Watcher Ep 1 Part 2

Sebelumnya...


Lanjut lagi ya gaes... masih dengan adegan Dedek Kang Joon nguber2 Pak Son.

Young Koon kehilangan Pak Son. Saat dia mengedarkan pandangannya mencari jejak Pak Son, ia menemukan bekas darah di gagang tangga.


Young Koon pun menelusuri darah yang ada di tangga dan melihat jejak darah itu di depan sebuah rumah.

Young Koon langsung mengeluarkan pistolnya dan masuk ke dalam.


Di pintu masuk, ada tulisan 'Rumah Ah Reum dan Ayah'.


Hae Ryong dan Kang Wook sedang di jalan menuju rumah Pak Son.


Young Koon memanjat tembok dan berusaha mengintip ke dalam.


Di dalam, Pak Son membawa Ah Reum ke kamar mandi.

Ah Reum : Siapa itu tadi? Itu pistol sungguhan? Kenapa dia mengikuti kita?

Ah Reum lalu melihat darah di bahu ayahnya.

Pak Son : Ini bukan darah, tapi cat. Ah Reum, dengarlah. Ini sangat penting. Berjanjilah tidak memberi tahu siapa pun. Apa pun yang kau dengar, jangan keluar.

Ah Reum mengangguk.


Young Koon berusaha membuka pintu yang dikunci dari dalam. Tapi Kang Wook dan Hae Ryong datang.

Young Koon yang kaget menodongkan pistolnya pada Kang Wook.

Kang Wook menunjukkan kartu pengenalnya.

Hae Ryong : Dia di dalam?

Young Koon : Dia di dalam dan menyandera anak kecil.

Hae Ryong : Kita tangkap dia secepatnya.

Young Koon : Biar aku yang di depan.

Young Koon mau masuk tapi dicegah Kang Wook.


Hae Ryong : Kudengar kau menembaknya. Dia bisa murka. Kami akan bicara dengannya. Berjagalah di luar.

Young Koon : Tidak. Aku mengejarnya lebih dahulu.

Kang Wook : Aku mengenalnya. Biar kami bujuk. Kau tidak perlu campur tangan.

Hae Ryong masuk ke dalam.

Kang Wook menyusul Hae Ryong tapi sebelum masuk, ia memberitahu Young Koon kalau lengan Young Koon berdarah.


Young Koon pun beranjak keluar. Ia teringat saat menembak Pak Son tadi.

"Seharusnya kupakai otakku." ucapnya.

Lalu ia melihat tulisan yang ada di pintu.

'Son Byung Gil'

'Rumah Ah Reum dan Ayah'

Young Koon mulai merasa ada yang aneh.


Sementara itu, Kang Wook mengunci pintu rumah Pak Son. Lalu, ia mengeluarkan dua pasang sarung tangan dan memberikan salah satunya pada Hae Ryong.


Young Koon melihat ada kain perca di tong sampah. Ia pun langsung mengambil kain itu dan membebat lukanya. Saat tengah membebat lukanya, Young Koon tanpa sengaja melihat obeng di atas kotak surat.


Di dalam, Hae Ryong dan Kang Wook menemukan Pak Son terduduk lemas di kursi.

Pak Son : Pak, aku akan menyerahkan diri.

Kang Wook : Apa maksudmu?

Hae Ryong : Tunggu.


Hae Ryong lantas mendekati Pak Son, lalu menggeledahnya. Tak lama, ia menemukan ponsel Pak Son yang sudah disetel untuk merekam pembicaraan mereka.

Hae Ryong : Di mana dia?

Pak Son : Kau akan membunuhku jika kujawab.


Hae Ryong menatap Kang Wook. Kang Wook pun bergegas ke dapur dan mengambil pisau.


Diluar, Young Koon yang merasa aneh berusaha masuk ke dalam. Ia lagi2 dibuat heran karena pintunya dikunci.


Hae Ryong menatap foto Pak Son dan Ahreum di atas meja.

Kang Wook keluar dari dapur dan melihat jejak darah di pintu kamar mandi.

Hae Ryong : Kau pikir akan hidup jika tidak menjawab? Ingatlah putrimu.


Ahreum yang bersembunyi di kamar mandi, teringat pesan ayahnya agar ia tidak keluar.


Kang Wook mendekati Pak Son. Ia menyuruh Pak Son bicara.

Tapi tiba2, Young Koon menerobos masuk dengan mendobrak pintunya.

Young Koon : Pintunya kalian kunci, kukira ada masalah.

Hae Ryong : Aku menyuruhmu berjaga di luar.

Young Koon : Ya. Tadinya aku mau berjaga di luar. Tapi ternyata, ini rumah Pak Son. Jadi, ingin kupastikan.

Young Koon pun melihat foto Pak Son dan Ahreum.

Young Koon : Dia bukan sandera, tapi putrinya.


Young Koon pun mendekati Pak Son.

Young Koon : Maaf, Pak. Kukira Anda menyandera.

Young Koon pun melihat luka tembak di bahu Pak Son.

Sementara Kang Wook menyembunyikan pisau di belakang punggungnya.


Young Koon melihat luka di perut Pak Son.

Young Koon : Luka ini bukan dariku. Dari mana luka ini?

Pak Son pun menarik Young Koon dan berbisik, menyuruh Young Koon melihat ke belakang. Pak Son kemudian pingsan.


Di belakang, Kang Wook berniat menusuk Young Koon.

Young Koon pun bersiap mengeluarkan pistolnya tapi Ahreum tiba2 keluar dan mendekati ayahnya.

Kang Wook pun menyembunyikan pisaunya di rak buku.

Young Koon menenangkan Ahreum dengan mengatakan bahwa Pak Son tertidur.


Young Koon lantas menatap curiga Hae Ryong dan Kang Wook.

Hae Ryong : Bisa-bisanya kau menembaknya hanya karena pelanggaran ringan?

Kang Wook: Kau akan dihukum nanti.

Young Koon : Kenapa kalian memakai sarung tangan? Tidak kegerahan?

Hae Ryong : Tenanglah. Kita semua hanya berusaha menegakkan kebenaran.


Hae Ryong melihat bed nama Young Koon.

Hae Ryong : Benar, Petugas Kim?

Flashback end...

Akhirnya flashback nya selesai, panjang bener flashback nya.. ceritanya seru, tp alurnya lambat... mungkin krna ceritanya dibuat men-detail kali ya.. atau emang ini ciri khas drama OCN? I don't know... ini kali pertama sy nonton drama OCN...


Chi Gwang tanya, apa menurut Young Koon, Hae Ryong dan Pak Son saling kenal?

Young Koon : Aku tidak yakin. Pak Son tidak sadar.

Chi Gwang : Bagaimana bisa Reskrimsus begitu rela membantu? Mereka tidak semudah itu mengulurkan tangan.

Young Koon : Mungkin kebetulan di dekat TKP.

Chi Gwang : Atau mungkin mereka sedang menuju rumah Pak Son untuk mengakhirinya. Ada informasi lain?

Young Koon : Tidak akan kubongkar, walau aku tidak tahu apa-apa. Aku pasti akan dikecam jika membantu Tim Inspeksi. Jika sudah selesai, aku boleh pergi? Atau aku akan tahu alasan ruang ini kedap suara?

Chi Gwang : Kau boleh pergi.

Young Koon langsung ke pintu. Tapi Chi Gwang memanggilnya lagi.

Chi Gwang : Kim Young Goon, setia kepada kolega itu penting, tapi keluarga Pak Son bagaimana? Apa mereka baik-baik saja?

Young Koon : Aku permisi, Pak.


Setelah Young Koon pergi, Chi Gwang menyuruh Soo Yeon mencari mobil Pak Son.

Chi Gwang : ....dan ajukan tes DNA pada Badan Forensik Nasional. Juga, cari tahu koneksi Pak Son dengan Reskrimsus. Selidiki juga kegiatan Pak Jang sebelum dan setelah insiden.

Soo Yeon : Baik.

Soo Yeon lalu beranjak pergi.


Hae Ryong mengajak Young Koon yang baru keluar dari Kepolisian Seyang, bicara. Ia menyuruh Young Koon masuk ke mobil.

Young Koon pun masuk ke mobil Hae Ryong.

Hae Ryong : Kejadian tadi jangan diambil hati. Tadi aku tidak tahu kau siapa, hanya mengetesmu. Aku benci idiot yang bocor mulut karena takut.

Young Koon : Tentu saja.

Hae Ryong : Interogasi dengan Tim Inspeksi lancar, bukan?

Young Koon : Ya... Untuk sekarang.

Hae Ryong : Mereka pikir menjadi pemeriksa itu panggilan hidup mereka. Kusarankan mereka masuk divisi lain setelah tiga tahun, tapi mereka tidak mampu. Mereka tetap mau menjadi musuh polisi. Kau tahu Do Chi Gwang juga menangkap ayahmu, bukan? Kami bertiga pernah satu divisi. Malang sekali nasibnya. Ayahmu polisi hebat.

Young Koon : Jika dia hebat, tidak akan membunuh ibuku.

Hae Ryong : Dahulu kau tampak atletis. Setelah bekerja di divisi investigasi tiga tahun, masuklah ke timku. Paham?

Young Koon : Baik.


Young Koon lantas turun dari mobil. Tapi saat mau menutup pintu, ia bertanya pada Hae Ryong, apa kesalahan Pak Son.

Hae Ryong hanya berkata, melanggar lampu lalu lintas.


Young Koon mengerti dan mempersilahkan Hae Ryong pergi.

Setelah Hae Ryong pergi, Young Koon menatapnya curiga.

Bersambung ke part 3..

2 Comments:

  1. majlis said...:

    Semoga bisa lanjut sampe tamat drama ini cayoo semangat ya eonni

  1. Unknown said...:

    Dedek kang joon😂😂😂😂
    Maapkeun aku ngakak😅😅

Post a Comment