Skip to main content

Different Dreams Ep 37-38 Part 2

Sebelumnya...


Nam Ok melarikan diri ke perkampungan yang dihuni warga Joseon.

Seorang wanita yang tengah menjempur pakaian, melihat Nam Ok masuk ke sebuah rumah.

Tak lama, wanita itu melihat pasukan Tentara Jepang berkeliaran membawa senjata.


Nam Ok duduk sebentar di beranda sebuah rumah. Setelah itu, ia berdiri dan menyambar sehelai kain putih yang terjemur disana dan masuk ke dalam.

Di dalam, Nam Ok mengikatkan kain itu erat2 pada luka tembak di perutnya.

Setelah itu, ia sedih teringat cita2nya dengan Won Bong untuk memerdekakan Joseon.

Flashback...


Nam Ok : Aku tidak bisa membaca dan menulis bahkan saat aku berusia 14 tahun. Aku mengikuti ayahku berburu burung pegar dan kelinci. Lalu ayahku direkrut untuk ekspedisi harimau Jepang. Mereka mengeklaim ingin mengurangi kesulitan yang dialami warga Joseon. Namun, itu omong kosong. Sekitar 20 hari kemudian, polisi Jepang datang dan mengatakan ayahku tewas diterkam harimau dan meninggalkan sejumlah uang. Aku kemudian mendengar ini. Ayahku dan para anggota ekspedisi disebut anjing pemburu. Bangsawan Jepang ingin mendapatkan kulit harimau untuk dipersembahkan kepada kaisar. Jadi, mereka mengorbankan nyawa manusia dan meninggalkan mereka di gunung untuk digunakan sebagai umpan. Bagaimana bisa manusia menggunakan manusia sebagai umpan untuk menangkap harimau? Itulah alasanku mulai berjuang untuk kemerdekaan. Aku ingin melihat dunia tempat manusia bisa hidup dengan martabat. Apa pun yang terjadi, aku tidak akan mati sampai negaraku meraih kemerdekaan. Apa pun yang terjadi.

Won Bong berkaca-kaca mendengar cerita Nam Ok yang ingin Joseon merdeka.

Lalu, Won Bong mengatakan pada Nam Ok, kalau mereka akan membuat Joseon merdeka. Tangis Won Bong pun mengalir.

Flashback end...


Sementara itu, Won Bong mencemaskan Nam Ok. Ia tahu, Nam Ok lah yang mengebom kantor polisi.

Won Bong ingin mencari Nam Ok, tapi dilarang Young Jin. Young Jin bilang, Won Bong tidak bisa kesana sendirian.

Won Bong tidak peduli. Prioritasnya adalah mencari Nam Ok.


Fukuda kemudian datang dan memberitahu mereka, kalau pencarian Nam Ok dilakukan secara besar-besaran.

Fukuda : Kepala Polisi Jongno tidak sadar. Gudang senjata juga hampir hancur.

Won Bong : Apa mereka berhasil mengidentifikasi orang yang mereka cari?

Fukuda : Di antara Tim Tugas Khusus Satu, ada seseorang yang melihat Jung Im dan Nam Ok di Shanghai. Sketsa sedang dibuat berdasarkan kesaksiannya. Baru siang ini, 200 orang ditambahkan dalam operasi pencarian. Mereka telah mengepung Jangchungdan. Lebih dari 400 polisi kini memburu satu orang.


Won Bong : Aku harus pergi ke Jangchungdan.

Young Jin melarang Won Bong pergi.

Won Bong marah.

Won Bong : Nam Ok dan aku! Kami berjanji untuk mati di hari yang sama. Aku tidak bisa meninggalkannya sendirian di luar sana.

Young Jin : Tunggulah, kumohon.


Young Jin mengantar Fukuda keluar. Fukuda memberitahu Young Jin kalau ia akan kembali ke Jongno dan bergabung dengan tim pencarian untuk mencari tahu hal ini lebih detail.

Young Jin : Terima kasih telah membantu. Pasti tidak mudah bagimu. Aku pernah bimbang antara Jepang dan Joseon. Aku dibesarkan oleh orang Jepang. Aku tidak tahu apa tepat menjadikan mereka musuhku. Pada saat itu, bahkan warga dari Joseon menolak untuk memercayaiku. Lalu aku berpikir melawan perluasan kolonialisme dan penindasan seperti budak tidak penting entah kau dari Jepang atau Joseon. Aku tidak berjuang melawan Jepang hanya karena aku dari Joseon. Aku ingin mengatakan ini setidaknya sekali.

Fukuda : Jika aku tidak bertemu denganmu, aku juga tidak akan pernah tahu. Perbuatan Jepang terhadap Joseon.

Young Jin kemudian tersenyum pada Fukuda. Dan Fukuda membalas senyum Young Jin.

*Akhirnya ada scene mereka kek gitu lagi..


Setelah Fukuda pergi, Young Jin kembali ke dalam dan terkejut karena Won Bong tidak ada.

Young Jin mencari Won Bong ke semua sudut rumah tapi tidak bisa menemukan Won Bong.

Terakhir, Young Jin mencari Won Bong ke kamar, dimana Se Joo tertidur pulas di kasur tapi Won Bong tetap tidak ada.

Young Jin lalu menemukan sebuah pesan dari Won Bong. Dalam pesannya, Won Bong mengatakan, akan segera kembali.

Young Jin langsung resah.


Daiki dan pasukannya masih menyisir sekitaran Jangchudeon.

Mereka bahkan menanyai warga Joseon satu per satu, sembari menunjukkan sketsa Nam Ok tapi tak satu pun dari mereka melihat Nam Ok.


Matsuura datang. Daiki meminta pendapat Matsuura.

Matsuura : Kita mengerahkan 250 orang lagi. Area ini telah dikepung sepenuhnya.

Matsuura lalu menyuruh Matsuuda tetap disana, sementara Daiki ia suruh mencari ke atas.


Pasangan suami istri yang tadi ditanyai Daiki, berpapasan dengan dua warga Joseon lainnya yang sedang membicarakan Korps Pahlawan.

Pria itu menggerutu dan menyebut Korps Pahlawan sebagai pengganggu.

Pria itu kemudian membentak istrinya, menyuruh istrinya bergegas menyiapkan makan malam.


Wanita itu lantas bersiap memasak. Ia masuk ke salah satu bilik di rumahnya dan terkejut melihat pria asing disana. Wanita itu kemudian mendekati Nam Ok dan ingat Nam Ok adalah pria yang ada di sketsa yang dilihatnya tadi.


Pasukan Polisi Jepang masih berkeliaran di tempat itu.

Won Bong menyusup dengan hati2, mencari Nam Ok.


Sementara itu, wanita itu tengah memberi Nam Ok makan dan juga minum.

Nam Ok lantas meminta bantuan wanita itu. Wanita itu terkejut.


Bersambung ke part 3....

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

Ruby Ring Ep 93 Part 2

Sebelumnya... Dongpal dan Jihyeok yang berseragam militer, sedang menata restoran sesuai arahan Chorim. Tapi kemudian, Dongpal sebal karena Chorim menyuruh mereka menggeser meja kesana kemari. Chorim pun jadi sewot. "Kau ingin aku yang sedang hamil melakukan ini!" Jihyeok tertawa melihat perdebatan orang tuanya. Daepung lantas keluar dari dapur. Ia menghentikan pertengkaran itu dan mengaku, akan mengangkat meja itu sendirian. Tapi karena mejanya berat, Jihyeok dan Dongpal langsung membantu Daepung. Geum Hee tiba-tiba datang, mengejutkan Chorim. Geum Hee membawakan sebuket bunga untuk Chorim. "Kudengar kau hamil. Jadi kubawakan bunga ini. Bunga ini bagus untuk kehamilan. Kuharap anakmu secantik bunga ini." ucap Geum Hee. Daepung lantas mengajak Geum Hee pergi. "Jihyeok-ah, apa yang terjadi?" tanya Chorim. "Paman Daepung jatuh cinta. Dia ingin menikah jadi dia bekerja keras." jawab Jihyeok. Mendengar Geum Hee c...

I Have a Lover Ep 10

Sebelumnya <<< Hae Gang sedang berselfie ria di sebuah taman. Sepasang kekasih tampak bermesraan di belakangnya dan beranjak pergi. Hae Gang langsung mengambil foto pasangan kekasih itu dan pergi mengikuti mereka. Pasangan kekasih itu lalu duduk di tangga taman dan kembali bermesraan. Hae Gang kesal melihatnya. Hae Gang lalu mengambil ponselnya, kemudian duduk tak jauh dari pasangan itu dan pura2 berselfie ria. Pasangan kekasih itu tidak sadar ada yang mengambil gambar mereka dan terus bermesraan. Hae Gang pun semakin kesal dan terus mengarahkan kamera ponselnya pada mereka. Kesempatan buat Hae Gang. Ia langsung mendekati wanita itu begitu kekasih wanita itu pergi. Hae Gang memuji gaya wanita itu dan meminta izin mengambil gambar wanita itu. Wanita itu mengizinkan dan mulai memasang gaya tanpa curiga sedikit pun. Hae Gang lalu memuji kalung yang dikenakan wanita itu dan menanyakan berapa harganya. Hae Gang terkejut mendengarnya. Hae Gang kemudian menanyakan harga j...