwang Sim berlari menuju mobil tentara Kwantung.

Nam Ok greget karena Won Bong sangat lama.


Won Bong memecahkan kaca jendela.

Bersamaan dengan itu, Seung Jin dan Gwang Sim menghentikan mobil yang mereka naiki tepat dibawah jendela.

Won Bong menatap Young Jin.

"Kau percaya padaku?" tanya Won Bong.

Young Jin mengangguk.

Won Bong dan Young Jin bergegas melompat ke atas mobil.

Nam Ok senang melihatnya. Saking senangnya, ia sampai jatuh dari bebatuan.


Setelah itu, Seung Jin dan Gwang Sim bergegas melajukan mobil.

Won Bong dan Young Jin masih terus menembaki para tentara yang coba memburu mereka.


Won Bong dan Young Jin berdiri di atas bukit.

Won Bong : Kau tahu cerita tentang angin utara dan matahari? Ceritanya salah sejak awal.


Lalu, kita diperlihatkan flashback saat Majar masuk ke kandang ayam, untuk mengambil sebuah kotak kayu.

Majar lalu membuka kotak itu di hadapan semuanya. Isinya puluhan batangan emas.


Won Bong kembali melanjutkan ceritanya.

Won Bong : Lagi pula, matahari akan menang. Dalam permainan yang harusnya dimenangkan seseorang, kau tidak bisa mengambil inisiatif atau membalikkan keadaan. Aku berniat untuk membalikkan keadaan.

Young Jin : Aku akan membantumu.

Won Bong : Sampai jumpa di Gyeongseong. Kita akan mulai dari sana.


 Won Bong cs berpisah dengan pasukan Milisi.


Sekarang, Won Bong, Nam Ok dan Young Jin sudah berada di  Stasiun Shinkyeong di Manchuria. Seung Jin dan Majar ikut bersama mereka. Tapi mereka berdiri agak berjauhan supaya tidak terlalu mencolok.


Young Jin mendekati Won Bong.

Young Jin : Jangan khawatir tentang Majar. Aku akan membawanya ke Gyeongseong dengan selamat.

Won Bong tersenyum, terima kasih.

Young Jin : Jangan tersenyum padaku seperti itu. Itu membuatku lupa bahwa kau orang yang menakutkan.


Young Jin lantas mendekatkan tubuhnya ke Won Bong. Ia berbisik.

Young Jin : Ini Korps Patriotik Korea. Selain menjadi dokter, itu panggilanku yang lain.

Won Bong tersenyum.


Lalu Won Bong mengajak Young Jin berjabat tangan. Saat Young Jin menjabat tangannya, Won Bong menarik Young Jin ke dalam pelukannya. Young Jin sontak kaget.


Nam Ok yang berdiri di belakang dengan Seung Jin kaget. Seung Jin tersenyum dan Majar memaklumi.

Bersambung ke part 2...

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...